Anda di halaman 1dari 8

JURNAL KEDOKTERAN YARSI 26 (3) : 131-138 (2018)

Hubungan Usia Dengan Kejadian Hipertensi di


Kecamatan Kresek dan Tegal Angus, Kabupaten
Tangerang

The Association Between Age and Incidences of


Hypertention in Kresek District And Tegal Angus
District, Tangerang Regency

Nita Widjaya1, Faishal Anwar1, Ratih Laura


Sabrina1, Ranty Rizki Puspadewi1, Erlina Wijayanti2
1Student Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta
2Department of Public Health, Faculty of Medicine, YARSI University,
Jakarta

KATA KUNCI hipertensi; usia; kresek dan tegal angus


KEYWORDS hypertension; age; kresek and Tegal Angus

ABSTRAK Berdasarkan hasil pengukuran Riset Kesehatan Dasar


(Riskesdas) 2013, prevalensi tekanan darah di Indonesia yaitu
sebesar 26,5%. Menurut profil kesehatan Dinkes Tangerang
tahun 2016 prevalensi hipertensi pada 2016 yaitu sebesar
48.662 (49,7%) orang penduduk. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui gambaran hipertensi di Kecamatan Kresek
dan Tegal Angus Mei 2018.
Metode penelitian menggunakan metode analitik cross
sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua
masyarakat yang berusia >17 tahun di Kecamatan Kresek dan
Tegal Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten tahun
2018. Sampel penelitian dilakukan dengan Quota Sampling
sebanyak 115 orang. Pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan menggunakan kuesioner.
Hasil penelitian yang didapatkan dari 115 responden yaitu
rata-rata usia pada rentang usia 18-40 tahun (61,7%),
perempuan sebanyak (50,4%), pendidikan rendah (60 %),
mayoritas pekerjaan yaitu ibu rumah tangga (34,8%) dan
mayoritas tempat tinggal di Tegal Angus (53,9%). Analisis
univariate hipertensi sebanyak 66 (57,4%) dan tidak hipertensi
49 (42,6%). Analisis bivariate hubungan antara usia dengan
kejadian hipertensi p-value 0,00. Terdapat hubungan antara
usia dengan kejadian hipertensi di Kecamatan Kresek and Tegal
Angus, Kabupaten Tangerang, Banten.

ABSTRACT Based on the measurement of Basic Health Research 2013,


prevanlance the blood pressure in Indonesia is 26.5%.

131
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KECAMATAN KRESEK DAN TEGAL ANGUS,
KABUPATEN TANGERANG

According to the health profile of Dinkes Tangerang in 2016,


the prevalence of hypertension in 2016 is 48,662 (49,7%)
people. This study aims to determine the description of
hypertension in Kecamatan Kresek and Tegal Angus in May
2018.
This research method uses cross sectional analytical method by
approaching, observing or collecting data at one time (one point
time approach). The population in this study were all people
aged> 17 years in Kresek and Tegal Angus Subdistricts,
Tangerang Regency, Banten Province in 2018. The research
sample was conducted with Qouta Sampling. Collecting data
in this study using a questionnaire.
The results of the study were obtained from 115 respondents,
namely the average age in the age range 18-40 years (61.7%),
women as much (50.4%), low education (60%), the majority of
jobs were housewives (34 , 8%) and the majority of residences
in Tegal Angus (53.9%). Univariate hypertension analysis was
66 (57.4%) and non-hypertensive 49 (42.6%). Bivariate
analysis of the relationship between age and incidence of
hypertension p-value 0.00. There is a relationship between age
and the incidence of hypertension in Kresek and Tegal Angus
Districts, Tangerang Regency, Banten.

