Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN

HIPERTENSI

PUSKESMAS MRICAN KOTA KEDIRI

Oleh:
Ambhari Paramastrya Putri
201720401011137

LAB/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan penyuluhan dengan judul

“Hipertensi dan Diabetes Mellitus” untuk memenuhi tugas Kepaniteraan Klinik Ilmu

Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Pelaksanaan kegiatan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang telah

mendukung kegiatan ini, kami ucapkan banyak terimakasih atas segala bantuan dari

berbagai pihak. Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, maka

dari itu kritik dan saran kami harapkan untuk memperoleh hasil yang lebih baik dalam

menyempurnakan laporan hasil penyuluhan ini. Semoga dapat bermanfaat khususnya

bagi penulis, pembaca serta perkembangan ilmu pengetahuan.

Kediri, 2 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Hipertensi atau yang dikenal dengan darah tinggi adalah peningkatan tekanan

darah sistolik lebih dari sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari

sama dengan 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit

dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Banyak pasien hipertensi dengan tekanan darah

tidak terkontrol dan jumlahnya terus meningkat.1 Hipertensi juga merupakan faktor

risiko utama untuk terjadinya penyakit kardiovaskular. Apabila tidak ditangani dengan

baik, hipertensi dapat menyebabkan stroke, infark miokard, gagal jantung, demensia,

gagal ginjal, dan gangguan pengelihatan.

Data WHO tahun 2014 menyebukan negara ekonomi berkembang memiliki

penderita hipertensi sebesar 40% sedangkan negara maju hanya 35%.3 Tahun 2013

RISKERDAS mencatat prevalensi hipertensi di Indonesia sebesar 25,8 %, dengan

prevalensi tertinggi terdapat di Bangka Belitung dengan nilai persentase sebesar

(30,9%), prevalensi hipertensi tertinggi kedua yaitu Kalimantan Selatan (30,8%),

kemudian diikuti Kalimantan Timur (29,6%) dan Jawa Barat (29,4%).4 Menurut

Riskerdas 2013, diperkirakan jumlah absolut penderita diabetes mellitus adalah sekitar

12 juta. Data dari Riskerdas tahun 2007 sebanyak 1,7% dari populasi meningkat

menjadi 6.8% di tahun 2013 dimana proporsi penderita tidak ada perbedaan di daerah

pedesaan maupun perkotaan.4


Hipertensi sebagai sebuah penyakit kronis dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Faktor resiko terjadinya hipertensi terbagi dalam faktor risiko yang tidak dapat

dimodifikasi dan faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Kejadian hipertensi dapat

menyebabkan kualitas hidup yang buruk, kesulitan dalam fungsi sosial dan fisik serta

meningkatkan angka morbiditas dan mortalitas akibat komplikasi-komplikasi yang

ditimbulkannya.5

Dari latar belakang tersebut maka dari itu penulis tertarik mengambil

penyuluhan dengan judul “Hiperetnsi (Tekanan Darah Tinggi )”

1.2. Tujuan penulisan

1.2.1. Tujuan Umum

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pembinaan serta

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah

kerja Puskesmas Mrican dengan mengadakan penyuluhan Hipertensi.

1.2.2. Tujuan Khusus

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat, terutama masyarakat yang berada di

wilayah kerja Puskesmas Mrican mengenai Hipertensi.

2. Meningkatkan prakarsa dan peran serta masyarakat dalam mengatasi dan

mencegah Hipertensi,

3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau untuk

seluruh masyarakat yang berada pada wilayah kerja Puskesmas Mrican.


BAB II

PERSIAPAN PENYULUHAN

2.1 Panitia Kegiatan

Pembimbing : dr. Shirley Astrid

Ketua : Ambhari Paramastrya Putri, S.Ked

Penyaji : Ambhari Paramastrya Putri, S.Ked

Moderator : Ambhari Paramastrya Putri, S.Ked

Dokumentasi : Yeni Octavia, S.Ked

Notulen : Ambhari Paramastrya Putri, S.Ked

2.2 Koordinasi dengan Pembimbing dan Petugas Puskesmas

Untuk kelancaran kegiatan penyuluhan dilakukan koordinasi dengan

Pembimbing dan petugas Puskesmas. Bentuk koordinasi yang dilakukan adalah:

1. Menentukan tempat dan waktu penyuluhan yang disesuaikan dengan jadwal

2. Menyiapkan sarana dan prasarana untuk kelancaran proses penyuluhan

2.3 Persiapan Tempat Penyuluhan

Atas persetujuan dari Kepala Puskesmas serta pembimbing Puskesmas Mrican

maka penyuluhan diselenggarakan di dalam Puskesmas Mrican, pada tanggal 2

Oktober 2019 pukul 07:30 WIB dengan materi penyuluhan mengenai Hipertensi.
2.4 Persiapan Materi Penyuluhan

1. Pembuatan materi penyuluhan (leaflet)

2. Alat bantu penyuluhan berupa leaflet


BAB III

SASARAN, METODE DAN MATERI PENYULUHAN

3.1 Sasaran

Sasaran penyuluhan adalah pasien tunggu poli yang berada di Puskesmas Mrican

yang hadir disaat hari penyuluhan.

