MINI PROJECT
Oleh:
Filza Aldina Humaira
Irna Tarina
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan limpahan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-NYA kami dapat menyelesaiakan Minipro Program
Internsip Dokter Indonesia Angkatan ke-I Tahun 2022 dengan judul Hubungan usia dan
jenis kelamin dengan tekanan darah tinggi di Puskesmas Tanjung Rambang dengan baik.
Penyusunan ini didasarkan dari hasil olah data dengan metode mengunakan data rekam
medis puskesmas Tanjung Rambang. Minipro ini kami susun dengan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu kami sampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan Minipro ini. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya.
Mengetahui
Pendamping Program Dokter Internship
PENDAHULUAN
Bagaimana pengaruh Hubungan Usia Dan Jenis Kelamin Terhadap Tekanan Darah
Tinggi Di Puskesmas Tanjung Rambang Tahun 2022.
1.4. Manfaat
1. Bagi tenaga kesehatan dan instansi kesehatan, hasil penelitian ini bisa
untuk penyuluhan serta sebagai masukan untuk meningkatkan
pencegahan kasus hipertensi dimasyarakat
2. Bagi pembaca atau masyarakat, penelitian ini dapat dijadikan sebagai
bahan bacaan untuk menambah wawasan pengetahuan dan
pendekatan dini kasus Hipertensi dimasyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Hipertensi merupakan suatu penyakit dengan kondisi medis yang beragam.
Bagi sebagian besar pasien dengan tekanan darah tinggi, penyebabnya tidak
diketahui. Ini diklasifikasikan sebagai hipertensi primer atau esensial. Sebagian kecil
pasien memiliki penyebab spesifik tekanan darah tinggi, yang diklasifikasikan
sebagai hipertensi sekunder. Lebih dari 90% pasien dengan tekanan darah tinggi
memiliki hipertensi primer. Hipertensi primer tidak dapat disembuhkan, tetapi dapat
dikontrol dengan terapi yang tepat (termasuk modifikasi gaya hidup dan obat-
obatan). Faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam pengembangan
hipertensi primer. Dimana bentuk tekanan darah tinggi ini cenderung berkembang
secara bertahap selama bertahun-tahun.⁵
Kurang dari 10% pasien dengan tekanan darah tinggi memiliki hipertensi
sekunder. Hipertensi sekunder disebabkan oleh kondisi medis atau pengobatan yang
mendasarinya. Mengontrol kondisi medis yang mendasarinya atau menghilangkan
obat-obatan penyebab akan mengakibatkan penurunan tekanan darah sehingga
menyelesaikan hipertensi sekunder. Bentuk tekanan darah tinggi ini cenderung
muncul tiba-tiba dan sering menyebabkan tekanan darah lebih tinggi daripada
hipertensi primer.⁵
2.1.3 Patofisiologi
Hipertensi adalah proses degenerative system sirkulasi yang dimulai dengan
atherosclerosis, yakni gangguan struktur anatomi pembuluh darah perifer yang
berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah/arteri. Kekakuan pembuluh darah
disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plaque yang
menghambat gangguan peredaran darah perifer.Kekakuan dan kelambanan aliran
darah yang menyebabkan badab jantung bertambah bera yang akhirnya dikompensasi
dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang berdampak pada peningkatan
tekanan darah dalam system sirkulasi. Dengan demikian, proses patologis hipertensi
ditandai dengan peningkatan tahanan perifer yang berkelanjutan sehingga secara
kronik dikompensasi oleh jantung dalam bentuk hipertensi.⁷
Ada dua unsur utama yang menyebabkan kenaikan hipertensi yaitu cardiac
output dan tahanan perifer total. Apabila peningkatan tekanan disebabkan oleh jalur
yang pada akhirnya menyebabkan peningkatan cardiac output, maka hipertensi ini
menyebabkan tekanan sistolik akan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan diastolik.
