Oleh
Kelompok 3
1.2 Tujuan
1. Mengetahui jenis-jenis pengawetan pada selai kacang mete.
2. Mengetahui keuntungan serta kerugian produk kacang mete
3. Mengetahui inovasi dalam pengolahan selai kacang mete
BAB II
PEMBAHASAN
Keuntungan Rp1.500.000
2.3 Inovasi
Indonesia memiliki potensi pangan lokal dari berbagai jenis kacang-kacangan yang
dapat digunakan untuk menambah zat gizi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu daerah
penghasil kacang-kacangan adalah kabupaten Karangasem daerah Tianyar Bali yang dimana
kabupaten tersebut banyak memproduksi kacang mete sehingga kabupaten Karangasem
dikenal sebagai penghasil jambu kacang mete terbaik dengan kualitas ekspor. Awalnya
kacang mete tersebut dijual dalam bentuk mentah dengan waktu produksi mencapai 3 bulan
dengan harga yang cukup mahal. Namun sekarang berbagai inovasi dapat dilakukan dengan
mengolah kacang mete tersebut menjadi produk ekonomis tinggi serta dapat mencegah
berbagai permasalahan kualitas dari kacang mete itu sendiri sehingga hal tersebut sangat
merugikan masyarakat. Inovasi yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan Kacang
mete tersebut diolah menjadi selai kacang dan diawetkan menggunakan gula yang di mana
banyak masyarakat menyukai produk tersebut dan produk tersebut bisa bertahan lama.
Sehingga hal tersebut bisa membantu perekonomian masyarakat kabupaten Karangasem
menjadi lebih baik.
Selai menurut SNI-01-2979-1992 merupakan makanan semi basah yang dapat
dioleskan terbuat dari pengolahan buah-buahan, gula dengan atau tanpa penambahan bahan
pangan lain (Badan Standardisasi Nasional, 1992). Selai kacang mete merupakan salah satu
produk turunan kacang tanah yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Selai kacang mete memiliki
kelebihan yaitu memiliki rasa yang enak dan lezat, tekstur lembut, serta mengandung nilai
gizi yang tinggi khususnya pada protein dan lemak.
Keunggulan gizi dari kacang mete adalah kandungan asam lemak tak jenuh serta
kandungan asam lemak tak jenuh ganda dapat mengurangi terjadinya resiko penyakit stroke
dan serangan jantung, selain itu kacang mete juga terdapat kandungan gizi zat tembaga yang
dapat berperan sebagai pengganti jaringan ikat dan kolagen yang rusak pada tubuh sehingga
dapat mengurangi resiko osteoporosis. Kacang mete juga dapat membantu menurunkan berat
badan karena mengandung lemak tak jenuh tunggal dan kandungan protein pada kacang mete
dapat menyebabkan rasa kenyang pada saat dikonsumsi. Pada kacang mete terdapat senyawa
lutein dan zeaxanthin yang tinggi senyawa tersebut berperan sebagai antioksidan yang dapat
melindungi mata dan juga dapat meminimalisir resiko terkena penyakit katarak pada mata.
Selai kacang mete sangat mudah untuk dibuat, namun masih sedikit perusahaan yang
memproduksi selai kacang. Kondisi ini merupakan peluang besar bagi pengusaha lainnya
untuk membuat selai kacang.
Selain memperhatikan dari segi peluang usaha yang ada hal yang dapat dilakukan
adalah bagaimana inovasi kita terhadap suatu produk agar konsumen tertarik dengan produk
tersebut oleh karena itu, hal yang harus diperhatikan juga adalah dalam segi pengemasannya,
masa penyimpanan, nilai ekonomis suatu produk, kualitas kacang mete itu sendiri dan juga
alat dan bahan yang diperlukan. Dimana pengemasan yang dapat dipakai adalah wadah
plastik yang berukuran kecil dengan berat 10 gram. Pemilihan wadah plastik dilakukan karena
memiliki beberapa keuntungan yaitu, akan menghemat tempat, lebih praktis dengan
menggunakan selai kacang mete dengan satu kali makan, lebih terjangkau harganya, dan bisa
dibawa kemana saja. Dengan beberapa keuntungan tersebut konsumen tidak perlu khawatir
lagi dengan harga selai yang sangat mahal dan juga memakan ruang yang cukup banyak untuk
penyimpanan.
2.4 Pelaksanaan
Arsyad, M. (2018). Pengaruh Konsentrasi Gula Terhadap Pembuatan Selai Kelapa Muda
(Cocos nucifera L). Gorontalo Agriculture Technology Journal Vol.1 (2) 2018.
Damiati. (2021). PEMANFAATAN SISA SORTIR KACANG METE (Anacardium Occidentale
L) MENJADI SELAI KACANG METE. Jurnal Kuliner Vol. 1 No.2.
Maitimu, dkk. (2021). PENGARUH NATRIUM BENZOAT DAN WAKTU
PENYIMPANAN TERHADAP MUTU KIMIA DAN MIKROBIOLOGIS SELAI
PALA (Myristica fragrans Houtt). Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 9 No.4:
241-250.
LAMPIRAN
Strengths Weakness
Opportunities Threats