Anda di halaman 1dari 52

PENGONDISIAN OPERANT

Burrhus Frederic Skinner 1904-1990

Biografi B.F.Skinner
Burrhus Frederic Skinner lahir 20 Maret 1904 di Pennsylvania. Ayahnya seorang pengacara dan politisi berpengaruh. Skinner tumbuh besar di keluarga kelas atas yang bahagia, orangtuanya menerapkan nilainilai kestabilan, kerendahan hati, kejujuran dan kerja keras. Awalnya Skinner penganut Kristen Presbiterian, namun sejak SMA tidak pernah menganut satu pun agama.

Sejak kecil menyukai musik dan sastra. Skinner meraih gelar sarjana sastra Inggris. Setelah membaca beberapa karya Watson dan Pavlov, Skinner beralih menjadi behavioris. Skinner menyelesaikan masternya di Harvard dan meraih Ph.D pada tahun 1931. Dua kali Skinner mengalami krisis identitas, yaitu sebelum memutuskan sebagai behavioris dan pada usia 40 tahun.

PENGANTAR
Psikologi

mencari keteraturan perilaku dan penyebab-penyebab perilaku sehingga psikologi akan dapat meramalkan serta mengendalikan perilaku Penyebab perilaku manusia yang berasal dari kondisi lingkungan perlu dipertimbangkan, ditemukan dan dianalisis supaya manusia bisa memprediksi perilakunya dan sejauhmana manusia bisa memanipulasi lingkungan, maka manusia bisa mengendalikan perilakunya.

LANJUTAN PENGANTAR
Metode yang digunakan adalah analisis kausal atau fungsional. Maksudnya : perilaku merupakan fungsi dari variabel-variabel eksternal. Kondisi eksternal merupakan sebab dan perilaku merupakan akibat. Kondisi eksternal Perilaku (penyebab) (akibat) Sifat : umum, dapat diamati, dapat diubah-ubah. Skinner disebut juga psikolog determinis dan environmentalis DETERMINIS menolak konsep kebebasan atau kehendak bebas ENVIRONMENTALIS menjelaskan perilaku bukan berdasar komponen fisiologis/konstitusional organismenya melainkan berdasar pada stimuli LINGKUNGAN

PENGONDISIAN / Conditioning
PENGONDISIAN KLASIK (classical conditioning) - memasangkan stimulus netral dengan stimulus yg tidak dikondisikan - lebih banyak berhubungan dengan tindakan refleks - Pavlov, watson PENGONDISIAN OPERAN (operant conditioning) B.F.SKINNER - kuncinya adalah penguatan segera terhadap respon - organisme pertama-tama melakukan sesuatu dulu baru kemudian diperkuat oleh lingkungan. - penguatanmeningkatkan kemungkinan perilaku yg sama akan muncul kembali

TIPE BELAJAR
RESPONDENT/CLASSICAL CONDITIONING Sebagian perilaku akan ditimbulkan oleh stimulus dan prediksi kita mengenai perilaku tersebut akan tepat. Contoh : sinar pupil berkontraksi jari masuk kerongkongan muntah Refleks juga dapat dikondisikan.

TIPE BELAJAR
OPERANT CONDOTIONING Perilaku beroperasi pada lingkungan untuk menghasilkan akibat. Contoh : belajar tekun nilai bagus Memasukkan kunci ke lubang dan memutar mesin mobil nyala.

KOTAK SKINNER
Kotak dengan lampu, mangkuk kecil, sebuah pedal yang dapat naik turun. Pedal dihubungkan secara elektrik dengan tempat penyimpanan makanan yang ada di luar kotak. Jika pedal digerakkan maka gerakan pedal akan membuat tempat makanan berputar dengan mengeluarkan bunyi klik, maka makanan akan jatuh ke dalam mangkuk yang ada di dalam kotak, sehingga tikus dapat mengambil makanan.

