Abstrak
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan masalah yang sangat besar dan serius. Hipertensi merupakan gangguan
kesehatan di mana keadaan ini tidak dapat di sembuhkan tetapi dapat di kontrol dengan pola hidup yang sehat. Faktor
lingkungan yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi diantaranya adalah stres. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh stres terhadap kejadian hipertensi di Puskesmas Matur. Jenis penelitian ini adalah survey analitik
dengan menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 91 orang dengan tehnik
pengambilan sampel menggunakan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel secara kebetulan bertemu dengan
peneliti yang berobat di Puskesmas Matur. Penelitian ini dilakukan dari bulan Oktober – Desember 2014. Data yang
dianalisa adalah stres dan hipertensi. Dari hasil analisa 91 responden maka diperoleh bahwa responden yang mengalami
stress sebanyak 77 orang, 14 orang lainnya tidak stres. Yang mengalami hipertensi berat 49, hipertensi sedang 28,
hipertensi ringan 14 orang. Sedangkan dari hasil analisis Chi Square diperoleh nilai p = 0,029 < α = 0,05, sehingga
secara statistik Ha di terima berarti ada hubungan yang signifikan antara stress dengan kejadian hipertensi. Disarankan
kepada pihak Puskesmas agar dapat mengembangkan organisasi lebih lanjut dan dapat meningkatkan pelayanan
terutama dalam bidang promosi kesehatan, agar dapat menambah pengetahuan tentang penyakit hipertensi.
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan Faktor lingkungan yang berhubungan dengan tekanan
masalah yang sangat besar dan serius. Di samping darah tinggi diantaranya adalah stres. Stres dan
prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat di aktivasinya pada sistem saraf simpatis, salah satu
masa yang akan datang, hipertensi merupakan bagian dari sistem saraf otonom (tidak disadari), yang
gangguan kesehatan di mana keadaan ini tidak dapat di mendominasi saat stres, memegang peran penting
sembuhkan tetapi dapat di kontrol dengan pola hidup dalam menciptakan tekanan darah tinggi. Telah menjadi
yang sehat. (Lumenta, 2007) semakin jelas bahwa perubahan gaya hidup bisa
menurunkan kadar kotekolamin, bahan kimia yang
Hipertensi adalah the silent killer, karena hipertensi berpotensi negatif yang meningkat saat stres.
merupakan si pembunuh diam-diam, Seseorang baru Kecemasan dan stres emosional meningkatkan tekanan
merasakan dampak gawatnya hipertensi ketika telah darah pada banyak orang, namun tidak semua orang,
terjadi komplikasi. Hipertensi pada dasarnya dan walaupun ketegangan tidak selalu identik dengan
mengurangi harapan hidup para penderitanya, penyakit hipertensi. Penelitian berulang-ulang menunjukkan
ini menjadi muara beragam penyakit degeneratif yang bahwa kecemasan adalah salah satu emosi yang
bisa mengakibatkan kematian. Dalam hal ini dapat kita menyebabkan melonjaknya tekanan darah. Banyak
sebut terjadinya komplikasi kardiovaskular akut. Data penelitian telah diketahui hubungan antara stress dan
yang dikumpulkan dari berbagai literature hipertensi. Seperti misalnya pasien yang mengalami
menunjukkan jumlah penderita hipertensi dewasa stress kecemasan sebelum dilakukan operasi dapat
seluruh dunia pada tahun 2005 adalah 975-978 juta mengalami peningkatan tekanan darah secara
orang. Prevalensi ini diduga akan semakin meningkat mendadak. Tidak heran pula bila kita pernah
setiap tahunnya sampai mencapai angka 1,56 milyar mendengar seseorang mengalami serangan jantung
atau 60% dari populasi orang dewasa pada tahun 2025. maupun stroke pada saat orang tersebut tidak dapat
