Anda di halaman 1dari 18

i

LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA BIMBINGAN DAN


KONSELING PESERTA DIDIK
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bimbingan dan Konseling
dengan dosen pengampu Ibu Azni Nurul Fauzia, S.Pd

Disusun oleh :
1. Muhammad Isyam Yasdi (1801873)
2. Muhammad Alif Mukti (1807299)
3. Muhammad Zulfikri Husaeni (1800110)
4. Wanda Purnama Azis (1804652)
5. Bintang Raga Sukma (1807018)
6. Ardhie Anwar Ridwan (1800554)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK


FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2018

I
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga laporan hasil observasi dan wawancara ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga laporan ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun agar lebih baik lagi.

Bandung, 15 Mei 2019

Penyusun

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah.......................................................................... 1
1.3 Tujuan............................................................................................ 2
1.4 Metode Penelitian ......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 3

2.1 Profil Sekolah................................................................................ 3


2.2 Hasil Wawancara........................................................................... 4
2.2.1 Menggali Masalah......................................................... 4
2.2.2 Kolaborasi antara pihak-pihak di Sekolah.................... 4
2.2.3 Dukungan Pihak Sekolah.............................................. 5
2.2.4 Dukungan Keluarga (orang tua).................................... 5
2.2.5 Program BK Unggulan di Sekolah............................... 6
2.2.6 Sosialisasi Program BK................................................ 6
2.2.7 Cara Diagnostik Siswa Kesulitan Belajar..................... 6
2.3 Analisis Data................................................................................. 7
2.4 Lampiran Photo

BAB III KESIMPULAN......................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................... 12

ii
0
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu dalam penyelenggaraan nya tidak cukup hanya
dilakukan melalui transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi harus
didukung oleh peningkatan profesionalisasi dan sistem manajemen tenaga
kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik untuk menolong diri
sendiri dalam memilih dan mengambil keputusan demi pencapaian cita-citanya.
Kemampuan seperti itu tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga
menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosioal, kematangan intelektual, dan
sistem nilai peserta didik. Berkaitan dengan pemikiran tersebut, tampak bahwa
pendidikan yang bermutu disekolah adalah pendidikan yang menghantarkan
peserta didik pada pencapaian standar akademis yang diharapkan dalam kondisi
perkembangan diri yang sehat dan optimal.
Dalam upaya menghantarkan peserta didik yang tidak hanya menyangkut
aspek akademis saja, dan untuk menghadapi masa depan dilakukan melalui
bimbingan yang sesuai dengan Peraturan Pemerintahan No. 28 tahun 1990 BAB
X pasal 25 Ayat 1 dan 2 tentang pendidikan yang diberikan oleh Guru
Pembimbing atau wali kelas dalam upaya untuk menemukan jati diri, mengenal
lingkungan dan untuk merencanakan masa depan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah sebagai
berikut;
1) Masalah-masalah apa yang sering dihadapi?
2) Apakah ada hubungan atau kolaborasi dengan pihak lain?
3) Apakah program Bimbingan dan Konseling di sekolah dilaksanakan?
4) Bagaimana cara mendiagnostik siswa yang kesulitan belajar?

1
1.3 Tujuan
1) Mengetahui masalah yang sering dihadapi BK di sekolah.
2) Mengetahui kolaborasi yang terjadi di sekolah.
3) Mengetahui program BK apa saja yang diterapkan di sekolah.
4) Mengetahui cara mendiagnostik siswa yang sulit belajar di sekolah.
1.4 Metode Penelitian
1) Observasi.
2) Wawancara.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Sekolah

Sekolah yang telah kami kunjungi dan dilakukannya observasi serta


wawancara adalah SMA BPI 1 BANDUNG. SMA BPI 1 BANDUNG,
merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas Swasta yang ada di Provinsi Jawa
Barat. Berlokasi di JL. Burangrang No. 8, Bandung. Sekolah ini berada dibawah
naungan Yayasan BPI Bandung. didirikan pada tahun 1962.

Pada tahun akademik 1985/1986, sekolah ini dibagi menjadi 3 SMA


yaitu: SMA BPI 1, 2, dan 3 berdasarkan keputusan Dinas Pendidikan Kantor
Wilayah Jawa Barat no. 177/107/Kep/EB tanggal 8 Juli 1966, tentang pemisahan
SMA BPI menjadi 3 SMA. Selanjutnya disebut SMA BPI 1 Bandung.
Visi dan Misi SMA BPI 1 Bandung yaitu :
Visi
Mewujudkan karakteristik sekolah, keunggulan akademik dan non akademik,
berbasis ILMU dan TEKNOLOGI, IMTAQ (keyakinan dan kesalehan yang
kuat), lingkungan yang terampil, mandiri dan berwawasan.