Lanjutan kotak..
Tikus perlu diajari bahwa makanan dapat tersedia di mangkuk kecil yang ada dihadapannya. Caranya : memutar-mutar kotak makanan yang ada di luar kotak sehingga terdengar bunyi klik dan makanan jatuh ke dalam mangkuk. Sesudah terjadi berkali-kali maka bunyi klik menjadi pertanda kehadiran makanan dalam kotak PELATIHAN MAGAZIN

Lanjutan.
Tikus siap mempelajari perilaku operan ( perilaku menggerakkan pedal untuk mendapatkan makanan)

Tikus mendekati pedal

Lanjutan.
Kotak makanan diputar, terdengar bunyi klik, makanan masuk ke mangkuk yang ada di depan tikus, lalu tikus makan. Tahap pembentukan perilaku dengan cara APROKSIMASI SUKSESIF. Proses PELATIHAN MAGASIN dan APROKSIMASI SUKSESIF butuh waktu antara sehari sampai seminggu dengan latihan sekitar 2 jam/hari.

A. Pembentukan / shaping
Adalah prosedur yg didalamnya peneliti / lingkungan menilai perilaku secara umum, kemudian menilai lebih dekat lagi hingga akhirnya dapat menggarap prilaku yang diinginkan Dilakukan melalui proses penguatan terhadap pendekatan bertahap (successive approximation)penguatan berturut-turut memberi penghargaan bagi tindakantindakan yg semakin dekat dgn target prilaku yg diharapkan

Contoh : melatih anak memakai pakaian sendiri. Tujuan final anak sanggup mengenakan pakaian dengan lengkap. Tiap proses dipisah menjadi perilaku2 kecil a. Anak diberi hadiah ketika dapat menekuk lengan siku dengan benar kearah lengan baju kiri. Setelah mendpt penguatan beberapa kali hadiah dpt ditahan b. Jika anak dpt memasukkan seluruh tangan ke lengan baju dengan cepat maka akan mendpt hadiah. Penguatan tdk mesti diberikan setiap saat anak berhasil Prilaku final dapat dicapai setelah prilaku dipisah menjadi bagian2 kecil prilaku

B. Penguatan / reinforcement
Memiliki 2 efek : memperkuat prilaku & menghargai pribadi yg melakukannya Tidak setiap prilaku yg diperkuat mendapat penghargaan atau membuat pribadi pelakunya senang. Contoh : manusia diperkuat untuk bekerja namun banyak org yg merasa pekerjaannya membosankan, tidak berharga dll. Penguatan dibagi 2 : yg menghasilkan kondisi lingkungan yg menguntungkan & menghindarkan kondisi tidak menguntungkan

Penguatan Positif / positive reinforcement


Adalah Stimulus apapun yg ketika ditambahkan pada situasi tertentu dapat meningkatkan probabilitas kemunculan prilaku yg diinginkan. Contoh : makanan, air bersih, uang, penerimaan sosial, kenyamanan fisik & psikologis karena adanya air bersih seseorang semakin rajin mandi

Penguatan Negatif / negative reinforcement


Adalah hasil dari penghilangan stimulus yang berkebalikan dari suatu situasi sehingga dapat meningkatkan probabilitas munculnya prilaku sebelumnya. Efek nya hampir sama dgn penguatan positif memperkuat prilaku Contoh : Beberapa orang makan karena menyukai makanan tertentu, sedangkan beberapa yg lain makan karena menghilangkan rasa lapar.

MEKANISME BELAJAR
Konsekuensi (kejadian atau stimulus lingkungan) yang dihasilkan perilaku operant dapat bersifat : 1. Menyenangkan stimulus apetitif 2. Tidak menyenangkan stimulus aversif

Hubungan/kontingensi perilaku dengan konsekuensi berperilaku :

1. Positif perilaku operan akan menghasilkan stimulus apetitif atau stimulus aversif. 2. Negatif perilaku operan akan menghilangkan atau mencegah diperolehnya stimulus apetitif atau stimulus aversif.

C. Penghukuman / Punishment
Penghukuman umumnya diberikan untuk mencegah manusia melakukan tindakan-tindakan tertentu. Efeknya : individu akan menghentikan prilakunya.

