Anda di halaman 1dari 7

Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.

2 (2018) 111-117 | 111

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA


PEKERJA PABRIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALIWUNGU
Rusnotoa*, Hengki Hermawanb
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus
Jl. Ganesa 1 Purwosari Telp./ Faks. (0291) 437218 Kudus 59316
Email :rusnoto@stikesmuhkudus.ac.id, alibranies@yahoo.com

Abstrak

Latar Belakang : Penyakit hipertensi merupakan masalah yang sedang dialami oleh seluruh dunia.
Berdasarkan data WHO (2008), sebesar 40% penduduk usiadewasa menderita hipertensi. Hipertensi
salah satunya disebabkan oleh faktor stres, salah satunya orang zaman sekarang sibuk mengutamakan
pekerjaan untuk mencapai kesuksesan. Kesibukan dan kerja keras serta tujuan- tujuan yang berat
mengakibatkan timbulnya rasa stres dan timbulnya tekanan yang tinggi. Tujuan : Diketahuinya
hubungan stress kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja pabrik di wilayah kerja Puskesmas
Kaliwungu Kudus 2017. Metode : Jenis penelitian Analitik Korelasi. Menggunakan pendekatan Cross
Sectional. Sampel 81 responden pasien rawat jalan puskesmas Kaliwungu dengan tekhnik random
sampling. Alat ukur yang digunakan ada;ah kuesioner. Analisa data univariat dan bivariate. Uji hubungan
penelitian ini menggunakan Spearman rhow. Hasil Penelitian : Penelitian tentang hubungan stress kerja
dengan kejadian hipertensi pada buruh pabrik di wilayah kerja puskesmas Kaliwungu Kudus 2017 dengan
uji statistic Spearman Rhow di peroleh nilai p (0.000). Kesimpulan : Ada hubungan stress kerja dengan
kejadian hipertensi pada pekerja pabrik di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Kudus 2017. (Ha
diterima, Ho ditolak)

Kata Kunci :Stres Kerja, Hipertensi, pekerja

Abstract

Background: Hypertension is a problem that is being experienced by the whole world. Based on
WHO (2008) data, 40% of adult population suffers from hypertension. Hypertension is one of the reasons
caused by stress factors, one of which people today are busy prioritizing work to achieve success.
Busyness and hard work and heavy goals result in a sense of stress and high pressure. Objective:
Knowledge of the working stress relationship with the incidence of hypertension in factory workers in the
work area of Puskesmas Kaliwungu Kudus 2017. Method: Types of research Correlation Analytic. Using
Cross Sectional approach. Samples 81 respondents outpatient Puskesmas Kaliwungu with random
sampling technique. Measuring tool used is questionnaire. Analysis of univariate and bivariate data.
Testing this research relationship using Spearman rhow. Results: Research on the relationship of work
stress with the incidence of hypertension in factory workers in the work area of Kaliwungu Kudus Health
Center 2017 premises praise Spearman Rhow statistic in p value (0.000). Conclusion: There is a working
stress relationship with the incidence of hypertension in factory workers in the work area of Puskesmas
Kaliwungu Kudus 2017. (Ha accepted, Ho rejected)

