PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lansia (lanjut usia) adalah seseorang yang telah mencapai umur 60 tahun ke
atas karena adanya proses penuaan. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan
yang mutlak terjadi dalam proses kehidupan manusia, hal ini bahkan dimulai sejak
awal kehidupan. Seiring dengan kemunduran tersebut maka pada usia lanjut
(lansia) akan mengalami perubahan fisik, mental, sosial ekonomi, dan psikologis
(Nugroho, 2014).
mental maupun sosial ekonomi. Secara umum kondisi fisik seseorang yang telah
memasuki usia lanjut akan mengalami penurunan. Lansia lebih rentan terkena
peningkatan tekanan darah normal yang ditunjukan oleh angka sistolik. Selain itu
1
juga faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya tekanan darah tinggi yaitu
2013).
tertawa, dan Terapi Rendam air hangat untuk menurunkan tekanan darah pada
lanjut usia dapat dilakukan dengan air kelapa muda karena dapat memberikan rasa
nyaman secara fisik yang akan berpengaruh terhadap kondisi mental lanjut usia
(Lalange, 2015).
dapat bermacam-macam dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Gejala-
gejala yang ditimbulkan antara lain sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, vertigo,
Prevelensi lansia yang Hipertensi menurut WHO (2014) terdapat 972 juta jiwa
kemungkinan akan meningkat menjadi 29,2% di tahun 2025, dari 972 juta
2
penderita Hipertensi, 333 juta berada di negara maju dan 639 juta sisanya berada
tahun, 57,6% umur 65-74 tahun dan 63,8% umur >75 tahun. Prevalensi Hipertensi
di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar Riskedas (2014) adalah sebesar
jiwa, maka terdapat 65.048.110 jiwa yang menderita Hipertensi. Dalam hal ini
perempuan memiliki jumlah yang lebih besar yaitu 28,8%, sedangkan laki-laki
yang tidak menular seperti : stroke, artritis , diabetes melitus, serta Hipertensi.
55-64 tahun 45,9%, 65-74 tahun 57,6%, dan untuk >75 tahun 63,8%. Menurut
semakin hari semakin meningkat pada Tahun 2014 dari (1,5%), sendangkan Tahun
3
Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Siti
hasil uji mann- whitney pada tekanan darah sistolik dan diastolic sebelum dan
nilai p-value sebesar 0,012 < 0,05 dan 0,001 < 0,005.
dengan pengobatan herbal yaitu dengan minum air kelapa muda. Air kelapa muda
mengandung unsur kalium yang tinggi yaitu sekitar 291mg/100ml (Farapti dan
2019 sebanyak 252 lanisa yang menderita Hipertensi, Tahun 2016 sebanyak 352
lansia yang menderita Hipertensi dan Tahun 2017 sebanyak 537 lansia yang
tanggal 22 Mei 2018, terdapat 69 lansia yang menderita Hipertensi dengan jumlah
4
lansia perempuan sebanyak 35 lansia dan jumlah lansia laki-laki sebanyak 34
juga mengeluh tekanan darah selalu meningkat, susah tidur, emosi tidak terkontrol,
stres dan tidak bersemangat. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian“ Pengaruh Terapi Air Kelapa Muda terhadap
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah pada penelitian ini
ialah “apakah ada pengaruh terapi air kelapa muda terhadap penurunan tekanan
5
darah pada lansia yang menderita Hipertensi di Puskesmas Belakang Soya Ambon
Tahun 2019 ?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh air kelapa
2. Tujuan Khusus
a. Tekanan darah sebelum dilakukan terapi air kelapa muda pada lansia
2020.
