Anda di halaman 1dari 68

PENGARUH PROMOSI KESEHATAN ISI PIRINGKU TERHADAP

TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN


MAKAN PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAKASKASEN
TOMOHON

SKRIPSI

Oleh :
RISMAWATI
NIM. 19142010284

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2021
PENGARUH PROMOSI KESEHATAN ISI PIRINGKU TERHADAP
TINGKAT PENGETAHUAN IBU DALAM PEMBERIAN
MAKAN PADA BALITA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS KAKASKASEN
TOMOHON

SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Keperawatan
Pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Universitas Pembangunan Indonesia (UNPI)

Oleh :
RISMAWATI
NIM. 19142010284

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA


FAKULTAS KEPERAWATAN
MANADO
2021

i
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul : Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon .

Nama : Rismawati

Nim : 19142010284

Program Studi : Ilmu Keperawatan

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Ns. Winarsi Molintao, S.Kep., M.Kep Ns. Julita Legi, S.Kep., M.Kep

Mengetahui ,

Dekan

Ns. Vivi Mampuk S.Kep., M.Kes


NIDN. 090918702

ii
Rismawati, 2021 Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat
Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja
Puskesmas Kakaskasen Tomohon “. (Dibimbing oleh Winarsi Molintao sebagai
Pembimbing I dan Michelle Julita Legi sebagai Pembimbing II)

ABSTRAK

Peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan sikap dan tindakan seorang


ibu dalam pemilihan makanan yang sehat bagi balita dapat dilakukan dengan
program kesehatan masyarakat salah satunya dengan memberikan pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan intervensi terhadap perilaku sebagai
determinan kesehatan atau kesehatan masyarakat. Secara umum, pendidikan
kesehatan bertujuan untuk mengembangkan perilaku individu, kelompok atau
masyarakat agar mereka berperilaku hidup sehat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Promosi
Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian
Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode
deskriptif analitik dengan menggunakan desain penelitian eksperimen semu (Quasi
Eksperimental) dengan metode pendekatan One Group Pretest Posttest Design
Sampel pada penelitian ini yaitu ibu yang memiliki balita di wilayah kerja
puskesmas kakaskasen Tomohon yang berjumlah 20 responden yang diambil
dengan teknik purposive sampling. Data dianalisa dengan menggunakan uji statistik
uji T dengan tingkat kemaknaan 95 % (α) : 0,05. Berdasarkan hasil uji statistik
diperoleh nilai ρ-value = 0,000 yang berarti ada pengaruh Pengaruh Promosi
Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian
Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.
Kesimpulan Sebelum dilakukan promosi Kesehatan isi piringku,
pengetahuan ibu balita sebagian besar kurang baik. Setelah dilakukan promosi
Kesehatan isi piringku, pengetahuan ibu balita sebagian besar baik. Terdapat
Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu
Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen
Tomohon.
.

Kata Kunci : Promosi, Kesehatan, Isi, Piringku, Pengetahuan

iii
Rismawati, 2021 The Effect of Health Promotion on the Contents of My Plate on
Mother's Knowledge Level in Feeding Toddlers in the Working Area of the
Kakaskasen Health Center Tomohon ". (Supervised by Winarsi Molintao as
Supervisor I and Michelle Julita Legi as Supervisor II)

ABSTRACT
Increasing knowledge and awareness of the attitudes and actions of a
mother in choosing healthy food for toddlers can be done through public health
programs, one of which is by providing health education. Health education is an
intervention on behavior as a determinant of health or public health. In general,
health education aims to develop the behavior of individuals, groups or
communities so that they behave in a healthy life
The purpose of this study was to determine the effect of health promotion on
the contents of my plate on the level of knowledge of mothers in feeding toddlers in
the working area of the Kakaskasen Health Center Tomohon.
The type of research used in this study used a descriptive analytical method
using a quasi-experimental research design (Quasi Experimental) with a One
Group Pretest Posttest Design approach. The sample in this study were mothers
who had toddlers in the working area of the Kakaskasen Health Center Tomohon,
totaling 20 respondents were taken. with purposive sampling technique. The data
were analyzed by using the statistical test T test with a significance level of 95%
(α): 0.05.
Based on the results of statistical tests, it was obtained that -value = 0.000
which means that there is an influence of the Effect of Health Promotion on the
Contents of My Plate on Mother's Knowledge Level in Feeding Toddlers in the
Working Area of the Kakaskasen Health Center Tomohon.
Conclusion Prior to the promotion of the health of the contents of my plate,
the knowledge of mothers under five was mostly not good. After the promotion of
the health of the contents of my plate, the knowledge of mothers of toddlers was
mostly good. There is an Effect of Health Promotion on the Contents of My Plate
on Mother's Knowledge Level in Feeding Toddlers in the Working Area of the
Kakaskasen Health Center Tomohon.
.

Keywords: Promotion, Health, Contents, My Plate, Knowledge

iv
RIWAYAT HIDUP

Nama : Rismawati

NIM : 19142010284

Tempat/Tgl Lahir : Sungguminasa, 29 Januari 1986

Alamat : Jln. Tasik Oki Lingkungan II Kel. Kolongan Satu Tomohon

Riwayat Pendidikan :

1. Tahun 1998, Lulus SD Inpres Mala’lang Gowa

2. Tahun 2001, Lulus SMP Negeri Parangloe Gowa

3. Tahun 2000, Lulus SMA Negeri Parangloe Gowa

4. Tahun 2008, Lulus Akademi Keperawatan Gunung Maria Tomohon

5. Tahun 2019 Masuk Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia

Manado.

v
LEMBARAN PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Rismawati

NIM : 19142010284

Tempat/Tgl Lahir : Sungguminasa, 29 Januari 1986

Alamat : Jln. Tasik Oki Lingkungan II Kel. Kolongan Satu Tomohon

Dengan ini menyatakan bahwa :


1. Skripsi saya adalah asli dan belum pernah di ajukan untuk mendapatkan gelar
akademik sarjana di universitas manapun di perguruan tinggi lainnya.
2. Skripsi ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri tanpa
bantuan dari pihak lain kecuali arahan dari dosen pembimbing.
3. Dalam skripsi ini terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain; kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila dikemudian hari
terdapat penyimpangan dan kekeliruan dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik sesuai dengan aturan yang berlaku.
Manado, ……………
Yang Membuat Pernyataan

Rismawati

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan

Penyayang atas berkat dan rahmat yang diberikanNya, juga kemampuan yang Dia

berikan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh

Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam

Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen

Tomohon”, sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Keperawatan

pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas

Pembangunan Indonesia Manado.

Penulisan skripsi ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan,

namun hal ini dapat dilalui berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat serta

terimakasih kepada:

1. Drs. Frans H. Rende selaku Pembina Yayasan Generasi Pembangunan

Indonesia yang telah memberikan motivasi dan kesempatan kepada penulis

untuk menempuh pendidikan di Universitas Pembangunan Indonesia Manado.

2. Dra. Debby Christin Rende, MSi selaku Rektor Universitas Pembangunan

Indonesia yang sudah memberi kesempatan kepada penulis untuk menempuh

pendidikan pada Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia

Manado.

