DISUSUN OLEH :
SUNANDAR 201310200311130
YUGA TUNGGAL ARIYONO 201310200311128
1
pembibitan benih tebu (CV Joyo Rosan Gurah) yang memiliki pesanan sekitar
2.000 bibit per hari. Kebutuhan benih yang besar inilah menjadi peluang tersendiri
untuk dikembangkan di Kabupaten Kediri. Namun ada ironi di balik fakta tersebut,
yakni yang dibuang lebih banyak daripada yang dimanfaatkan.
Dalam satu batang tebu (0,7 m - 1,3 m) hanya bisa diambil ruas mata batang
tengah. Hal ini dikarenakan hanya ruas batang tengah yang memiliki kemampuan
tumbuh optimal dalam bud chips (Nusantara, 2016). Dalam pengambilan mata
tunas tersebut, hanya setengah bagian mata yang diambil untuk bahan tanam.
Artinya terdapat sisa batang tebu yang cukup banyak dalam sekali proses
pembuatan benih seperti gambar dibawah ini :
2
yang apabila dihirup manusia dalam kadar tinggi dapat menyebabkan asma, kanker
paru-paru, tumor, pneumia, gangguan ISPA lain, jantung dan kematian (Tempo,
17/5/ 2015). Bahaya lain apabila batang tebu kering dibakar adalah memicu
kebakaran karena perumahan warga yang berdekatan dengan lahan. Kebakaran ini
pernah terjadi Mei 2016 dan merugikan petani (Balinewsnetwork, 30/6/2016).
Oleh karena itu, sisa batang tanaman tebu sebaiknya diolah lagi menjadi
produk lain yang bermanfaat dan meningkatkan pendapatan petani. Dimana selama
ini pendapatan petani tebu hanya bergantung pada rendemen tebu yang terkadang
tidak menentukan ketika musim hujan dan musim kemarau. Apabila rendemen tebu
rendah, pendapatan petani tebu bisa berkurang bahkan rugi sampai 50% dari biaya
produksi (Jawa Pos, 21/ 9/2016). Inilah yang harus diselesaikan. Dimana sampah
sisa batang tanaman tebu harus bermanfaat sesuai kodrat dari tanaman tersebut
yaitu bermanfaat untuk manusia.
Harmoni dari fakta diatas apabila dikaji lebih lanjut, batang tanaman tebu
memiliki kandungan air dan gizi yang mirip dengan air kelapa, seperti tabel
dibawah ini:
Tabel 1: Kandungan Gizi Air Kelapa dan Air Tebu
Kandungan Gizi Air Kelapa (Winarsih, 2013) Air Tebu (PTPN X, 2016)
Kalori 17 kal 20 kal
Protein 0,2 g 2,0 g
Lemak 1,0 g 1,7 g
Kalsium 3,8 g 2,0 g
Karbohidrat 15,0 g 19,0 g
Kalsium 0,2 g 0, 21 g
Air 95.5 mg 85 mg
Pemanfaatan air kelapa yang cukup populer adalah nata the coco.
Pengembangan bahan nata sudah mencapai belimbing, nanas, semangka, mangga,
rambutan dan sisa tahu (Winarsih, 2013). Atas dasar itulah, air tebu juga dapat
digunakan untuk minuman sejenis dengan proses yang serupa. Produk tersebut
adalah Nata Thebu. Nata Thebu merupakan minuman berbentuk jeli yang berasal
dari sari tebu yang dikenyalkan dengan bantuan bakteri Acetobacter xylinum
(Acetobacter sp).
3
Penelitian dalam pembuatan Nata Thebu ini dilakukan di CV Joyo Rosan
Desa Tiru Kidul, Keamatan Gurah, Kabupaten Kediri, JawaTimur. Pada tanggal 20
Juli 2016- 15 Agustus 2016. Perlakuan yang diberikan: (1) air tebu dengan pH 3,8
(2) air tebu+ air dengan pH 4 (3) air tebu dengan pH 4,0 dan (4) air tebu + air dengan
perbandingan 1: 0,5 dengan pH 4, 2 dengan kontrol air kelapa dengan pH 4 dengan
ulangan masing-masing 2 kali. Disimpan/ didiamkan selama 8-12 hari.
Tabel 2: Hasil Nata Thebu
Perlakuan
1 2 3 4 Kontrol
Hasil Tipis (0,43 ) Tidak jadi Tipis (0,62 ) Tebal (2.32 ) Tebal (3,32 )
Tipis (0,53 ) Tipis (0,25 ) Tipis (0,82) Tebal (2.82 ) Tebal (3,22 )
(cm)
4
Pembuatan Nata Thebu juga cukup sederhana, sehingga mudah untuk
diajarkan pada petani. Bahan yang digunakan antara lain: sari tebu, bakteri
Acetobacter xylinum, asam asetat (cuka), ZA. Alat yang digunakan antara lain:
kompor, nampan, sendok, pH meter, koran, karet gelang, dandang. Pemasakan
bahan dilakukan segera mungkin, yaitu ketika tebu sudah selesai digiling harus
segera dimasak dikarenakan kandungan gula dalam air tebu yang tinggi, sehingga
cepat terjadi oksidasi yang mengakibatkan air tebu berubah rasa. Proses
pembuatannya, pertama air tebu + air dimasak sampai mendidih. Kedua, masukan
ZA 5 gram, aduk sampai rata, dinginkan selama 2 jam. Setelah dua jam masukan
asam cuka sampai pH 4,2. Ketiga masukan bakteri starter. Letakan pada tempat
yang cukup kering dan tunggu sampai 8-12 hari. Setelah 12 hari maka akan
terbentuk lembaran nata, potong kecil menggunakan pisau, dicuci dan kemudian
dimasak dengan air mendidih. Keempat, diamkan hingga dingin kemudian, terakhir
dikemas dengan kemasan nata. Apabila tanpa pengawet minuman ini mampu
bertahan sekitar 2-5 hari. Apabila ingin lebih tahan lama, ditambahkan dengan
Natrium Benzoat 0,5 g/l daya tahan minuman berkisar 2-3 bulan. Penggunaan Na
Benzoat (Khurmiyati dan Estiasih, 2015) 0,5 g/ l terbukti aman untuk makanan
berdasarkan aturan BPOM Permenkes No. 33 Tahun 2012 yaitu 0-0,6 g/l .
