1, Januari 2019 68
ABSTRAK
Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang telah menjadi masalah serius saat ini.
Kejadian hipertensi akan terus mengalami peningkatan, 29% orang dewasa diseluruh dunia
diprediksikan akan mengalami hipertensi pada tahun 2025. Kebiasaan merokok dan konsumsi
alkohol merupakan faktor risiko hipertensi yang dapat diubah. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dengan kejadian
hipertensi di Puskesmas Kombi Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa. Penelitian ini
merupakan survey analitik dengan rancangan cross sectional study (potong lintang dengan jumlah
sampel yang diambil sebanyak 64 orang dengan cara purposive sampling. Instrumen penelitian ini
menggunakan kuesioner dan tensimeter air raksa dengan. Uji statistik yang dilakukan yaitu uji
korelasi spearman. Hasil yang didapatkan yaitu responden lebih banyak memiliki kebiasaan
merokok yaitu 59,4% dan lebih banyak mengkonsumsi alkohol yaitu 64,1%, dan responden lebih
banyak mengalami hipertensi tingkat I yaitu 54,7%. Ada hubungan antara kebiasaan merokok
dengan kejadian hipertensi (p=0,000, r=0,726), dan ada hubungan antara kebiasaan konsumsi
alkohol dengan kejadian hipertensi (p=0,000, r=0,799). Kesimpulan dari penelitian yaitu terdapat
hubungan antara kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol dengan kejadian hipertensi dengan
kekuatan korelasi yang kuat ke arah positif.
ABSTRACT
Hypertension is a non-communicable disease that has become a serious problem nowadays. The
incidence of hypertension will continue to increase, 29% of adults around the world are predicted
to experience hypertension in 2025. Smoking habits and alcohol consumption are risk factors for
hypertension that can be changed. This study aims to determine the relationship between smoking
habits and alcohol consumption with the incidence of hypertension in Kombi Health Center,
Kombi District, Minahasa Regency. This research is an analytical survey with a cross sectional
study design (cross section with the number of samples taken as many as 64 people by purposive
sampling. The instrument of this study used a questionnaire and tensimeter mercury with
statistical tests performed namely spearman correlation test. The results obtained were there were
more respondents who had a smoking habit, 59.4% and more alcohol consumption 64.1%, and
more respondents had hypertension level I, 54.7%. There was a relationship between smoking
habits and the incidence of hypertension (p = 0,000, r = 0,726), and there is a relationship
between alcohol consumption habits and the incidence of hypertension (p = 0,000, r = 0,799) .The
conclusion of the study is that there is a relationship between smoking habits and alcohol
consumption with the incidence of hypertension with a strong strength of positive correlation.
dunia rata-rata berusia 25 tahun ke atas bulan Januari sampai bulan Juni
didiagnosa mengalami hipertensi, dan sebanyak 182 kasus (Puskesmas Kombi,
data statistik menyatakan bahwa 24,7% 2018)
terjadi pada penduduk Asia Tenggara. Tiga penyebab kematian teratas
Kejadian penyakit penyakit hipertensi untuk kategori semua umur di Indonesia
akan terus mengalami peningkatan, 29% adalah stroke (15,4%), tuberculosis
orang dewasa diseluruh dunia (7,5%), dan hipertensi yang jumlahnya
diprediksikan akan mengalami mencapai 6,8% (Kemenkes RI, 2007).
hipertensi pada tahun 2025. Hipertensi bisa menyebabkan beberapa
Riskesdas 2013 menyatakan angka penyakit lainnya seperti penyakit
kejadian hipertensi pada penduduk umur jantung koroner (Nelwan et al, 2017;
18 tahun ke atas sebesar 25,8% orang Nelwan et al, 2018).
mengalami hipertensi dan 1/3 Merokok ialah salah satu faktor
diantaranya sudah terdiagnosis, risiko penyebab hipertensi yang sudah
sedangkan 2/3 diantaranya tidak menjadi masalah kesehatan masyarakat
terdiagnosis. Pada tahun 2016, di dunia yang terus berkembang. Lebih
hipertensi merupakan PTM tertinggi di dari 7 juta kematian disebabkan oleh
Sulawesi Utara dengan prevalensi yang rokok, lebih dari 6 juta kematian
mencapai 32.742 kasus (Dinkes Provinsi tersebut disebabkan perokok aktif
Sulut, 2017) dan pada tahun 2017 sedangkan sekitar 890.000 disebabkan
prevalensi hipertensi di Sulawesi Utara paparan asap rokok (WHO, 2017). Di
meningkat menjadi 103.376 kasus Indonesia 34,8% (59,9 juta) populasi
(Dinkes Provinsi Sulut, 2018). Di orang dewasa saat ini merupakan
Kabupaten Minahasa pada tahun 2017, pengkonsumsi rokok (GATS, 2011).
