PROPOSAL PENELITIAN
DISUSUN OLEH:
YONGKY INDRAWAN
NPM. 032101035
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
YONGKY INDRAWAN
NPM. 032101035
Pembimbing I Pembimbing II
Fitriani B S.Pd.,M.Pd
NIDN. NIDN.
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Acoci S.Pd.,M.Pd
NIDN.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.......................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................vi
BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan penelitian..............................................................................................6
D. Manfaat Penelitian...........................................................................................8
BAB II KAJIAN PUSTAKA......................................................................................9
A. Kecerdasan Emosianal.....................................................................................9
B. Perliaku Bullying............................................................................................15
C. Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Perikalu Bullying............28
D. Penelitian Relevan..........................................................................................31
E. Kerangka Berpikir.........................................................................................32
F. Hipotesis..........................................................................................................33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................34
A. Tempat dan Waktu Penelitian.......................................................................34
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian...................................................................34
C. Variabel Penelitian dan Definisi Variabel....................................................35
D. Definisi Operasional.......................................................................................36
E. Populasi dan Sampel......................................................................................37
F. Teknik Pengumpulan Data............................................................................39
G. Kisi-kisi Instrument........................................................................................39
iii
H. Teknik Validasi Instrumen Penelitian..........................................................41
I. Teknik Analisis Data......................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................47
LAMPIRAN ..............................................................................................................49
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 ............................................................................49
Gambar 2 ............................................................................49
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1 ............................................................................40
Tabel 2 ............................................................................40
Tabel 3 ............................................................................41
Tabel 4 ............................................................................44
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ............................................................................46
Lampiran 2 ............................................................................48
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kecerdasan, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan untuk diri mereka
peserta didik agar menjadi individu yang memiliki iman dan takwa kepada Tuhan
mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
aspek karakter dan emosional siswa. Oleh karena itu, pemahaman dan
1
2
oleh kerjasama semua elemen dalam membimbing peserta didik mencapai tujuan
bentuk kekerasan fisik dan psikologis jangka panjang yang dilakukan oleh
diri dalam situasi di mana ada niat untuk melukai, menakuti, atau membuat orang
tersebut tertekan, trauma, dan merasa tidak berdaya. Di kalangan pelajar, terlihat
konflik dengan main hakim sendiri. Fenomena ini sangat memprihatinkan karena
masalah dengan cara yang bermartabat. Pelaku sering kali meniru situasi serupa
yang terjadi di sekitarnya atau melalui paparan media seperti televisi (Putra,
2022).
kasus anak korban kebijakan pendidikan, 236 kasus anak korban kekerasan fisik
dan/atau psikis, serta 487 kasus anak korban kekerasan seksual. Terdapat pula
menyebabkan learning loss, pengaruh game online dan media sosial yang masih
Selain itu, masih terdapat masalah dalam struktur kurikulum dan metode
pembelajaran yang terlalu fokus pada capaian target kognitif saja, kurangnya
satuan pendidikan, serta kendali kebijakan dan regulasi dalam implementasi dari
rasa aman dan ramah terhadap siswa, serta rendahnya pengawasan dan disiplin
perlindungan khusus.
Apalagi saat ini dengan penggunaan gadget yang digunakan unutuk pengunaan
5
media sosial yang membuat mereka sering mendapatkan bullying di media sosial
bullying baik mereka sadari ataupun tanpa mereka sadari. Seperti contohnya ada
anak yang kurang pintar dalam kelas yang selalu mendapatkan ejekan oleh
biasa di ikuti dengan kekerasan fisik karena anak tersebut bertubuh kecil.
perilaku bullying. Perilaku bullying sering kali muncul sebagai hasil dari kondisi
lebih baik jika mereka memiliki keseimbangan emosi yang baik. Media massa,
baik media cetak maupun media elektronik, belakangan ini sering kali
mengangkat kasus-kasus bullying yang terjadi di kalangan pelajar. Hal ini terlihat
maupun dalam kelompok, bahkan ada yang dilakukan secara massal. Sejak lahir,
dapat mengurangi tingkat perilaku bullying di sekolah dasar. Dalam konteks ini,
diperlukan upaya untuk menyusun dan menerapkan program yang sesuai dengan
emosional, semakin tinggi perilaku bullying yang muncul. Penelitian ini juga
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat Penelitian
emosional dengan perilaku bullying pada anak. Hasil penelitian ini dapat menjadi
informasi yang berguna, terutama bagi orang tua, konselor sekolah, dan guru.
