Anda di halaman 1dari 5

SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

KOMPONEN GIZI TEMPE KACANG HIJAU (Vigna radiata L)HASIL


PROSES FERMENTASI MENGGUNAKAN INOKULUM SERBUK
Siti Maryam
Jurusan Pendidikan Kimia F.MIPA Undiksha
titik_maryam@yahoo.co.id

Abstrak

Tempe kacang hijau (Vigna radiata L) merupakan hasil proses fermentasi dari kacang hijau (Vigna radiata L)
menggunakan inokulum serbuk (raprima). Suatu alternatif mencari bahan dasar selain kedele merupakan hal
yang harus dilakukan, sehingga ketergantungan akan kedele dapat diatasi. Tujuan penelitian ini adalah
menentukan komponen yang ada pada tempe kacang hijau (Vigna radiata L) yang dibuat menggunakan inokulu
serbuk (raprima) meliputi kadar air, abu, protein, lemak, karbihidrat, serat kasar dan kalori. Metoda yang
digunakan dalan analisis protein cara Kjeldahl, kadar lemak cara soxhlet, kadar karbohidrat dengan penentuan
sukrosa, kadar air dengan pemanasan bahan, kadar abu dan serat kasar dengan pengeringan dan jumlah kalori
bahan dengan alat boom kalori meter. Hasil penelitian terhadap tepung tempe kacang hijau kering menujukkan
bahwa komponen gizi yang terkandung dalam tempe kacang hijau (Vigna radiata L) antara lain : karbohidrat
48,5229 % lemak 1,2485 %, protein 38,5508 % abu 1,2819 % serat kasar 16,3405 % dan kalori 359,531.
Diharapkan tempe kacang hijau akan berdampak positif terhadap penyediaan kacang kedelai dan kelangkaan
kedelai tidak terjadi serta terpenuhinya gizi masyarakat.

Kata kunci : tempe kacang hijau, fermentasi, inokulum bubuk, komponen gizi

Abstract

Tempe mung bean (Vigna radiata L) is the result of fermentation of mung bean (Vigna radiata L) using powder
inoculum (raprima). An alternative look for the basic ingredients besides soy is the thing to do, so that the
dependence on soybean can be overcome. The purpose of this study is to determine the components in soybean
mung bean (Vigna radiata L) are made using powder inokulu (raprima) includes moisture, ash, protein, fat,
karbohidrat, crude fiber and calories. The method used role in protein analysis Kjeldahl method, fat content
Soxhlet way, with the determination of sucrose carbohydrate content, water content by heating the material, ash
and crude fiber and total calories by drying the material with a calorie meter boom. The results showed that the
nutritional components contained in soybean mung bean (Vigna radiata L), among others: carbohydrate
48.5229% 1.2485% fat, protein, ash 1.2819% 38.5508% 16.3405% crude fiber and calories 359.531. Mung bean
tempeh is expected to be a positive impact on the supply of soybeans and soybean shortages do not occur and
the fulfillment of public nutrition.

Keywords: mung bean tempeh, fermented, inoculum powder, nutritional components

I. PENDAHULUAN Memasyarakatkan tempe kedelai


Tempe merupakan salah satu produk secara luas adalah sangat penting, mengingat
makanan tradisional Indonesia dan dapat tempe mempunyai banyak kelebihan
dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. dibandingkan dengan bahan pangan lainnya
Makanan tersebut dibuat melalui proses yang berasal dari bahan dasar kedelai seperti
fermentasi dari kacang kedelai atau kacang tahu, antara lain : mengandung gizi yang
kacangan lainnya dalam waktu tertentu tinggi, antioksidan berupa isoflavon yaitu
menggunakan jamur Rhizopus sp (Astawan, genestein, daidzein, dan 8 hidroksi daidzein ;
2010). Jamur yang tumbuh pada kedelai atau SOD (Super Oxide Dismutase) dan vitamin E
bahan dasar lainnya dapat menghidrolisis (Maryam, 2009) dan cita rasa baik serta
senyawa-senyawa komplek yang ada dalam harganya murah sehingga memiliki peluang
kacang kedelai atau bahan lainnya seperti : yang besar untuk dapat dimanfaatkan dalam
karbohidrat, lemak dan protein menjadi rangka pemenuhan gizi keluarga. Khasiat lain
senyawa sederhana berupa glukosa, asam dari tempe adalah menaikkan kapasitas total
lemak dan juga asam amino yang mana antioksidan darah dan menurunkan kerusakan
senyawa ini mudah dicerna oleh tubuh DNA pada tikus wistar akibat terpapar sinar
manusia, akibatnya berdampak dalam ultraviolet (Maryam, 2010). Disamping itu,
pemenuhan gizi keluarga (Alrasyid H, 2007). tempe juga dapat menurunkan kadar MDA
(Malondialdehyde) pada tikus wistar yang

