Disusun Oleh :
RAUDATUL JANNAH
P07131218075
2.1 Kedelai
Kedelai merupakan komoditas pangan penghasil protein nabati yang sangat
penting karena gizinya, aman dikonsumsi, dan harganya yang relatif murah
dibandingkan dengan sumber protein hewani. Di Indonesia, kedelai umunnya
dikonsumsi dalam bentuk pangan olahan seperti tahu, tempe, susu kedelai dan
berbagai bentuk makanan ringan (Damardjati dkk, 2005) (Uli Astuti, 2014).
Kedelai yang dikenal sekarang termasuk dalam famili Leguminosae (kacang-
kacangan). Menurut Cahyadi (2009), klasifikasi lengkap kedelai sebagai berikut:
Nama ilmiah : Glycine max (L) Merill
Species : Max
Genus : Glycine
Sub famili : Papilionoideae
Famili : Leguminosae
Ordo : Polypetales
2.1.1 Komposisi
Diantar jenis kacang-kacangan, kedelai merupakan sumber protein yang
paling baik. Di samping itu, kedelai juga dapat digunakan sebagai sumber
lemak, vitamin, mineral dan serat. Komposisi rata-rata kedelai dalam bentuk
biji kering dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1.Komposisi kimia kedelai kering per 100 g
Komponen Jumlah
Kalori (kkal) 331,0
Protein (g) 34,9
Lemak (g) 18,1
Karbohidrat (g) 34,8
Kalsium (mg) 227,0
Fosfor (mg) 585,0
Besi (mg) 8,0
Vitamin A (SI) 110,0
Vitamin B1 (mg) 1,1
Air (g) 7,5
2 pH 6,5 – 7,0
3 Protein (%) Min. 2,0
4 Lemak (%) Min. 1,0
5 Total padatan (%) Min. 11,50
6 Keasaman (dihitung sebagai asam
0,5-2,0
laktat
7 Cemaran Logam:
Timbal (mg/kg) Maks. 0,2
Tembaga (mg/kg) Maks. 2,0
Timah (mg/kg) Maks. 40,0
Raksa (mg/kg) Maks. 0,03
Arsen (mg/kg) Maks. 0,1
Seng (mg/kg) Maks. 5,0
8 Cemaran Mikroba:
Angka lempeng total (koloni/ml) Maks. 2 x 102
Salmonella Negatif
Staphilococcus aerus Negatif
Escheresia coli (APM/ml) <3
Vibrio sp. Negatif
Kapang (koloni/ml) Maks. 50
Sumber: Standar Nasional Indonesia (1995)
2.2.2 Fungsi Tahapan Pembuatan Susu Kedelai
Menurut Koswara (2009), pada pembuatan susu kedelai, terdapat tahapan-
tahapan yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Penghancuran
Penghancuran bertujuan untuk mengurangi aktivitas enzim lipoksidase
(penyebab bau langu pada kedelai) dengan mesin penggiling dan mesin
penghancur berkecepatan tinggi. Penghancuran dapat menghambat
aktivitas enzim lipoksidase dengan mengalirkan air panas secara terus
menerus selama proses pengancuran.
2. Pengenceran
Pengenceran dilakukan untuk mendapatkan cairan sari kedelai (bakal susu
kedelai) dengan protein kurang dari 7%. Bahan pengencer yang
digunakan adalah air mendidih dari sisa air yang digunakan untuk
menyiram kedelai pada saat proses penghancuran.
3. Perebusan I
Perebusan pertama dilakukan bertujuan untuk membentuk busa pada sari
kedelai dan dilakukan penyiraman dengan air dingin agar susu kedelai
tidak mengendap dan lebih tahan lama. Selain itu perebusan juga
berfungsi untuk mensterilkannya dari mikroba, bakteri dan juga
menghilangkan bau dari kedelai.
4. Pengadukan
Setelah mendidih maka api dikecilkan dan diaduk-aduk selama kurang
lebih 15 menit Tujuanya agar sari sari kedelai tidak mengendap serta
membuat susu kedelai lebih tahan lama.
5. Penambahan bahan tambahan
Bahan tambahan seperti garam, gula, dan vanili bertujuan utnuk memberi
rasa pada susu kedelai. Selain itu, biasanya dilakukan penambahan warna
yang bertujuan untuk memberi warna pada kedelai sehingga lebih
menarik. Penambahan vanili bertujuan utnuk member aroma yang wangi
pada susu kedelai yang dibuat.
