DisusunOleh :
FAKULTAS KESEHATAN
AMBON
2020
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke
atas karena adanya proses penuaan. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan
yang mutlak terjadi dalam proses kehidupan manusia, hal ini bahkan dimulai sejak
awal kehidupan. Seiring dengan kemunduran tersebut maka pada usia lanjut
(lansia) akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi, dan psikologis
(Nugroho, 2017).
mental maupun sosial ekonomi. Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah
memasuki usia lanjut akan mengalami penurunan. Lansia lebih rentan terkena
peningkatan tekanan darah normal yang ditunjukan oleh angka sistolik. Selain itu
2016).
2
Pengobatan Hipertensi terbagi atas dua yaitu farmakologi dan
tertawa, dan Terapi Rendam air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada
lanjut usia dapat dilakukan dengan air kelapa muda karena dapat memberikan rasa
nyaman secara fisik yang akan berpengaruh terhadap kondisi mental lanjutusia
(Lalange, 2017).
dapat bermacam-macam dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-
gejala yang ditimbulkan antara lain sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, vertigo,
Prevelensi lansia yang Hipertensi menurut WHO (2017) terdapat 972 juta jiwa
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025, dari 972 juta
penderita Hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya berada
tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun. Prevalensi Hipertensi
di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Riskedas (2018) adalah sebesar
3
41,1% penduduk Indonesia menderita penyakit Hipertensi. Apabila saat ini
yang menderita Hipertensi. Dalam hal ini perempuan memiliki jumlah yang lebih
yang tidak menular seperti : stroke, artritis , diabetes melitus, serta Hipertensi.
55-64 tahun 55,2%, 65-74 tahun 63,2%, dan untuk >75 tahun 69,5%. Menurut
semakin hari semakin meningkat pada Tahun 2007 dari (1,5%), sendangkan Tahun
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Siti Binaiyati
(2017) tentang Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda Terhadap Tekanan Darah Pada
mann- whitney pada tekanan darah sistolik dan diastolic sebelum dan sesudah
dengan pengobatan herbal yaitu dengan minum air kelapa muda. Air kelapa muda
mengandung unsur kalium yang tinggi yaitu sekitar 291mg/100ml (Farapti dan
4
intraseluler sehingga cenderung menarik cairan dari bagian ekstraseluler dan
2017 sebanyak 252 lansia yang menderita Hipertensi, Tahun 2018 sebanyak 352
lansia yang menderita Hipertensi dan Tahun 2019 sebanyak 537 lansia yang
tanggal 1 juni 2020, terdapat 69 lansia yang menderita Hipertensi dengan jumlah
juga mengeluh tekanan darah selalu meningkat, susahtidur, emosi tidak terkontrol,
tertarik untuk melakukan penelitian“ Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda terhadap
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah pada penelitian ini
ialah “apakah ada pengaruh terapi air kelapa muda terhadap penurunan tekanan
darah pada lansia yang menderita Hipertensi di Puskesmas Belakang Soya Ambon
Tahun 2020 ?”
C. Tujuan Penelitian
5
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air kelapa
2. Tujuan Khusus
sesudah dilakukan terapi air kelapa muda pada lansia yang menderita
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
6
Meningkatkan peran Petugas Puskesmas Belakang Soya dalam
b. Bagi Lansia
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Hipertensi
sebagai meningkatnya tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 90 mmHg. Menurut The Eighth Report of The Joint
High Blood Pressure (JNC VIII) Hipertensi merupakan keadaan yang paling
infark miokard, stroke, gagal ginjal dan kematian bila tidak dideteksi dan
diterapi secepat mungkin (AHA 2017), keadaan ukuran tekanan darah sistolik
140 mmHg atau lebih (≥140 mmHg) dan tekanan darah diastolik 90 mmHg
atau lebih (≥90 mmHg) berdasarkan rata-rata tiga kali pengukuran pada
mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg pada orang dengan
8
2. Etiologi
Menurut Sotono (2017) ada beberapa penyebab yang membuat tekanan darah
a. Obesitas
Berkerja keras dan penuh gaya hidup masa kini menyebabkan stress
kepala, sulit tidur, maag, dan Hipertensi. Serta gaya hidup seperti ini
Asupan yang tidak sehat dan juga berlebihan juga dapat menganggu tubuh
9
3. Jenis Hipertensi
2 jenis yaitu :
b. Hipertensi Sekunder
penyakit lain, seperti gangguan pada pembuluh darah, jantung, ginjal atau
10
4. Klasifikasi Hipertensi
adalah:
Hipertensi
derajat 1 140-159 90-93
derajat 2 ≥160 ≥100
Tanda dan gejala yang biasa di timbulkan pada penderita Hipertensi menurut
dirasakan.
