Anda di halaman 1dari 7

KAJIAN ILMIAH

PANDANGAN PEMIMPIN PERAWAT DALAM PEMANFAATAN TEKNOLOGI


TELEHEALTH DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN
KEPERAWATAN

DISUSUN OLEH:

Nama : Tina RahayuSilitonga


NIM : 197046006
Email : tina.rahayusilitonga@yahoo.com

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2019
Abstrak
Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk merujuk pada
pelayanan menggunakan tehnologi elektronik pada pasien dalam keterbatasan jarak. Pada dunia
keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau telenursing. Salah satu contoh program
telehealth adalah homecare. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui pandangan
pemimpin perawat dalam memanfaatkan teknologi telehealth dalam meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan. Metode dalam penulisan ini yaitu dengan mendeskripsikan dan
menguraikan tentang pandangan pemimpin perawat dalam memanfaatkan teknologi telehealth
dalam meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Adapun pengambilan data dari jurnal-jurnal
penelitian orang lain. Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa, pandangan pemimpin
perawat dalam pemanfaatan teknologi telehealth dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan adalah masih banyak kendala seperti faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan,
perilaku, dan kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet.

Kata Kunci : Pandangan, Pemimpin Perawat, Telehealth


1. LATAR BELAKANG

Istilah seperti telehealth atau telemedicine, digunakan secara bergantian untuk


merujuk pada pelayanan menggunakan tehnologi elektronik pada pasien dalam
keterbatasan jarak. Pada dunia keperawatan dikenal telehealth dalam keperawatan atau
telenursing. Telenursing adalah penggunaan tekhnologi dalam keperawatan untuk
meningkatkan perawatan bagi pasien (Wiweko, 2017). Telenursing menggunakan
tehnologi komunikasi dalam keperawatan untuk memenuhi asuhan keperawatan kepada
klien.Teknologi berupa saluran elektromagnetik (gelombang magnetik, radio dan optik)
dalam menstransmisikan signal komunikasi suara, data dan video. Atau dapat pula di
definisikan sebagai komunikasi jarak jauh, menggunakan transmits elektrik dan optik,
antar manusia dan atau computer (Sri, 2012).
Salah satu contoh program telehealth adalah homecare. Sistem ini menyediakan
audio dan video interaktif untuk hubungan antara lanjut usia di rumah dan telehealth
perawat. Perawat memasukkan data data pasien secara elektronik dan menganalisanya,
kalau perlu untuk dilakukan kunjungan, perawat akan melakukan kunjungan kepasien
(Lestari, 2017). Telenursing adalah bagian dari telehealth. Telenursing menawarkan
program kolabortif dan mengurangi biaya pasien. Sebagai contoh : konsultasi dengan
perawatan mengurangi angka kejadian masuknnya pasien dengan keadaan emergency
ke Rumah Sakit. Beberapa keuntungan telenursing yaitu: 1) Efektif dan efisiensi dari
sisi biaya kesehatan, pasien dan keluarga dapat mengurangi kunjungan ke pelayanan
kesehatan (dokter praktek, ruang gawat darurat, RS dan nursing home). 2) Dengan
sumber daya minimal dapat meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan
keperawatan tanpa batas geografis. 3) Telenursing dapat mengurangi jumlah kunjungan
dan masa hari rawat di RS. 4) Dapat meningkatkan pelayanan untuk pasien kronis,
tanpa memerlukan biaya dan meningkatkan pemanfaatan tehnologi. 5) Dapat
dimanfaatkan dalam bidang pendidikan keperawatan (model distance learning) dan
perkembangan riset keperawatan berbasis informatika kesehatan.
2. TUJUAN
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengetahui pandangan pemimpin perawat
dalam memanfaatkan teknologi telehealth dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan.

3. METODE
Metode dalam penulisan ini yaitu dengan mendeskripsikan dan menguraikan
tentang pandangan pemimpin perawat dalam memanfaatkan teknologi telehealth dalam
meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Adapun pengambilan data dari jurnal-
jurnal penelitian orang lain.

4. HASIL

Menurut penelitian Istifida (2017) tentang pemanfaatan teknologi telehealth


pada perawatan di pelayanan homecare, penerapan telehealth berdampak pada
peningkatan kesehatan dan keterampilan perawat dalam melakukan asuhan. Adanya
kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet adalah tantangan yang dimiliki
pemerintah dalam mengembangkan telehealth.
Peneletian Sudaryanto (2009) tentang telehealth dalam layanan keperawatan,
telehelath dalam keperawatan bias dikembangkan untuk digunakan dalam bidang
pendidikan maupun bidang pelayanan keperawatan. Dalam bidang pelayanan
keperawatan telehealth dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di
rumah atau dikenal dengan home care. Dengan adanya kontribusi telehealth dalam
pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat
dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk
juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan.
Penelitan Munthe (2018) tentang pengembangan Sistem Telehealth Dengan
Diagnosis Penyakit Otomatis Berbasis Web,sistem telehealth dapat menyelesaikan
masalah penanganan kesehatan di Indonesia. Dengan menggunakan sebuah sistem
telehealth, dapat membantu masyarakat agar lebih dekat dengan dokter ataupun
menghemat waktu dalam menangani penyakit atau konsultasi perihal kesehatan. Hasil
pengembangan dari sistem telehealth ini adalah adanya fungsi untuk konsultasi dengan
dokter dalam bentuk chatbox real-time dimana pengguna tidak perlu me-reload
halaman untuk mendapatkan balasan konsultasi. Terdapat pula fungsi diagnosis
penyakit otomatis dengan menggunakan perhitungan metode dempster-shafer dimana
pengguna dapat mendiagnosis penyakit berdasarkan gejala-gejala yang dialami dan
beberapa fungsi pendukung lainnya.
Penelitian Padila (2018) tentang home visite berbasis sistem informasi
manajemen telenursing, antusiasme perawat dalam menerima tantangan baru dalam
memberikan pelayanan telenursing sangat tinggi, hal tersebut dapat berdampak pada
kemampuan meningkatkan komunikasi yang efektif antara perawat dan pasien.

