Disusun Oleh:
PURWANTO
NIM 15149014004141
a. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur paling tidak pada
tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi sesuai usia, sehingga setiap
diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia. Namun, secara umum seseorang dianggap
mengalami hipertensi apabila tekanan darahnya lebih tinggi daripada 160mmHg sistolik atau
90mmHg diastolik. (Elizabeth J.Corwin,2000)
b. Penyebab
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya usia dan
lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat menyebabkan hipertensi, yakni
makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis, dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit endokrin (hipertensi
endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan
§ Stres,
§ Usia,
§ Merokok,
§ Obesitas (kegemukan),
§ Alkohol,
§ Faktor keturunan,
§ Faktor lingkungan (gaduh/bising)
c. Jenis-jenis hipertensi
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140 – 159 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 90 – 95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160 – 179 mmHg dan atau tekanan
diastolik antara 100 – 109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180 – 209 mmHg dan atau tekanan diastolik
antara 110 – 120 mmHg
d. Tanda dan gejala
§ Pusing
§ Rasa berat di tengkuk
§ Mudah marah
§ Telinga berdenging
§ Sukar tidur
§ Sesak nafas
§ Mudah lelah
§ Mata berkunang-kunang
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala berikut:
a. sakit kepala
b. kelelahan
c. mual
d. muntah
e. sesak nafas
f. gelisah
g. pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada otak, mata, jantung dan
ginjal.
e. Komplikasi
Jeri Hermanto
SEKOLAH TINGGI KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
2014
ABSTRCT
Hypertension is health problems experienced by many elderly. One of the complementary
therapies that can be used to lower blood pressure is meditation therapy. Meditation can make
arrangements and manage emotions and stress in patients with hypertension, so that will help the
management of hypertension.
The purpose of this study is to determine the effect of therapy meditation toward blood pressure
on elderly with hypertention at Pucang Gading Semarang Social Rehabilitation Unit
Rehabilitation Unit . This research used a quantitative approach, was quasy experiments non
equivalent control group design . The population is elderly with which history of hypertension at
Pucang Gading Semarang Social Rehabilitation Unit wich amount to 90 people. The sampling
method used accidental sampling with a sample of 30 people divided in two groups, 15
intervention group and 15 control group.
The result show that there is effect of giving meditation to decrease systolic and diastolic
blood pressure in the elderly with hypertension at Pucang Gading Semarang Social
Rehabilitation Unit (p-value 0.000 and p-value 0.004). Based on the results of this study,
meditation may be an hypertension alternative therapy for the elderl. For health professionals,
therapeutic meditation can be used as a complementary therapy for the treatment of lowering
blood pressure in elderly with hypertension.
PENDAHULUAN
2
Jurnal Keperawatan
3
Jurnal Keperawatan
kelompok kontrol (tidak diberi perlakuan). Proses menua merupakan suatu proses
Oleh karena itu dalam dalam analisa hasil menghilangnya secara perlahan-perlahan
penelitian ini didasarkan dari jumlah kemampuan jaringan untuk memperbaiki
responden yang mengikuti perlakuan yaitu diri (mengganti ) diri dan mempertahankan
n = 15 responden kelomppok eksperimen. struktur dan fungsi normalnya sehingga
tidak dapat bertahan terhadap jejas (
HASIL DAN BAHASAN termasuk infeksi ) dan memperbaiki
Gambaran Umum Responden kerusakan yang didHULWD ³.
Responden dalam penelitian ini adalah (Constantinides, 1994).
