Abstrak
Tempe kacang hijau (Vigna radiata L) merupakan hasil proses fermentasi dari kacang hijau (Vigna radiata L)
menggunakan inokulum serbuk (raprima). Suatu alternatif mencari bahan dasar selain kedele merupakan hal
yang harus dilakukan, sehingga ketergantungan akan kedele dapat diatasi. Tujuan penelitian ini adalah
menentukan komponen yang ada pada tempe kacang hijau (Vigna radiata L) yang dibuat menggunakan inokulu
serbuk (raprima) meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbihidrat, serat kasar dan kalori. Metoda yang
digunakan dalan analisis protein cara Kjeldahl, kadar lemak cara soxhlet, kadar karbohidrat dengan penentuan
sukrosa, kadar air dengan pemanasan bahan, kadar abu dan serat kasar dengan pengeringan dan jumlah kalori
bahan dengan alat boom kalori meter. Hasil penelitian terhadap tepung tempe kacang hijau kering menujukkan
bahwa komponen gizi yang terkandung dalam tempe kacang hijau (Vigna radiata L) antara lain : karbohidrat
48,5229 % lemak 1,2485 %, protein 38,5508 % abu 1,2819 % serat kasar 16,3405 % dan kalori 359,531.
Diharapkan tempe kacang hijau akan berdampak positif terhadap penyediaan kacang kedelai dan kelangkaan
kedelai tidak terjadi serta terpenuhinya gizi masyarakat.
Kata kunci : tempe kacang hijau, fermentasi, inokulum bubuk, komponen gizi
Abstract
Tempe mung bean (Vigna radiata L) is the result of fermentation of mung bean (Vigna radiata L) using powder
inoculum (raprima). An alternative look for the basic ingredients besides soy is the thing to do, so that the
dependence on soybean can be overcome. The purpose of this study is to determine the components in soybean
mung bean (Vigna radiata L) are made using powder inokulu (raprima) includes moisture, ash, protein, fat,
karbohidrat, crude fiber and calories. The method used role in protein analysis Kjeldahl method, fat content
Soxhlet way, with the determination of sucrose carbohydrate content, water content by heating the material, ash
and crude fiber and total calories by drying the material with a calorie meter boom. The results showed that the
nutritional components contained in soybean mung bean (Vigna radiata L), among others: carbohydrate
48.5229% 1.2485% fat, protein, ash 1.2819% 38.5508% 16.3405% crude fiber and calories 359.531. Mung bean
tempeh is expected to be a positive impact on the supply of soybeans and soybean shortages do not occur and
the fulfillment of public nutrition.
454
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
teradiasi sinar ultraviolet (Maryam, 2011). hunkue, dan sayuran (Agustine Susilowati et
Akibatnya tidak disangsikan lagi jika tempe al, 2007).
merupakan salah satu pangan fungsional, Penggunaan jenis kacang yang
yaitu makanan yang apabila dimakan, tidak berbeda dalam pembuatan tempe akan
hanya mengenyangkan akan tetapi dapat juga menghasilkan tempe yang memiliki komponen
berfungsi meningkatkan kesehatan (Wijaya, gizi yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
2002; Winarti, 2010). perbedaan bahan dasarnya. Komponen gizi
Secara umum, masyarakat di terutama meliputi kandungan protein,
Indonesia menggunakan bahan dasar kedelai karbohidrat dan lemak. Kacang hijau memiliki
dalam proses pembuatan tempe, padahal di manfaat yang sangat penting karena memiliki
lain pihak kedelai dapat juga digunakan kandungan gizi yang cukup baik. Dalam 100
sebagai bahan dasar membuatan makanan gram kacang hijau mengandung karbohidrat
yang lain seperti tahu, saridele, oncom, kecap, sebesar 62,5gr ; protein 22,2 gr ; lemak 1,5 gr
tauco dan lainnya. Akibatnya kedelai banyak ; vitamin A 9 IU ; vitamin B1 150-400 IU dan
digunakan dan tejadilah persaingan yang ketat juga mineral seperti kalsium, belerang,
dalam penyediaan bahan dasar untuk mangan dan besi.