prevalensi hipertensi mencapai 45.292 Prevalensi merokok adalah 67,0% (57,6
kasus dan merupakan peringkat pertama juta) di antara pria dan 2,7% (2,3 juta) di
dalam daftar 10 penyakit menonjol di antara wanita. Di antara populasi orang
Minahasa. Pada tahun 2017 kasus dewasa, 56,7% pria dewasa (57,6 juta),
hipertensi di Minahasa, ditemukan 1,8% wanita dewasa (1,6 juta). Firman
paling tinggi terjadi di wilayah kerja (2011) melakukan penelitian yang
Puskesmas Kombi Kecamatan Kombi menunjukkan bahwa ada hubungan yang
sebanyak 9784 kasus (Dinkes bermakna antara kebiasaa merokok
Kabupaten Minahasa, 2017), dan pada dengan penyakit hipertensi, nilai
tahun 2018 prevalensi penyakit OR=1,532 (95% CI : 1,049-2,239).
hipertensi di Puskesmas Kombi dari
Jurnal KESMAS, Vol. 8 No. 1, Januari 2019 70
Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Puskesmas Kombi. 2018. Data Penyakit
Dasar, RISKESDAS 2013. Hipertensi. Kombi.
Jakarta : Balitbang Kemenkes RI.
Sutomo, B. 2009. Cara-Cara Tepat
Komaling, J. 2013. Hubungan Konsumsi Dalam Menghadapi Hipertensi.
Alkohol dengan Kejadian Jakarta : De Media Pustaka.
Hipertensi pada Laki-Laki di
Desa TompasoBaru II Kecamatan Triyanto E. 2014. Pelayanan
Tompasobaru Kabupaten Keperawatan Bagi Penderita
Minahasa Selatan. Universitas Hipertensi Secara
Samratulangi: Jurnal Kesehatan. Terpadu,Yogyakarta : Graha
Manado. Ilmu.
Nelwan, E. J., Widjajanto, E., Andarini, WHO. 2011. Global Adults Tobacco
S., & Djati, M. S. (2017). Survey (GATS). Diakses 1
Modified Risk Factors for September 2018.
Coronary Heart Disease http://www.who.int/tobacco/surve
(CHD) in Minahasa Ethnic illance/survey/gats/indonesia_rep
Group From Manado City ort.pdf
Indonesia. The Journal of WHO. 2013. A global brief on
Experimental Life Hypertension: silent killer, global
Science, 6(2), 88-94. public health crisis (World Health
Nelwan, J. E., Widjajanto, E., Andarini, Da 2013).
S., Djati, S., & Sumampouw, http://www.who.int/cardiovascula
O. J. 2018. The Role of r_diseases/about-
Mapalus Culture by Minahasa cvd/en/accessed.pdf
Ethnic in North Sulawesi to
the Coronary Heart Disease WHO. 2014. Non Communicable
Incidents. Diseases (NDC). Diakses 1
September 2018.
Nurwijaya, H, Ikawati, Z. 2009. Bahaya http://www.who.int/nmh/countries
Alkohol Dan Cara Mencegah /idn_en.pdf
Kecanduannya. Jakarta : Elex
Media Komputindo. Yashinta Octavian G.S, Delmi D, dan
Yuniar L. 2015. Hubungan
Oroh, D. 2013. Hubungan Antara Merokok Dengan Kejadian
Kebiasaan Merokok Dengan Hipertensi Pada Laki-Laki Usia
Kejadian Hipertensi Pada Pasien 35-65 Tahun Di Kota Padang.
Poliklinik Umum Di Puskesmas Universitas Andalas. Jurnal
Tumaratas. Universitas Kesehatan. Padang.
Samratulangi : Jurnal Kesehatan.
Manado.
