Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan

DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
PROBLEMATIKA GURU PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DALAM
PEMBELAJARAN PADA MASA PANDEMI COVID-19
PROBLEMATICS OF TEACHERS OF CHRISTIAN RELIGION
EDUCATION IN LEARNING IN THE PANDEMIC TIME COVID-19
1
Prilly manuputty, 2Novia lakoruhut
Pendidikan Agama Kristen, Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen, Institut Agama Kristen Negeri Ambon
1
prillymanuputty@gmail.com, 2 novialakoruhut@gmail.com

ABSTRAK
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan secara online. Namun kenyataan banyak sekali
hambatan yang didapatkan oleh para guru,baik dari segi ekonomi maupun social.sehingga, banyak anak-anak didik
yang tidak menerima materi dengan baik. Untuk itu, guru dan pihak sekolah mengambil upaya-upaya dalam
mengatasi permasalahan yang dihadapi dalam proses pembelajaran ini.dalam masa pandemic anak dituntun untuk
belajar mandiri dengan inisiatif sendiri, tentunya perlu kejujuran dari tiap peserta anak didik. Untuk itu, PAK
sangat diperlukan bagi setiap siswa agar didalam masa pandemic ini anak tetap mengingat kasih Allah kepada
manusia dan anak tetap bertumbuh didalam kehidupan rohani.

Kata kunci : Problematika, Guru pendidikan agama Kristen, pembelajaran, covid-19

ABSTRACT
Online learning is learning that is done online. However, the reality is that there are many obstacles faced by
teachers, both from an economic and social perspective, so that many students do not receive the material well. For
this reason, teachers and the school take efforts to overcome the problems faced in this learning process. During the
pandemic, children are led to learn independently on their own initiative, of course it needs honesty from each
student. For this reason, PAK is very necessary for every student so that during this pandemic the children will still
remember God's love for humans and the children will continue to grow in their spiritual life.

Keywords: Problematics, Christian religious education teacher, learning, covid-19

PENDAHULUAN harus mempersiapkan pendidikan yang


Pembelajaran daring di kota ambon bermutu. Pendidikan yang bermutu akan
membawa suatu perubahan baru bagi guru menghasikan sumber daya manusia yang
pak serta suatu problematika yang harus berkualitas dan mempunyai daya saing
dihadapi guru maupun siswa. Namun tinggi dengan bangsa lain. Membangun
dimana pembelajaran daring harus SDM yang pekerja keras, dinamis, terampil,
dilaksanakan sebagaimana mestinya karena menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
pendidikan merupakan modal penting bagi menjadi prioritas utama pemerintah
kemajuan dan pembangunan suatu bangsa sebagaimana disampaikan oleh Presiden
guna meningkatkan daya saing terhadap Joko Widodo.
tantangan kemajuan zaman.1.Salah satu Tujuan Pendidikan Nasional adalah
tujuan Bangsa Indonesia yang tercantum tujuan yang bersifat paling umum dan
dalam Pembukaan UUD 1945 adalah merupakan sasaran akhir yang harus
mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk dijadikan pedoman oleh setiap orang dalam
mewujudkan cita-cita tersebut, Indonesia usaha pendidikan. Dalam UU No. 20 tahun