PENDAHULUAN koroner, dan gagal ginjal. Puskesmas


sebagai layanan kesehatan primer
Beberapa tahun belakangan ini memiliki peran penting dalam
telah terjadi tren peningkatan penyakit- mendeteksi, mendiagnosis, serta
penyakit degeneratif seperti penyakit melakukan tatalaksana pada pasien
jantung, stroke, diabetes mellitus (DM), dengan hipertensi (Paul et al., 2017).
dan hipertensi yang salah satunya Hipertensi merupakan masalah
dikarenakan perubahan gaya hidup kesehatan masyarakat yang umum di
masyarakat yang dewasa ini semakin negara berkembang. Hipertensi yang
modern (Putri dan Sudhana 2013). tidak segera ditangani berdampak pada
Salah satu penyakit degeneratif yang munculnya penyakit degeneratif,
menjadi masalah kesehatan adalah seperti penyakit jantung (Congestif
hipertensi. Hipertensi adalah keadaan Heart Failure), gagal ginjal (End Stage
peningkatan tekanan darah secara Renal Disease), dan penyakit pembuluh
abnormal dan berlangsung selama darah perifer. Dari seluruh penderita
beberapa waktu yang diketahui melalui hipertensi, 90-95% melaporkan
beberapa kali pengukuran tekanan hipertensi essensial atau hipertensi
darah (Anggara dan Prayitno 2013). primer yang penyebabnya tidak
Jika tidak diterapi dengan baik, diketahui.
penderita hipertensi akan berisiko Correspondence:
terkena berbagai macam komplikasi Erlina Wijayanti, Department of Public Health,
seperti stroke, penyakit jantung Faculty of Medicine, YARSI University, Jakarta
Email: erlina.wijayanti@yarsi.ac.id

132
NITA WIDJAYA, FAISHAL ANWAR, RATIH LAURA SABRINA, RANTY RIZKI PUSPADEWI, ERLINA
WIJAYANTI

Hal ini jika tidak dilakukan akan meningkat menjadi 1,6 miliar
penanggulangan dengan baik keadaan pada tahun 2025. Berdasarkan data
ini cenderung akan meningkat Global Burden of Disease (GBD), 50% dari
(Doengoes 2000). Hipertensi penyakit jantung disebabkan oleh
merupakan salah satu risiko utama hipertensi. Angka kematian akibat
penyakit kardovaskular yang menjadi penyakit jantung meningkat mencapai
isu kesehatan global saat ini. Data 46% pada orang dengan hipertensi.
World Health Organization (WHO) tahun Selain itu, hipertensi juga merupakan
2008 menunjukan bahwa prevalensi penyebab terbanyak kunjungan ke
hipertensi pada orang dewasa berusia pusat pelayanan kesehatan primer,
>18 tahun di dunia adalah sekitar yakni sebanyak 13,1% dari total
38,4%. kunjungan.
Data World Health Organization Menurut Profil Kesehatan Dinas
(WHO) tahun 2008 menunjukan bahwa Kesehatan Tangerang tahun 2016,
prevalensi hipertensi pada orang hipertensi termasuk ke dalam 10 jenis
dewasa berusia >18 tahun di dunia penyakit tidak menular tertinggi di
adalah sekitar 38,4%. Data tersebut juga kabupaten Tangerang. Prevalensi
mnunjukan bahwa prevalensi hipertensi pada 2016 yaitu sebesar
hipertensi di Asia Tenggara mencapai 48.662 (49,7%) orang penduduk. Angka
36,6%. Indonesia adalah negara dengan hipertensi tersebut mengalami
prevalensi hipertensi tertinggi kedua peningkatan sebanyak 30% dari tahun
setelah Myanmar untuk kawasan Asia 2015. Berdasarkan permasalahan di atas
Tenggara, yaitu sekitar 41% (WHO maka diperlukan penelitian mengenai
2013; Krishnan et al., 2013). Menurut hubungan usia dengan kejadian
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) hipertensi di Kecamatan Kresek dan
tahun 2013 menunjukan bahwa Tegal Angus, Tangerang, Banten.
prevalensi hipertensi di Indonesia
adalah sebesar 26,5%. Sedangkan METODE
prevalensi hipertensi pada kelompok
usia 18 tahun ke atas di Provinsi Banten Penelitian ini merupakan suatu
sebesar 23%. survey yang sifatnya analitik dengan
Menurut American College of tujuan untuk melihat prevalensi
Cardiology (ACC) dan American Heart hipertensi masyarakat yang berusia >17
Association (AHA) tahun 2017 tahun di Kecamatan Kresek dan Tegal
mengklasifikasikan hipertensi yaitu Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi
tekanan sistolik 130-139 mmHg dan Banten Tahun 2018. Populasi dalam
diastolik 80-89 mmHg pada stage 1. penelitian ini adalah semua masyarakat
Tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan yang berusia >17 tahun di Kecamatan
diastolik ≥90 mmHg pada stage 2 (Paul Kresek dan Tegal Angus, Kabupaten
et al., 2017). Hipertensi termasuk salah Tangerang, Provinsi Banten tahun 2018.
satu masalah kesehatan terbesar di Sampel dalam penelitian ini
dunia, terutamanya di negara berjumlah 115 orang yang berusia 18-65
berkembang. Pada tahun 2008, terdapat tahun di kecamatan Kresek dan Tegal
lebih dari 1 miliar orang atau 1 dari 4 Angus, Kabupaten Tangerang, Provinsi
orang dewasa dengan hipertensi di Banten Tahun 2018. Sampel dipilih
seluruh dunia. Jumlah ini diperkirakan dengan metode Quota Sampling.
Hipertensi didefinisikan apabila hasil

