Anda di halaman 1dari 13

MODEL PEMBELAJARAN KOMANDO DAN INKUIRI

Di susun guna melengkapi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran

Dosen Pengampu :

1. Agus Pujianto, S.Pd.,M.Pd


2. Roas Irsyada, S. Pd.,M.Pd

Disusun oleh :

1. Aji Surya Kusuma ( 6102415015)


2. Irma Maulita ( 6102417001)
3. Maya Kholida ( 6102417002)

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019

1
DAFTAR ISI

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pada saat proses belajar mengajar maka akan terjadi hubungantimbal balik antara guru dan
siswa yang beraneka ragam, dan itu akanmengakibatkan terbatasnya waktu guru untuk
mengontrol
bagaimana pengaruh tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa. Selama pelajaran berlangs
ung guru sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap motivasi belajar
siswa, misalnya gayamengajar mana yang memberi kesan positif pada diri siswa selama
ini,strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep selama ini, mediadan metode mana
yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan suatu bahan sehingga dapat membantu mengaktifkan
siswa dalam belajar. Haltersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih
kreatifdalam proses belajar - mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yangmenyenangkan
pada diri siswa yang pada akhirnya meningkatkan motivasi belajar siswa.

Profesionalisme seorang guru bukanlah hanya mengembangkanilmu pengetahuan, tetapi


lebih kepada kemampuanya
melaksanakan pembelajaran yang menarik untuk siswa sehingga siswa lebih aktifmengikuti
pembelajaran. Daya tarik suatu pelajaran terletak pada dua halyaitu oleh mata pelajaran itu
sendiri dan cara guru mengajar.Cara guru mengajar menjadi salah satu penentu
keberhasilan proses belajar mengajar. Salah satu caranya adalah dengan penerapanstrategi
pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran yang menggunakan model inkuiri, guru sebagai “fasilitator
pembelajaran”. Siswa mengajukan beberapa pertanyaan, menimbulkan hipotesis, penelitian dan
percobaan, menganalisis data, dan memberikan penjelasan sebagai bukti.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang dibahas dalam makalah ini yaitu:

1. Apa pengertian model pembelajaran koando?


2. Apa saja susunan pembelajaran dalam model komando?
3. Apa saja ciri-ciri model pembelajaran komando?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran komando?
5. Apa pengertian model pembelajaran inkuiri?
6. Apa saja langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran inkuiri?
7. Apa saja jenis-jenis dalam pembelajaran inkuiri?
8. Apa saja kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran inkuiri?

3
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas yaitu :

1. Mengetahui pengertian model pembelajaran komando.


2. Mengetahui susunan pembelajaran dalam model komando.
3. Mengetahui ciri-ciri model pembelajaran komando.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran komando.
5. Mengetahui pengertian model pembelajaran inkuri.
6. Mengetahui langkah-langkah yang digunakan dalam pembelajaran inkuri.
7. Mengetahui jenis-jenis dalam pembelajaran inkuri.
8. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam model pembelajaran inkuiri

4
BAB II

PEMBAHASAN

I. MODEL PEMBELAJARAN KOMANDO


A. Pengertian pembelajaran model komando
Gaya komando adalah pendekatan mengajar yang paling bergantung pada guru.
Tujuannya adalah penampilan yang cermat. Guru menyiapkan semua aspek pengajaran
dan ia sepenuhnya bertanggung jawab dan berinisiatif terhadap pengajaran dan memantau
kemajuan besar dari perkembangan siswanya. Pada dasarnya gaya ini ditandai dengan
penjelasan, demonstrasi, dan latihan. Lazimnya, gaya itu dimulai dengan penjelasan
tentang teknik baku, dan kemudian siswa mencontoh dan melakukannya berulang kali.
Evaluasi dilakukan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan. Siswa dibimbing ke suatu
tujuan yang sama bagi semuanya. Memang Gaya Mengajar Komando kebanyakan
terbukti efektif karena ilmu yang diperoleh oleh siswa akan cepat diserap dan dapat
dimengerti, inilah peran guru dibutuhkan sepuasnya. Guru menyiapkan semua aspek
pengajaran yang mendukung dan yang efektif.

Sistem latihan pada proses pembelajaran model komando yaitu dengan cara Dalam
siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan guru
memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan. Disini guru bertanggung
jawab menentukan tujuan pengajaran, memilih aktivitas dan menetapkan tata urut
kegiatan untuk mencapai tujuan pengajaran. Gaya latihan sangat sesuai untuk
pembelajaran dalam penguasaan teknik dasar. Di dalam gaya tugas ini siswa ikut serta
menentukan cepat lambatnya tempo belajar, maksudnya guru memberikan keleluasaan
bagi setiap siswa untuk menentukan sendiri kecepatan belajar dan kemajuan belajarnya.
Dalam gaya ini, guru tidak menghiraukan bagaimana kelas organisasi, atau apakah siswa
melakukan tugas itu secara serempak atau tidak karena hal itu tidak begitu penting
baginya. Tugas dapat disampaikan secara lisan atau tulisan. Siswa melakukan tugas
sesuai dengan kemampuannya dan dia juga dapat dibantu oleh temannya, atau tugas itu
dilaksanakan dalam sebuah kelompok kecil.

