Anda di halaman 1dari 13

Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah

Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah


Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TEKANAN DARAH


PADA MASYARAKAT PENDERITA HIPERTENSI DI
WILAYAH TLOGOSURYO KELURAHAN TLOGOMAS
KECAMATAN LOWOKWARU KOTA MALANG

Hasanudin1), Vita Mariyah Ardiyani2), Pertiwi Perwiraningtyas3)

1)
MahasiswaProgram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2),3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
E-mail: hasanudin1793@gmail.com

ABSTRAK

DataWorld Health Organization tahun 2008 menunjukkan di seluruh dunia sekitar 972 juta
orang atau 26,4% mengidap hipertensi dengan perbandingan pria dan wanita 1:1.Hipertensi
sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu faktoryang mempengaruhi terhadap
kejadian hipertensi yaitu aktivitas fisik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada masyarakat penderita hipertensi di
wilayah Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.Metode
penelitian ini menggunakan desain korelasidan pendekatan cross sectional. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat penderita hipertensi yang ada di wilayah
Tlogosuryo, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang sebanyak 104
orangdan sampel penelitian menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 51 orang.
Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah baecke questionnairedan observasi
(pengukuran tekanan darah menggunakan spignomanometer aneroid). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas fisiksebagian besar responden dikategorikan kadang-kadang
yaitu sebanyak 31 orang (60,78%), dantekanan darah hampir seluruhnya responden
dikategorikan stadium 1 yaitu sebanyak 41 orang (81,39%), selanjutnya data dianalisis
menggunakan uji speraman rankdan didapatkan nilai Sig.= 0,005(α ≤0,05). Artinya ada
hubungan aktivitas fisik dengan tekanan darah pada masyarakat penderita hipertensi di
wilayah Tlogosuryo, Kelurahan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Malang.
Diharapkan masyarakat melakukan akivitas fisik atau berolahraga secara rutin sehingga
dapat menurunkan atau menstabilkan tekanan darah.

Kata Kunci : Aktivitas fisik, hipertensi ,tekanan darah.

787
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

PHYSICAL ACTIVITY RELATIONS WITH BLOOD PRESSURE TO THE


COMMUNITY PATIENTS HYPERTENSION IN THE TLOGOSURYO URBAN
VILLAGE TLOGOMAS LOWOKWARU MALANG CITY

ABSTRACT

World Health Organizationdata’s 2008 show around the world about its 972 million
people or 26,4 % suffering from hypertension with the men and women 1 to 1
.Hypertension is strongly influenced by a lot of factors. One of the factors that affect to
events hypertension that is physical activity .The purpose of this research is to find the
relation of physical activity with blood pressure in people with hypertension in the region
of tlogosuryo tlogomas kecamatan lowokwaru poor city urban village .A method of
correlation was used in the study design and approach cross sectional. Population in this
research is the whole community sufferers tlogosuryo hypertension that is in the area ,
poor city urban village tlogomas subdistrict lowokwaru 104 people and the research uses
purposive sample the sampling method of many as 51 people. Data collection technique
that is used is the questionnaire and observation (the measurement of blood pressure using
an aneroid). The research results show that physical activity the majority of respondents
categorized sometimes with 31 people (60.78%), and blood pressure almost entirely
respondents categorized stadium 1 with 41 people (81.39%), furthermore, the data
analyzed use test speraman rank and obtained value sig. = 0.005 (α ≤ 0.05 ). It means
there was a correlation physical activity with blood pressure to the community patients
hypertension in the tlogosuryo, urban village tlogomas subdistrict lowokwaru Malang of
city. It is expected that communities do akivitas physical or exercising routinely we made
or stabilize blood pressure.

Keywords: Physical activity, hypertension, blood pressure.

PENDAHULUAN Nawi dkk (2006) mengatakan terjadinya


transisi epidemiologi ini disebabkan
Saat ini Indonesia berada dalam terjadinya perubahan sosial ekonomi
fase transisi epidemiologis yang penduduk, lingkungan dan perubahan
mengakibatkan pergeseran pola penyakit struktur penduduk, dimana masyarakat
dari infeksi menjadi penyakit tidak telah mengadopsi dan berpraktek gaya
menular (Stefhany, 2012). WHO dalam hidup tidak sehat.