133
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KECAMATAN KRESEK DAN TEGAL ANGUS,
KABUPATEN TANGERANG

pengukuran tekanan darah sistolik pengklasifikasian menurut American


sistolik 130-139 mmHg dan diastolik 80- College of Cardiology (ACC) dan American
89 mmHg pada stage 1. Tekanan darah Heart Association (AHA) tahun 2017
sistolik ≥140 mmHg dan diastolik ≥ 90 pada table 1.
mmHg pada stage 2 yang sesuai dengan

Table 1. Klasifikasi hipertensi ACC & AHA 2017

Katagori Sistolik Diastolik


Normal <120 mmHg dan <80 mmHg
Meningkat 120-129 mmHg dan <80 mmHg
Hipertensi
Stage 1 130-139 mmHg Atau 80-89 mmHg
Stage 2 ≥ 140 mmHg Atau ≥ 90 mmHg
Sumber: American College of Cardiology (ACC) dan American Heart Association
(AHA) tahun 2017

Analisis univariat dilakukan Pengambilan data dilaksanakan


untuk mengetahui distribusi masing- pada tanggal 30 Mei 2018 – 9 Juni 2018.
masing variable untuk mentukan angka Wawancara dan pengukuran tekanan
prevalensi dan proporsi masing-masing darah dilakukan oleh mahasiswa
variable. Data yang diambil dalam kepanitraan kedokteran komunitas
penelitian ini selanjutnya dianalisis periode 21 Mei 2018 – 29 Juni 2018 dan
dengan menggunakan program SPSS dilakukan dengan mengunjungi rumah
23.0 dan selanjutnya disajikan dalam responden. Dari 115 responden yang
bentuk tabel distribusi frekuensi dan telah diwawancarai, diperoleh
presentase yang kemudian dijelaskan karakteristik responden meliputi jenis
secara naratif sesuai dengan tujuan kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan
penelitian. Analisis bivariat dan tempat tinggal.
menggunakan uji Chi-Square untuk Pengukuran tekanan darah
melihat ada tidaknya hubungan sebab dilakukan dengan menggunakan alat
akibat. Sphygmomanometer. Pemeriksaan
tekanan darah dilakukan dengan
HASIL meminta responden untuk duduk.
Responden diminta untuk meninggikan
Karakteristik Responden lengan sehingga ketika pemeriksa
Penelitian ini dilakukan terhadap meminta menekuk siku saat akan
115 orang yang terdiri 62 orang yang dilakukan pemeriksaan tekanan darah,
merupakan masyarakat yang berusia siku berada sejajar dengan jantung. Hal
>17 tahun di Tegal Angus dan 53 orang ini untuk mendapatkan tekanan darah
yang merupakan masyarakat yang yang akurat.
berusia >17 tahun di Kecamatan Kresek, Distribusi masyarakat Tegal
Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten Angus dan Kresek menurut
tahun 2018. Seluruh responden yang karasteristik responden dijabarkan pada
dijadikan sampel menyatakan bersedia tabel 2.
untuk ikut serta dalam penelitian ini.

134
NITA WIDJAYA, FAISHAL ANWAR, RATIH LAURA SABRINA, RANTY RIZKI PUSPADEWI, ERLINA
WIJAYANTI

Tabel 2. Karakteristik Responden Tegal Angus dan Kresek

Variable N %
Laki-laki 57 49,6
Jenis
Perempuan 58 50,4
Kelamin
Sub Total 115 100
< 18 tahun 0 0
18-40 tahun 71 61,7
Usia
40-65 tahun 44 38,3
Sub Total 115 100
Rendah 69 60
Sedang 46 40
Pendidikan
Tinggi 0 0
Sub Total 115 100
Tidak
bekerja 14 12,2
Ibu rumah 40 34,8
tangga 19 16,5
Petani 27 23,5
Pekerjaan
Buruh 10 8,7
Karyawan 2 1,7
Wiraswasta 3 2,6
Pedagang 115 100
Sub Total
Tegal
62 53,9
Tempat Angus
53 46,1
Tinggal Kresek
115 100
Sub Total

