Anda di halaman 1dari 5

e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

HUBUNGAN KEJADIAN STRES DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI PADA


LANSIA DI BALAI PENYANTUNAN LANJUT USIA SENJAH CERAH
KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

Prisilia Alva Seke


Hendro J. Bidjuni
Jill Lolong

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Univesitas Sam ratulangi Manado
Email : prisiliaalvaseke@yahoo.com

Abstract: Hypertension is one of the deadly disease in the world. The characteristic of
hypertension basically unstable and uncontrollable. Indifference for the treatment and
continuous stress will make hypertension getting worse. Stress that occurs in a person
affected by a variety of sources. Stress can come from the person itself, family and
community. Hypertension often occurs in the elderly due two stiffness in the artery that cause
blood pressure rises. Moreover, age factor affect the rates of hypertension in the elderly.
Research Purpose to know relation between stress and hypertension in the elderly. Methods
design of this study using analitic observasional with cross sectional approach. The
population are all elderly who stay in at Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah
Manado and using total sampling technique that involved 50 elderly. The tools that used in
this study are questionnaires and observation sheet. Results: E\ XVLQJ )LVKHU¶V ([DFW 7HVW
(p=0,000) there isi significan relation between stress and hypertension in the elderly.
Conclusion there isi significan relation between stress and hypertension in the elderly.
Suggestion for elderly keep away from stress that effect blood pressure rises. And for reader
this research can be used as additional resources.
Keywords : Stress, Hypertension, Elderly

Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang paling mematikan yang paling
mematikan didunia. Hipertensi pada dasarnya memiliki sifat yang cenderung tidak stabil dan
sulit intuk dikontrol. Ketidakpatuhan dalam pengobatan dan stres yang berkepanjangan dapat
menambah parah hipertensi. Stres yang terjadi pada seseorang dipengaruhi oleh berbagai
sumber. Sumber-sumber stres: dari dalam diri, keluarga dan komunitas. Lansia sering terkena
hipertensi disebabkan oleh kekauan pada arteri sehingga tekanan darah meningkat. Selain itu
faktor usia mempengaruhi penyakit hipertensi pada lansia. Tujuan Penelitian: untuk
mengetahui hubungan kejadian stres dengan penyakit hipertensi pada lansia. Metode:
menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.
Populasi adalah seluruh lansia yang tinggal di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah Cerah
Manado. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling dengan jumlah 50
sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Hasil: terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian stres dengan penyakit hipertensi pada lansia
dengan menggunakan )LVKHU¶V ([DFW 7HVW (p=0,000). Saran: untuk lansia dapat menghindari
stres yang bisa memicu tekanan darah meningkat dan untuk pembaca bisa dijadikan sumber
informasi tambahan.
Kata Kunci : Stres, Hipertensi, Lansia