Misi
 Untuk menanamkan nilai-nilai agama, karakter yang mulia, rasa
nasionalisme sebagai sumber kebijaksanaan dalam berpikir dan bertindak
 Untuk menumbuhkan motivasi bersaing yang sehat dalam memperoleh
prestasi ditingkat nasional dan internasional dan mampu menggali potensi
diri untuk memiliki keterampilan hidup.
 Untuk menerapkan manajemen berbasis kualitas, partisipatif, koperasi, yang
melibatkan semua pemangku kepentingan.
 Menumbuhkan kecintaan terhadap kebiasaan membaca dan kemampuan
menggali pengetahuan secara mandarin dan optimal.

3
 Untuk menegaskan aturan sekolah secara konsisten dan tegas.
 Untuk menciptakan sekolah konsep lingkungan, harmonis, nyaman, Indah,
hijau dan bersih.

2.2 Hasil Wawancara


Kami telah mewawancarai salah satu guru BK di SMA BPI 1 Bandung
yan g bernama Ibu Trialita Widianingrum, S.Pd.
2.2.1 Menggali Masalah
Pertama yang kami memberikan beberapa pertanyaan mengenai apa
saja permasalahan siswa yang sering terjadi dan dihadapi oleh pihak BK
disekolah ini. Yang pertama masalah yang sering timbul dari pengaruh
lingkungan siswa disekolah ini adalah pelanggaran dalam tata tertib yang
sudah diterapkan oleh sekolah, banyak sekali siswa yang sering melanggar
tata tertib sekolah dari hal yang kecil hingga besar, meskipun runtutan
awalnya ditangani oleh kesiswaaan tetapi bimbingannya pasti berada ditangan
BK.
Yang kedua di SMA BPI 1 Bandung masalah yang sering timbul dari
diri pribadi itu biasanya masalah keluarga, bisa dari perceraian orang tua,
ekonomi, kondisi keluarga, dan yang mencakup latar belakang lainnya.
Selain itu juga terdapat beberapa masalah seperti bullying disekolah
karena faktor lingkungan tetapi kategori ringan yang bisa diselesaikan dengan
baik dan tenang. Oleh karena itu penyebab yang terjadi yaitu siswa akan
sering menyendiri dan memberikan dampak yang buruk bagi masa depannya
dan pendidikannya yang sedang terjadi.

2.2.2 Kolaborasi Antara Pihak-pihak di Sekolah


Dalam memajukan beberapa program BK di Sekolah ini, kolaborasi
antara pihak-pihak lainnya sudah berjalan dengan baik yaitu kolaborasi
dengan wali kelas dan/atau Guru mata pelajaran, dengan cara menjalin

4
komunnikasi dengan baik, saling bertukar informasi mengenai siswa yang
sedang ditindak lanjuti, dan koordinas yang harus terjaga.
Tetapi di SMA BPI 1 Bandung belum terdapat program bersama
antara pihak-pihak yang berkolaborasi, sehingga hanya sebagian program BK
saja yang ter-realisasikan.

2.2.3 Dukungan Pihak Sekolah


Pihak BK di SMA BPI 1 Bandung ini mendapatkan dukungan dari
pihak sekolah dengan sangat baik terutama dukungan dari Kepala Sekolah
yang sangat memfasilitasi BK dengan baik. Dukungan tersebut dapat dilihat
langsung dari fasilitas yang ada,
Fasilitas bisa dibilang sangat memadai diantaranya; terdapat ruangan
BK yang terpisah dari ruangan lainnya (memiliki ruangan sendiri), terdapat
meja kerja yang sesuai dengan guru BK yang ada yaitu terdapat enam Guru
BK dan guru BK di SMA BPI 1 Bandung ini merupakan guru BK yang
professional. Selain itu terdapat juga computer, AC ruangan, ruang
wawancara, dan televise.
Tidak terlepas dari semua itu, di ruangan BK Sekolah ini juga telah
terbentuk jam agenda BK yang telah disesuaikan.

2.2.4 Dukungan Keluarga (Orang Tua)


Tentu dukungan orang tua dalam penyelenggaraan BK sangat
dibutuhkan, dan di SMA BPI 1 Bandung ini dukungan orang tua berjalan
dengan lancar dan baik, karena sering diadakannya sosialisasi terhadap orang
tua.
Selain itu orang tua pun telah memberikan kepercayaan kepada pihak
BK dalam menangani anak mereka, orang tua juga membagikan beberapa
informasi mengenai keadaan keluarga masing-masing.

5
2.2.5 Program BK Unggulan disekolah
Mengenai program unggulan BK di SMA BPI 1 Bandung tidak
terdapat program yang dijadikan unggulan. Tetapi ada beberapa program
yang digunakan seperti agenda BK, dan Primbon.