3. Ns. Vivi Mampuk, S.Kep., M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan UNPI

yang telah membimbing saya.

vii
4. Ns. Winarsi Molintao, S.Kep., M.Kep sebagai pembimbing I yang juga telah

membantu, menguji dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

5. Ns. Julita Legi, S.Kep., M.Kep sebagai pembimbing II yang juga telah

membantu, menguji dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Staf dosen dan administrasi Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan

Indonesia Manado yang telah membantu penulis dalam menuntun dan memberi

ilmu serta membantu dalam pengurusan administrasi.

7. Penulis sampaikan terimakasih juga kepada semua pihak yang tidak dapat

disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan dalam penelitian dan

penyusunan penulisan ini, karena itu sangat diharapkan saran dan kritikan untuk

penyempurnaannya. Terimakasih.

Manado, ………….

Penulis

viii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL .................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................... iii

ABSTRACT ................................................................................................. iv

CURICULUM VITAE ................................................................................. v

LEMBAR PERNYATAAN ......................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 6

A. Promosi Kesehatan...................................................................... 6

B. Isi Piringku................................................................................... 8

ix
C. Pengetahuan............................................................................. 9

D. Prinsip Gizi Seimbang Pada Anak Usia 2-5 Tahun................. 16

E. Balita ...................................................................................... 18

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN …………………… 20

A. Kerangka Konsep ……………………………………………… 20

B. Hipotesis ……………………………………………………… 20

C. Definisi Operasional …………………………………………... 21

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................ 22

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 22

B. Tempat Dan Waktu Penelitian ..................................................... 23

C. Populasi dan Sampel................................................................... 23

D. Instrumen Penelitian.................................................................... 23

E. Pengumpulan Data ..................................................................... 24

F. Analisa Data................................................................................ 25

G. Etika Penelitian ........................................................................... 27

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 28

A. Hasil Penelitian ................................................................................. 28

B. Pembahasan ...................................................................................... 33

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 35

A. Kesimpulan ....................................................................................... 35

B. Saran ................................................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 37

x
DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

3.1 Kerangka Konsep ……………………………………………….20

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1 Informed Concent

2 Kesediaan Menjadi Responden

3 Instrumen Penelitian

4 Data Hasil Penelitian

5 Hasil Uji Statistika

6 Keterangan Ijin Penelitian

7 Keterangan Selesai Penelitian

8 Dokumentasi

xii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa balita merupakan masa kehidupan yang sangat penting dan perlu

perhatian yang serius. Pada masa ini berlangsung proses tumbuh kembang yang

sangat pesat yaitu pertumbuhan fisik dan perkembangan psikomotorik, mental

dan sosial (Almatsier, 2012). Pada saat ini, balita (bawah lima tahun) sebagai

generasi penerus bangsa yang diharapkan menjadi sumber daya manusia yang

berkualitas di masa depan memerlukan perhatian khusus. Usia di bawah lima

tahun merupakan “usia emas” dalam pembentukan sumberdaya manusia baik

dari segi pertumbuhan fisik maupun kecerdasan, dimana hal ini harus didukung

oleh status gizi yang baik karena status gizi berperan dalam menentukan sukses

tidaknya upaya peningkatan sumber daya manusia.

Menurut Rahmawati (2018), masa balita sering dinyatakan sebagai masa

kritis untuk optimalisasi pertumbuhan dan perkembangan otak yang sangat

dipengaruhi oleh pola asuh orang tua, salah satunya dalam pola pemberian

makan sebagai pintu masuk pemenuhan berbagai kebutuhan unsur zat gizi.

Akan tetapi, ada kalanya pola pemberian makan yang kurang baik dapat

memengaruhi status gizi balita tersebut. Hasil penelitian menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara pengetahuan pola pemberian makan dengan status

gizi balita (Rahmawati, 2018). Masalah gizi dapat terjadi pada semua kelompok

umur. Anak balita merupakan kelompok umur yang rawan gizi dan rawan

1
penyakit. Hal ini disebabkan karena anak balita sedang berada dalam masa

transisi dari makanan bayi ke makanan dewasa. Banyaknya masalah gizi terjadi

di Indonesia menurut UNICEF (2012) sebanyak 40% anak balita di pedesaan

terhambat pertumbuhannya. Berdasarkan Global Nutrition Report (2014),

Indonesia termasuk ke dalam 17 negara di antara 117 negara yang memiliki

ketiga masalah gizi, yaitu stunting, wasting dan overweight.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah

status gizi tersebut yaitu dengan mengkampanyekan Isi Piringku (Kencana,

2019). Isi Piringku merupakan panduan konsumsi makanan sehari-hari yang

terdiri dari 2/3 dari ½ piring makanan pokok, 1/3 dari ½ piring lauk pauk sumber

protein hewani dan nabati, 1/3 dari ½ piring dari buah-buahan, dn 2/3 dari ½

piring sayuran. Diharapkan setelah dilakukan edukasi gizi Ibu yang memiliki

balita dapat mengubah sikap dan perilaku mereka ke arah yang benar dan dapat

memperbaiki taraf kesehatan anak mereka (Proverawati dan Wati 2011).

Peningkatan pengetahuan dan kesadaran akan sikap dan tindakan seorang

ibu dalam pemilihan makanan yang sehat bagi balita dapat dilakukan dengan

program kesehatan masyarakat salah satunya dengan memberikan pendidikan

kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan intervensi terhadap perilaku

sebagai determinan kesehatan atau kesehatan masyarakat. Secara umum,

pendidikan kesehatan bertujuan untuk mengembangkan perilaku individu,

kelompok atau masyarakat agar mereka berperilaku hidup sehat.

Pemerintah mengeluarkan sebuah Pedoman Gizi Seimbang dalam upaya

menurunkan dan menjaga status gizi masyarakat. Tanggal 27 Januari 2014

2
Pedoman Gizi Seimbang mengalami pembaharuan dengan penambahan media

promosi “ “Isi Piringku” (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Upaya promosi

kesehatan melalui pendekatan pendidikan dengan media promosi. Media

promosi kesehatan adalah alat bantu untuk menampilkan pesan atau informasi

dan mengunakan alat-alat pendukung. Media dijadikan sebagai alat bantu untuk

mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para masyarakat dan

menjadi pedoman bagi masyarakat dalam merubah perilaku ke arah gizi

seimbang. Penggunaan media dapat dikatakan efektif ketika komunikasi

dengan media juga dapat mengubah atau memengaruhi perilaku seseorang.

Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan peneliti terhadap 7 Ibu yang

memiliki Balita di Puskesmas Kakaskasen 4 diantaranya hanya memenuhi

kebutuhan karbohidrat hanya nasi, minyak, garam, terkadang ditambahkan ikan

goreng, dan 3 Ibu yang memiliki anak usia 3 tahun yang GTM (Gerakan Tutup

Mulut) apalagi susah untuk makan buah dan sayur. Berdasarkan latar belakang

diatas peneliti ingin melakukan intervensi dengan Health Education Isi Piringku

pada Ibu yang memiliki anak usia Balita.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan diatas, maka dapat dibuat

rumusan masalah pada penelitian ini yaitu “apakah ada Pengaruh Promosi

Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian

Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon?”