Keywords: Job Stress, Hypertension, workers

hipertensi pada kawasan Asia Tenggara


PENDAHULUAN
adalah sebesar 37%, Thailand sebesar 34,2%,
Penyakit hipertensi merupakan masalah
Brunei Darusalam 34,4%, Singapura 34,6%
yang sedang dialami oleh seluruh
dan Malaysia 38%. (Sinubu, dkk, 2015)
dunia.Berdasarkan data WHO (2008), sebesar
Banyak negara saat ini, prevalensi
40% penduduk usiadewasa menderita
hipertensi meningkat sejalan perubahan gaya
hipertensi. Prevalensi di Amerika sebesar
hidup. Hipertensi sudah menjadi masalah
35%, dikawasan Eropa sebesar 41%, dan
kesehatan masyarakat dan akan menjadi
Australia sebesar 31,8%. Prevalensi
masalah yang lebih besar jika tidak
112 | Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 1-7
ditanggulangi, dimana hipertensi adalah salah Hipertensi merupakan faktor resiko
satu penyebab kematian nomor satu secara terjadinya penyakit jantung, stroke, ginjal dan
global. (Sinubu, dkk, 2015) dan gangguan penglihatan (Smeltzer and Bare,
Hipertensi merupakan salah satu factor 2008) hamper 69% dari penderita serangan
penting sebagai pemicu Penyakit Tidak jantung, 77% dari penderita stroke, 74% dari
Menular (Non Communicable Disease = penderita gagal jantung mengidap hipertensi,
NCD) seperti Penyakit Jantung, Stroke dan dan 60% dari penderita hipertensi berahir
lain-lain yang saat ini menjadi momok stroke, sisanya pada penyakit jantung, gagal
penyebab kematian nomer wahid di dunia. ginjal, dan kebutaan (Tri,2008).
Hasil penelitian sporadis di 15 Kabupaten/ Sesungguhnya gaya hidup merupakan
Kota di Indonesia, yang dilakukan oleh Felly faktor terpenting yang sangat mempengaruhi
PS, dkk (2011-2012) dari Badan Litbangkes kehidupan masyarakat. Gaya hidup yang
Kemkes, memberikan fenomena 17,7% tidak sehat, dapat menyebabkan terjadinya
kematian disebabkan oleh Stroke dan 10,0% penyakit hipertensi, misalnya; Makanan,
kematian disebabkan oleh Ischaemic Heart aktifitas fisik, stres, dan merokok (Puspitorini,
Disease. Dua penyakit penyebab kematian 2009).
teratas ini, soulmate factor nya adalah Hipertensi salah satunya disebabkan oleh
Hipertensi.Provinsi Jawa Tengah, terdapat faktor stres, salah satunya orang zaman
sekitar (26,4 9,5 = 16,9%) masyarakatnya sekarang sibuk mengutamakan pekerjaan
yang Kurang sadar / tidak tahu bahwa dirinya untuk mencapai kesuksesan. Kesibukan dan
dalam kondisi Hipertensi. Seperti juga di kerja keras serta tujuan- tujuan yang berat
Provinsi Gorontalo, terdapat sekitar (29 11,3 mengakibatkan timbulnya rasa stres dan
= 17,7%) masyarakatnya yang tidak tahu timbulnya tekanan yang tinggi. Perasaan
dirinya Hipertensi dst. (KEMENKES, 2015) tertekan membuat tekanan darah menjadi
Hasil dari Riskesdas (2015) Prevalensi naik. Selain itu, orang yang sibuk juga tidak
hipertensi di Indonesia yang di dapat melalui sempat untuk berolahraga.Akibatnya
pengukuran pada umur ≥ 18 tahun sebesar lemaktubuh semakin banyak dan tertimbun
25,8%, tertinggi di Bangka Belitung (30,09%), yang dapat menghambat aliran
diikuti Kalimantan Selatan (29,6%), dan Jawa darah.Pembuluh yang terhimpit oleh
Barat (29,4%). Untuk prevalensi provinsi tumpukan lemak menjadikan tekanan darah
Sulawesi Utara berada di posisi ke 7 dari 33 menjadi tinggi.Inilah salah satu penyebab
provinsi yang ada di Indonesia yaitu sebesar terjadinya hipertensi.(Sinubu, dkk, 2015).
27,1%. Dan melalui hasil penelitian dari Penelitian yang dilakukan oleh S.Parikh
Riskesdas (2013) terhadap hipertensi (2011) dalam jurnal The Study of
menurut karakteristiknya didapat bahwa Epidemiolgy & Determinents of
status pekerjaan juga dapat mempengaruhi Hypertension in Urban Health Training
terjadinya hipertensi dengan prevalensi Centre (UHTC) menunjukkan bahwa
sebesar 24,72%.(KEMENKES, 2015). aktivitas fisik memiliki hubungan terhadap
Jumlah penduduk berisiko (> 15 th) yang hipertensi. Dan responden yang memiliki
dilakukan pengukuran tekanandarah pada pekerjaan berat beresiko terjadi hipertensi.
tahun 2015 tercatat sebanyak 2.807.407 atau Sementara dalam penelitian ini responden
11,03 persen.Persentase penduduk yang ( 3,4 %) pekerja sedang mengalami hipertensi
dilakukan pemeriksaan tekanan darah tahun yang secara signifikan lebih rendah ( nilai z =
2015tertinggi di Kota Salatiga sebesar 41,52 8.27, p = 0,001 ) dibandingkan prevalensi
persen, sebaliknya persentase 31,1 % di antara pekerja berat/menetap.
terrendahpengukuran tekanan darah adalah di Beberapa temuan yang sama yang diteliti di
Kabupaten Banjarnegara sebesar 0,83 persen. daerah perkotaan Chandigarh, ada 86.8%
Kabupaten/kota dengan cakupan di atas rata- hipertensive berada di kelompok yang sering
rata provinsi adalahJepara, Pati, Kota melakukan aktivitas fisik & risiko terjadi
Magelang, Kota Tegal, dan Kota Surakarta. hipertensi sebesar 35% pada kelompok yang
(DINKES JATENG, 2015). memiliki aktivitas kurang. Hampir semua
orang didalam kehidupan mereka mengalami
Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 111-117 | 113

