6, 2018
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian
penyakit jantung dan pembuluh darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di Desa Lamakan
Kecamatan Karamat Kabupaten Buol. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan
pendekatan Cross Sectional dengan jumlah populasi 156 orang yang berusia dewasa muda.
Sampel berjumlah 82 responden. Penentuan sampel dalam penelitian ini dengan menghitung
masing-masing variabel dan menggunakan rumus (Dahlan). Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan tensi meter. Hasil penelitian menunjukan bahwa gaya hidup
(makanan bergaram) mempunyai hubungan dengan nilai p=0,016 (p value <0,05) dengan
kejadian hipertensi sedangkan gaya hidup (konsumsi kopi) dengan nilai p=0,453 (p value >0,05),
gaya hidup (merokok) p=303 (p value >0.05), dan gaya hidup (aktifitas fisik) p=0,245 (p value
>0,05), yang berarti tidak mempunyai hubungan yang signifikan dengan kejadian hipertensi.
Simpulan bahwa gaya hidup (makanan bergaram) mempunyai hubungan dengan kejadian
hipertensi, sedangkan gaya hidup (kopi, merokok, dan aktiftas fisik) tidak mempunyai hubungan
dengan kejadian hipertensi pada usia dewasa muda di Desa Lamakan Kecamatan Karamat
Kabupaten Buol. Saran, agar kiranya lebih memperbaiki gaya hidup kearah yang lebih sehat
dengan sering mengkonsumsi banyak buah, serta sering mengontrol kesehatanya.
ABSTRACT
Hypertensioin is on of the most influential risk factors for the incidence of heart and blood vessel
disease. This reseach aims to determinethe relationship between lifestyle and the incidence of
hipertension of young adults at adults at Lamakan Village, Karamat District, Buol Reegency. This
reseach was quantitave by using the Cross sectional approach with population of 156 people who
are young adults; the sample taken was 82 respondets. Determination of samples in this reseach
was by calculating each variable and using the formula (Dahlan). Data collection techniques used
was questionnaires and tension meters. The result shows that lifestyle (salt food) has a
relationship with the volue of p = 0.016 (p value 0.05) with the incidence of hypertension while
lifestyle (coffe consumption) with a value of p = 0.453 (p value 0.245). lifestyle (smoking) p = 303
(p value > 0.05) and lifestyle (physical activity) p = 0.245 (p value> 0.05), which means that is
does not have a significant relationship with the incidence of hypertension. Conclusions that
lifestyle (salt food) has a relationship with the incidence of hypertension, while lifestyle (coffe,
smoking, and physical activity) does not have a relationship with the incidence of hypertension of
young adults at Lamakan Village, Karamt District, Buol Regency. Suggestion: you can improve
your lifestyle towards a healthier one by often consuming lots of fruit, and often controlling your
health.
tahun 2017 sebesar 7,29%. Dari minuman berkafein, yaitu kopi atau teh
beberapa kecamatan yang berada di (Andria 2013).
Wilayah Kabupaten Buol, Kecamatan Gaya hidup pada faktor resiko
Karamat mempunyai kasus hipertensi penting timbulnya hipertensi pada
tertinggi. Data Puskesmas Kecamatan seseorang termasuk usia dewasa muda
Karamat tahun 2017, jumlah penderita (21-40 tahun). Meningkatnya kejadian
hipertensi sebanyak 1.340 kasus, dan hipertensi dipengaruhi oleh gaya hidup
paling banyak kasus hipertensi pada usia yang tidak sehat. Hal-hal yang termasuk
dewasa muda (dewasa awal) yakni usia gaya hidup tidak sehat, antara lain
21-40 tahun, laki-laki berjumlah 11 merokok, kurang olahraga, konsumsi
orang dan perempuan berjumlah 206 makanan berlemak dan stres (Nisa
orang, dan data tertinggi kejadian 2012).
hipertensi dari beberapa desa yang ada Gaya hidup yang
di Kecamatan Karamat, desa Lamakan mengagungkan sukses, kerja keras,
memperoleh 56 kasus penderita dalam situasi penuh tekanan, dan stres
hipertensi (Puskesmas Karamat 2017). yang berkepanjangan merupakan hal
Penyebab hipertensi secara pasti yang paling umum serta kurang
masih belum diketahui dengan jelas. berolahraga, dan berusaha mengatasi
Data menunjukan, hampir 90% stresnya dengan merokok, minum
penderita hipertensi tidak diketahui alkohol dan kopi, padahal semuanya
penyebabnya secara pasti. Para ahli telah termasuk dalam daftar penyebab yang
mengungkapkan bahwa terdapat dua meningkatkan resiko hipertensi
faktor yang memudahkan seseorang (Muhammadun, 2010).
terkena hipertensi, yakni faktor tidak Dari penelitian Hepti Mulyati
dapat dikontrol seperti genetik, usia, (2011) “Hubungan Pola Konsumsi
jenis kelamin, dan ras. Faktor resiko Natrium Dan Kalium Serta Aktifitas
yang dapat dikontrol berhubungan Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada
dengan faktor lingkungan berupa Pasien Rawat Jalan Di RSUP Dr.
perilaku atau gaya hidup seperti Wahidin Sudirohusodo Makassar” pola
obesitas, kurang aktiivitas, stres dan konsumsi natrium dan kalium
konsumsi makanan. Konsumsi makanan (Berdasarkan Food Frecuency) adalah
yang memicu terjadinya hipertensi, yaitu sebagian besar responden paling sering
makanan tinggi garam, konsumsi mengkonsumsi garam >1 kali/hari.
makanan manis seperti kecap, konsumsi Sedangkan bahan makanan yang
makanan berlemak dan konsumsi dikonsumsi 3-6 kali/minggu, yaitu saos
dengan presentase (18%) dan yang banyak cairan dalam tubuh sehingga
hipertensi sebanyak 58 responden dapat meningkatkan tekanan darah
dengan presentase (82%). (Corwin 2014).
