Anda di halaman 1dari 5

JUDUL SKRIPSI

“IMPLIKASI PENGAJARAN YESUS DALAM INJIL YOHANES 13:13-14

TERHADAP MOTIVASI GURU KRISTEN DI SD TIGA BAHASA RUKUN

HARAPAN”

Pertanyaan

I. Pemahaman konsep pengajaran Yesus dalam injil Yohanes dalam hal

melayani dan kerendahan hati 13:13-14

1. Apa pemahaman bapak/ibu tentang melayani sebagai seorang guru?

2. Apa yang bapak/ibu dapatkan dari keteladanan Yesus dalam hal melayani

menurut Yohanes 13:13-14

3.Bagaimana bapak/I mengaplikasikan sikap keteladanan Yesus dalam mengajar

4. Apa yang menjadi hambatan bapak/I selama melayani sebagai guru kristen

5. Bagaimana cara bapak/I menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut

6. Apa yang bapak/ibu pahami tentang kerendahan hati di dalam Yohanes 13:13-

14

7. Apa hambatan bapak/ibu menjadi seorang guru Kristen yang rendah hati

8. Bagaimana cara bapak/I menanggapi hambatan tersebut

II. Motivasi menjadi seorang guru Kristen

1. Ketika bapak/i melihat pengajaran Yesus dalam Yohanes 13:13-14, apa yang

memotivasi bapak/i dari sikap tersebut

2. Bagaimana bapak/i mengaplikasikan sikap tersebut dalam mengajar

3. Ketika bapak/ibu diperhadapkan dengan murid yang susah di motivasi, dan

diatur kepada siapa bapak/ibu mengalihkan murid tersebut untuk ditangani


III. Integritas seorang guru Kristen

1. Apa pemahaman bapak/ibu tentang integritas seorang guru Kristen

2. Apa yang menjadi hambatan bagi bapak/ibu menjadi pribadi yang beritegritas

JAWABAN

1. Apa pemahaman bapak/ibu tentang melayani sebagai seorang guru?


Guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar, yang
ikut berperan dalam usaha pembentukan sumber daya manusia yang potensial dalam
bidang pembangunan. Guru memiliki peranan yang unik dan sangat komplek, selain
sebagai pengajar guru sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan
dan menuntun siswa ke cita-cita dan kepada kebaikan. Dalam sejarah pendidikan,
guru merupakan sosok teladan bagi peserta didik. Dengan demikian guru harus
memiliki strategi atau cara dalam mengajar dan Guru merupakan orang yang
dipercayakan Tuhan dalam melaksanakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan
karunia yang telah diberikan kepadanya
2. Apa yang bapak/ibu dapatkan dari keteladanan Yesus dalam hal melayani menurut
Yohanes 13:13-14
Yesus Kristus adalah hamba yang sempurna (Hamba Agung). Ia menghambakan dan
mengosongkan diri-Nya (kenosis) untuk melaksanakan seluruh mandat
penyelamatan. Menurut Yohanes 13 tentang keteladanan pelayanan Yesus Kristus
untuk melayani sesama. Salah satu bukti konkrit untuk melayani Tuhan adalah
melayani sesama (serving others)
3. Bagaimana bapak/I mengaplikasikan sikap keteladanan Yesus dalam mengajar
Yesus Kristus adalah Tuhan dan Guru Agung. Ia tidak hanya mengajar bagaimana
melayani atau mengabdikan diri, akan tetapi Ia turun/Ia hadir memberi teladan untuk
dilakukan dan ditiru oleh para Guru/pendidik di era sekarang ini contohnya :
Teladan untuk Mengasihi, Teladan Kerendahan Hati, Teladan Ketaatan
4. Apa yang menjadi hambatan bapak/I selama melayani sebagai guru Kristen
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau perubahan zaman, tidak
menjadi alasan bagi para pendidik untuk tidak mengajarkan Pendidikan Agama
Kristen dan melakukan perannya sebagai guru yang dipercayakan oleh Allah dalam
mendidik dan membentuk karakter siswa. perhatian utama Pendidikan Agama
Kristen ialah bahwa perilaku-perilaku menyimpang yang setiap hari membombardir
kita, misalnya kekerasan, ketamakan, korupsi, ketidaksopanan, penyalahgunaan obat
terlarang, asusila seksual, dan etika kerja yang buruk, mempunyai inti yang sama
yakni tiadanya karakter yang baik. Perilaku-perilaku yang terjadi dilingkungan siswa
saat ini harus menjadi perhatian utama sekolah sebagai lembaga pendidikan, yang
seharusnya membentuk karakter siswa.
5. Bagaimana cara bapak/I menyelesaikan hambatan-hambatan tersebut
Guru harus melakukan gerakan pendidikan karakter yang dimulai dari dirinya sendiri,
yakni menjadi contoh bagi siswa yang kemudian didukung oleh keluarga, gereja dan
masyarakat. Keluarga, sekolah dan gereja adanya kerjasama yang baik, komunikasi
yang baik antara sekolah dengan orang tua siswa dan dengan gereja. Dari ketiga
lembaga tersebut, yang paling utama adalah keluarga.Harapan untuk masa depan
ialah agar dapat mengambil tindakan bersama untuk meningkatkan karakter anak
dan karakter kita sebagai orang dewasa dan akhirnya karakter kebudayaan kita
dimulai dari keluarga yang kemudian dilanjutkan dengan sekolah dan gereja.
6. Apa yang bapak/ibu pahami tentang kerendahan hati di dalam Yohanes 13:13-14
Dalam rangkaian peristiwa pembasuhan kaki para murid, Tuhan Yesus menggunakan
metode keteladanan yang mengambil rupa sebagai seorang budak. Keteladanan
hidup dapat berdampak luas dan mempengaruhi karakter serta hidup orang lain
sekalipun tidak didemonstrasikan. Keteladanan itu seharusnya murni yang dapat
memancarkan nilai transformasi. Tuhan Yesus sebagai seorang Guru, Ia telah
menunjukkan kepribadian yang benar sebagaimana layaknya seorang Guru. Di dalam
diri seorang Guru ada unsur keteladanan. Teladan yang dihidupi oleh seorang Guru
memberi nilai yang sanggup mengubahkan orang lain.
7. Apa hambatan bapak/ibu menjadi seorang guru Kristen yang rendah hati
beberapa guru yang tidak memberikan kepercayaan dalam setiap perbuatanya. Hal
ini dikarenakan masih kurangnya pemahaman guru akan prinsip yang harus dipahami
oleh guru.
8. Bagaimana cara bapak/I menanggapi hambatan tersebut
Pendidik yang menyampaikan Injil bukan hanya dalam bentuk pengajaran tetapi
terlebih dalam keteladanan yang dinampakkan dalam hidupnya. Guru PAK juga harus
menyadari bahwa dirinya masih tetap belajar, juga dalam beriman sehingga ia
senantiasa membuka diri bagi didikan Allah dan meneladani Kristus dalam
mengajar”. Guru yang melaksanakan Tugas mengajar dan mendidik dibidang PAK
dengan mengandalkan kemampuan dan karakter yang tinggi dan mengacu pada
Sosok Yesus sebagai Guru Agung.

