III. Penutup :
Feedback PBL (STEAM)
Refleksi Literasi + Numerasi
Tindak Lanjut 21st Century Skills
4. Percobaan Sederhana
Contoh
I. Perubahan wujud benda
II. Membuat minuman tradisonal berbahan empon-empon
III. Membuat bayangan benda
IV. Rambatan bunyi
V. Membuat pencampuran warna alami
VI. Berat dan gaya dengan menggunakan mainan yang ada di rumah Pertumbuhan
tanaman, dsb
Guru Kompeten
1. Attitude
2. Knowlage
Tanggal 22 Januari 2024
Pemateri Wily Ariwiguna
No Hp
Materi Kompetensi Andragogi dalam Terapan
Konsep Andragogi
adalah teori pembelajaran orang dewasa yang menekankan karakteristik dan kebutuhan unik dari
pelajar dewasa. Digagas oleh pendidik Malcolm Knowles pada 1960-an, Andragogi didasarkan
pada premis bahwa orang dewasa belajar secara berbeda dari anak-anak dan harus didekati
dengan serangkaian prinsip yang berbeda yang disesuaikan dengan atribut dan pengalaman
spesifik mereka.
Prinsip-prinsip utama Andragogi meliputi :
1. konsep diri,
2. pengalaman,
3. kesiapan untuk belajar,
4. orientasi untuk belajar,
5. motivasi
Pedagogi berfokus pada guru sebagai tokoh sentral dalam proses pembelajaran,
Andragogi memberikan penekanan yang lebih besar pada keterlibatan aktif pembelajar dan
pembelajaran mandiri.
Tanggal 23 Januari 2024
Pemateri Rahmah Zulaiha
No Hp
Materi Asesmen Kognitif dan Non Kognitif di Kelas
Prinsip Asesmen :
1. Valid
Menilai sesuai tujuan serta menilai kompetensi yang akan dinilai
2. Reliabel/Konsisten
Siswa yang sama akan memperoleh skor yang (hampir) sama ketika ia kembali
mengerjakan tes yang sama pada kesempatan yang berbeda.
3. Adil
Tidak merugikan siswa tertentu, terbuka, dan objektif
4. Fleksibel
Mengakomodir pengelolaan yang adaptif terhadap perubahan situasi
5. Memberikan umpan balik
Memberikan informasi mengenai tingkat capaian kompetensi dan aspek kompetensi yang
dapat ditingkatkan
Konsep Asesmen
Asesmen Formatif
Asesmen Terhadap Asesmen Untuk Asesmen Sebagai
Hasil Belajar BElajar Proses Belajar
Tujuan Penilaian akhir Informasi untuk Monitoring dan
terhadap sebuah membantu guru koreksi mandiri
tujuan belajar membuat tindak lanjut dalam proses belajar
Faktor Penentu Siswa lainnya Standar pihak luar Capaian pribadi atau
atau ekspetasi tertentu standar dari pihak
luar
Asesor kunci Guru Guru Siswa
ASESMEN DIAGNOSTIK
Asesmen Diagnostik NonKognitif
Asesmen yang bertujuan untuk mengetahui
1. Kesejahteraan psikologi dan sosial emosi siswa
2. Aktivitas siswa selama belajar dari rumah
3. Kondisi keluarga siswa
Asesmen Diagnostik Kognitif
1. Asesmen yang memberikan informasi kepada guru mengenai kompetensi yang
sudah dikuasai ataupun belum dikuasai siswa, serta pengetahuan yang sudah
dimiliki siswa sebelum memulai suatu pembelajaran.
2. Dilakukan secara berkala di setiap awal pembelajaran. Informasi hasil asesmen
tersebut berguna untuk menyusun strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan
level kompetensi setiap siswa (teaching at the right level)
NUMERASI
Kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu
sebagai warga negara Indonesia dan dunia
LITERASI
Kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks
untuk menyelesaikan masalah dan mengembangkan kapasitas individu sebagai warga Indonesia
dan warga dunia agar dapat berkontribusi secara produktif di masyarakat.