788
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

Hipertensi atau yang sering disebut Di Jawa Timur sendiri, berdasarkan


darah tinggi merupakan salah satu Laporan Tahunan Rumah Sakit tahun
penyakit tidak menular yang merupakan 2012 per 31 Mei 2013 (Dinas Kesehatan
masalah di Indonesia (Rahajeng & Jawa Timur, 2013), hipertensi merupakan
Tuminah, 2009). Hipertensi atau yang kasus penyakit terbanyak pasien rawat
lebih dikenal dengan sebutan penyakit jalan di rumah sakit umum pemerintah
tekanan darah tinggi adalah keadaan tipe B sebanyak 112.583 kasus, Begitu
dimana seseorang dinyatakan mengalami juga dengan rumah sakit umum
peningkatan tekanan darah di atas batas pemerintah tipe C dan D juga peringkat
normal. Seseorang dinyatakan mengalami tertinggi untuk rawat jalan kasus
penyakit hipertensi bila tekanan sistolik hipertensi, yaitu rumah sakit tipe C
mencapai di atas 140 mmHg dan tekanan sebanyak 42.212 kasus dan rumah sakit
diastolik di atas 90 mmHg (Junaidi, tipe D sebanyak 3.301 kasus. Sedangkan
2010). untuk kasus penyakit terbanyak pasien
Data World Health Organization rawat inap, untuk rumah sakit umum
(WHO) tahun 2008 menunjukkan, di pemerintah tipe A, hipertensi berada pada
seluruh dunia, sekitar 972 juta orang atau posisi kedua sebanyak 12,590 kasus dan
26,4% mengidap hipertensi dengan pada rumah sakit umum pemerintah tipe
perbandingan pria dan wanita 1:1. C hipertensi berada pada urutan kedua
Berdasarkan data WHO dalam Non- sebanyak 7.355 kasus. Sedangkan di
Communicable Disseace Country Malang Raya hipertensi menduduki
Profiles (2011) dalam Stefhany (2012), urutan ke tiga dari 10 kasus rawat jalan di
prevalensi hipertensi di dunia secara rumah sakit yaitu sebanyak 424 kasus
keseluruhan mencapai 40% pada usia 25 (9,10%) dan urutan ke empat dalam 10
tahun ke atas. Sementara itu, di Asia penyebab kematian yaitu 10,99% (Dinas
diperkirakan 30% menderita hipertensi. Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011).
Indonesia merupakan negara yang Oleh karena itu perlu adanya
prevalensi hipertensinya lebih besar jika penangana serius terhadap penyakit
dibandingkan dengan negara-nega Asia hipertensi, salah satu tindakan
yang lain seperti Bangladesh, Korea, penanggulangan hipertensi adalah
Nepal dan Thailand (WHO South Easth penggunaan antihipertensi untuk
Asia Region, 2011; dalam Stefhany, menurunkan tekanan darah danmencegah
2012). Berdasarkan Profil Kesehatan terjadinyakomplikasi (Tedjakusuma,
Indonesia (Kemenkes RI, 2014), 2012).Pemilihan antihipertensi ditentukan
hipertensi merupakan penyebab kematian oleh keadaan klinis pasien, derajat
terbanyak yang menempati urutan ke-3 di hipertensi dan sifat obat antihipertensi
Indonesia dengan angka kematian 27,1%. tersebut. Faktor yang perlu diperhatikan

