Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program pendidikan
Tahun 2019/2020
Oleh :
DWI WAHYUNI
NIM.P07120117056
TAHUN 2019/2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Oleh karna itu hipertensi harus segera diobati karna dapat mencegah
timbulnya komplikasi pada beberapa organ tubuh. Hipertensi dapat diobati
secara farmakologi dan non farmakologi. Pengobatan secara farmakologi
biasanya menggunakan obat-obatan yang mempunyai efek samping,
pengobatan secara non farmakologis dapat dilakukan dengan mengubah
gaya hidup yang lebih sehat dan melakukan terapi rendam kaki
menggunakan air hangat (santoso, 2015 dalam harnani dan axmalia, 2017).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pasien dan Keluarga
Dapat dijadikan salah satu solusi yang dapat digunakan dalam
mengatasi hipertensi yang dialami dengan menggunakan rendam
kaki air hangat yang dapat menurunkan tekanan darah dan sebagai
terapi komplementer yang murah dan mudah dilakukan secara
mandiri
4. Peneliti lainnya
Diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu data awal untuk
penelitian yang lebih lanjut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Hipertensi
a. Definisi
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik
sedikitnya 140mmHg atau tekanan diastolic sedikitnya
90mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti
penyakit saraf,ginjal,dan pembuluh darah dan makin tinggi
tekanan darah, makin besar resikonya. (sylvia A.price dalam
nanda nicnoc 2015).
b. Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2
golongan:
1. Hipertensi Primer (esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karna tidak diketahui
penyebabnya. Faktor yang yang mempengaruhinya yaitu :
genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem
renin. Angiotensin dan peningkatan Na+Ca intraseluler.
Faktor-faktor yang meningkatkan resiko : obesitas,
merokok, alkohol dan polisitemia.
2. Hipertensi Sekunder
Penyebab yaitu : penggunaan estrogen, penyakit ginjal,
sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.
c. Manifestasi klinis
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi :
a. Tidak ada gejala
Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan
peningkatan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri aleh
dokter yang memeriksa. Hal ini berarti hipertensi arterial tidak
akan pernah terdiagnosa jika tekanan arteri tidak teratur.
b. Gejala yang lazim
Sering dikatakan bahwa gejala terlazim yang menyertai
hipertensi meliputi nyeri kepala dan kelelahan. Dalam
kenyataan ini merupakan gejala terlazim yang mengenai
kebanyakan pasien yang mencari pertolongan medis.
Beberapa pasien yang menderita hipertensi yaitu :
a. Mengeluh sakit kepala,pusing
b. Lemas, kelelahan
c. Sesak nafas
d. Gelisah
e. Mual
f. Muntah
g. Epistaksis
h. Kesadaran menurun
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium
- Hb/Ht : untuk mengkaji hubungan dari sel-sel terhadap volume
cairan (viskositas) dan dapat mengindikasikan facto resiko
seperti : hipokoagulabilitas,anemia.
- BUN/kreatini : memberikan informasi tentang perfusi/fungsi
ginjal.
- Glucosa : hiperglikemi (DM adalah pencetus hipertensi) dapat
di akibatkan oleh pengeluaran kadar ketokolamin.
- Urinalisa : darah,protein,glukosa, mengisaratkan disfungsi
ginjal dan ada DM.
2. CT Scan : mengkaji adanya tumor cerebral, ecelopati
3. EKG : dapat menunjukan pola regangan, dimana luas, peninggian
gelombang P adalah salah satu tanda dini penyakit jantung
hipertensi.
4. IUP : mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti : batu
ginjal,perbaikan ginjal.
5. Photo dada : menunjukan destruksi klasifikasi pada area katup,
pembesaran jantung.
Patofisiologi