454
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

teradiasi sinar ultraviolet (Maryam, 2011). hunkue, dan sayuran (Agustine Susilowati et
Akibatnya tidak disangsikan lagi jika tempe al, 2007).
merupakan salah satu pangan fungsional, Penggunaan jenis kacang yang
yaitu makanan yang apabila dimakan, tidak berbeda dalam pembuatan tempe akan
hanya mengenyangkan akan tetapi dapat juga menghasilkan tempe yang memiliki komponen
berfungsi meningkatkan kesehatan (Wijaya, gizi yang berbeda. Hal ini disebabkan oleh
2002; Winarti, 2010). perbedaan bahan dasarnya. Komponen gizi
Secara umum, masyarakat di terutama meliputi kandungan protein,
Indonesia menggunakan bahan dasar kedelai karbohidrat dan lemak. Kacang hijau memiliki
dalam proses pembuatan tempe, padahal di manfaat yang sangat penting karena memiliki
lain pihak kedelai dapat juga digunakan kandungan gizi yang cukup baik. Dalam 100
sebagai bahan dasar membuatan makanan gram kacang hijau mengandung karbohidrat
yang lain seperti tahu, saridele, oncom, kecap, sebesar 62,5gr ; protein 22,2 gr ; lemak 1,5 gr
tauco dan lainnya. Akibatnya kedelai banyak ; vitamin A 9 IU ; vitamin B1 150-400 IU dan
digunakan dan tejadilah persaingan yang ketat juga mineral seperti kalsium, belerang,
dalam penyediaan bahan dasar untuk mangan dan besi.
memproduksi bahan makanan yang berprotein Pemanfaatan kacang hijau sebagai
tinggi dengan harga relatif murah sehingga tempe kacang hijau akan dapat menghasilkan
dapat dijangkau oleh masyarakat menengah suatu produk makanan baru yang kaya akan
kebawah dalam rangka pemenuhan gizi protein dan juga kaya akan antioksidan yang
keluarga memalui penggunaannya sebagai disebabkan adanya senyawa tersebut dalam
lauk/makanan. Adanya persaingan dalam bahan dasarnya (Kakati P et al, 2010,
penggunaan kedelai untuk produksi makanan, A.C.Oburuoga and J.U.Anyika, 2012,
akan mengakibatkan timbulnya kelangkaan Kamariah, 2013). Disamping itu
akan kedelai di masyarakat. Kedelai jarang ketergantungan akan kedelai dapat teratasi.
ditemui sehingga berakibat pada harga kedelai Keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya
meningkat dengan pesatnya. Keadaan ini effisiensi produksi tempe yang meningkat
akan berdampak terjadi krisis kedelai dan karena tidak semata mata untuk memproduksi
akibat lebih jauh pengerajin tempe kedelai tempe tergantung dari adanya kedelai. Kondisi
