Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan alternatif strategi yang harus diterapkan
dalam pengembangan produksi gula aren melalui modernisasi untuk meningkatkan
Diterima : kualitas dan kuantitas produk sehingga berdampak langsung terhadap peningkatan
Bulan Juni kesejahteraan masyarakat desa khususnya pengrajin gula aren. Lokasi penelitian
2020 dilaksanakan di Dusun Sejorong Desa Tongo, Kecamatan Sekongkang Kabupaten
Sumbawa Barat. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2019 dan
Pebruari 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Diterbitkan: survey langsung. Data yang dikumpulkan bersumber dari data primer dan data
Bulan Juli sekunder. Data primer dilakukan dengan cara observasi lapangan, dokumentasi dan
2020 wawancara dengan perajin gula aren dengan menggunakan daftar pertanyaan
(Question). Data sekunder diperoleh dari berbagai instansi-instansi terkait dan
informasi dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Populasi
Keyword : dalam penelitian ini adalah pengrajin tradisional gula aren yang berjumlah 4 orang
Modernisasi, dan pengrajin kelompok Jalit L estari Desa tongo. Sampel dalam penelitian ini diambil
gula aren, Analisis dengan cara purpose sampling yaitu penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Teknik
SWOT dan Strategi analisa data menggunakan analisis deskriptif untuk mengetahui tentang modernisasi
Pengembangan produksi gula aren di Desa Tongo dan Analisis alternatif strategi dengan menggunakan
analisis SWOT digunakan untuk menentukan strategi pengembangannya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan analisis internal dan ekternal, industri kecil
gula Aren di Desa Tongo Kecamatan sekongkang ini memiliki kekuatan yang dapat
dipertahankan atau ditingkatkan, serta memiliki peluang yang bisa dimanfaatkan
dengan baik dan semaksimal mungkin. Strategi pengembangan yang sebaiknya
digunakan adalah strategi yang mendukung pertumbuhan agresif.
PENDAHULUAN
Pembangunan pertanian pada era globalisasi pemerataan pembangunan ekonomi. Keberadaan
diharapkan pada tuntutan peningkatan produktifitas dan industri di perdesaan diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi agar dapat bersaing di pasar domestik maupun permintaan terhadap komoditas pertanian, karena
global. Sasaran pembangunan pertanian diarahkan agroindustri berperan dalam mengubah produk
kepada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani pertanian menjadi barang yang berguna bagi kebutuhan
melalui pemberdayaan masyarakat tani. Dalam masyarakat (Feryanto, 2010).
pencapaian sasaran pembangunan tersebut, maka Salah satu hasil pertanian yang dapat gunakan
kebijakan dan strategi pembangunan pertanian dilakukan dalam industri pengolahan adalah dari tanaman Aren.
melalui pengembangan dan sistem dan usaha secara utuh Aren merupakan tumbuhan multiguna memberikan
dan terpadu. banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Pohon
Sebagai penggerak pembangunan pertanian, penghasil cairan manis ini memiliki fungsi dan peran
industri diharapkan dapat memainkan peranan penting penting secara ekologis, ekonomi, sosial dan budaya
kegiatan pembangunan daerah dalam sasaran masyarakat Indonesia, khususnya perajin pedesaan
(Apandi, 2008) Tanaman aren dapat menghasilkan nira
aren yang diolah menjadi Gula aren. Namun dalam yang di hasilkan oleh kelompok Jalit Lestari Desa Tongo
penanganan proses pengolahannya masih sangat terbatas telah banyak dipasarkan pada beberapa supermarket dan
dan umumnya dikerjakan secara tradisional. di toko-toko disekitar Kecamatan Maluk dan Jereweh.
Selain itu, gula semut dapat tahan lama tanpa
Industri gula aren di desa Tongo sebagian besar
penambahan bahan pengawet (Ningtyas dkk., 2014).
dikelola secara individu dengan teknologi yang
diwariskan secara turun temurun (konvensional) dan Sebagai penghasil aren, posisi daya saing dari
sebagian kecil dikelola secara kelompok dengan desa Tongo masih lemah dan perkembangan industri
menggunakan mesin ekstraksi bantuan dari PT AMNT. gula aren masih sulit berkembang terutama pada
Selama ini pengrajin gula aren rumahan hanya pengrajin rumahan. Hal tersebut, masih terhambat oleh
memanfaatkan nira aren untuk diolah menjadi gula aren berbagai tantangan dan permasalahan seperti rendahnya
cetak (berbentuk padat) dan hanya mampu menghasilkan produktivitas, keterbatasan sumber daya manusia,
8- 18 kg gula perhari karena terbatasnya sumber daya modal, teknologi pengolahan yang masih bersifat
manusia dan alat yang sederhana sedangkan pengrajin tradisional lebih banyak dari pada yang yang modern,
kelompok Jalit Lestari yang memanfaatkan nira aren atau ruang lingkup pemasaran belum sampai keluar daerah,
gula aren yang sudah jadi dari pembuat gula aren lokal adanya persaingan dengan produk gula yang berasal dari
desa Tongo menjadi produk lain seperti gula semut, tebu, serta adanya produk gula aren dari daerah lain.
produksi gula yang di hasilkan bisa meningkat menjadi
Produksi gula aren mempunyai nilai penting
lima kali lipat.