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
Meylen Suoth
Hendro Bidjuni
Reginus T. Malara
Abstrak. Penyakit hipertensi sangat dipengaruhi oleh Gaya hidup yang tidak sehat. Ada
beberapa hal yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi, diantaranya mengkonsumsi
makanan, tidak melakukan aktifitas fisik serta tidak berolahraga secara teratur, tidak dapat
mengendalikan stres dan adanya kebiasaan merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui hubungan gaya hidup dengan penyakit hipertensi. Metode penelitian ini
dilaksanakan dengan metode Cross sectional, pemilihan sampel dengan purposive sampling.
Sampel 32 responden, pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Selanjutnya
data yang telah terkumpul diolah menggunakan bantuan komputer dengan menggunakan uji
Korelasi Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan ( ) 0,05. Hasil penelitian ini
menunjukkan konsumsi makanan didapat nilai signifikan (p)=0,004 dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak. Aktifitas fisik didapat nilai signifikan (p)=0,000 dengan demikian
H1 diterima H0 ditolak. Stres didapat nilai signifikan (p)= 0,002 dengan demikian H1
diterima dan H0 ditolak. Merokok didapatkan nilai signifikan (p)=0,447 dengan demikian
maka dapat dikatakan H0 diterima dan H1 ditolak. Kesimpulan: gaya hidup sangat
mempengaruhi terjadinya penyakit hipertensi. Saran yang dapat diberikan adalah bagi
penderita penyakit hipertensi untuk selalu mengontrol tekanan darah dan menghindari faktor-
faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit hipertensi.
Kata kunci: Gaya hidup, Konsumsi makanan, Merokok, Stres, Aktifitas fisik.
1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
Gambar 5.1 menunjukkan bahwa Gambar 5.3. Distribusi Menurut Tingkat Pendidikan
sebagian besar dengan kelompok usia 50-59 Responden Di Puskesmas Kolongan Kecamatan
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara
tahun sebanyak 15 orang (46,9%) dan yang
paling sedikit pada kelompok umur > 80
tahun yang masing-masing sebanyak 1 Gambar 5.3 menunjukkan bahwa responden
orang (3%) dari 32 responden. dengan tingkat pendidikan menengah (tamat
SMA sederajat) sebanyak 23 orang (71,9%)
2. Distribusi Menurut Jenis Kelamin dan yang paling sedikit pada tingkat
Responden Di Puskesmas Kolongan pendidikan tinggi (tamat perguruan tinggi)
Kecamatan Kalawat Kabupaten Minahasa dari 32 responden.
Utara
4. Distribusimenurut menurut lama
menderita hipertensi Di Puskesmas
Kolongan Kecamatan Kalawat
Kabupaten Minahasa Utara
5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
10 15
5 10 6 orang
(18,8%)
0
5
Baik Kurang
0
Gambar 5.5. Distribusi Menurut Gaya Hidup :
Konsumsi Makanan Responden Di Puskesmas Tidak Ya
Kolongan Kecamatan Kalawat Gambar 5.7. Distribusi Menurut Gaya Hidup :
Kabupaten Minahasa Utara Mengalami Stres Di Puskesmas Kolongan
Kecamatan Kalawat Kabupaten
Minahasa Utara
Gambar 5.5 menunjukkan bahwa responden
yang paling banyak dalam penelitian dengan Gambar 5.7 menunjukkan bahwa responden
gaya hidup konsumsi makanan yang baik yang paling banyak dengan tidak mengalami
sebanyak 21 orang (65,6%) dibanding yang stres sebanyak 26 orang (81,3%) sedangkan
kurang baik sebanyak 11 orang (34,4%) dari yang mengalami stres sebanyak 6 orang
32 responden. (18,8%) dari 32 responden
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
0 0 9 2 11
Kurang 0,004
0% 28,2 % 6,2% 34,4%
Ya Tidak
10 19 3 32
Gambar 5.8. Distribusi Menurut Gaya Hidup : Total
31,2 % 59,4% 9,4% 100%
Merokok Di Puskesmas Kolongan Kecamatan
Kalawat Kabupaten Minahasa Utara Koefisien Korelasi Spearman Rho (r) = 0,495
7
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
8
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
9
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 2. Nomor 1. Februari 2014
10
VIVA MEDIKA
Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan
http://ejournal.uhb.ac.id/index.php/VM/issue/archive
ABSTRAK
Ketidakstabilan tekanan darah merupakan keadaan dimana tekanan darah berada dalam rentang
perubahan yang cenderung tetap. Tekanan darah penderita hipertensi dapat berubah sewaktu-
waktu, dan hal ini sulit diprediksi. Bahkan pada beberapa orang perubahan tekanan darah yang
jauh meningkat di atas normal terkadang penderita yang bersangkutan tidak dapat merasakan
perubahan tersebut. Hal tersebut dapat membahayakan keselamatan penderita.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kestabilan tekanan darah dan faktor yang berkorelasi
pada penderita hipertensi di Desa Tambaksogra wilayah kerja Puskesmas 1 Sumbang.