789
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

pada pemberian obat antihipertensi dari Penelitian yang dilakukan oleh


segi klinis pasien adalah kegawatan atau Mutiarawati (2009), dalam skripsinya
bukan kegawatan, usia pasien, derajat yang berjudul hubungan antara riwayat
hipertensi, insufisiensi ginjal, gangguan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi
fungsi hati dan penyakit penyerta pada usia 45-54 tahun study di wilayah
(Depkes, 2006). kelurahan Tlogosari Kulon Semarang
Hipertensi sangat dipengaruhi oleh tahun 2009, ditemukan hasil bahwa ada
banyak faktor. Salah satu faktoryang hubungan yang signifikan antara aktivitas
mempengaruhi terhadap kejadian fisik dengan kejadian hipertensi. sehingga
hipertensi yaitu aktivitas fisik.Menurut hendaknya semakin meningkatkan
Leonarld Marvyn (dalam Utami, 2007) aktivitas fisik dalam sehari-hari, salah
orang yang kurangmelakukan aktivitas satunya dengan lebih banyak berjalan
olahraga, pengontrolan nafsu makannya kaki demi menjaga kondisi kesehatan.
sangat labilsehingga mengakibatkan Penelitian lain yang dilakukan
konsumsi energi yang berlebihan (Khomarun, et al,2014) dalam jurnal
mengakibatkannafsu makan bertambah mereka yang berjudul pengaruh aktivitas
yang akhirnya berat badannya naik dan fisik jalan pagi terhadap penurunan
dapatmenyebabkan kegemukan. Jika tekanan darah pada lansia dengan
berat badan seseorang bertambah, hipertensi stadium I di Posyandu Lansia
makavolume darah akan bertambah pula, Desa Makam Haji, didapatkan hasil
sehingga beban jantung dalam memompa bahwa terdapat perubahan yang
darah juga bertambah. Beban semakin signifikan dalam perubahan penurunan
besar,semakin beratkerja jantung dalam tekanan darah sistolik pada responden
memompa darah ke seluruh tubuh setelah dilakukannya intervensi sebanyak
sehingga tekananperifer dan curah 40 kali dalam waktu 8 minggu.
jantung dapat meningkat kemudian Aktivitas fisik yang teratur
menimbulkanhipertensi. Aktivitas fisik membantu meningkatkan efisiensi
yang baik dan rutin akan melatih otot jantung secara keseluruhan. Mereka yang
jantungdan tahanan perifer yang dapat secara fisik aktif umumnya mempunyai
mencegah peningkatan tekanan darah. tekanan darah yang lebih rendah dan
Olahraga yang teratur dapat merangsang lebih jarang terkena tekanan darah tinggi.
pelepasan hormon endorfin Mereka yang secara fisik aktif cenderung
yangmenimbulkan efek euphoria dan untuk mempunyai fungsi otot dan sendi
relaksasi otot sehingga tekanan yang lebih baik, karena organ-organ
darahtidak meningkat (Kokkinos.,et al, demikian lebih kuat dan lebih lentur.
2009). Aktivitas yang berupa gerakan atau
latihan aerobik bermanfaat untuk

790
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

meningkatkan dan mempertahankan gejala darah tinggi penderita


kebugaran, ketahanan kardio-respirator. mengkonsumsi obat-obatan yang dibeli
Contoh dari latihan-latihan aerobik dari apotek, 3 orang warga (3%)
adalah seperti berjalan, jogging, menyatakan tidak mengetahui menderita
berenang, bersepeda. Latihan aerobik darah tinggi atau tidak namun dalam
membuat otot-otot tubuh bekerja (Giam, kesehariannya sering mengalami gejala-
2000). gejala seperti kepala pusing, 2 orang
Berbagai penelitian membuktikan warga (20%) menyatakan untuk
bahwa orang-orang yang rendah tingkat mengurangi gejala akibat tekanan darah
kebugarannya, tidak banyak bergerak. tinggi dengan melakukan diet garam dan
Bila setiap harinya rata-rata naik tangga daging.
25 sampai 30 anak tangga, 5 kali Tujuan penelitian ini adalah untuk
seminggu dalam waktu 12 sampai 30 mengetahui hubungan aktivitas fisik
minggu dapat secara nyata meningkatkan dengan tekanan darah pada masyarakat
kebugaran kardo-respirator (Giam, 2000). penderita hipertensi di wilayah
Olahraga secara teratur dan terukur dapat Tlogosuryo RT/RW 01/02, Kelurahan
menyerap atau menghilangkan endapan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota
kolestrol pada pembuluh darah nadi Malang.
(Anies, 2007).
Kegiatan fisik yang dilakukan
secara teratur menyebabkan perubahan- METODE PENELITIAN
perubahan misalnya jantung akan
bertambah kuat pada otot polosnya Desain penelitian ini menggunakan
sehingga daya tampung besar dan desain korelasi dan pendekatan cross
kontruksi atau denyutannya kuat dan sectional. Populasi dalam penelitian ini
teratur, selain itu selastisitas pembuluh adalah seluruh masyarakat penderita
darah akan bertambah karena adanya hipertensi yang ada di wilayah
relaksasi dan vasodilarasi sehingga Tlogosuryo RT/RW 01/02, Kelurahan
timbunan lemak akan berkurang dan Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota
meningkatkan kontraksi otot dinding Malang sebanyak 104 orang dan sampel
pembuluh darah tersebut (Anies, 2007). penelitian menggunakan purposive
Studi pendahuluan yang dilakukan sampling yaitu sebanyak 51 orang.
pada tanggal 15 April 2016 di RT/RW Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:
01/02, peneliti mewawancarai 10 orang penderita hipertensi yang yang berusia
warga dengan hasil wawancara 5 orang 45-59 tahun (pra lansia), sedangkan
warga (50%) menderita tekanan darah kriteria ekslusi dalam penelitian ini yaitu:
tinggi dan untuk mengurangi gejala- penderita hipertensi yang mengundurkan