b. Tekanan darah sesudah dilakukan terapi air kelapa muda pada lansia yang
c. Perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah dilakukan terapi air kelapa
6
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Lansia
7
Hasil penelitian ini merupakan sumber data sebagai referensi untuk
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Hipertensi
sebagai meningkatnya tekanan darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik diatas 90 mmHg. Menurut The Eighth Report of The Joint
High Blood Pressure (JNC VIII) Hipertensi merupakan keadaan yang paling
infark miokard, stroke, gagal ginjal dan kematian bila tidak dideteksi dan
diterapi secepat mungkin (AHA 2015), keadaan ukuran tekanan darah sistolik
140 mmHg atau lebih (≥140 mmHg) dan tekanan darah diastolik 90 mmHg
atau lebih (≥90 mmHg) berdasarkan rata-rata tiga kali pengukuran pada
8
mmHg dan tekanan darah diastolik <90 mmHg pada orang dengan
2. Etiologi
Menurut Sotono (2013) ada beberapa penyebab yang membuat tekanan darah
a. Obesitas
Berkerja keras dan penuh gaya hidup masa kini menyebabkan stress
kepala, sulit tidur, maag, dan Hipertensi. Serta gaya hidup seperti ini
Asupan yang tidak sehat dan juga berlebihan juga dapat menganggu tubuh
9
diakibatkan dari kebiasaan menyantap makanan instan yang telah
3. Jenis Hipertensi
2 jenis yaitu :
b. Hipertensi Sekunder
penyakit lain, seperti gangguan pada pembuluh darah, jantung, ginjal atau
10
4. Klasifikasi Hipertensi
adalah:
Hipertensi
derajat 1 140-159 90-93
derajat 2 ≥160 ≥100
Tanda dan gejala yang biasa di timbulkan pada penderita Hipertensi menurut
11
Tekanan darah yang tinggi namun penderita tidak merasakan perubahan
dirasakan.
dan di dada, otot lemah, terjadi pembengkakan pada kaki dan pergelangan
kaki, keringat berlebih, denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur,
6. Komplikasi Hipertensi
resiko penyakit jantung dua kali dan meningkatkan risiko stroke delapan kali
12
dibanding dengan orang yang tidak mengalami Hipertensi. Selain itu
kognitif dan intelektual, yang paling parah adalah efek jangka panjangnya
b. Payah jantung
tidak mampu lagi memompa darah yang dibutuhkan tubuh. Kondisi ini
c. Stroke
darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pembuluh darah yang sudah
lemah menjadi pecah. Bila hal ini terjadi pada pembuluh darah di otak,
maka terjadi perdarahan otak yang dapat berakibat kematian. Stroke juga
d. Kerusakan ginjal
13
Hipertensi dapat menyempitkan dan menebalkan aliran darah yang
e. Kerusakan penglihatan
7. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Pencegahan
berupa aktivitas aerobik, jalan kaki, lari, naik sepeda, dan berenang.
3) Berhenti merokok.
obesitas.
14
6) Menghindari stress dengan gaya hidup yang lebih santai.
kolesterol tinggi.
8) Diet untuk Hipertensi, salah satu bentuk diet untuk Hipertensi yang
yang terutama berisi komponen gizi berserat tinggi (sayur dan buah)
(Bustan, 2015).
DASH merupakan salah satu rencana pola makan sehat yang terbukti
komponen DASH sama dengan makan sehat lainnya, hanya saja DASH
ditandai dengan proporsi yang tinggi sayur dan buah – buahan, lemak
yang rendah, protein tanpa lemak. Jumlah kalori disesuaikan dengan berat
b. Pengobatan
15
a) Diuretik
b) Alfa-Bloker
c) Beta-Bloker
jantung berkurang.
d) Kalsium kanal
16
2) Terapi Non-farmakologis
17
bagi penderita Hipertensi untuk melakukan kegiatan olahraga seperti
karena itu salah satu cara untuk untuk menurunkan tekanan darah
kolesterol darah.
