Anda di halaman 1dari 17

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN

BAB I
KOMODITAS KACANG-KACANGAN UNTUK SATUAN PRODUKSI
1.Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu mengidentifikasi jenis Kacang-kacangan
 Siswa mampu Mengidentifikasi jenis produk yang sesuai dengan
karakteristik bahan baku
 Siswa mampu memilih kacang-kacangan untuk satuan produksi

2.Uraian Materi

Komoditas Kacang-kacangan untuk satuan produksi


Mengidentifikasi jenis kacang-kacangan untuk satuan produksi
Kacang-kacangan termasuk familia Leguminosa atau disebut juga polongan
(berbunga kupu-kupu). Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein nabati dan
mempunyai daya guna yang sangat luas. Kacang-kacangan mampu memenuhi
kebutuhan pangan khususnya protein, terutama bagi penduduk di berbagai negara
berkembang. Kacang-kacangan kaya akan asam amino lisin yang biasanya merupakan
asam amino terbatas jumlahnya pada biji-bijian.

Gambar 25 Beberapa jenis kacang (sumber gambar: hellosehat.com)

Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah
tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari,
kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang
MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN
PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
menghasilkannya. Di Jakarta, kata "kacang" biasanya dimaksudkan untuk polong
kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk
menyerupai ginjal dan dimakan setelah dikeringkan. Pengertian "kacang" tidak sama
dengan nut dalam bahasa Inggris, namun lebih dekat dengan pengertian pulse ditambah
dengan kedelai, kacang tanah dan sejumlah sayuran legum (kacang panjang).
Kacang biasanya mengandung protein dan/atau lemak yang cukup tinggi,
sehingga banyak yang dihargai sebagai bahan pangan yang penting. Biji legum kering
yang besar dan mengandung banyak tepung biasanya tidak disebut "kacang",
melainkan "kara" atau "koro". Dalam konteks pangan, "kacang" dipakai pula untuk
menyertai nama produk pangan olahan yang biasanya dibuat dari kacang tanah.
Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling
melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata
potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat
kompleks dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus,
dikukus, dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk
menghasilkan produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix)
yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan
bayi. Kacang-kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi
masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi,
maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Penelitian mengenai efek
kesehatan serat dari kacang-kacangan sebagian besar masih terbatas pada kacang
kedelai.

Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini tersedia dalam bentuk
makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya kacang-kacangan juga
dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya. Juga dibandingkan dengan
serat makanan dalam buah-buahan dan sayuran yang dikenal dapat mencegah
timbulnya kanker, mutu serat makanan dalam kacang-kacangan juga tidak kalah.
Bahkan kacang-kacangan mempunyai keistimewaan lain, yaitu berharga murah,
berprotein tinggi, kandungan lemaknya pada umumnya baik untuk kesehatan dan
mengandung berbagai mineral dalam jumlah yang cukup banyak.
Kacang dibedakan menjadi tiga golongan yaitu yang mempunyai kandungan
lemak tinggi, yang mempunyai kandungan protein tinggi, dan yang mempunyai

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
karbohidrat tinggi. Kacang berlemak tinggi meliputi Brazilnut, kacang mete, kelapa,
pecan, dan walnut. Kacang yang berprotein tinggi yaitu almond. Kacang yang
berkarbohidrat tinggi yaitu acorn dan chesnut.
Bahan makanan sumber protein nabati mengandung bahan-bahan lain
yang tidak dapat atau sukar dicerna atau dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan. Kacang kedelai mengandung zat penghambat tripsin. Lemak kacang dapat
menghambat kerja enzim pencernaan. Beberapa jenis kacang mengandung HCN yang
bersifat racun. Untuk meningkatkan nilai cerna dan menghilangkan zat-zat yang tidak
dikehendaki tersebut, semua jenis kacang perlu dimasak lama dan dihaluskan.

