Psikologi banyak dialami pada anak-anak (8-22% anak
didiagnosa gangguan perilaku, emosi, belajar (behavior, emotional atau learning disorder) Gangguan pada masa kanak-kanak mempunyai konsekuensi sepanjang kehidupannya. Banyak gangguan pada masa dewasa berakar dari masa kanak-kanak Gangguan pada kanak-kanak akan membaik, bila ditangani sedini mungkin Pelayanan Pada
Bayi (lahir - 2 year)
Anak (ages 2 year - 12 year) Remaja (ages 12 year - 18 year) Lebih menekankan keluarga (mis., keluarga, pengasuh, sibling) Jenis Masalah Anak
Berhubungan dengan peristiwa kehidupan yang penuh
stres (misalnya, perceraian, orang tua tunggal, pengaturan hak asuh, atau menyesuaiakan diri dengan pernikahan kembali orangtua) Masalah anak umum atau masalah pengasuhan (misalnya, tantrum, toilet training, masalah tidur atau masalah makan di masa balita) Gangguan fungsi/perkembangan kognisi Perilaku beresiko tinggi (misalnya, kenakalan, penyalahgunaan zat / ketergantungan dan perilaku seksual) lanjutan
Problem mengatasi trauma seperti kekerasan fisik dan
seksual Problem trauma akibat dari bencana alam Masalah karena ada penyakit kronis (misalnya, kanker, diabetes) Karakteristik temperamen anak yang sulit Beberapa Pendekatan Intervensi
Talk therapy (bukan pilihan untuk anak-anak yang
masih relatif muda) Play therapy Family Therapy Behavior Therapy (Khususnya Operant Prosedure) Cognitive Behavior Interventions) Back In Control (BIC) Biological Intervention Psikoterapi
Treatment atau dibahas sebagai psikoterapi
Psikoterapi umumnya dianggap sebagai proses interpersonal, melibatkan relasi secara verbal dan / atau nonverbal antara pasien yang menunjukkan masalah psikologis dan seorang profesional yang ingin bisa membantu Pendekatan ini berdasarkan pada persektif psikologi Apa beda Psikoterapi untuk Anak dan Orang Dewasa
Beberapa berpendapat bahwa prinsip-prinsip dasar
terapi untuk anak mirip dengan terapi pada orang dewasa
Namun ada kebutuhan untuk mengubah teknik terapi
untuk mengakomodasi tingkat perkembangan kognitif dan emosional anak Children versus Adult in Psychoterapy
Kondisi anak yang berbeda berdampak pada pemberian
treatment: * Konseptual lebih konkret * Kemampuan bahasa masih terbatas *Cenderung tidak menampakkan diri bahwa mereka sedang mengalami kesulitan * Sering kurang termotivasi untuk berpartisipasi dalam treatment yang sedang berlangsung * Cenderung kurang suka untuk berbagi dengan terapis Children versus Adults in Psychotherapy
Dua isu yang paling penting untuk
dipertimbangkan dalam pengobatan psikologis anak : 1. Tingkat perkembangan kognitif/emosi 2. Tingkat ketergantungan pada orang tua TEHNIK-TEHNIK KHUSUS
Psikologi anak kurang mengandalkan komunikasi verbal,
tapi lebih menggunakan pendekatan dengan kegiatan bermain. Bermain sebagai media untuk melakukan interaksi dan berekspresi. Demikian juga psikoterapi untuk remaja, permainan sering digunakan sebagai sarana yang berguna dalam sesi terapi (misal bermain catur sambil berbicara) Level of Dependence on Others Terapis harus berhubungan dengan banyak orang (misalnya; orang tua, pengasuh, guru) Rujukan mungkin karena anak memang butuh penanganan atau orang tua yang mempunyai tuntutan yang tinggi pada anaknya atau memiliki toleransi yang rendah pada perilaku anak yang normal Karena itu Upaya intervensi dapat difokuskan pada: -> perilaku anak yang bermasalah dan atau -> faktor-faktor seperti stres pengasuhan, yang dapatberkontribusi adanya hambatan pada hubungan orangtua-anak Level of Dependence on Others
1. Faktor keluarga (orangtua) sangat berpengaruh pada
keberhasilan penanganan anaknya, yaitu pada : - Keterlibatan orangtua pada hasil terapi - Hubungan orangtua dengan terapis anak 2. Gangguan anak berhubungan dengan faktor-faktor dalam keluarga - Konflik diantara orangtua - Pola interaksi dalam keluarga Terapis mampu menunjukkan :
Empati komunikasi terapis bahwa ia/dia peduli untuk
anak dan mampu memahami masalah dari perspektif anak Keterbukaan dan kejujuran yang memungkinkan anak untuk percaya pada terapis Kehangatan terapis mengkomunikasikan suasana non- menghakimi penerimaan, membantu anak merasa aman saat sesi dengan topik yang sensitif dan yang mampu membangkitkan kecemasan Komunikasi verbal atau non-verbal. Hal-hal yang spesifik di Psikoterapi
Pertanyaan yang dirancang untuk memperoleh
informasi atau mendorong anak untuk terus berbicara
Seruan- digunakan untuk memfasilitasi diskusi lebih
lanjut atau untuk berkomunikasi pentingnya topik tertentu
Konfrontasi yang mendorong anak untuk menangani
beberapa masalah terapi terkait
(Mm hmm Aku mengerti apa yang kamu maksud atau
Itu adalah hal menarik) Lanjutan :
Klarifikasi membantu anak memahami pentingnya
perilaku tertentu - Deskripsi perilaku anak - Melontarkan pernyataan pada anak, agar anak dapat menguraikan apa yang dia lakukan (misalnya ini terlihat seperti kamu memukul boneka dengan keras) Klarifikasi juga dapat membantu anak memahami dan mengenali perasaan yang mungkin tidak ia menyadari, Faktor spesifik di Psikoterapi
Refleksi perasaan terapis berkomentar tentang
perasaan anak, sebagaimana tercermin pada perilakunya. Misal : mengatakan itu yang membuat kamu benar-benar marah ya Interpretasi (terhadap perilaku bermain anak atau pernyataan lisan yang dilontarkan) komentar mengenai hubungan antara pikiran, perasaan dan perilaku, dan hipotesis mengenai makna perilaku tertentu, ini digunakan untuk meningkatkan pemahaman anak tentang penyebab tingkah lakunya. Persiapan Psikoterapi
Menemukan setting fisik, dan juga frekuensi dan durasi
sesi terapi Umumnya satu sesi sekitar 45-50 menit dan harus dijadwalkan sekali per minggu Tahap awal psikoterapi, informasi umum mengenai sifat dasar dari psikoterapi, kesepakatan tujuan terapi Membahas peranan terapis, anak dan orang tua dalam proses Goals terapi lebih spesifik (perubahan perilaku, meningkatkan relasi dengan teman, orangtua, kelg. Atau tujuannya lebih general) Termasuk membahas isu-isu seperti kerahasiaan informasi Bagaimana bila menghadapi klien anak yang mengalami gangguan perkembangan (development disorder)
Anak laki-laki usia 6 tahun dengan gejala
ADHD Pertama dilakukan assesment (observasi, wawancara, ADHD ratings scale, tes IQ, tes grafis, kemudian dilihat apakah perlu dirujuk ke terapis Okupasi apa tidak, terapi wicara)