Anda di halaman 1dari 21

KOMPETENSI

ANDRAGOGI
DALAM TERAPAN
Pengantar Konseptual dan Praktik

Pembekalan Program
Kampus Mengajar
Dipresentasikan oleh:
Angkatan 7
Wily Ariwiguna
Konsultan Pembelajaran
& Praktisi Literasi
22 Januari 2024 01
NARASUMBER
Salam!

Saya Ariwiguna, seorang konsultan yang berkegiatan


profesional 20 tahun terakhir. Spesialisasi saya adalah
Human Resources Management, termasuk HR Business
Process, Talent Management, Organizational
Development, serta Learning Management dan Adult
Learning.

Saat ini saya mendukung Kemendikbudristek dalam


program Pemulihan dan Transformasi Pembelajaran
Tahun 2024. Selama 14 tahun terakhir saya juga
beraktivitas di bidang literasi dan pemberdayaan
masyarakat, khususnya pemuda - melalui proses
pembelajaran yang konstruktif dan bermakna.

Sila menghubungi saya melalui pos elektronik:


wily.ari@gmail.com

02
Andragogi adalah teori pembelajaran orang dewasa yang menekankan
karakteristik dan kebutuhan unik dari pelajar dewasa. Digagas oleh
pendidik Malcolm Knowles pada 1960 -an, Andragogi didasarkan pada
premis bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dari anak -anak
dan harus didekati dengan serangkaian prinsip yang berbeda yang
disesuaikan dengan atribut dan pengalaman spesifik mereka.

Prinsip-prinsip utama Andragogi meliputi (1) konsep diri, (2)


pengalaman, (3) kesiapan untuk belajar, (4) orientasi untuk belajar, (5)
motivasi

Pedagogi berfokus pada guru sebagai tokoh sentral dalam proses


pembelajaran, andragogi memberikan penekanan yang lebih besar
pada keterlibatan aktif pembelajar dan pembelajaran mandiri.

Konsep Sumber: disintesa dari Knowles, M. S. (1984). The Adult Learner: A


Andragogi Neglected Species (4th ed.). Houston: Gulf Publishing Company.

03
Prinsip Definisi Kata Kunci
Orang dewasa memiliki konsep diri bertanggung jawab bertanggung jawab,
atas kehidupan mereka sendiri, yang mempengaruhi relevansi, peran dan
Konsep Diri kesiapan mereka untuk belajar. Mereka termotivasi untuk tanggung jawab
terlibat dalam kegiatan belajar yang mereka anggap
relevan dengan peran dan tanggung jawab mereka.
Orang dewasa membawa banyak pengalaman ke pengalaman, lingkungan
lingkungan belajar. Andragogi mengakui nilai pengalaman belajar, nilai pengalaman,
Pengalaman ini dan mendorong penggabungan pengetahuan masa sintesa pengetahuan
lalu peserta didik ke dalam proses pembelajaran.
Orang dewasa siap mempelajari hal -hal yang mereka kebutuhan pengetahuan
Kesiapan yakini perlu diketahui. Mereka termotivasi oleh dan memahami
Belajar kebutuhan untuk mengetahui dan memahami, daripada
Prinsip mengikuti tekanan atau persyaratan eksternal.
orientasi pada penerapan
Dasar Orientasi
Orang dewasa berorientasi pada tugas, dan belajar
dalam keadaan terbaik ketika mereka dapat melihat langsung, berpusat pada
Andragogi Belajar penerapan langsung pengetahuan untuk situasi
kehidupan nyata. Kegiatan belajar harus berpusat pada
masalah, berorientasi
pada tugas
masalah dan berorientasi pada tugas.
Orang dewasa termotivasi oleh faktor -faktor internal, motivasi internal,
seperti keinginan untuk pengembangan pribadi atau pengembangan pribadi,
Motivasi kemajuan karier. Meskipun motivasi ekstrinsik dapat kemajuan karier, motivasi
berperan, motivasi intrinsik adalah pendorong utama intrinsik sebagai
bagi pelajar dewasa. pendorong utama

04
Pedagogi & Aspek Pedagogi Andragogi

Andragogi Orientasi
Pembelajar Berpusat pada guru Berpusat pada pembelajar

Motivasi Motivasi eksternal (nilai, Motivasi internal (faktor intrinsik)


penghargaan)

Peran Pengalaman Keahlian guru Menghargai pengalaman hidup


pembelajar dewasa

Kesiapan Belajar Usia atau tingkat kelas Keinginan untuk tahu menentukan
menentukan kesiapan
Orientasi Berpusat pada mata pelajaran Berpusat pada pemecahan
Pembelajaran masalah
Peran Guru Figur otoritas Fasilitator/sumber daya

Pendekatan Kurikulum yang sudah ditentukan Kurikulum fleksibel, dinegosiasikan


Perencanaan

Lingkungan Formal, terstruktur, berbasis kelas Formal atau informal, ragam


Pembelajaran pengaturan

05
Andragogi Dalam
Terapan Meluas

Bisakah pendekatan andragogi diterapkan


pada pembelajar yang lebih muda?

