Anda di halaman 1dari 13

Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 47

KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DALAM PEMBUATAN IZIN TRAYEK OLEH


DLLAJ KABUPATEN BOGOR

EFFECTIVENESS OF PUBLIC SERVICE IN SERVICE BY DLLAJ ROUTE PERMITS BOGOR


DISTRICT

Tedi Helmi¹,R. Akhmad Munjin², Irma Purnamasari³


1 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl.Tol
Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770
2 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl.Tol

Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770


3 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Djuanda, Jl.Tol

Ciawi No 1, Kotak Pos 35 Bogor 16770

(Diterima oleh Dewan Redaksi: 01-02-2016)


(Dipublikasikan oleh Dewan Redaksi: 01-04-2016 )

ABSTRACT

The purpose of this study is: To determine the quality of service route permits by
DLLAJ Bogor. The method used in this study is a survey method, whereas other types of
research using descriptive method of research was conducted to determine the value of an
independent variable, either one or more variables (independent) without making
comparisons, or connect with other variables. The population in this study is the number of
recipients of route permits issued by DLLAJ Bogor district of 72 tracks with as many as
6699 route. The sampling technique that uses Simple Random Sampling method. Analysis
of the data in this study is a quantitative analysis using Likert Scale and Weight Means
Score analysis formula. The results showed that the public perception of the effectiveness
of service of route permits by DLLAJ Bogor Regency has been performing well, with a total
score of 3.45. This means that the service delivery route permits by DLLAJ Bogor Regency
indicates that the level of service has been good, but still needs to be improved in terms of
both efficiency and its participatory

Keyword: Quality, Service Delivery, Performance, Route Permit,

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui kualitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ
Kabupaten Bogor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey,
sedangkan jenis penelitian menggunakan metode deskriptifyaitu adalah penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang
lain. Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah penerima izin trayek yang dikeluarkan
oleh DLLAJ kabupaten Bogor dari 72 lintasan dengan sebanyak 6699 trayek. Adapun teknik
pengambilan sampel yaitu menggunakan metode Simple Random Sampling. Analisis data
dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan Skala Likert dan
rumus analisis Weight Means Score. Hasil penelitian menunjukan bahwaPersepsi
masyarakat terhadap efektifitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ Kabupaten Bogor sudah
terlaksana dengan baik, dengan jumlah skor 3,45. Hal ini berarti bahwa penyelenggaraan
48 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

pelayanan izin trayek oleh DLLAJ Kabupaten Bogor menandakan bahwa tingkat
pelayanannya sudah baik, namun masih perlu ditingkatkan baik dari segi efisiensi maupun
partisipatifnya

Keyword : Kualitas, Pelayanan Publik, Kinerja, Izin Trayek.

Tedi Helmi, 2016, Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin Trayek Oleh DLLAJ
Kabupaten Bogor. Jurnal Governansi.
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 49