DIDAXEI Page 1
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
2003 pada pasal 1 mengatakan bahwa peniliti dapat mengetahui proses belajar
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana murid selama pembalajaran daring di era
untuk mewujudkan suasana belajar proses 4.0. Hal tersebut dapat terlihat banyak
pembelajaran agar peserta didik secara aktif problematika yang dihadapi oleh para
dapat mengembangkan potensi yang ada pendidik dalam proses pembelajaran daring
dalam dirinya, masyarakat, bangsa dan yang di lakukan karena sebagian siswa,
negara. Maka itu diperlukan adanya tenaga tidak serius dalam belajar, Adanya
pendidik yang dapat mendidik para peserta kekurangan ekeonomi, tidak mempunyai
didik untuk mencapai tujuan pendidikan Hp,belum dapat memahami teknologi, tidak
(Undang-undang RI Nomor 20, 2003). mau mengerjakan tugas, Hal inilah yang
Seorang siswa dapat memperoleh hasil mendorong untuk meneliti tentang
belajar yang baik apabila ia bersungguh- problematika guru pak kota Ambon dalam
sungguh dalam belajar. Hasil belajar adalah pembelajaran dari 4.0. Salah satu komponen
pola-pola perbuatan, nilai-nilai, apresiasi penting dalam dunia pendidikan adalah
dan keterampilan. Hasil belajar juga guru.
diartikan sebagai perubahan perilaku akibat Guru dalam pendidikan mempunyai
belajar. peranan yang besar dan strategis dalam
Pada saat proses belajar, siswa harus membentuk sumber daya manusia yang
menunjukkan hasil belajarnya dengan baik. pontesial. Dalam dunia pendidikan guru
Menurut Winkel dalam Purwanto (2009: 45) adalah seorang pendidik yang mampu
“Hasil belajar adalah perubahan yang mendidik dan melatih peserta didik kearah
mengakibatkan manusia berubah dalam yang lebih baik. Seorang guru harus mampu
sikap dan tingkah lakunya” (Ngalim mengabdikan diri dan berbakti untuk
Purwanto, 2006). Pada tahap ini siswa mewujudkan peserta didik yang mempunyai
membuktikan keberhasilan belajar pada saat kualitas belajar yang baik. Bukan saja
proses pembelajaran siswa mampu karena covid, tetapi era insustri 4.0 saat ini
menunjukkan bahwa ia telah mampu menuntut para pendidik untuk lebih secara
mengerjakan tugas-tugas belajar atau terus menerus mengupgrade pengatahuan
mentransfer hasil belajar. dan keterampilannya dalam mengajar
Dalam Penelitian ini dilakukan di SD (Ambarita, Muthoharoh, et al., 2020).
hukurila,SD Kristen belso,SDN 2 Hatu, Menurut Agustinus (Boehlke, 2000)
SMPN4 Leihitu barat,SMA gemah 7 “Tujuan PAK ialah menghantarkan para
ambon,SMAN 12 ambon, dan SD Kristen pelajar untuk memupuk kehidupan rohani,
seri.Dalamwawancara kita peneliti sudah membukakan diri pada firman Tuhan dan
melakukan analisis terhadap jawaban dari memperoleh pengetahuan tentang perbuatan
ketujuh pendidik pada lokasi penilitian Allah (Boehlke, 2000). Inilah yang menjadi
kami sehingga kami peneliti dapat tugas dan tanggung jawab guru PAK di
menganalisi hasil wawancara yang di sekolah sesuai dengan amanat agung Tuhan
samapaikan para pendidik sehingga kami Yesus (Matius 28:20a). Berdasarkan hal

DIDAXEI Page 54
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
tersebut guru PAK harus menjadi teladan hubungan antara factor-faktor resiko dengan
dan juga harus profesional dalam efek, dan dengan suatu pendekatan,observasi
menjalankan tugasnya.Guru PAK yang ataupun pengumpulan data pada suatu saat
profesional harus mempunyai pengetahuan tertentu (point time approach)
dan kebenaran firman Allah sebagai bahan (notoatmodjo,2010). Dan dengan melihat
pengajaran yang utama, karena semua bahan lewat pandangan – pandangan partisipan
pengajaran bersumber pada Alkitab dan dengan cara memberikan pertanyaan,dan
berkaitan dengan Kristus. mengumpulkan data yang terdiri atas
Oleh karena itu, Kota Ambon informasi partisipan dan teks dari sumber-
membutuhkan guru-guru yang kompeten sumber tertulis. Penelitian ini dilakukan di
untuk menghasilkan SDM yang diharapkan. SD hukurila,SD Kristen belso,SDN 2 Hatu,
Pembelajaran daring membawa dampak SMPN4 Leihitu barat, SMA gemah 7
yang besar terhadap segala aspek kehidupan ambon, SMAN 12 ambon, dan SD Kristen
manusia, tidak terkecuali dengan bidang seri.penelitian ini dilaksanakan pada tanggal
pendidikan. Untuk mencegah problematika, 17 november 2020 sampai dengan 20
pendidikan harus menerapkan pembelajaran november 2020. Populasi merupakan subjek
jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi. penelitian. Menurut sugiyono (2010:117)
Demikian juga dengan Indonesia populasi adalah wilayah generalisasi yang
mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah terdiri atas obyek atau subyek yang
pada masa darurat covid-19. Sehingga Guru mempunyai kualitas dan karakteristik
PAK juga harus lebih profesional dalam tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
menjalankan tugasnya sebagai guru melihat dipelajari dan kemudian ditarik
dengan banyak problematika yang dihadapi kesimpulannya. Didalam penelitian ini
saat pembelran daring maka pendidik lebih populasi yang dipilih ialah guru pendidikan
keratif dalam mendidik dan mendewaskan agama Kristen (PAK) dikota Ambon.
perserta didik dengan penuh kasih sayang Sampel menurut sugiyono dalam (Puslitbang
serta penguatan firman Tuhan. Penelitian ini et al., 2017) merupakan bagian dari jumlah
bertujuan untuk mendeskripsikan dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
permasalahan yang dihadapi oleh guru PAK tersebut. Sampel yang kami gunakan ialah 7
dan upaya-upaya yang mereka lakukan sekolah yang ada di kota Ambon. Instrument
dalam menghadapi permasalahan pada masa dalam penelitian ini berupa pedoman
pandemic covid-19 wawancara. Wawancara dalam penelitian ini
bertujuan agar peneliti mengetahui
METODE PENELITIAN. problematika atau permasalahan guru PAK
Penelitian yang dilakukan merupakan yang terjadi di masa pandemic ini. Dengan 2
jenis penelitian kualitatif dengan desain pertanyaan yang dijawab oleh
penelitian deskriptif (cross sectional). narasumber.pertanyaan pertama ialah
Penelitian cross sectional adalah penelitian permasalahan apakah yang dihadapi
untuk mempelajari suatu dinamika didallam pembelajaran online. Dan kedua,