stres berhubungan dengan pekerjaan mereka. terikat (Dependent Variable) yang terjadi
Hal ini dapat dipengaruhi karena tuntutan pada objek penelitian di ukur atau
kerja yang terlalu banyak (bekerja terlalu dikumpulkan secarastimulan atau dalam
keras dan sering kerja lembur) dan jenis waktu yang bersamaan. (Notoatmodjo, 2010).
pekerjaan yang harus memberikan penilaian Pada penelitian ini, peneliti akan melakukan
atas penampilan kerja bawahannya atau analisa seberapa jauh hubungan stress kerja
pekerjaan yang menuntut tanggung jawab dengan kejadian hipertensi pada pekerja
bagi manusia.Beban kerja meliputi buruh pabrik di wilayah kerja Puskesmas
pembatasan jam kerja dan jam kerja yang Kaliwungu Kudus. Populasi dalam penelitian
diharuskan adalah 6-7 jam setiap harinya. ini adalah seluruh pasien hipertensi yang
Sisanya digunakan untuk keluarga dan periksa ke UPT Puskesmas Kaliwungu pada
masyarakat, istirahat, tidur dan lain- bulan Desember 2016 yaitu sejumlah 102
lain.Dalam satu minggu seseorang bekerja orang. Sumber : Puskesmas Kaliwungu
dengan baik selama 40-50 jam, lebih dari itu Kudus.
terlihat kecenderungan yang negatif seperti Dalam penelitian ini menggunakan Teknik
kelelehan kerja, penyakit dan kecelakaan pengambilan sampel yang digunakan dalam
kerja (Sinubu, dkk, 2015). penelitian ini adalah simple random sampling,
Berdasarkan data survei awal di yaitu cara pengambilan sampel dari semua
Puskesmas Kaliwungu Kudus pada tanggal 23 anggota populasi dilakukan secara acak tanpa
Desember 2016,didapatkan data 3 bulan memperhatikan strata yang ada dalam
terakhir dari bulan September sampai anggota populasi (Saryono, 2010). Jumlah
November 2016 dengan jumlah pasien sampel yang digunkan pada penlitian ini
hipertensi total Laki-laki dan perempuan sebanyak 81 responden. Instrument yang
sebanyak 484 orang dengan rincian Pasien digunakan adalah kuesioner stress kerja dan
Hipertensi, pada bulan September jumlah Checklist hipertensi. Data pada penelitian ini
pasien hipertensi Laki-laki 39 dan perempuan dianalisis menggunakan analisa univariat dan
120, pada bulan Oktober jumlah pasien bivariat.Analisa univariat dilakukan status
hipertensi laki-laki 69 dan perempuan 71, pekerjaan, pendidikan. Sedangkan analisa
pada bulan November jumlah pasien bivariat menggunkan uji Kendall tau.
hipertensi laki-laki 77 dan perempuan 54.
Dari data diatas didapatkan kesimpulan
HASIL
bahwa rata-ratajumlah pasien hipertensi di Karakteristik Responden Berdasarkan
Puskesmas Kaliwungu sejumlah laki-laki 80 Pendidikan
perbulan, perempuan 82 perbulan dan jumlah Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan responden
total pasien hipertensi sebanyak 161 perbulan. di Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara 2017 (N=81)
kepada pasien hipertensi dan didapatkan hasil Pendidikan Frekuensi Presentase
dari 10 responden, 60% penderita hipertensi (100%)
dikarenakan stress akibat kerja, 30% karena SD 42 51.9
kurangya waktu olah raga dan istirahat,10% SMP 20 24.7
karena factor keturunan. SMA 19 23.5
Berdasarkan berbagai penjelasan diatas, Total 81 100%
maka peneliti tertarik untuk melakukan Sumber: Data Primer
penelitian terhadap Hubungan stress kerja
Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa
dengan kejadian Hipertensi di Puskesmas
sebagian besar responden berpendidikan
Kaliwungu Kudus Tahun 2016.
terahir SD sebanyak 42 (51,9%).
METODE PENELITIAN Karakteristik Responden Berdasarkan
Penelitian ini menggunakan jenis Jenis Kelamin
penelitian Analitik Korelasional dengan
pendekatan Cross- Sectional. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin
responden di Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus
PendekatanCross-Sectionaladalah variabel Tahun 2017 (N=81)
bebas (Independent Variable) dan variabel
114 | Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 1-7
Jenis Kelamin Frekuensi Presentase (%) Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan
Laki-Laki 45 55.6 bahwa sebagian besar responden mengalami
Perempuan 36 44.4 hipertensi sebesar 65 (80,2%) responden,
Total 81 100.0 sedangkan yang tidak hipertensi sebesar 16
Sumber: Data Primer (19,8%) responden.
Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa Hubungan stress kerja dengan
sebagian besar responden berjenis kelamin hipertensi pada pekerja pabrik di
laki-laki sebanyak 46 (55,6%). wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu
Karakteristik Responden Berdasarkan Kudus Tahun 2017
Status Waktu Pekerjaan Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Stres Kerja Dengan
Kejadian Hipertensi responden di Puskesmas
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi WaktuPekerjaan Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun 2017
responden di Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus
Tahun 2017 (N=81) Stres Hipertensi Total P
Kerja Hiperten Tidak Valu
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
si Hiperten e
Ful Time 52 64.2
si
Paruh Waktu 29 35.8
F % F % F %
Total 81 100.0
Ringa 0 0 7 100 7 10 0.00
Sumber: Data Primer n 0 0
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa Sedan 22 70.9 9 29.0 3 10
sebagian besar responden bekerja secara ful g 6 3 1 0
timesebesar 52 (64,2%) dan yang bekerja Berat 43 100 0 0.0 4 10
3 0
paruh waktu sebesar 29 (35,8%) responden.
Total 65 80.2 16 19.7 8 10
Karakteristik Responden Berdasarkan 5 5 1 0
Stres Kerja Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijabarkan
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Stres Kerja responden bahwa dari 7 responden dengan jenis stress
di Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus Tahun kerja katagori ringan, diperoleh sebanyak 7
2017 (N=81) (100%) responden tidak mengalami hipertensi.
Stres Kerja Frekuensi Presentase (%) Lalu dari 31 responden dengan stress kerja
Ringan 7 8.6 katagori sedang, diperoleh sebanyak 22
Sedang 31 38.3 (70.96%) responden mengalami Hipertensi
Berat 43 53.1 dan 9 (29.03%) responden tidak mengalami
Total 81 100.0 hipertensi. Dan dari 43 responden dengan
Sumber: Data Primer jenis stres kerja berkatagori berat diperoleh
responden sebanyak 43 yang mengalami
Berdasarkan tabel 4.4 menunjukkan bahwa hipertensi, dan yang tidak mengalami
sebagian besar responden memiliki stress hipertensi tidak ada.
kerja katagori berat sebesar 43 (53,1%). Uji statistic Spearman Rho yang dipilih
Karacteristik Responden Berdasarkan dengan alasan bahwa pada penelitian ini
Kejadian Hipertensi sesuai judul yaitu menggunakan uji korelasi,
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi lalu di Devinisi Oprasional Variabel terdapat
responden di Puskesmas Kaliwungu Kabupaten Kudus skala ordinal dan ordinal, dan pada penelitian
Tahun 2017 (N=81) ini data yang di gunakan adalah data non
Kejadian Frekuensi Presentase parametric. Hasil uji diperoleh nilai ρ value
Hipertensi (%) sebesar 0.000<α = 0.05 yang menyatakan Ho
Tidak ditolak artinya ada hubungan bermakna antara
16 19.8
Hipertensi pola stress kerja dengan kejadian hipertensi
Hipertensi 65 80.2 pada pekerja pabrik di wilayah kerja
Total 81 100.0 Puskesmas kaliwungu Kudus 2017. Dan
Sumber: Data Primer untuk nilai koefisien korelasi yaitu 0.627
yang artinya antara dua variabel tersebut
Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 111-117 | 115