3.2 Metode

Dalam penyuluhan ini digunakan 3 metode:

1. Pembukaan

Pembukaan dilakukan oleh moderator

2. Pembagian Leaflet

Membagikan lembar leaflet yang berisi tentang materi penyuluhan pada seluruh

pengunjung Puskesmas

3. Penyampaian materi

Penyampaian materi dilakukan dalam waktu 30 menit

4. Sesi Tanya Jawab

Tanya jawab dilakukan dalam waktu kurang lebih 20 menit mengenai materi

tersebut

3.3 Materi Penyuluhan

HIPERTENSI

1. Definisi

Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah meningkat melebihi batas

normal 120/80 mmHg, dimana tekanan darah sistolik lebih dari sama dengan 140
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg pada dua kali

pengukuran dengan selang waktu pemeriksaan lima menit dalam keadaan tenang.

Beberapa macam faktor dapat menyebabkan terjadinya hipertensi walaupun sebanyak

90% penyebab hipertensi tidak diketahui (hipertensi essential).1 Pada sekitar 5-10%

penderita hipertensi penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1-2%

penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu (misalnya pil

KB).

2. Faktor Resiko Hipertensi

Faktor resiko hipertensi dapat dibedakan menjadi dua yaitu resiko yang dapat

diubah dan resiko yang tidak dapat dirubah

Resiko yang tidak dapat dirubah yaitu :

Genetik: Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan

rendahnya rasio potasium dan sodium Individu dengan orang tua, selain itu sebanyak

70-80% kasus hipertensi esensial terdapat riwayat hipertensi dalam keluarga.5

Jenis kelamin: wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon

estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High Density Lipoprotein

(HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi berguna untuk mencegah terjadinya

proses aterosklerosis. Pada premenopause wanita mulai kehilangan hormon

estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan.6

Faktor resiko yang dapat dirubah antara lain :


Obesitas menyebabkan hipertensi, ditemukan bahwa prevalensi tekanan darah

tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38%

pria dan 32% wanita.5 Olahraga dapat menurunkan tahanan perifer yang akan

menurunkan tekanan darah (untuk hipertensi) dan melatih otot jantung sehingga

menjadi terbiasa apabila jantung harus melakukan pekerjaan yang lebih berat pada

kondisi tertentu.6 Hormon adrenalin meningkat saat stress, mengakibatkan jantung

memompa darah lebih cepat sehingga tekanan darah pun meningkat.7

Konsumsi garam yang berlebih menyebabkan konsentrasi natrium di dalam

cairan ekstraseluler meningkat. Untuk menetralisir maka cairan intraseluler ditarik

ke luar, sehingga volume cairan ekstraseluler meningkat dan volume darah

meningkat.8 Merokok menyebabkan peningkatan tekanan darah dan meningkatkan

risiko terjadinya stenosis arteri renal yang mengalami ateriosklerosis.9

3. Komplikasi

Hipertensi merupakan faktor resiko utama untuk terjadinya penyakit jantung, gagal

jantung kongesif, stroke, gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Tekanan darah yang

tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya komplikasi tersebut. Hipertensi yang

tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ dan akhirnya memperpendek

10
harapan hidup sebesar 10-20 tahun. Komplikasi yang terjadi pada hipertensi

dapat mengenai mata, ginjal, jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan

retina, gangguan penglihatan sampai kebutaan. Gagal jantung merupakan kelainan

yang sering ditemukan pada hipertensi berat selain kelainan koroner dan miokard.

Pada otak sering terjadi stroke dimana terjadi perdarahan yang disebabkan oleh
pecahnya mikroaneurisma dan dapat mengakibakan kematian. Kelainan lain yang

dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara

(Transient Ischemic Attack/TIA). Gagal ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi

hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti pada hipertensi maligna. 11

4. Penatalaksanaan dan pencegahan

Pencegahan hipertensi perlu dilakukan untuk menurunkan faktor resiko

penyakit kardiovaskuler akibat hipertensi, pencegahan dapat dilakukan melalui

pola makan dan perubahan gaya hidup. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan

meliputi:

 Perubahan pola makan

 Pembatasan penggunaan garam hingga 4-6 gr per hari,

 Mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (jeroan, kuning

telur, cumi-cumi, kerang, kepiting, coklat, mentega, dan margarin).

