Anda di halaman 1dari 38

ANALISIS VIDEO ANIMASI “DIVA THE SERIES” UNTUK

MENDUKUNG SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SDN


SEBAUNG 1 PROBOLINGGO

PROPOSAL SKRIPSI

Oleh:

YULIANA
NIM. 170210204095

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
ANALISIS VIDEO ANIMASI “DIVA THE SERIES” UNTUK
MENDUKUNG SIKAP SOSIAL PADA SISWA KELAS IV SDN
SEBAUNG 1 PROBOLINGGO

Oleh
YULIANA
NIM. 170210204095

Dosen Pembimbing Utama : Dra. Yayuk Mardiati, M.A.


Dosen Pembimbing Anggota : Zetti Finali, S.Pd., M.Pd.
Dosen Penguji Utama : Chumi Zahroul F., S.Pd., M.Pd.
Dosen Penguji Anggota : Fitria Kurniasih, S.TP., M.A.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2021
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................
HALAMAN JUDUL............................................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN........................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
RINGKASAN ......................................................................................................
PRAKATA ..........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
BAB. 1 PENDAHULUAN...................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian................................................................................
BAB. 2 TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................
2.1 Sikap sosial.....................................................................................................
2.1.1 Pengertian Sikap Sosial..............................................................................
2.1.2 Faktor-Faktot yang Mempengaruhi Sikap Sosial...................................
2.1.3 Nilai-Nilai Sikap sosial...............................................................................
2.1.4 Indikator Sikap Sosial................................................................................
2.2 Vidio Animasi “Diva The Series”.................................................................
2.3 Penelitian yang Relevan................................................................................
2.4 Kerangka Berpikir........................................................................................
BAB. 3 METODE PENELITIAN......................................................................
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................................
3.2 Sasaran Penelitian.........................................................................................
3.3 Sumber dan Data Penelitian.........................................................................

i
3.4 Definisi Oprasional........................................................................................
3.5 Metode Pengumpulan Data..........................................................................
3.6 Teknik Analisis Data.....................................................................................
3.7 Instrumen Penilaian......................................................................................
BAB. 4 HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................
BAB. 5 PENUTUP...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
LAMPIRAN.........................................................................................................

ii
DAFTAR TABEL

2.1 Tabel Indikator Sikap Sosial...........................................................................


3.1 Tabel Kode Sikap Sosial.................................................................................
3.2 Tabel Pemandu Pengumpulan Data Video Animasi Diva The Series..........
3.3 Tabel Pemandu Pengumpulan Data.................................................................
3.4 Tabel Pemandu Analisis Data Video Animasi Diva The Series.....................
3.5 Tabel Pemandu Analisis Data.........................................................................
3.6 Tabel Pedoman Wawancara ...........................................................................
Tabel Matrik Penelitian.........................................................................................

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

Bab pendahuluan dijelaskan tentang hal-hal berkaitan dengan (1) latar


belakang; (2) rumusan masalah; (3) tujuan penelitian; dan manfaat penelitian.

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek utama yang berpengaruh terhadap


penentu kecerdasan yang dimiliki oleh warga negara pada suatu bangsa.
Pendidikan tidak lain untuk mengubah jati diri seorang peserta didik untuk lebih
maju. Pendidikan yang terdapat di sekolah dasar merupakan pondasi awal dari
pendidikan formal tetapi dalam sebuah pendidikan perlu adanya pembinaan
perilaku atau sikap yang tepat dalam interaksi soasialnya. Menurut Isjoni (2006:
10), sekolah merupakan tempat terjadinya interaksi antara siswa dengan teman
dan guru, namun apabila siswa tidak memiliki sikap yang baik maka siswa akan
sulit untuk beradaptasi dan menjalin interaksi dengan orang lain dalam kehidupan
sosialnya. Kesimpulannya bahwa di dalam kemampuan berinteraksi sosial peserta
didik sekolah dasar perlu menjaga sikap yang baik, dikarenakan sikap sosial akan
muncul ketika terjadi interaksi satu sama lain, oleh karena itu dalam interaksi
perlu adanya menjaga sikap sosial yang baik dengan teman, guru dan orang-orang
didekatnya baik dalam bentuk aktivitas sosial dan komunikasi.
Menjaga sikap sosial menjadi peranan penting dalam menunjang kemampuan
sosial pada peserta didik sehingga sekolah mempunyai tanggung jawab terhadap
pembentukan sikap dan moral siswa, oleh karena itu pendidikan di dalam sekolah
dasar memiliki peran cukup besar untuk dapat menjadikan siswanya tidak hanya
pintar tetapi juga memiliki sikap yang baik sebagaimana diharapkan oleh orang
tua peserta didik. Sikap sosial adalah sikap yang ditunjukkan oleh seseorang
kepada sekelompok atau komunitas baik terhadap satu orang atau lebih. Hal ini
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Hapsari (2013) terkait serial
animasi pada salah satu program acara televisi yang hasilnya menjelaskan bahwa

1
teknologi televisi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan dan
perilaku peserta didik. Televisi berupa media tayangan yang sifatnya audiovisual

2
2

dan merupakan salah satu teknologi yang berpengaruh terhadap perkembangan


pola pikir manusia, utamanya anak-anak usia SD. Televisi adalah media
telekomunikasi yang sangat terkenal yang dapat menanyangkan serial gambar
bergerak beserta suara.
Bandura dalam Ainiyah (2017) menyampaikan terkait eksperimen yang dikenal
dengan istilah boneka bobo, Bandura memperlihatkan bahwa anak-anak belajar
dan meniru perilaku-perilaku yang mereka amati dilakukan oleh orang lain. Anak-
anak dalam observasi ini mengamati (Film) orang dewasa yang melakukan
kekerasan terhadap boneka Bobo. Dalam penelitian tersebut menjelaskan bahwa
anak-anak yang menonton film tanpa pengawasan orang tua akan mulai
menirukan tindakan-tindakan agresif yang diamati pada film sebelumnya.
Sehingga dari eksperimen tersebut dapat disimpulkan bahwa seorang anak perlu
pengawasan dari orang tua dalam menonton video atau film yang hendak ditoton,
agar seorang anak tidak mudah terpengaruh oleh dampak negatif dari tontonan
yang ada dalam tayangan video tersebut.
Seringnya seorang anak atau peserta didik menonton video melalui gadget dengan
memanfaatkan aplikasi video Youtube tanpa di pantau oleh orang terdekat atau
orang tua anak maka dapat mempengaruhi daya pikir peserta didik terhadap
sesuatu yang ada diluar hal tersebut. Video animasi yang buruk juga secara
subyektif dapat mempengaruhi perilaku serta mengakibatkan sikap seorang anak
menjadi kurang baik dikarenakan seorang anak mudah untuk mengingat dan
meniru (imitate). Hal tersebut sangat membahayakan perkembangan yang terdapat
dalam lingkungan sosial pada peseta didik, oleh karena itu perlu diberikan
pemahaman dan bimbibingan yang lebih jelas kepada anak untuk lebih selektif
dalam memilih tontonan video atau film yang hendak ditonton agar peserta didik
tidak hanya sekedar menonton serial video saja akan tetapi anak dapat memahami
makna yang tersirat dalam video tersebut, sehingga peserta didik dapat belajar
sambil menonton. Peran seorang guru selain mengajar perlu memperkenalkan
video atau film animasi yang mengandung konten layak ditonton oleh siswa
untuk mendukung serta melatih sikap sosial yang baik untuk di jadikan contoh
dalam penerapan sikap di sekolah, rumah, dan lingkungan. Guru juga bisa
3