b. kesehatan;
PENDAHULUAN c. pekerjaan umum dan penataan ruang;
Pelayanan merupakan tugas utama d. perumahan rakyat dan kawasan
bagi aparatur negara sebagai abdi negara permukiman;
dan abdi masyarakat. Tugas ini secara jelas e. ketenteraman, ketertiban umum, dan
telah digariskan dalam pembukaan Undang pelindunganmasyarakat; dan
– Undang Dasar 1945 alinea Ke empat, f. sosial.
yang meliputi empat aspek pelayanan Urusan Pemerintahan Wajib yang
pokok aparatur terhadap masyarakat yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar
berbunyi : “Melindungi segenap bangsa dan meliputi:
seluruh tumpah darah Indonesia a. tenaga kerja;
memajukan kesejahteraan umum dan b. pemberdayaan perempuan dan
mencerdaskan kehidupan bangsa”. pelindungan anak;
Pelayanan publik merupakan salah satu c. pangan;
tugas penting yang tidak dapat diabaikan d. pertanahan;
oleh pemerintah daerah sebab jika e. lingkungan hidup;
komponen Pelayanan terjadi stagnasi maka f. administrasi kependudukan dan
hampir dipastikan semua sektor akan pencatatan sipil;
berdampak kemacetan oleh sebab itu perlu g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;
ada perencanaan yang baik dan bahkan h. pengendalian penduduk dan keluarga
perlu diformulasikan standar pelayanan berencana;
pada masyarakat sesuai dengan i. perhubungan;
kewenangan yang diberikan oleh j. komunikasi dan informatika;
pemerintah pusat pada pemerintah daerah. k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;
Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan l. penanaman modal;
Otonomi Daerah terlebih setelah m. kepemudaan dan olah raga;
ditetapkannya Undang – Undang Nomor 23 n. statistik;
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, o. persandian;
dimana Pemerintahan Daerah diberi p. kebudayaan;
kewenangan yang demikian luas oleh q. perpustakaan; dan
pemerintah pusat yang bersifat konkuren, r. kearsipan.
urusan pemerintahan konkuren yang Urusan Pemerintahan Pilihan
diserahkan ke daerah menjadi dasar meliputi:
pelaksanaan Otonomi Daerah (pasal 9(4) a. kelautan dan perikanan;
UU nomor 23 tahun2014). b. pariwisata;
Berdasarkan Undang-undang nomor c. pertanian;
23 tahun 2014, Urusan pemerintahan d. kehutanan;
konkuren sebagaimana di maksud dalam e. energi dan sumber daya mineral;
Pasal 9 ayat (3) yang menjadi kewenangan f. perdagangan;
Daerah terdiri atas Urusan Pemerintahan g. perindustrian; dan
Wajib dan Urusan Pemerintahan Pilihan, h. transmigrasi.
Urusan Pemerintahan Wajib terdiri atas Berangkat dari tataran formal
Urusan Pemerintahan yang berkaitan tersebut, perhubungan sebagai salah satu
dengan Pelayanan Dasar dan Urusan bidang yang dilaksanakan oleh daerah
Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan memiliki peranan penting dalam
Pelayanan Dasar. menunjang dan mendorong pertumbuhan
Urusan Pemerintahan Wajib yang pembangunan di sektor perhubungan yang
berkaitan dengan Pelayanan Dasar berakibat pula dalam penyiapan pelayanan
meliputi: umum sarana, prasarana dan fasilitas
a. pendidikan; perhubungan. Pentingnya transportasi
50 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

tercermin pada semakin meningkatnya Populasi dan Sampel


kebutuhan akan jasa angkutan bagi Populasi dari penelitian ini adalah
mobilitas orang serta barang dari dan ke jumlah penerima izin trayek yang
seluruh pelosok tanah air, dengan adanya dikeluarkan oleh DLLAJ kabupaten Bogor
peningkatan kebutuhan akan jasa mobilitas dari 72 lintasan dengan sebanyak 6699
orang dan barang, maka Dinas LLAJ trayek .
mempunyai peranan penting dalam Sampel yang digunakan dalam
pengelolaan dan pengolahan Proses Ijin penelitian ini diambil dari 72 izin trayek
Trayek Angkutan Penumpang Umum. yang dikeluarkan oleh DLLAJ yang berasal
Berdasarkan hasil wawancara dari 72 pemilik angkutan umum, penulis
peneliti dengan masyarakat yang sudah menggunakan metode Simple Random
mengurus izin trayek, dan berdasarkan Sampling, teknik ini digunakan bila
pengamatan peneliti dalam pelayanan izin populasi dianggap homogen (Sugiono,
trayek masih terdapat masalah. Hal ini 2013 : 81) dan presisi/tingkat kesalahan
terlihat dari indikator proses perizinan yang ditentukan yaitu 0,1 . Ukuran sampel
yang memerlukan waktu 14 hari, waktu ini tersebut dengan menggunakan rumus
terlalu lama jika dibandingkan dengan Slovin ( Riduwan, 2005: 65) sebagai
proses perpanjangan STNK atau KIR, serta berikut:
biaya perpanjangan izin trayek yang
kurang transparan walau masih terjangkau N
dimana tidak adanya papan tarif resmi n=
yang dipasang.
N( d² ) + 1
Berdasarkan latar belakang diatas
penulis merumuskan masalahnya yaitu Dimana :
bagaimanakah kualitas pelayanan izin n : Ukuran sampel
trayek oleh DLLAJ Kabupaten Bogor?Guna
mengetahui kualitas pelayanan izin trayek N : Ukuran populasi
oleh DLLAJ Kabupaten Bogor telah d : Presisi ( 0,1)
dilakukan penelitian lapangan dengan
metode survey dan angket kepada para Berdasarkan rumus di atas maka
penerima izin trayek dari 72 lintasan. dihitung besarnya sampel sebagai berikut :
Berdasarkan hal tersebut tujuan dari 72
penelitian ini adalah untuk mengetahui
n=
kualitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ
Kabupaten Bogor. 72( 0,1)² + 1