menurun dalam memproduksi tempe kedelai. ini akan mendorong masyarakat dalam
Jika kondisi ini terus menerus terjadi akan pemenuhan kebutuhan gizi sehingga nantinya
berdampak lebih jauh masyarakat Indonesia keadaan gizi buruk tidak akan terjadi di
yang memiliki tingkat ekonomi menengah masyarakat.
kebawah akan memiliki gizi yang lebih buruk.
Hal ini disebabkan makanan yang mereka II. Metoda
makan tidak dilengkapi dengan lauk pauk Analisa komponen gizi dilakukan pada
yang berkualitas protein tinggi. tempe kacang hijau (Vigna radiata L). Teknik
Bahan dasar pembuatan tempe dapat yang dilakukan, diawali dari membuat tempe
dilakukan dengan menggunakan berbagai kacang hijau menggunakan ragi bubuk
jenis kacang kacangan, seperti jagung, (raprima). Proses pembuatannya adalah
kacang tolo (benguk), lamtoro, kacang hijau merendam kacang hijau dengan air selama 12
(Vigna radiata L), sehingga akan jam sehingga kacang hijau mengembang,
dihasilkannya tempe dengan nama yang selanjutnya memanaskan kacang hijau
sesuai atau berasal dari bahan dasar yang tersebut agar kulit kacang hijau cepat lepas,
dipergunakan dalam produksi tempe seperti, pembersihan kulit kacang hijau sehingga akan
tempe lamtoro, tempe tunggak dan lain dihasilkan kacang hijau bersih. Selanjutnya
lainnya. perendamana kacang hijau bersih selama 24
Ketersediaan kacang hijau melimpah jam, kemudian diadakan pemasan kedua dan
di Indonesia. Kacang hijau menduduki urutan proses penirisan yang diikuti dengan
ketiga dalam tanaman kacang-kacangan pemberian inokulum serbuk (raprima) dan
setelah kedelai dan kacang tanah. Permintaan dilakukan fermentasi selama 48 jam hingga
terhadap komoditi kacang hijau termasuk dihasilkan tempe kacang hijau.
stabil, karena penggunaan kacang hijau terjadi Selanjutnya tempe dikeringkan dengan
secara kontinu setiap hari dan sepanjang jalan mengiris tempe tipis tipis dan
tahun. Kacang hijau dapat digunakan untuk mengeringkannya dalam oven dengan
o
berbagai jenis olahan antara lain seperti : perlahan lahan atau menggunakan suhu 80 C
kecambah kacang hijau, bubur kacang hijau, selama 6 jam hingga kering. Setelah kering,
makanan bayi, kue dan pangan tradisional, tempe dihaluskan menggunakan blender
minuman kacang hijau, tahu, sun, tepung sehingga akan terbentuk serbuk tempe dan
diayak. Serbuk tempe inilah yang diuji