menggunakan video animasi atau film untuk mengganti fitur yang lebih banyak
bermain permainan di gadget dan guru juga dapat memberikan kesan serta
pemahaman tersendiri dalam ingatan siswa jika menggunakan video atau film.
Seperti yang terjadi di saat ini adanya wabah virus Covid-19 berdapak pada
sekolah-sekolah, sehingga sekolah banyak menerapkan pembelajaran secara jarah
jauh dan guru selalu menghimbau siswa untuk terus mematuhi protokol
kesehatan. Apabila terdapat sekolah yang menerapkan pembelajaran luring
ataupun daring maka guru tidak lupa untuk selalu mengingatkan, menghimbau
perlunya menjaga jarak (sosial distancing), serta diwajibkan siswanya untuk
selalu memakai masker guna mencegah penularan virus Covid-19. Disamping itu
siswa lebih banyak menghabisakan waktu belajar dengan sistem belajar jarak jauh
atau sistem belajar dengan dalam jaringan membuat siswa lebih sering berada di
dalam rumah untuk bermaian dan menonton ketimbang berada diluar rumah, oleh
karena itu perlunya peran seorang guru ataupun keluarga untuk selalu memantau
anak-anak tersebut dalam bermain menggunakan gadget.
Penggunaan video animasi yang menarik perhatian siswa dapat menjadikannya
sebagai alternatif bahan pembelajaran. Video atau film animasi selain sebagai
media hiburan juga berfungsi sebagi media yang mendidik untuk mendukung
sikap sosial yang baik pada anak serta mendukung interaksi sosial yang baik pada
peserta didik. Penggunaan video animasi pada anak atau peserta didik merupakan
sebagai media alternatif lainnya yang dapat membentuk sikap sosial yang baik,
selain sikap sosial yang baik video animasi juga dapat meningkatkan interaksi
sosial di dalam lingkungan sekitar anak dan sangat cocok juka ditanamkan pada
diri siswa, karena di dalam kehidupan bermasyarakat siswa tidak hanya perlu
menguasai ilmu umum namun siswa perlu memiliki kepribadian yang baik dan
mimilki sikap sosial yang baik dalam kesehariannya.
Film animasi yang dijadikan bahan penelitian adalah “ Animasi Diva The Series”.
Penggunaan film atau video animasi tersebut dalam penelitian dikarenakan film
animasi tersebut sangat digemari oleh kalangan anak-anak dikarenakan
menggambarkan dunia anak-anak dalam kehidupan sehari-hari sehingga anak
lebih mudah meniru sikap atau tingkah laku yang terdapat dalam video tersebut
4

bahkan sangat bagus dalam proses pembentukan karakter sehingga kelak jika
sudah besar dapat menjadi nilai yang baik yang tertanam dalam diri anak tersebut.
Film animiasi tersebut sangat mudah di akses oleh kalangan masyrakat
dikarenakan terdapat disitus laman Youtube dan memiliki 3,74 juta subscriber
pada tahun 2020. Animasi tersebut menggambarkan cerita tentang seorang gadis
kecil bernama Diva yang selalu bersama kucing putih peliharaannya yang diberi
nama Pupus, juga menceritakan tentang empat sahabat baiknya yakni Mona,
Putu, Tomi dan Febi yang merupakan sahabat dengan memiliki latar belakang
suku dan agama dan juga siswa guru serta karakter yang lainnya.
Berdasarkan cuplikan penggalan cerita film “Diva The Series” dapat digunakan
sebagai alternatif dalam belajar pembentukan sikap sosial yang baik seperti sikap
sosial tolong-menolong dan bentuk toleransi dll, pada siswa SDN Sebaung 1, di
masa saat ini sehingga dapat dijadikan tontonan yang berdampak positif bagi
siswa di SDN Sebaung 1. Mengacu pada kegiatan tersebut nantinya akan
memperlihatkan video dan diharapkan keefektifan video tersebut untuk dapat
ditonton oleh siswa kelas IV dan diharapkan siswa mampu menerapkan gambaran
sikap sosial yang terkandung dalam video animasi tersebut sehingga dapat
mendukung pembentukan sikap sosial yang baik. Selanjutnya peserta didik
diharapkan dapat mengimplementasikan sikap sosial yang positif dalam
kehidupan sehari-hari serta dapat diterapkan di lingkungan sekolah baik terhadap
siswa dan guru, maupun dapat diterapkan ketika pembelajaran daring.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang tersebut, maka
perlu dilakukan penelitian yang berjudul “Analisis vidio animasi Diva The Series
untuk mendukung sikap sosial pada siswa kelas IV SDN Sebaung 1 Probolinggo”
5

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang yang sudah dipaparkan di atas, maka terdapat


rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu bagaimanakah analisis video animasi
“Diva The Series” untuk mendukung sikap sosial pada siswa kelas IV SDN
Sebaung 1 Probolinggo?

1.3 Tujuan

Tujuan pemelitian berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas,


maka tujuan penelitiannya adalah untuk menganalisis film animasi “Diva The
Series” untuk mendukung sikap sosial pada siswa kelas IV SDN Sebaung 1
Probolinggo.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut.

a. Bagi pihak sekolah, penelitian ini dapat memberikan dampak positif bagi
berlangsungnya kehidupan bersosial siswa.
b. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam pembentukan
siskap sosial peserta didik yang baik dan positif dalam interaksinya
disekolah maupun di luar sekolah.
c. Bagi peneliti, dengan penelitian ini dapat memberikan pengetahuan serta
wawasan baru yang sangat berguna dana berharga khususnya berkaitan
dengan sikap sosial di kehidupan bermasyrakat.
d. Bagi peneliti lain. Hasil peneliti ini dapat dijadikan refrensi penelitian
selanjutnya guna melanjutjab penelitian yang lebih baik dari penelitian
sebelumnya.
BAB 2. TINJAUAN PUASTAKA

Bab tinjauan pustaka merupakan bab yang menjelaskan tentang teori yang
berkaitan dengan penelitian diantaranya adalah: (1) Sikap sosial; (2) YouTube;
dan (3) Penelitian yang relevan; (4) Kerangka berpikir.

2.1 Sikap Sosial


2.1.1 Pengertian Sikap Sosial
Secara terminologi istilah kata sikap dalam bahasa Inggris (Attitude) pertama kali
digunakan oleh Herbert Spencer pada tahun (1862) untuk menunjuk suatu status
mental seseorang. (Attitude) sikap merupakan satu predisposisi atau
kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung terus-menerus untuk
bertingkah laku atau untuk mereaksi dengan satu cara tertentu terhadap pribadi
lain Chaplin (2000: 43). Beberapa ahli juga ikut mendefinisikan tentang sikap
diantaranya adalah.

a. L.L. Thursione (1946):


Sikap merupakan suatu tingkatan yang kencenderungannya bersifat positif
maupun bersifat negatif yang berhubungan dengan objek psikologi.
b. Zimbardo dan Ebbesen:
Sikap adalah suatu keadaan yang mudah terpengaruh (predisposisi) terhadap
seseorang, meliputi sebuah ide atau objek yang berisi komponen-komponen
cognitive, affective, dan behavior.
c. D. Krech and RS. Crutchfield:
Sikap merupakan organisasi yang tetap dari proses motivasi, emosi, persepsi atau
pengamatan atas suatu aspek dari kehidupan individu.
d. John H. Harvey dan William P. Smith:
Mendefinisikan sikap sebagai Kesiapan merespon secara konsisten dalam bentuk
positif maupun negatif terhadap suatu objek atau situasi.