Berdasarkan tabel 2. Didapatkan Analisis Univariat


jenis kelamin terbanyak yaitu Distribusi masyarakat
perempuan 58 (50,4%) responden, kecamatan Kresek dan Tegal Angus
rentang usia terbanyak yaitu usia 18-40 menurut derajat hipertensi dijelaskan
tahun sebanyak 71 (61,7%) responden, pada tabel 3. Berdasarkan table 3
pendidikan terbanyak yaitu pendidikan
didapatkan hipertensi sebanyak 66
rendah 69 (60%) responden dan
pekerjaan terbanyak Ibu rumah tangga (57,4%) responden dan tidak hipertensi
40 (34,8%) responden. Tempat tinggal 49 (42,6%) responden.
pasien terbanyak di Tegal angus 62
(53,9%) reponden.

135
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KECAMATAN KRESEK DAN TEGAL ANGUS,
KABUPATEN TANGERANG

Tabel 3. Distribusi Kejadian Hipertensi Responden Kresek Dan Tegal Angus

Variable N %
Hipertensi 66 57,4
Tidak hipertensi 49 42,6
Total 115 100

Analisis Bivariat menggunakan uji chi- square. Dikatakan


Analisa bivariat dilakukan untuk signifikan ada hubungan jika nilai
mengetahui hubungan antara variabel p<0,05 dan tidak signifikan jika
independen dengan dependen dengan mempunyai nilai p>0,05.

Tabel 4. Distribusi Derajat Hipertensi Responden Kresek Dan Tegal Angus

Usia Hipertensi Total P value

Ya Tidak

18-40 Tahun 25 (35,2%) 46 (64,8%) 71 (100%)


>40 tahun 41 (93,1%) 3 (6,9%) 44 (100%) 0,00

Berdasarkan tabel 4. Pada rentan darah meningkat sebanyak 27


usia 18-40 tahun sebanyak 25 (35,2%) responden (23,5%), hipertensi stage 1
responden hipertensi dan rentan usia sebanyak 32 responden (27,8%) dan
>40 tahun sebanyak 41 (93,1%) hipertensi stage 2 sebanyak 34
responden hipertensi. responden (29,6%).
Prevalensi hipertensi pada
PEMBAHASAN Kecamatan Kresek dan Tegal Angus,
Kabupaten Tangerang, Banten sebanyak
Dari hasil penelitian pada 66 (57,2%) responden dan tidak
masyarakat di kecamatan Kresek dan hipertensi sebanyak 49 (42,8%)
Tegal Angus didapatkan karakteristik responden. Berdasarkan analisis
dengan jenis kelamin terbanyak yaitu bivariat mengenai hubungan antara usia
perempuan 58 (50,4%) responden, dengan kejadian hipertensi didapatkan
rentang usia terbanyak yaitu usia 18-40 p-value <0,05 yaitu 0,00 sehingga dapat
tahun sebanyak 71 (61,7%) responden, disimpulkan bahwa terdapat hubungan
pendidikan terbanyak yaitu pendidikan antara usia dengan kejadian hipetensi di
rendah 69 (60%) responden dan Kecamatan Kresek dan Tegal Angus,
pekerjaan terbanyak Ibu rumah tangga Kabupaten Tangerang, Banten.
40 (34,8%) responden. Tempat tinggal Sedangkan menurut Profil
pasien terbanyak di Tegal angus 62 Kesehatan Dinas Kesehatan Tangerang
(53,9%) reponden. tahun 2016, hipertensi termasuk ke
Prevalensi hipertensi yang dalam 10 jenis penyakit tidak menular
didapatkan yaitu tekanan darah normal tertinggi di kabupaten Tangerang.
sebanyak 22 responden (19,1%), tekanan Prevalensi hipertensi pada 2016 yaitu