Profil Pancasila
1. Beriman Bertaqwa Kepada Thuan YME dan Berakhlak Mulia
2. Berbhineka Global
3. Bergotong Royong
4. Kreatif
5. Bernalar Kritis
6. Mandiri
Struktur Kurikulum dibagi menjadi dua komponen utama, intrakurikuler dan projek
penguatan profil pelajar Pancasila
1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata
pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran.
2. Pembelajaran kokurikuler: Projek penguatan profil pelajar Pancasila. Kegiatan
pembelajaran khusus yang ditujukan untuk memperkuat upaya pencapaian elemen dan
subelemen pada dimensi profil pelajar Pancasila.
Bentuk Asesmen
1. Asesmen formatif yaitu asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk memperbaiki proses belajar.
2. Asesmen Sumatif yaitu asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
keseluruhan tujuan pembelajaran.
Tanggal 23 Januari 2024
Pemateri Triska Fauziah Resmiati
No Hp
Materi Pembelajaran dan asesmen dalam kurikulum merdeka di sekolah dasar
Guru Merdeka
Harus mau berinovasi menemukan strategi yang tepat untuk mencapai kompetensi pembelajaran
sesuai dengan kebutuhan peserta didik yang beragam dan situasi lokal yang khas
Platform Merdeka Balajar dibangun untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar
dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang
Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan
kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya.
Memabantu guru dalam mengajarkan siswa dan membantu dalam mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka
Aksi nyata adalah bentuk impelementasi dari ilmu yang telah didapatkan
5 Fitur Platform Merdeka pengajar yang dapat digunakan pengajar :
1. Video Inspirasi
2. Pelatihan Mandiri
3. Bukti Karya Saya
4. Asesmen Murid
5. Perangkat Ajar
Tanggal 24 Januari 2024
Pemateri Yosua Adhipta Nala Yudhistira
No Hp
Materi Implementasi Kurikulum Merdeka di SMP
Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kerangka kurikulum yang lebih fleksibel, sekaligus berfokus pada
materi esensial dan pengembangan karakter dan kompetensi peserta didik.
Karakteristik utama
Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil
pelajar Pancasila.
Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang
mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan
kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Diferensiasi
1. Diferensiasi konten
2. Diferensiasi proses
3. Diferensiasi produk
Praktik literasi
Menugaskan siswa membuat synopsis adalah cara memastikan siswa benar benar membaca
LITERASI
I. Kemampuan untuk mengenali, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi, dan
berkomunikasi menggunakan simbol visual, auditori, dan digital mengenai topik lintas
disiplin dan keilmuan (ILA, 2016).
II. Kemampuan untuk mengidentifikasi, memahami, menafsirkan, mencipta, mengomputasi,
dan berkomunikasi menggunakan simbol cetak dan tertulis dalam berbagai konteks
(UNESCO, 2004).
PENGUATAN LITERASI
1. Memetakan kemampuan literasi siswa di awal pembelajaran
2. Memberikan intervensi sesuai dengan kemampuan siswa dalam kegiatan belajar
terbimbing.
3. Memberi materi yang sesuai dengan kemampuan literasi siswa.
4. Mengajarkan strategi membaca, memahami, dan mendalami teks di semua mata pelajaran
LITERACY PROJECTS
1. Wawancara tokoh utama dari buku (imaginary interview)
2. Diorama cerita buku
3. Komik
4. Poster (canva)
5. Claymation
LITERACY COACH
1. Tutoring (Pendamping literasi)
2. Klab membaca atau menulis (kegiatan ekstrakurikuler)
3. Pengayaan pembelajaran menyenangkan (literacy games)
1. Dari keempat pilar tersebut, hanya pilar budaya digital yang mengalami
penurunan
2. Budaya digital adalah kemampuan seseorang dalam membaca, memahami, dan
memanfaatkan teknologi digital yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
di masyarakat.
3. Menurut laporan Digital Civility Index yang dilakukan oleh Microsoft, Indonesia
menduduki peringkat ke- 29 dari 32 negara yang disurvei dilihat dari aspek
kesopanan dalam menggunakan teknologi digital atau media sosial, terendah dari
semua negara di Asia Tenggara dalam survei tersebut.