(Bethesda, 2007). mengontrol emosi negatif, seperti amarah (Braverman
E. R, 2008).
WHO 2007 menetapkan hipertensi sebagai faktor
resiko nomor tiga penyebab kematian didunia, Hasil penelitian Sugiharto (2007) terdapat hubungan
hipertensi bertanggung jawab terhadap 62 % timbulnya antara stress dengan kejadian hipertensi yaitu orang
yang stress kejiwaan mengalami hipertensi. tersebut baru menyadari saat setelah timbul gejala fisik,
Permasalahan lain adalah pada beberapa keadaan seperti misalnya hipertensi. Jadinya dari uraian di atas,
seringkali emosi negatif seperti cemas dan depresi jelaslah bahwa pengobatan hipertensi tidak hanya
timbul secara perlahan tanpa disadari dan individu mengandalkan obat-obat dari dokter maupun mengatur diet
semata, namun penting pula untuk membuat tubuh kita Hipertensi Sekunder
selalu dalam keadaan rileks dengan memberikan Penyebab hipertensi sekunder yang telah di ketahui
stimulus emosi positif ke otak kita. Berbagai terapi umumnya berupa penyakit atau kerusakan organ yang
telah diketahui dapat memberikan stimulus positif pada berhubungan dengan cairan tubuh, misalnya ginjal yang
otak kita, seperti misalnya meditasi, yoga, maupun tidak berfungsi, pemakaian kontrasepsi oral, dan
terapi musik. Berbeda dengan yoga dan meditasi, terapi terganggunya keseimbangan hormon yang merupakan
musik lebih mudah diaplikasikan tanpa batasan apapun. faktor pengatur tekanan darah. Dapat disebabkan oleh
penyakit endokrin, penyakit jantung. Penyebab
Berdasarkan hal tersebut diatas peneliti tertarik untuk hipertensi lainnya yang jarang ditemui adalah
mengetahui hubungan stres dengan kejadian tingkat feokromositoma, yaitu tumor pada kelenjar adrenal
hipertensi di Puskesmas Matur Kabupaten Agam, tahun yang menghasilkan hormon efinefrin (adrenalin) atau
2014. norepinefrin (noradrenalin).
Stress Klasifikasi
Stres adalah suatu tekanan fisik maupun psikis atau Di Indonesia sendiri berdasarkan konsensus yang
kejadian yang tidak menyenangkan yang terjadi pada dihasilkan pada Pertemuan Ilmiah Nasional Pertama
diri dan lingkungan di sekitar berlangsung terus Perhimpunan Hipertensi Indonesia pada tanggal 13-14
menerus sehingga kita tidak dapat mengatasinya secara Januari 2007 belum dapat membuat klasifikasi
efektif. (Marliani, 2007). hipertensi sendiri untuk orang Indonesia. Hal ini
dikarenakan data penelitian hipertensi di Indonesia
berskala nasional sangat jarang. Karena itu para pakar
hipertensi di Indonesia sepakat untuk menggunakan
klasifikasi WHO dan JNC 7 (Joint National Committee
7) sebagai klasifikasi hipertensi yang digunakan di
Indonesia.
Tabel 4 Hubungan Stress dengan kejadian tingkat hipertensi di Puskesmas Matur Kabupaten Agam Oktober
– Desember 2014.
Stress Tingkat Hipertensi
Hipertensi Hipertensi Hipertensi Total X P
Berat Sedang Ringan Value
F % F % F % f %
Stress 43 61,4 18 25,7 9 12,9 70 100 7,017 0,03
Normal 6 28,6 10 47,6 5 23,8 21 100
Jumlah 49 28 14 91 100
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa dari 70 orang yang Dari hasil uji statistik di dapatkan nilai p = 0,03 < α =
mengalami stress ada 43 (61,4%) responden mengalami 0,05, sehingga secara statistik Ha di terima, berarti ada
hipertensi berat, dari 21 responden yang tidak hubungan yang signifikan antara stres dengan
mengalami stress terdapat 10 (47,6%) responden hipertensi di Puskesmas Matur Kabupaten Agam.
mengalami hipertensi sedang.
Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 70 orang mengalami hipertensi sedang. Dari hasil uji statistik
yang mengalami stress ada 43 (61,4%) responden menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara
mengalami hipertensi berat, dari 21 responden yang stres dengan hipertensi di Puskesmas Matur Kabupaten
tidak mengalami stress terdapat 10 (47,6%) responden Agam, 2014 ( p = 0,03 ).
tinggi. Begitu pula stres yang di alami penderita
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sugiharto hipertensi akan mempengaruhi peningkatan tekanan
(2007) terdapat hubungan antara stress dengan kejadian darahnya yang cenderung akan tetap tekanan darahnya
hipertensi yaitu orang yang stress kejiwaan mengalami bahkan bisa bertambah tinggi atau menjadi berat tingkat
hipertensi. Stress meningkatkan aktivitas saraf simpatis, hipertensinya. Bila ini terjadi pada tingkat vaskuler
yang dapat meningkatkan tekanan darah secara akan ada peningkatan tahanan (resistensi), yang
bertahap yang berarti semakin stress seseorang akan disebabkan peningkatan rasio dinding pembuluh
semakin tinggi tekanan darahnya. Permasalahan lain dengan lumennya.
adalah pada beberapa keadaan seringkali emosi negatif
seperti cemas dan depresi timbul secara perlahan tanpa
disadari dan individu tersebut baru menyadari saat
4. . Kesimpulan Dan Saran
setelah timbul gejala fisik, seperti misalnya hipertensi.