MATERI DAN METODE n = 41,860 dibulatkan menjadi 42

Metode yang digunakan dalam Teknik Pengumpulan Data


penelitian ini adalah metode deskriptif, 1. Studi Kepustakaan
yaitu adalah penelitian yang dilakukan Yaitu teknik pengumpulan data dari
untuk mengetahui nilai variabel mandiri, sumber-sumber tertulis yang sifatnya
baik satu variabel atau lebih (independen) teoritis sehubungan dengan bidang
tanpa membuat perbandingan, atau penelitian. Penelaahan dimaksudkan untuk
menghubungkan dengan variabel yang lain mendapatkan informasi yang lengkap serta
( Sugiono, 2013: 35 ). Penelitian menentukan tindakan yang akan
dilaksanakan di DLLAJ Kabupaten Bogor, Jl. dilaksanakan kemudian dalam kerangka
Raya Jakarta Km 50 Cimandala – Bogor kegiatan ilmiah. Menurut Masri
16710. Penelitian berlangsung dari Singarimbun (1987) manfaat kepustakaan
Desember 2015 sampai dengan Februari adalah :
2016.
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 51

a. Menggali teori dasar dan konsep yang fenomena pendidikan. Skala Likert
telah dikemukakanoleh ahli terdahulu adalah suatu skala psikometrik yang
b. Mengikuti perkembangan penelitian umum digunakan dalam kuesioner,
dalam bidang yang akan diteliti dan merupakan kala yang paling
c. Memperoleh orientasi yang lebih luas banyak digunakan dalam riset
mengenai topik yang dipilih berupa survei. Nama skala ini
d. Memanfaatkan data sekunder diambil dari nama Rensis Likert,
e. Menghindari duplikasi penelitian pendidik dan ahli psikolog Amerika
2. Studi Lapangan Serikat. Dengan Skala Likert,
Yaitu teknik pengumpulan data variabel yang akan diukur
melalui pengamatan secara langsung ke dijabarkan menjadi indicator
tempat penelitian dengan cara sebagai variabel. Kemudian indicator
berikut : tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item
 Observasi; mengamati pelanggaran
instrumen yang dapat berupa
yang terjadi di jalan raya dimana masih
pertanyaan atau pernyataan. Dalam
ada pengemudi yang mengemudikan
hal ini skala likert mempunyai
kendaraannya yang telah habis izin
gradasi dari sangat positif sampai
trayeknya
sangat negatif, peneliti
 Wawancara; melakukan Tanya jawab
menggunakan gradasi lima, yaitu
secara langsung/tidak langsung
:Sangat Setuju, Setuju, Kurang
berdasarkan pedoman wawancara
Setuju, Tidak Setuju Sangat Tidak
dengan tujuan untuk memperoleh
Setuju. Untuk jawaban tersebut
informasi mengenai pelayanan izin
diberi skor sebagai berikut :
trayek
- Respondengannilaiskor 5
 Angket; merupakan sejumlah
berartiSangat Setuju
pertanyaan tertulis dan terstruktur
- Respon dengan nilai skor 4
bagi responden untuk memperoleh berarti Setuju
informasi dari responden. Sifat - Respon dengan nila iskor 3
angketnya adalah “tertutup”
berarti Kurang Setuju
maksudnya adalah alternatif jawaban
- Respon dengan nila iskor 2
atas pertanyaan yang diajukan sudah
berarti Tidak Setuju
disediakan oleh peneliti sehingga - Respondengan nilai skor 1
responden tinggal memilih alternatif berarti Sangat Tidak Setuju
jawaban yang sesuai dengan
pendapatnya.
Dengan demikian diperoleh variasi
TeknikAnalisa Data skor yang bergerak dari angka 1 hingga 5.
Teknik analisis data yang digunakan Untuk itu interval antara satu kriteria
dalam pembahasan uji hipotesis dalam dengan kriteria lainnya diperoleh angka 0,8
penelitian ini ada dua macam teknik, yaitu : dengan cara pengurangan nilai skor
tertinggi (5) oleh nilai terendah (1),
1. Untuk kajian mendalam digunakan
kemudian dibagi oleh banyaknya kriteria
skala Likert, berupa penghitungan
(ada 5). Perhitungannya adalah :
tabulasi angket yang bergradasi dan
kemudian diberikan kerangka 5−1
= 0,8
penafsiran. Skala Likert menurut 5
Djaali (2008:28) ialah skala yang
dapat dipergunakan untuk Maka diperoleh kriteria penafsiran
mengukur sikap, pendapat, dan responden sebagai berikut :
persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang suatu gejala atau 1,00 - 1,80 berarti Tidak Baik
52 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