6
7

e. W.A Gerungan
Definisi sikap yang lebih komplit diungkapkan oleh W.A Gerungan bahwa,
“Pengertian attitude dapat diterjemahkan dengan kata sikap terhadap objek
tertentu, yang dapat merupakan sikap, pandangan atau sikap perasaan, tetapi sikap
mana disertai oleh kecenderungan untuk bertindak sesuai dengan sikap terhadap
objek tadi itu. Jadi attitude itu lebih diterjemahkan sebagai sikap dan kesediaan
beraksi terhadap suatu hal.” (Ahmadi, 2007: 150)
Berdasarkan definisi dan penjabaran dari para ahli diatas mengenai sikap,
maka dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan bentuk kesadaran diri (individu)
melakukan perbuatan suatu tindakan yang nyata dalam kegiatan-kegiatan sosial.
Seperti yang diketahui, bahwa seseorang/ anak ketika hendak berhubungan
dengan orang lain tidak hanya berbuat begitu saja, tetapi juga menyadari
perbuatan yang dilakukan dan menyadari pula situasi yang ada sangkut pautnya
dengan perbuatan ini. Kesadaran perbuatan yang telah dilakukan pada saat ini
tidak hanya mengenai tingkah laku yang sudah terjadi, tetapi juga tingkah laku
yang mungkin akan terulang dan akan terjadikembali. Kesadaran individu yang
menentukan perbuatan nyata dan perbuatan-perbuatan yang mungkin akan terjadi
itulah yang dinamakan sikap.
Sikap tercermin dari perilaku masing-masing individu dalam perbuatan
diri yang dilakukannya. Jika sesorang berperilaku baik maka dapat dikatakan
sikap yang dimiliki seseorang tersebut dapat dikatakan baik pula. Terkait sikap
sosial seseorang merupakan cerminan kesadaran individu yang menentukan
perbuatan yang nyata dan selalu berhubungan dengan objek sosial.
Menurut W.J. Thomas dalam Ahmadi (2007: 149) sikap mampunyai (3)
aspek dan tiap-tiap aspek diataranya sebagai berikut.
1) Aspek kognitif: yaitu yang berhubungan dengan gejala mengenal pikiran. Ini
berarti berwujud pengolahan, pengalaman, dan keyakinan serta harapan-
harapan individu tentang objek atau kelompok objek tertentu.
2) Aspek afektif: berwujud proses yang menyangkut perasaan-perasaan tertentu
seperti ketakutan, kedengkian, simpati, antipati, dan sebagainya yang
ditunjukkan kepada objek-objek tertentu.
8

3) Aspek konaktif: yaitu berwujud proses tendensi atau kecenderungan untuk


berbuat sesuatu objek, misalnya: kecenderungan memberi pertolongan,
menjauhkan diri dan sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa sikap adalah
kesadaran setiap orang dalam bertindak dan dalam menanggapi sebuah objek.
Sedangkan sosial merupakan sesuatu yang berkenaan dengan hubungan antar
orang maupun antar kelompok yang berpengaruh satu sama lain. Hal ini sesuai
dengan pendapat Ahmadi (2007:149) yang menyatakan sikap sosial adalah
kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang
terhadap objek sosial. Sedangkan menurut Chaplin (2000: 469) mendefinisikan
sikap sosial sebagai redisposisi atau kecenderungan untuk bertingkah laku dengan
satu cara tertentu terhadap orang lain. Sikap sosial dengan kata lain dapat
diartikan satu sikap yang terarah dengan tujuan-tujuan sosial, sebagai bentuk
lawan dari sikap yang terarah kepada tujuan-tujuan pribadi.
Pengertian tentang sikap sosial juga dikemukakan oleh Sudarsono (1997: 216)
yang menjelaskan bahwa sikap sosial merupakan perbuatan-perbuatan atau sikap
yang tegas dari seseorang atau kelompok di dalam keluarga atau masyrakat. Oleh
karena itu sikap sosial pada anak yang ada di lingkungan sekolah, keluarga dan
masyrakat haruslah bertindak dengan mencerminkan perbuatan-perbuatan yang
baik dengan penggunaan bahasa, prilaku, dan tingkah laku yang baik sehingga
sikap yang terdapat dalam diri seorang anak dapat baik di lingkungannya. Oleh
sebab itu dapat disimpulkan bahwa sikap sosial selalu berhubungan dan dengan
kehidupan sosial sebagai bentuk interaksi manusia dengan alam, lingukangan
sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar. Sikap sosial merupakan
tindakan seseorang dalam menyikapi sesuatu di dalam kehidupan sosial. Sikap
sosial ini dapat terlihat dari cara seseorang memperlakukan orang lain ketika
sedang berinterkasi.

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Sosial


Ahmadi (2007: 156) menyatakan sikap sosial timbul karena adanya stimulus.
Terbentuknya suatu sikap sosial itu banyak dipengaruhi perangsang oleh
9

lingkungan sosial dan kebudayaan misalnya: keluarga, sekolah, norma-norma,


golongan agama, dan adat istiadat. Sikap yang terdapat pada seseorang tidaklah
selamanya tetap. Ia dapat berkembang manakala mendapat pengaruh, baik atau
baruk yang didapat dari dalam maupun dari luar yang bersifat positif dan negatif
yang diterimanya. Ahmadi (2017: 157) menjelaskan bahwa sikap sosial akan
tumbuh dan berkembang dalam basis sosial tertentu misalnya: ekonomi, politik,
agama dan sebagainya. Di dalam perkembangan sikap banyak dipengaruhi oleh
lingkungan, norma-norma dari kelompok tertentu. Hal ini akan mengakibatkan
perbedaan sikap antara individu yang satu dengan yang lain karena perbedaan
pengaruh atau lingkungan yang diterima. Sikap akan terbentuk tanpa interaksi
manusia, terhadap objek tertentu atau suatu objek.
Ahmadi (2007: 157-158) membagi beberapa faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi sikap sosial, yaitu:
1) Faktor intern: yaitu faktor yang terdapat dalam pribadi manusia itu sendiri.
faktor ini berupa selectivity atau daya pilih seseorang untuk menerima dan
mengelolah pengaruh-pengaruh yang datang dari luar. Pilihan terhadap
pengaruh dari luar itu biasanya disesuaikan dengan motif dan sikap di dalam
diri manusia, terutama yang menjadi minat perhatiannya.
2) Faktor ekstern: yaitu faktor yang terdapat diluar pribadi manusia. Faktor ini
berupa interaksi sosial diluar kelompok. Misalnya: Interaksi antara manusia
yang dengan hasil kebudayaan, manusia dengan manusia yang sampai
padanya melalui alat-alat komunikasi seperti: surat kabar, radio, televisi,
majalah dan lain sebagainya.
Sedangkan menurut Azwar (2011:30) beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi
sikap diantaranya yaitu:
a. Pengalam Pribadi
Pengalaman pribadi menjadi landasan dasar dalam pembentukan sikap dan sikap
akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman seseorang dapat berkaitan dengan
obejek psikologis atau sikap mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi terjadi
dalam keadaan situasi yang melibatkan faktor emosional.
b. Pengaruh Orang lain yang di anggap penting
10