lansia yang berada di Unit Rehabilitsi Proses menua sudah mulai berlangsung
Sosial Pucang Gading Semarang dengan sejak seseorang mencapai dewasa,
kriteria usia antara 60 ± 76 tahun, misalnya dengan terjadinya kehilangan
mempunyai riwayat tekanan darah tinggi, jaringan pada otot, susunan syaraf dan
mengikuti terapi meditasi dengan durasi 2 MDULQJDQ ODLQ VHKLQJJD WXEXK µPDWL¶ VH
kali sehari pagi dan soore hari selama 15 demi sedikit. Proses menua merupakan
menit dalam 1 mainggu, jumlah responden proses sepanjang hidup, yang ditandai
yang diteliti sebesar 15 orang, dimana dengan kegagalan tubuh dalam
responden yang diteliti rata ± rata berumur mempertahankan homeostasis tubuh
68,8 ttahun dengan umur yang paling terhadap tekanan fisiologis yang
muda 60 tahun dan tertua 76 tahun. menyebabkan terjadinya perubahan
Lansia merupakan fenomena baru struktur tubuh dan perubahan fungsional
dinegara yang sedang berkkembang yang sehingga menyebabkan adanya gangguan,
mau menuju kearah proses kemajuan pada ketidakmampuan, dan sering menjadi
berbagai bidang, sungguhpun indonesia penyakit. Lanjut usia diharapkan dapat
masih banyak masalah akibat krisis yang menyesuaikan diri terhadap penurunan
berkepanjangan, namun fenomena yang kekuatan dan kesehatan secara bertahap.
tampak untuk lansia justru berbeda, Mereka diharapkan mencari kegiatan
dimana kemajuan dalam bidang pelayanan untuk mengganti tugas-tugas terdahulu
kesehatan, ekonomi justru memicu yang menghabiskan sebagian besar waktu
permasalahan baru dimana angka harapan mereka saat mereka masih muda ( Wahit
hidup meningkat, terutama untuk wanita Iqbal Mubarak, 2006). Salah satu
yang jauh dibandingkan dengan laki ± laki, perubahan yang menonjol pada adalah
rata ± rata umur lansia berkisar 60 ± pada sistem kardiovaskuler dimana massa
sampai 76 tahun dengan rata ± rata 68,8 jantung bertambah, ventrikel kiri
tahun, usia termasuk kategori lanjut usia mengalami hipertrhofi dan kemampuan
(WHO dalam Azizah, 2011), dengan peregangan jantung berkurang karena
demikian berdasarkan kategori ini maka perubahan jaringan ikat dan penumpukan
konsekuensi kesehatan, psikologi dan lipofusin, hal ini akan mempengaruhi
sosial juga harus dipertimbangkan dalam elastisitas dan permeabilitas, sehingga
proses pembinaannya. menyebabkan peningkatan tekanan sistolik
4
Jurnal Keperawatan
dan perfusi jaringan (Pudjiastuti & Utomo, prevalensi hipertensi meningkat (Hayens
2003), dengan demikian tekanan darah et all, 2006).
akan meningkat, inilah yang menyebabkan
Pengaruh Terapi Meditasi Terhadap Tekanan Darah
Tabel 1. Perbedaan Tekanan Darah pada lansia sebelum dan sesudah diberikan terapi
Meditasi pada Kelompok Intervensi pada Lansia Penderita Hipertensi
Mean SD
Variabel Intevensi N t p-value
(mmHg) (mmHg)
5
Jurnal Keperawatan
6
Jurnal Keperawatan
yang berarti lebih besar dari nilai hipertensi. 3). Bagi Unit Rehabilitasi
(0,005). Sosial Pucang Gading Semarang, terapi
Berdasarkan hasil penelitian yang meditasi dapat dignakan sebagai sebagai
telah dilakukan dan mengingat salah satu pengobatan alternatif yaitu
keterbatasan peneliti dalam penelitian ini, sebagai terapi nonfarmakologi atau
maka ada beberap saran yang perlu sebagai piñatalaksanaan pada lansia untuk
disampaikan peneliti sebagai berikut: menurunkan tekanan darah bagi penderita
1).Bagi Perawat, terapi meditasi dapat hipertensi. Diharapkan dapat membantu
dijadikan sebagai salah satu alternative dan membimbing penderita penderita
intervensi yang dapat dimanfaatkan oleh hipertensi dan menerapkan dengan benar
tenaga kesehatan, khususnya perawat terapi meditasi. 4). Bagi Peniliti Lain,
dipanti werda untuk digunakan sebagai untuk memperkuat validitas internal
terapi komplementer atau pelaksanaan penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
nonfarmakologi untuk menurunkan pemberian meditasi terhadap penurunan
tekanan darah pada lansia dengan riwayat tekanan darah pada lansia dengan
hipertensi. 2). Bagi Lansia dan hipertensi, sebaiknya dilakukan dengan
Masyarakat, terapi meditasi dapat menjadi sistem continue dengan sesi yang lebih
bahan pertimbangan untuk pada lansia dan intens, serta melakukan kontrol terhadap
masyarakat yang menderita hipertensi. faktor yang dapat mempengaruhi tekanan
Mengingat manfaat terapi meditasi yang darah.