1. Defenisi Lansia
usia 45-54 tahun) sebagai masa vibrilitas, kelompok usia lanjut (rentang usia
55-64 tahun) sebagai masa presenium dan kelompok usia lanjut (rentang usia
>65 tahun) sebagai masa senium. Adapun organisasi kesehatan dunia (WHO),
18
membagi lanjut usia yang dibagi dalam 4 kriteria yakni : usia pertengahan
(middle age) yang adalah kelompok dengan rentang usia 45 -59 tahun, usia
lanjut (ederly) antara 60-74 tahun, usia tua (old) antara 75-90 tahun dan usia
No.4 tahun 1965 pasal 1 : “Seseorang dinyatakan sebagai orang jompo atau
hidupnya sehari-hari dan menerima nafkah dari orang lain” (Mubarak, 2013).
d. Usia sangat taua (very old), yaitu kelompok usia aitas 90 tahun.
3. Proses Menua
proses menua. Proses menua merupakan suatu proses biologis yang tidak dapat
dihindarkan, yang akan dialami oleh setiap orang. Menua adalah suatu proses
19
Proses menua merupakan proses alamiah setelah 3 tahap kehidupan
yaitu masa anak, masa dewasa dan masa tua yang tidak dapat dihindari oleh
sel/jaringan/organ dan system yang ada pada tubuh manusia (Mubarak, 2013).
struktur dan fungsi fisiologis. Efek perubahan fisiologis secara umum adalah
a. Sistem Sensori
20
Lansia dengan kerusakan fungsi pendengaran dapat memberikan respon
yang tidak sesuai sehingga dapat menimbulkan rasa malu dan gangguan
b. Sistem Muskulosekeletal
c. Sistem Integumen
yang terlihat pada kulit seperti atropi, keriput dan kulit yang kendur dan
kulit yang muda rusak, perubahan yang tampak pada kulit, dimana kulit
d. Sistem Kardiovaskuler
e. Sistem Pernafasan
21
Menurut Ebersol (2014), penambahan usia kemampuan pegas dinding
dada dan kekuatan otot pernafasan akan menurun, sendi-sendi tulang iga
paksa satu detik sebesar 0,2 liter/decade serta berkurang kapasitas vital.
f. Sistem Perkemihan
Pada lansia mengalami stress atau saat kebutuhan fisiologi meningkat atau
sehingga terjadi kontinensia urin pada lansia (Stanly & Beare, 2013).
g. Sistem Pencernaan
yang berkaitan dengan penyediaan sokongan gigi yang adekuat dan stabil
h. Sistem Persyarafan
diperlambat dengan gaya hidup sehat. Sendangkan menurut Potter & Perry
22
1. Defenisi Air Kelapa
tinggi. Seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun dan buah dapat
adalah tumbuhan palma pantai yang pohonnya tinggi, tanaman yang berusia
cukup tua, yang banyak tersebar di seluruh daerah tropika, dan pada permulaan
tarikh Masehi sudah dikenal dan dimanfaatkan orang dalam kehidupan sehari-
hari…”
Air kelapa mempunyai potensi yang baik untuk dibuat menjadi minuman
fermentasi, karena kandungan zat gizinya, kaya akan nutrisi yaitu gula,
protein, lemak dan relatif lengkap sehingga sangat baik untuk pertumbuhan
bakteri penghasil produk pangan. Air kelapa mengandung sejumlah zat gizi,
100 ml air kelapa. Jenis gula yang terkandung adalah sukrosa, glukosa,
fruktosa dan sorbitol. Gula-gula inilah yang menyebabkan air kelapa muda
lebih manis dari air kelapa yang lebih tua(Warisno, 2014). Disamping itu air
23
itu diperlukan dalam poses metabolisme, juga dibutuhkan dan pembentukan
itulah air kelapa dapat di jadikan sebagai bahan baku untuk pembuatan
selulosa bakteri atau nata de coco,di samping untuk memanfaatkan limbah air
Buah kelapa yang terlalu muda belum memiliki daging buah,dan air
Perbandingan komposisi air kelapa muda dengan air kelapa tua dapat dilihat
24
2. Tujuan Terapi air kelapamuda
1. meningkatkansirkulasidarah,
2. Menurunkantekanandarahtinggidan,
3. mengurangirisikoseranganjantungdan stroke.