JEJAK DIGITAL
1. Jejak digital (digital footprints): penggunaan teknologi sehari-hari dalam kehidupan
meninggalkan banyak jejak di dunia maya
2. Jejak digital itu berupa pengenalan perangkat digital, situs web, email, komentar dan foto
di medsos, bahkan transaksi belanja.
3. Jejak digital itu ibarat "bom ranjau": yang bisa meledak suatu saat saat ada pihak tertentu
yang menyalahgunakan data.
4. Selain dimanfaatkan perusahaan untuk mengenali kita/audiens-nya, jejak digital ternyata
berpengaruh pada reputasi dan karier.
HOAKS
Tujuan pembuat konten hoaks:
1. keuntungan ekonomi bagi produsen hoaks
2. propaganda politik bagi kalangan besar pengguna jasa.
Selain keuntungan materi, penyebar konten hoaks akan mendapatkan peningkatan jumlah klik
(traffic) pada akun media sosial dan situs palsu serta data pribadi warganet yang dicuri dari aksi
peretasan melalui klik.
Phising
1. Phising adalah upaya pengelabuan/pencurian untuk mendapatkan informasi sensitif (data
pribadi),melalui sistem komunikasi elektronik
2. "Masyarakat harus mewaspadai modus penipuan dengan pengunduhan aplikasi yang
berakibat terhadap kebocoran data pribadi,"
CYBERBULLYING
1. Perundungan kini tak hanya dilakukan secara fisik, tetapi juga terjadi di dunia maya.
2. Perundungan siber, antara lain, meliputi menyebarkan kebohongan, mengunggah foto
yang mempermalukan, menyampaikan kebohongan tentang korban, mengatasnamakan
seseorang (memakai akun palsu), mengirim pesan jahat pada korban hingga menghina
dan mengucilkan melalui internet, jejaring sosial, telepon seluler, atau teknologi digital
lainnya.
3. Pelaku merasa aman bersembunyi di layar gadget karena rendahnya literasi digital.
KETERAMPILAN MANUSIA
1. Networking
Wawasan luas akan memudahkan bicara dengan beragam orang sehingga akan membuka
peluang diajak kolaborasi dan naik level
2. Adaptability
Kemampuan beradaptasi terhadap perubahan atau tren, seperti cara kerja akibat
perkembangan teknologi, akan sangat membantu peningkatan peran dan karier.
3. Problem Solving
Ketahui beragam berita dan informasi permasalahan di masyarakat membantu
menemukan solusi atau pemecahan masalah atau bahkan visi membangun sebuah bisnis
baru.
Tanggal 26 Januari 2024
Pemateri Riski
No Hp
Materi Praktik Baik Pembelajaran Literasi di SD
Kata kunci
1. Keterampilan berpikir
2. Berbagai jenis teks
3. Tujuan tertentu
III.Lingkungan akademik
1. Guru merancang pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi peserta
didik.
2. Guru menguatkan kecakapan literasi baca-tulis melalui kegiatan pengayaan.
3. Guru melakukan strategi untuk mengembangkan kecakapan berpikir.
4. Guru memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek.
III.Setelah Membaca
Menyimpulkan dan menegaskan kembali kompetensi dan konsep dalam tujuan
pembelajaran.
1. Menyimpulkan pembelajaran dari buku
2. Melakukan asesmen/ mengerjakan LKPD
3. Menghubungkan dengan pengalaman diri
4. Menyimpulkan kosakata baru yang didapat dari proses membaca
II. STRATEGI MEMBACA BERSAMA
Membaca bersama adalah sebuah read aloud yang interaktif di mana murid berinteraksi
mengenai isi dan hal-hal lain dalam buku dengan bimbingan guru. Strategi ini biasanya
menggunakan bigbook di dalam prakteknya
1) Buku Berjenjang
“Sesuai dengan kemampuan dan kematangan pembaca”
Buku berjenjang adalah Buku yang berisikan materi teks/ gambar dengan penggunaan
bahasa yang meningkat secara bertahap dari sederhana hingga lebih rumit sebagai
tantangan membaca.