B. Susunan pembelajaran metode metode komando:


 Semua keputusan pra pertemuan (pokok bahasan, tugas-tugas, organisasi, dan
lain-lain) dibuat oleh guru,
 Semua keputusan selama pertemuan berlangsung dibuat oleh guru,
 Keputusan pasca pertemuan
 Umpan balik kepada siswa
 Sasarannya : harus memberi banyak waktu untuk pelaksanaan tugas.

5
C. Ciri-ciri Dalam Pelajaran Dengan Menggunakan Metode
 Semua keputusan dibuat oleh guru.
 Menuruti petunjuk dan melaksanaan tugas adalah kegiatan utama siswa.
 Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi.
 Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi.
 Mengembangkan perilaku berdisiplin, karena harus menaati prosedur yang telah
ditetapkan.
D. Kelebihan dan kekurangan model pembelajaran Komando
a. Kelebihan
 Keseragaman gerak
 Jika dilakukan oleh banyak orang dapat membuat suasana indah dan
menyenangkan
 Mengembangkan perilaku disiplin
 Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi
 Bila waktu yang tersedia pendek gaya komando memberikan hasil kesegaran
jasmani dan perkembangan motorik daripada gaya yang lain.
 Untuk keberhasilannya, tidak memerlukan pengetahuan yang mendalam
 Guru dapat mengontrol proses belajar sehinga tidak ada kemungkinan timbul
sesuatu yang tidak di harapkan sesuai dengan gagasan siswa.
b. Kekurangan
 Kurang mengembangkan penalaran
 Kurang mengembangkan pembentukan sifat
 Tidak demokratis
 Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif sangat terbatas
 Tidak peka terhadap keperluan dan perbedaan perorangan.
 Menghambat perkembangan kreativitas dan individualitas.
 Tidak membangkitkan gairah untuk berlatih di luar jam pelajaran.

6
II. MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI
A. PENGERTIAN INKURI

Inkuiri berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat, dalam mengajukan
pertanyaan-pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan. Ia menambahkan
bahwa pembelajaran inkuiri ini bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk membangun
kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan proses-proses berpikir
reflektif. Jika berpikir menjadi tujuan utama dari pendidikan, maka harus ditemukan cara-cara
untuk membantu individu untuk membangun kemampuan itu. Model inkuiri merupakan salah
satu model pembelajaran yang menitikberatkan kepada aktifitas siswa dalam proses belajar.

Pengertian pembelajaran inkuri berdasarkan beberapa ahli:

a. (Gulo, 2002:84)Model inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan
secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga siswa dapat merumuskan sendiri penemuannya
dengan penuh percaya diri
b. Piaget (Sund dan Trowbridge, 1973) sebagai: Pembelajaran yang mempersiapkan situasi
bagi anak untuk melakukan eksperimen sendiri; dalam arti luas ingin melihat apa yang
terjadi, ingin melakukan sesuatu, ingin menggunakan simbul-simbul dan mencari
jawaban atas pertanyaan sendiri, menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan
yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan orang lain.
c. Wilson (Trowbridge, 1990) menyatakan bahwa model inkuiri adalah sebuah model
proses pengajaran yang berdasarkan atas teori belajar dan perilaku. Inkuiri merupakan
suatu cara mengajar murid-murid bagaimana belajar dengan menggunakan keterampilan,
proses, sikap, dan pengetahuan berpikir rasional (Bruce & Bruce, 1992).

Sebagai suatu model pembelajaran dari sekian banyak model pembelajaran yang ada, inkuiri
menempatkan guru sebagai fasilitator, guru membimbing siswa yang diperlukan. Dalam model
pembelajaran ini, siswa didorong untuk berfikir sendiri, menganalisis sendiri, sehingga dapat
menemukan prinsip umum berdasarkan bahan atau data yang telah disediakan guru. Sampai
seberapa jauh siswa dibimbing, tergantung pada kemampuannya dan materi yang sedang
dipelajari.

7
B. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN INKUIRI

Sesuai dengan pokok bahasan yang telah diuraikan di atas, maka tahap-tahap yang ditempuh
dalam pembelajaran menggunakan model inkuiri (Putrayasa, 1984), sebagai berikut.