PROSEDUR KONDISIONING OPERAN


Nama Prosedur Reinforsemen Positif Hukuman (punishment) Reinforsemen negatif Latihan Omisi Efek Perilaku Operan Perilaku akan menghasilkan stimulus apetitif Perilaku akan menghasilkan stimulus aversif Perilaku akan menghilangkan atau mencegah terjadinya stimulus aversif Perilaku akan menghilangkan atau mencegah terjadinya stimulus apetitif

Contoh Reinforsemen POSITIF


Sales obat hanya akan mendapat bonus uang di luar gaji tetapnya jika ia mampu melampaui target penjualan. Pemberian bonus uang akan memperbesar peluang dilakukannya kembali perilaku menjual obat di atas target.

Contoh Hukuman (Punishment)


Seorang karyawan datang terlambat sehingga mendapat teguran dari atasan, maka kemungkinan besar dia akan mengurangi frekuensi datang terlambat atau menghilangkannya sama sekali.

Contoh Reinforsemen Negatif


Jika subjek melakukan perilaku operan maka ia dapat menghentikan atau mencegah terjadinya sesuatu yang tidak menyenangkan : 1. Respon pelarian (escape) seorang napi akan melarikan diri dari suasana penjara yang tidak menyenangkan. 2. Respon penghindaran (avoidance) individu akan membersihkan busi sepeda motor untuk mencegah sepeda motor mogok.

Contoh Pelatihan Omisi


Jika individu melakukan perilaku operan, maka stimulus yang menyenangkan akan dihentikan seseorang sedang belajar sambil menonton TV, kemudian orang tersebut dipindahkan ke ruangan lain yang tidak ada TV.

Kesimpulan
Reinforcement positif merupakan sesuatu yang diberikan untuk membentuk & mempertahankan perilaku. Reinforcement negatif merupakan sesuatu yang disingkirkan untuk membentuk & mempertahankan perilaku. Punishment:sesuatu yang diberikan untuk menghentikan/menghapus perilaku.

SKEDUL REINFORSEMEN
Suatu program/aturan yang menentukan bagaimana dan kapan perilaku akan diikuti oleh reinforser. 1. Continous Reinforcement Schedule (CRF) 2. Intermittent Reinforcement Schedule : A. Ratio Schedule (fixed & variable) B. Interval Schedule C. Concurent Schedule of Reinforcement

Skedul Rasio (Ratio Schedule)


Reinforcer diberikan tergantung pada jumlah/banyaknya perilaku operan yang dilakukan. Contoh : setiap melinting rokok 500, karyawan dapat upah 2000 FR-500 bersifat tetap (fixed). Bisa bersifat tidak tetap (variable) VR-5 : I 5, II 10, III 3, IV 2. Jika dirata-rata = 5+10+3+2=20/4= 5 VR-5

Skedul Interval (Interval Schedule)


Pemberian reinforser tergantung lama waktunya. Suatu perilaku operan yang dilakukan sesudah berjalannya suatu waktu tertentu dapat menghasilkan reinforser. Bisa fixed (tetap) bisa variable (tidak tetap).

Contoh fixed interval schedule


Seekor burung akan mendapat butiran jagung (reinforser) setelah mematuk lampu sesudah waktu 1 menit dari mulainya eksperimen, jika ia mematuk lampu sebelum waktu 1 menit dari mulainya eksperimen ia tidak akan mendapat jagung. Demikian seterusnya FI-1 (fixed-interval-1 menit).

Contoh Variable-Interval
Pada percobaan di atas : I 1 menit = 60 detik II 30 detik III 2 menit = 120 detik IV 30 detik. Jadi 60+30+120+30 = 240/4 = 60 dtk Variable-Interval-1 menit (VI-1 menit)

Concurent Schedule of Reinforcement


Dalam skedul ini ada dua atau lebih pilihan skedul pemberian reinforsemen yang aktif secara bersamaan, sehingga subjek dapat memilih salah satu. Contoh : untuk pedal kiri setiap kali ditekan akan menghasilkan butiran makanan VI-1 menit; sedangkan untuk pedal kanan setiap kali ditekan akan memberikan makanan dengan skedul VI-2 menit.