455
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

komonen gizinya. Sehingga dapat dikatakan , Dari data yang tertera pada tabel 01 dapat
komponen gizi pada tempe kacang hijau dijelaskan bahwa Kadar abu (bk) pada tempe
(Vigna radianta L)yang dianalisis berdasarkan kacang hijau adalah 1,28%. Kadar abu dari
berat kering (bk). Analisis komponen gizi bahan pangan menunjukkan gambaran kasar
meliputi kadar karbohidrat, lemak, protein, dari mineral bahan pangan tersebut. Kadar
serat kasar, kadar abu dan kalori. abu tempe kacang hijau dipengaruhi adanya
pengelupasan kulit kacang hijau pada saat
III. HASIL DAN PEMBAHASAN akan fermentasi. Perlakuan perendaman pada
Pembuatan Tempe Kacang Hijau kacang hijau menyebabkan pengelupasan
kulit kacang hijau dan juga saat pembuatan
tempe dilakukan secara sengaja dilakukan
proses pengelupasan kulit yang mengitaris
kacang hijau agar hifa rhizopus bisa mengikat
untaian satu kacang dengan kacang lainnya
sehingga kadar abu menurun. Menurut
Inokulum serbuk Pomeranz dan Meloan (1994), bagian putih
pada endosperma memiliki kandungan abu
kurang dari 0.5% sedangkan kulit, lapisan
aleuron, dan germ merupakan bagian yang
kaya akan mineral. Adanya pengelupasan kulit
kacang hijau pada pengolahan tempe
menyebabkan kadar abu tempe menurun
drastis
Tempe kacang hijau yang dianalisis
mengandung lemak sebesar 1,2 % (bk).
Kandungan lemak pada tempe kacang hijau
Tempe kacang hijau jauh lebih kecil dibandingkan dengan kadar
lemak pada bahan dasarnya, hal ini
disebabkan karena penggunaan inokulum
pada proses pembuatan tempe yang
mengandung enzim lipase, akibatnya adanya
hidrolisis dari lemak pada kacang hijau, akibat
lebih lanjut kandungan lemak dalam tempe
kacang hijau lebih rendah dari kacang hijau,
maka proses penem pean akan menurunkan
kadar lemak
Fungsi protein dalam proses
metabolisme tubuh adalah sebagai unsur
Serbuk tempe kacang hijau pembangun tubuh. Kadar protein dalam tempe
kacang hijau lebih tinggi jika dibandingkan
dengan kadar protein dalam tempe bongkrek
16% (bk) , tempe koro benguk 28,3 % (bk).
Komponen Gizi Tempe Kacang Hijau Jika dibandingkan dengan kacang hijau
Difermentasi Dengan Inokulum Serbuk sebagai bahan dasar dari tempe kacang hijau,
maka tempe kacang hijau jauh lebih tinggi.
Komponen gizi pada tempe kacang Kacang hijau mengandung protein sebesar
hijau (Vigna radiata) ditentukan dengan 22,2 % sedangkan tempe kacang hijau
menganalisis komponen pada tepung tempe sebesar 38,55 %. Peningkatan ini disebabkan
kacang hijau. karena adanya enzim proteolitik yang ada
pada inokulum dalam hal ini Rhyzopus
Tabel 01 : komponen gizi tempe (bk) yang oligosporus, dan proses meningkatkan kerja
difermentasi dengan inokulum enzim proteolitik tersebut. Dampak lain juga
serbuk (raprima) protein dalam tempe kacang hijau lebih mudah
dicerna dan diserap tubuh.
N S AIR ABU PROT LEMA KARB KALO SERA Pada tabel 01, tempe kacang hijau
O A EIN K O RI T
M KSR
mengandung karbohidrat sebesar 48,5 % (bk).
1 A 10,22 1,25 39,65 1,35 47,51 360,9 15,58 Jumlah karbohidrat ini lebih tinggi jika
2 B 10,21 1,26 38,58 1,39 48,56 361,1 15,04 dibandingkan dengan tempe kedelai 40,96 %.
3 C 10,75 1,34 37,41 1,01 49,49 356,7 18,40
4 ̅ 10,39 1,28 38,55 1,25 48,52 359,5 16,34 Tetapi jika dibandinfkan dengan bahan
dasarnya yaitu kacang hijau, kadar karbohidrat