Informasi ini dapat digunakan sebagai panduan dalam upaya membimbing siswa
pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara kecerdasan emosional dan
perilaku bullying, para orang tua dan pendidik dapat mengambil langkah-langkah
untuk merespons rangsangan baik dari dalam dirinya maupun dari lingkungan
dengan cepat.
memahami dan mengelola emosi, baik emosi diri sendiri maupun emosi orang
memotivasi diri sendiri, dan mengatur emosi dengan baik dalam hubungan
emosional juga melibatkan upaya untuk mengelola emosi agar tetap terkendali
9
10
sebagai kemampuan untuk mengenali dan mengatur emosi diri sendiri dan
emosi pada diri sendiri, memahami perasaan orang lain, serta mampu
11
lima wilayah :
terhadap nilai-nilai dan kebutuhan mereka. Kesadaran diri yang baik juga
mereka dapat mengatasi masalah pribadi dengan lebih baik. Kesadaran diri
2) Mengelolah Emosi
3) Memotivasi Diri
penguasaan diri yang baik dan kreatif, merupakan hal yang sangat penting.
yang kuat untuk mencapai tujuan dan meraih kesuksesan dalam kehidupan.
dukungan yang tepat. Kesadaran diri yang tinggi memainkan peran penting
5) Membina Hubungan
kepekaan. Selain itu, dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan orang lain,
ketenangan dalam dirinya, ia dapat lebih baik mengelola emosi sendiri dan
membina hubungan yang baik dan mempengaruhi orang lain secara positif.
Kecerdasan emosional
1) Faktor internal: Faktor ini timbul dari dalam individu dan dipengaruhi oleh
lain-lain.
2) Faktor eksternal: Faktor ini datang dari luar individu dan mempengaruhi
emosional anak.
3) Kondisi fisik: Kondisi fisik yang baik, seperti pola tidur yang cukup, pola
makan yang sehat, dan gaya hidup aktif, dapat berkontribusi pada
4) Kondisi kesehatan: Kesehatan fisik dan kesehatan mental yang baik juga
kecerdasan.
B. Perilaku Bullying
Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada
melukai baik fisik verbal ataupun psikologis yang dilakukan oleh seseorang
16
kekuatan yang didesain untuk membuat orang lain merasa tidak nyaman,
budaya, ras, agama,orientasi seksual dan identitas serta jenis kelamin orang
dilakukan hanya dalam satu kali kesempatan dan dalam waktu pendek,
Hal yang penting di sini bukan sekedar tindakan yang dilakukan, tetapi
perilaku bullying telah terjadi. Bila siswa yang didorong tak merasa takut atau
Definisi yang diterima secara luas adalah yang dibuat Olweus (Saragi,
2019) yang menyatakan bahwa siswa yang melakukan bullying adalah ketika
seorang atau lebih siswa lain. Tindakan negatif di sini adalah ketika seseorang
secara sengaja melukai atau mencoba melukai, atau membuat seseorang tidak
nyaman. Intinya secara tidak langsung tersirat dalam definisi perilaku agresif.
sengaja dengan tujuan untuk melukai atau mencoba melukai, atau membuat
2. Bentuk-Bentuk Bullying
bentuk bullying adalah bullying fisik, verbal, dan bullying tidak langsung.