1. Menginformasikan tujuan pembelajaran

Sebelum guru mengemukakan masalah yang akan dikerjakan siswa, terlebih dahulu
guru menentukan tujuan yang ingin dicapai dengan menggunakan model pembelajaran
inkuiri tanpa memberi informasi tentang teori yang akan dipelajari dan apersepsi.
Selanjutnya, guru membagikan sebuah LKS yang di dalamnya terdapat bacaan, mereka
diberikan waktu beberapa menit untuk memahami bacaan tersebut.

2. Mengajukan permasalahan

Pada tahap ini guru mengajukan permasalahan (teka-teki) yang dapat menumbuhkan
motivasi siswa untuk menemukan pendapatnya. Permasalahan tersebut berupa tugas atau
pertanyaan.

3. Siswa menetapkan hipotesis dan melakukan proses penyelidikan

Pada tahap ini siswa menetapkan hipotesis/praduga jawaban untuk dikaji lebih
lanjut. Hipotesis yang ditetapkan berkaitan dengan permasalahan-permasalahan yang
diajukan guru. Pada tahap ini terdapat dua kemungkinan yang muncul, yaitu: (3.1) siswa
secara spontan melakukan penyelidikan atau penjelajahan tentang informasi/data untuk
menguji hipotesis yang ditetapkan, baik secara individu maupun secara kelompok.
Selanjutnya, siswa menarik kesimpulan; dan (3.2) siswa tidak banyak berusaha mencari
informasi untuk membuktikan hipotesis. Di sinilah guru membantu siswa, mendorong
melakukan kegiatan belajar untuk mencari informasi berkaitan dengan permasalahan yang
diajukan guru. Jawaban guru atas pertanyaan siswa hanya berkisar ya atau tidak, karena
dalam model inkuiri ini siswa sendiri yang menemukan jawaban permasalahan yang
diberikan oleh guru.

4. Presentasi hasil penyelidikan oleh siswa

Pada tahap ini siswa mengidentifikasi beberapa kemungkinan jawaban/menarik simpulan.


Selanjutnya, guru mengumpulkan hasil penyelidikan/eksperimen. Agar seluruh siswa yang
ada dalam kelas terlibat untuk memecahkan permasalahan tersebut, maka setiap siswa
mendapat giliran untuk memberikan alasan atau hasil pekerjaannya. Dengan demikian,
siswa diarahkan untuk menjawab permasalahan tersebut.

8
5. Penarikan simpulan bersama

Pada tahap ini guru mengajak dan membimbing siswa untuk merumuskan dan
menemukan sendiri teori berdasarkan fakta-fakta yang mereka temukan dari hasil tanya
jawab di dalam kelas. Selanjutnya, guru memberi komentar dan penjelasan tentang hasil
temuan mereka dan menjelaskan kembali teori atau konsep yang telah ditemukan.

C. JENIS-JENIS PEMBELAJARAN INKUIRI

Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru
terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan oleh guru kepada siswanya. Ketiga
jenis pendekatan inkuiri tersebut adalah:

1. Inkuiri Terbimbing (guided inquiry approach)

Pendekatan inkuiri terbimbing yaitu pendekatan inkuiri dimana guru membimbing


siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal dan mengarahkan pada suatu
diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap
pemecahannya. Pendekatan inkuiri terbimbing ini digunakan bagi siswa yang kurang
berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan pendekatan ini siswa belajar
lebih beorientasi pada bimbingan dan petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami
konsep-konsep pelajaran. Pada pendekatan ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas
yang relevan untuk diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual
agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

Pada dasarnya siswa selama proses belajar berlangsung akan memperoleh pedoman sesuai
dengan yang diperlukan. Pada tahap awal, guru banyak memberikan bimbingan, kemudian
pada tahap-tahap berikutnya, bimbingan tersebut dikurangi, sehingga siswa mampu
melakukan proses inkuiri secara mandiri. Bimbingan yang diberikan dapat berupa
pertanyaan-pertanyaan dan diskusi multi arah yang dapat menggiring siswa agar dapat
memahami konsep pelajaran matematika. Di samping itu, bimbingan dapat pula diberikan
melalui lembar kerja siswa yang terstruktur. Selama berlangsungnya proses belajar guru
harus memantau kelompok diskusi siswa, sehingga guru dapat mengetahui dan
memberikan petunjuk-petunjuk dan scafolding yang diperlukan oleh siswa.

2. Inkuiri Bebas (free inquiry approach).

Pada umumnya pendekatan ini digunakan bagi siswa yang telah berpengalaman belajar
dengan pendekatan inkuiri. Karena dalam pendekatan inkuiri bebas ini menempatkan siswa
seolah-olah bekerja seperti seorang ilmuwan. Siswa diberi kebebasan menentukan
permasalahan untuk diselidiki, menemukan dan menyelesaikan masalah secara mandiri,
merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan.