Apabila peningkatan tekanan itu disebabkan oleh kenaikan tahan perifer total maka
hipertensi yang terjadi menyebabkan peningkatan tekana sistolik dan diastolik yang
bersamaan, atau lebih sering tekanan diastolik meningkat lebih tinggi dibandingkan
dengan tekanan sistolik. Kejadian hipertensi resisten dimana tekanan diastolik
peningkatannya lebih besar disbanding dengan tekanan sistolik dapat terjadi jika
peningkatan tahanan perifer total sudah memperlambat fungsi ejeksi daripada cardiac
output.⁸
2.1.4 Etiologi
Berdasarkan penyebabnya hipertensi terbagi menjadi dua golongan yaitu:
1) Hipertensi esensial atau hipertensi primer
Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial yang
didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah yang tidak 14 diketahui
penyebabnya (Idiopatik). Beberapa faktor diduga berkaitan dengan
berkembangnya hipertensi esensial seperti berikut ini:
a) Genetik Individu yang mempunyai riwayat keluarga dengan hipertensi,
beresiko tinggi untuk mendapatkan penyakit ini. Faktor genetik ini tidak
dapat dikendalikan, jika memiliki riwayat keluarga yang memliki tekanan
darah tinggi.
b) Jenis kelamin dan usia 18 Laki-laki berusia 35-50 tahun dan wanita
menopause beresiko tinggi untuk mengalami hipertensi. Jika usia bertambah
maka tekanan darah meningkat faktor ini tidak dapat dikendalikan serta
jenis kelamin laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan.
c) Diet konsumsi diet tinggi garam atau lemak secara langsung berhubungan
dengan berkembangnya hipertensi.
d) Berat badan Faktor ini dapat dikendalikan dimana bisa menjaga berat badan
dalam keadaan normal atau ideal.Obesitas (>25% diatas BB ideal) dikaitkan
dengan berkembangnya peningkatan tekanan darah atau hipertensi.
e) Gaya hidup Faktor ini dapat dikendalikan dengan pasien hidup dengan pola
hidup sehat dengan menghindari faktor pemicu hipertensi itu terjadi yaitu
merokok, dengan merokok berkaitan dengan jumlah rokok yang dihisap
dalam waktu sehari dan dapat menghabiskan berapa putung rokok dan lama
merokok berpengaruh dengan tekanan darah pasien. Konsumsi alkohol yang
sering, atau 15 berlebihan dan terus menerus dapat meningkatkan tekanan
darah pasien sebaiknya jika memiliki tekanan darah tinggi pasien diminta
untuk menghindari alkohol agar tekanan darah pasien dalam batas stabil dan
pelihara gaya hidup sehat penting agar terhindar dari komplikasi yang bisa
terjadi. ⁹
2) Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder merupakan 10% dari seluruh kasus hipertensi adalah
hipertensi sekunder, yang didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah karena
suatu kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau gangguan tiroid,
hipertensi endokrin, hipertensi renal, kelainan saraf pusat yang dapat mengakibatkan
hipertensi dari penyakit tersebut karena 19 hipertensi sekunder yang terkait dengan
ginjal disebut hipertensi ginjal (renal hypertension).
Gangguan ginjal yang paling banyak menyebabkan tekanan darah tinggi
karena adanya penyempitan pada arteri ginjal, yang merupakan pembuluh darah
utama penyuplai darah ke kedua organ ginjal. Bila pasokan darah menurun maka
ginjal akan memproduksi berbagai zat yang meningkatkan tekanan darah serta
ganguuan yang terjadi pada tiroid juga merangsang aktivitas jantung, meningkatkan
produksi darah yang mengakibtkan meningkatnya resistensi pembuluh darah
sehingga mengakibtkan hipertensi.