DIDAXEI Page 55
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
upaya yang dilakukan untuk mengatasi penelitian ini kita wujudkan dalam sebuah
permasalahan tersebut. artikel yang memuat deskripsi yang berasal
Teknik pengumpulan data yang kami dari data penelitian.
gunakan ialah sumber data primer. Sumber
data primer ialah sumber data yang langsung HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan data kepada pengumpul data. Penelitian ini dilakukan pada tujuh
Teknik pengumpulan data tersebut sekolah yang berada di kota ambon. Dilihat
dilakukan dengan interview (wawancara), dari hasil wawancara yang kami lakukan
studi dokumentasi,dan gabungan. terdapat banyak hal yang menjadi
Wawancara yang digunakan adalah probelmatika guru PAK di kota ambon
wawancara semi terstruktur (Puslitbang et dengan berbagai keluh kesah mereka. Setiap
al., 2017)dengan tujuan untuk menemukan sekolah dengan guru masing-masing
permasalahan secara lebih terbuka,dimana mempunyai factor penghambat dalam
pihak yang diajak wawancara diminta pembelajaran daring yang berbeda. Dengan
pendapat,dan didalam melakukan berbagai kendala.
wawancara kita peneliti mendengarkan Bpk. R.manuputty berkata : tentu
secara teliti dan mencatat apa yang terdapat permasalahan didalam
dikemukakan oleh informan. dan open pembelajaran PAK ini. Yang menjadi
ended question (creswell,2008) dengan kendala dalam pembelajaran online salah
pilihan wawancara umum dengan satunya ialah keadaan ekonomi orang tua .
pendekatan terarah, dan pertanyaan yang karena, tidak semua orang tua mempunyai
diajukan didasarkan pada kategori-kategori keadaan ekonomi yang sama. Dan upaya
yang telah disiapakan sebelumnya. Pada yang dilakukan dari pihak SMPN 4 Leihitu
penelitian ini yang menjadi sumber data barat ini ialah kepala sekolah mengambil
primer adalah hasil wawancara ketujuh guru kebijakan untuk memberikan tugas kepada
PAK yang ada di kota Ambon. guru-gurunya agar mengunjugi tiap rumah
Analisis data yang dilakukan dengan dari anak-anak didik mereka. Tetapi didalam
model miles and huberman (1984). Analisis kunjungan tersebut dibagi perkelompok
data ini dilakukan pada saat wawancara kita menjadi 5 orang. Dan maksimal
peneliti sudah melakukan analisis terhadap perkelompok ialah 5 orang. Dan materi yang
jawaban yang diwawancarai. Dan bila diajarkan diberikan sesuatu materi yang
jawaban yang diwawancarai setelah analisis telah disiapkan oleh sekolah dengan buku
terasa belum memuaskan,maka kita ajar atau buku teks yang telah tersedia.
melanjutkan pertanyaan lagi.analisis Menurut Ibu.S.Mahulette, pada tingkat
dilakukan secara interaktiv yang sd tentu mengalami permasalahan, karena
aktivitasnnya meliputi data reduction mereka juga dalam tingkat dasar dan tentu
(reduksi data),data display (penyajian mereka belum memahami dengan teknologi.
data),conclusion drawing/verification (miles Jadi, pada SDN 2 HATU ini permasalahan
and huberman,1984).penyajian hasil yang dihadapi oleh guru ialah keadaan