 Menghentikan kebiasaan merokok, minum alkohol

 Olah raga teratur

 Hindari stress. 6

Terapi farmakologis menggunakan obat antihipertensi yaitu diuretika,

terutama jenis thiazide atau aldosteron antagonis, beta blocker, calcium chanel

blocker atau calcium antagonist, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor


(ACEI), Angiotensin II Receptor Blocker atau AT1 receptor antagonist/ blocker

(ARB) diuretik tiazid (misalnya bendroflumetiazid). Contoh-contoh obat anti

hipertensi antara lain:

a. beta‐blocker, (propanolol, atenolol),

b. penghambat angiotensin converting enzymes (captopril, enalapril),

c. antagonis angiotensin II (candesartan, losartan),

d. calcium channel blocker (amlodipin, nifedipin)

e. alpha‐blocker (doksasozin). 12

3.4 Alat bantu Penyuluhan

- Leaflet

- Mikrofon dan speaker


BAB IV

PELAKSANAAN PENYULUHAN

4.1. Waktu Pelaksanaan Penyuluhan

Hari dan Tanggal : Rabu, 2 Oktober 2019

Waktu : Pukul 07:30 – 08:30 WIB

4.2. Tempat Penyuluhan

Puskesmas Kota Mrican, Kota Kediri

4.3. Sasaran dan Jumlah Peserta Penyuluhan

Sasaran : Seluruh pasien poli yang berada di dalam Puskesmas Mrican yang

hadir disaat penyuluhan

Jumlah peserta : 30 peserta

4.4. Susunan Acara Penyuluhan

 Pembukaan

 Pembagian Leaflet

 Penyampaian materi penyuluhan

 Sesi tanya jawab

 Penutup

4.5 Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan ini diikuti oleh semua pasien tunggu yang hadir di

Puskesmas Mrican Kota Kediri. Penyuluhan dibagi menjadi lima sesi, Sesi awal
pembukaan kemudian dilanjutkan pembagian leaflet yang berisi tentang materi

penyuluhan yang dilengkapi dengan gambar-gambar yang membantu memahami serta

memberikan daya tarik terhadap materi penyuluhan. Setelah leaflet dibagikan,

pemberian materi dimulai. Total waktu pembukaan hingga penyampaian materi

berlangsung selama 30 menit. Terakhir dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setelah

itu acara diakhiri dengan salam penutup.


BAB VI

PENUTUP

Kegiatan penyuluhan yang dilaksanakan di Puskesmas Mrican Kota Kediri

berjalan dengan baik dan tertib. Diharapkan seluruh peserta penyuluhan yang hadir

dapat mengerti dan memahami mengenai Hipertensi terutama gejala dan pencetusnya.

Diharapkan peserta mampu menyebarluaskan materi yang telah kami berikan kepada

sanak keluarga maupun masyarakat yang lain.

Sebagai pelaksana kegiatan, kami sadari masih banyak kekurangan dalam kegiatan

penyuluhan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan untuk meningkatkan

kegiatan serupa di masa yang akan datang. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya

apabila ada kesalahan yang secara sengaja maupun tidak sengaja. Akhir kata kami

Dokter Muda Fakultas Kedokteran Universitas Muhammdiyah Malang mengucapkan

banyak terima kasih, atas bantuan semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan

kegiatan penyuluhan ini.


DAFTAR PUSTAKA

1. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Pusat Data dan Informasi


kementrian Kesehatan RI tentang Hipertensi. Jakarta.

2. Rahajeng E, Tuminah, Sulistyowati. 2009. Prevalensi Hipertensi dan


Determinannya di Indonesia. Jakarta; Pusat Penelitian Biomedis dan Farmasi
Badan Penelitian Kesehatan Departemen Kesehatan RI.

3. Depkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan
pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI.

4. Yogiantoro M. 2009. Hipertensi Esensial dalam Ilmu Penyakit Dalam, Jilid III Edisi
V. Depok: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

5. Bianti, N., 2015, Risk Factors of Hypertension, J Majority, Vol 4 No 5, Universitas


Lampung

6. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Hypertensive Vascular Disease, 2005, Dalam:


Robn and Cotran Pathologic Basis of Disease, 7th edition. Philadelpia: Elsevier
Saunders.p 528- 529

7. Shapo L, Pomerleau J, McKee M, 2003, Epidemiology of Hypertension and


Associated Cardiovascular Risk Factors in a Country in Transition. Albania:
Journal Epidemiology Community Health;57:734–739

8. Armilawaty, Amalia H, Amirudin R, 2007, Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam


Kajian Epidemiologi. Bagian Epidemiologi FKM UNHAS. [cited 2014 Dec
12].

9. Cardiology Channel. Hypertension (High Blood Pressure). [cited 2014 Nov 10]. Available
from: http://www.Cardiologychannel.com
10. Susalit E, Kapojos EJ, Lubis HR. Hipertensi Primer Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Edisi III, Jilid II, Jakarta: Balai Penerbit FKUI. Hal.453-470.

11. Arif Mansjoer, dkk. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I : Nefrologi dan
Hipertensi.Jakarta: Media Aesculapius FKUI; 2001. p: 519-520.

LAMPIRAN 1

Leaflet
LAMPIRAN 2

DOKUMENTASI KEGIATAN
LAMPIRAN 3

DAFTAR HADIR

Anda mungkin juga menyukai