Desain penelitian menggunakan rancangan observasional analisis study cross sectional. Besar
sampel pada penelitian ini 42 responden, dengan teknik cluster sampling. Pengamatan tekanan
darah dilakukan selama 6 hari, dengan setiap hari dilakukan pengukuran faktor yang
mempengaruhinya. Analisis menggunakan lamda dan koefisien kontingensi.
Hasil penelitian menunjukan 90,5% responden memiliki tekanan darah tidak stabil (90,5%).
Responden dengan kualitas tidur yang buruk paling banyak memiliki tekanan darah yang tidak
stabil (80,9%), p value 0.032; paling dominan yang mengalami ketidakstabilan tekanan darah
tingkat stres normal (40,5%), p value 0,143; responden obesitas maupun tidak obesitas paling
panyak tekanan darah tidak stabil dengan p value 0,898.
Kesimpulan hampir seluruh responden mengalami ketidakstabilan tekanan darah dalam 6 hari
pengamatan dan ada hubungan antara kualitas tidur dengan ketidakstabilan tekanan darah.
ABSTRACT
Instability of blood pressure is a condition in which the blood pressure is within the range of
changes that tends to be constant. The blood pressure on the hypertensive people may change
anytime, and it is difficult to be predicted. Even in some cases, the change of blood pressure
cannot be felt by the sufferers, although it is much higher than the normal range. This may
endanger the sufferers’ condition.
This research aimed to know the blood pressure stability and the related factors of hypertensive
people in Tambaksogra Village, Community Health Center 1 Sumbang.
This research used observational analysis study design with cross sectional approach. The number
of samples was 42 respondents; it was taken by using cluster sampling technique. The observation
of blood pressure were done in 6 (six) days with daily measurement of the influencing factors. The
data was analyzed by using lamda and coefficient of contingency.
The result of the research showed that 90,5% of the respondents had unstable blood pressure
(90,5%). The respondents with bad sleep quality were the most respondents who had unstable
blood pressure (80,9%), p value 0,032; dominantly the respondents having unstable blood
pressure were those who had normal level of stress (40,5%), p value 0,143; the obese respondents
or non-obese respondents were the most respondents who had unstable blood pressure with p
value 0,898.
It can be concluded that almost all respondents have unstable blood pressure in six days
observation and there is a correlation between sleep quality and the instability of blood pressure.
Keywords: Blood Pressure Stability, Sleep Quality, Stress, and Obesity
84
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
85
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
86
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
87
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
88
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
89
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
maunpun diastolik adalah naik turun, Rahajeng & Tuminah (2009, dalam
namun kecenderungannya adalah naik. Noviningtyas, 2014).
Ketidakstabilan tekanan darah Hasil penelitian ini menunjukan
yang dialami oleh hampir seluruh ada hubungan yang cukup signifikan
responden penelitian ini kemungkinan antara kualitas tidur dengan kestabilan
terkait karateristik tekanan darah tekanan darah dengan p value < α.
penderita hipertensi, dimana tekanan Pada saat tertidur tubuh akan
darah penderita hipertensi dapat beristirahat, termasuk sistem
dengan mudah berubah-rubah, bahkan kardiovaskuler. Kerja tubuh akan
perubahan tekanan darah dapat terjadi didominasi oleh kerja saraf
dalam hitungan menit bahkan detik. parasimpatis. Ketika kerja saraf
Hal tersebut dikarenakan perubahan parasimpatis dominan bekerja maka
fungsi pada pengaturan tekanan darah kerja sistem kardiovaskuler akan
dan perubahan struktur pada tubuh cenderung menurun. Ketika seseorang
penderita hipertensi. Hal ini terjaga maka tubuh akan didominasi
sebagimana dikemukakan oleh oleh sistem saraf simpatis. Pengaruh
Smetlzer dan Bare (2014) bahwa kerja saraf simpatis kepada sistem
sebagian besar hipertensi dikarenakan kardiovaskuler adalah meningkatkan
adanya atheroskelerosis dan perubahan kerjanya. Pendapat ini didasarkan pada
pengaturan tekanan darah. teori pengaruh saraf autonom kepada
Seiring dengan bertambahnya kerja sistem kardiovaskuler
usia maka kondisi pembuluh darah sebagaimana disampaikan oleh Gayton
besar pun akan menjadi lebih sempit dan Hall (2014).