DIDAXEI Page 56
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
ekonomi orang tua yang berbeda, dan hp yang menulis tugas mereka.
android yang terbatas, jaringan yang tidak sehingga, anak menjadi malas.
stabil, dan minimnya pemahaman mengenai - keterbatasan ekonomi orang tua,ada
teknologi. Upaya yang diambil sekolah beberapa anak yang tidak
dalam mengatasi permasalahan ini ialah mempunyai gadget atau HP.
kepala sekolah memutuskan untuk Sehingga membuat anak didiknya
melakukan pembelajaran secara luring mengumpulkan tugas tidak tepat
dengan memberikan tugas kepada guru-guru waktu atau terlambat.
untuk mengunjungi rumah tiap anak didik. - tes yang dilakukan, anak didik harus
Dengan pembagian jadwal yang telah dibuat menunggu orang tua mereka selesai
oleh kepala sekolah. 1 kelas dibagi menjadi bekerja barulah mereka dapat
2 kelompok dengan 2 sesi. Sesi pertama mengumpulkan hasil tes mereka
dimulai pukul 08:00 – 09:00. Sesi kedua padahal waktu tes yang diberikan
dimulai pukul 10:00-11:00. Dan guru diberi adalah 2 jam, kemudian juga hanya
batas waktu tatap muka dengan anak didik anak-anak tertentu yang
maksimal 1 jam. Hal ini juga dikuatkan oleh mengumpulkan tugas.
temuan penelitian yang dilaksanakan oleh - dimasa pandemic ini semua anak
Jenri Ambarita yang mengatakan bahwa, harus naik kelas tetapi faktanya
sebagian besar guru Pendidiakan Agama banyak anak yang tidak mengikuti
Kristen melaksanakan pembelajaran luring pembelajaran daring ini sehingga
pada masa pandemic karena banyak guru membuatnya menjadi sulit untuk
yang tidak paham dengan ICT dan juga memberikan nilai yang tepat bagi
masih banyak peserta didik yang tidak anak didiknya.
memiliki perangkat pendukung (Ambarita, - Tidak ada sekolah minggu, yang
Yuniati, et al., 2020). menunjang pembelajaran anak
Menurut Bpk.J.Frans banyak sekali sehingga pada saat ditanya mengenai
permasalahan yang dihadapi dalam materi, anak didik menjadi lupa.
pembelajaran daring ini. Ia mengatakan - Ia kesulitan dalam mengajar dengan
bahwa : pembagian kelompok yang saat
- pembelajaran daring ini membuat belajar disekolah. Dikarenakan
anak didik tidak jujur. didalam sebuah kelas terdapt 20
Karena,banyak sekali tugas anak orang anak, namun disaat mengajar
didiknya yang dikerjakan oleh orang pada hari yang telah ditentukan
tua mereka bahkan tugas merekapun siswa yang hadir hanyalah 7 orang
ditulis oleh orang tua.ia mengatakan dikarenakan pandemic. Sehingga
sebagai guru, tentu ia mengenal ketika ia mengajar 7 orang tersebut,
setiap tulisan dari anak didiknya. 13 orang yang tersisa mereka
jadi, disaat pandemic ini orang tualah mengalami keterlambatan materi.
Dan pada minggu berikutnya 7 orang