456
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

kacang hijau 62,9 % sehingga proses


fermentasi akan menyebabkan terjadinya Saran
penurunan kadar karbohidrat, hal ini Dari penelitian yang dilakukan dapat
disebabkan karena kapang Rhyzopus oryzae disarankan untuk menganalisis komponen gizi
yang terdapat pada inokulum tempe pada tempe kacang hijau yang difermentasi
mensintesis enzim pemecah pati dalam hal ini dengan inokulum tradisional, karena inokulum
α-amilase yang digunakan untuk memecah tradisional juga dipergunakan oleh para
karbohidrat menjadi substrat yang lebih perajin tempe.
sederhana. Proses katabolisme atau
pemecahan karbohidrat ini berlangsung dalam Ucapan Terima kasih
suasana aerobik dan menghasilkan energi Terima kasih diucapkan pada pihak
berupa ATP yang selanjutnya diperlukan juga terkait antara lain Laboratorium Teknologi
untuk keperluan metabolisme dan keperluan Pangan Fakultas Pertanian UNUD atas
pertumbuhan jamur tempe. kerjasamanya dalam analisis sampel.
Tempe kacang hijau mengandung air Demikian juga pada Laboratorium Biokimia F
sebesar 64,2 %. Kadar air tempe kacang hijau MIPA atas kerjasamanya.
lebih rendah jika dibandingkan dengan kadar
air dalam tempe kedelai yaitu sebesar 68,3 %.
Kadar air tempe kacang hijau mirip dengan DAFTAR PUSTAKA
kadar air tempe koro (64 %) sehingga tekstur Abdel Fattah et al., 2010. The Effects of Dietary
tempe kacang hijau agak keras jika Suplementation with Barley Seeds and Hay
dibandingkan dengan tempe kedelai karena on Ochratoxin A Toxicity using lactating
tekstur sangat dipengaruhi dari kandungan air Egyptian Goats, J of American science, (6) 9
A.C.Oburuoga and J.U.Anyika, 2012, Nutrient and
yang ada dalam tempe. Antinutrient Composition of Mungbean
Kalori yang ada pada tempe kacang (Vigna radiata L), Acha (Digitaria exilis) and
hijau sebesar 359,5 kalori (bk). Jika diban Crayfish (Astacus fluviatilis) Flour, Fakistan
dingkan dengan jumlah kalori yang ada pada Journa of Nutrition 11(9) : 743-746, ISSN
kacang hijau, maka kalori yang terkandung 1680-5194
dalam tempe lebih tinggi. Keadaan ini Agustine Susilowati et al, 2007, Differences in
disebabkan karena adanya proses fermentasi Proscess Scale on Preparation of
yang disebabkan oleh tumbuhnya jamur yang VegetableBroth of Mung Beans (Phaseolus
ada pada ragi bubuk (raprima) yang berupa radiatus L) Through Brine Fermentation
Using Inoculum of Rhizopus-C1,
campuran antara Rhizopus oligosporus dan
International Confrence on Chemical
Rhizopus oryzae. Kerja mikroorganisme ini Sciences (ICCS 2007), Yogyakarta
akan menyebabkan terjadinya perubahan Alrasyid H, 2007, Peranan isoflavon tempe kedelai,
perubahan komponen gizi yang ada pada fokus pada obesitas dan komorbil, Majalah
kacang hijau sebagai bahan dasar proses kedokteran nusantara, Vol 40, No 3
pembuatan tempe sehingga pada akhirnya Astawan, 2009., Sehat dengan Hidangan Kacang
akan berdampak pada jumlah energi atau dan Biji-Bijian, Cetakan 1, Penebar
kalori yang dihasilkan untuk suatu bahan Swadaya, Jakarta, hal 122-131.
makanan. Handajani Sri., 2001., Indigenous Mucuna Tempe
As Functional Food, Acta Pacific J Clin
Dari uraian diatas dapat juga Nutr 10(3) : 222-225
dijelaskan bahwa komponen gizi pada bahan Hidayat B dan Sutrisno, 2000., Pengetahuan Alam
makanan secara keseluruhan dapat dan Pengembangan, Direktorat Jenderal
disebabkan karena interaksi antara satu Pendidikan Tinggi Depdiknas, Jakarta
komponen dengan komponen yang lain, Jun Wang, Sam Eldin Eltoum and Coral., 2007.
artinya tidak hanya ditentukan oleh kandungan Genestein Chemopreventif of Prostate
protein saja atau lemak saja, tetapi komponen Cancer in TRAMP Nice, Journal of
satu dengan lainnya salaing melengkapi Carcinogenic: 34, 413-418
sehingga secara satu kesatuan menjadi Kasmidjo, 1990. Tempe Mikrobiologi dan Biokimia
Pengolahannya serta manfaatnya,
komponen yang utuh. Yogyakarta, PAU UGM
Kakati P et al, 2010, Effect of Traditional Methode
IV, SIMPULAN DAN SARAN. of Processing on The Nutrient Contents
Dari penelitian dapat disimpulkan komponen and Some Antinutritional Factor in Newly
gizi yang terdapat pada tempe kacang hijau Developed Cultivars of Green Gram (Vigna
(bk) yang difermentasi dengan menggunakan radiata L) Wilezek and black gram (Vigna
inokulum serbuk (raprima) adalah : abu mungo L) Hepper of Assam India,
1,28%, protein 38,55% , lemak 1,25% , International Food Research, 17: 377-384
karbohidrat 48,52% , serat 16,34% , air Ketahanan Pangan, 2010, Kebijakan Umum
Ketahanan Pangan, Jakarta
10,39% dan kalori 359,5