3
C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Teridentifikasi Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

2. Tujuan Khusus :

a. Teridentifikasi Pengetahuan Ibu sebelum dilakukan Promosi Kesehatan

Isi Piringku di Puskesmas Kakaskasen

b. Teridentifikasi Pengetahuan Ibu setelah dilakukan Promosi Kesehatan Isi

Piringku di Puskesmas Kakaskasen

c. Teranalisis Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Memberikan referensi bagi institusi Pendidikan terkait dalam melakukan

penelitian yang berkaitan dengan Promosi Kesehatan tentang isi piringku

terhadap pengetahuan ibu dalam pemberian makan pada anak.

2. Bagi Responden

Dapat menambah pengetahuan dan mempengaruhi sika dalam menerapkan

Isi Piringku sebagai sajian sekali makan pada anak sehingga kebutuhan gizi

pada anak dapat terpenuhi.

4
3. Bagi Peneliti Lanjutan

Hasil penelitian ini memberikan gambaran dan informasi dasar untuk

penelitian lanjutan yang berhubungan dengan isi piringku dalam melakukan

promosi Kesehatan gizi pada anak yang tepat.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Promosi Kesehatan

1. Pengertian

Promosi kesehatan dapat diartikan sebagai upaya menyebarluaskan,

mengenalkan atau menjual pesan-pesan kesehatan, sehingga masyarakat

menerima atau membeli pesan-pesan kesehatan tersebut dan akhirnya

masyarakat mau berperilaku hidup sehat. Karena pendidikan kesehatan

dimaksudkan sebagai revitalisasi atau pembaruan dari pendidikan kesehatan

pada waktu yang lalu.

2. Tujuan Promosi Kesehatan

Menurut teori Lawrence Greendalam buku Promosi Kesehatan dan Perilaku

Kesehatan (2020) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu:

a. Tujuan Program Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai

dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.

b. Tujuan Pendidikan Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai untuk

mengatasi masalah kesehatan yang ada.

c. Tujuan Perilaku Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus

tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu tujuan perilaku

berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.

3. Ruang Lingkup Promosi Kesehatan

Menurut Notoatmodjo (2014), ruang lingkup promosi kesehatan

6
berdasarkan aspek pelayanan kesehatan meliputi :

a. Promosi kesehatan pada tingkat promotif

Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada

kelompok orang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu

meningkatkan kesehatannya.

b. Promosi kesehatan pada tingkat preventif Sasaran promosi kesehatan

pada tingkat ini selain pada orang yang sehat juga bagi kelompok yang

beresiko. Misalnya, ibu hamil, para perokok, para pekerja seks,

keturunan diabetes dan sebagainya. Tujuan utama dari promosi

kesehatan pada tingkat ini adalah untuk mencegah kelompokkelompok

tersebut agar tidak jatuh sakit (primary prevention).

c. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif Sasaran pokok pada

promosi kesehatan tingkat ini adalah pada kelompok penderita atau

pasien yang baru sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi

kesehatan pada tingkat ini adalah mengurangi kecacatan seminimal

mungkin. Dengan kata lain, promosi kesehatan pada tahap ini adalah

pemulihan dan mencegah kecacatan akibat dari suatu penyakit (tertiary

prevention).

d. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif

Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita

penyakit, terutama yang menderita penyakit kronis seperti asma,

diabetes mellitus, tuberculosis, hipertensi dan sebagainya. Tujuan dari

promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah

7
penyakit tersebut tidak menjadi lebih parah (secondary prevention).

B. Isi Piringku

Gambar 2.1 Visual Isi Piringku

“Piring Makanku”: Sajian Sekali Makan, dimasudkan sebagai panduan yang

menunjukkan sajian makanan dan minuman pada setiap kali makan (misal

sarapan, makan siang dan makan malam). Visual “Piring Makanan” ini

menggambarkan anjuran makan sehat dimana setengah (50%) dari total jumlah

makanan setiap kali makan adalah sayur dan buah, dan setengah (50%) lagi

adalah makanan pokok dan lauk-pauk.

Dalam visual “Piring Makanku” juga terdapat informasi untuk membatasi

penggunaan gula, garam dan minyak. Berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan

Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan

Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok

makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total

lebih dari 67g (5 sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko

8
hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung. Informasi kandungan gula,

garam dan lemak serta pesan kesehatan yang tercantum pada label pangan dan

makanan siap saji harus diketahui dan mudah dibaca dengan jelas oleh

konsumen.

“Piring Makanku” juga menganjurkan perlu minum setiap kali makan, bisa

sebelum, ketika atau setelah makan. Meskipun gambar gelas hanya satu buah

dalam Gambar 2.2 Visual Isi Piringku visual ini, tidak berarti bahwa minum

dalam satu kali makan hanya satu gelas, bisa saja disesuaikan dengan

kebutuhan, misalnya segelas sebelum makan dan segelas lagi setelah makan.

Makan dan minum tidak ada artinya bila tidak bersih dan aman termasuk tangan

dan peralatan makan. Oleh karena itu sejalan dengan prinsip gizi seimbang

makan dalam visual “Piring Makanku” adalah panduan setiap kali makan, maka

tidak diperlukan anjuran aktivitas fisik dan pemantauan berat badan.

C. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang mengadakan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek

terjadi melalui panca indra manusia yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu pengindraan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian persepsi terhadap obyek. Sebagian besar pengetahuan manusia

diperoleh melalui mata dan telinga.

9
2. Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat yang

berbeda-beda. Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan,

yakni:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada

sebelumnya setelah mengamati sesuatu.

b. Memahami (Comprehention) Memahami suatu objek bukan sekedar tahu

terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang

tersebut harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut.

c. Aplikasi (Application) Aplikasi diartikan apabila orang telah memahami

objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip

yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan seseorang untuk

menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubugan antara

komponen -komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa seseorang itu sudah samapai pada tingkat analisis

adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan,

mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas

objek tersebut.

e. Sintesis (Synthesis) Sintesis menunjuk suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

10
komponen - komponen pengetahuan yang dimiliki.

f. Evaluasi (Evaluation) Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang

untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu.

3. Cara Memperoleh Pengetahuan

Pengetahuan seseorang diperoleh melalui dua cara, yaitu :

a. Cara Memperoleh Kebenaran Nonilmiah

1) Cara Coba Salah (Trial and Error) Metode ini telah digunakan oleh

orang dalam waktu yang cukup lama untuk memecahkan berbagai

masalah. Bahkan sampai sekarang metode ini masih sering digunakan,

terutama oleh mereka yang belum atau tidak mengetahui suatu cara

tertentu dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi.

2) Secara Kebetulan Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

3) Cara Kekuasaan atau Otoritas Dalam kehidupan manusia sehari-hari,

banyak kebiasaan-kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh

orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau

tidak. Kebiasaan seperti ini tidak hanya terjadi pada masyarakat

tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Para

pemegang otoritas, baik pemimpin pemerintah, tokoh agama, maupun

ahli ilmu pengetahuan pada prinsipnya mempunyai mekanisme yang

sama di dalam penemuan pengetahuan.

4) Berdasarkan Pengalaman Pribadi Pengalaman merupakan sumber

pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali

11
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang

dihadapi pada masa yang lalu.

5) Cara Akal Sehat Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat

menemukan teori atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini

berkembang, para orang tua zaman dahulu agar anaknya mau menuruti

nasihat orang tuanya menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya

berbuat salah. Ternyata cara menghukum anak ini sampai sekarang

berkembang menjadi teori atau kebenaran, bahwa hukuman merupakan

metode (meskipun bukan yang paling baik) bagi pendidikan anak.

Pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan

cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak

dalam konteks pendidikan.

6) Kebenaran Melalui Wahyu Ajaran agama adalah suatu kebenaran yang

diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus

diterima dan diyakini oleh pengikut-pengikut agama yang

bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau

tidak.

7) Kebenaran secara Intuitif Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia

cepat sekali melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses

penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sulit

dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang

rasional dan yang sisitematis. Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya

berdasarkan intuisi atau suara hati atau bisikan hati saja.

12
8) Melalui Jalan Pikiran Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat

manusia, cara berfikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia

telah mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh

pengetahuannya. Dengan kata lain, dalam memperoleh kebenaran

pengetahuan manusia telah menggunakan jalan pikirannya, baik

melalui induksi maupun deduksi.

9) Induksi Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pertanyaan yang bersifat umum.

Proses berpikir induksi berasal dari hasil pengamatan indera atau hal-

hal yang nyata.

10) Deduksi Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum yang ke khusus.

b. Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru dalam memperoleh pengetahuan saat ini lebih sistimatis, logis

dan ilmiah. Cara ini disebut dengan metodologi penelitian (research

methodology). Dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan

mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan- pencatatan

terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamati.

4. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan antara lain :

a. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu kegiatan atau proses pembelajaran untuk

mengembangkan atau meningkatkan kemampuan tertentu sehingga

13
sasaran pendidikan itu dapat berdiri sendiri. Pendidikan formal maupun

pendidikan non formal, sistema pendidikan berjenjang diharapkan

mampu meningkatkan pengetahuan melalui pola tertentu.

b. Umur

Umur individu berkaitan erat dengan pengetahuan individu. Semakin

bertambah usia seseorang maka akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya

semakin membaik.

c. Pengalaman

Pengalaman adalah suatu kejadian yang dialami seseorang dalam

berinteraksi dengan lingkungannya. Seseorang mendapatkan

pengetahuan dari pengalaman pribadi maupun pengalaman orang lain

sehingga pengalaman yang sudah diperoleh dapat meningkatkan

pengetahuan seseorang. Pengalaman seseorang tentang suatu

permasalahan akan membuat orang tersebut mengetahui bagaimana cara

menyelesaikan permasalahan dari pengalaman sebelumnya yang telah

dialami sehingga pengalaman yang didapat bisa dijadikan sebagai

pengetahuan apabila medapatkan masalah yang sama.

d. Kebudayaan lingkungan sekitar

Lingkungan sosial budaya yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

dapat bersumber dari pandangan agama, kelompok etnis yang

mempengaruhi proses memperoleh informasi atau pengetahuan

khususnya dalam penerapan nilai-nilai kepercayaan. Kebudayaan

14
dimana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan sikap seseorang. Seseorang yang mempunyai sosial

budaya yang baik maka pengetahuannya akan baik tapi jika sosial

budayanya kurang baik maka pengetahuannya akan kurang baik.

e. Media Massa/Sumber Informasi Informasi yang diperoleh baik dari

pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengetahuan

jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan

atau peningkatan pengetahuan. Dengan kemajuan teknologi tersedianya

berbagai macam media massa seperti media cetak; surat kabar, majalah

dan elektronik; televisi, radio, film/video, dll dapat mempengaruhi

pengetahuan.

5. Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan seseorang dapat dilakukan dengan melakukan

wawancara atau membagikan angket yang menanyakan tentang isi materi

yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Tingkat

pengetahuan dikelompokan menjadi dua kelompok apabila responnya

adalah masyarakat umum yaitu :

a. Tingkat pengetahuan kategori baik nilainya >50%

b. Tingkat pengetahuan kategori kurang baik nilainya ≤50%.

15
D. Prinsip Gizi Seimbang Pada Anak Usia 2 – 5 Tahun

1. Biasakan Makan 3 Kali Sehari (Pagi, Siang dan Malam) Bersama Keluarga

Untuk memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar anak

makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau makan pagi,

makan siang dan makan malam. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-

anak mengonsumsi makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan

agar selalu makan bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama

bagi anak-anak oleh karena mereka sedang tumbuh dan mengalami

perkembangan otak yang sangat tergantung pada asupan makanan secara

teratur.

2. Perbanyak Mengonsumsi Makanan Kaya Protein Seperti Ikan, Telur,

Tempe, Susu dan Tahu

Untuk pertumbuhan anak, dibutuhkan pangan sumber protein dan sumber

lemak kaya akan Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung dalam ikan.

Anak-anak dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur karena kedua

jenis pangan tersebut mempunyai kualitas protein yang bagus. Tempe dan

tahu merupakan sumber protein nabati yang kualitasnya cukup baik untuk

pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika memberikan susu kepada anak,

orang tua tidak perlu menambahkan gula pada saat menyiapkannya.

Pemberian susu dengan kadar gula yang tinggi akan membuat selera anak

terpaku pada kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan yang terbiasa manis

akan membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang.

16
3. Perbanyak Mengonsumsi Sayuran dan Buah – buahan

Sayuran dan buah-buahan adalah pangan sumber vitamin, mineral dan serat.

Vitamin dan mineral merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai

antioksidan, yang mempunyai fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan

sel. Serat berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah

dan menghambat perkembangan sel kanker usus besar.

4. Batasi Mengonsumsi Makanan Selingan yang Terlalu Manis, Asin dan

Berlemak Pangan manis, asin dan berlemak banyak berhubungan dengan

penyakit kronis tidak menular seperti diabetes mellitus, tekanan darah tinggi

dan penyakit jantung.

5. Minum Air Putih Sesuai kebutuhan

Sangat dianjurkan agar anak-anak tidak membiasakan minum - minuman

manis atau bersoda, karena jenis minuman tersebut kandungan gulanya

tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan cairan sehari hari dianjurkan agar anak

anak minum air sebanyak 1200 – 1500 mL air/hari.

6. Biasakan Bermain Bersama dan Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kemudahan akses permainan

tanpa aktivitas fisik yang banyak ditawarkan permainan dengan teknologi

canggih (electronic game), menimbulkan kekhawatiran tersendiri bagi para

orang tua akan perkembangan mental serta psikomotorik anak. Permainan

tradisional dan bermainbersama teman penting untuk anak-anak karena

dapat melatih kemampuan sosial dan mentalanak. Permainan tradisional dan

bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik dalam bentuk permainan

17
dapat mengusir rasa bosan pada anak dan merangsang perkembangan

kreativitasnya. Hal ini akan mendukung tumbuh kembang dan kecerdasan

anak.

E. Balita

Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak

prasekolah (3-5 tahun). Karakteristik balita terbagi dua kategori yaitu usia 1- 3

tahun yaitu konsumen pasif, karena anak meneri makanan dari apa yang

disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia

prasekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif lebih besar.

Namun pada masa anak prasekolah anak menjadi konsumen aktif dan

mengalami pemilihan ataupun penolakan terhadap makanan. Makanan untuk

balita harus mengandung zat-zat gizi dengan mutu dan jumlah yang sesuai

kebutuhan anak. Dengan gizi seimbang balita akan optimal dan daya tahan

tubuhnya akan baik sehingga tidak mudah sakit. Gizi seimbang adalah susunan

makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah

yang sesuai dengan kebutuhan tubuh dengan memperhatikan prinsip

keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat

badan ideal.