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa
Masalah yang terjadi pada pembuatan gula aren Tongo.Pengembangan industri gula aren banyak
cetak yang dilakukan oleh pengrajin rumahan di desa menghadapi kendala yang harus disikapi karena adanya
Tongo diantaranya adalah sumber daya manusia, wadah faktor-faktor yang menghambat usaha industri tersebut,
pembuatan yang terlalu kecil sehingga terjadi oleh karena itu diperlukan rumusan strategi dalam
penggosongan yang disebabkan oleh tidak terkontrolnya pengembangannya.Strategi pengembangan industri gula
suhu pada saat pemasakan karena pemasakan nira masih aren yang ditempuh harus disesuaikan dengan
menggunakan kayu serta pengrajin harus berkotor-kotor permasalahan yang ada.Strategi pengembangan akan
dengan jelaga dan menahan panas dari pembakaran berpengaruh dalam menjaga daya saing dan kemajuan
kayu, nira yang dituangkan kedalam cetakan-cetakan usaha sehingga mampu memberikan kontribusi bagi
berbahan bambu yang sebenarnya kurang higienis perekonomian pengrajin gula aren.
karena bambu mengeluarkan bubuk putih yang bisa
Dengan demikian, tujuan dalam penelitian ini
membuat gula menjadi kotor. Selain itu kandungan air
adalah untuk merumuskan alternatif strategi yang harus
yang terdapat pada gula aren cetak masih tinggi. Faktor
diterapkan dalam pengembangan industri gula aren
yang mempengaruhi kandungan air pada gula aren cetak
melalui modernisasi untuk meningkatkan kualitas dan
yang dihasilkan adalah suhu pemasakan yang terlalu
kuantitas produk sehingga berdampak langsung terhadap
rendah dan proses kristalisasi yang kurang sempurna.
peningkatan kesejahteraan masyarakat desa khususnya
Gula aren cetak jika disimpan pada suhu kamar dengan
pengrajin gula aren.
kondisi pengemasan yang kurang baik akan
mengakibatkan mudah mencair. Keadaan ini dapat LANDASAN TEORI
mengakibatkan kerugian bagi pedagang–pedagang.
Modernisasi
Untuk mengatasi permasalahan tersebut
Modernisasi adalah: (1) teori ini didasarkan
diperlukan modernisasi dalam memproduksi gula aren
pada dikotomi modern tradisional. Yang modern
yang berkualitas dan yang lebih efisien dengan
merupakan simbol kemajuan, pemikiran rasional,
mengembangkan pengolahan gula aren menjadi gula
metode kerja efisien, dan seterusnya. Masyarakat
semut yang dikemas modern. Bentuk akhir gula semut
modern dianggap sebagai ciri masyarakat dinegara-
ini adalah serbuk, sehingga menjadikan gula semut ini
negara industri maju.Sebaliknya masyarakat
lebih praktis untuk digunakan dan harga jual gula semut
tradisional merupakan kebalikannya.(2) Teori
lebih tinggi (Ningtyas dkk., 2014).
modernisasi juga didasarkan pada faktor-faktor
Permintaan akan gula semut terus meningkat nonmaterial sebagai penyebab kemiskinan, khususnya
dari waktu ke waktu karena target pasar industri yang dunia ide atau alam pikiran. Faktor-faktor ini kemudian
sangat mempertimbangkan efisiensi, dan menjelma kealam psikologi individu atau nilai-nilai
mengutamakan sisi kepraktisan dibandingkan dengan kemasyarakatan yang menjadi orientasi penduduk
menggunakan gula merah biasa. Saat ini gula semut dalam memberikan arah tingkah laku.(3) Teori
modernisasi biasanya ahistoris. Hukum-hukumnya yang berasal dari tandan bunga jantan pohon aren.
sering dianggap berlaku secara universal tanpa Pengolahan nira hingga menjadi gula aren melalui
memperhatikan faktor waktu dan tempat. Contoh dari proses perebusan hinga nira berubah menjadi cairan
kasus ini adalah masalah rasionalitas, atau masalah kental dan berwarna pekat. , kemudian dicetak dan
efisensi, (Budiman, Assyaukanie, & Stanley, 2006) didinginkan hingga mengeras (Balai Penelitian
Tanaman Palma, 2010).