dan dinding pembuluh darah akan Pendapat ini juga sejalan dengan
semakin kaku, yang mana dapat Fitri (2013) yang menerangkan bahwa
berdampak kepada peningkatan gangguan tidur yang terus menerus
tekanan darah. Oleh karenanya atau sering dialami akan berdampak
ketidakstabilan tekanan darah pada kepada perubahan fisiologis tubuh
penelitian ini mungkin juga karena yang menyebabkan sistem
kontribusi usia responden. Hal ini keseimbangan pengaturan sistem saraf
sebagaimana disampaikan oleh simpatis dan parasimpatis terganggu.
Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARET/2019
90
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
91
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
92
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
93
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
94
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
Fitri, A,A, 2013, Hubungan Kualitas Musini, Vijaya M, & J.M. Wright,
Tidur Terhadap Kejadian 2009. Factors Affecting Blood
Hipertensi, Skripsi, Fakultas Pressure Variability : Lessons
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan. Learned from Two Systematic
Gangwisch, James, E, et al, Reviews of Randomized
2006, Short Sleep Duration as Controlled Trials
a Risk Factor For
Hyipertension Noegroho, Raden T,S, dkk, 2013,
Hubungan antara Pola Tidur
Ganong, William F, 2008, Buku Ajar dengan Tekanan Darah pada
Fisiologi Kedokteran, Jakarta : Pasien Hipertensi di RSUD dr.
EGC Soedarso Pontianak.
Ganong & McPhee, 2010, Noviani, Okti, dkk, 2011, Hubungan
Patofisiologi Penyakit : Lama Tidur dengan Perubahan
Pengantar Menuju Tekanan Darah pada Lansia
Kedoketeran Klinis, Jakarta : dengan Hipertensi di Posyandu
EGC Lansia Desa Karang Aren.
Green, J, H, 2008, Fisiologi Rahayu, Hesti, 2012, Faktor Risiko
Kedokteran, Jakarta : Bina Hipertensi pada Masyarakat
Aksara Rupa RW 01 Srengseng Sawah,
Kecamatan Jagakarsa Kota
Guyton, Arthur C, 2014, Fisiologi Jakarta Selatan. Skripsi,
Manusia dan Mekanisme Fakultas Ilmu Keperawatan
Penyakit, Alih bahasa: dr. Universitas Indonesia.
Petrus Andrianto, Jakarta :
EGC Sugiharto, A, 2007, Faktor-faktor
Resiko Hipertensi Grade II
Keyzer, Willem De., et al, 2014, Effect pada Masyarakat, Tesis,
of Sodium Restriction on Blood Universitas Diponegoro
Pressure of Unstable or Semarang
Uncontroled Hypertensive
Patients in Primary Care. Sulastri, Deimi, dkk, 2012, Hubungan
Obesitas dengan Kejadian
Kowalak., et al, 2012, Buku Ajar Hipertensi pada Masyarakat
Patofisiologi, Jakarta : EGC. Etnik Minangkabau di Kota
Padang
Magfirah, Inun, 2016, Hubungan
Kualitas Tidur dengan Tekanan Sunkudon, M,C, dkk, 2015, Pengaruh
Darah pada Mahasiswi Senam Lansia terhadap
Program Studi S1 Fisioterapi Stabilitas Tekanan Darah pada
Angkatan 2013 dan 2014 di Kelompok Lansia GMIM
Universitas Hasanuddin, Anugerah di Desa Tumaratas 2
Skripsi, Program Studi Kec. Langowan Barat Kab.
Fisioterapi Fakultas Minahasa
Kedokteran, Universitas
Hasanuddin Makasar
Viva Medika | VOLUME 11/NOMOR 02/MARET/2019
95
Viva Medika: Jurnal Kesehatan, Kebidanan, dan Keperawatan, 11 (02), Maret 2019
Suci Khasanah, Maria Paulina Irma Susanti (Studi Kestabilan Tekanan Darah Pada Penderita
Hipertensi Dan Faktor Yang Mempengaruhinya)
96