Mengidentifikasi jenis produk olahan kacang-kacangan yang sesuai dengan


karakteristik bahan baku
1.Susu Kedelai
Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan kacang kedelai yang
berbentuk cair berwarna putih kekuningan dan beraroma khas susu kedelai. Susu
kedelai mempunyai nilai gizi tinggi dan sangat dianjurkan diminum secara teratur untuk
membantu menjaga kesahatan dan kondisi tubuh agar tidak mudah terserang penyakit.

Gambar 26 Susu Kedelai (Sumber gambar : Dok. Jurusan APHP)

Secara garis besar, proses pembuatan susu kedelai melalui tahapan


perendaman, penghancuran, penyaringan, pengenceran, dan pemanasan. Bahan-
bahan yang digunakan dalam proses pembuatan susu kedelai tersedia di pasaran
dengan aneka ragam mutu maupun harganya. Untuk itu, pengetahuan tentang bahan
sangatlah penting sebelum membuat susu kedelai. Pada dasarnya bahan-bahan
tersebut dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sebagai berikut.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
a. Bahan Baku
Dalam pembuatan susu kedelai, ada beberapa bahan yang mutlak harus ada, yaitu
sebagai berikut.

1) Kedelai
Biji kedelai yang kulitnya berwarna kuning, putih, atau hijau pada prinsipnya dapat
digunakan untuk membuat susu kedelai. Di antara jenis-jenis kedelai tersebut, kedelai
warna kuning lebih mudah didapat. Kedelai kuning memiliki ciri apabila dipotong
melintang memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya.

Untuk mendapatkan susu kedelai dengan mutu baik, perlu diperhatikan syarat mutu
bahan baku yang digunakan. Beberapa persyaratan penting yang perlu diperhatikan,
yaitu:

a) Biji dalam kondisi bersih, yaitu bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan
batang, atau ranting) batu kerikil, tanah, atau tercampur dengan biji-bijian lain.
b) Biji kedelai tidak luka atau bebas serangan hama dan penyakit.
c) Biji kedelai tidak memar atau rusak.
d) Kulit tidak keriput atau kedelai dalam kondisi tua optimal

Gambar 27. Kacang kedelai (Sumber gambar: .orami.co.id)


2) Air
Air merupakan salah satu bahan yang terpenting di dalam pembuatan susu kedelai
karena dengan air dimungkinkan terjadi susu kedelai. Air mempunyai peran sebagai
pencuci, media perendaman, ekstraksi, pengencer, dan penyebar panas.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Jenis-jenis air yang ada sebagai berikut.

a) Air sangat lunak dan air lunak, yaitu air yang tidak atau sedikit sekali
mengandung mineral. Contoh air ini adalah akuades.
b) Air sedang, yaitu air yang mengandung cukup garam mineral. Air ini paling cocok
digunakan dalam pembuatan susu kedelai. Contoh air ini adalah air sumur.
c) Air sadah, yaitu air yang mengandung garam mineral dalam jumlah besar yang
dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan protein.
d) Air sangat keras, yaitu air yang mengandung garam-garam alkali sangat tinggi.
Air jenis ini tidak baik untuk pembuatan susu kedelai.
Persyaratan air untuk industry adalah sebagai berikut.

a) Persyaratan Fisik
Air untuk mencuci harus memenuhi syarat fisik, yaitu: jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung bahan terlarut yang dapat menyebabkan
kekeruhan. Air yang kondisinya menyimpang dari syarat fisik tersebut, maka tidak
boleh digunakan.

b) Persyaratan Kimia
Air biasanya juga mengandung bahan-bahan kimia. Dalam jumlah tertentu, bahan-
bahan kimia tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, apabila melebihi batas
yang ditentukan maka air tersebut dapat membahayakan kesehatan.

c) Persyaratan Mikrobiologis
Air untuk mencuci bahan hasil pertanian harus bebas dari mikroorganisme penyebab
penyakit. Contoh mikroorganisme penyebab penyakit: Escherichia coli (penyebab sakit
perut), Salmonella.

b. Bahan Bantu
Bahan bantu ditambahkan pada susu kedelai untuk memberi rasa, aroma, dan
kenampakan yang lebih baik. Bahan bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan
susu kedelai adalah sebagai berikut.