6. Perebusan II
Perebusan kedua dilakukan untuk memisahkan buih yang timbul pada
susu kedelai selama 5 menit.
7. Pembotolan
Pembotolan dilakukan untuk mengemas susu kedelai ke dalam botol agar
lebih tahan lama dan mudah dalam penyimpanannya.
8. Pasteurisasi
Pasteurisasi dilakuakn bertujuan untuk membebaskan susu kedelai dari
mikroba dan sebagai salah satu cara pengawetan agar susu kedelai dapat
disimpan lebih lama.
2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pembuatan Susu Kedelai
1. Pemanasan
Bau dan rasa langu kedelai dapat dihilangkan dengan cara
menginaktifkan enzim lipoksigenase menggunakan pemanasan. Cara
yang dapat dilakukan antara lain : (1) menggunakan air panas (suhu 80-
100oC) pada saat penggilingan kedelai, atau (2) merendam kedelai
dalam air panas selama 10 - 15 menit, sebelum kedelai digiling.
Sedangkan agar bebas antitripsin, kedelai direndam dalam air atau
larutan NaHCO3 0,5% selama semalam (8-12 jam) yang diikuti dengan
perendaman dalam air mendidih selama 30 menit (Koswara, 2009).
2. Penggilingan
Stabilitas koloid yang mantap dapat diperoleh dengan salah satu cara
berikut : (1) menambahkan senyawa penstabil misalnya CMC dan
Tween 80, (2) menggiling dilakukan dengan air panas dan penyimpanan
sebaiknya pada suhu dingin (refrigerator), (3) melakukan homogenisasi,
yaitu suatu proses untuk mendapatkan ukuran butir-butir lemak yang
seragam menggunakan alat yang disebut homogenizer, dan (4) mengatur
kadar protein susu kedelai cair sampai kurang dari 7% (jika lebih dari
7% protein mudah menggumpal saat susu kedelai dipanaskan), yang
dilakukan dengan cara menambahkan air pada bubur kedelai hasil
penggilingan sampai perbandingan air dan kedelai 10 : 1. Kadar protein
dalam susu kedelai yang diperoleh dengan rasio ini adalah 3 - 4 persen
(Koswara, 2009).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Bahan
Kacang kedelai 500 gr
Kecambah jagung 5 butir
Wijen sangria 1 sdt
CMC
Air mendidih
3.2 Prosedur Kerja
1. Kedelai yang telah disortasi (dipisahkan dari pengotor dan biji rusak)
direndam dalam larutan NaHCO3 atau soda kue 0,25 - 0,5 persen selama 30
menit.
2. Kedelai ditiriskan, ditambah air baru, lalu dididihkan selama 30 menit.
Kulit kedelai dipisahkan dengan cara diremas-remas dan dicuci dengan air
beberapa kali (kulit akan mudah dipisahkan)
3. Kedelai digiling bersama dengan wijen sangrai dan kecambah jagung dengan
penggiling logam, penggiling batu (yang biasa dipakai pada pembuatan tahu)
atau blender.
4. Bubur yang diperoleh ditambah air mendidih sehingga jumlah air
secara keseluruhan mencapai 10 kali bobot kedelai kering.
5. Bubur encer disaring dengan kain kasa dan filtratnya merupakan susu
kedelai mentah.
6. Untuk meningkatkan rasa dan penerimaan, ke dalam susu kedelai mentah
ditambahkan gula pasir sebanyak 7 - 15 persen dan essen seperti coklat,
moka, pandan atau strawberi secukupnya, kemudian dipanaskan sampai
mendidih.
7. Setelah mendidih, api dikecilkan dan dibiarkan dalam api kecil selama 20
menit.
8. Jika akan dibotolkan, ke dalam susu kedelai dapat ditambahkan CMC
sebanyak 100 ppm (100 mg CMC ditambahkan ke dalam 1 liter susu
kedelai). Susu kedelai sebaiknya disimpan dalam suhu dingin sekitar 5°C
(suhu lemari es).
3.3 Diagram Alir
Kacang Kedelai
Dicuci bersih
Rebus :
- Gula merah Direbus 30 menit
- Gula pasir
- Pandan
- Sedikit Masuk ke mesin penggiling Biji wijen
garam
Ulangi kembali proses penggilingan hingga sari kedelai bersih dari ampas (3x)
Rendemen
Padatan terlarut
Sari Kedelai Organoleptik
- Warna
- Aroma
- Rasa
- tekstur
DAFTAR PUSTAKA