1,81 - 2,61 berarti Kurang Baik diperiksa keabsahannya. Dari hasil


2,61 - 3,41 berarti Cukup Baik penelitian yang dilakukan penulis tentang
3,41 - 4,21 berarti Baik kualitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ
4,20 - 5,00 berarti Sangat Baik Kabupaten Bogor, sesuai dengan yang telah
ditentukan dalam operasionalisasi variabel,
Sumber : Sugiyono (2013 : 93)
kualitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ
2. Untuk memperoleh penafsiran atau Kabupaten Bogor ini terdiri dari 6 dimensi
interpretasi digunakan rumus dan 10 indikator yaitu:
Bakrie Siregar (1981: 20) analisis 1. Dimensi Transparansi dengan indikator
Weight Means Score, dengan rumus keterbukaan proses penyelenggaraan
sebagai berikut: pelayanan publik, peraturan dan
M = Σfx prosedur pelayanan yang dapat
n dipahami, kemudahan untuk
Keterangan : memperoleh informasi mengenai
M = Perolehan angka penafsiran berbagai aspek penyelenggaraan
f = frekuensi pelayanan publik
x = pembobotan skala nilai (skor) 2. Dimensi Akuntabilitas dengan indikator
Σ = Penjumlahan kinerja pelayanan publik, biaya
n = Jumlah responden pelayanan publik
Maka diperoleh kriteria penafsiran 3. Dimensi Kondisional dengan indikator
responden sebagai berikut : pelayanan yang efisien dan efektif
1,00 - 1,80 berarti Tidak Baik 4. Dimensi Partisipatif dengan indikator
1,81 - 2,61 berarti Kurang Baik peran masyarakat
2,61 - 3,41 berarti Cukup baik 5. Dimensi Kesamaan Hak dengan
3,41 - 4,21 berarti Baik indikator pelayanan yang tidak
4,20 - 5,00 berartiSangatBaik membeda-bedakan status sosial dan
lainnya
6. Dimensi Keseimbangan Hak dan
HASIL DAN PEMBAHASAN Kewajiban dengan indikator pelayanan
yang mempertimbangkan aspek
Proses analisis data dimulai setelah keadilan
pengedaran dan pengumpulan seluruh
angket yang berjumlah 42, kemudian

Tanggapan Responden Tentang keterbukaan proses penyelenggaraan


pelayanan publik
n=42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 168 / 42


2 Setuju 42 4 168
3 Kurang Setuju 0 3 0
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 168 4
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 53

Berdasarkan hasil perhitungan di atas 4 yang termasuk dalam kriteria Baik. Hal ini
menunjukan bahwa dari 42 responden yang menunjukan bahwa rata-rata responden
menjawab Setuju sebanyak 42 merasa puas dengan pelayanan yang
responden,Sehingga hasil angka penafsiran diberikan oleh DLLAJ Kabupaten Bogor dalam
yang dihasilkan dari tabel 4.4 adalah sebesar dalam pengurusan izin trayek.