dapat digunakan sebagai untuk
menurunkan tekanan darah, maka
diharapkan pada lansia dan masyarakat
dapat memanfaatkan terapi meditasi untuk
menurunkan tekanan darah bagi penderita
7
Jurnal Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Junaidi, I. (2010). Hipertensi Pengenalan,
Pengenalan, Pencegahan, dan
Arikunto, S.(2010). Prosedur Penelitian : Suatu Pengobatan. Jakarta; PT. Bhuana Ilmu
Pendekatan Praktek . Jakarta : PT. Rineka Populer
Cipta
Kemenkes Ri.(2013). Data Dan Informasi
A]L]DK, /LOLN 0D¶ULIDWXO. (2011). Keperawatan Kesehatan, Gambaran Kesehatan Lanjut
Lanjut Usia ed. Pertama. Yogayakarta : Usia Di Indonesia Jakarta: kementrian
Graha Ilmu kesehatan RI
Aziz, A. H. (2008). Riset keperawatan dan teknik Kemenkes RI. (2013). Panduan Hari
penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Peringatan Hari Kesehatan Sedunia :
Waspadai Hipertensi Kendaikan
Bob Losyk, (2005). Cara Mengatasi Stress Dan Tekanan Darah. Jakarta : Kementrian
Sukses di Temppat Kerja. Jakarta PT Kesehatan RI
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta .
Margono. (2004). Metodologi Penelitian
Casey & Benson.(2011). Panduan Harvard Untuk Pendidikan. Jakarta. P.T Rineka
Medical School Menurunkan Tekanan Cipta
Darah. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Populer.
Mary Baradero. (2008). Klien Gangguan
Dalimartha, et. al. (2008). Care Your Sakfe Kardiovaskular: seri asuhan
Hipertensi; Penebar Plus. keperawatan / Mary Baradero, Mary
Baradero, Mary Wilfrid Dayrit,
Darmodjo, et al.2006. Buku Ajar: Geriatrik (Ilmu Yakobus Siswadi, editor , Monica Ester
Kesehatan Usia Lnajut). Jakarta: FKUI ± Jakarta : EGC
Handoyo. (2004). Meditasi dan Muara Hati. Iskandar Munadjad.(2010). Health Triad
Jakarta: P.T Jakarta (Body, Mind, And System) Sehat,
Antusias, Energik Melalui Sinkronisasi
Hayens, B. dkk.(2003). Buku Pintar Menaklukkan Tubuh, Jakarta. Gramedia
Hipertensi. Alih bahasa: anugrah, P Jakarta ;
Lading Pustaka Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.
Indriana, Yeniar.(2012).Gerontology & Progeria. Jakarta: Rineka Cipta
Yogyakarta: Putaka Pelajar.
. (2005). Metodologi
Iskandar, alex et al Endi Novianto. (2008). Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi.
Mediated And Growrich, Sehat, Kaya, Dan Jakarta: Rineka Cipta
Bahagia Duniawi Spiritual. Jakarta :
PT.Elex Media Komputindo Nugroho, W.2007. Keperawatan gerontik.
Jakarta: EGC
Joko Sukmono, et al.Rizki. (2009) Training
0HGLWDVL ³165¶ Natural Stress Reduction Prawita Sari,et al.E Johana. (2002).
ed.1 Jakarta: Muri Kencana Psikoterapi Pendekatan Konvensional
8
Jurnal Keperawatan