Gizi seimbang di Indonesia divisualisasikan dalam bentuk Tumpeng Gizi

Seimbang (TGS) yang sesuai dengan budaya Indonesia. TGS dirancang untuk

membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat

sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa,

18
dan usia lanjut) dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik,

atau sakit). Adapun tanda anak sehat bergizi baik adalah sebagai berikut : (1)

Bertambah umur, bertambah padat, bertambah tinggi; (2) Postur tubuh tegap

dan otot padat; (3) Rambut berkilau dan kuat; (4) Kulit dan kuku bersih dan

tidak pucat; (5) Wajah ceria, mata bening, dan bibir segar; (6) gigi bersih dan

gusi merah muda; (7) nafsu makan baik dan buang air besar teratur; (8) begerak

aktif dan berbicara lancar sesuai umur; (9) penuh perhatian dan bereaksi aktif;

(10) tidur nyenyak.

Menurut Saripudin (2016) usia di bawah lima tahun atau balita merupakan

usia penting dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik anak. Pada usia ini,

anak masih rawan dengan berbagai gangguan kesehatan, baik jasmani maupun

rohani. Lingkungan keluarga menjadi fase pertama dalam melakukan proses

pendidikan. Lingkungan keluarga mempunyai peranan yang sangat penting

dalam proses tumbuh kembang anak termasuk didalamnya pendidikan. Proses

tumbuh kembang anak tidak terlepas dari pengasuhan yang dilakukan dalam

lingkup keluarga besar. Lingkup keluarga besar mencakup keluarga inti yakni

ayah, ibu serta saudara kandung. Sementara keluarga lainnya mencakup kakek,

nenek, bibi, paman serta saudara sedarah baik ke atas maupun ke bawah.

19
BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS PENELITIAN, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep Penelitian

Pengetahuan Sebelum Promosi Pengetahuan Setelah


Promosi Kesehatan Kesehatan Isi Promosi Kesehatan
Piringku

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Pengaruh Promosi Kesehatan Isi


Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon

B. Hipotesis Penelitian

Ho: Tidak ada Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

Ha: Ada Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan

Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas

Kakaskasen Tomohon

20
C. Definisi Operasional

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional
Promosi Sebuah media Leaflet - -
Kesehatan Isi dalam penelitian
Piringku media leaflet
mengenai Isi
Piringku sebagai
panduan dalam
pemberian
makan pada
anak.
Pengetahuan Informasi yang Kuesioner Baik : Ordinal
didapat dengan 21 Nilai ≥ 15
responden soal yang Kurang
tentang terbagi Baik : 15
pemberian menjadi 12
makan pada anak pertanyaan
dengan prinsip positif dan
Isi Piringku yang 9
diambil melalui pertanyaan
pretest dan negatif
posttest

21
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dimana

penelitian ini menggunakan data kuantitatif (data dalam bentuk angka atau data

yang diangkakan) dengan desain penelitian yang digunakan adalah Quasi

eksperimental design (eksperimen semu). Penelitian Quasi eksperimental

design yaitu penelitian dengan melakukan intervensi (perlakuan) pada subjek

yang diteliti untuk mengetahui hasil perubahan setelah diperlakukan oleh

intervensi tersebut. Penelitian ini bisa dilakukan tanpa atau dengan kelompok

pembanding (control group). 39 Pada penelitian ini rancangan penelitian yang

digunakan yaitu dengan desain one group pretest-posttest, dimana penelitian

ini sudah dilakukan observasi pertama (pre-test) sehingga peneliti dapat

menguji perubahan – perubahan yang terjadi dengan memberikan kuesioner

kepada responden (post-test) setelah diberikan intervensi berupa pemberian

media video, tetapi dalam desain ini tidak memiliki kelompok pembanding

(control group). Bentuk rancangan digambarkan sebagai berikut .

22
B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen

Tomohon.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan November-Desember 2021

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang

diteliti. Maka populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Ibu

dengan anak balita berjumlah 85 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

yang digunakan untuk penelitian dimana kesimpulan dari penelitian tersebut

berlaku untuk populasi. Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini

menggunakan non probability sampling dengan teknik purposive sampling.

Purposive sampling adalah pengambilan sampel secara purposive pada suatu

pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau

sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, pada penelitian ini untuk

sampel yang digunakan berdsarkan kunjungan Posyandu 20 Ibu dengan

Balita.

23
D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap persiapan

Sebelum memulai penelitian ini maka perlu dilakukan persiapan yang

meliputi:

a. Penyusunan proposal

b. Penyelesaian administrasi dan perijinan (surat-surat)

c. Melakukan survey awal di tempat penelitian

d. Studi kepustakaan untuk membuat acuan penelitian

e. Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar kuesioner

2. Tahap pelaksanaan

Setelah mendapatkan surat pengantar untuk lahan penelitian dari Dekan

Fakultas Keperawatan selanjutnya peneliti terlebih dahulu mendapatkan

persetujuan (izin) dari tempat penelitian dalam hal ini dari Kepala Puskesmas,

kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan penelitian ini Kepala

Puskesmas untuk diketahui. Sebelum pengumpulan data terlebih dahulu

peneliti menjelaskan maksud dan tujuan serta kerahasiaan data dengan jujur

dan lengkap sehingga peneliti memperoleh data-data yang lebih akurat.

Setelah data terkumpul dilakukan pemeriksaan data kemudian dilakukan

pengolahan data.

24
E. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2010), kuesioner yaitu sejumlah daftar pertanyaan

tertulis yang digunakan untuk mempermudah dalam memperoleh informasi dari

responden terkait laporan hal-hal yang diketahui atau pribadinya. Alat

pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

lembar kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai data primer dalam melakukan

pre-test dan post-test. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat

oleh peneliti dan sudah diuji oleh peneliti sebelumnya Rimadhanti (2020).

Kuesioner pengetahuan menggunakan skala Guttman dan skala dalam penelitian

ini akan didapatkan jawaban yaitu benar atau salah. Kuesioner pengetahuan

terdiri dari 21 butir pertanyaan dengan 12 pertanyaan positif dan 9 pertanyaan

negatif. Dalam pengukuran kuesioner terdapat standar penilaian apabila jawaban

yang dinyatakan benar dan sesuai dengan kunci jawaban peneliti akan bernilai

1, jika jawaban dinyatakan salah dan tidak sesuai dengan kunci jawaban akan

bernilai 0. Pertanyaan positif pada nomor (1,2,4,6,7,10,13 ,15,16,18, 19,21) dan

.Pertanyaan Negatif pada nomor (3,5,8,9,11, 12, 14,17,20).

F. Analisa Data

1. Analisa Univariat

Data analisa dengan menampilkan data dalam bentuk distribusi frekuensi

yang dilaksanakan tiap-tiap variabel dari hasil penelitian.