1
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

PENDAHULUAN 140 mmHg), namun tekanan diastolik tetap


Hipertensi adalah penyakit yang normal (dibawah 90 mmHg) (Arif, 2013).
dapat menyerang siapa saja, baik muda Lansia sering terkena hipertensi disebabkan
maupun tua. Hipertensi juga sering disebut oleh kekakuan pada arteri sehingga tekanan
sebagai silent killer karena termasuk darah cenderung meningkat. Biasanya stres
penyakit yang mematikan. Bahkan, bukan karena penyakit fisik tetapi lebih
Hipertensi tidak dapat secara langsung mengenai kejiwaan. Akan tetapi karena
membunuh penderitanya, melainkan pengaruh stress tersebut maka penyakit
hipertensi memicu terjadinya penyakit lain fisik bisa muncul akibat lemah dan
yang tergolong kelas berat dan mematikan rendahnya daya tahan tubuh pada saat
serta dapat meningkatkan resiko serangan tersebut (Mardiana, 2014).
jantung, gagal jantung, stroke dan gagal Stres adalah tanggapan atau reaksi
ginjal (Pudiastuti, 2013). Hipertensi juga terhadap berbagai tuntutan atau beban
merupakan salah satu penyakit degeneratif, atasnya yang bersifat non spesifik namun,
umumnya tekanan darah bertambah secara disamping itu stres dapat juga merupakan
perlahan dengan seiring bertambahnya faktor pencetus, penyebab sekaligus akibat
umur. (Triyanto, 2014). dari suatu gangguan atau penyakit. Faktor-
Pada tahun 2011 Data World Health faktor psikososisal cukup mempunyai arti
Organization (WHO) dalam Siringoringo, bagi terjadinya stres pada diri seseorang.
(2013) mencatat satu miliar orang di dunia Stres dalam kehidupan adalah suatu hal
menderita hipertensi. Pada tahun 2012 yang tidak dapat dihindari (Yosep dan
penderita hipertensi di Sulawesi utara Sutini, 2014).
mencapai 33.968 kasus (Dinkes Provinsi Penyebab stres atau disebut stressor
Sulut, 2013) dalam (Suoth, 2014). Menurut dapat berubah-ubah, sejalan dengan
Pudiastuti, (2013) hipertensi dikelompokan perkembangan manusia tetapi kondisi stress
dalam 2 tipe klasifikasi, yaitu : hipertensi juga dapat terjadi di setiap saat sepanjang
primer dan hipertensi sekunder . Tekanan kehidupan. Sumber-sumber stres, yaitu:
darah tinggi atau hipertensi dapat dari dalam diri, didalama keluarga, didalam
diakibatkan oleh stres yang diderita komuitas. Pendekatan-pendekatan stres
individu, sebab reaksi yang muncul menurut Prabowo (2014): stres sebagai
terhadap impuls stres adalah tekanan stimulus, stres sebagai respon, dan stres
darahnya meningkat. Selain itu, umumnya sebagai interaksi antara individu dengan
individu yang mengalami stres sulit tidur, lingkungan.
sehingga akan berdampak pada tekanan Selain itu penyebab hipertensi pada
darahnya yang cenderung tinggi lansia juga disebabkan oleh perubahan gaya
(Sukadiyanto, 2010). hidup dan yang lebih penting lagi
Batasan-batasan Lanjut Usia menurut WHO kemungkinan terjadinya peningkatan
dalam Padila 92013) ada empat tahapan tekanan darah tinggi karena bertambahnya
yaitu : Usia pertengahan (middle age) usia usia lebih besar pada orang yang banyak
45-59 tahun, lanjut usia (elderly) usia 60-74 mengkonsumsi makanan yang banyak
tahun, lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun mengandung garam (Kenia, 2013). Di
dan usia sangat tua (very old) >90 tahun Indonesia, dengan tingkat kesadaran akan
Lanjut usia menurut UU RI no 13 kesehatan yang lebih rendah, jumlah pasien
tahun 1998 dalam Indriana dkk, (2010) yang tidak menyadari bahwa dirinya
adalah mereka yang telah memasuki usia 60 menderita hipertensi dan yang tidak
tahun ke atas. Jenis hipertensi yang khas mematuhi minum obat kemungkinan lebih
ditemukan pada lansia adalah isolated besar.
systolic hypertension (ISH), dimana
tekanan sistoliknya saja yang tinggi (diatas

2
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

Kecenderungan perubahan tersebut METODE PENELITIAN


dapat disebabkan pada gaya hidup Penelitian ini menggunakan desain
masyarakat (Triyanto, 2014). Pada dekade penelitian observasional analitik dan
belakangan ini populasi usia lanjut menggunakan pendekatan cross sectional
meningkat di Negara-negara sedang dimana pengumpulan data, baik variabel
berkembang, yang awalnya hanya terjadi di independen maupun variabel dependen,
Negara maju. Demikian halnya di Indonesia dilakukan secara bersama-sama atau
populasi lanjut usia juga mengalami sekaligus (Setiadi, 2013). Instrument dalam
peningkatan. Adanya jumlah peningkatan penelitian ini menggunakan kuesioner dan
lansia, masalah kesehatan yang dihadapi lembar obsrevasi.
negara Indonesia menjadi kompleks, Populasi adalah keseluruhan subjek
terutama yang berkaitan dengan gejala penelitian yang akan diteliti (Setiadi, 2013).
penuaan. Menurut Tanaya, (1997) dalam Populasi pada penelitian ini adalah seluruh
Mardiana dan Zelfino, (2014). Keberadaan lansia yang tinggal di Balai Penyantunan
panti untuk menampung para lansia di Lanjut Usia Senjah Cerah Manado yang
Indonesia merupakan salah satu bentuk berjumlah 50 lansia.
perhatian pemerintah pada kelompok usia
ini. HASIL DAN PEMBAHASAN
Lansia yang tinggal dipanti Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden
memiliki latar belakang kehidupan dan Berdasarkan Jenis Kelamin
alasan yang berbeda-beda. Latar belakang, Jenis Kelamin N %
alasan, dan kondisi yang saat ini di panti Laki-laki 17 34,0
masing-masing memberikan sumbangan Perempuan 33 66,0
sebagai stresor atau sumber stres dialami Total 50 100%
para lansia panti. Tentu sumbangan stres Sumber : Data Primer 2016
dari masing-masing stresor tersebut akan Hasil penelitian didapatkan bahwa
berbeda bergantung pada faktor individu itu jenis kelamin perempuan yang paling
pula. Besar kecilnya sumbangan stres dari dominan yaitu 33 responden dengan
stresor yang mengelilingi kehidupan lansia presentasi 66,0%.
panti akan memberikan variasi terhadap Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden
tingkat stres yang dialami (Indriana dkk, Berdasarkan Umur
2010). Umur N %
Hasil observasi awal yang dilakukan Elderly 18 36,0
oleh peneliti, jumlah lansia di Panti Werdah Old 32 64,0
Senjah Cerah Manado tercatat ada 50 orang Total 50 100%
lansia dengan 17 laki-laki dan 33 Sumber : Data Primer 2016
perempuan. Dari hasil wawancara awal Hasil penelitian didapatkan bahwa
pada 5 orang lansia serta melakukan sebagian lansia di panti werdah senjah
pengecekan tekanan darah dengan cerah masuk dalam kategori old dengan
menggunakan alat sphygmomanometer jumlah responden 32 dengan presentasi
didapatkan ke-5 lansia tersebut memiliki 64,0%.
tekanan darah tinggi. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan latar belakang di atas, Berdasarkan kejadian Stres
peneliti merasa perlu dan tertarik Kejadian Stres N %
melakukan penelitiDQ WHQWDQJ ³+XEXQJDQ Tidak Stres 10 20,0
Tingkat Stres dengan Kejadian Hipertensi Stres 40 80,0
Pada Lansia Di Balai Penyantunan Lanjut Total 50 100%
Usia Senjah Cerah Kecamatan Mapanget
Sumber : Data Primer 2016
.RWD 0DQDGR´