memiliki tingkat hubungan yang kuat antara pekerja, upah yang tidak sesuai, dan kondisi
variabel stress kerja dengan kejadian fisik tempat kerja seperti cahaya, suhu, bau
hipertensi. ruangandan sekat tempat kerja.
Temuan peneliti selama penelitian juga
PEMBAHASAN
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Dari hasil temuan data responden sebanyak
Agwu dan Tiemo (2012) dalam judul
81 responden, terdapat 43 responden dengan
Hubungan Tingkat Stres Kerja dengan
katagori berat mengalami hipertensi.
Masalah Kesehatan Pada Pekerja Kontraktor
Berdasarkan hasil darin penelitian yang
di Wonosobo 2012. Menunjukkan bahwa
telah dilakukan dengan uji statistic
pekerja dengan tingkat stress kerja berat
Nonparametric Correlations Spearman row
beresiko mengalami hipertensi dengan hasil
diperoleh nilai p value sebesar 0.001 < α =
uji statistic yaitu ρ value 0.001 < 0.005. yang
0.005 yang menyatakan Ho ditolak artinya
menyatakan bahwa ada hubungan yang
artinya ada hubungan bermakna antara stress
bermakana antara stress kerja berat dengan
kerja dengan kejadian hipertensi pada pekerja
hipertensi.
buruh di wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu
Penelitian yang dilakukan oleh Puguh
Kudus 2017. Dengan nilai keeratanya yaitu
Novi Prasetyo (2015) dalam judul Faktor
0.627 yang berarti tingkat keeratan antara
Penyebab Stres Kerja Karyawan kontraktor
variabel stress kerja dengan kejadian
Di Surabaya 2015. Menunjukkan bahwa
hipertensi yaitu kuat.
stress kerja paling sering dipengaruhi oleh
Hasil yang sama dikemukakan oleh
faktor beban kerja dan waktu (38.518%),
kalangi (2015), dalam penelitiannya
faktor pengembangan karir (19.816%), dan
ditemukan hubungan antara streskerja dengan
faktor lingkungan kerja yang buruk
kejadian hipertensi. Pada 80 responden yang
(10.113%). Menurut penelitian Puguh juga
memiliki tingkat stress kerja dengan
dari tiga faktor penyebab stress kerja juga
hipertensi didapatkan data sebanyak 71 orang
berdampak bagi kesehatan karyawan berupa
(88,8%) mengalami hipertensi, dan sebanyak
peningkatan detak jantung, tekanan darah
9 orang (11,2%) tidak mengalami hipertensi.
naik, menimbulkan sakit kepala, bahkan
Lingkungan yang tidak nyaman tempat kerja,
sampai memicu serangan jantung.
beban kerja yang berlebihan serta tuntutan
Diperkuat lagi dengan penelitian yang
ekonomi semakin menaik, memicu terjadinya
dilakukan oleh Robbins dan Judge (2011)
stress kerja(Kalangi, 2015).
dalam judul Dampak Stres kerja Terhadap
Menurut Vander Molen, Hoonakker &Van
Karyawan Di Tanggerang 2011. Bahwa
Duivenboolen dalam Agwu dan Tiemo (2012)
dampak stress kerja salah satunya yaitu
mengidentifikasi bahwa penyebab stres kerja
psikologis dari stress kerja antara lain dapat
di pabrik yaitu tuntutan pekerjaan yang
menyebabkan ketidakpuasan kerja,
melibihi kemampuan karyawan, kondisi fisik
mengakibatkan ketegangan, kecemasan,
yang menurun dapat memcu terjadinya stress
kejengkelan, kejenuhan dan sikap yang suka
kerja yang berkepanjangan. Dari stress kerja
menunda-nunda pekerjaan. gampang/mudah
tersebut akan berdampak pada kondisi fisik
merasa tersinggung, kurang puas dengan hasil
serta kesehatan salah satunya yaitu kenaikan
kerja, tidak masuk/absent, menurunnya
tekanan darah.
tingkat produktivitas, tidak bersemangat
Dari uraian kedua sumber diatas, sesuai
dalam bekerja, merasa gelisah dalam bekerja,
dengan yang ditemukan peneliti selama
cenderung membuat kekeliruan, menunda-
melakukan penelitian bahwa responden yang
nunda mengerjakan pekerjaan, sulit tidur
memeriksakan kesehatanya di Puskesmas
akibat pekerjaan, menurunnya nafsu makan
kesehatan dengan diagnose dokter yang
karena beban kerja, dan Adanya tingkat
bertugas, bahwa sebagian besar mengalami
keluar karyawan yang tinggi. Lalu dampak
hipertensi dengan alasan sesuai jawaban dari
bagi kesehatananya yaitu sakit kepala,
kuesioner yang di berikan peneliti yaitu beban