Seseorang pada umummya cenderung memiliki sikap yang searah atau sama
dengan sikap seseorang yang dianggap penting, sehingga seseorang tersebut
termotivasi oleh keinginan untuk menjalin kerjasama atau berhubungan baik dan
menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
c. Pengaruh Kebudayaan
Kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan mampunyai pengaruh besar
terhadap pembentukan sikap sosial kita.
d. Media Massa
Sarana Komunikasi, yang memiliki pengaruh besar dalam pembentukan sikap
seseorang seperti halnya pemberitaan, penyiaran, penayangan melalui sarana
komunikasi radio, televisi, surat kabar, handphone dan media komunikasi lainnya,
yang semestinya harus disampaikan secara obyektif berpengaruh terhadap
pembentukan sikap sosial seseorang.
e. Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Lembaga pendidikan serta lembaga agama sebagai sistem yang mampunyai
pengaruh dalam pembentukan sikap karena dua-duanya memiliki dasar pengertian
dan konsep dalam diri individu.
f. Pengaruh Faktor Emosional
Suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi yang berfungsi
sebagai sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme
pertahanan ego.
Kesimpulannya adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi sikap seseoramg
baik individu maupun sosial yaitu dapat dipengaruhi secara intern dan ekstren
serta faktor yang mempengaruhi sikap juga dapat dipengaruhi dari pengalam
pribadi, pengaruh orang lain yang di anggap penting, kebudayaan, media massa,
lembaga pendidikan dan lembaga agama serta pengaruh faktor emosional.
11

2.1.3 Nilai-Nilai Sikap Sosial


Misi moral utama dalam sekolah adalah untuk mengajarkan nilai-nilai dasar
penghormatan terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Nilai-nilai sikap
sosial yang mengarah pada perilaku moral, yang sebaiknya ditanamkan dan
diajarkan di sekolah menurut Lickona (2012: 74-76) sebgai berikut;
a. Kejujuran adalah salah satu bentuk nilai. Dalam hubungannya dengan
manusia, berarti adanya perilaku tidak menipu, berbuat curang, atau
mencuri. Ini merupakan salah satu cara dalam menghormati orang lain.
b. Toleransi merupakan bentuk refleksi dari sikap hormat, sebuah sikap yang
memiliki kesetaraan dan tujuan bagi mereka yang memiliki pemikiran, ras,
dan keyakinan berbeda-beda. Toleransi adalah sesuatu yang membuat
dunia setara dari berbagai bentuk perbedaan.
c. Kebijaksanaan merupakan nilai yang dapat menjadikan kita menghormati
diri sendiri.
d. Disiplin diri yaitu membentuk seseorang untuk tidak mengikuti keinginan
hati yang mengarah pada perendahan nilai diri atau perusakan diri. Tetapi
untuk mengejar apa-apa yang baik bagi diri kita dan untuk mengejar
keinginan positif dalam kadar yang sesuai.
Disiplin diri dapat membentuk seseorang untuk tidak mudah puas terhadap apa
yang telah diraih dengan cara mengembangkan kemampuan, bekerja dengan
manajemen waktu yang bertujuan, dan menghasilkan sesuatu yang berarti bagi
kehidupan. Semua itu bentuk dari sikap disiplin diri..
e. Tolong-menolong dapat memberikan bimbingan untuk berbuat kebaikan
dengan hati. Ini dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan
tanggung jawab terhadap etika yang berlaku secara luas.
f. Sikap Peduli sesama dapat diartikan “berkorban untuk”. Sikap ini dapat
membantu untuk tidak hanya mengetahui apa yang menjadi tanggung
jawab kita, tetapi juga merasakannya.
g. Sikap saling bekerja sama mengenal bahwa “tidak ada yang mampu hidup
sendiri di sebuah pulau (tempat kehidupan)” dan dunia yang semakin
12

sering membutuhkan, kita harus bekerja secara bersama-sama dalam


meraih tujuan yang pada dasarnya sama dengan upaya pertahanan diri.
h. Keberanian dapat membantu seseorang untuk menghormati diri sendiri
agar dapat bertahan dalam berbagai tekanan. Sikap ini juga membentuk
manusia untuk menghormati hak-hak orang lain ketika kita mengalami
sebuah tekanan.
i. Demokrasi merupakan cara yang diketahui terbaik dalam menjamin
keamanan dan hak asasi masing-masing individu (untuk memiliki rasa
hormat) dan juga mengangkat makna dari kesejahteraan umum (bersikap
baik dan bertanggung jawab kepada semua orang).
Dengan demikian adanya nilai-nilai sikap sosial tersebut dapat mempengaruhi
seseorang terhadap perilaku sosial dan kecerdasan sosial. Menurut Thordike
dalam (Goleman, 2006) kecerdasan sosial (social intelligence) adalah kemampuan
dalam memahami seseorang pria atau wanita, laki-laki dan perempuan, serta
bertindak dalam hubungan manusia. Kecerdasan sosial juga disebut interpersonal
intelligence yaitu orang yang mampu memahami, berinteraksi, dan berhubungan
baik dengan orang lain yang meliputi kemampuan dalam memahami orang lain,
kemampuan sosial dan keterampilan menjalin hubungan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kecerdasan sosial yang dimiliki seseorang merupakan
kemampuannya dalam berinteraksi, bergaul, memahami dan bekerjasama dengan
orang lain dalam keadaan yang berbeda-beda dengan menggunakan keterampilan
sosial yang dimiliki.
Dalam Permendikbud kurikulum 2013. Nilai-nilai sikap sosial dalam kurikulum
2013 ditingkat sekolah Pendidikan Dasar (SD/MI/SDLB/Paket A) terdapat 6
(enam) aspek yaitu jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli , dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangga, serta negara.
1) Jujur yaitu perilaku tang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan , tindakan, dan
pekerjaan.
2) Disiplin yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
13

3) Santun yaitu perilaku hormat pada orang lain dengan bahasa yang baik.
4) Percaya diri yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk
melakukakn kegiatan atau tindakan.
5) Peduli yaitu sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada
orang lain atau masyarakat dan membutuhkan.
6) Tanggung jawab yaitu sikap dan perilaku peserta didik untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dilakukan
terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang
Maha Esa.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai sikap
sosial yang perlu diterapkan atau diajarkan di dalam sekolah dasar dari sikap
kejujuran dan bahkan siakap toleransi serta yang lainnya menjelaskan bahwa
nilai-nilai tersebut mengacu pada sikap soial dan membutuhkan penilaian dari
banyak orang.

2.1.4 Indikator Sikap Sosial


Sikap sosial menurut Lickona terdapat sembilan (9) macam sikap sosial,
sedangkan dalam Permendikbud terdapat enam (6) macam sikap sosial. Dengan
demikian peneliti mengambil beberapa macam indikator penilaian yang dijadikan
sebagai acuan di dalam analisis penelitian. Salah satunya sikap jujur, sikap
disiplin, sikap santun, sikap percaya diri, sikap peduli, sikap tanggung jawab,
sikap toleransi, sikap tolong menolong. Idikator- indikator dapat dikembangkan
sebagai berikut.
Tabel 2.1 Indikator Sikap Sosial

Indikator Sikap Sosial

1. Sikap Jujur
a. Larangan menyontek saat ujian
b. Mengerjakan sendiri tugas yang diberikan guru, tanpa menjiplak tugas
orang lain
c. Mau mengakui kesalahan atau kekeliruan
d. Mengembalikan barang yang dipinjam atau ditemukan
e. Tidak mau berbohong atau tidak mencontek
14

f. Menyediakan tempat temuan barang hilang

2. Sikap Disiplin
a. Menaati peraturan yang ada di sekolah
b. Tepat waktu mengerjakan tugas
c. Tepat waktu masuk hadir sekolah dan masuk kelas
d. Memakai pakaian atau seragam dengan rapi dan lengkap
e. Mengerjakan tugas/ pekerjaan rumah tepat waktu
f. Membagi waktu belajar dan bermain dengan baik

3. Sikap Santun
a. Menghormati orang lain dan menghormati orang yang lebih tua
b. Berbicara atau bertukar kata halus tidak kasar
c. Berpakaian rapi
d. Dapat mengendalikan emosi dalam menghadapi masalah, tidak marah-
marah
e. Mengucapkan terimakasih apabila menerima bantuan dalam bentuk
jasa atau barang dari orang lain.