yaitu :
a. Bullying fisik yang secara kasat mata bisa dilihat karena terjadi sentuhan
b. Bullying verbal yang juga bisa terdeteksi karena bisa ditangkap indra
c. Bullying mental atau psikologis. Bentuk bullying ini yang paling berbahaya
karena tidak tertangkap mata atau telinga jika individu tidak cukup awas
diantaranya yaitu: bullying fisik, bullying verbal dan bullying mental atau
a. Faktor biologis
yaitu :
2) Sistem Otak : Sistem otak yang tidak terlibat dalam agresi ternyata
perilaku bullying.
b. Faktor Lingkungan
semakin besar.
dengan orang lain tidak lagi saling mengenal. Lebih jauh lagi,
lain.
peran model kekerasan dan hal ini menjadi sangat efektif untuk
lain:
1) Keluarga
2) Sekolah
dan suhu udara yang panas, kesenjangan generasi, amarah, peran belajar
model kekerasan, frustasi dan proses pendisiplinan yang keliru, keluarga yang
oleh adanya pengaruh media massa, faktor budaya dan kematangan atau
kecerdasan emosi.
4. Dampak Bullying
sebagai berikut:
kepribadian.
berteman karna akhirnya mereka akan menjadi target bullying, hal ini
sejalan dengan Glew, Rivara, & Feudtner (Sonia, 2009) bullying dapat
suka satu sama lain antara siswa yang di bully dan yang membully pada
itu tidak mereka tampakkan di depan kelas namun sangat jelas terlihat
26
bahwa siswa yang sering di-bully sangat risih untuk dekat dengan pelaku.
Adapun dampak lainnya yaitu, siswa menjadi tidak suka bermain bersama
dengan teman-teman yang lainnya, siswa yang sering di-bully lebih suka
bermain sendirian atau mencari teman yang sejalan dengan nya. Siswa
lebih merasa menjadi percaya diri apabila tidak terlalu banyak teman.
kesulitan untuk menjadi diri sendiri, ia akan ikut-ikutan dengan teman nya,
karena menurut pemikiran beberapa siswa teman adalah orang yang akan
kelas, tidak menutup kemungkinan dia juga akan menjadi juara kelas atau
paling tidak nilai nya akan semakin tinggi, begitupula apabila seseorang
lambat ia juga akan menjadi pemalas seperti temannya, namun rata- rata
siswa tidak saling bermusuhan hanya saja mereka tidak terlalu akrab,
berbicara ketika ada yang penting saja, saling memperingati apabila salah
memiliki rasa percaya diri yang tinggi dengan harga diri yang tinggi pula,
tipikal orang berwatak keras, mudah marah dan impulsif, toleransi yang
27
hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain,
tidak memiliki empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai
kriminal lainnya.
Jika bullying dibiarkan tanpa tindak lanjut, maka para siswa lain yang
diterima secara sosial. Dalam kondisi ini, beberapa siswa mungkin akan
beberapa lainnya mungkin hanya akan diam saja tanpa melakukan apapun
memiliki dampak negatif bagi kehidupan baik bagi korban, pelaku maupun
dan tempat bagi perkembangannya. Selain itu, anak merupakan bagian dari
keluarga, dan keluarga memberi kesempatan kepada anak untuk belajar tingkah
laku yang penting untuk perkembangan yang cukup baik dalam kehidupan
masa terpanjang dalam rentang kehidupan saat di mana individu relatif tidak
bersikap dendam dan iri hati kepada orang lain (Astuti, 2008). Kemampuan
mengelola emosi dan mengendalikan diri merupakan salah satu kunci untuk
diri, dapat merasakan bangga dan senang pada keadaan dirinya Astuti
(Septiyanah, 2019).