2.2.6 Sosialisasi Program BK


Sosialisai program BK di SMA BPI 1 Bandung telah disosialisikan
kepada beberapa pihak, diantaranya :
1) Kepada peserta didik. Pihak BK telah mensosialisasikan program BK
pada saat tahun ajaran baru.
2) Kepada seluruh pihak sekolah. Tentunya sosialisasi kepada pihak
sekolah sudah seharusnya dilakukan dan sekolah ini selalu
melakukannya.
3) Kepada orang tua. Program BK selalu disosialisasikan kepada orang
tua diawal pelajar masuk sekolah 2-3 kali rapat.

Sosialisasi ini dilakukan untuk menjelaskan fungsi BK, karena


terkadang siswa tidak begitu memperhatikan dengan baik, oleh karena itu
sangat perlu sosialisa dengan pihak-pihak yang lain.

2.2.7 Cara Diagnostik Siswa yang Kesulitan Belajar


Kesulitan belajar biasanya timbul dari ketida gemaran anak terhadap
beberapa mata pelajaran yang ada, sehingga terkadang tidak ada semangat
untuk belajar bahkan hingga bolos sekolah., atau bisa juga dipengaruhi oleh
lingkungan (teman).
Maka dari itu pihak BK di SMA BPI 1 Bandung ini melakukan
diagnostik kesulitan belajar, dengan cara;

6
1) Mencari faktor penyebab kenapa itu bisa terjadi (melihat kesehatan,
data nilai, dan keadaan dilingkungan sekolah)
2) Mencari solusi untuk mengatasinya
3) Menentukan bimbingan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar
tersebut
4) Setelah teratasi, guru perlu membantu dalam meningkatkan prestasi
siswa tersebut.
Solusi yang menurut pihak BK disekolah ini perlu yaitu menambah
motivasi kepada siswa.

2.3 Analisis Data


Observasi yang kami lakukan dilaksanakan pada hari Jum’at, 9 Mei
2019 di SMA BPI 1 Bandung. Dengan narasumber Ibu Trialita Widianingrum,
S.Pd. setelah kami mendapatkan data mengenai BK diatas, dapat
diparafrasekan sebagai berikut.
Program BK di SMA BPI 1 Bandung telah terlaksana dengan baik dan
telah disosialisasikan kepada beberapa pihak diantaranya; siswa, orangtua, dan
semua pihak yang berada disekolah tersebut. Program yang digunakan yaitu
Program Tahunan, dan Program Semesteran dimana program pelayanan
BImbingan dan Konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu tahun
dan/atau satu semester.
Masalah yang ditimbulkan siswa SMA BPI 1 Bandung dari diri pribadi
maupun lingkungan dapat diatasi dengan baik oleh pihak BK disekolah
tersebut karena dari data diatas dapat diketahui bahwa BK menanganinya
dengan metode wawancara, observasi dan dilakukannya aspek-aspek BK
diantaranya mengetahui latar belakang, dan menemukan solusinya.
Salah satu masalah yang dihadapi guru BK yaitu kesulitan siswa dalam
belajar, Guru BK di SMA BPI 1 Bandung mendiagnostik kesulitan belajar
siswa dengan cara yang tepat. Pertama mencari faktor penyebab, mendalami

7
faktor tersebut, mencari solusi yang dapat mengatasi faktor tersebut,
meningkatkan kualitas, dan yang terakhir menindak lanjutinya.

2.4 Lampiran Photo

8
Visi dan Misi SMA BPI 1 Bandung, dan website profil

9
Saat wawancara diruang wawancara (BK)

Ruang wawancara BK SMA BPI 1 Bandung

10
Ruang kerja BK SMA BPI 1 Bandung

11
Struktur Organisasi BK SMA BPI 1 BANDUNG

12
BAB III
KESIMPULAN

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di lembaga pendidikan formal


(Sekolah Menengah Atas) diselenggarakan dalam rangka suatu program
bimbingan yaitu suatu rangkaian kegiatan bimbingan yang terencana,
terorganisir, dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu.
Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu bentuk bantuan yang
diberikan kepada individu agar dapat mengembangkan kemampuannya secara
optimal, dan membantu siswa agar memahami dirinya, menerima dirinya,
mengarahkan dirinya, dan merealisasikan dirinya.
Dengan program BK yang disusun dan direncanakan dengan baik akan
mampu merubah sebagian bahkan seluruh aspek sekolah, tidak hanya itu
dengan adanya Bimbingan dan Konseling di Sekolah mampu
menyeimbangkan sistem kerja sekolah.

13
DAFTAR PUSTAKA

SMA BPI 1 Bandung, Profil SMA BPI 1 Bandung, tersedia di:


http://smasbpi1bdg.sch.id/ diakses pada 15 Mei 2019.
Rahmawati R. Laporan Observasi, tersedia di:
https://www.academia.edu/13969831/LAPORAN_OBSERVASI_BK diakses
pada 15 Mei 2019.
Sudrajat A (8 Juli 2008) Program BK, tersedia di:
https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/07/08/program-bimbingan-dan-
konseling/ diakses pada 15 Mei 2019.

14

Anda mungkin juga menyukai