Tanggapan Responden Tentang peraturan dan prosedur pelayanan yang dapat


dipahami
n=42
No Alternatif Memadai f x f {x} M= ∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 159 / 42


2 Setuju 33 4 132
3 Kurang Setuju 9 3 27
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 159 3,78

Berdasarkan hasil perhitungan di adalah sebesar 3,78 yang termasuk dalam


atas menunjukan bahwa dari 42 responden kriteria Baik. Hal ini menunjukan bahwa
yang menjawab Setuju sebanyak 33 peraturan dan prosedur dalam mengurus
responden, dan yang menjawab Kurang izin trayek dapat dipahami oleh masyarakat
Setuju 9 responden. Sehingga hasil angka yang mengurus izin trayek.
penafsiran yang dihasilkan dari tabel 4.5

Tanggapan Responden Tentang kemudahan untuk memperoleh informasi mengenai


berbagai aspek penyelenggaraan pelayanan publik
n=42
No Alternatif Jawaban f x f{x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 168 / 42


2 Setuju 42 4 168
3 Kurang Setuju 0 3 0
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 168 4

Berdasarkan hasil perhitungan di masyarakat yang akan mengurus izin


atas menunjukan bahwa dari 42 responden trayek mudah memperoleh informasi
yang menjawab Setuju sebanyak 42 mengenai berbagai aspek dalam
responden. Sehingga hasil angka penafsiran pengurusan izin trayek, dimana setiap
yang dihasilkan dari tabel 4.6 adalah petugas yang ditanya akan selalu
sebesar 4 yang termasuk dalam kriteria memberikan informasi yang dibutuhkan.
Baik. Hal ini menunjukan bahwa
54 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

Tanggapan Responden Tentang kinerja pelayanan publik


n=42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 157 / 42


2 Setuju 31 4 124
3 Kurang Setuju 11 3 33
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 157 3,73

Berdasarkan hasil perhitungan di 4.7 adalah sebesar 3,73 yang termasuk


atas menunjukan bahwa dari 42 responden dalam kriteria Baik. Hal ini menunjukan
yang menjawab Setuju sebanyak 31 bahwa para petugas di loket pelayanan
responden, yang menjawab Kurang Setuju sudah memberikan pelayanan yang
sebanyak 11 responden. Sehingga hasil optimal.
angka penafsiran yang dihasilkan dari tabel

Tanggapan Responden Tentang biaya pelayanan publik


n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 168 / 42


2 Setuju 42 4 168
3 Kurang Setuju 0 3 0
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 168 4

Berdasarkan hasil perhitungan di sebesar 4 yang termasuk dalam kriteria


atas menunjukan bahwa dari 42 responden Baik. Hal ini menunjukan bahwa biaya
yang menjawab Setuju sebanyak 42 dalam pengurusan izin trayek masih
responden. Sehingga hasil angka penafsiran terjangkau masyarakat.
yang dihasilkan dari tabel 4.8 adalah
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 55

Tanggapan Responden Tentang efisiensi dalam pelayanan publik


n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 98 / 42
2 Setuju 0 4 0
3 Kurang Setuju 14 3 42
4 Tidak Setuju 28 2 56
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 98 2,33

Berdasarkan hasil perhitungan di ini menunjukan bahwa pelayanan yang


atas menunjukan bahwa dari 42 responden diberikan dalam pengurusan izin trayek
yang menjawab Kurang Setuju sebanyak tidak efisien dimana waktu yang
14 responden, yang menjawab Tidak dibutuhkan dalam mengurus izin trayek
Setuju sebanyak 28 responden. Sehingga terlalu lama yaitu 2 minggu dari berkas
hasil angka penafsiran yang dihasilkan dari lengkap, jika dibandingkan dengan
tabel 4.9 adalah sebesar 2,33 yang pengurusan STNK yang beres dalam 1 hari.
termasuk dalam kriteria kurang Baik. Hal

Tanggapan Responden Tentang Pelayanan yang efektif


n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 163/ 42


2 Setuju 37 4 148
3 Kurang Setuju 5 3 15
4 Tidak Setuju 0 2 0
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 163 3,88

Berdasarkan hasil perhitungan di 4.10 adalah sebesar 3,88 yang termasuk


atas menunjukan bahwa dari 42 responden dalam kriteria Baik. Hal ini menunjukan
yang menjawab Setuju sebanyak 37 bahwa pelayanan yang diberikan sudah
responden, yang menjawab Kurang Setuju efektif dimana sumber daya, sarana dan
sebanyak 5 responden. Sehingga hasil prasarana dalam mengurus izin trayek
angka penafsiran yang dihasilkan dari tabel sudah memadai.
56 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

Tanggapan Responden Tentang peran masyarakat


n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 86 / 42
2 Setuju 0 4 0
3 Kurang Setuju 8 3 24
4 Tidak Setuju 28 2 56
5 Sangat Tidak Setuju 6 1 6
JUMLAH 42 86 2,04