25
2. Analisa Bivariat

Analisa bivariat merupakan analisa data yang dilakukan pada dua variabel

yang diduga mempunyai hubungan atau korelasi. Analisis ini dilakukan

untuk mengetahui pengaruh variabel independent dengan variabel

dependen (pengetahuan ibu dalm pemberian makan pada anak). Serta

hubungan karakteristik terhadap pengetahuan ibu. Dalam menguji hipotesis

tersebut dilakukan uji normalitas dengan menggunakan nilai Skewness dan

standar error, dimana nilai Skewness dibagi standar error menghasilkan

angka ≤ 2, maka data dinyatakan berdistribusi normal. Jika data

berdistribusi normal maka rumus uji hipotesis yang digunakan adalah jenis

uji parametik yaitu uji paired t test. Untuk mengetahui perbandingan pretest

dan posttest satu kelompok menggunakan paired t test. Dan jika data tidak

berdistribusi normal menggunakan statistik non-parametik yaitu wilcoxon

test.

26
G. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan menjaga kerahasiaan identitas responden akan

kemungkinan terjadinya ancaman terhadap responden. Masalah etika ini

terutama ditekankan pada (Nursalam, 2014):

1. Informed consent

Lembar persetujuan ini diberikan pada responden yang akan mengisi

kuisioner. Jika subjek menolak peneliti akan menghormati hak-hak mereka.

2. Anonymity

Untuk menjaga kerahasiaan maka tidak mencantumkan nama tapi

memberikan kode atau inisial.

3. Confeidentialy

Kerahasiaan informal responden dijamin oleh peneliti dan hanya data-data

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

27
BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Kakaskasen Kota Tomohon terletak di Kelurahan Kakaskasen

Kecamatan Tomohon Utara, berbatasan dengan :

a. Kelurahan Rurukan di sebelah timur,

b. Kelurahan tara-tara disebelah barat,

c. Kelurahan Kinilow disebelah utara

d. Keluarahan talete II di sebelah selatan.

Wilayah kerja Puskesmas Kakaskasen meliputi Kelurahan Kakaskasen

I,II,III, Kakaskasen, Wailan, dan Kelurahan Kayawu. Unit yang menunjang

pelayanan Puskesmas Kakaskasen terdiri dari Puskesmas Pembantu yang

terletak di Kelurahan Kakaskasen I,II, Wailan, Kayawu dan Poskesdes di

Keluarahan Kakaskasen III.

Visi Puskesmas Kakaskasen adalah “terwujudnya kemandirian hidup sehat

bagi Masyarakat Puskesmas Kakaskasen. Misi Puskesmas Kakaskasen adalah

sebagai berikut :

a. Meningkatkan mutu pelayanan Kesehatan yang merata, terjangkau,

berkeadilan yang berorientasikan kepada kepuasan pasien.

b. Mengembangkan sarana dan prasarana yang dapat meningkatkan kualitas

pelayanan

28
c. Menggerakan peran serta aktif masyarakat dalam pembangunan berwawasan

Kesehatan

d. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat.

2. Distribusi Karakteristik Responden

a. Distribusi Frekuensi Menurut Usia

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Menurut usia Responden di Puskesmas

Kakaskasen,Tahun 2021:

Usia Frekuensi Persentasi (%)


20-30 Tahun 11 55,0
>30 Tahun 9 45,0
Total 20 100

Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa dari 20 responden

distribusi frekuensi menurut usia responden yang paling banyak dengan

usia 20-30 tahun, yaitu sebanyak 11 responden (55,0%) dan yang paling

sedikit adalah responden usia >30 tahun sebanyak 9 responden (45,0 %).

b. Distribusi Frekuensi Menurut Usia

Distribusi menurut usia responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Kakaskasen dapat dilihat pada Tabel 5.2 di bawah ini.

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi usia responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Kakaskasen Tahun 2021:

Usia Frekuensi Persentasi


SMA 16 80,0
Sarjana 4 20,0
Total 20 100

29
Data pada tabel di atas menunjukkan bahwa responden Pendidikan

terkahir responden di puskesmas kakaskasen paling banyak dengan

Pendidikan SMA yaitu sebanyak 16 responden (80,0%).

2. Distribusi Kategori Variabel

a. Variabel Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada Balita sebelum

Promosi Kesetahan Isi Piringku

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi pengetahuan Ibu dalam Pemberian

Makan Pada Balita sebelum Promosi Kesehatan Isi Piringku di

Wilayah Puskesmas Kakaskasen Tahun 2021:

Pengetahuan Frekwensi Persentasi (%)


Kurang Baik 19 95,0
Baik 1 5,0
Total 20 100
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum promosi Kesehatan

isi piringku terhadap pengetahuan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas

Kakaskasen sebagian besar pengetahuan kurang baik sebanyak 19

responden (95,0%)

b. Variabel Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada Balita setelah

Promosi Kesetahan Isi Piringku

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi pengetahuan Ibu dalam Pemberian

Makan Pada Balita setelah Promosi Kesehatan Isi Piringku di

Wilayah Puskesmas Kakaskasen Tahun 2021:

30
Pengetahuan Frekwensi Persentasi (%)
Kurang Baik 2 10,0
Baik 18 90,0
Total 20 100
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa setelah promosi Kesehatan

isi piringku terhadap pengetahuan ibu di Wilayah Kerja Puskesmas

Kakaskasen sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 18 responden

(90,0%).

3. Hasil Analisis Bivariat

Tabel 5.5. Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah

Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon, Tahun 2021.

Nilai
Pengetahuan Ibu Mean Std.Dev Std. Error N
p

Sebelum dilakukan
Promosi Kesehatan Isi 9,35 2.907 ,650

Piringku
0,000 20
Setelah dilakukan
Promosi Kesehatan Isi 16.40 1.759 ,393

Piringku

Berdasarkan tabel di atas maka dapat dikatakan bahwa rata-rata penilaian

pengetahuan Ibu sebelum dilakukan promosi Kesehatan isi piringku adalah

9,35 dengan standar deviasi 2.907. Pada penilaian kedua yakni setelah

dilakukan promosi Kesehatan isi piringku rata-rata penilaian adalah 16,40

dengan standar deviasi 1,759.

31
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji T diperoleh nilai p : 0,000 (p

< 0,05) maka dapat disimpulkan terdapat Pengaruh Promosi Kesehatan Isi

Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

B. Pembahasan

Hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata penilaian pengetahuan Ibu

sebelum dilakukan promosi Kesehatan isi piringku adalah 9,35 dengan

standar deviasi 2.907. Pada penilaian kedua yakni setelah dilakukan promosi

Kesehatan isi piringku rata-rata penilaian adalah 16,40 dengan standar deviasi

1,759. Hasil uji statistik dengan menggunakan uji T diperoleh nilai p : 0,000

(p < 0,05) maka dapat disimpulkan terdapat Pengaruh Promosi Kesehatan Isi

Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu dalam Pemberian Makan Pada

Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

Penelitian ini sejalan denhan penelitian yang dilakukan oleh Darni, 2020

bahwa adanya perbedaan yang bermakna pada peningkatan pengetahuan dan

asupan lemak sesudah pemberian edukasi gizi komik isi piringku pada

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol di SDN 44 Ampenan dan SDN 2

Cakranegara Mataram. Sejalan Juga dengan penelitian dari Nira (2020) hasil

penelitian bahwa ada pengaruh penyuluhan program isi piring terhdap

peningkatan sikap ibu dalam menangani balita gizi buruk pada responden

sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan program isi piringku.