29
Baron (Dayaksini & Hudaniah, 2006) bullying dalam bentuk perilaku agresif
tersebut. Dalam definisi tersebut terdapat empat faktor tingkah laku antara lain :
tujuan untuk melukai, individu yang menjadi pelaku, individu yang menjadi
korban, dan ketidakinginan korban mendapat tingkah laku tersebut. Semua emosi
(Goleman, 1997).
untuk mengenali perasaan sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan untuk
memotivasi diri sendiri, dan kemampuan untuk mengelola emosi dengan baik
pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Keberhasilan siswa
tidak hanya ditandai dengan prestasi akademisnya saja, tetapi juga harus dilihat
kampus maupun keluarga, lebih baik dalam menangani ketenangan jiwa, dan
SPSSVersi 21.0 for Windows. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
yang tinggi, maka anak tidak akan mudah marah dan berperilaku kasar terhadap
temannya. Sebaliknya jika anak memiliki kecerdasan emosi yang rendah akan
D. Penelitian Relevan
bullying anak dilihat dari p = 0,001 dimana p < 0,05) dengan nilai korelasional
dimana (p < 0,01), yang berarti, ada hubungan negatif yang signifikan antara
kecerdasan emosi siswa, maka semakin tinggi perilaku bullying yang terjadi.
setelah dilakukan uji hipotesis, diperoleh nilai signifikan sebesar 0,682 lebih
besar dari >0,05. Hal ini menunjukkan kedua variabel tidak memiliki hubungan
atau korelasi yang signifikan. Tidak ada korelasi berarti meningkat atau
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat hubungan atau kolerasi
E. Kerangka Berpikir
Kecerdasan Emosional
(X) Perilaku Bullying (Y)
Terdapat dua variable dalam penelitian ini. Diketahui variable (X) yaitu
teoritis yang telah dipaparkan diatas dari variable independen (X) dan variable
dependen (Y), maka hubungan dari ke dua varabel tersebut dideskripsikan oleh
Kecerdasan emosi yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar masih dalam tahap
perkembangan dan masih belum stabil. Kecerdasan emosi yang tinggi akan
33
pengelolaan kecerdasan emosi yang baik bagi siswa juga akan mempengaruhi
Bullying merupakan masalah yang serius yang terjadi di sekolah dasar. Siswa
sekolah dasar tidak luput dari masalah bullying baik itu verbal, fisik maupun
korban bullying dan juga saksi dari tindak bullying. Yang paling parah
alkohol dan mengonsumsi obat terlarang. Selain itu mental siswa yang terlibat
F. Hipotesis
dua atau lebih variabel. Dalam hal ini penulis merumuskan hipotesa sebagai
berikut:
1. Tempat Penelitian
2. Waktu Penelitian
2023/2024, waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari bulan
korelasi yang bertujuan untuk menentukan adakah hubungan antara dua variable
atau lebih dan kearah manakah hubungan tersebut negative atau positif. Dalam
untuk menentukan kecenderungan atau pola untuk dua variable atau lebih atau
dua set data untuk bervariasi secara konsisten. Lohen dalam bukunya
34
35
pertanyaan yang sering diajukan dalam hubungan ini adalah seberapa besar
mengukur derajat keterkaitan (hubungan) antara dua variabel atau lebih. Dalam
hal ini akan melihat tingkat kecerdasan emosional siswa-siswi kelas V SDN 1
1. Variabel
Variable penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang dapat diuaraikan sebagai berikut:
36
khusus yang berefek pada atau memengaruhi hasil atau variabel dependen.
khusus yang dependen atau bergantung pada atau dipengaruhi oleh variabel
bebas (variabel independen). Variabel terikat (Y) pada penelitian ini adalah
Perilaku Bullying.
D. Definisi Operasional
1. Perilaku Bullying
melukai seseorang baik secara fisik, verbal ataupun psikologis yang dilakukan
oleh seseorang atau sekelompok orang kepada orang yang lemah, yang
perilaku bullying menurut Sejiwa (Septiyanah, 2019) yaitu aspek fisik, verbal
dan psikologis. Sehingga semakin tinggi skor yang diperoleh subjek maka
menendang, mendorong, atau mencoba melukai korban secara fisik (3) Sosial
2. Kecerdasan Emosiaonal
diri (2) Pengaturan diri (3) Motivasi (4) Mengenali emosi orang lain (5)
Keterampilan sosial. Semakin tinggi skor yang diperoleh siswa, maka semakin
sebaliknya.