memproduksi bahan makanan yang berprotein Pemanfaatan kacang hijau sebagai
tinggi dengan harga relatif murah sehingga tempe kacang hijau akan dapat menghasilkan
dapat dijangkau oleh masyarakat menengah suatu produk makanan baru yang kaya akan
kebawah dalam rangka pemenuhan gizi protein dan juga kaya akan antioksidan yang
keluarga memalui penggunaannya sebagai disebabkan adanya senyawa tersebut dalam
lauk/makanan. Adanya persaingan dalam bahan dasarnya (Kakati P et al, 2010,
penggunaan kedelai untuk produksi makanan, A.C.Oburuoga and J.U.Anyika, 2012,
akan mengakibatkan timbulnya kelangkaan Kamariah, 2013). Disamping itu
akan kedelai di masyarakat. Kedelai jarang ketergantungan akan kedelai dapat teratasi.
ditemui sehingga berakibat pada harga kedelai Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya
meningkat dengan pesatnya. Keadaan ini effisiensi produksi tempe yang meningkat
akan berdampak terjadi krisis kedelai dan karena tidak semata mata untuk memproduksi
akibat lebih jauh pengerajin tempe kedelai tempe tergantung dari adanya kedelai. Kondisi
menurun dalam memproduksi tempe kedelai. ini akan mendorong masyarakat dalam
Jika kondisi ini terus menerus terjadi akan pemenuhan kebutuhan gizi sehingga nantinya
berdampak lebih jauh masyarakat Indonesia keadaan gizi buruk tidak akan terjadi di
yang memiliki tingkat ekonomi menengah masyarakat.
kebawah akan memiliki gizi yang lebih buruk.
Hal ini disebabkan makanan yang mereka II. Metoda
makan tidak dilengkapi dengan lauk pauk Analisa komponen gizi dilakukan pada
yang berkualitas protein tinggi. tempe kacang hijau (Vigna radiata L). Teknik
Bahan dasar pembuatan tempe dapat yang dilakukan, diawali dari membuat tempe
dilakukan dengan menggunakan berbagai kacang hijau menggunakan ragi bubuk
jenis kacang kacangan, seperti jagung, (raprima). Proses pembuatannya adalah
kacang tolo (benguk), lamtoro, kacang hijau merendam kacang hijau dengan air selama 12
(Vigna radiata L), sehingga akan jam sehingga kacang hijau mengembang,
dihasilkannya tempe dengan nama yang selanjutnya memanaskan kacang hijau
sesuai atau berasal dari bahan dasar yang tersebut agar kulit kacang hijau cepat lepas,
dipergunakan dalam produksi tempe seperti, pembersihan kulit kacang hijau sehingga akan
tempe lamtoro, tempe tunggak dan lain dihasilkan kacang hijau bersih. Selanjutnya
lainnya. perendamana kacang hijau bersih selama 24
Ketersediaan kacang hijau melimpah jam, kemudian diadakan pemasan kedua dan
di Indonesia. Kacang hijau menduduki urutan proses penirisan yang diikuti dengan
ketiga dalam tanaman kacang-kacangan pemberian inokulum serbuk (raprima) dan
setelah kedelai dan kacang tanah. Permintaan dilakukan fermentasi selama 48 jam hingga
terhadap komoditi kacang hijau termasuk dihasilkan tempe kacang hijau.
