SITI NURJANAH
N21016058
UNIVERSITAS TADULAKO
JUNI 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
C. Tujuan penelitian
Tujuan Penelitian Kasus Ini Untuk Mendiskripsikan "Pengaruh Intervensi
Massage Punggung Terhadap Hipertensi” Di Kelurahan Birobuli Utara Kota
Palu.
D. Manfaat penelitian
1. Masyarakat
Menambah sumber pengetahuan berupa Pengaruh Intervensi Massage
Punggung Terhadap Hipertensi.
2. Institusi Pendidikan
Penelitian ini bisa bermanfaat bagi institusi terutama mahasiswa yang akan
melakukan penelitian tentang Pengaruh Intervensi Massage Punggung
Terhadap Hipertensi.
3. Penulis
Untuk Menambah Pengalaman Wawasan Ilmu Pengetahuan Khususnya
Pengaruh Intervensi Massage Punggung Terhadap Hipertensi” Di Kelurahan
Birobuli Utara Kota Palu Tahun 2019.
BAB II
KONSEP TEORI
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis atau tanda-tanda pada klien dengan hipertensi menurut
Soeparman (2016) adalah :
b. Leher kaku
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hb: untuk mengetahui dari sel-sel terhadap volume cairan dan dapat
mengetahui factor resiko seperti : anemia.
6. Derajat Hipertensi
Hipertensi dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu hipertensi
sistolik, hipertensi diastolik, dan hipertensi campuran. Hipertensi sistolik
(isolated systolic hypertension) merupakan peningkatan tekanan sistolik
tanpa diikuti peningkatan tekanan diastolik dan umumnya ditemukan pada
usia lanjut. Tekanan sistolik berkaitan dengan tingginya tekanan pada arteri
apabila jantung berkontraksi (denyut jantung). Tekanan sistolik merupakan
tekanan maksimum dalam arteri dan tercermin pada hasil pembacaan
tekanan darah sebagai tekanan atas yang nilainya lebih besar.
Hipertensi diastolik (diastolic hypertension) merupakan peningkatan
tekanan diastolik tanpa diikuti peningkatan tekanan sistolik, biasanya
ditemukan pada anakanak dan dewasa muda. Hipertensi diastolik terjadi
apabila pembuluh darah kecil menyempit secara tidak normal, sehingga
memperbesar tahanan terhadap aliran darah yang melaluinya dan
meningkatkan tekanan diastoliknya. Tekanan darah diastolik berkaitan
dengan tekanan arteri bila jantung berada dalam keadaan relaksasi di antara
dua denyutan. Hipertensi campuran merupakan peningkatan pada tekanan
sistolik dan diastolik.
7. Komplikasi Hipertensi
Efek pada organ:
a. Otak
2) Perdarahan
b. Ginjal
3) Gagal ginjal
c. Jantung
1) Membesar
3) Cepat lelah
8. Penatalaksanaan Hipertensi
5) Berhenti merokok
Merokok dapat menambah kekakuan pembuluh darah sehingga dapat
memperburuk hipertensi. Zat-zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon
monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah
dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri, dan mengakibatkan
proses artereosklerosis, dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi,
dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya
artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan
denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot-otot jantung.
Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko
kerusakan pada pembuluh darah arteri
6) Massage Punggung
Massage Punggung untuk meningkatkan rileks otot,menurunkan tekanan
darah,dan melancarkan peredaran darah.
A. Kerangka Konsep
Gaya hidup penderita hipertensi yaitu :
1. Kebiasaan merokok
2. Perilaku mengosumsi makanan yang asin
3. Perilaku mengosumsi makanan yang berlemak
4. Perilaku mengosumsi meminum minuman yang berkafein
5. Kurangnya olahraga
6. Obesitas
7. Stress
8. Usia ±18 tahun ke atas .
B. Hipotesis
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
b. Sampel
Sampel pada populasi adalah pasien yang ada diWilayah
Kelurahan Birobuli Utara,Kota Palu pada tahun 2017-2019. Memenuhi
Kriteria sbagai berikut :
1. Kriteria Inklusi :
a. Usia ±18tahun ke atas
b. Memiliki data pemeriksaan Tekanan Darah saat
melakukan kontrol kesehatan diPKM Birobuli.
c. Adanya riwayat hipertensi
d. Adanya keturunan hipertensi
e. Adanya kebiasaan tidak rutin berolahraga
f. Adanya kebiasaan mengosumsi makanan yang
asin,berlemak dan mengosumsi minuman yang berkafein
seperti kopi dan teh.
2. Kriteria Eksklusi :
a. Semua jenis kelamin laki-laki dan perempuan
b. Penderita hipertensi yang belum minum obat
c. Semua derajat hipertensi mulai dari ringan-berat
d. Adanya kebiasaan merokok
c. Cara sampling
H. Etika Penelitian
1. Ethichal clearence (kelayakan etik) adalah kelayakan tertulis yang
diberikan oleh komisi etik penelitian untuk reset yang melibatkan mahluk
hidup yang menyatakan bahwah suatu proposal riset layak dilaksanakan
setelah memenuhi persyaratan tertentu.
2. Informed consent Informed consent adalah proses pemeberian informasi
oleh peneliti kepada subjek penelitian meliputi hak dan kewajiban pasien
selama penelitian. Tujuan informedconsent untuk meminta persetujuan pada
masing masing subjek penelitian apakah berpartisipasi atau tidak dalam
suatu penelitian. Peneliti dan pasien dapat mencapai persetujuan tentang hak
dan kewajiban selama penelitian.
3. Anonimity (Tanpa nama) Anonymity adalah suatu jaminan kerahasiaan
identitas dari pasien. Peneliti tidak mencantumkan nama pasien. Tindakan
tersebut bertujuan untuk menjaga kerahasiaan identitas pasien. Partisipasi
dan informasi yang telah diberikan peserta dalam penelitian hanya diketahui
oleh peserta riset dan peneliti.
4. Confidentiality (kerahasiaan) Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh
pasien merupakan kewajiban seseorang peneliti dan juga melindungi data
yang telah dikumpulkan selama penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI. 2017. Infodatin : Pusat data dan informasi kementrian kesehatan RI
hipertensi. Jakarta Selatan. Diakses pada tanggal 28 Juni di
http:www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatinhipertensi.pdf
Robin. Buku Ajar Patologi. Edisi 7. Volume 2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC; 2017.
Hackreader, dkk . fundamentals of Nurrsing : caring and clinical judgment, Vol.2: 2007