791
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

diri saat penelitian berlangsung (drop Setelah selesai data dikumpulkan


out). dan data diolah sesuai dengan metode
Variabel independent dalam analisa data yang digunakan yaitu
penelitian ini adalah aktivitas fisik. korelasi spearman rank dengan
Instrumen yang digunakan adalah baecke menggunakan SPSS. Etika yang
questionnaire. Variabel dependent dalam digunakan dalam pengumpulan data yaitu
penelitian ini adalah tekanan darah. informed consent, Ananymity, dan
Instrumen yang digunakan adalah Confidenttionality.
observasi (pengukuran tekanan darah
menggunakan spignomanometer
aneroid). HASIL DAN PEMBAHASAN
Lokasi penelitian diwilayah
Tlogosuryo RT/RW 01/02, Kelurahan Tabel 1. Kategori Aktivitas Fisik
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Kota Aktivitas Fisik f (%)
Malang. Penelitian ini dilakukan pada Jarang 20 39,22
Kadang-kadang 31 60,78
tanggal 5-10 Juni 2016.Pelaksanaan
Total 51 100
penelitian dimulai dengan peneliti
mendatangi setiap rumah penderita Berdasarkan Tabel 1, diketahui
hipertensi untuk menjelaskan tujuan bahwa aktivitas fisiksebagian besar
penelitian. Bila responden setuju maka responden dikategorikan kadang-kadang
peneliti memberikan lembar persetujuan yaitu sebanyak 31 orang (60,78%).
dan lembar kuesioner.
Responden mengisi lembar Tabel 2. Kategori Tekanan Darah
kuesioner sesuai dengan instruksi. Tekanan Darah f (%)
Setelah itu, peneliti mengukur tekanan Stadium 1 41 81,39
darah responden dengan tata cara sebagai Stadium 2 10 19,61
berikut: 1) Hindari minum kopi atau Total 45 100
merokok ± 30 menit sebelum pengukuran
dilakukan. 2) Responden menggunakan Berdasarkan Tabel 2, diketahui
baju lengan pendek. 3) Sebelum diukur bahwa tekanan darah hampir seluruhnya
sebaiknya buang air kecil dahulu karena responden dikategorikan stadium 1 yaitu
kandung kemih penuh dapat sebanyak 41 orang (81,39%).
mempengaruhi pengukuran. 4) Posisi Berdasarkan Tabel 3, diketahui
duduk bersandar selama 5 menit dengan bahwa hampir setengah responden
kaki menyentuh lantai dan tangan sejajar dengan kategori melakukan aktivitas fisik
dengan jantung (istirahat). kadang-kadang mengalami tekanan darah

792
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

denga kategori hipertensi stadium 1, hal yaitu sebanyak 31 orang (60,78%). Hal
tersebut diperoleh 24 orang. tersebut dikarenakan mayoritas
responden menjawab beberapa
Tabel 3.Tabulasi silang pertanyaan dengan jawaban yang sama.
Aktivitas fisik Pertanyaan tersebut meliputi: 1) bermain
Variabel Kadang- pingpong (nomor 8), mengetik (nomor
Jarang Total
kadang
12), lari pagi dan sore hari (nomor 16),
Stadium 17 24 20 berolahraga basket/renang (nomor 18),
Tekanan 1 (33,33%) (47,06%) (39,22%) dan bersepeda (nomor 19), dari kelima
darah Stadium 7 31
3 (5,88%) pertanyaan tersebut keseluruhan
2 (13,73%) (60,78%)
responden menjawab tidak pernah. Dari
41 10 51 (100%)
Total
(81,39%) (19,61%)
pertanyaan diatas responden menjawab
tidak pernah dikarenakan yaitu bermain
Hasil analisis spearman rank pingpong (nomor 8) adalah permainan
hubungan aktivitas fisik dengan tekanan minoritas yang di lakukan masyarakat
darah pada masyarakat penderita setempat, mengetik (nomor 12)
hipertensi di wilayah Tlogosuryo RT/RW responden yang diteliti keseluruhan
01/02, Kelurahan Tlogomas Kecamatan melakukan kegiatan sehari-hari tidak
Lowokwaru Kota Malang didapatkan berhubungan dengan perkantoran, lari
nilai Sig. = 0,005 (a ≤ 0,05) artinya H0 pagi dan sore (nomor 16), berolahraga
ditolak dan menerima H1 yaitu ada basket/renang (nomor 18), bersepeda
hubungan aktivitas fisik dengan tekanan (nomor 19) dari ketiga pertanyaan
darah pada masyarakat penderita tersebut responden menjawab tidak
hipertensi di wilayah Tlogosuryo RT/RW pernah di karenakan rata-rata responden
01/02, Kelurahan Tlogomas Kecamatan usia pra lansia tanpa menghiraukan
Lowokwaru Kota Malang. Hasil analisis kegiatan seperti lari pagi, berolahraga
juga menemukan nilai korelasi negatif basket/renang dan bersepeda dengan
yang dibuktikan dengan nilai correlation kesibukan pekerjaannya,
coefficent sebesar -0,808, yang berarti Namun berdasarkan hasil
kurang aktivitas fisik maka berdampak penelitian ditemukan beberapa aktivitas
pada tingginya tekanan darah. yang hampir seluruh responden sangat
sering melakukannya, yaitu: 1)
Aktivitas Fisik Naik/turun tangga (kuesioner aktivitas
Berdasarkan Tabel 1 diketahui fisik nomor 20) dengan persentase
bahwa aktivitas fisik sebagian besar sebesar 98%; 2) Melakukan aktivitas
responden dikategorikan kadang-kadang hygiene pagi dan sore (kuesioner aktivitas
fisik nomor 5) dengan persentase 96,5%;