1) Gula
Gula yang terdapat di pasar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: gula merah
dan gula putih. Dalam pembuatan susu kedelai, gula putih lebih banyak digunakan

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
karena tidak mempengaruhi warna dari susu kedelai. Sementara gula merah dapat
menyebabkan kenampakan/ warna susu kedelai kurang menarik. Gula putih yang
ada di Indonesia sebagian besar diperoleh dari nira tebu. Di beberapa negara tidak
dihasilkan gula tebu, tetapi gula bit.

Dalam pembuatan susu kedelai, gula berfungsi sebagai berikut.

a) Pemberi rasa manis pada susu kedelai.


b) Meningkatkan kalori susu kedelai.
2) Bahan Pemberi Aroma
Bahan pemberi aroma dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu: bahan alami dan
buatan. Bahan pemberi aroma alami, misalnya: jahe, daun pandan, daun sereh, dan
lain-lain. Sementara bahan pemberi aroma buatan, yaitu aneka macam essen
(mocca, strawbery dan lain-lain).

Dalam pembuatan susu kedelai, bahan-bahan tersebut berfungsi sebagai berikut.

a. Memberi aroma pada susu kedelai.


b. Meningkatkan cita rasa.
c. Meningkatkan nilai kesehatan (khusunya bahan-bahan alami).
3) Bahan Pengawet
Produk susu kedelai bila dibiarkan pada suhu kamar tidak dapat tahan lama atau mudah
rusak. Untuk memperpanjang daya simpan, susu kedelai dapat ditambahkan bahan
pengawet. Contoh bahan pengawet yang dapat digunakan adalah Natrium benzoat (Na-
Benzoat). Na-Benzoat aktif pada pH bahan 2,5-4,0.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
BAB II
KEBUTUHAN ALAT PENGOLAHAN KACANG-KACANGAN DAN CARA
PENGGUNAANYA
1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menganalisis kebutuhan alat pengolahan kacang-
kacangan
 Siswa mampu menguraikan alat pengolahan kacang-kacangan dan cara
penggunaanya
 Siswa mampu menguraikan fungsi alat
 Siswa mampu mengoperasikan alat sesuai cara penggunaan dan fungsinya

2. Uraian Materi

Kebutuhan Alat Pengolahan Kacang-kacangan serta Cara Penggunaannya


Peralatan utama yang digunakan dalam membuat produk olahan kacang-kacangan adalah
sebagai berikut.

1. Timbangan
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan baku dan bahan bantu yang digunakan.
Berbagai macam timbangan yang ada di pasaran, penggunaannya harus disesuaikan
dengan bahan yang akan ditimbang.

Beberapa timbangan yang digunakan dalam pengolahan kacang-kacangan adalah sebagai