No Hp
Materi Strategi Membaca untuk SD, SMP, dan SMK
Menerapkan strategi membaca yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa, kita juga dapat
membantu siswa meningkatkan kemampuan membaca pemahaman mereka. Hal ini akan sangat
bermanfaat bagi siswa dalam proses belajar mereka, baik di sekolah maupun di kehidupan
sehari-hari.
Senin, 29 Jan 2024
(MATERI 1) : Administrasi Perpustakaan dan Pojok Baca
Pemateri: Kuswanto
Fakta numerasi:
Berkaitan dengan bilangan dan operasi hitung
a. Numerasi dan matematika berbeda.
b. Di operasikan di dunia nyata.
c. Tidak hanya dikembangkan di jenjang dasar
d. Tidak dibutuhkan kelas khusus numerasi, karena sudah termasuk di semua mata
pelajaran.
e. Belum cukup memberikan soal cerita yang kontekstual untuk numerasi. Harus sesuai
realita.
f. Tanggung jawab semua guru mata pelajaran.
Definisi numerasi (literasi mtk): Kemampuan yang dimiliki seseorang dalam
menggunakan pengetahuan mtk yg dimiliki dalam menjelaskan kejadian, memecahkan masalah,
atau dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh numerasi:
1. Berpikir kritis dalam kehidupan sehari-hari (ukuran M/L pada food&drink,etc).
2. Penyalahgunaan mtk (pada persentase produk,etc).
3. Memahami situasi membutuhkan perpaduan pengetahuan mtk (yang tidak harus
membutuhkan rumus), berpikir kritis, dan sesuai konteks nyata.
4. Numerasi lintas kurikulum: Identifikasi (tuntutan), rancangan (pengalaman), kesadaran
(terminologi).
Contoh numerasi pada pelajaran selain mtk:
1. Bahasa Inggris/Indonesia: bisa dengan membaca grafik. Misal materi tenses Eng: Bisa
memperkirakan waktu dalam setiap kejadian.
2. Seni: harus sesuai proporsi, luas, volume, pola dari seni yang ada.
3. Biologi/PJOK: menghitung nutrisi, gizi, dari makanan atau lainnya.
4. IPS: Letak astronomis negara Asean dengan titik koordinat, etc.
Tidak semua aktivitas luar ruangan bisa disebut aktivitas matematika luar ruangan. Misal
mengukur lapangan, tidak termasuk aktifitas mtk luar ruangan, jika soalnya tidak ada hubungan
dengan lapangan.
A. Definisi MTK luar ruangan:
Membantu siswa dan guru untuk mengalami dan menghubungkan MTK dengan dunia
luar
Contoh: Menghitung (misal ranting,etc), mengukur (lapangan,etc), mengelompokkan (jenis-
jenis tanaman, etc), mengumpulkan dan analisis data (mencari tau hal yang di kelompokkan),
menggambar, bentuk dan tempat (mengubah bentuk kubus ke limas).
1) Tahapan dalam mengajarkan Outdoor Math:
•>Topik: Kemampuan prasyarat, tingkat kesulitan(kelas berapa dan kemampuannya seperti
apa).
•> Memilih aktivitas: Lokasi, alat & bahan, aman saat melakukan aktivitas.
•> Do: survei lokasi, membuat kelompok, ada rencana cadangan.
•> Back to class: Refleksi, kesimpulan.
2) Alasan menerapkan Outdoor Math:
•> Menyenangkan dan bermakna
•> Selalu terhubung dengan bidang lain dan alam
•> Komunikasi dan kolaborasi.
3) Contoh penerapan:*
•> Menghitung siswa yang sedang berada di tangga, menghitung anak tangga, waktu yg
diperlukan anak saat naik&turun tangga.
4) Harus sesuai dengan materi dan kemampuan.
•> amati, kelompokkan, dan sajikan, tanaman disekitar.