Menurut Ai Kustiani (2018) factor yang membentuk perilaku seseorang

mencakup factor predisposisi, factor pemungkin, dan factor penguat. Factor

32
predisiposisi yang mempengaruhi perilaku ibu baik dalam pengetahuan dan

sikap. Pengetrahuan ibu yang baik dalam pemberian makan pada balita

merupakan dasar terbentuknya sikap dan akhirnya membentuk perilaku yang

baik.

Semakin bertambah informasi yang didapat oleh ibu semakin meningkat

pengetahuan ibu dalam pemberian makan yang bergizi pada balita.

Pengetahuan ibu yang baik memiliki peran penting dalam membentuk

kebiasaan makan apada anak yang bergizi.

Peneliti berasumsi bahwa promosi Kesehatan yang dilakukan merupakan

bagian penting dalam upaya perbaikan gizi balita. Promosi atau Pendidikan

Kesehatan yang diberikan dapat mempengaruhi pengetahuan ibu jika

informasi yang diterima oleh ibu diaplikasikan langsung pada kehidupan

sehari-hari sehingga akan menjadi perilaku kea rah yang lebih baik saat

menyediakan atau memberi makanan pada anak. Semakin bertambhanya

informasi yang diterima ibu dan pengetahuan meningkat gizi balita semakin

baik.

33
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sebelum dilakukan promosi Kesehatan isi piringku, pengetahuan ibu balita

sebagian besar kurang baik.

2. Setelah dilakukan promosi Kesehatan isi piringku, pengetahuan ibu balita

sebagian besar baik.

3. Terdapat Pengaruh Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja

Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

B. Saran

1. Bagi institusi pendidikan agar lebih meningkatkan penelitian bagi mahasiswa

khususnya dalam menerapkan penerapan intervensi mandiri perawat

khususnya promosi Kesehatan dalam rangka memberikan gizi yang seimbang

pada balita.

2. Bagi lokasi penelitia hasil penelitian dapat di jadikan sebagai bahan masukkan

dalam mengembangan asuhan keperawatan terutam intervensi mandiri

perawat dalam meningkatkan pengetahuan ibu tentang isi piringku guna untuk

meningkatkan gizi yang seimbang pada balita dengan lebih giat melakukan

promosi Kesehatan/penyuluh/edukasi Kesehatan pada ibu yang memiliki

balita, karena salah satu penyebab stunting yakni gizi yang tidak seimbang

yang didapatkan oleh balita.

34
3. Bagi penelitian lanjutan agar dapat melakukan penelitian lainnya terkait

dengan variable sikap dan perilaku ibu dalam memberikan makanan yang

bergizi pada balita.

35
DAFTAR PUSTAKA

Astuti. 2018. Pengaruh Penyuluhan Makanan Sehat Bagi Balita Terhadap Tingkat

Pengetahuan Ibu Balita. In: Jombang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan

Cendikia Medika.

Anggraeni SB. 2010.Menu Sehat Alami Untuk Balita Dan Batita. Jakarta:

PT.Agromedia Pustaka;

Doddy I. Angka Kekurangan Gizi Indonesia Diatas Ambang Batas WHO. 2017.

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20170309074408-255-

198873/angka-kekurangan-gizi-indonesia-diatas-ambang-batas-who

Istiany R. 2013.Gizi Terapan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Julianti S. 2017. Pengetahuan dan Praktik Ibu Dalam Menyediakan Makan Gizi

Seimbang Untuk Anak Usia 1 – 5 tahun di Desa Sendang Soko Jakenan Pati.:1-

14

Kementerian Kesehatan RI Badan Penelitian dan Pengembangan. Hasil Utama

Riset Kesehatan Dasar. Kementrian Kesehat Republik Indones. 2018:1-100.

doi:1 Desember 2013

Menkes RI. 2019. Angak Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat

Indonesia.;

Nurkholisoh D. 2016. Best Practices Penerapan Program Makan Bersama Di

Daycare. Universitas Pendidikan Indonesia;

Pratama PA. 2017.Efektivitas Media Promosi “Piring Makanku” Pedoman Gizi

Seimbang Sebagai Panduan Sekali Makan. Universitas Airlangga

36
RI RKK. 2015. Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals

(SDGs). Kemenkes R. Jakarta;

Saijah. 2015. Pengingkatan Pemahaman Gizi Seimbang Pada Anak Usia 5 – 6

Tahun Di Taman Kanak – Kanak. Pontianak;

Syaripudin. 23.184 Balita di Kota Bekasi Kurang Gizi, Stunting Jadi Ancaman

Serius Generasi Penerus. 2019.

Wibisono K. 2017. Isi Piringku Gantikan 4 Sehat 5 Sempurna. Majalan Promkes.

Jakarta

37
Lampiran 1.

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth.
Bapak/Ibu ………………
Di –
Tempat
Bapak/Ibu yang saya hormati,
Saya mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan UNPI yang sementara ini dalam
proses penyelesaian tugas akhir/ skripsi dan akan melakukan penelitian. Olehnya,
mohon kiranya kesediaan Bapak/Ibu agar bisa menjadi subyek dalam penelitian
yang kami lakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : Pengaruh
Promosi Kesehatan Isi Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam
Pemberian Makan Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.
Partisipasi dalam penelitian dan atau informasi yang didapat tidak akan
dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan Bapak/Ibu. Kerahasiaan identitas
Bapak/Ibu akan dijamin, dalam laporan hanya akan ditulis kode nomor saja.
Saya sangat menghargai kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu
membaca dan memahami maksud dan tujuan penelitian ini dengan harapan
Bapak/Ibu bersedia menjadi responden. Semoga Tuhan Memberkati.

…………,………….2021
Peneliti

Rismawati

38
Lampiran 2.
SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan

penelitian ini, maka saya yang bertandatangan di bawah ini, menyatakan

BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA*) menjadi responden dari saudari

Rismawati dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Promosi Kesehatan Isi

Piringku Terhadap Tingkat Pengetahuan Ibu Dalam Pemberian Makan Pada Balita

di Wilayah Kerja Puskesmas Kakaskasen Tomohon.

Apabila sewaktu-waktu saya tidak bersedia atau mengundurkan diri menjadi

responden dalam penelitian ini, maka tidak ada tuntutan atau sangsi yang dikenakan

dikemudian hari kepada saya.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran.

……………………2020

( …………………… )

Nama & Tanda Tangan

Keterangan :

*) Coret yang tidak perlu

39
Lampiran 3
KARAKTERISTIK RESPONDEN

A. IDENTITAS RESPONDEN
1. Inisial Nama :
2. Usia :
3. Jenis Kelamin :

B. KUESIONER PENGETAHUAN IBU

No PERTANYAAN Ya Tidak
1. Makanan beraneka ragam adalah makanan yang terdiri dari
nasi, lauk – pauk, sayuran, dan buah
2. Porsi nasi atau penukarnya dengan sayuran harus sama
dalam satu kali makan
3. Porsi makan dengan prinsip Isi Piringku akan menjadikan
tubuh gemuk.
4. Porsi makan dengan memperhatikan jumlah takaran antara
makanan pokok (nasi, kentang, jagung dan lainnya),
sayuran, buahbuahan dan lauk-pauk adalah susunan pangan
sehari – hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
5. Mengonsumsi air putih dianjurkan tidak lebih dari 6 gelas
sehari.
6. Porsi buah dalam sekali makan adalah 1/3 dari ½ piring
7. Porsi makan yang mengandung karbohidrat seperti nasi,
kentang atau penukarnya harus lebih banyak daripada lauk –
pauk
8. Protein hewani dapat diperoleh dari daging sapi, ayam dan
ikan
9. Cuci tangan tidak perlu menggunakan sabun, cukup dengan
menggunakan air mengalir
10. Pemberian lauk – pauk pada makan anak harus lebih banyak
daripada buah
11. Makanan perlu disajikan dengan hiasan, selain itu disajikan
dalam keadaan yang bersih, terhindar dari pencemaran yang
dapat membahayakan kesehatan