11
b. Gejala yang lazim
dan di dada, otot lemah, terjadi pembengkakan pada kaki dan pergelangan
kaki, keringat berlebih, denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur,
6. Komplikasi Hipertensi
resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan risiko stroke delapan kali
kognitif dan intelektual, yang paling parah adalah efek jangka panjangnya
12
yang berupa kematian mendadak. Komplikasi Hipertensi antara lain :
b. Payah jantung
tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini
c. Stroke
darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah
lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak,
maka terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga
d. Kerusakan ginjal
13
e. Kerusakan penglihatan
7. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Pencegahan
berupa aktivitas aerobik, jalan kaki, lari, naik sepeda, dan berenang.
3) Berhenti merokok.
obesitas.
kolesterol tinggi.
8) Diet untuk Hipertensi, salah satu bentuk diet untuk Hipertensi yang
14
yang terutama berisi komponen gizi berserat tinggi (sayur dan buah)
(Bustan, 2017).
DASH merupakan salah satu rencana pola makan sehat yang terbukti
komponen DASH sama dengan makan sehat lainnya, hanya saja DASH
ditandai dengan proporsi yang tinggi sayur dan buah – buahan, lemak
yang rendah, protein tanpa lemak. Jumlah kalori disesuaikan dengan berat
b. Pengobatan
a) Diuretik
15
b) Alfa-Bloker
c) Beta-Bloker
jantung berkurang.
d) Kalsium kanal
2) Terapi Non-farmakologis
16
juga pada penurunan tekanan darah, walaupun penurunan berat badan
karena itu salah satu cara untuk untuk menurunkan tekanan darah
17
banyak zat yang beracun (oksidan) yang dapat melukai dinding
kolesterol darah.
1. Defenisi Lansia
usia 45-54 tahun) sebagai masa vibrilitas, kelompok usia lanjut (rentang usia
55-64 tahun) sebagai masa presenium dan kelompok usia lanjut (rentang usia
>65 tahun) sebagai masa senium. Adapun organisasi kesehatan dunia (WHO),
membagi lanjut usia yang dibagi dalam 4 kriteria yakni : usia pertengahan
(middle age) yang adalah kelompok dengan rentang usia 45 -59 tahun, usia
lanjut (ederly) antara 60-74 tahun, usia tua (old) antara 75-90 tahun dan usia
No.4 tahun 1965 pasal 1 : “Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau
18
mempunyai atau tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain” (Mubarak, 2017).
d. Usia sangat taua (very old), yaitu kelompok usia aitas 90 tahun.
3. Proses Menua
proses menua. Proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh
sel/jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia (Mubarak, 2017).
19
pendengaran, penglihatan memburuk, gerakan lambat dan kelainan berbagai
struktur dan fungsi fisiologis. Efek perubahan fisiologis secara umum adalah
a. Sistem Sensori
yang tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa malu dan gangguan
b. Sistem Muskulosekeletal
20
otot, pergerakan yang lambat, pengurangan kekuatan dan keakuan sendi-
c. Sistem Integumen
yang terlihat pada kulit seperti atropi, keriput dan kulit yang kendur dan
kulit yang muda rusak, perubahan yang tampak pada kulit, dimana kulit
d. Sistem Kardiovaskuler
e. Sistem Pernafasan
dada dan kekuatan otot pernafasan akan menurun, sendi-sendi tulang iga
paksa satu detik sebesar 0,2 liter/decade serta berkurang kapasitas vital.
f. Sistem Perkemihan
Pada lansia mengalami stress atau saat kebutuhan fisiologi meningkat atau
21
metabolisme melalui urin serta penurunan kontrol untuk berkemih
sehingga terjadi kontinensia urin pada lansia (Stanly & Beare, 2017).
g. Sistem Pencernaan
yang berkaitan dengan penyediaan sokongan gigi yang adekuat dan stabil
h. Sistem Persyarafan
diperlambat dengan gaya hidup sehat. Sendangkan menurut Potter & Perry
tinggi. Seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah dapat
adalah tumbuhan palma pantai yang pohonnya tinggi, tanaman yang berusia
22
cukup tua, yang banyak tersebar di seluruh daerah tropika, dan pada permulaan
tarikh Masehi sudah dikenal dan dimanfaatkan orang dalam kehidupan sehari-
hari…”
Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi minuman
fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula,
protein, lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan
bakteri penghasil produk pangan. Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi,
100 ml air kelapa. Jenis gula yang terkandung adalah sukrosa, glukosa,
fruktosa dan sorbitol. Gula-gula inilah yang menyebabkan air kelapa muda
lebih manis dari air kelapa yang lebih tua(Warisno, 2014). Disamping itu air
itu lahai kelapa dapat dijadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan selulosa
23
kelapa tersebut. (Pambayun, 2015).