4. Sikap Percaya Diri


a. Berani tampil di depan kelas
b. Berani mengemukakan pendapat
c. Berni mencoba hal baru
d. Mencoba hal baru yang bermanfaat
e. Memberikan argumen yang kuat untuk mempertahankan pendapat

5. Sikap Peduli
a. Mengunjungi teman yang sakit
b. Membantu teman yang mengalami kesulitan saat dalam pelajaran
c. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial di sekolah, misal: mengumpulakn
sumbangan untuk membantu yang sakit atau sedang mengalami
kemalangan.
d. Meminjamkan alat kepada teman yang tidak membawa/memiliki.
e. Menolong teman yang mengalami kesulitan
f. Menjaga kelestarian, keindaham, dan kebersihan lingkungan sekolah

6. Sikap Tanggung Jawab


a. Menyelesaikan tugas yang diberikan guru/ orang tua
b. Mengakui kesalahan
c. Melaksanakan peraturan sekolah dengan baik
d. Mengakui kesalahan, tidak melemparkan kesalahan kepada orang lain
15

e. Mengerjakan kewajiban seperti piket dikelas


f. Menjalankan kewajiban dirumah misalnya belajar atau membantu
orang tua

7. Sikap Toleransi
a. Menghormati teman yang berbeda keyakinan baik dari segi suku,
etnis, agama, dan budaya dll.
b. Memberikan kesempatan kepada teman untuk mengemukakan
pendapatnya
c. Menghargai perbedaan pendapat dengan orang lain.

8. Sikap Tolong Menolong


a. Membantu oranng lain dengan ikhlas
b. Saling membantu teman atau guru yang sedang kesusahan
c. Meluangkan waktu membantu orang tua
d. Kerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok
e. Memberi minum atau makan pada pengemis
f. Membantu teman atau orang lain yang sedang terkena musibah

2.2 Video Animasi “Diva The Series”


Video animasi “Diva The Series” merupakan video animasi karya anak bangsa,
asli buatan atau produk Indonesia yang menarik dan mendidik, diproduksi oleh
Kastari Animation dari PT. Kastari Sentra Media yang dapat dinikmati melalui
serial di chanel youtube milik kastari animation dengan nama “Diva The Series”.
Kastari animation menghadirkan serial animasi “Diva The Series” sebagai media
edukasi dalam hiburan yang cocok ditonton untuk anak-anak diatas umur 6 tahun
keatas. Animasi tersebut bergabung pada media sosial Youtube sejak 16 Oktober
2015 dan ditonton 1.820.969.442 kali. Untuk penonton episodenya paling sedikit
82 ribu penonton dan terbanyak 19 juta lebih penonton yang terdiri dari kalangan
remaja dan anak-anak bahkan orang dewasa. Selain itu juga para penonton selalu
memberikan komentar positif dan menantikan tayangan film animasi “Diva The
Series” terbarunya, bahkan banyak yang ikut memberikan masukan dan saran
tentang tema yang harus dibahas dalam episode-episode mendatang baik melalui
kolom komentar maupun melalui email. Hal ini membuktikan bahwasannya film
animasi ini sangat digemari dan disukai banyak orang. Selain itu juga durasi
16

tayang animasi “Diva The Series” tidak terlalu lama hanya sekitar enam sampai
tujuh menit dalam setiap per-episodenya, sehingga sesuai dengan daya konsentrasi
anak yang tidak bisa begitu lama untuk duduk diam dan fokus terhadap satu hal.
Video animasi “Diva The Series” menampilkan sosok karakter tentang anak
sekolah dasar yang menjadi peran utamanya yaitu gadis kecil bernama Diva dari
Sunda yang selalu ditemani oleh kucing putihnya yang diberi nama Pupus, serta
teman-temannya dengan latar belakang suku dan agama yang berbeda, Mona dari
Jawa, Putu dari Bali, Febi dari Ambon dan Tomi asli Betawi, mereka menjadi
tokoh animasi yang ikonik karena persahabatan dan perbedaan yang terdapat
dalam serial “Diva The Series” sehingga anak-anak yang menonton, juga bisa
berteman dengan anak yang berbeda suku bangsa, tata bahasa, dan juga warna
kulit, dan animasi ini banyak mengandung konflik seru yang terjadi dalam setiap
harinya.
Film animasi ini menceritakan sosok anak kecil yang bernama Diva dan teman-
temannya, sehingga lewat animasi ini diharapkan dapat belajar menangani
masalah yang harus dihadapi. Perilaku positif yang terdapat dalam animasi dapat
menjadikan film animasi tersebut banyak digemari oleh anak-anak, menjaga
persahabatan dan membedakan anatara yang baik dan buruk, serta berperilaku
sopan terhadap orang lain adalah ciri khas dalam animasi “Diva The Series” ini.
cerita dalam animasi film ini menunjukkan sebuah cerita yang terjadi dalam
sehari-harinya sehingga sangat cocok jika ditonton ketika anak-anak sedang
duduk santai menikmati tayangan film yang diputar oleh orang tuamya. Film
animasi “Diva The Series” juga dapat digunakan pendidik sebagai variasi media
pendidikan di sekolah.

2.3 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh
Rosidah (2019). Dengan hasil penelitiannya yaitu bahwa penanaman sikap sosial
yang terjadi di kelas V terhadap siswa MIN Bandar Lampung sudah memiliki
17

sikap sosial seperti guru memberikan perintah mengerjakan tugas dan dilakukan
berkelompoh, sehingga siswa sudah dengan sigap mengerjakan dan bekerjasama
dengan teman kelompoknya. Bukan hanya sikap sosial tanggung jawab, siswa
sudah memiliki sikap disiplin, percaya diri yang merupakab ketiga tersebut bagian
dari nilai-nilai sikap sosial yang harus dimilikinya.
Hadi (2017) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa penanaman sikap soial
melalui pembelajaran IPS terhadap siswa dinilai cukup baik dikarenakan nilai-
nilai sikap sosial sudah tertanam melalui pembelajaran IPS tersebut. Melalui
pembelajaran IPS siswa dapat diajarakan untuk selalu jujur dalam hal apapun, saat
mengerjakan tugas siswa dengan sigap mengerjakannya dan menutupi jawaban
mereka dengan menggunakan buku, bukan hanya itu siswa dihimbau untuk selalu
bersikap jujur. Siswa juga mampu bersikap sosial sopan santun, mampu bersikap
sosial toleransi, mampu bersikap sosial disiplin, yang merupakan bentuk dari
nilai-nilai sikap sosial yang harus dimilikinya sebagai mahkluk sosial.
Anniyah (2017) hasil penelitiannya yang pertama yaitu Social learning theory
dimana menjelaskan tentang teori dan pembentukan kepribadian secara
behavioral. Teori ini lebih menekankan pentingnya lingkungan sosial. Individu
yang demikian, dalam teori ini, dipandang memiliki efikasi diri yang membuatnya
cakap secara sosial. Kedua, dalam sistem keluarga, social learning theory
diterapkan membentuk efikasi diri tidak mungkin dilihat sebagai upaya personal
belaka. Akan tetapi, sebagai bagian dari sebuah lembaga sosial tujuan hidup yang
mereka cari hanya dapat dicapai dengan bekerjasama melalui usaha yang saling
berhubungan. Ketiga, social learning theory dapat membentuk kepribadian
individu sebagai respons atas stimulus sosial yang akan berimbas pada bagusnya
pembentukan karakter generasi bangsa yang peka terhadap sosial atau lingkungan.
Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebelumnya,
dapat disimpulakan bahwa penelitian tentang sikap sosial sudah pernah dilakukan.
Hal mendasar yang menjadikan perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian
sebelumnya, dalam penelitian ini objek yang dikaji adalah video animasi “Diva
The Series” yang dapat mendukung sikap sosial pada anak.
18