793
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

3) Menonton televisi (kuesioner aktivitas Hasil penelitian dalam data umum


fisik nomor 2) dengan persentase 91,8%; berupa jenis kelamin, sebagian besar
dan 4) Menyempatkan diri untuk berjalan responden berjenis kelamin perempuan
kaki (kuesioner aktivitas fisik nomor 6) yaitu sebanyak 27 orang (52,94%).(Potter
dengan persentase 84,3%. dan Perry,2005) mengungkapkan bahwa
Hasil penelitian dalam data umum pada wanita lebih jelas terjadi penurunan
berupa umur, hampir setengah responden massa dan kekuatan otot dan
berusia antara 45 – 50 tahun yaitu dimineralisasi tulang. Kemaampuan
sebanyak 23 orang (45,10%). Hal ini beraktivitas secara umum berhubungan
sesuai denganteori Potter dan Perry dengan sistem muskuloskeletal, pada
(2005) bahwa usia seseorang lansia tonus otot dan densitas tulang
menunjukkan tanda kemauan dan menurun terutama pada wanita yang
kemampuan, ataupun aktivitas fisik mengalami osteoporosis. Osteoporosis
karena semakin bertambahnya usia umumnya dialami oleh wanita lanjut usia
seseorang, maka semakin banyak transisi yang mempengaruhi ekstremitas bawah
yang akan dihadapi, salah satunya dan punggung yang menanggung beban
perubahan kesehatan dan kemampuan (Kozier et dkk, 2010). Penelitian ini juga
fungssional. Hal ini dapat mengakibatkan didukung (Javier,2010) bahwa
timbulnya gangguan di dalam hal osteoporosis terjadi akibat
mencukupi kebutuhan hidupnya, ketidakseimbangan antara proses
sehingga dpat meningkatkan demineralisasi yang lebih tinggi dan
ketergantungan yang memerlukan proses mineralisasi tulang. Tulang
bantuan orang lain (Tambher & keropos ini terutama banyak dialami
Noorkasiani, 2009). Hal ini pun di wanita usia menopause. Dengan
dukung oleh hasil penelitian sebelumnya demikian dapat dikatakan bahwa wanita
oleh (Fitriasih, 2010) dengan p=0,036 lebih beresiko osteoporosis yang dapat
dan OR = 2,909 yang artinya lansia mempengaruhi aktivitas fisik karena pada
mempunyai kecenderungan 2,90 kali wanita menopouse akan terjadi defesiensi
untuk memanfaatkan pelayanan hormon.
kesehatan posyandu di bandingkan
dengan pra lansia. Dengan demikian Tekanan Darah
semakin bertambahnya usia seseorang Berdasarkan Tabel 2 diketahui
berdampak pada penurunan fungsional bahwa mayoritas tekanan darah
anggota tubuh, sehingga dapat responden dikategorikan stadium 1 yaitu
mempengaruhi tingkat aktivitas fisik sebanyak 41 orang (81,39%). Responden
lansia. dikategorikan tekanan darahnya
hipertensi stadium 1 yaitu responden