DIDAXEI Page 57
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
lagi sehingga menjadi keterlambatan kelas hanya 1 siswa yang mempunyai HP.
dalam memberika materi kepada Dan ada juga yang menggunakan hp orang
anak didik. tua. Dalam mengatasi permasalahan tersebut
SMA gemah 7 ambon ini, mengambil
Upaya yang dilakukan SD Kristen kebijakan untuk pembelajaran dilakukan
Belso ini ialah,materi yang diajarkan dibuat secara daring dan luring. Guru membagikan
dalam bentuk video dengan menggunakan materi pada rumah anak didik mereka.
aplikasi kine master, dimana didalam Bpk.F.Pentury. S,Pd.M.Pd,
aplikasi tersebut dapat diedit menggunakan mengatakan tentu ada hambatan didalam
suara mereka secara langsung. Misalnya
pembelajaran daring ini, hambatan tersebut
dalam materi penciptaan, guru memasukan menjadi masalah. hambatan - hambatan
video atau gambar yang berkaitan dengan tersebut ialah keterbatasan ekonomi orang
urutan penciptaan kemudian mereka tua sehingga anak didik tidak memiliki
berbicara sesuai dengan video dan gambar gadget atau HP, kemudian hambatan lainnya
yang dimasukan. Selain itu juga kepala juga ialah kurangnya control orang tua
sekolah SD Kristen belso ini mengambil
sehingga anak tidak mengikuti
kebijakan untuk anak kelas 1 SD dan kelas pembelajaran. Dalam pembelajaran daring
6 SD untuk belajar disekolah atau tatap ini juga, membuat kurangnya kehadiran
muka disekolah. Kepala sekolah anak didik hanya setengah dari kelas yang
mengatakan bahwa anak didik kelas 6 SD menigkuti pembelajaran,Bahkan ada anak
merupakan anak persiapan ujian yang harus didik yang tidak pernah mengikuti
dipersiapkan dengan baik. Sehingga anak
pembelajaran secara daring sama sekali.
kelas 6 seluruhnya sekolah seperti biasa.dan Upaya yang dilakukan SMAN 12
kelas 1 SD juga disekolahkan karena mereka Ambon ini ialah, dengan membagikan pulsa
merupakan anak belajar dasar yang belum data pada setiap anak didik mereka. siswa
memahami dengan baik apa itu teknologi, diajarkan lewat aplikasi zoom. Sebelum
sehingga kepala sekolah mengambil materi diajarkan guru telah memberikan
kebijakan untuk anak kelas 1 SD dan kelas 6
materi terlebih dahulu,dan secara luring bagi
SD untuk belajar luring atau tatap muka. anak didik yang tidak mepunyai gadget atau
Anak- anak dibagi menjadi perkelompok. 1 HP. Dan bagi siswa yang tidak aktiv pada
kelas maksimal 7 orang. Dan mereka pembelajaran daring ini para guru atau wali
disekolahkan hanya pada hari rabu dan kelas mereka turun langsung pada tempat
sabtu. tinggal mereka dan memanggil mereka ke
Ibu.F.Nusawakan S,Pd, mengatakan sekolah untuk mengerjakan setiap tugas
bahwa pada sekolahnya ini tentu terdapat yang telah diberikan.
permasalahan yang terjadi karena disekolah Ibu.J.N Peseletehaha, mengatakan
ini juga rata-rata berasal dari kalangan masalah yang dihadapi ialah banyak anak
menengah kebawah. Sehingga anak didik didik yang tidak mempunyai hp android dan
tidak mempunyai gadget atau hp akibat ekonomi orang tua yang berbeda.sehingga
keterbatasan ekonomi. Bahkan didalam satu