stabil, karena penggunaan kacang hijau terjadi Selanjutnya tempe dikeringkan dengan
secara kontinu setiap hari dan sepanjang jalan mengiris tempe tipis tipis dan
tahun. Kacang hijau dapat digunakan untuk mengeringkannya dalam oven dengan
o
berbagai jenis olahan antara lain seperti : perlahan lahan atau menggunakan suhu 80 C
kecambah kacang hijau, bubur kacang hijau, selama 6 jam hingga kering. Setelah kering,
makanan bayi, kue dan pangan tradisional, tempe dihaluskan menggunakan blender
minuman kacang hijau, tahu, sun, tepung sehingga akan terbentuk serbuk tempe dan
diayak. Serbuk tempe inilah yang diuji
455
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
komonen gizinya. Sehingga dapat dikatakan , Dari data yang tertera pada tabel 01 dapat
komponen gizi pada tempe kacang hijau dijelaskan bahwa Kadar abu (bk) pada tempe
(Vigna radianta L)yang dianalisis berdasarkan kacang hijau adalah 1,28%. Kadar abu dari
berat kering (bk). Analisis komponen gizi bahan pangan menunjukkan gambaran kasar
meliputi kadar karbohidrat, lemak, protein, dari mineral bahan pangan tersebut. Kadar
serat kasar, kadar abu dan kalori. abu tempe kacang hijau dipengaruhi adanya
pengelupasan kulit kacang hijau pada saat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN akan fermentasi. Perlakuan perendaman pada
Pembuatan Tempe Kacang Hijau kacang hijau menyebabkan pengelupasan
kulit kacang hijau dan juga saat pembuatan
tempe dilakukan secara sengaja dilakukan
proses pengelupasan kulit yang mengitaris
kacang hijau agar hifa rhizopus bisa mengikat
untaian satu kacang dengan kacang lainnya
sehingga kadar abu menurun. Menurut
Inokulum serbuk Pomeranz dan Meloan (1994), bagian putih
pada endosperma memiliki kandungan abu
kurang dari 0.5% sedangkan kulit, lapisan
aleuron, dan germ merupakan bagian yang
kaya akan mineral. Adanya pengelupasan kulit
kacang hijau pada pengolahan tempe
menyebabkan kadar abu tempe menurun
drastis
Tempe kacang hijau yang dianalisis
mengandung lemak sebesar 1,2 % (bk).
Kandungan lemak pada tempe kacang hijau
Tempe kacang hijau jauh lebih kecil dibandingkan dengan kadar
lemak pada bahan dasarnya, hal ini
disebabkan karena penggunaan inokulum
pada proses pembuatan tempe yang
mengandung enzim lipase, akibatnya adanya
hidrolisis dari lemak pada kacang hijau, akibat
lebih lanjut kandungan lemak dalam tempe
kacang hijau lebih rendah dari kacang hijau,
maka proses penem pean akan menurunkan
kadar lemak
Fungsi protein dalam proses
metabolisme tubuh adalah sebagai unsur
Serbuk tempe kacang hijau pembangun tubuh. Kadar protein dalam tempe
kacang hijau lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kadar protein dalam tempe bongkrek
16% (bk) , tempe koro benguk 28,3 % (bk).
Komponen Gizi Tempe Kacang Hijau Jika dibandingkan dengan kacang hijau
Difermentasi Dengan Inokulum Serbuk sebagai bahan dasar dari tempe kacang hijau,
maka tempe kacang hijau jauh lebih tinggi.
Komponen gizi pada tempe kacang Kacang hijau mengandung protein sebesar
hijau (Vigna radiata) ditentukan dengan 22,2 % sedangkan tempe kacang hijau
menganalisis komponen pada tepung tempe sebesar 38,55 %. Peningkatan ini disebabkan
kacang hijau. karena adanya enzim proteolitik yang ada
pada inokulum dalam hal ini Rhyzopus
Tabel 01 : komponen gizi tempe (bk) yang oligosporus, dan proses meningkatkan kerja
difermentasi dengan inokulum enzim proteolitik tersebut. Dampak lain juga
serbuk (raprima) protein dalam tempe kacang hijau lebih mudah
dicerna dan diserap tubuh.
N S AIR ABU PROT LEMA KARB KALO SERA Pada tabel 01, tempe kacang hijau
O A EIN K O RI T
M KSR
mengandung karbohidrat sebesar 48,5 % (bk).
1 A 10,22 1,25 39,65 1,35 47,51 360,9 15,58 Jumlah karbohidrat ini lebih tinggi jika
2 B 10,21 1,26 38,58 1,39 48,56 361,1 15,04 dibandingkan dengan tempe kedelai 40,96 %.
3 C 10,75 1,34 37,41 1,01 49,49 356,7 18,40
4 ̅ 10,39 1,28 38,55 1,25 48,52 359,5 16,34 Tetapi jika dibandinfkan dengan bahan
dasarnya yaitu kacang hijau, kadar karbohidrat
456
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
457
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015
458