794
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

yang memiliki tekanan darah sistolik Hasi penelitian dalam data umum
140-160 mmHg dan distolik 90-100 berupa umur, hampir setengah responden
mmHg. Responden yang memiliki berusia antara 45 – 50 tahun yaitu
tekanan darah dengan kategori hipertensi sebanyak 23 orang (45,10%). Hal ini
stadium 1 terkadang dianggap sepele didukung dengan pendapat (Kumar,
sehingga tidak memeriksakan diri ke 2005) yang mengatakan bahwa umur
rumah sakit/puskesmas. Hal ini karena seseorang yang berisiko menderita
gejala yang timbul dianggap sakit kepala hipertensi adalah usia diatas 45 tahun dan
atau demam biasa. serangan darah tinggi baru muncul sekitar
Hasil penelitian diketahui bahwa usia 40 walaupun dapat terjadi pada usia
sebagian besar responden memiliki muda. Penelitian yang dilakukan oleh
genetik/turunan yang hipertensi yaitu (Budi dkk, 2011) yaitu ada hubungan
sebanyak 37 orang (72,55%). Hal ini yang bermakna antara umur lansia (60-90
didukung dengan pendapat (Wade ,2003) tahun) dengan tekanan darah. Tingginya
yang mengungkapkan bahwa faktor hipertensi sejalan dengan bertambahnya
genetik pada keluaraga tertentu akan umur yang disebabkan oleh perubahan
menyebabkan keluarga itu mempunyai struktur pada pembuluh darah besar,
risiko menderita hipertensi. Hal ini sehingga pembuluh darah menjadi lebih
berhubungan dengan peningkatan kadar sempit dan dinding pembuluh darah
sodium intraseluler dan rendahnya rasio menjadi kaku, sebagai akibatnya adalah
antara potasium terhadap sodium meningkatnya tekanan darah sistolik
Individu dengan orang tua menderita Sehingga dapat dikatakan bahwa usia
hipertensi daripada orang yang tidak dewasa dan lansia sangat rentan terhadap
mempunyai keluarga dengan riwayat risiko tekanan darah tinggi (hipertensi)
hipertensi. Sehingga dapat dikatakan yaitu semakin bertambahnya usia maka
bahwa tekanan darah yang tinggi dapat tekanan darah pun akan semakin
dipengaruhi oleh faktor turunan/genetik. meningkat. Namun dapat dikendalikan
Faktor genetik yaitu keluarga atau orang dengan tetap menjaga pola asupan
tua yang memiliki riwayat hipertensi makan, rajin berolahraga atau melakukan
berperan penting menurunkan risiko aktivitas fisik dan melakukan
hipertensi kepada anak. Bila salah satu pemeriksaan tekanan darah secara rutin.
anggota keluarga atau orang tua memiliki
tekanan darah tinggi, maka anak pun Hubungan Aktivitas Fisik dengan
memiliki resiko yang sama dan bahkan Tekanan Darah
resiko tersebut lebih besar dibanding Berdasarkan Tabel 3 didapatkan
yang diturunkan oleh gen orang tua. nilai Sig. = 0,005 (a ≤ 0,05) artinya H0
ditolak dan menerima H1 yaitu ada