DIDAXEI Page 58
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
dalam megatasi permasalahan tersebut SD keadaan normal. Sehingga banyak
Kristen seri ini mengambil kebijakan untuk pekerja yang diberhentikan. Keadaan
belajar secara luring, dimana anak didik ekonomi tersebut, membuat anak
mereka belajar mandiri dirumah, namun didik juga tidak memiliki gadget atau
juga guru yang mengunjungi rumah tiap HP, sehingga ini menjadi kendala
anak didik dengan menerangkan sedikit dalam pembelajaran daring.
materi yang diberikan dan memberikan 2. Pemahaman yang kurang mengenai
tugas pada anak didik. Tugas yang diberikan teknologi.kurangnya pemahaman
sesuai dengan modul yang diberikan dari dalam mengendalikan teknologi juga
sekolah. Upaya lainnya yaitu peseletahaha menjadi hambatan bagi para guru
membuat belajar perkelompok dan diajarkan dalam melaksanakan pembelajaran
dirumahnya. Dan pembelajaran yang daring dengan para anak didik.
dilakukan berlangsung selama 1 jam. Upapa Karena, tidak semua anak didik
lainnya yaitu juga dengan membangun mampu mengendalikan gadget atau
hubungan yang baik dengan orang tua agar HP yang digunakan.
orang juga dapat memperhatikan anak 3. Jaringan. Tidak semua daerah di kota
mereka, sehingga dapat membantu proses Ambon mampu menangkap jaringan
pembelajaran. Peseletahaha,juga membuat dengan baik. Sehingga dalam proses
buku pemantau sekolah minggu untuk tanda pembelajaran yang terjadi banyak
tangan pada pengasuh. Agar dimasa anak – anak yang tidak dapat
pandemic ini anak juga tetap rajin untuk mengikuti proses pembelajaran
sekolah minggu. Sehingga lewat buku tersebut.
pemantau tersebut anak mendapat nilai 4. Kurangnya perhatian orang tua.
tambah. Dimasa pandemic ini banyak orang
Dari data-data diatas tentu kita telah tua juga yang tidak memperhatikan
mendapatkan berbagai macam hambatan anak mereka dalam proses
atau permasalahan yang terjadi didalam pembelajaran berlangsung.ada orang
pembelajaran daring ini. tua yang turut dalam mengerjakan
Permasalahan – permasalahan tersebut tugas anak mereka, padahal sebagai
ialah : orang tua mestinya mengajarkan
anak mereka sebagai pengganti guru
1. Keadaan ekonomi. Tidak semua disekolah. Agar anak juga tidak
orang mempunyai keadaan ekonomi terlambat dalam menerima materi
yang sama. Apalagi dimasa yang diberikan dari sekolah. Dan
pandemic ini banyak sekali juga anak tidak menjadi malas dan
karyawan atau pegawai yang di tidak membiarkan anak mereka
PHK. Juga banyak yang bermain.
diberhentikan dari pekerjaan mereka 5. Anak menjadi tidak jujur. Dimasa
karena pemasukan yang terjadi di pandemic ini justru bukanlah anak
masa pandemic tidak sama seperti

DIDAXEI Page 59
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
didik sendiri yang mengerjakan 4. Sekolah mengambil kebijakan pada
melainkan orang tua mereka. dan anak SD kelas 1 dan anak SD kelas
bahkan ada anak didik juga yang 6, untuk melakukan pembelajaran
tidak megerjakan dan memberikan disekolah guna mempersiapkan diri
pekerjaan mereka untuk orang lain mereka dalam menghadapi ujian dan
mengerjakannya. juga pembelajaran dasar bagi anak
6. Anak menjadi malas. dalam kelas 1.
pembelajaran online ini banyak anak 5. Guru memberikan buku pemantauan
yang acuh tahu akan proses sekolah minggu, guna menunjang
pembelajaran berlangsung. Mereka perkembangan sekolah anak dalam
merasa bahwa pembelajaran yang pembelajaran PAK.
dilakukan dari rumah ini membuat 6. Dan bagi anak didik yang tidak
mereka menjadi bebas. Sehingga, pernah mengikuti pembelajaran
mereka menganggap bahwa hal ini daring, dipanggil untuk dibina dan
menjadi hal biasa. Jadi, jikalau dibimbing disekolah.
mereka tidak mengikuti zoom atau
proses lainnya mereka tidak merasa Dalam pembelajaran daring ini
rugi. mendorong siswa untuk belajar mandiri.
Dengan belajar ini tentu berkaitan dengan
Dan upaya – upaya yang dilakukan teori belajar humanistic.konsep
dalam permasalahan tersebut ialah : pembelajaran humanistic yaitu
memanusiakan manusia,dimana seorang
1. Sekolah mengambil kebijakan untuk individu diharapkan dapat
melakukan pembelajaran daring dan mengaktualisasikan diri artinya manusia
luring, jadi bagi siswa yang tidak dapat menggali kemampuannya sendiri
mempunyai gadget atau HP, guru untuk diterapkan dalam lingkungan. Proses
ditugaskan untuk mengunjungi tiap belajar Humanistik memusatkan perhatian
rumah anak didik mereka untuk kepada diri peserta didik sehingga
membagikan materi serta
menitikberatkan kepada kebebasan individu.
menerangkan kepada anak didik. Teori Humanistik menekankan kognitif dan
2. Sekolah juga mengambil keputusan afektif memengaruhi proses. Kognitif adalah
untuk membuat pembelajaran luring aspek penguasaan ilmu pengetahuan
secara berkelompok. Dimana kepala sedangkan afektif adalah aspek sikap yang
sekolah mengambil kebijakan untuk keduanya perlu dikembangkan dalam
guru mengajar pada rumah anak membangun individu. Belajar dianggap
didik dengan membagi menjadi berhasil jika si pelajar memahami
beberapa kelompok,agar anak serius
lingkungannya dan dirinya sendiri. Hal yang
dalam mengikuti pembelajaran. penting lagi pada proses pembelajaran
3. Sekolah membagikan pulsa data bagi Humanisme harus adanya motivasi yang
tiap anak didik. diberikan agar peserta didik dapat terus