Bisa, dengan menerapkan


prinsip andragogi
di semua jenjang pendidikan/
pembelajar yang lebih muda

06
Penerapan prinsip Peran mahasiswa
andragogi di sekolah sebagai fasilitator

1. Menyesuaikan metode 1. Membimbing dan mendukung


agar sesuai dengan tahap pembelajar yang lebih muda
dan kebutuhan (mahasiswa sebagai fasilitator)
perkembangan 2. Membantu dalam kegiatan
2. Kegiatan belajar berbasis berbasis bermain,
permainan/bermain 3. Memberikan panduan dan
3. Pelajaran interaktif yang dukungan dalam pembelajaran
mendorong partisipasi 4. Melibatkan pelajaran interaktif
4. Bahan pembelajaran dan membantu partisipasi
yang adaptif 5. Mendukung pendekatan
5. Peluang refleksi pembelajaran adaptif
pembelajaran 6. Membantu dalam praktik reflektif
Penerapan
Andragogi di
SD
07
Penerapan prinsip Peran mahasiswa
andragogi di sekolah sebagai fasilitator

1. Menyesuaikan metode 1. Membimbing dan mendukung


agar sesuai dengan tahap sebagai fasilitator
dan kebutuhan 2. Memfasilitasi kegiatan berbasis
perkembangan proyek, dan mendorong kolaborasi
2. Pembelajaran berbasis 3. Memandu pertanyaan mandiri
proyek 4. Membantu dalam pembelajaran
3. Lingkungan belajar yang dipersonalisasi
kolaboratif
4. Penelusuran mandiri
5. Alur pembelajaran yang
dipersonalisasi

Penerapan
Andragogi di
SMP
08
Penerapan prinsip Peran mahasiswa
andragogi di sekolah sebagai fasilitator

1. Menyesuaikan metode 1. Membimbing dan mendukung


agar sesuai dengan tahap sebagai fasilitator
dan kebutuhan 2. Memandu diskusi dan debat siswa
perkembangan yang konstrutif
2. Diskusi yang dipimpin 3. Memandu pembelajaran berbasis
oleh siswa pengalaman
3. Kesempatan belajar 4. Membantu dalam tugas
berbasis pengalaman pemecahan masalah yang
4. Tantangan pemecahan kompleks
masalah 5. Membimbing proyek individual
5. Proyek individual

Penerapan
Andragogi di
SMA/K
09
PRAKTIK PEMBELAJARAN BERBASIS PROSES ANDRAGOGI
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Basis Proses
(Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)

Self-Paced 1. penyediaan opsi dalam 1. penyediaan ‘ruang’ kemandirian 1. penyediaan otonomi


Learning tugas/aktivitas belajar untuk mengelola proses belajar pembelajaran
2. kesempatan memilih berdasar 2. kesempatan memilih kendali 2. penyediaan akses untuk
minat atau kenyamanan belajar atas topik studi dan proyek menggali lebih dalam tentang
belajar tema pembelajaran
3. penyediaan kegiatan belajar
pilihan
4. kesempatan meneliti secara
mandiri

Hands-On 1. penggunaan metode 1. kombinasi pembelajaran penyediaan pengalaman belajar


Experiences pembelajaran interaktif (misal: langsung dengan eksperimen langsung, antara lain dari:
permainan, eksperimen, dll) sains dan proyek interaktif 1. pemanfaatan laboratorium
2. penyediaan wahana kegiatan 2. penyediaan simulasi untuk untuk eksperimen
kreatif untuk menguatkan menumbuhkan pemahaman 2. penyelenggaraan lokakarya
konsep dasar praktis 3. aplikasi dunia nyata dalam mata
pelajaran

10
PRAKTIK PEMBELAJARAN BERBASIS PROSES ANDRAGOGI
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Basis Proses
(Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)

Collaborative 1. penyelenggaraan kegiatan penyelenggaraan proyek penyelenggaraan proyek


Projects belajar dalam kelompok, kolaboratif yang memungkinkan kolaboratif skala besar di mana
2. penyediaan kesempatan untuk siswa untuk bekerja bersama dalam siswa bekerja dalam tim,
kerja dalam tim, tugas, presentasi, atau tugas mengembangkan keterampilan
3. pembelajaran kooperatif dalam penelitian berkelompok kepemimpinan, dan mengelola
proyek atau kegiatan kelas dinamika kelompok, selaras dengan
skenario dunia nyata atau proyek
berbasis masyarakat