Berdasarkan hasil perhitungan di Baik. Hal ini menunjukan bahwa dalam


atas menunjukan bahwa dari 42 responden pelayanan izin trayek kurang
yang menjawab Kurang Setuju sebanyak 8 memperhatikan aspirasi, kebutuhan, dan
responden, yang menjawab Tidak Setuju harapan masyarakat dimana harapan
sebanyak 28 responden, dan yang Sangat masyarakat jangan ada penambahan izin
Tidak Setuju sebanyak 6 responden. trayek yang baru tapi kenyataannya banyak
Sehingga hasil angka penafsiran yang trayek baru yang dikeluarkan sehingga
dihasilkan dari tabel 4.11 adalah sebesar menyebabkan membludaknya angkot yang
2,04 yang termasuk dalam kriteria Kurang beroperasi di jalan.

Tanggapan Responden Tentang Pelayanan yang tidak tidak membeda-bedakan


status sosial dan lainnya
n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 150 / 42


2 Setuju 29 4 116
3 Kurang Setuju 8 3 24
4 Tidak Setuju 5 2 10
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 150 3,57

Berdasarkan hasil perhitungan di tabel 4.12 adalah sebesar 3,57 yang


atas menunjukan bahwa dari 42 responden termasuk dalam kriteria Baik. Hal ini
yang menjawab Setuju sebanyak 29 menunjukan bahwa dalam melayani
responden, yang menjawab Kurang Setuju masyarakat yang mengurus izin trayek
sebanyak 8 responden, dan yang Tidak semua diberikan pelayanan yang sama
Setuju sebanyak 5 responden. Sehingga tanpa kecuali.
hasil angka penafsiran yang dihasilkan dari
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 57

Tanggapan Responden Tentang Pelayanan yang mempertimbangkan aspek


keadilan
n= 42
No Alternatif Jawaban f x f {x} M=∑f(x)/n

1 Sangat Setuju 0 5 0 120 / 42


2 Setuju 2 4 8
3 Kurang Setuju 32 3 96
4 Tidak Setuju 8 2 16
5 Sangat Tidak Setuju 0 1 0
JUMLAH 42 120 2,85

Berdasarkan hasil perhitungan di tabel 4.13 adalah sebesar 2,85 yang


atas menunjukan bahwa dari 42 responden termasuk dalam kriteria Cukup Baik. Hal
yang menjawab Setuju sebanyak 2 ini menunjukan bahwa dalam pelayanan
responden, yang menjawab Kurang Setuju izin trayek cukup adil, dimana
sebanyak 32 responden, dan yang Tidak keseimbangan hak dan kewajiban antara
Setuju sebanyak 8 responden. Sehingga pemberi dan penerima izin trayek sudah
hasil angka penafsiran yang dihasilkan dari terpenuhi walaupun belum sepenuhnya.

Rekapitulasi Jawaban Responden tentang Efektivitas Pelayanan Publik dalam


Pelayanan Izin Trayek Oleh DLLAJ KABUPATEN BOGOR Berdasarkan Skala Likert
n= 42
No Dimensi Angka Kriteria
penafsiran
4 Baik
keterbukaan proses penyelenggaraan
1
pelayanan publik
peraturan dan prosedur pelayanan yang 3,78 Baik
2 dapat dipahami
kemudahan untuk memperoleh 4 Baik
3 informasi mengenai berbagai aspek
penyelenggaraan pelayanan publik
3,73 Baik
kinerja pelayanan publik
4
5 biaya pelayanan publik 4 Baik
6 Pelayanan yang efisien dan efektif 3,10 Cukup Baik
7 peran masyarakat 2,04 Kurang Baik
8 Pelayanan yang tidak tidak membeda- 3,57 Baik
bedakan status sosial dan lainnya
9 Pelayanan yang mempertimbangkan 2,85 Cukup Baik
aspek keadilan
Rata-rata 3,45 Baik
58 Tedi Helmi. et al. Kualitas Pelayanan Publik Dalam Pembuatan Izin
Trayek Oleh DLLAJ

Dari rekapitulasi diatas menunjukan pelayanan sehingga ada kejelasan


hasil angka penafsiran yang dihasilkan dan kepastian (transparan)
sebesar 3.45 yang termasuk dalam kriteria Dilakukan moratoriun izin trayek,
penilaian Baik. Hal ini menunjukan bahwa kemudian disesuaikan dengan
pelayanan izin trayek oleh DLLAJ pertumbuhan jalan di Kabupaten Bogor.
Kabupaten sudah terlaksana dengan baik.

KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA


Kesimpulan Adrian Sutedi. (2010) Hukum Perizinan
Persepsi masyarakat terhadap Dalam Sektor Pelayanan. Publik.
kualitas pelayanan izin trayek oleh DLLAJ Jakarta: Sinar Grafika
Kabupaten Bogor sudah terlaksana dengan Agus Dwiyanto. (2005) Mewujudkan Good
baik, dengan jumlah skor 3,45. Hal ini Governance Melalui Pelayanan Publik.
terbukti dari hasil jawaban para responden Yogyakarta: Gajah Mada
berdasarkan hasil penelitian dari indikator Agung Kurniawan. (2005)Transformasi
diatas. Dari sembilan indikator tersebut Pelayanan Publik, Yogyakarta:
yang menunjukkan hasil responden berada Pembaharuan.
pada kategori baik.Hal ini berarti bahwa Amirin, M. Tatang. (2010) Skala Likert:
penyelenggaraan pelayanan izin trayek Penggunaan dan Analisis Datanya.
oleh DLLAJ Kabupaten Bogor menandakan http://tatangmanguny.wordpress.com
bahwa tingkat pelayanannya sudah baik, /. Diakses tanggal 9 Februari 2016.
namun masih perlu ditingkatkan baik dari Moenir, H. A. S. (1995) Manajemen
segi efisiensi maupun partisipatifnya. Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta:
Saran Bumi. Aksara.
Berdasarkan hasil kesimpulan, Batinggi, A & Ahmad, B. Manajemen
diusulkan beberapa saran yang dapat pelayanan Umum, Jakarta: Universitas
menjadi bahan pertimbangan bagi DLLAJ Terbuka
Kabupaten Bogor dalam meningkatkan Effendy. (2003) Ilmu Teori dan Filsafat
pelayanan izin trayek, antara lain sebagai Komunikasi, Bandung: Citra Aditya
berikut : Bhakti.
1. DLLAJ Kabupaten Bogor agar bisa Istianto, Bambang. (2009). Manajemen
lebih meningkatkan pelayanan Pemerintahan Dalam Persepektif
khususnya layanan izin. Pelayanan Publik. Jakarta : Mitra
Memperhatikan dalam segi Wacana Media.
peningkatan kualitas, kemudahan, Ratminto. Dan Winarsih, Atik Septi. (2010)
ketepatan waktu, ekonomis, serta Manajemen Pelayanan. Yogyakarta:
memperhatikan aspirasi, kebutuhan, Pustaka Pelajar.
dan harapan masyarakat dalam Sedarmayanti. (2001). Sumber Daya
memberikan pelayanan. Manusia dan Produktivitas Kerja.
2. Perlu adanya prosedur/tatacara Bandung: Mandar Maju
pelayanan diselenggarakan secara Sinambela, Lijan Poltak. (2006) Reformasi
mudah, cepat, tepat, tidak berbelit- Pelayanan Publik (Teori, Kebijakan,
belit dan mudah dipahami dan dan. Implementasi), Jakarta: Bumi
mudah dilaksanakan oleh Aksara
masyarakat yang meminta
Jurnal GOVERNANSI ISSN 2442-3971 Volume 2 Nomor 1, April 2016 59

Sugiono. (2013) Metode Penelitian


Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta
Sutopo dan Suryanto Adi. (2009) Pelayanan
Prima. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Wasistiono. (2001) Kapita Selekta
Pemerintahan Daerah. Bandung:
Alqaprint Jatinangor

DOKUMEN-DOKUMEN
UU No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan
UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik
KM. 35 Tahun 2003. Tentang.
Penyelenggaraan Angkutan Orang di
Jalan
KEP. MEN .PAN No.
63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
Pedoman Umum Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 24
Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Satu Pintu.
PP. 74 Tahun 2014. Tentang Angkutan
Jalan
Perda Kabupaten Bogor Nomor 13 Tahun
2011, Tentang Retribusi Izin trayek

Anda mungkin juga menyukai