1. Populasi
yang dimasukkan untuk diteliti, dan yang nantinya akan dikenai generalisasi.
individu yang lebih luas jumlahnya berdasarkan data yang diperoleh dari
38
2. Sampel
menambahkan bahwa sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
Probability Sampling, yaitu peneliti memilih partisipan karena mereka mau dan
bersedia diteliti. Dalam kasus ini, peneliti tidak dapat mengatakan dengan
Maka sampel dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas V SDN 1
Waameo tahun pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 2 kelas yaitu Va yang
terdiri dari 29 siswa dan Vb terdiri dari 26 siswa. Sehingga jumlah keseluruhan
siswa kelas V SDN 1 Wameo 55 siswa atau partisipan. Dari 55 siswa terdapat
1. Observasi
sosial, perilaku, dan konteks yang relevan dengan fenomena yang diteliti
2. Kuesioner (Angket)
pribadinya maupun hal-hal lain yang terkait dengan materi penelitian. Angket
berupa skala pengukuran ordinal, hasilnya dapat dibuat ranking tanpa dapat
G. Kisi-kisi Instrument
pertanyaan, dan menguji pertanyaan pada individu yang serupa dengan yang
2. Bullying (Y)
mengecualikan seseorang
dari grup atau
menyebarakan desas-desus
tentang seseorang
Cyberbullying: dilecehkan,
dihina, diancam atau
disiksa oleh orang-orang
9, 10, 15, 17 4
menggunakan internet dan
teknologi interaktif lainnya
seperti handphone
Jumlah 19
Pertanyaan
Jawaban
Positif Negatif
Selalu 4 4
Sering 3 3
Jarang 2 2
Tidak Pernah 1 1
hasil ukur yang akurat dan objektif. Salah satu upaya untuk mencapainya
adalah alat ukur yang digunakan harus valid atau sahih dan reliabel atau
handal ( S a r a g i , 2 0 1 9 ) .
Validitas berasal dari kata Validity yang memiliki arti sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya.
37
yaitu setiap butir alat ukur dihitung dengan rumus Pearson Product Moment.
ryx=N ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
N = Judul sampel
berikut:
Tinggi rendahnya realibilitas secara empirik, oleh suatu angka yang disebut
koefisien realibilitas. Semakin tinggi koefisien antara hasil ukur dari dua alat
yang parallel berarti konsisten antara keduanya semakin baik (Rostina, 2014).
kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek
( )
n
n
∑ si2
i−1
r 11 = 1=
n−1 st 2
Keterangan:
reliable, sebaliknya jika r hitung < r table, maka instrument dinyatakan tidak
1. Uji Normalitas
dalam penelitian ini berasal dari populasi distribusi normal atau tidak normal.
satu sampel dengan SPSS 25.0 for windows, untuk menguji normalitas.
2. Uji Linearitas
45
antar variabel bersifat linear atau tidak. Data yang baik seharusnya
berpedoman dengan melihat nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi lebih dari
> 0,05 maka terdapat hubungan linear secara signifikan antara variabel
3. Uji Hipotesis
antara dua variabel. Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini
6 ∑ bi
2
ρ=1− 2
n(n −1)
Keterangan:
n = total pengamatan
4. Hipotesis Statistik
dianalisis dengan analisis statistic. Kedua hipotesis ini diuji dengan teknik
44
analisis korelasi dan regresi sederhana. Hipotesis statistic yang diuji dalam
dan H1 ditolak maka tidak terdapat hubungan antara kecerdasan emosi (EQ)
DAFTAR PUSTAKA
42
45
47
LAMPIRAN 1
Observasi
Gambar 2
44
47
LAMPIRAN 2
ANGKET
INSTRUMEN PENELITIAN
Cara Pengisian :
memilih salah satu jawaban yang dianggap tepat dan paling sesuai
Pernah (TP).
Nama Lengkap :
Kelas :
Jenis Kelamin:
Usia:
INSTRUMEN ANGKET
KECERDASAN EMOSIONAL (X)