5. PEMBAHASAN

Berdasarkan penelitian istifida (2017), Adanya kesenjangan terhadap


pemerataan jaringan internet adalah tantangan yang dimiliki pemerintah dalam
mengembangkan telehealth. Pemerintah sebaiknya melaksanakan kerjasama lintas
sektor dalam pengembangan telehealth, sehingga kesehatan madani tercapai.

Penelitian Sudaryanto (2019), di dapatkan bahwa dalam bidang pelayanan


keperawatan telehealth dapat membantu kegiatan asuhan keperawatan pada pasien di
rumah atau dikenal dengan home care. Dengan adanya kontribusi telehealth dalam
pelayanan keperawatan di rumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat
dirasakan oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk
juga pemerintah dalam hal ini adalah Departemen Kesehatan. Namun demikian untuk
bisa mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sakali tantangan dan
hambatannya misalnya: faktor biaya, sumberdaya manusia, kebijakan dan perilaku. 

6. KESIMPULAN

Dari beberapa penelitian dapat disimpulkan bahwa, pandangan pemimpin perawat


dalam pemanfaatan teknologi telehealth dalam meningkatkan mutu pelayanan
keperawatan adalah masih banyak kendala seperti faktor biaya, sumberdaya manusia,
kebijakan, perilaku, dan kesenjangan terhadap pemerataan jaringan internet.
DaftarPustaka

American Nursing AssociationANA. (2001). Developing telehealth Protocol : A


Blueprint forSuccess Wasfington DC . American Nurses Publication.
Demiris, G., Thompson, H., Boquet, J., Le, T., Chaudhuri, S., & Chung, J. (2012).
Older adults’ acceptance of a community-based telehealth wellness system.
Informatics for Health and Social Care, 38(January),
1–10.https://doi.org/10.3109/17538157.2011.647938.
Farrar, F. C. (2015). Transforming Home Health Nursing with Telehealth Technology.
Nursing Clinics of North America. https://doi.org/10.1016/j.cnur.2015.03.004.
Foster, M. V, & Sethares, K. a. (2014). Facilitators and barriers to the adoption of
telehealth
in older adults: an integrative review. Computers, Informatics, Nursing : CIN,
32(11), 523–33. https://doi.org/10.1097/CIN.0000000000000105.
Istifada R. (2017).Pemanfaatan teknologi telehealth pada perawat di layanan home
care.Nursing Current 5(1): 51–61.
Lestari Y, and Subardiah I. (2017). Telehealth: elektronikhousecall system, solusi
mengurangi biaya perawatan kesehatan. Jurnal Keperawatan XIII (2): 244–248.
Olson, Christina.A., & Thomas, J.A. (2017). Telehealth: No longer an idea for the
future. Advances in Pediatrics, 64, 347-370.
Simamora, R. H. (2014). Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Jakarta: PenerbitBuku
Kedokteran EGC.
Sortlife dan Blois. (2001). The Computer meet Medicine : Emerge of Discipline.
Medical Informatics : Computer Application in Healthcare 3-40 New York
Springer.
Sri Hariyati, R. T., & Sahar, J. (2012). Perceptions of Nursing Care for Cardiovascular
Cases, Knowledge on the Telehealth and Telecardiology in Indonesia.
International
Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health
(IJCRIMPH), 4(2), 115–128.
Tenforde, A. S., Hefner, J. E., Kodish-Wachs, J. E., Iaccarino, M. A., & Paganoni, S.
(2017). Telehealth in Physical Medicine and Rehabilitation: A Narrative Review.
PM&R, 9(5), S51–S58. https://doi.org/10.1016/j.pmrj.2017.02.013.
Tutik R, Hariyati S, and Sahar J. (2012). Perceptions of nursing care for cardiovascular
cases, knowledge on the telehealth and telecardiology in Indonesia. International
Journal of Collaborative Research on Internal Medicine & Public Health 4(2): 116–
128.
Williams V. (2014).Using a mobile health application to support self-management in
COPD: A qualitative study. British Journal of General Practice 64(624): 392–400.
Wiweko B, Zesario A, and Agung PG. (2017).Overview the development of tele health
and mobile health application in Indonesia. International Conference on Advanced
Computer Science and Information Systems, ICACSIS 2016: 9-14.

Anda mungkin juga menyukai