Anda di halaman 1dari 2

PENGOLAHAN KOAGULASI dan FLOKULASI

A. Bahan Kimia Yang Digunakan


1. Pemakaian Alum dicampur dengan Karbon Aktif secara efektif dapat meningkatkan
kinerja proses koagulasi dalam pengolahan kimia. (P.T HENKEL - INDONESIA (HI))
2. Perlakuan pertama yaitu penambahan bahan kimia koagulasi dengan
pengadukan cepat 1000 rpm, bahan yang umum digunakan adalah alum
(tawas), poyaluminium cholorida. Perlakuan kedua menambahkan bahan
flokulanmelalui pengadukan lambat 200 rpm, bahan yang digunakan
polyelectrolit
3. Adanya bakteri phatogen dapat dihancurkan dengan chlorinasi. Baik
tidaknya hasil reaksi ditentukan temperatur, pH, waktu kontak turbidity
dan konsentrasi chlorine
4. Oksidasi kimia digunakan untuk menghancurkan phenol dengan bahan
oksidasi dipakai peroksida, chlorine, dioksidasi, dan potassium permangat,
hasilnya terjadi perubahan phenol menjadi senyawa organic .
5. Pengolahan buangan yang mengandung sulfur dapat dilakukan melalui
treatment menggunakan Oksidasi sulfide dengan oksigen pada permulaan
merubahnya menjadi sulfur, kemudian menjadi polisulfida dan berikutnya
menjadi thiosulfate .

B. Efisiensi
1. Pemakaian Alum yang dicampur dengan Karbon Aktif dapat menurunkan kadar COD
dari 4.725 mg/l menjadi 187 mg/l (96%), kadar DS dari 8.950 mg/l menjadi 5.579 mg/l
(55%), kadar SS dan 16,5 mg/l menjadi 1,5 mg/I (99,8%) dan kekeruhan dan 28,5 FTU
menjadi 4 FTU (99,6%). Sementara itu sebagai pembanding, koagulasi dengan Alum saja
tanpa penambahan Karbon Aktif hanya menurunkan kadar COD dari 4.725 mg/l menjadi
510 mg/l (89%), kadar DS dari 12.450 mg/l menjadi 8.950 mg/l (28%), 55 dad 1.430
mg/1 menjadi 16,5 mg/l (98,8%) dan kekeruhan dari 1.080 FTU menjadi 28,5 FM
(97,4%). (P.T HENKEL - INDONESIA (HI))

2. Kondisi optimum dari percampuran Alum dan Karbon Aktif adalah Alum I A00 mg/I dan
Karbon afktff = 8.000 mg/I. (P.T HENKEL - INDONESIA (HI))

3. hydrogen peroksida sebagai oksidator dibutuhkan 1 pond peroksida untuk


menghilangkan 1 pond phenol dan dapat mengurangi phenol sampai 98
% . Bersamaan dengan pengurangan phenol akan menguangi kosentasi
COD.

C. Kekurangan
1. kurang efektifnya proses koagulasi apabila memakai hanya Alum saja (P.T HENKEL
- INDONESIA (HI))
D. SUMBER
1. Pengolahan limbah cair secara kimia dengan alum - karbon aktif: studi kasus industri
bahan kimia, Cimanggis, Jawa Barat Neneng Ratnawati
2. Limbah Cair industry 1.pdf
PENGOLAHAN PRESIPITASI
A. Bahan kimia yang digunakan
1. metoda presipitasi sulfida, karbonat dan gabungan kemudian dilanjutkan
dengan penetralan pH limbah dengan kaustik soda (NaOH) sebagai
penunjang proses pemisahan logam secara presipitasi. Dari proses
penetralan dan presipitasi akan didapatkan larutan yang terpisah dari
padatan tersuspensi yang dapat dipisahkan berdasarkan berat jenis/
pengendapan

B. Efisiensi
1. Jumlah tertinggi ditmpati olah logam Cr yang umumnya berasal dari sisa reagen untuk
analisa COD yaitu sebesar 40,62 mg/L dengan persentase 57% dan kemudian logam Fe 32 %
yaitu sebesar 22,48 mg/L. Logam Fe sendiri berasal dari sisa reagen untuk analisa BOD,
COD dan larutan standar Fe. Persentase logam-logam lain dalam limbah awal sisa pengujian
relatif sangat kecil yaitu logam Mn ada sebesar 4%, kemudian logam Cu sebesar 3%, logam
Pb sebesar 2%, logam Zn, Ni dan Co sebesar 1% dan logam Cd 0%.

C. Kelebihan
1. Metoda presipitasi yang paling baik yaitu presipitasi gabungan sulfida dan
karbonat dimana hasil pengujian logam berat akhir pengolahan untuk
logam Cadmium (Cd) <0,001 mg/L, Tembaga (Cu) 0,4455 mg/L, Besi (Fe)
8,5263 mg/L , Mangan (Mn) 0,7292 mg/L, Timbal (Pb) 0,6033 mg/L, Seng
(Zn) 0,3076 mg/L, Krom (Cr) 0,026 mg/L, Nikel (Ni) 0,2217 mg/L, Kobalt (Co)
0,1918 mg/L.

SUMBER

1. Yelmida, chairul.PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LOGAM BERAT (LIMBAH B3)


SECARA PRESIPITASI DAN KOAGULASI DI UPT PENGUJIAN DINAS PEKERJAAN
UMUM

Anda mungkin juga menyukai