PROPOSAL
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program
pendidikan
Tahun 2019/2020
Oleh :
DWI WAHYUNI
NIM.P07120117056
TAHUN 2019/20
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................3
B. Rumusan masalah..............................................................8
C. Tujuan penulisan................................................................8
D. Manfaat penulisan..............................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Asuhan Keperawatan Hipertensi...............................10
2. Terapi Rendam Kaki Air Hangat................................20
3. Kerangka teori..........................................................24
BAB III METODE STUDI KASUS
A. Rancangan studi kasus.............................................25
B. Subyek studi kasus...................................................25
C. Fokus studi................................................................25
D. Definisi Oprasional....................................................26
E. Tempat dan waktu.....................................................26
F. Pengumpulan data.....................................................27
G. Penyajian data...........................................................27
H. Etika studi kasus.......................................................28
I. Alat ukur evaluasi......................................................28
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
terjadi tekanan darah tinggi sebagai akibat atau dampak dari gaya
ginjal,atau kerusakan hormon tubuh. Hal ini juga dapat terjadi pada ibu
dkk,2018).
akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena hipertensi, dan diperkirakan setiap
4
(Kemenkes RI,2019).
umur 35-44 tahun (31,6%), umur 45-54 tahun (45,3%), umur 55-64 tahun
tidak minum obat serta 32,3% tidak rutin minum obat. Hal ini menunjukkan
RI,2019)
semakin meningkat dan menjadi beban utama penyakit sejak tahun 2017
14.977 jiwa, Bima sebanyak 34.453 jiwa, sumbawa barat sebanyak 8.891
jiwa, Lombok utara sebanyak 19.216 jiwa, Kota mataram sebanyak 37.190
5
provinsi NTB tahun 2018 Lombok Timur urutan pertama terbesar kasus
lebih tinggi dari orang normal akibat adanya vasokontriksi pembuluh darah.
Itu berarti ventrikel kiri harus bekerja lebih kerasuntuk melawan tahanan
Oleh karna itu, setiap jantung berdenyut darah dipaksa untuk melalui
salah satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta
dan murah yaitu dengan menggunakan terapi rendam kaki air hangat
dkk , 2014).
7
Manfaat terapi rendam kaki air hangat ini adalah efek fisik
panas/hangat yang dapat menyebabkan zat cair, padat, dan gas mengalami
antara zat kimia tubuh dengan cairan tubuh. Efek biologis panas/hangat
hangat dalam menurunkan tekanan darah pada salah satu anggota keluarga
A. Rumusan Masalah
kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada salah satu anggota
2020?
B. Tujuan Penelitian
rendam kaki air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada salah satu
tahun 2020
C. Manfaat Penelitian
kaki air hangat yang dapat menurunkan tekanan darah dan sebagai
mandiri
pendidikan selanjutnya.
4. Peneliti lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai suatu profesi yang berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan berbentuk
layanan bio, psiko, sosial, dan spiritual secara komprehensif yang bertujuan bagi
jantung, gagal jantung dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi yang menetap
tersebut dapat mempengaruhi otak, mata, tulang dan fungsi seksual. Selain itu
1. Pengkajian
fisik,
11
kedatangan
b) Riwayat kesehatan
(1) Aktivitas/istirahat
hidup monoton
12
(2) Sirkulasi
serebrovaskuler
(4) Eliminasi
kolesterol
(6) Neurosensori
epistaksis
13
(8) Pernapasan
(9) Keamanan
hipotensi postural
(10) Pembelajaran/Penyuluhan
2. Intoleransi Tujuan : Pasien akan mampu 1). Kaji pasien terhadap aktifitas
aktivitas melakukan aktivitas secara mandiri. dengan menggunakan parameter.
berhubungan Kriteria Hasil : Frekuensi nadi 20 permenit diatas
dengan penurunan 1) Pasien dapat berpartisipasi frekuensi istirahat, catat peningkatan
cardio output, dalam aktifitas yang TD, dispnea, atau nyeri dada, kelebihan
kelemahan umum, diinginkan/diperlukan berat dan kelemahan, berkeringat
ketidak seimbangan 2) Melaporkan peningkatan pusing atau pingsan.
antara suplai dan dalam toleransi aktifitas yang 2). Kaji kesiapan untuk meningkatkan
kebutuhan O2. dapat diukur. aktifitas. Contoh : penurunan
kelemahan/kelelahan TD stabil,
frekuensi nadi, peningkatan perhatian
pada aktifitas dan perawatan diri.
3). Dorong pasien untuk partisifasi
dalam memilih periode aktifitas.
16
3. Gangguan rasa Tujuan : Tekanan vaskuler cerebral 1). Pertahankan tirah baring selama
nyaman nyeri : sakit tidak meningkat fase akut.
kepala kriteria hasil : 2). Beri tindakan non farmakologi untuk
berhubungan 1) Melaporkan nyeri/ketidak menghilangkan sakit kepala, misalnya
dengan nyamanan tulang/terkontrol. kompres dingin pada dahi, pijat
peningkatan 2) Mengungkapkan metode yang punggung, dan teknik relaksasi napas
tekanan vaskuler memberikan pengurangan. dalam
cerebral. 3) Mengikuti regiment 3). Hilangkan/minimalkan aktivitas
farmakologi yang di resepkan. vasokonstriksi yang dapat
meningkatkan sakit kepala : mengenjen
saat BAB, batuk panjang dan
membungkuk.
4). Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat analgetik, anti asietas,
diazepam dll.
8. Gangguan pola tidur Tujuan : control cemas, tingkat nyaman, 1) Diterminal efek-efek
berhubungan dengan: tingkat kesakitan, istirahat(pola dan modifikasi terhadap pola
lamanya), tidur (pola dan lamanya). tidur
a. Psikologis; usia tua,
2) Jelaskan pentingnya tidur
kecemasan, agen biokimia, Kriteria hasil :
yang adekuat
suhu tubuh, pols aktifitas,
1) Jumlah jam tidur dalam batas 3) Fasilitas untuk
depresi,
normal memperhatikan aktifitas
kelelahan,takut,kesendirian.
2) Pola tidur, dalam batas normal sebelum tidur (membaca)
b. Lingkungan: 3) Perasaan fresh sesudah 4) Ciptakan lingkungan yang
kelembaban,kurangnya tidur/istirahat nyaman
control tidur,pencahayaan. 4) Mampu mengidentifikasi hal-hal 5) Kolaborasi pemberian O2
yang meningkatkan tidur
c.fisiologis,demam,mual,posisi
urgenis urin
19
4. Pelaksanaan/Implementasi
sebagaiberikut:
1) Tahap 1:
perencanaan.
2) Tahap 2:
interdependen.
20
3) Tahap 3 :
4. Evaluasi
tubuh sehingga rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah
satu terapi yang dapat memulihkan otot sendi yang kaku serta
rumah (Kusumaastuti,2008).
A. Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan prosedur
4. Menanyakan kesiapan Klien
B. Fase Kerja
1. Menjaga privasi Klien
2. Mengatur posisi Klien
3. Mengukur tekanan darah Klien sebelum dilakukan
terapi rendam kaki air hangat
4. Memasukan air hangat di baskom tempat merendam kaki
5. Membantu masukan kaki Klien ke dalam
baskom setinggi pergelangan kaki
6. Rendam kaki selama 30 menit dengan suhu 40ºC
7. Mengangkat kaki dari air hangat dan keringkan
dengan handuk Bersih
8. Mengukur tekanan darah Klien sesudah dilakukan
terapi rendam kaki air hangat
E. Fase Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan
2. Menyampaikan rencana tindak lanjut
3. Berpamitan
22
Manfaat terapi rendam kaki air hangat ini adalah efek fisik
berkontraksi.
sistolik dan diastolik (Perry & Potter, 2006 dalam Santoso, dkk,
2015)
24
A. Kerangka Teori
Etiologi Hipertensi :
1. Asupan garam yang berlebihan
2. Faktor stress
3. Obesitas atau kegemukan
4. Merokok
5. Alkohol
6. Konsumsi kopi yang berlebihan
7. Genetik atau keturunan
8. Asupan natrium meningkat
Hipertensi
Pengobatan
Farmakologi:
obat-obatan
Teori Sumber
Pengobatan non farmakologi : (Padila,
: Terapi rendam kaki air hangat
2013
air
25
BAB III
keperawatan.
Pemberian Terapi Rendam Kaki Air Hangat untuk Menurunkan Tekanan Darah
Subyek studi kasus merupakan bagian dari populasi yang dapat dijangkau
dan dapat dipergunakan sebagai Subyek Karya Tulis Ilmiah untuk menyeleksi
bagian dari populasi yang dapat mewakili sebagian subyek pada studi kasus
tersebut.
jumlah subyek dalam penelitian ini adalah 1 keluarga yang salah satu anggota
26
keluarganya menderita Hipertensi. Dalam studi kasus ini terdapat criteria inklusi
a. Kriteriainklusi
1) Penderitahipertensi
b. Kriteria eksklusi
3. Fokus Studi
Studi kasus ini berfokus pada penerapan prosedur terapi rendam kaki air
hangat pada keluarga dengan salah satu individu yang mengalami Hipertensi
yang akan peneliti lakukan pendekatan proses keperawatan yang dimulai dari
evaluasi.
4. Definisi Operasional
a. Prosedur terapi rendam kaki air hangat adalah salah satu cara untuk
6. Pengumpulan Data
umur, pekerjaan, sosial ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis instrumen yang sering
2003), yaitu:
antara lain:
tertulis)
e. Skala penilaian
7. Penyajian Data
Untuk studi kasus, data disajikan secara tekstular/narasi dan dapat disertai
dengan cuplikan ungkapan variabel dari subyek studi kasus yang merupakan
data pendukungnya.
1. Informed Consent
sebelum
2. Confidential (Kerahasiaan)
peneliti, hanya sebagian data yang akan dilaporkan pada hasil riset.
pengumpulan data
DAFTAR PUSTAKA
Wijaya & Putri. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Dewasa Teori dan
Contoh Askep. Nuha Medika. Yogyakarta.