40
12. Makanan cepat saji yang berlemak dan berkaborhidrat tinggi
adalah salah satu makanan yang telah memenuhi kebutuhan
gizi pada anak
13. Kebutuhan gizi bayi dan balita sama dengan kebutuhan gizi
pada orang dewasa
14. Porsi makanan pokok adalah 2/3 dari ½ piring dalam sajian
sekali makan
15. Kekurangan gizi pada balita dapat diketahui dengan melihat
balita tidak selera makan
16. Selain nasi, sumber karbohidrat bisa didapatkan dari jagung
dan kentang
17. Kurang gizi dapat mengakibatkan anak mudah terserang
penyakit sehingga mengganggu pertumbuhannya
18. Setelah makan tidak harus mengonsumsi air putih
19. Susu dapat disajikan pada makan anak
20. Kacang merah, kacang hijau dan kacang tanah merupak
sumber protein nabati
21. Sayuran dihidangkan pada makan anak setelah melalui
proses pengolahan

41
LAMPIRAN LEAFLET ISI PIRINGKU KEMENKES

42
43
MASTER TABEL

Pengetahuan Kat Pengetahuan Kat


Pendidikan
No Usia (Thn) Kat Kat sebelum Setelah
Terakhir
Promkes Promkes
1 28 1 SMA 1 9 1 16 2
2 34 2 SMA 1 10 1 15 2
3 20 1 SMA 1 10 1 17 2
4 36 1 SMA 1 13 1 19 2
5 37 1 SMA 1 13 1 18 2
6 25 2 Sarjana 2 17 2 20 2
7 27 2 Sarjana 2 9 1 17 2
8 27 2 Sarjana 2 5 1 15 2
9 38 1 SMA 1 7 1 15 2
10 30 2 Sarjana 2 8 1 16 2
11 33 1 SMA 1 4 1 17 2
12 25 2 SMA 1 10 1 15 2
13 29 2 SMA 1 11 1 18 2
14 32 1 SMA 1 7 1 17 2
15 29 2 SMA 1 9 1 16 2
16 29 2 SMA 1 11 1 18 2
17 35 1 SMA 1 9 1 16 2
18 33 1 SMA 1 10 1 16 2
19 31 1 SMA 1 7 1 15 1
20 31 1 SMA 1 8 1 12 1

Keterangan :
Usia :1 = 20 – 30 Tahun 2= >30 Tahun
Pendidikan Terakhir :1= SMA 2= Sarjana
Pengetahuan : 1= Kurang Baik 2= Baik

44
HASIL UJI STATISTIK

EXAMINE VARIABLES=VAR00003 VAR00004


/PLOT BOXPLOT STEMLEAF NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.

Explore
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan sebelum 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
Promosi Kesehatan
Pengetahuan Setelah 20 100.0% 0 0.0% 20 100.0%
Promosi Kesehatan

Descriptives
Statistic Std. Error
Pengetahuan sebelum Mean 9.35 .650
Promosi Kesehatan 95% Confidence Interval for Lower Bound 7.99
Mean Upper Bound 10.71
5% Trimmed Mean 9.22

Median 9.00
Variance 8.450

Std. Deviation 2.907

Minimum 4
Maximum 17
Range 13
Interquartile Range 4

Skewness .656 .512


Kurtosis 1.591 .992
Mean 16.40 .393

45
Pengetahuan Setelah 95% Confidence Interval for Lower Bound 15.58
Promosi Kesehatan Mean Upper Bound 17.22
5% Trimmed Mean 16.44
Median 16.00
Variance 3.095
Std. Deviation 1.759
Minimum 12
Maximum 20
Range 8
Interquartile Range 3
Skewness -.235 .512
Kurtosis 1.197 .992

Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pengetahuan sebelum .162 20 .182 .950 20 .375
Promosi Kesehatan
Pengetahuan Setelah .163 20 .171 .945 20 .297
Promosi Kesehatan
a. Lilliefors Significance Correction

Pengetahuan sebelum Promosi Kesehatan

Pengetahuan sebelum Promosi Kesehatan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 0 . 4
10,00 0 . 5777889999
8,00 1 . 00001133
1,00 Extremes (>=17)

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)

46
47
Pengetahuan Setelah Promosi Kesehatan

Pengetahuan Setelah Promosi Kesehatan Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

1,00 1 . 2
18,00 1 . 555556666677778889
1,00 2 . 0

Stem width: 10
Each leaf: 1 case(s)

48
49
T-TEST PAIRS=VAR00003 WITH VAR00004 (PAIRED)
/CRITERIA=CI(.9500)
/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Paired Samples Statistics


Mean N Std. Deviation Std. Error Mean
Pair 1 Pengetahuan sebelum 9.35 20 2.907 .650
Promosi Kesehatan
Pengetahuan Setelah 16.40 20 1.759 .393
Promosi Kesehatan

50
Paired Samples Correlations
N Correlation Sig.
Pair 1 Pengetahuan sebelum Promosi 20 .630 .003
Kesehatan & Pengetahuan
Setelah Promosi Kesehatan

Paired Samples Test


Sig. (2-
Paired Differences tailed)
95% Confidence
Interval of the
Std. Std. Error Difference
Mean Deviation Mean Lower Upper t df
Pair Pengetahuan -7.050 2.259 .505 -8.107 -5.993 - 19 .000
1 sebelum Promosi 13.95
Kesehatan - 7
Pengetahuan
Setelah Promosi
Kesehatan

FREQUENCIES VARIABLES=VAR00001 VAR00002 VAR00005 VAR00006


/NTILES=4
/STATISTICS=MEDIAN
/ORDER=ANALYSIS.

51
Frequencies

Statistics
Pengetahuan Pengetahuan
Pendidikan sebelum Promosi Setelah Promosi
Usia Terakhir Kesehatan Kesehatan
N Valid 20 20 20 20
Missing 0 0 0 0
Median 1.00 1.00 1.00 2.00
Percentiles 25 1.00 1.00 1.00 2.00
50 1.00 1.00 1.00 2.00
75 2.00 1.00 1.00 2.00

Frequency Table

Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 Tahun 11 55.0 55.0 55.0
>30 Tahun 9 45.0 45.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SMA 16 80.0 80.0 80.0
Sarjana 4 20.0 20.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

Pengetahuan sebelum Promosi Kesehatan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Baik 19 95.0 95.0 95.0
Baik 1 5.0 5.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

52
Pengetahuan Setelah Promosi Kesehatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid KurangBaik 2 10.0 10.0 10.0
Baik 18 90.0 90.0 100.0
Total 20 100.0 100.0

53
DOKUMENTASI PENELITIAN

54
SURAT SELESAI PENELITIAN

55

Anda mungkin juga menyukai