Strategi pemasaran untuk produk ini melalui jejaring sosial dan internet,
pembuatan toko minuman, penitipan di supermarket, tempat oleh-oleh, kerjasama
dengan lembaga pemerintahan dan pameran pangan. Selain itu, pemerintah juga
menyediakan bantuan lebih dalam pemasaran produk milik masyarakat melalui
UMKM berdaya saing on line. (Bisnis Indonesia, 22/9/2016)
Analisis ekonomi dalam usaha ini sangat potensial untuk diusahakan. Dalam
sekali proses produksi dengan hasil 100 botol (aqua gelas) hanya membutuhkan
dana sekitar Rp. 150.000. Apabila menggunakan pendekatan ekonomi, semakin
banyak jumlah produksi maka biaya produksi akan semakin menurun. Oleh karena
itu terdapat keuntungan yang besar dari usaha ini. Dimana dalam satu kemasan
dijual Rp. 3.000 dengan produksi 100 buah didapat untung bersih 150.000 (50%).
Dari aspek kesehatan bisa diperoleh berbagai manfaat. Dalam batang tebu
mengandung senyawa octacosanol (sejenis alkohol rantai panjang) yang mampu
menurunkan kadar kolesterol dalam darah octaconasol juga menghambat
5
penumpukan plak pada dinding pembuluh, bahkan mampu melindungi terhadap
oksidasi protein darah. Dalam majalah PTPN X (2016) disebutkan hasil riset
National Center for Scientifiic Research Havana Kuba Octaconasol menekan
sintesa kolesterol yang diproduski di dalam hatiPasien diabetes pun aman
mengkonsumsi tebu. Sebab, pemberian polikacasanol 10 mg/hr menunjukkan
penurunan kolesterol 17,5% dan LDL/kolesterol 21,8% dan tidak terjadi
peningkatan kadar gula glukosa dalam darah.
Berawal dari ketidakbermanfaatan sisa batang tebu bud chips, apabila
dikelola dengan teknologi akan menghasilkan produk yang sangat berguna untuk
masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial dan kesehatan. Harapanya usaha di
bidang pertanian dan pangan mampu menyejahterakan rakyat Indonesia di tengah
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Panganku, Hidupku! ”
DAFTAR PUSTAKA
Al Quran Nur Karim Terjemahan Departemen Agama RI tahun 2012.
Balinewsnertwork.com. 2016. Pemukiman Padat, Kediri Langganan Kebakaran.
www.balinewsnertwork.com, edisi 30 Mei 2016 di akses tanggal 20
September 2016.
Direktorat Jenderal Perkebunan. 2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2013-2015
Tebu. Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan.
Gregory, Peter James. 2015. Climate Change Impac and Adaption Agricultural
System. Oxford: UK.
Haniani, Nuhfi Ahmad Rosyid., Ibrahim, Jabal Tarik., Purnomo, Mangku. 2010.
Strategi Pembangunan Pertanian. Lappera: Yogyakarta.
Harian Bisnis Indonesia. 2016. Seluruh UMKM Jadi Target. Harian Bisnis
Indonesia, edisi 22 September 2016.
Harian Jawa Pos.2016. Tahun Kelbu Petani Tebu.. Harian Jawa Pos, edisi 21
September 2016
Harian Kompas. 2016. Indonesia Defisit Gula 600.000 ton. Kompas, edisi 20
September 2016 .
Husen, Syarif. 2016. Teknologi Benih. UMM Press: Malang.
Khurmiyati, Maylina Ilhami dan Estiasih, Teti. 2015. Pengaruh Konsentrasi
Natrium Benzoat dan Kondisi Paseurasi (Suhu dan Waktu) Terhadap
Karakteristik Minuman Sari Apel Berbagai Varietas: Kajian Pustaka. Jurnal
Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No. 2p.523-529,April 2015.
Nusantara, Irawan Muhammad. 2016. Inovasi Tebu Permata, Cikal Bakal
Swasembada Nusantara. Anugerah Labdha Kretya Kementrian Riset
Teknologi dan Pendidikan Tinggi : Jakarta.
PTPN X. 2016. Kabar Tebu dari Penjuru Dunia. Majalah PTPN X edisi Juli 2016
Tempo. 2015. Asap dan Kehidupan Masyarakat; Salah Siapa? Tempo, 17 Mei 2015.
Winarsih, Sri. 2013. Gizi Nata The Coco Hasil Penyaringan Filter Osmo di
Laboratorium ITP UMM: Publikasi Laboratorium ITP. UMM: Malang
6
Lampiran 1 : Dokumentasi Pembuatan Nata Thebu
Starter nata thebu (bakteri) Ditutup koran dan didiamkan 8-12 hari