Berdasarkan hasil kuesioner Penelitian ini sejalan dengan
kebiasaan masyarakat usia dewasa muda penelitian yang dilakukan oleh Yuliana
dengan konsumsi garam responden Dewi Rahcmawati tentang “Hubungan
mengatakan bahwa setiap mereka Gaya Hidup dengan kejadian Hipertensi
menambah garam pada makanan kurang pada usia dewasa muda di Desa Pondok
dari 1 sendok teh ada pula yang Kecamatan Nguter Kebupaten
mengatakan setiap menambah garam Sukoharjo”dengan hasil uji statistik nilai
pada makanan yaitu lebih dari 1 sendok p=0,012; OR=5,152 mempunyai
teh, dan sebagian besar responden hubungan yang signifikan antara
mengkonsumsi ikan asin, dan kecap konsumsi garam dengan kejadian
sebagai makanan lauk pauk dan hipertensi, dan kebiasaan merokok tidak
penambah rasa dalam setiap makanan. terdapat hubungan dengan nilai p=0,747,
Pada dasarnya responden yang kesimpulan hubungan antara gaya hidup
tinggal di Desa Lamakan lebih (makanan bergaram) dengan kejadian
menyukai untuk mengkonsumsi hipertensi pada usia dewasa muda di
makanan bergaram yang berlebihan, Desa Pondok mempunyai hubungan
hingga gaya hidup (makanan bergaram) yang signifikan.
dapat menyebabkan tekanan darah
meningkat, atau hipertensi bagi usia Hubungan antara gaya hidup
dewasa muda, dikarenakan kebiasaan (konsumsi kopi) dengan kejadian
masyarakat usia dewasa muda memiliki hipertensi pada usia dewasa muda di
kebiasaan mengkonsumsi makanan Desa Lamakan Kecamatan Karamat
garam seperti ikan asin, dan kecap Kabupaten Buol
sehingga memicu tekanan darah Hasil uji statistik dengan menggunakan
meningkat atau hipertensi. uji chi Square nilai p=0,453 (p value
Makan makanan tinggi garam, >0,05) berarti secara statistik tidak ada
lemak, dan gula, mungkin sudah saatnya hubungan gaya hidup (konsumsi kopi)
untuk mengurangi risiko terkena dengan kejadian hipertensi pada usia
penyakit darah tinggi. Hal ini, ini juga dewasa muda di Desa Lamakan
adalah fakta umum yang diketahui Kecamatan Karamat Kabupaten Buol.
hampir semua orang, kurangi makanan Hasil penelitian dari 82 responden
bergaram karena itu dapat menahan dengan hubungan gaya hidup (konsumsi
responden dengan hubungan gaya hidup terjadi peningkatan tekanan darah, bila
(merokok) dengan kejadian hipertensi kebiasaan merokok pada masyarakat
pada usia dewasa muda, gaya hidup mempunyai aktifitas berat berarti
dengan merokok yang tidak beresiko mempunyai keseimbangan pada kerja
dengan tidak hipertensi sebanyak 11 ginjal dan memicu penurunan tekanan
responden dengan presentase (28%) dan darah.
hipertensi sebanyak 28 responden Penelitian ini sejalan dengan
dengan presentase (72%). Gaya hidup penelitian yang dilakukan oleh Yuliana
dengan merokok dengan yang beresiko Dewi Rahcmawati dengan judul
tidak hipertensi sebanyak 8 responden “Hubungan Antara Gaya Hidup dengan
dengan presentase (19%) dan yang Kejadian Hipertensi pada Usia Dewasa
hipertensi sebanyak 35 responden Muda di Desa Pondok Kecamtan Nguter
dengan presentase (81%). Kebupaten Sukoharjo” dengan hasil
Kebiasaan masyarakat usia penelitian menujukan bahwa tidak ada
dewasa muda dengan menghisap rokok hubungan kebiasaan merokok terhadap
rata-rata hanya 4 sampai 6 batang kejadian hipertensi dengan nilai p=0,747
perhari dan hasil kuesioner masyarakat (p value >0,05).
usia dewasa muda rokok yang
digunakan sebagian besar menggunakan Hubungan antara gaya hidup
filter. Jadi kebiasaan masyarakat usia (aktifitas fisik) dengan kejadian
dewasa muda dengan kebiasaan hipertensi pada usia dewasa muda di
merokok tidak mempunyai hubungan Desa Lamakan Kecamatan Karamat
dengan kejadian hipertensi dikarenakan Kabupaten Buol
banyaknya kegiatan aktifitas berat Hasil uji statistik dengan menggunakan
sehingga mempunyai keseimbangan uji chi square nilai p=0,249 (p value
pada tubuh untuk menatralisir racun >0,05) berarti secara statistik bahwa
yang disebabkan oleh rokok. tidak ada hubungan gaya hidup (aktifitas
Menurut Badan Kesehatan fisik) dengan kejadian hipertensi pada
World Health Oraganization(WHO) usia dewasa muda di Desa Lamakan
Salah satu penyebab hipertensi adalah Kecamatan Karamat Kabupaten Buol.
merokok merokok dapat mengakibatkan Hasil penelitian gaya hidup (aktifitas
peningkatan tekanan darah, karena fisik) tingkat ringan atau sedang dengan
rokok dapat mengakibatkan tidak hipertensi sebanyak 11 responden
vasokontriksi pembuluh darah perifer dengan presentase (29%) dan hipertensi
dan pembuluh darah diginjal sehingga sebanyak 27 dengan presentase (71%).