Penutup
Manusia dapat mengontrol perilakunya melalui kontrol-diri, namun semua kontrol ini akhirnya bergantung pada lingkungan, bukan pada kehendak bebas. Perilaku tidak sehat adalah perilaku yang dipelajari dengan cara sama seperti perilaku yang lain yang sebagian besar bekerja melalui pengondisian operan.

Untuk mengubah perilaku tidak sehat, terapis behavioristik menggunakan beragam teknik modifikasi perilaku, yang semuanya didasarkan kepada prinsip-prinsip pengondisian operan.

TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN MENURUT SKINNER

C. KONDISI KONDISI BATIN

E. KONTROL TERHADAP PERILAKU MANUSIA

B. EVOLUSI BUDAYA

D. PERILAKU KOMPLEKS

Perilaku yang kuat itu cenderung diulang sedangkan perilaku yang tidak kuat malah sebaliknya

Budaya penting dalam pembentukan kepribadian manusia Terjadi setelah Seleksi Alam Bersifat Menetap Sudah Ada praktek-praktek budaya

Kondisi-kondisi batin bisa dipelajari sama seperti perilaku lainnya


1. 2. 3. 4. KESADARAN DIRI DORONGAN-DORONGAN EMOSI TUJUAN DAN MINAT

1. KESADARAN DIRI

Manusia tidak hanya sadar akan lingkungan tetapi manusia juga harus sadar bahwa dia bagian dari lingkungan

Dorongan dapat memperlihatkan efek-efek dari kondisi kekurangan dan kelebihan dan juga terhadap Nilai kemungkinan bahwa organisme akan merespon (Probabilitas) Contoh : Makan sebagai Penguat terhadap kondisi Lapar.

3. EMOSI
Skinner menerima emosi sebagai kebutuhan yang kuat akanperjuangan mempertahankan hidup dan kebutuhan yang kuat akan penguatan

4. TUJUAN DAN NIAT

Tujuan dan niat bukan faktor utama yang mengarahkan perilaku keluar melainkan berfungsi sebagai penguat.

D. PERILAKU KOMPLEKS
Perilaku Kompleks dibentuk oleh seleksi alam, evolusi budaya, dan sejarah penguatan individu. 1. 2. 3. 4. 5. PROSES-PROSES KEJIWAAN YANG LEBIH TINGGI KREATIVITAS PERILAKU YANG TIDAK DISADARI MIMPI PERILAKU SOSIAL

1. PROSES-PROSES KEJIWAAN YANG LEBIH TINGGI


Skinner mengakui pikiran manusia adalah bidang perilaku yang paling sulit dianalisis tetapi minimal secara potensial dia bisa dipahami selama kita tidak mengandalkan hal fiksi, hipotesis, seperti jiwa

2. KREATIVITAS
Bagi Skinner Kreativitas hanyalah prilaku acak atau aksidental (terang-terangan atau tersembunyi) yang kemudian mendapatkan penghargaan

3. PERILAKU YANG TIDAK DISADARI


Skinner secara sempit menjelaskan bahwa perilaku adalah alam bawah sadar yang diberi label ketika manusia tidak lagi memikirkannya karna sudah ditekan lewat penghukuman

4. MIMPI
Skinner menganggap mimpi sebagai bentuk tersembunyi dan simbolis perilaku yang utama bagi penguatan, sama seperti perilaku lainnya.

5. PERILAKU SOSIAL
Menurut Skinner, Kelompok-kelompok manusia tidak memiliki sikap, hanya individu saja. dan Kelompok dibentuk dari individu-individu yang mendapat penghargaan.

Perilaku individu dikontrol oleh desakan lingkungan.

1. KONTROL SOSIAL 2. KONTROL DIRI

1. KONTROL SOSIAL
Skinner yakin kalau perilaku tidak berkaitan dengan kebebasan pribadi, namun dibentuk oleh kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidup, efek dari penguatan dan desakan lingkungan sosial.

2. KONTROL DIRI
Menurut Skinner, manusia mempunyai kontrol terhadap lingkungannya dengan merubah variabel-variabel dalam lingkungannya dengan melatih cara mengontrol diri

Anda mungkin juga menyukai