795
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

hubungan aktivitas fisik dengan tekanan Olahraga secara teratur dan terukur dapat
darah pada masyarakat penderita menyerap atau menghilangkan endapan
hipertensi di wilayah Tlogosuryo RT/RW kolestrol pada pembuluh darah nadi
01/02, Kelurahan Tlogomas Kecamatan (Anies, 2007).
Lowokwaru Kota Malang. Hasil analisis Kegiatan fisik yang dilakukan
juga menemukan nilai korelasi negatif secara teratur menyebabkan perubahan-
yang dibuktikan dengan nilai correlation perubahan misalnya jantung akan
coefficent yaitu -0,808, yang berarti bertambah kuat pada otot polosnya
kurangnya aktivitas fisik maka dapat sehingga daya tampung besar dan
berisiko pada tingginya tekanan darah. kontruksi atau denyutannya kuat dan
Aktivitas fisik yang teratur teratur, selain itu selastisitas pembuluh
membantu meningkatkan efisiensi darah akan bertambah karena adanya
jantung secara keseluruhan. Mereka yang relaksasi dan vasodilarasi sehingga
secara fisik aktif umumnya mempunyai timbunan lemak akan berkurang dan
tekanan darah yang lebih rendah dan meningkatkan kontraksi otot dinding
lebih jarang terkena tekanan darah tinggi. pembuluh darah tersebut (Anies, 2007).
Mereka yang secara fisik aktif cenderung Hasil penelitian ini sejalan dengan
untuk mempunyai fungsi otot dan sendi penelitian sebelumnya yang dilakukan
yang lebih baik, karena organ-organ oleh Khomarun,dkk, 2014), yaitu dalam
demikian lebih kuat dan lebih lentur. penelitian didapatkan hasil bahwa
Aktivitas yang berupa gerakan atau terdapat perubahan yang signifikan dalam
latihan aerobik bermanfaat untuk perubahan penurunan tekanan darah
meningkatkan dan mempertahankan sistolik pada responden setelah
kebugaran, ketahanan kardio-respirator. dilakukannya intervensi jaln pagi
Contoh dari latihan-latihan aerobik sebanyak 40 kali dalam waktu 8 minggu.
adalah seperti berjalan, jogging, Penelitian lain yang dilakukan oleh
berenang, bersepeda. Latihan aerobik (Budiono, 2015) didapatkan hasil bahwa
membuat otot-otot tubuh bekerja (Giam, ada hubungan antara aktivitas fisik
2000). dengan status kesehatan hipertensi pada
Berbagai penelitian membuktikan lanjut usia di Desa Naben, Kecamatan
bahwa orang-orang yang rendah tingkat Mirit, Kabupaten Kebumen dengan
kebugarannya, tidak banyak bergerak. p=0,013 (<0,05).
Bila setiap harinya rata-rata naik tangga Dari uraian di atas dapat dikatakan
25 sampai 30 anak tangga, 5 kali bahwa kurangnya aktivitas fisik membuat
seminggu dalam waktu 12 sampai 30 organ tubuh dan pasokan darah maupun
minggu dapat secara nyata meningkatkan oksigen menjadi tersendat sehingga
kebugaran kardo-respirator (Giam, 2000). meningkatkan tekanan darah. Dengan

796
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

melakukan berolahraga atau melakukan DAFTAR PUSTAKA


aktivitas fisik secara rutin sehingga dapat
menurunkan atau menstabilkan tekanan Anies.2007. Waspada Ancaman Penyakit
darah. Tidak Menular. Jakarta: PT. Media
Komputindo.
Budi, Ls., Sulchan, HM., Wardani, RS.
KESIMPULAN 2011. Beberapa Faktor yang
Berhubungan dengan Tekanan
1) Aktivitas fisikdipengaruhi oleh usia Darah pada Usia Lanjut di RW VIII
hal ini disebabkan bahwa semakin Kelurahan Krobokan Kecamatan
bertambahnya usia seseorang Semarang Barat Kota Semarang
berdampak pada penurunan Abstrak. Fakultas Kesehatan
fungsional anggota tubuh, sehingga Masyarakat Universitas
mempengaruhi tingkat akivitas fisik. Muhammadiyah Semarang.
2) Tekanan darah yang tinggi dapat Budiono. 2015. Hubungan antara
dikatakan karena faktor genetik yaitu Aktivitas Fisik dengan Astatus
keluarga atau orang tua yang Kesehatan Hipertensi pada Lanjut
memiliki riwayat hipertensi berperan Usia di Desa Ngabean Kecamatan
penting menurunkan resiko hipertensi Mirit Kabupaten Kebumen. Skripsi,
kepada anak. Program Studi S1 Keperawatan,
3) Ada hubungan aktivitas fisik dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
tekanan darah pada masyarakat Muhammadiyah Gombong.
penderita hipertensi di wilayah Giam, CK. 2000. Ilmu Kedokteran
Tlogosuryo RT/RW 01/02, Kelurahan Olahraga. Jakarta: Binarupa
Tlogomas Kecamatan Lowokwaru Aksara.
Kota Malang dengan melakukan Depkes RI. 2006. Pusat Promosi
akivitas fisik atau berolahraga secara Kesehatan. Departemen Kesehatan
rutin sehingga dapat menurunkan atau Republik Indonesia.
menstabilkan tekanan darah. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
2011. Profil Kesehatan Provinsi
Jawa Timur 2011. Dinas Kesehatan
SARAN Jawa Timur. Surabaya.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Bagi peneliti selanjutnya untuk 2013. Profil Kesehatan Provinsi
melakukan penelitian tentang hubungan Jawa Timur 2012. Dinas Kesehatan
pendidikan dengan keaktifan lansia Jawa Timur. Surabaya.
melakukan aktifitas fisik.