Self-Directed 1. memfasilitasi eksplorasi fasilitasi penelusuran mandiri 1. mendorong inisiatif penelitian


Inquiry pembelajaran di luar kurikulum, dengan menawarkan penugasan independen,
2. memberikan waktu untuk atau proyek terbuka yang 2. mendukung siswa dalam
investigasi yang digerakkan oleh mendorong penelitian pribadi dan melakukan penelitian
rasa ingin tahu pemikiran kritis komprehensif,
3. menuntun penelitian tentang 3. memfasilitasi partisipasi dalam
topik-topik menarik kompetisi akademik atau
simposium ilmiah untuk
menyajikan temuan
11
PRAKTIK PEMBELAJARAN BERBASIS PROSES ANDRAGOGI
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Basis Proses
(Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)

Mentorship Menerapkan pembimbingan sebaya Mendorong bimbingan dengan Membangun program bimbingan
Programs (peer mentoring), di mana siswa menugaskan mentor sebaya kepada formal (dapat bermitra dengan
yang lebih tua membimbing yang siswa baru atau membuat program organisasi atau profesional
lebih muda dalam kegiatan sebaya yang memasangkan siswa eksternal) untuk menawarkan
kelompok atau tugas belajar yang lebih tua dengan siswa baru bimbingan pembelajaran,
membantu dalam bimbingan karir,
dukungan akademik, dan
pengembangan diri

12
PRAKTIK PEMBELAJARAN - KARAKTER AWAL ANDRAGOGI
Karakter Awal Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Andragogi (Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)
Kesadaran (diri Proyek pembelajaran berbasis Proyek keberlanjutan Mengimplementasikan lokakarya
dan lingkungan masyarakat; lingkungan; tentang masalah sosial;
sekitar) Kegiatan sains langsung Eksperimen dan presentasi sains Proyek tentang kesadaran dan
aktivisme lingkungan

Kepemimpinan Proyek seni kolaboratif; Pameran Sains dan Proyek Proyek usaha wirausaha;
dan Kegiatan mendongeng dan Inovasi; Lokakarya kepemimpinan dan
Kewirausahaan kreativitas Permainan kolaboratif yang kegiatan pembangunan tim
menumbuhkan kerja tim

Kepeloporan Program bimbingan sebaya; Proyek penulisan kreatif dan Inisiatif bimbingan;
Proyek pembelajaran yang bercerita; Proyek layanan masyarakat yang
kooperatif Proyek kelompok yang kolaboratif
menumbuhkan kreativitas

13
Konsep Pendukung
Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran yang disesuaikan/dibedakan/


dipersonalisasi dengan cara menyesuaikan instruksi
pengajaran untuk memenuhi beragam kebutuhan siswa
di kelas

Pembelajaran Multimodal

Pembelajaran dengan penggunaan berbagai modalitas


sensorik (seperti visual, auditori, dan kinestetik) untuk
menyampaikan konten dan melibatkan peserta didik.
Pendekatan ini memandang bahwa siswa memiliki
preferensi belajar yang beragam, dan menggabungkan
berbagai mode dapat meningkatkan pemahaman dan
retensi pembelajaran.

14
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN PRINSIP ANDRAGOGI
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Komponen
(Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)

Isi Sesuaikan kompleksitas, tawarkan Berikan ragam teks bacaan dengan Perkenalkan topik canggih/
sumber daya yang bervariasi tingkat yang bervariasi kompleks, bacaan tambahan

Proses Tawarkan beragam kegiatan, Izinkan pengelompokan fleksibel, Mendorong penelitian independen,
mengakomodasi gaya belajar pembelajaran berbasis proyek diskusi yang dipimpin siswa

Produk Izinkan berbagai bentuk ekspresi: Memberikan pilihan: Laporan, Menawarkan pilihan untuk proyek
gambar, presentasi presentasi, proyek akhir, makalah penelitian

Lingkungan Mengatur ruang kolaboratif, pusat Buat tata letak yang fleksibel, Tawarkan campuran ruang
pembelajaran mengakomodasi berbagai kolaboratif dan area yang tenang
kebutuhan

Penilaian Gunakan beragam metode: kuis, Menerapkan penilaian formatif, Memanfaatkan penilaian tradisional
proyek, pengamatan penilaian diri dan berbasis kinerja serta autentik

15
PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI DENGAN PRINSIP ANDRAGOGI
Pendidikan Dasar Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Komponen
(Elementary) Pertama (Junior) Atas (Senior)