Faktor pencetus munculnya hipertensi sekunder antara lain: penggunaan
kontrasepsi oral, coarctation aorta, neurogenik (tumor otak, ensefalitis,
gangguanpsikiatris), kehamilan, peningkatan volume 16 intravaskuler, luka bakar,
dan stress karena stres bisa memicu sistem saraf simapatis sehingga meningkatkan
aktivitas jantung dan tekanan pada pembuluh darah.⁹
2.1.8 Komplikasi
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ tubuh baik secara langsung
maupun tidak langsung. Tekanan darah yang meningkat adalah faktor risiko utama
untuk penyakit jantung kronis, stroke, dan penyakit jantung koroner. Peningkatan TD
berkorelasi positif dengan risiko stroke dan penyakit jantung koroner. Selain penyakit
jantung koroner dan stroke, komplikasinya meliputi gagal jantung, penyakit pembuluh
darah perifer, gangguan ginjal, pendarahan retina, dan gangguan penglihatan.¹⁶
Tabel 2.2 berikut menunjukkan manifestasi target penyakit organ akibat hipertensi¹⁷
Sistem Organ Manifestasi
Jantung Bukti klinis, elektrokardiografi, atau
radiologis dari penebalan dinding arteri
ventrikel kiri hipertrofi; malfungsi
ventrikel kiri atau gagal jantung
Cerebrovascular peripheral Serangan iskemik transien atau stroke;
Tidak adanya satu atau lebih pullses di
ekstremitas (kecuali untuk dorsalis pedis);
Indeks Ankle-Brachial, 0,9
Ginjal Peningkatan kreatinin serum: Pria 1,3-1,5
mg / dL,Wanita 1,2-1,4 mg / dL GFR
yang dihitung, 60 mL / menit / 1,73 m²
Ekskresi albumin tinggi
Retinopathy Perdarahan atau eksudat, dengan atau
tanpa pupil edema
Daftar Pustaka
1. World health organization. (2022). Hypertension (online) diakses dari
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hypertension pada 20 Januari
2022
2. Bavishi C, Goel S, Messerli FH. Isolated Systolic Hypertension: An Update After
SPRINT. Am J Med [Internet]. 2016;129(12):1251–8. Available from:
http://dx.doi.org/10.1016/j.amjmed.2016.08.0 32
3. World Health Organization. (2019). Hypertension. Kobe: World Health Organization
4. Diskominfo (2020). Data Pendidikan dan Kesehatan Kota Prabumulih. Prabumulih;
Diskominfo Kota Prabumulih
5. Ibekwe RU (2015). Modifiable Risk factors of Hypertension and Socio-demographic
Profile in Oghara, Delta State; Prevalence and Correlates. Annals of Medical Health
Science research.
6. Kayce Bell, June Twiggs, B.R.O (2018) Hypertension : The Silent Killer : Updated
JNC-8 Gideline Recommendations.
7. Bustan, (2015). Manajemen Pengendalian Penyakit tidak Menular. Jakarta : Rineka
Cipta
8. Akmarawita Kadir. 2015. Hubungan Patofisiologi Hipertensi Dan Hipertensi Renal.
Jurnal Ilmiah Kedokteran Wijaya Kusuma, Vol. 5, No. 1, doi : 10.30742/jikw.v5i1.2
9. Irianto Koes. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Bandung: Alfabet.
10. Majid Abdul. 2017. Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Kardiovaskular. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
11. Nurarif & Kusuma, 2016. (2016).
12. Kandarini Y, (2018). Tatalaksana Farmakologi Terapi Hipertensi. 13-14
13. Aminuddin, Sudarman, Y., & Syakib, M. (2019). Penurunan Tekanan Darah
Penderita Hipertensi Setelah Diberikan Terapi Akupresur. Jurnal Kesehatan
Manarang, 6(1), 57– 61. Retrieved from
http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.php/m
14. Andri et al., 2021; Kemenkes RI, 2018
15. Carey RM, Whelton PK, for the 2017ACC/AHA Hypertension guideline writing
committee. Prevention, detection, evaluation, and management of high blood
pressure in adults: Synopsis of the 2017 American College of Cardiology/American
Heart Association hypertension guideline. Ann Intern Med. 2018;168(5):351
16. Shikha Singh, Ravi Shankar, G.P.S (2017). Prevalence and Associated Risk Factors
of Hypertension : A. Cross-Sectional Study in Urban Varanasi, 2017.
17. Adrian, S.J., Tommy -, 2019. Hipertensi Esensial : Diagnosis dan Tatalaksana
Terbaru pada Dewasa. Cermin Dunia Kedokt. 46, 172–178. Liu X, Rodriguez CJ,
Wang K. Prevalence and trends of isolated systolic hypertension among untreated
adults in the United States. J Am Soc Hypertens [Internet]. 2015;9(3):197– 205.
Available from: http://dx.doi.org/10.1016/j.jash.2015.01.002