457
SEMINAR NASIONAL RISET INOVATIF III, TAHUN 2015

Kamariah Lung, 2013, Comparison of aminobutyric agriWastes of some varieties of soybean,


acid (GABA) content and antioxidant Food Chemistry, Vol 104.
activities of conventional soybean tempeh Suarsana Nym, 2006., Pemanfaatan Senyawa
and new generation mung bean tempeh Bioaktif Tempe terhadap Fungsi Hati dan
produced using Rhizopus sp,2 nd Enzim Antioksidan Seluler Pada jaringan
International Confrence and exhibition hati Tikus Akibat Stres.
Maryam Siti, 1997., Pengaruh Konsentrasi Sihadi, 2005, Peranan Tempe Untuk Kesehatan,
Inokulum campuran (Rhizopus oligosporus Buletin Penelitian RSU Dr Soetomo, Vol 7
dan Rhizopus oryzae) dan Lama Fermentasi No 3
Terhadap Kadar Asam Fitat, Mutu Swee Keong yeap et al, 2012, Antihyperglycemic
Organoleptik dan Protein Efficiency ratio Effects of Fermented and Nonfermented
pada Tempe Kedelai. Tesis Program Studi Mung Bean Extracts on Alloxan Induced
Ilmu Kedokteran Dasar. Program Diabetic Mice, Journal of Biomedicine and
Pascasarjana Universitas Airlangga Biotechnology, Hindawi Publishing
Surabaya. Corporation
Maryam Siti, 2009., Analisa kualitatif komponen Yu Ling Lee, 2007, Antioxidant properties of water
biaktif pada tempe yang difermentasi extract from Monascus
dengan menggunakan inokulum campuran fermentedsoybeans, Food Chemistry, 106
Rhizopus oligosporus dan Rhizopus Wei, H., Zhang, X., Wang, Y., Lebwohl, M. 2002.
oryzae Inhibition of ultraviolet light-induced
Maryam Siti, 2010, Pengaruh Tempe Kedelai oxidative events in the skin and internal
Terhadap Kadar MDA Pada Tikus Yang organs of hairless mice by isoflavone
Teradiasi Sinar Ultraviolet. genistein.Cancer Lett. 185: 21-29.
Maryam Siti, 2011, Tempe Reduce DNA Damage Winarsi H, 2007, Antioksidan Alami dan Radikal
In Rats Irradiated With Ultravolet Ray, E bebas, Cetakan ke 5, kanisius, Yogyakarta
Jurnal Fak Kedokteran UNUD, Volume 1 Wijaya H, 2007, Pangan fungsional dan
Manzoni Maria S Jovenasco et.al., 2008, kontribusinya bagi kesehatan,
Fermented soy Product Supplemented seminar online charisma ke 2.
With Isoflavon Affects Adipose Tissue In Winarti S, 2010. Makanan Fungsional, Cetakan ke
A Regional-Specific Manner and 1, Graha Ilmu, Yogyakarta
Improves HDL-Cholesterol In Rats Fed Wuryani, 1998, A Study isoflavones in Soydeans
On A Cholesterol-Enriched Diet, journal and Tempe. A Thesis Submiied for the
Food Res Techno. degree of PhD. Department of food
Niwa, Y, 1999, Niwana SOD – Like Processed Science and Technology Faculty of
Health Food. Jakarta : Darmala Group Agriculture and food. University of Reading
Prakash D., 2006, Antioxidant and free radical UK.
scavenging activities of seeds and
.

458

Anda mungkin juga menyukai