Jika modernisasi didefinisikan seperti diatas
dan berlaku pada seluruh aspek kehidupan manusia, Gula merah cetak memiliki banyak kegunaan
khususnya manusia Indonesia, proses modernisasi selain sebagai pemanis makanan juga digunakan
akan menjadi suatu kekuatan pembangunan yang sebagai penyedap masakan, campuran dalam
besar. Tetapi yang terjadi sesungguhnya adalah diluar pembuatan cuka untuk empek-empek, kecap dan lain-
kemampuan bangsa Indonesia sehingga modernisasi di lain.gula merah cetak dari nira aren memiliki aroma
Indonesia didefinisikan sebagai Industrialisasi. khas aren, warna coklat muda, rasa lebih manis dan
bersih.
Persoalannya adalah apakah seluruh
kelompok masyarakat telah siap menerima konsep Analisis SWOT
modernisasi sesuai dengan teori yang sesungguhnya,
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
ataukah hanya ada sebagian masyarakat saja. Bukti
faktor secara sistematis untuk merumuskan faktor-
empirik dalam kasus ini tentu dapat kita lihat bahwa
faktor pendorong dan penghambat pertumbuhan dan
saat ini terjadi ketimpangan distribusi pendapatan yang
perkembangan sektor industri kecil gula aren.Analisis
cukup dashyat, dalam hal mana sebagian kelompok
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
masyarakat (menengah atas) melambung tinggi akibat
kekuatan (strength) dan peluang (opportunities), namun
kemajuan dan perubahan sosial, sedangkan sebagian
secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan
lagi tertinggal dibelakang, tenggelam dan jauh sekali
(weakness) dan ancaman (treats).(Rangkuti, 1998:19).
dari kata ‘makmur’.
Analisis SWOT membandingkan faktor eksternal
Produksi peluang (opportunities) dan ancaman (treats) dengan
faktor internal kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness), untuk menghasilkan analisis yang tepat.
Perkembangan suatu industri erat dengan
kebutuhan permintaan pasar. Permintaan pasar yang Strategi Pengembangan
tinggi akan mendorong munculnya kegiatan suatu
Strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu
industri. Kegiatan industri pada dasarnya adalah kegiatan
perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua
yang mengolah barang mentah menjadi barang jadi yang
sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan
memiliki nilai guna yang lebih tinggi. Tujuan suatu
tersebut (Chandler, 1962:13 dalam Rangkuti, 2002:4).
industri dalam menghasilkan barang atau jasa,
Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan
meningkatkan kemakmuran masyarakat, meningkatkan
konsep-konsep lain yang bersangkutan sangat
keuntungan, memperluas lapangan pekerjaan, dan
menentukan suksesnya strategi apa yang akan disusun.
menjaga kesinambungan usaha perusahaan.
Pengembangan adalah meningkatkan
Untuk menghasilkan barang atau jasa dalam
kualitasnya maupun kuantitasnya dalam suatu kegiatan
kegiatan industri tentunya ada faktor yang menunjang
(Irawan dan M. Suparmoko, 1992:6). Pengembangan
proses produksi yang disebut faktor produksi seperti
juga berarti proses, cara, perbuatan mengembangkan.
SDA, SDM, modal, teknologi dan masalah pemasaran.
Faktor-faktor tersebut merupakan suatu bagian yang strategi pengembangan usaha yaitu suatu
sangat penting, karena faktor-faktor tersebut yang akan rencana yang terpadu mengenai upaya-upaya suatu
menentukan keberlangsungan kegiatan industri tersebut. industri yang diperlukan guna mengembangkan
Alokasi faktor produksi dalam jumlah yang tepat akan usahanya dalam rangka mencapai tujuan secara efektif
memberikan pendapatan yang maksimal dan sebaliknya, dan efisien. Untuk mencapai tujuan, industri harus
penggunaan faktor produksi yang tidak tepat dapat memperhatikan sumber daya-sumber daya yang ada
menyebabkan ketidakefisienan yang dapat mengurangi maupun keadaan lingkungan yang dihadapi. Sumber
keuntungan atau pendapatan. daya yang ada pada suatu industri yang berupa kekuatan
maupun kelemahan, serta keadaan lingkungan dapat
Gula Aren
berupa peluang dan ancaman bagi industri itu sendiri.
Gula aren merupakan salah satu olahan
makanan yang bersumber dari hasil pengolahan air nira