9
Selama proses ini, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan atau bahkan tidak
diberikan sama sekali. Salah satu keuntungan belajar dengan metode ini adalah adanya
kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended dan mempunyai alternatif
pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung bagaimana cara mereka
mengkonstruksi jawabannya sendiri. Selain itu, ada kemungkinan siswa menemukan cara
dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang
diselidiki.

Sedangkan belajar dengan metode ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain:
1) waktu yang diperlukan untuk menemukan sesuatu relatif lama sehingga melebihi waktu
yang sudah ditetapkan dalam kurikulum, 2) karena diberi kebebasan untuk menentukan
sendiri permasalahan yang diselidiki, ada kemungkinan topik yang diplih oleh siswa di luar
konteks yang ada dalam kurikulum, 3) ada kemungkinan setiap kelompok atau individual
mempunyai topik berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk
memeriksa hasil yang diperoleh siswa, 4) karena topik yang diselidiki antara kelompok
atau individual berbeda, ada kemungkinan kelompok atau individual lainnya kurang
memahami topik yang diselidiki oleh kelompok atau individual tertentu, sehingga diskusi
tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan.

3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasikan ( modified free inquiry approach)

Pendekatan ini merupakan kolaborasi atau modifikasi dari dua pendekatan inkuiri
sebelumnya, yaitu: pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun
begitu permasalahan yang akan dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan atau
mempedomani acuan kurikulum yang telah ada. Artinya, dalam pendekatan ini siswa tidak
dapat memilih atau menentukan masalah untuk diselidiki secara sendiri, namun siswa yang
belajar dengan pendekatan ini menerima masalah dari gurunya untuk dipecahkan dan tetap
memperoleh bimbingan. Namun bimbingan yang diberikan lebih sedikit dari Inkuiri
terbimbing dan tidak terstruktur.

Dalam pendekatan inkuiri jenis ini guru membatasi memberi bimbingan, agar siswa
berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan agar siswa dapat menemukan
sendiri penyelesaiannya. Namun, apabila ada siswa yang tidak dapat menyelesaikan
permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung dengan
memberikan contoh-contoh yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui
diskusi dengan siswa dalam kelompok lain. Selain itu, penulis berpendapat bahwa
pendekatan inkuiri bebas kurang sesuai diterapkan dalam pembelajaran matematika, karena
dalam proses pembelajaran matematika topik yang diajarkan sudah ditetapkan dalam
silabus kurikulum matematika, sehingga siswa tidak perlu mencari atau menetapkan sendiri
permasalahan yang akan dipelajari.

10
D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE INKUIRI
a. Kelebihan metode inkuiri
1. Menekankan pada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna.
2. mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata,
sehingga siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
3. Dapat membentuk dan mengembangkan diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti
tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
4. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang
baru.
5. Mendorong siswa untuk berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap
obyektif, jujur dan terbuka.
6. Mendorong siswa untuk berpikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri.
7. Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.
8. Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya sehingga mereka dapat
mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
b. Kekuragan metode inkuiri
1. Sulit mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
2. Tidak mudah mendesainnya, karena terbentur pada kebiasaan siswa.
3. Terkadang dalam implementasinya memerlukan waktu yang panjang, sehingga guru
sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
4. Selama kriteria keberhasilan belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai
materi pelajaran, maka strategi ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru.
5. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar
waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
6. Strategi ini tidak memberi kesempatan untuk berpikir kreatif kalau pengertian-
pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh guru.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada sistem pembelajaran komando pendekatan mengajar yang paling bergantung
pada guru. Dan siswa diberikan waktu untuk melaksanakan tugas secara perorangan, sedangkan
guru memberi umpan balik kepada semua siswa secara perorangan
Pada sistem pembelajaran inkuiri bertujuan untuk memberikan cara bagi siswa untuk
membangun kecakapan-kecakapan intelektual (kecakapan berpikir) terkait dengan
proses-proses berpikir reflektif. Dan lebih ke pengembangan pemkiran siswa
B. SARAN
Semua metode ini baik untuk digunakan tetapi menurut kelompok kami metode
yang lebih baik digunakan yaitu metode inkuiri karena dalam metode ini siswa
dididik untuk berfikir reflektif dan pengembagan pemikiran siswa

12
DAFTAR PUSTAKA

https://0ocky0.wordpress.com/2010/01/06/gaya-atau-metode-mengajar-pembelajaran-
pendidikan-jasmani/

https://www.wawasanpendidikan.com/2016/01/Pengertian-Tujuan-Macam-Macam-
Proses-Keunggulan-serta-Kelemahan-Metode-Inquiry-Discovery-Learning.html

13

Anda mungkin juga menyukai