berikut.
a. Timbangan Digital
Spesifikasi timbangan digital duduk kecil adalah sebagai berikut.
1) Timbangan digital duduk digunakan untuk menimbang bahan yang jumlahnya sedikit,
sehingga ketelitiannya lebih akurat.
2) Timbangan ini memiliki layar LCD berwarna biru sebagai penunjuk angka, sehingga
tetap dapat digunakan di tempat yang kurang cahaya.
3) Desain yang kecil dan mudah untuk dibawa ke mana saja.
4) Timbangan elektronik dapat memuat berat hingga 1 kg dengan keakuratan 0.1 g.
5) Timbangan beralasan lempengan besi ini sangat kokoh dah kuat.
MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN
PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
b. Timbangan Manual
Spesifikasi timbangan duduk skala 5 kg adalah sebagai berikut.
1) Kapasitas 5kg
2) Portabel dan mudah dibawa
3) Tanpa Menggunakan Listrik atau baterai
4) Cocok untuk pekerjaan sehari-hari
5) Mudah digunakan, skala penimbangan ditunjukkan oleh jarum merah dalam
lingkaran.
6) Untuk menimbang, bahan langsung di tempatkan pada mangkok timbangan bagian
atas.
7) Satuan: Gram atau Kg.
Spesifikasi timbangan kodok adalah sebagai berikut.
a) Memiliki anak batu timbangan 1 buah anak batu ukuran 1 kg, 1 buah ukuran 500
gram (1/2 kg), 1 buah ukuran 200 gram (2 ons), 1 buah anak batu ukuran 100 gram
(1 ons), dan 1 buah ukuran 50 gram (1/2 ons).
b) Timbangan ini mampu menimbang sampai 10 kg. Cocok sekali untuk dipakai
berdagang karena akurat. Cocok untuk digunakan menimbang, telur, buahan-buahan,
sayuran, terigu, dan lain-lain. Awet dan tahan lama.
c) Body Timbangan terbuat dari bahan besi cor.
d) Mangkok timbangan terbuat dari aluminium cor dan 1 set anak batu.
2. Gelas Ukur/ Literan
Alat ini digunakan untuk mengukur bahan cair yang digunakan. Ada berbagai macam literan
yang dapat digunakan dalam pengolahan serealia. Yang paling umum adalah literan yang
terbuat dari bahan plastik. Karena fungsinya untuk mengukur cairan, maka dipastikan
bahwa dalam literan tersebut terdapat skala pengukuran yang tepat. Gelas ukur/ literan
biasanya terbuat dari material plastik dengan segala macam ukuran.
3. Alat Penggiling Kedelai
Alat ini digunakan untuk menghancurkan biji kedelai menjadi bubur kedelai. Alat penggiling
kedelai yang biasa digunakan antara lain blender dan soybean miller (penggiling kedelai).
Blender dapat digunakan untuk kapasitas kecil dan tidak digunakan untuk produksi,
sedangkan soybean miller kapasitas lebih besar.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Gambar 31 Soybean Miller (Sumber: dokumentasi Heri
Kurniawati,M. Eng, Produksi Pengolahan Hasil Nabati kelas XI)

4. Panci untuk Merebus Air dan Bubur Kedelai


Alat ini digunakan untuk merebus air, merebus kedelai dalam pembuatan tempe, dan juga
merebus bubur kedelai dalam pembuatan susu kedelai atau tahu.

5. Kompor dan gas


Kompor merupakan alat yang digunakan sebagai alat pemanas untuk memasak. Kompor
dapat menggunakan bahan bakar minyak tanah, gas, atau listrik. Dalam industry
pengolahan buah-buahan, kompor yang banyak digunakan adalah jenis kompor dengan
bahan bakar gas.

Cara menggunakan dan merawat kompor gas yang baik adalah sebagai berikut.
a. Lap bagian permukaan kompor (body) dengan larutan pembersih, sehingga dapat
membunuh bakteri dan jamur yang tertinggal di dalamnya.
b. Jika berkerak, ambil tunggu dan bersihkan dengan sikat kawat hingga kerak
menghilang.
c. Lap hingga kering.
d. Lepas selang regulator jika kompor tidak digunakan dalam waktu yang lama. Periksa
selang regulator secara berkala dan jika menemukan kerusakan segera diganti.

6. Saringan
Alat ini digunakan untuk menyaring bahan atau memisahkan bahan, biasanya antara cairan
dan bahan padat. Saringan terbuat dari plastik, aluminium, stainless steel, dan kain dengan

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
segala macam ukuran. Untuk nyiru bambu dan kain saring digunakan untuk menyaring
bubur kedelai.

7. Baskom
Baskom merupakan peralatan yang berbentuk bulat cekung yang dapat dipergunakan
sebagai wadah segala bahan. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai alat pencuci atau
merendam bahan, sehingga dapat dikatakan multifungsi. Pada pembuatan dodol ketan,
digunakan sebagai wadah untuk pembuatan santan dan juga untuk melarutkan tepung dan
santan encer. Baskom biasanya terbuat dari plastik atau stainless steel dengan berbagai
macam ukuran.
Cara menggunakan dan merawat baskom yang baik adalah sebagai berikut.
a. Cucilah baskom dengan pembersih sebelum dan setelah digunakan.
b. Lap hingga kering.
c. Saat menyimpan baskom jangan menumpuk dengan peralatan lain yang basah
karena bisa membuat bakteri berkembang biak.
d. Jika baskom plastik sudah lama digunakan dan terdapat banyak guratan sebaiknya
jangan digunakan lagi dan menggantinya dengan yang baru