tekanan darang tinggi, sakit maag, mudah
kerja yang berlebihan, tempat kerja yang
kaget, kaku leher belakang sampai punggung,
tidak nyaman, atasan yang tidak ramah,
tuntutan pekerjaan yang melibihi kemampuan
116 | Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 1-7
dada terasa panas/nyeri, rasa tersumbat di Machfoedz, I. (2009). Metodologi Penelitian
kerongkongan dan sejumlah gejala lain. Bidang Kesehatan, Keperawatan,
Dari ketiga penelitian diatas peneliti Kebidanan, Kedokteran. Yogyakarta:
menarik kesimpulan bahwa stress kerja dapat Fitramaya.
memicu terjadinya berbagai masalah Notoatmojo, S. (2010 ). Metode Penelitian
kesehatan terutama kejadian tekanan darah Kesehatan . Jakarta: PT Rineka Cipta.
tinggi atau hipertensi pada karyawan pabrik
yang di sebabkan oleh faktor faktor penyebab Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan
stress kerja seperti beban kerja yang Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
berlebihan, lingkungan temapat kerja yang Jakarta: Salemba Medika.
buruk, serta meningkatnya kebutuhan hidup Nursalam. (2008). Konsep Dan Penerapan
dengan tidak adanya kenaikan gaji yang Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.
sesuai. Jakarta: Salemba Medika.
KESIMPULAN Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Ilmu Keperawatan. Surabaya: Salemba
oleh peneliti dengan judul Hubungan Stres Medika.
kerja Dengan kejadian hipertensi Pada
pekerja buruh pabrik di wilayah kerja Riyanto, A. (2011). Aplikasi Metodologi
Puskesas Kaliwungu Kudus 2017, maka dapat Penelitian Kesehatan. Jakarta: Nuha
diambil kepsimpulan : Medika.
1. Stres Kerja pada pasiendi Puskesmas Riyanto, Y. (2010). Paradigma Baru
Kaliwungu Kudus 2017 dengan katagori Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada
ringan7 responden, katagori sedang 31 Bahan Ajar Group.
responden, dan berat 43 responden.
Saifudin, A. (2012). Metode Penelitian.
2. Hipertensi pada pasien di Puskesmas
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Kaliwungu Kabupaten Kudus 2017
dengan jumlah responden 81 pasien rawat Saryono. (2010). Metodologi Penelitian
jalan Puskesmas Kaliwungu Kudus, 65 Kesehatan Penuntun Praktis Bagi
responden mengalami Hipertensi, dan16 Pemula. Yogyakarta: Mitra Cendekia.
responden tidak mengalami hipertensi. Shi, J. (2008). Health Services Research in
3. Ada hubungan stres kerja dengan kejadian Health Care. Delmar Pub.
hipertensi pada pekerja buruh pabrik di
wilayah kerja Puskesmas Kaliwungu Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian.
Kudus 2017 dengan hasil uji statistic Bandung: CV. Alfabeta.
kendall’s tau diperoleh hasi nilai ρ value Sugiyono. (2010). METODE PENELITIAN
0.000 kurang dari nilai α 0.05 yang PENDIDIKAN(Pendekatan Kuantitatif,
menyatakan Ho ditolak artinya ada Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.
hubungan bermakna antara stress kerja
dengan hipertensi. Swarjana, I. K. (2015). Metodologi Penelitian
Kesehatan (Edisi Revisi). Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA Perpustakaan Nasional.
Agus, R. (2011). Aplikasi Metodologi
Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Sylvia, A. (2016). Beban Keja, Stres Kerja.
Medika. Jakarta: Salemba Medica.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Videbeck. (2008). Stres Kerja Fisik.


Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Bandung: EGC.
Rineka Cipta. wade, r. (2016). Studi Kejadian Hipertensi
Hidayat, A. A. (2007). Riset Keperawatan Akibat Bising Yang Tinggal Di Wilayah
Dan Tekhnik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Kereta Api Semarang . Tesis.
Salemba Medika. WHO. (2015). Pengendalian Hipertensi.
Kesehatan Sedunia.
Rusnoto, Hengki Hermawan / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.9 No.2 (2018) 111-117 | 117
Yudik, P. (2010). Olahraga Bagi Wanita Hamil. Jurnal Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai