DISUSUN OLEH :
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan pratikum Teknologi
Pengolahan Nabati ini dengan baik yang berjudul Pengolahan Produk Tanaman
Hasil Nabati. Adapun maksud dari laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah Teknologi Pengolahan Nabati. Penulis juga banyak mengucapkan
banyak terimah kasih kepada Ibu DR. IR. SITTI NURMIAH, M.SI, selaku dosen
yang selalu setia dalam mendampingi selama proses pratikum berlangsung. Serta
Penulis juga berterimah kasih kepada semua Teknisi yang selalu membimbing dan
mendampingi dalam pratikum berlangsung.
Harapan Penulis semoga dengan laporan pratikum ini dapat bermanfaat
bagi pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang Teknologi
Pengolahan Nabati ini dengan baik yang Penulis menyadari laporan ini masih jauh
dari kata sempurna, olehnya itu saran dan masukkan sangat dibutuhkan agar
penulisan laporan ini dapat lebih baik kedepannya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang pemenuhannya
menjadi hak asasi setiap orang. Berbagai produk olahan pangan baik
pangan nabati maupun hewani beredar luas di pasaran. Menjamurnya
makanan cepat saji kaya protein yang bersumber dari bahan pangan
hewani, memengaruhi pola konsumsimasyarakat zaman sekarang.
Kedelai merupakan sumber protein dan lemak nabati yang sangat
penting peranannya dalam kehidupan. Kedelai mengandung protein yang
tidak kalah dibanding dengan sumber protein lain, baik dari segi jumlah
maupun mutunya. Kedelai memiliki kadar protein yang tinggi yaitu 35-
45 %. Selain itu, kedelai merupakan sumber protein yang murah,
sehingga pada saat ini kedelai telah dapat diolah menjadi bermacam-
macam makanan atau bahan pangan dengan tujuan penganekaragaman
makanan untuk meningkatkan citarasa. Ada banyak produk yang dapat
dibuat dari kedelai salah satu produknya yaitu susu kedelai atau sari
kedelai.
Susu kedelai merupakan salah satu produk yang kaya akan
vitamin dan mineral, juga sangat ekonomis, bebas laktosa, sangat mudah
dicerna. Susu kedelai merupakan produk bebas kolesterol dengan
kandungan lemak sangat rendah dan kaya asam lemak tidak jenuh
fosfolipid, khususnya lesitin dan juga asam linolenat. Susu kedelai
merupakan salah satu hasil pengolahan yang merupakan hasil dari
ekstraksi kedelai. Protein susu kedelai memiliki struktur asam amino
yang hampir sama dengan susu sapi, sehingga susu kedelai sering
digunakan sebagai pengganti susu sapi. Selain itu, susu kedelai juga
mengandung lemak, karbohidrat, phosphor, zat besi, provitamin A,
vitamin B kompleks kecuali B12 (Singh, 2010).
B. Tujuan Pratikum
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum ini agar mahasiswa dapat
mengetahui pengaplikasian terhadap bahan nabati salah satunya kacang
kedelai yang tidak hanya dibuat menjadi tempe melainkan juga produk
minuman seperti sari kedelai atau yang dikenal dengan susu kedelai
dengan penambahan pewarna alami yaitu sari daun pandan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kedelai
Kedelai merupakan bahan pangan yang sangat popular di dalam
kalangan masyarakat, hampir setiap hari banyak orang yang mengonsumsi
makanan olahan dari kedelai misalnya: tempe, tauge atau kecambah, dan
lain-lain. Kandungan protein yang tinggi pada kedelai dan juga kandungan
gizi lainnya yang lengkap. Apabila ditinjau dari segi harga kedelai
merupakan sumber protein yang termurah sehingga sebagian besar
kebutuhan protein nabati dapat dipenuhi dari hasil olahan kedelai.
Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai
dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut
(Cahyono, 2007):
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Devisi : Angiospermae
Kelas :Dicotyledonae
Ordo : Polypetales
Famili : Leguminosea
Sub famili : Papilio noideae
Genus : Glycine
Species : Glycine max (L) Merill
B. Daun Pandan
Pandan wangi merupakan tanaman perdu, tingginya sekitar 1-2 m.
Tanaman ini mudah dijumpai di pekarangan atau tumbuh liar di tepi-tepi selokan
yang teduh. Batangnya bercabang, menjalar, pada pangkal keluar akar tunjang.
Daun pandan wangi berwarna hijau, di ujung daun berduri kecil, kalau diremas
daun ini berbau wangi. Daun pandan wangi banyak memiliki manfaat, sebagai
rempah-rempah dalam pengolahan makanan, pemberi warna hijau pada
masakan, dan juga sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi.
C. Gula Pasir
Gula pasir didapatkan dari ekstraksi sari tebu yang dikristalkan. Gula
pasir tidak mempunyai aroma tetapi berbau harum ketika diolah menjad
karamel. Gula pasir banyak ditemui di manapun dalam bentuk kemasan. Gula
pasir menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak bisa terpisahkan
dari kehidupan masyarakat Indonesia.
D. Sari Kedelai
Susu kedelai merupakan cairan berwarna putih seperti susu sapi,
tetapi dibuat dari ekstrak kedelai. Diproduksi dengan menggiling biji
kedelai yang telah direndam dalam air. Hasilnya disaring hingga
diperoleh cairan susu kedelai, dimasak dan diberi gula dan essen atau cita
rasa untuk meningkatkan rasanya.
Susu kedelai merupakan produk hasil ekstraksi kedelai dengan
menggunakan air, yang mempunyai penampakan dan nilai gizi mirip
dengan susu sapi. Susu kedelai mengandung serat kasar dan tidak
mengandung kolesterol sehingga cukup baik bagi kesehatan. Selain itu
susu kedelai tidak mengandung laktosa sehingga dapat dikonsumsi oleh
penderita Lactose Intolerant. Selain itu susu kedelai juga mengandung
lemak, karbohidrat, kalsium, phosphor, zat besi, provitamin A, Vitamin B
kompleks (kecuali B12), dan air.
Pada dasarnya susu kedelai adalah hasil ekstraksi kedelai oleh air
dimana penampakan dan komposisinya sangat mendekati susu sapi.
Selama proses pengolahan susu kedelai menjadi soyghurt, susu kedelai
biasanya mengalami perubahan sifat kimia (Muchtadi dan Sugiyono,
1992).Susu kedelai merupakan bahan makanan olahan dari kedelai yang
diambil sarinya dengan cara ekstraksi.
BAB III
METODOLOGI
A. Hasil
Proses pembuatan sari kedelai adalah proses fisika yang berupa proses
pencampuran biasa, namun demikian perlu selalu diperhatikan mengenai
sifat- sifat protein yang sangat dominan. Proses pembuatan sari kedelai
dari bahan dasar kedelai dilakukan dengan merendam kacang kedelai
terlebih dahulu selama 12 jam. Perendaman ini bertujuan agar kacang
kedelai menjadi lembek dan kulit ari pada bagian luar dapat terkelupas.
Selai itu perendaman juga bertujuan untuk membuat kacang kedelai
menjadi tidak keras sehingga mempermudah dalam proses penghalusan.
Selain itu untuk memperoleh kacang kedelai dengan kandungan protein
yang tinggi. Karena sebagian besar (85-95%). Protein dalam kacang-
kacangan terdiri dari globular yang larut dalam air, sehingga protein dari
kedelai ikut terlarut bersama air rendaman.
BAB V
PENUTU
A. Kesimpulan
B. Saran
https://repository.unri.ac.id/bitstream/handle/123456789/7304/4.%20BAB
%20I.