DIDAXEI Page 60
Jurnal Pendidikan
DIDAXEI
ISSN Online : 2745-6935
Volume 1, Nomor 2
menjalani pembelajaran dengan baik. masalah yang kita hadapi, kita tidak merasa
Motivasi dapat berasal dari dalam yaitu cemas sebab kita bersama dengan Tuhan.
berasal dari diri sendiri, maupun dari guru Ora Et Labora . bukan hanya berdoa dan
sebagai fasilitator. Dalam teori humanistic melibatkan tuhan saja tetapi kita harus
ini juga mendorong siswa untuk bertindak dan bekerja dalam menyelesaikan
mengembangkan kesanggupan siswa untuk permasalahan yang terjadi.
belajar atas inisiatif sendiri dan juga
mendorong siswa untuk peka berpikir REFFERENSI
kritis,dan memaknai proses pembelajaran Ambarita, J., Muthoharoh, & Yuniati, E.
secara mandiri dan dapat memahami diri (2020). Persepsi Masyarakat Terhadap
sendiri dalam kesanggupannya menerima Penggunaan Teknologi Dalam Seminar
materi. Online Di Masa Covid-19. Indonesian
Journal of Instructional Technology, 1,
KESIMPULAN 1–8.
Ambarita, J., Yuniati, E., & Sinaga, N.
Dimasa pandemic covid-19 ini banyak (2020). Persepsi Guru Pendidikan
sekali permasalahan yang didapat dalam Agama Kristen Indonesia Terhadap
pembelajaran daring sehingga membuat Pembelajaran Online Di Tengah Covid-
siswa,guru,dan juga orang tua menjadi 19 Dan Era Industri 4.0. Jurnal
Shanan, 4(2), 1689–1699.
cemas. Namun sebagai umat kristiani yang
Boehlke, R. (2000). Sejarah Perkembangan
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus kita Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
harus melihat dalam (filipi 4 : 6-7) yang Kristen dari Plato sampai IG Loyoha.
berbunyi : ‘Janganlah hendaknya kamu BPK Gunung Mulia.
kuatir tentang apapun juga , tetapi Ngalim Purwanto. (2006). Psikologi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu Pendidikan. Remaja Rosdakarya.
kepada Allah dalam doa dan permohonan Puslitbang, I. S., Agama, P., Keagamaan, D.,
Litbang, B., Diklat, D., & Ri, K.
dengan ucapan syukur damai sejahtera (2017). Eksistensi Rohis Sebagai Basis
Allah, yang melampaui segala akal, akan Penguatan Pendidikan Agama Islam
memelihara hati dan pikiranmu dalam (Pai) Di Sman 2 Semarang The
Kristus Yesus’.Ketakutan adalah hal yang Existence Rohis As Basis For
alami, sementara iman adalah hal yang di Strengthening Islamic Religious
alami. Ingatlah Firman Tuhan yang berkata, Education (Pai) At State High School 2
Semarang (Vol. 15, Issue 1).
"Janganlah khawatir tentang apa pun juga.
http://jurnaledukasikemenag.orgthisisa
Namun, dalam segala sesuatu nyatakan nopenaccessarticleundercc-by-salicense
keinginanmu kepada Allah dalam doa dan Undang-undang RI Nomor 20. (2003).
permohonan serta ucapan syukur.’ Jadi Undang-Undang Republik Indonesia
disetiap permasalahan yang dihadapi tentu Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
terdapat solusi dan upaya untuk Pendidikan Nasional. Acta Pædiatrica,
mengatasinya. Libatkanlah Tuhan dalam 71, 6–6. https://doi.org/10.1111/j.1651-
2227.1982.tb08455.x
setiap langkah hidup kita,agar setiap

DIDAXEI Page 61

Anda mungkin juga menyukai