2.4 Kerangka Berpikir


Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif-kualitatif. Sugiyono (2015:308) mengemukakan bahwa
teknik pengumpulan data merupakan langkah yang peling utama dalam suatu
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk memperoleh suatu
data. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dalam penelitian ini
melibatkan konten anak yaitu konten pada animasi “Diva The Series” yang dapat
mendukung sikap sosial pada anak. Pengambilan data dilakukan dengan
mengunduh video konten anak yaitu animasi “Diva The Series” melalui situs
laman YouTube.
Pengumpulan data dilakukan dengan beberapa lanngkah yang nantinya akan
dijelaskan pada bab selanjutnya yaitu bab tiga (3). Setelah data terkumpul,
langkah selanjutnya yaitu menganalisis data yang telah diperoleh. Analisis data
kualitatif terdiri atas tiga proses kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan. Pereduksian data dilakukan untuk memilah data yang
penting. Setelah pereduksian data selanjutnya penyajian data. Penyajian data
dilakukan dengan tujuan mempermudah dalam membuat analisis data dan dalam
pengambilan kesimpulan. Penyajian data dibagi menjadi empat tahap yaitu
pengkalsifikasian data, pengkodean data, pendeskripsian data dan interpretasi
data.
Pengklasifikasian data dilakukan dengan cara mengelompokkan data-data sesuai
dengan kategori yang telah ditentukan sebelumnya. pendeskripsian data dilakukan
terhadap data-data yang sudah dikategorikan sesuai dengan nilai sikap soial yang
ada pada konten anak, setelah data-data dikelompokkan , selanjutnya yaitu
menyajikan data. Data disajikan dalam bentuk tabel yang berisi uraian singkat,
teks naratif, dan kategori data. Langkah-langkah diatas harus dilakukan secara
berurutan dan disiplin agar mendapatkan hasil penelitian yang maksimal. Berikut
bagan dari langkah-langkah diatas.
19

Pengumpulan Pereduksian
Pengodean Data
Data Data

Pengklasifikasian
Penyajian Data Penarikan Data
Data

Verivikasi Data

Gamabar 2.1 Gambar Kerangka Berpikir


BAB.3 METODE PENELITIAN

Bab metode penelitian merupakan bab yang menjelaskan tentang metode yang
digunakan dalam penelitian yang meliputi (1) jenis dan rancangan penelitian; (2)
sasaran penelitian; (3) sumber dan data penelitian; (4) definisi oprasioanl: (5)
metode pengumpulan data; (6) teknik analisi data; (7) instrumen penelitian.

3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian


Jenis dan rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Penelitian ini membahas mengenai deskriptif sikap sosial
yang terdapat dalam animasi film kartun “Diva The Series” yang menjadi
tontonan anak-anak yang terdapat dalam saluran YouTube. Masyhud (2016:104)
menyatakan penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan suatu keadaan, suatu kondisi secara ilmiah, yang dimaksud agar
diperoleh suatu gambaran yang jelas, obyektif dari suatu keadaan sebagaimana
adanya tanpa menghubungkan dengan keadaan maupun kondisi tertentu variabel
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sikap sosial yang terdapat
pada konten animasi yakni dalam animasi “Diva The Series” yang terdapat pada
media sosial YouTube.
Rancangan penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
rancangan penelitian kualitatif (analisis isi) karena dalam penelitian ini membahas
mengenai sikap sosial yang terdapat dalam konten anak/ kartun pada media sosial
YouTube yaitu video animasi “Diva The Series”. Dalam masyhud (2016:27)
mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang lebih
menekankan aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah
daripada melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Data dalam
penelitian kualitatif tidak menampilkan angka-angka/ tidak berupa angka, hasil
pengukurannya melainkan berupa deskripsi kalimat yang tersusun oleh kata-kata
menggambarkan suatu fenomena tertentu. Hasil dari penelitian kualitatif berupa
pemaparan mengenai situasi yang diteliti dan disajikan dalam uraian berbentuk

20
21

naratif. Sehingga, data yang diperoleh berasal dari data kualitatif yang berupa
deskripsi seperti melalui tahapan wawancara, video maupun bahan dokumentasi.

3.2 Sasaran penelitian


Sasaran penelitian merupakan objek dan objek yang akan digunakan dalam bahan
penelitian. Data pada penelitian ini berupa kalimat-kalimat pada dialog yang
ditunjukkan oleh tokoh peran dalam video animasi “Diva The Series”. Sumber
data pada penelitian ini ialah beberapa episode video animasi “Diva The series”.
Adapun episode yang akan dijadikan sumber data sebagai berikut:
1. Animasi Diva The Series (.............)
2. Animasi Diva The Series (.............)
3. Animasi Diva The Series (.............)
4. Animasi Diva The Series (.............)
5. Animasi Diva The Series (.............)
6. Animasi Diva The Series (.............)
7. Animasi Diva The Series (.............)
8. Animasi Diva The Series (.............)
9. Animasi Diva The Series (.............)
10. Animasi Diva The Series (.............)

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV yang berada di SDN Sebaung 1
Probolinggo karena diusia siswa kelas 4 ini sekitar 10-9 tahun dimana pada usia
ini siswa masih pada masa imitasi atau meniru keadaan yang ada di lingkungan
maupun sesuatu yang dilihatnya. Selain itu juga anak yang berusia 9-10 tahun
cenderung lebih banyak waktu menonton yang sangat tinggi sehingga
memungkinkan banyak sekali yang dapat mereka lihat dalam waktu sehari.
Seperti yang diketahu bahwa dimasa keadaan ini adanya wabah Covid-19
menyebabkan waktu anak dirumah lebih banyak dan siswa/anak lebih cenderung
memilih menonton. Kajian penelitian ini nantinya mencangkup tentang nilai sikap
sosial yang terdapat dalam video animasi “Diva The Series” tersebut yang bisa
mendukung sikap sosial yang ada pada anak/ siswa.
22

3.3 Sumber dan Data Penelitian


Lofland (dalam Moleong 2016:157) menyatakan bahwa sumber data dalam
penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah data
diperolehnya data serta sumber yang akurat, sesuai, tepat dan terpercaya. Berikut
adalah data dan sumber data yang dapat digunakan dalam penelitian.
3.3.1 Data
Data dakam penelitian ini adalah berupa tulisan, baik berupa kata-kata, kalimat-
kalimat, paragraf, sikap dan perilaku para tokoh yang terdapat dalam video
animasi “Diva The Series” yang mengindikasikan sikap sosial. Data tersebut dapat
berasal dari dialog antar tokoh dalam cerita, penjelasan tokoh lain ataupun
penjelasan dari penulis.
3.3.2 Sumber Data
Arikunto (2013:129) menyatkan bahwa sumber data merupakan suatu subyek dari
mana data dapat diperoleh. Sumber data dari penelitian ini diperoleh dari channel
animasi “Diva The Series” yang terdapat di media sosial YouTube.com antara
lain:

11. Animasi Diva The Series (.............)


12. Animasi Diva The Series (.............)
13. Animasi Diva The Series (.............)
14. Animasi Diva The Series (.............)
15. Animasi Diva The Series (.............)
16. Animasi Diva The Series (.............)
17. Animasi Diva The Series (.............)
18. Animasi Diva The Series (.............)
19. Animasi Diva The Series (.............)
20. Animasi Diva The Series (.............)
3.4 Definisi Oprasional
Devinisi oprasional dibutuhkan untuk menyamakan presepsi antara peneliti dan
pembaca sehingga tidak terjadi kesalahan pahaman mengenai beberapa istilah
dalam penelitian ini. definisi oprasional bertujuan untuk memberikan batasan-
23

batasan pengertian terhadap sebuah istilah yang digunakan dalam penelitian ini.
istilah dalam penelitian ini adalah sebgai berikut;

a. sikap sosial adalah sikap sosial yang selalu berhubungan dan dengan
kehidupan sosial sebagai bentuk interaksi manusia dengan alam,
lingukangan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan sekitar.
Sehingga Sikap sosial merupakan tindakan seseorang dalam menyikapi
sesuatu di dalam kehidupan sosial.
b. video animasi “Diva The Series”, video yang digunakan dalam penelitian
ini adalah video dari situs laman YouTube yang diproduksi oleh Kastari
Animation dari PT. Kastari Sentra Media, jadi hak cipta dapat
dipertanggung jawabkan.

3.5 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data adalah teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
data-data yang diperlukan untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara wawancara dan
dokumentasi. Sugiyono (2015:308) menjelaskan bahwa teknik pengumpulan data
merupakan langkah yang paling utama dalam suatu penelitian, karena tujaun
utama dari penelitian adalah untuk memperoleh suatu data. Teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dan
wawancara.
3.5.1 Metode wawancara
Menurut Kartono (dalam Gunawan 2014:162) metode wawancara merupakan
suatu kegiatan tanya jawab dengan tatap muka (face to face) antara pewawancara
(interviewer) dan yang diwawancarai (interviewee) tentang masalah yang diteliti,
yang bermakud pewawancara memperoleh persepsi, sikap, dan pola pikir dari
yang diwawancarai yang relevan dengan masalah yang diteliti. Oleh karena itu
wawancara dapat digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin mengetahui hal-hal dari informan yang lebih mendalam. Pertanyaan dalam
teknik wawancara ini termasuk pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat.
24

Patton (dalam Sugiyono 2015:322) menyatakan ada kalanya peneliti ingin


meminta pendapat kepada infoman terhadap data yang diperoleh dari sumber
tertentu, oleh karena itu peneliti-peneliti pertanyaan yang dilontarkan kepada
informan berkenaan dengan pendapatnya tentang data tersebut.
Lincoln dan Guba (dalam Sugiyono 2015:322) mengemukakan ada tujuh langkah
dalam penggunaan wawancara untuk mengumpulkan data dalam penelitian
meliputi.
a. Menetapkan pada siapa wawancara itu akan dilakukan
b. Menyiapkan pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
c. Mengawali atau membuka alur wawancara
d. Melangsungkan alur wawancara
e. Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dengan mengakhirinya
f. Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
g. Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh
3.5.2 Dokumentasi
Arikunto (2013:231) menyatakan bahwa teknik dokumentasi adalah teknik
mencari data mengenai hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkip, buku,
surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda, dan sebagainya.
Pengumpulan pada data menggunkan teknik dokumentasi dalam penelitian ini
utuk menjawab semua rumusan masalah dengan menggunkan video.
Pengumpulan data dilakukan dengan mengunduh beberapa video animasi “Diva
The Series” yang terpilih melalui situs laman YouTube.com.
Langkah-langkah yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
meliputi sebagai berikut.
a. Mengunduh video animasi “Diva The Series” pada laman YouTube.com.
b. Menonton dan memilih episode-episode video animasi “Dova The Series”
yang dianggap menarik serta memuat atau terdapat unsur yang mendukung
sikap sosial.
c. Mencermati sikap sosial yang mencul dalam video animasi “Diva The series”
tersebut.
25

d. Mendeskripsikan serta mencatat data yang mengandung nilai-nilai edukatif


pada tabel pemandu pengumpulan data.
e. Memberi kode pada data kemudian mengkalsifikasikan data-data tersebut
berdasarkan nilai sikap sosial yang telah ditetapkan.
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif
kualitatif. Teknik analisis kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh data hasil
analisa secara kualitatif ini bertujuan untuk memperoleh data hasil analisis secara
kualitatif dengan menggunakan uraian bahasa tulis yaitu berupa deskripsi
tindakan secara kalimat atau kata-kata dari para tokoh kartun tersebut. Menurut
Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2015:246) menyatakan analisis data
kualitatif terdiri atas tiga proses kegiatan yaitu reduksi data, penyajian data, dan
penarikan kesimpulan/ verifikasi. Langkah-langkah dalam menganalisis data
sebagai berikut.

3.6.1 Reduksi Data


Reduksi data adalah proses merangkum, memilah hal-hal yang bersifat pokok,
memfokuskan pada data yang dianggap penting, serta dicari tema pada pola dari
data tersebut. Kegiatan mereduksi data dalam penelitian ini bertujuan untuk
memfokuskan data yang tulisan, baik berupa kata-kata, kalimat-kalimat, paragraf,
sikap dan perilaku para tokoh yang dianggap penting. Data yang dimaksud adalah
data yang mengandung nilai-nilai sikap sosial.
Objek penelitian dalam penelitian ini adalah analisis nilai-nilai sikap sosial yang
terdapat dalam vidio konten anak animasi “Diva The Series”. Menurut Eriyanto
(2011:1) analisis isi atau content analysis digunakan untuk menganalisis semua
bentuk dokumen baik cetak maupun visual.
3.6.2 Penyajian Data
Penyajian data adalah pengumpulan data yang sudah tersusun dan sudah memberi
kemungkinan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Penyajian data dalam penelitian ini adalah pengklasifikasian data dilakukan
26

dengan cara mengelompokkan data yang berupa kata-kata, kalimat, sikap dan
perilaku dalam video animasi “Diva The Series” yang diindikasi terdapat nilai-
nilai sikap sosial didalamnya. Data yang sudah dikategorikan kemudian diberi
kode. Menurut Miles dan Huberman (2014:87) kode merupakan singkatan atau
simbol yang diterapkan pada sekelompok kata-kata yang berupa kalimat atau
paragraf. Kode biasanya dikembangkan dari permasalahan penelitian, hipotesis,
konsep-konsep kunci, atau tema-tema yang penting. Pemberian kode bertujuan
untuk memudahkan pengklasifikasian data berdasarkan kategori yang sudah
ditentukan.
Penamaan kode berdasarkan Miles dan Huberman (2014:98) sebaiknya memiliki
kaitan yang erat dengan konsep atau istilah yang digunakan dan disarankan untuk
tidak menggunakan angka-angka. Oleh karena itu pemberian kode sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Kode Sikap Sosial
No Kode Keterangan
1. SJ Sikap Jujur
2. SD Sikap Disiplin
3. SS Sikap Santun
4. SPD Sikap Percaya Diri
5. SP Sikap Peduli
6. STJ Sikap Tanggung Jawab
7. ST Sikap Toleransi
8. STM Sikap Tolong menolong

Setelah tahap pemberian kode, semua data dimasukkan ke dalam tabel


pengumpulan data. Tahap selanjutnya adalah pendeskripsian data yang dilakukan
terhadap data-data yang sudah dikategorikan sesuai dengan nilai sikap sosial yang
terdapat dalam konten anak tersebut yang akan menjadi objek penelitian,
sedangkan interpretasi data dalam penelitian atau penafsiran mengenai sikap
sosial yang terkandung dalam kata-kata, kalimat, sikap dan perilaku tokoh pada
konten anak tersebut.