797
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

Fitriasih, Nina, 2010. Analisis Factor- Konsep, Proses & PraktiK,


faktor Yang Berhubugan Dengan Volume: 1. Jakarta: EGC.
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kumar, V. Abbas, AK., dan Fausto, N.
Di Posyandu Lansia Wilayah Kerja 2005. Hypertensi vascular Disease.
Puskesmas Semuli Raya Kabupaten Dalam: Robin and Catron
Lampung Utara Tahun 2010. pathologic basis of Disease, 7th
Skripsi FKM UI, Depok edition. Philadelpia: Elsevier
Javier, MR. 2010. Kupas Tuntas Saunders.
Osteoporosis. Yogyakarta: Multi Mutiarawati, Rumsari. 2009. Hubungan
Press. antara Riwayat Aktivitas Fisik
Junaidi, I. 2010. Hipertensi, Pengenalan, dengan Kejadian Hipertensi pada
Pencegahan, dan Pengobatan. Usia 45-54 Tahun di Wilayah
Jakarta: Bhuana Ilmu Populer. Kelurahan Tlogosari Kulon
Kemenkes RI. 2014. Profil Kesehatan Semarang tahun 2009. Skripsi,
Indonesia 2014. Jakarta: Jurusan Ilmu Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI. Masyarakat, Fakultas Ilmu
Khomarun, M. dkk, 2014. Pengaruh Keolahragaan. Universitas Negeri
aktivitas fisik jalan pagi terhadap Semarang.
penurunan tekanan darah pada Nawi, Rasi., dkk. 2006. Analisis Faktor
lansia dengan hipertensi stadium I Resiko Kejadian Hipertensi pada
di Posyandu Lansia Desa Makam Dewasa Muda di Unit Rawat RSU
Haji.Jurnal Terpadu Ilmu Labuang Baji Makasar. Kemas,
Kesehatan. Volume 3, No 2, Volume II, No.1. Januari-Maret
November 2014. 2006. Hal 303-308.
Kokkinos, P. F.,Giannelou, A., Manolis, Potter dan Perry 2005. Fundamental of
A., Pittaras, A. Nursing Fundamental
2009.PhysicalActivity in The Keperawatan, Buku 1 Edisi 7.
Prevention and Management of Jakarta: Salemba Medika.
High BloodPressure. Hellenic J Rahajeng, E dan Tuminah, S. 2009.
Cardiologym, vol: 50, hlm: 52- Prevalensi Hipertensi dan
59.http://www.hellenicjcardiol.com Determinanya di Indonesia.
/archive/full_text/2009/1/2009_1_5 Mahasiswa Kedokteran
2.pdf. Diakses tanggal 18 April Indonesa.Vol. 59, No. 12.
2016. Stefhany, Emerita 2012. Hubungan Pola
Kozier. Erb, Berman. Snyder. 2010. Buku Makan, Gaya Hidup dan Indeks
Ajar Fundamental Keperawatan : Massa Tubuh dengan Hipertensi
pada Pra Lansia dan lansia di

798
Nursing News Hubungan Aktivitas Fisik dengan Tekanan Darah
Volume 3, Nomor 1, 2018 Pada Masyarakat Penderita Hipertensi di Wilayah
Tlogosuryo Kelurahan Tlogomas Kecamatan
Lowokwaru Kota Malang

Posbindu Kelurahan Depok Jaya


Tahun 2012. Skripsi, program Studi
Ilmu Gizi, Fakultas kesehatan
Masyarakat. Universitas Indonesia.
Depok.
Tambher, S. & Noorkasiani. 2009.
Kesehatan Usia Lanjut dengan
Pendekatan Asuham Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika.
Tedjasukmana, Pradana. 2012.
Tatalaksana Hipertensi, Cermin
Dunia
Kedokteran.CDK.192/vol.39 (4):1.
Utami, HMK. 2007. Hubungan antara
Kesegaran Jasmani
denganTekanan Darah pada
KarangTaruna Tunas Harapan
Usia 20-39Tahun di Bulakrejo
Sragen, Skripsi, Fakultas
KesehatanMasyarkat, Universitas
Negeri Semarang. Semarang.
Wade. A Hwheir, DN Cameron. A. 2003.
Using a Problem Detection Study
(PDS)to Identify and Compare
Health Care Privider and Consumer
Views ofAntihypertensive
therapy.Journal of Human
Hpertension.Vol 17 Issue6, p 397.

799

Anda mungkin juga menyukai