Data representasi: •>Diagram batang, lingkaran, garis.
•> Untuk SD, bisa mendefinisikan 'data' sesuai pemahaman mereka. Misal menghitung waktu
yang
dihabiskan untuk aktifitas sehari-hari dan diberikan warna menarik.
•> Harus terdapat cara baca data tsb dan usahakan membuat grafik yang informatif
NOTE:
•> Agar siswa mudah paham cara kumpulkan data, maka guru harus membuat data terlebih
dahulu
sebagai contoh.
•> Tugas hanya bisa dilakukan di lokasi
•> Dapat diselesaikan dengan banyak cara
•> sesuai dengan kurikulum atau kelas
•> alat digunakan mudah dan murah
Kamis, 1/2/24
Materi: Numerasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Pemateri: Nurina Ayuningtyas
Kamis, 1/2/24
*Materi kedua
Materi: Hiburan Matematika
Pemateri: Wahid Yunianto
Memberikan hiburan dalam pembelajaran matematika, atau membuat teka teki matematika agar
pembelajaran menarik
Cara menguji numerasi:
*Mengamati pola
•> Contoh: Tebak usia
Usia kamu ×7, ×11, ×13 < (bilangan prima) = 1001
Angka sebelum nol akan menunjukkan usia.
•> Memindahkan batang korek api agar dapat mendapatkan hasil perhitungan yang sesuai
•> memberi garis pada 1 bentuk untuk dibagi menjadi 2 bentuk
•> Cari perbedaan pada gambar untuk mengasah otak
•>Menghubungkan kotak kecil yg ada dalam kotak besar dengan huruf yang sama tanpa ada
garis yg berpotongan atau keluar dari kotak besar
•>Melengkapi puzzle yang memiliki angka perhitungan
•>Mencari bentuk yang hilang dalam kotak sesuai pola yang ada
•> Menebak gambar dalam bahasa lain
•>Menebak pola area parkir
•>Menebak angka dadu
•> Menyusun bentuk ruang
•> Membentuk dadu warna
Secara sederhana, MTK bagian dari numerasi tapi tidak sebaliknya. Karena tidak semua mtk
digunakan di kehidupan sehari-hari.
*Peningkatan numerasi
•>Penyediaan lingkungan fisik dan membangun lingkungan berkarya
•>Tampilan informasi yg memunculkan informasi dalam berbagai konteks
•>Tampilan informasi teks kaya numerasi
•>Pemanfaatan fasilitas di sekolah. Misal alat ukur tinggi badan, pengukur suhu, etc
•>Tersedia tampilan numerasi pada taman
•>Dapat menentukan cara dan arah pembelajaran mtk
•>Harus dipelajari dalam mapel non mtk.
https://sites.google.com/view/inovasi-galaska/halaman-muka
Jumat, 2/2/24
Materi 2: *Gerakan Numerasi di Sekolah
Pemateri: Afriki
*Apa yang dilakukan siswa harus kontekstual dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
•>Contoh projek: Merancang bangunan utk materi bangun ruang. Bisa menghitung ukuran ruang,
cat yg dibutuhkan,etc). Terdapat pelajaran art, engineering, math.
*Contoh kegiatan lainnya
Membuka market school/fest kuliner/market sehat yg sesuai tujuan pembelajaran.
Yang dipelajari bisa berupa:
•>kewirausahaan
•kegiatan jual beli
•menghitung keuntungan
•menghitung modal
•>Melatih kreativitas
•Mendekorasi market masing-masing.
•Membuat poster
•>Melatih analisis siswa terhadap gizi yang ada dalam food&drink
•>Menyesuaikan resep jualan & waktu pembuatan, jumlah orang yang membantu memasak
*Penerapan konsep dalam kegiatan:
•>Bilangan bulat
•>Pecahan, persen, desimal
•>Pengukuran, rasio, konversi
•>Perbandingan senilai
•>Perbandingan berbalik nilai
•> Read aloud numerasi: guru membaca buku, siswa&guru mendiskusikan konsep, siswa
menghubungkan pengalaman pribadi
•> menjawab soal cerita teman
•>Membuat koran: melatih teknologi, numerasi, dan b. indo
•>Membuat desain batik atau perumahan.