3.6.3 Penarikan kesimpulan


27

Tahap analisis data yang terakhir yaitu penarikan kesimpulan atau verifikasi data.
Penarikan nkesimpulan atau verifikasi data dilakukan oleh peneliti terhadap suatu
dokumen yang menjadi objek penelitian. Hasil analisis akan ditarik kesimpulan
secara umum, setelah melakukan penarikan kesimpulan, peneliti harus mengecek
kembali pada tahap reduksi data dan penyajian data untuk memastikan tidak ada
kesalahan yang dilakukan.

3.7 Instrumen Penelitian


Instrumen yang paling utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang
terlibat secara langsung dalam kegiatan pengumpulan data dan analisis data.
Sugiyono (2015:305) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif yang menjadi
instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Sugiyono (2015:306)
peran peneliti sebagai human instrument adalah untuk menetapkan fokus
penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data,
menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan
atas temuannya. Peneliti berperan penuh sebagai pengamat dalam penelitian, baik
mengamati subjek penelitian dan objek penelitian yang berupa kata-kata, kalimat,
sikap dan perilaku yang terdapat pada konten anak.
Penelitian ini, sebagai peneliti sebagai instrumen utama juga menggunakan dua
instrumen pendukung agar penelitian dapat berjalan lancar. Instrumen pendukung
tersebut adalah tabel pemandu pengumpulan data dan tabel pemandu analisis data
yang dipaparkan sebgai berikut.
a. Tabel Pemandu Pengumpulan Data
Tabel pemandu pengumpulan data digunakan untuk membantu mengumpulkan
data yang dibutuhkan oleh peneliti sebelum dianalisis dengan mengklasifikasikan
kata-kata, kalimat, sikap dan perilaku yang mengandung indikator nilai- nilai
sikap sosial di dalamnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tabel pengumpulan data untuk menjawab rumusan masalah.
28

3.2 Format Tabel Pemandu Pengumpulan Data Video Animasi “Diva The Series”
No Judul/ Episode View Like Dislike
. Video
1
2
3
4
5
Dst
Dimodifikasi dari wirga (2016: 14-26)
3.3 Format Tabel Pemandu Pengumpulan Data
No. Judul/ Episode Paparan Data Kode
1
2
3
4
5
Dst
Sumber: Moleong (2016: 248)
b. Tabel Pemandu Analisis Data
Tabel pemandu analisis data digunakan untuk membantu peneliti dalam
mengklasifikasikan data yang akan dianalisis . instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah tabel analisis data untuk menjawab rumusan masalah.

3.4 Format Tabel Pemandu Analisis Data Video “Diva The Series”
No Judul/ Episode View Like Dislike Rating Social Blade
.
1
2
3
4
5
Dst
Dimodifikasi dari wirga (2016: 14-26)
3.5 Format Tabel Pemandu Analisis Data
No. Judul/ Episode Deskripsi Data Kode Interpretasi Data
1
2
3
29

4
5
Dst
Sumber: Moleong (2016: 248)
c. Tabel Pedoman Wawancara
Tabel pedoman wawancara digunakan untuk membantu penelitian dalam
mengklasifikasikan pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tabel pemandu wawancara.

3.6 Tabel Pedoman Wawancara

No. Pertanyaan Peneliti Jawaban Informan

Dst

Sumber: Moleong (2016: 248)


DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta.

Ainiyah, Q. 2017. Social Learning Theory dan Perilaku Agresif Anak dalam
Keluarga. Al-ahkam. 2(1): 91-104

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT


Rineka Cipta.

Arsita, M., A. Hasyim., M. M. Adha., 2014. Pengaruh Tayangan Film Kartun


Terhadap Pola Tingkah Laku Anak Usia Sekolah Dasar.
http://journal.fkip.unila.ac.id. [Diakses pada 22 Desember 2020].

Azwar, saifuddin. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

Chaplin, J.P. 2000. Dictionary Of Psychology. Tejermahan oleh Kartini Kartono.


Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Eriyanto. 2011. Analisis Isi: Pengantar Metodologi untuk Ilmu Komunikasi dan
Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Preda Kencana Media Group.

Goleman, Daniel. 2006. Emotional Intelligence. Tejermahan oleh T. Hermaya.


Kecerdasan Emosional. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif: Teori dab Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.

Hadi, D. P. 2017. Penanaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Pada Siswa
Kelas V. Skripsi. Lampung: Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Raden Intan Lampung.

Hapsari, V. T. 2013. Pengaruh Intensitas Menonton Serial Animasi Upin dan Ipin
Terhadap Nilai-Nilai Moral Pada Siswa Sekolah Dasar. Skripsi. Surakarta:
Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Isjoni. 2006. Dari Substansi ke Praksis. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.


Kemendikbud. 2016. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kemendikbud.

Kemendikbud. 2016. Peraturan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan Republik


Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian. Jakarta:
Kemendikbud.

Kurnianingrum, R. 2018. Penaman Sikap Sosial Melalui Pembelajaran IPS Kelas


V di SD Negeri Pengkol. http://journal.student.uny.ac.id. [Diakses pada 12
Desember 2020].

Lickona, Thomas. 2012. Educating for Character: How Our School Can Teach
Respect And Responsibility. New York: Bantam Books. Terjemahan oleh J. A.
Wamaungo. dan Editor U. Wahyudin dan Suryani. 2012. Mendidik Untuk
Membentuk Karakter, Bagaimana Sekolah dapat Mengajarkan Rasa Hormat dan
Tanggung Jawab. Jakarta: Bumi Aksara.

Masyhud, S. 2016. Metode Penelitian Pendidikan. Jember: Lembaga


Pengembangan Manajemen dan Profesi Kependidikan (LPMPK)

Miles, M. B. Dan A. M. Huberman. 2014. Analisis Data Kualitatif. Jakarta:


Universitas Indonesia.

Moleong, L. J. 2016. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Ni’mah, A. M. U. 2020. Penanaman Sikap sosial Melalui Pembelajaran Tematik


Muatan IPS Pada Peserta Didik MI Al Hidayah 02 Betak Kalidawir Tulungagung.
Skripsi. Tulungagung: Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.

Rosidah. 2019. Strategi Pembelajaran Dalam Menanamkan Sikap Sosial Siswa di


Kelas V MIN 2 Bandar Lampung. Skripsi. Lampung: Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Sudarsono. 1997. Kamus Konseling. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan, Kuantitatif kualitatif dan R&D.


Bandung: Alfabeta.
Tiara, S. K., dan E. Y. Sari. 2019. Analisis Teknik Penilaian Sikap Sosial Siswa
dalam Penerapan Kurikulum 2013 di SDN 1 Watulimo. EduHumaniora. 11(1):
21-30

Universitas Jember. 2016. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember: UPT


Penerbitan Universitas Jember

Virani, I. A. D., P. Riasin., M. Suarjana. 2016. Deskripsi Sikap Sosial Pada Siswa
Kelas IV SD Negeri 4 Panarukan Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng. e-
Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. 4(1): 1-11

Wirga. E. W. 2016. Analisis Konten Pada Media Sosial Video Youtube Untuk
Mendukung Strategi Kampanye Politik. Journal Ilmiah Informatika. 21(1): 14-26

Anda mungkin juga menyukai