136
NITA WIDJAYA, FAISHAL ANWAR, RATIH LAURA SABRINA, RANTY RIZKI PUSPADEWI, ERLINA
WIJAYANTI

sebesar 48.662 (49,7%) orang (pengatur tekanan darah dan peran


penduduk. ginja, aliran darah dan laju filtrasi
Masalah hipertensi menjadi glomerulus).
masalah yang kompleks karena Menurut penelitian dari Febby
memiliki faktor risiko yang luas seperti Hendra pada tahun 2012 menunjukan
usia, jenis kelamin dan pendidikan. adanya hubungan antara usia dan
Selain itu juga terdapat faktor-faktor kejadian hipertensi. Hal ini disebabkan
yang dapat menyebabkan terjadinya oleh karena tekanan arterial meningkat
hipertensi namun tidak dilakukan sesuai dengan bertambahnya usia,
dalam penelitian kami yaitu kelebihan terjadinya reugrgitasi aorta, serta
berat badan yang diikuti dengan adanya proses degeneratif, lebih sering
kurangnya berolahraga. Bertambahnya pada usia tua.
indeks massa tubuh menyebabkan
kadar creatinin clearance meningkat SIMPULAN DAN SARAN
yang mengakibatkan retensi natrium
sehingga terjadi peningkatan tekanan Simpulan
darah. Pada penelitian ini didapatkan
Usia merupakan faktor risiko kesimpulan berupa terdapat hubungan
hipertensi yang tidak dapat antara usia dengan kejadian hipertensi.
dimodifikasi. Prevalensi hipertensi di
Indonesia lebih besar pada perempuan Saran
(8,6%) dibandingkan laki-laki (5,8%). Bagi peneliti selanjutnya,
Setelah usia 65 tahun, terjadinya diharapkan populasi penelitian lebih
hipertensi pada perempuan lebih besar dan berasal dari tempat yang
meningkat dibandingkan dengan pria berbeda. Disarankan untuk peran serta
yang diakibatkan faktor hormonal kader untuk ikut serta mendorong
(Pramana 2016). pencegahan penyakit hipertensi pada
Hipertensi meningkat seiring individu yang sehat dan pengobatan ke
dengan pertambahan usia. Hasil puskesmas untuk individu yang telah
penelitian Anggara pada tahun 2013 sakit.
didapatkan penderita hipertensi paling
tinggi ditemukan pada kelompok usia Ucapan terima kasih
>65 tahun. Hipertensi merupakan Puji syukur kami panjatkan
penyakit multifakor yang disebabkan kepada Allah SWT yang telah
oleh interaksi berbagai faktor resiko memberikan rahmat dan karuniaNya
yang dialami seseorang. Pertambahan sehingga penulis dapat
usia menyebabkan adanya perubahan menyelesaikan penyusunan
fisiologis dalam tubuh seperti penelitian ini. Dalam kesempatan ini
penebalan dinding uteri akibat adanya kami mengucapkan terima kasih
penumpukan zat kolagen pada lapisan kepada Puskesmas Tegal Angus dan
otot, sehingga pembuluh darah Puskesmas Kresek, Kabupaten
mengalami penyempitan dan menjadi Tangerang, Banten.
kaku dimulai saat usia 45 tahun. Selain
itu juga terjadi peningkatan resistensi KEPUSTAKAAN
perifer dan aktivitas simpatik serta
kurangnya sensititvitas baroreseptor Anggara D, Prayitno N 2013. Faktor-
faktor yang Berhubungan dengan

137
HUBUNGAN USIA DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI DI KECAMATAN KRESEK DAN TEGAL ANGUS,
KABUPATEN TANGERANG

Tekanan Darah di Puskesmas Telaga Medicine, Era’s Lucknow Medical


Murni Cikarang Barat. Jurnal Ilmiah College and Hospital, Lucknow. J Clin
Kesehatan. 2013; Vol 5(1). Diagn Res; 2013; 7 (4):652-6.
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Paul A. et al., 2017. Guideline for the
2014. Profil kesehatan kabupaten Prevention, Detection, Evaluation,
Tangerang. Tangerang. andManagement of High Blood
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Pressure in Adults. American College of
2016. Profil kesehatan Puskesmas Kresek. Cardiology (ACC) dan American Heart
Tangerang. Association (AHA).
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Pramana LDY 2016. Faktor-Faktor Yang
2016. Profil kesehatan Puskesmas Tegal Berhubungan Dengan Tingkat Hipertensi
Angus. Tangerang. Di Wilayah Kerja Puskesmas Demak II.
Khishna A et al., 2013. Hypertention in Semarang: Fakultas Kesehatan
South-East Asia Region: An Overview. Masyarakat Universitas
Regional Health Forum. 2013; Vol 17- Muhamadiyah Semarang.
1. Riskesdas 2013. Badan Penelitian dan
Mahmood SE, Prakash D, Srivastava JP, Pengembangan Kesehatan. Jakarta.
Zaidi SH, Bhardwaj P 2013. Prevalence World Health Organization (WHO) 2013.
of hypertension amongst adult A global brief on hypertension: silent
patients attending out patients killer, global public health crisis.
department of Urban Health Training Geneva: WHO Press.
Centre, Department of Community

138

Anda mungkin juga menyukai