1. Ketika bapak/i melihat pengajaran Yesus dalam Yohanes 13:13-14, apa yang
memotivasi bapak/i dari sikap tersebut
Keteladanan itu seharusnya murni yang dapat memancarkan nilai transformasi.
Tuhan Yesus sebagai seorang Guru, Ia telah menunjukkan kepribadian yang benar
sebagaimana layaknya seorang Guru. Di dalam diri seorang Guru ada unsur
keteladanan. Teladan yang dihidupi oleh seorang Guru memberi nilai yang sanggup
mengubahkan orang lain.
2. Bagaimana bapak/i mengaplikasikan sikap tersebut dalam mengajar
bahwa “Syarat yang terpenting bagi seorang guru ialah kepribadiannya sendiri.
Sebuah teladan lebih berharga daripada seratus kata nasihat. Perbuatan seseorang
lebih berpengaruh daripada perkataannya.”
3. Ketika bapak/ibu diperhadapkan dengan murid yang susah di motivasi, dan diatur
kepada siapa bapak/ibu mengalihkan murid tersebut untuk ditangani
Meneladani Sikap Tuhan Yesus yang sabar dalam mengajar para murid. Guru harus
dapat membawa murid kepada perubahan hidup yang lebih baik dan berkenan
kepada Allah. Dalam hal ini guru benar-benar menjadi panutan para muridnya,
hingga secara tidak sadar murid-muridpun mengikuti pola hidup guru tersebut atau
perubahan hidup para murid hingga serupa dan segambar dengan Allah.

1. Apa pemahaman bapak/ibu tentang integritas seorang guru Kristen


Guru yang berintegritas akan merenungkan panggilan ini terus – menerus.
Integritas bagi guru Kristen sangatlah penting. Integritas perlu dimiliki oleh guru
Kristen karena guru akan menghasilkan murid yang mencerminkan sifat, kepribadian,
pandangan hidup, sikap dan kepercayaan gurunya. 
2. Apa yang menjadi hambatan bagi bapak/ibu menjadi pribadi yang beritegritas
Salah satu peran guru Agama Kristen di era digital adalah menjadi pembimbing.
Namun menjadi guru pembimbing bagi anak didik di zaman modern ini bukan hal
yang mudah, karena karakter anak di era digital sangat berbeda dengan karakter
anak-anak di zaman dulu. Siswa di zaman dulu mudah diatur dan diarahkan, tetapi
peserta didik di era digital sangat susah diatur, diarahkan dan dinasihati, karena
mereka memiliki pola hidup yang berbeda-berbeda. Dengan katan lain, anak-anak di
era digital telah terbentuk dan dipengaruhi oleh perkembangan teknologi.
Salah satu dampak negatif tentang perkembangan teknologi terhadap pembaharuan
karakter siswa di era digital adalah kemerosotan moral di kalangan masyarakat
khususnya remaja dan pelajar menjadi salah satu tantangan sosial budaya yang
serius.
Dalam menghadapi berbagai problem ini, maka guru memiliki tanggung jawab dalam
membangun konsep diri siswa, misalnya tentang moralitas. Guru Agama Kristen
adalah salah satu komponen penting dalam membentuk karakter anak-anak melalui
pembelajaran di kelas. Artinya Guru Agama Kristen harus mampu membimbing,
menasihati dan mengarahkan peserta didik ke jalan yang benar, agar anak-anak ini
tidak salah dalam bergaul dan juga dalam memanfaatkan perkembangan teknologi,
sebaliknya dengan kemajuan teknologi nilai-nilai agama tetap terjaga sesuai dengan
kehendak Tuhan Yesus Kristus sebagai guru yang Agung. Sebagai guru yang mengajar
di bidang PAK, harus mampu menjadi garam dan terang dunia

Anda mungkin juga menyukai