3
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

Hasil penelitian didapatkan bahwa stres dan hipertensi dimana berjumlah 38


mayoritas lansia dengan kejadian stres yang responden (92,7%). Hal ini sejalan dengan
paling besar dengan jumlah responden 40 penelitian sebelumnya oleh Amriana (2012)
dengan presentasi 80,0%. dimana menunjukkan tingkat stres pada
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Responden lansia di shelter Dongkelsari Desa
Menurut Penyakit Hipertensi Wukirsari Kecamatan Cangkringan
Penyakit N % Kabupaten bupaten Sleman Provinsi DIY
Hiperetensi adalah stres sedang yaitu 30 responden
Tidak Hipertensi 9 20,0 (69,8 %) dan kejadian hipertensi 20
Hipertensi 41 80,0 responden (46,5 %). Hasil uji statistik
Total 50 100% didapatkan (p value = 0,021) yang artinya
Sumber : Data Primer 2016 terdapat hubungan antara stres dengan
Hasil penelitian didapatkan bahwa kejadian hipertensi pada lansia di shelter
kategori dengan hipertensi yang lebih Dongkelsari Desa Wukirsari Kecamatan
dominan yaitu 41 responden dengan Cangkringan Kabupaten bupaten Sleman
presentasi 80,0%. Provinsi DIY.
Tabel 5. Hasil Analisa Hubungan Kejadian Tekanan darah tinggi atau hipertensi
Stres Dengan Penyakit Hipertensi Pada dapat diakibatkan oleh stres yang diderita
Lansia individu, sebab reaksi yang muncul
Kejadian
Penyakit Hipertensi total P terhadap impuls stres adalah tekanan
Tidak Hipertensi
stres
Hipertensi darahnya meningkat. Selain itu, umumnya
N N n individu yang mengalami stres sulit tidur,
% % %
Tidak Stres 7 3 10
sehingga akan berdampak pada tekanan
Stres 77,8 7,3 20 0,000 darahnya yang cenderung tinggi
2 38 40
22,2 92,7 80
(Sukadiyanto, 2010). Dalam Triyanto,
(2014) pun dikatakan bahwa
Total 9 41 50 ketidakpatuhan dalam pengobatan dan stres
100 100 100
Sumber : Data Primer 2016 yang berkepanjangan dapat menambah
Hasil Analisa Data pada tabel 5 parah hipertensi.
menunjukan dari 50 responden bahwa Dari hasil penelitian ini juga dapat
responden dengan kejadian stres dan tidak dilihat bahwa responden dengan kejadian
hipertensi berjumlah 2 responden (22,2%), stres dan tidak hipertensi berjumlah 2
responden dengan kejadian stres dan responden (22,2%), sedangkan responden
hiprtensi berjumlah 38 responden (92,7%), dengan kejadian tidak stres dan tidak
sedangkan responden dengan kejadian tidak hipertensi berjumlah 7 responden (77,8%),
stres dan tidak hipertensi berjumlah 7 responden dengan kejadian tidak stres dan
responden (77,8%), responden dengan hipertensi berjumlah 3 responden (7,3%).
kejadian tidak stres dan hipertensi Menurut Indriana dkk (2010) Lansia yang
berjumlah 3 responden (7,3%). tinggal dipanti memiliki latar belakang
Berdasarkan uji statistik kehidupan dan alasan yang berbeda-beda.
menggunakan fLVKHU¶V diperoleh p-value = Latar belakang, alasan, dan kondisi yang
1LODL S LQL OHELK NHFLO GDUL QLODL . saat ini di panti masing-masing
. +DO WHUVHEXW PHQXQMXNDQ EDKZD memberikan sumbangan sebagai stresor
terdapat hubungan yang signifikan antara atau sumber stres dialami para lansia panti.
kejadian stres dengan tingkat hipertensi di Tentu sumbangan stres dari masing-masing
Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah stresor tersebut akan berbeda bergantung
Cerah Manado. pada faktor individu itu pula. Besar
Dari hasil penelitian terlihat bahwa kecilnya sumbangan stres dari stresor yang
responden terbanyak yaitu pada kejadian mengelilingi kehidupan lansia panti akan