Strategi Instruksi kelompok kecil, pusat Pengelompokan fleksibel, papan Proyek independen, pelatihan
implementasi pembelajaran pilihan, tugas berjenjang lanjutan, program bimbingan

Integrasi Menggabungkan aplikasi Gunakan teknologi untuk proyek Mengintegrasikan alat canggih, lab
teknologi pendidikan, alat interaktif kolaboratif, penelitian virtual, kursus online

Pengem- Fokus pada strategi untuk ruang Berikan pelatihan tentang instruksi Mendukung pengembangan
bangan kelas yang beragam yang berbeda berkelanjutan dari konten lanjutan
profesional

Keterlibatan Memfasilitasi komunikasi, Melibatkan orang tua dalam proses Berkolaborasi dalam menetapkan
orang tua mendorong penyediaan sumber pembelajaran tujuan individual
daya dukung dari rumah

16
PEMBELAJARAN MULTIMODAL - STRATEGI IMPLEMENTASI
Sumber daya yang Sediakan ragam campuran buku teks, materi daring, video, dan aktivitas langsung
1
bervariasi Mengadaptasi pengiriman konten berdasarkan preferensi pembelajaran individu

Menumbuhkan kerja tim melalui proyek kelompok


2 Proyek Kolaboratif
Dorong siswa untuk membuat presentasi, video, atau laporan secara kolaboratif

Menggunakan aplikasi pendidikan, realitas virtual, dan platform daring


3 Integrasi teknologi
Menggabungkan elemen multimedia dalam presentasi dan penugasan.

Instruksi yang Instruksi yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu yang beragam
4
dibedakan Menawarkan pilihan dalam penilaian

Mengaitkan pelajaran dengan skenario kehidupan nyata dan peristiwa terkini


5 Koneksi dunia nyata Mengkombinasikan penghadiran pembicara tamu, kunjungan lapangan virtual, atau proyek
terkait keadaan nyata di sekitar

Menggunakan beragam penilaian, termasuk tes tradisional, presentasi, portofolio, dan


6 Keragaman penilaian evaluasi sebaya
Pertimbangkan penilaian alternatif yang selaras dengan pembelajaran multimodal

17
PEMBELAJARAN MULTIMODAL - CONTOH IMPLEMENTASI
Tingkat Contoh Penerapan
Pendidikan Dasar Bercerita dengan alat Gunakan buku cerita dengan ilustrasi berwarna-warni
(Elementary) bantu visual Dorong gambar menggambar yang terkait dengan cerita
Memanfaatkan video atau animasi pendidikan

Kegiatan matematika Mengintegrasikan matematika manipulatif untuk belajar


langsung Buat permainan interaktif yang melibatkan gerakan
Gunakan aplikasi pendidikan atau papan tulis interaktif

Pendidikan Simulasi sains Memanfaatkan simulasi online atau laboratorium virtual


Menengah interaktif Diskusikan temuan melalui diskusi kelompok
Pertama Pelajaran tambahan dengan presentasi multimedia
(Junior)
Keterampilan debat Libatkan siswa dalam debat tentang peristiwa sejarah atau masalah saat ini
dan presentasi Mintalah siswa membuat presentasi multimedia
Dorong penilaian dan umpan balik rekan sebaya

Pendidikan Pembelajaran berbasis Menetapkan proyek literasi dengan presentasi multimedia


Menengah proyek dalam literasi Gunakan konferensi video untuk diskusi buku virtual
Atas Dorong ekspresi kreatif seperti siniar
(Senior)
Ruang Kelas Berbalik Memperkenalkan konsep matematika baru melalui video untuk pekerjaan rumah
(flipped classroom) Gunakan waktu kelas untuk pemecahan masalah interaktif
untuk Matematika Memberikan kuis daring dan platform kolaboratif

18
Sumber Multimodal
BUKU BACAAN BERMUTU VIDEO ANIMASI

Sumber: https://neal.fun
Sumber: Youtube, 2023

BUKU SUARA

Sumber: Spotify, 2023

Sumber: Materi Penguatan Literasi Berbasis Teks


Multimodal, ToT Bimtek Pemulihan dan Transformasi

19
Pembelajaran Melalui Penguatan Literasi,
Kemendikbudristek, 2023
Video Inspirasi
CUPLIKAN

Sumber: https://en.wikipedia.org/wiki/Piper_(film), diakses Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=HmLTP2dfQoM&ab_channel=DisneyMusicVEVO,


pada 20 Januari 2024 diakses pada 20 Januari 2024
20
Untuk diskusi lanjut,
sila menghubungi:

Terima Kasih.

wily.ari@gmail.com

0878 4905 7500

21

Anda mungkin juga menyukai