Buah kelapa yang terlalu muda belum memiliki daging buah, dan air
Perbandingan komposisi air kelapa muda dengan air kelapa tua dapat dilihat
Air Kelapa Muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
24
tekanan darah kita terjaga. Air Kelapa Muda ini mempunyai kandungan
Kalium sebesar 290mg per 100ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga
muda.
Air kelapa muda mengandung unsur kalium yang tinggi yaitu sekitar 291
D. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah kerangka hubungan antara konsep – konsep yang ingin
diamati atau diukur melalui penelitian yang dilakukan (Sastroasmoro & Ismael,
25
2017). Penelitian tentang “pengaruh terapi air kelapa muda terhadap penurunan
Ket :
= Variabel Independen
= Variabel Dependen
BAB III
METODE PENELITIAN
26
A. Rancangan Penelitian
test desaign. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
2017).
01 X 02
Keterangan:
02 Observasi akhir setelah perlakuan Terapi air kelapa muda (post test)
1. Waktu Penelitian
27
Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan mei 2020
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
(Sastroasmoro & Ismael, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
2. Sampel
total sampling yaitu, sampel dimana jumblah sampel sama dengan populasi
D. Variabel Penelitian
Variabel Dependen :
28
1. Variabel Inpenden (Bebas)
Ismael (2017). Pada penelitian ini Variabel Independen yaitu terapi air kelapa
muda
tekanan darah.
E. Defenisi Operasional
dari suatu yang didefenisikan tersebut (Sastroasmoro & Ismael, 2017). Defenisi
operasional dan skala pengukuran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
29
bawah ini :
F. Instrumen Penelitian
30
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah :
1. Karkteristik Responden
Mengambil air kelapa muda sebanyak satu gelas air kelapa atau 100 ml.
Air kelapa muda diberikan kepada responden dua kali sehari pagi dan sore.
tekanan darah sebelum dan setelah mengkonsumsi air kelapa muda selama 14
3. Lembaran Observasi
pemberian air kelapa muda serta hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan
31
Soya Ambon.
sama dengan perawat untuk mengetahui jumlah pasien lansia yang ada pada
penelitian.
4. Peniliti mengisi lembar observasi terapi air kelapa muda sebelum (pre)
dilakukan terapi.
waktu 15 menit selama 2 minggu pada pukul 09.00 Wit dan 11.00 Wit.
6. Peneliti mengisi lembar observasi terapi air kelapa muda setelah (post)
dilakukan terapi.
1. Pengolahan Data
a. Editing
Editing data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah terisi
dan konsisten, dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh
32
(Sastroasmoro & Ismael 2017).
b. Coding
c. Entry data
d. Cleaning
data yang sudah dientry apakah ada salah atau tidak (Sastroasmoro &
Ismael 2017).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
dari masing-masing variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel yang
penurunan tekanan darah pada lansia dan variabel independen, yaitu : air
33
tabel serta diinterpresikan (Sastroasmoro & Ismael 2017).
b. Analisis Bivariat
terapi pemberian air kelapa muda dan sesudah pemberian air kelapa muda.
Uji statistik yang digunakan adalah ujiT test adalah uji statistik yang
kelompok yang sama (misalnya beda mean pre test dan post test) (Dharma,
2017).
menggunakan uji alternatif yaitu uji wilcoxon. Uji wilcoxon adalah uji
mean peringkat pre test dan post test), uji ini dilakukan dengan dasar
tingkat signifikasi (nilai p) jika nilai p> 0,05 maka hipotesis penelitian
ditolak (tidak ada pengaruh pemberian air kelapa muda) atau Ho diterima
dan jika nilai p< 0,05 maka hipotesis penelitian di terima (adanya pengaruh
I. Etika Penelitian
perlu membawa rekomendasi dari institusi untuk pihak lain dengan cara
34
diajukan oleh peneliti. Setelah mendapat persetujuan, baru peneliti dapat
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
35