4
e-journal Keperawatan(e-Kp) Volume 4 Nomor 2, Agustus 2016

memberikan variasi terhadap tingkat stres Perubahan Tekanan Darah Pada


yang dialami. Gaya hidup yang tidak sehat Lansia Hipertensi.
juga dapat menyebabkan terjadinya http://digilib.stikeskusumahusada.ac.i
penyakit hipertensi, misalnya: makanan, d/
aktifitas fisik, stres, dan merokok (Suoth,
2014). Mardiana, Y. & Zelfino. (2014). Hubungan
Antara Tingkat Stres Lansia Dan
SIMPULAN Kejadian Hipertensi Pada Lansia Di
Hasil penelitian yang dilakukan di RW 01 Kunciran Tangerang.
Balai Penyantunan Lanjut Usia Senjah http://ejurnal.esaunggul.ac.id/
Cerah Kecamatan Mapanget Kote Manado,
dapat ditarik simpulan sebagai berikut: Padila. (2013). Buku Ajar Keperawatan
Responden yang berjenis kelamin Gerontik. Yogyakarta: Nuha Medika.
perempuan yang paling banyak
Prabowo, E. (2014). Buku Ajar
dibandingkan dengan responden laki-laki.
Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Responden dengan umur paling banyak ada
Medika.
pada rentang umur 75-90 tahun (old).
Responden di Panti Werdah Senjah Cerah Pudiastuti, R. D. (2013). Penyakit-Penyakit
mayoritas memiki kejadian stres dan Mematikan. Yogyakarta: Nuha
memiliki hipertensi. Terdapat hubungan Medika.
antara kejadian stres dengan penyakit
hipertensi pada lansia di Balai Penyantunan Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik
Lanjut Usia Senjah Cerah Kecamatan Penulisan Riset Keperawatan.
Mapanget Kota Manado. Dengan demikian Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ho ditolak.
Siringoringo, M. (2013). Faktor-Faktor
DAFTAR PUSTAKA Yang Berhubungan Dengan
Hipertensi Pada Lansia Di Desa
Amriana, F. (2012). Hubungan Antara Stres Sigaol Simbolon Kabupaten Samosir
Dengan Kejadian Hipertensi Pada Tahun 2013. http://jurnal.usu.ac.id/
Lansia Di Shelter Dongkelsari Desa
Wukirsari Kecamatan Cangkringan South, M. (2014). Hubungan Gaya Hidup
Kabupaten Sleman Provonsi Daerah Dengan Kejadian Hipertensi Di
Istimewa Yogyakarta. Puskesmas Kolongan Kecamatan
http://thesis.umy.ac.id/ Kalawat Kabupaten Minahasa Utara.
http://ejournal.unsrat.ac.id/
Arif, D . (2013). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kejadian Sukadiyanto. (2010). Stres Dan Cara
Hipertensi Pada Lansia Di Pusling Menguranginya. http://core.ac.uk/
Desa Klumpit Upt Puskesmas Gribig Triyanto, E. (2014). Pelayanan
Kabupaten Kudus. http://e- Keperawatan Bagi Penderita
journal.stikesmuhkudus.ac.id/ Hipertensi Secara Terpadu.
Indriana, K., Kristiana, I. F., Sonda, A. A., Yogyakarta: Graha Ilmu.
Intanirian, A. (2010). Tingkat Stres Yosep, H. I., & Sutini, T. (2014). Buku
/DQVLD 'L 3DQWL :UHGKD ³3XFDQJ Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: PT
*DGLQJ´ 6HPDUDQJ KWWS H- Refika Aditama.
journal.undip.ac.id/
Kenia, N. M. (2013). Pengaruh Relaksasi
(Aroma Terapi Mawar) Terhadap

Anda mungkin juga menyukai