Air Kelapa Muda merupakan salah satu solusi yang dapat digunakan untuk
tekanan darah kita terjaga. Air Kelapa Muda ini mempunyai kandungan
Kalium sebesar 290mg per 100ml. Jumlah tersebut termasuk tinggi sehingga
kelapamuda.
Air kelapa muda mengandung unsur kalium yang tinggi yaitu sekitar 291
25
D. Kerangka Konsep
Tekanandarah
Terapi Air KelapaMuda
Pre-post test
: Penghubung
E. Hipotesis Penelitian
26
Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
test desaign. Di dalam desain ini observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
2017).
01 X 02
Keterangan:
28
B. Waktu Dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
denganteknikpengambilansampelaccidental samplingyaitu,
suatumetodepemilihansampeldimanapenderitaHipertensi yang
Penelitianinimenggunakankriteriainklusidaneksklusiadalahsebagaiberi
kut :
29
1. Kriteria Inklusi
2. KriteriaEksklusi
N
n=
1+ ( N × d 2 )
Keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar populasi
d2 = tingkat signifikasi (d = 0.05)
N
n=
1+ ( N × d 2 )
50
n=
1+ ( 50 × 00 ,5 2 )
30
50
n=
1+ ( 50 × 00 ,5 )
❑
50
n=
1+¿ ¿
50
n=
1+0.125
50
n=
1.125
n=44 , 44
n=44.
D. Variabel Penelitian
Variabel Dependen :
Hidroterapy.
31
E. Defenisi Operasional
dari suatu yang didefenisikan tersebut (Sastroasmoro & Ismael, 2013). Defenisi
operasional dan skala pengukuran dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
32
F. Instrumen Penelitian
1. Karkteristik Responden
Mengambil air kelapa mudasebanyak satu gelas air kelapa atau 250
cc.Air kelapa muda diberikan kepadaresponden dua kali sehari pagi dan
3. Lembaran Observasi
rendam kaki di air hangat serta hasil pengukuran tekanan darah sebelum dan
33
G. TeknikPengumpulan Data
Soya Ambon.
sama dengan perawat untuk mengetahui jumlah pasienlansia yang ada pada
penelitian.
4. Peniliti mengisi lembar observasi terapi air kelapa muda sebelum (pre)
dilakukan terapi.
waktu 15 menitselama 2 minggu pada pukul 09.00 Wit dan 11.00 Wit.
6. Peneliti mengisi lembar observasi terapi air kelapa muda setelah (post)
dilakukan terapi.
1. Pengolahan Data
34
a. Editing
Editing data untuk memastikan bahwa data yang diperoleh sudah terisi
dan konsisten, dilakukan dengan cara mengoreksi data yang telah diperoleh
(Notoadmojo, 2013).
b. Coding
c. Entry data
d. Cleaning
data yang sudah dientry apakah ada salah atau tidak (Notoadmojo, 2013).
2. Analisa Data
a. Analisis Univariat
dari masing-masing variabel yang diteliti. Pada penelitian ini variabel yang
35
tekanan darah dan variabel independen, yaitu : Warm Water Hidroterapy,
b. Analisis Bivariat
terapi rendam kaki di air hangat dan sesudah perlakuan terapi rendam kaki
di air hangat. Uji statistik yang digunakan adalah ujiT test adalah uji
statistik yang digunakan untuk menguji beda mean dari 2 hasil pengukuran
pada kelompok yang sama (misalnya beda mean pre test dan post test)
(Dharma, 2013).
menggunakan uji alternatif yaitu uji wilcoxon. Uji wilcoxon adalah uji
mean peringkat pre test dan post test), uji ini dilakukan dengan dasar
tingkat signifikasi (nilai p) jika nilai p> 0,05 maka hipotesis penelitian
ditolak (tidak ada pengaruh warm water hidroterapy) atau H o diterima dan
jika nilai p< 0,05 maka hipotesis penelitian di terima (adanya pengaruh
36
I. Etika Penelitian
membawa rekomendasi dari institusi untuk pihak lain dengan cara mengajukan
permohonan izin kepada institusi lembaga tempat penelitian yang diajukan oleh
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
37