•>Membuat surat mengenai apa yg dipelajari siswa
Jumat 2/2/24
Materi 3: *Pencegahan 3 Dosa Pendidikan (Perundungan)*
Pemateri: Agus Mohamad Solihin
Link absen: https://bit.ly/KM73Dosa-Perundungan
*Mitos VS Fakta
M: Setiap kampus/sekolah tidak pernah ada kasus perundungan
F: Terdapat perundungan yang tidak terlihat langsung seperti pengucilan.
F: Perundungan tidak dapat diwajarkan.
F: Ejekan dapat menimbulkan luka emosional
F: Cyberbullying lebih menyakitkan karena cepat menyebar.
F: Becandaan beda dengan perundungan. Bercanda tidak menimbulkan kerugian.
Potret Perundungan di sekolah Indonesia:
25% anak perempuan dan laki-laki menjadi korban bullying
26,9 % pesdik berpotensi mengalami hukuman fisik
36,31% berpotensi mengalami perundungan
Tujuan Pembangunan Berkelanjutan:
Target 16: Perdamaian, keadilan, dan Kelembagaan yang tangguh.
*Permendikbudristek 46/2003: Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan
Pendidikan
Sasaran: utk pesdik, pendidik, tenaga kependidikan, warga satuan pendidikan lainnya
Definisi: Ada definisi yg jelas dan bentuk" detail kekerasan
Tim dan satuan tugas: Pembentukan tim penanganan kekerasan
Mekanisme pencegahan: lebih terstruktur dan rinci
*Cakupan penanganan kekerasan: Lokasi kekerasan dalam & luar satuan pendidikan, melibatkan
lebih dari 1 satuan pendidikan.
*6 bentuk kekerasan yang didefinisikan secara rinci oleh Permendikbudristek PPKSP (pasal 6)
•>Kekerasan: < (pasal 7-13): fisik, psikis, perundungan, kekerasan seksual, diskriminasi dan
intoleransi, kebijakan yang mengandung kekerasan.
*Karakteristik utama perundangan
•> Dilakukan secara sengaja
•>Ketidakseimbangan kekuasaan
•>Pengulangan aksi.
*Faktor Penyebab
•>Faktor individu: Ketidakmatangan emosional
•>Faktor sosial: Tertekan oleh teman sebaya
•>Faktor lingkungan: Budaya organisasi/sekolah
•>Faktor struktural: Ketidaksetaraan sosial
*Pihak yg terlibat:
•>Pelaku, korban, saksi (bystanders)
Lingkaran perundungan:
Korban, perundung, pengikut, pendukung pasif, pendukung potensial, penonton yg tidak terlibat,
pembela potensial, pembela
Mitos: terdapat orang yang pantas dirundung
Mitos: perundungan membentuk karakter anak lebih kuat.
*Dampak untuk korban, pelaku, saksi: mental, fisik, emosional, prestasi
*Pencegahan kekerasan oleh satuan pendidikan, pemerintah daerah, & Kemendikbud ristek:
•>Penguatan tata kelola
•>Edukasi
•>Penyediaan sarana dan prasarana
M: melaporkan kasus akan menjadikan masalah lebih rumit
*Tindakan sekolah
Menerima laporan oleh TPPK, memeriksa kekerasan oleh TPPK, penyusunan kesimpulan dan
rekomendasi, tindak lanjut laporan, pemulihan bagi korban dan saksi
*Usaha Kemendikbud ristek: adanya
•>Program Roots oleh Unicef
•>Adanya pelatihan oleh fasilitator nasional > sekolah > fasilitator guru > agen perubahan >
siswa/i
Program ini terbukti berhasil mengurangi hingga 30% perundungan.
Beberapa pembelajaran program roots: a) pengenalan program, b) Meningkatkan rasa percaya
dalam kelompok sebaya, mengenal perundungan, kepemimpinan & komunikasi efektif, melihat
perspektif yg berbeda.