Dari hasil penelitian tentang hubungan stress dengan
kejadian tingkat hipertensi di Puskesmas Matur
Stres merupakan aktivitas saraf simpatis, peningkatan
Kabupaten Agam, tahun 2014 dapat ditarik kesimpulan
ini mempengaruhi meningkatnya tekanan darah secara
sebagai berikut :
bertahap. Apabila stres menjadi berkepanjangan dapat
berakibat tekanan darah menjadi tetap atau semakin
Hampir seluruh pasien hipertensi yang berobat (76,9
tinggi. Penyakit hipertensi timbul akibat adanya
%) di Puskesmas Matur Kabupaten Agam, tahun 2014
interaksi dari berbagai faktor. Faktor utama yang lebih
mengalami stres.
berperan terhadap timbulnya hipertensi tidak di ketahui
dengan pasti. Pencegahan penyakit hipertensi yang
Sebagian responden pasien hipertensi yang berobat
efektif antara lain dapat dilakukan dengan menjalankan
(53,8 %) di Puskesmas Matur Kabupaten Agam tahun
gaya hidup sehat. Stres adalah rasa takut dan cemas dari
2014 mengalami hipertensi berat.
perasaaan dan tubuh kita terhadap perubahan di
lingkungan. Secara fisiologis, bila ada sesuau yang
Ada hubungan yang signifikan antara stress dengan
mengancam, kelenjar pituitary otak mengirimkan
kejadian tingkat hipertensi di Puskesmas Matur
”alarm” dan hormon ke kelenjar endokrin, yang
Kabupaten Agam tahun 2014 ( p = 0,03 ).
kemudian mengalirkan hormon adrenalin dan
hidrokortison kedalam darah. Hasilnya, tubuh menjadi
Saran
siap untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang
Bagi Puskesmas Matur Kabupaten Agam. Kepada
muncul. Secara alamiah yang kita rasakan adalah degup
pihak puskesmas di harapkan dapat mengembangkan
jantung yang berpacu lebih cepat, dan keringat dingin
organisasi lebih lanjut dan dapat meningkatkan
yang biasanya mengalir di tengkuk.
pelayanan terutama dalam bidang promosi kesehatan,
agar dapat menambah pengetahuan tentang penyakit
Kondisi psikis seseorang dapat mempengaruhi tekanan
hipertensi dan membuat poster-poster tentang
darah, misalnya kondisi psikis seseorang yang
hipertensi.
mengalami stres atau tekanan. Respon tubuh terhadap
stres disebut alarm yaitu reaksi pertahanan atau respon
Bagi peneliti selanjutnya. Kepada peneliti lain di
perlawanan. Kondisi ini ditandai dengan peningkatan
harapkan dapat menentukan variabel penelitian lain
tekanan darah, denyut jantung, laju pernapasan, dan
yang berhubungan dengan hipertensi dan dapat
ketegangan otot. Selain itu stres juga mengakibatkan
menambah jumlah sampel yang lebih luas agar dapat
terjadinya peningkatan aliran darah ke otot-otot rangka
hasil yang lebih akurat.
dan penurunan aliran darah ke ginjal, kulit, dan saluran
pencernaan. Stres akan membuat tubuh lebih banyak
menghasilkan adrenalin, hal ini membuat jantung Daftar Pustaka
bekerja lebih kuat dan cepat (Lawson.R, 2007).
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian : Suatu
Memang dalam kondisi stres tubuh langsung Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
menyesuaikan diri terhadap tekanan yang datang. Inilah
sebabnya banyak dikatakan bahwa stres yang melebihi Bustan. (2007). Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.
daya tahan atau kemampuan tubuh biasanya. Akan Jakarta: Rineka Cipta.
tetapi, penyesuaian tubuh ini dapat menyebabkan
gangguan baik fisik maupun psikis. Adanya hormon Bethesda stroke. (2007). Data hipertensi. Diakses dari
adrenalin dan hidrokortison yang di hasilkan sebagai http:/www. Dethesdastoke. Pada tanggal 12 Desember
reaksi tubuh terhadap stres bila berlebihan dan 2011
berlangsung dalam jangka waktu lama dapat
menyebabkan rangkaian reaksi dari organ tubuh yang Braverman, E. R. (2008). Penyakit jantung dan
lain. penyembuhannya secara alami. Gramedia : Jakarta.
Perubahan fungsional tekanan darah pada beberapa Batubara, P. L. (2008). Farmakologi dasar untuk
tempat dapat disebabkan oleh stres akut, bila berulang mahasiswa farmasi dan keperawatan. Leskonfi : Jabar
secara intermiten beberapa kali, dapat menyebabkan
suatu adaptasi struktural hipertropi kardiovaskuler. Bruner and sudarth. (2002). Keperawatan medical
Stres merupakan aktivitas saraf simpatis, peningkatan bedah. Edisi ke VIII. EGC : Jakarta
ini mempengaruhi meningkatnya tekanan darah secara
bertahap. Apabila stres menjadi berkepanjangan dapat Corwin, Elizabeth. (2001). Buku Saku Patofisiologi.
berakibat tekanan darah menjadi tetap atau semakin Jakarta: EGC.