8. Pengaduk
Pengaduk adalah alat yang digunakan untuk mencampur atau mengaduk bahan saat
pengolahan. Selain itu, untuk mengaduk bubur kedelai saat dipanaskan dan juga digunakan
saat pencampuran bahan penggumpal. Pengaduk terbuat dari kayu, plastik, silikon, dan
stainless steel dengan segala macam bentuk dan ukurannya.
Cara menggunakan dan merawat pengaduk yang baik adalah sebagai berikut.
a. Cucilah pengaduk dengan larutan pembersih, sehingga dapat membunuh bakteri
dan jamur yang tertinggal di dalamnya.
b. Lap hingga kering.
c. Jangan menumpuk dengan peralatan lain yang basah karena bisa membuat bakteri
berkembang biak.
d. Menyimpanan lebih baik digantung, tidak ditumpuk.
e. Jika pengaduk plastik sudah lama digunakan dan terdapat banyak guratan,
sebaiknya jangan digunakan lagi dan menggantinya dengan yang baru.
9. Termometer
MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN
PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Termometer digunakan untuk mengukur suhu berdasarkan tanda secara fisik seperti hangat
suam-suam kuku .

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
BAB III
PROSES PENGECILAN UKURAN DAN PROSES PRODUKSI OLAHAN KACANG-
KACANGAN
1. Tujuan Pembelajaran
 Siswa mampu menguraikan prinsip kerja pengecilan ukuran pengolahan kacang-
kacangan
 Siswa mampu mengoprasikan proses pengecilan ukuran
 Siswa mampu menjelaskan prosedur pengolahan kacang-kacangan
 Siswa mampu melakukan proses pengolahan kacang-kacangan
 Siswa mampu mampu mengendalikan mutu selama proses pengolahan
kacang-kacangan
 Siswa mampu mampu melakukan pengemasan hasil olahan kacang-
kacangan
 Siswa mampu mampu menyusun laporan pengolahan kacang-kacangan

1. Uraian Materi
Pengolahan Kacang-kacangan

Susu Kedelai
a. Pembersihan (Sortasi)
Umumnya biji kedelai yang dibeli/ diperoleh di pasaran masih tercampur dengan bahan-
bahan lain yang tidak kita inginkan. Untuk memperoleh kualitas susu kedelai yang baik,
maka bahan-bahan tersebut harus dipisahkan atau dilakukan sortasi. Sortasi dapat
dilakukan secara manual (dengan tangan) atau menggunakan mesin. Bila tidak
dilakukan sortasi, maka produk susu kedelai yang dihasilkan dapat memiliki rasa sedikit
pahit, ketahanan/ daya simpannya rendah, dengan demikian kualitas susu kedelai juga
akan menurun.
Sortasi bertujuan untuk memisahkan biji kedelai yang bagus dari, dari:
-biji kedelai rusak, busuk, muda, kriput;
-benda asing, seperti: kulit polong, batang, ranting, batu, kerikil biji-biji lain selain
kedelai.
b. Pencucian

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Setelah dilakukan sortasi, biji kedelai dicuci dengan air bersih. Pencucian dimaksudkan
untuk membersihkan kotoran yang melekat maupun tercampur di antara biji dapat
hilang. Pencucuian dapat dilakukan dengan tangan atau dengan mesin “drum washer”.

c. Perendaman
Tujuan dari perendaman adalah untuk melunakkan biji kedelai dan mengurangi bau
langu pada produk susu kedelai (“beany flavor”). Setelah dilakukan pencucian,
selanjutnya kedelai direndam dalam wadah. Jumlah air yang digunakan untuk
perendaman minimal 2 x jumlah kedelai yang akan direndam. Misal 1 kg kedelai
direndam dalam air > 2 liter. Lama perendaman berkisar 8-12 jam. Selama perendaman,
kedelai akan menyerap air sehingga biji kedelai lebih lunak dan akan memudahkan
dalam proses selanjutnya.

d. Penggilingan (Penghancuran)
Biji kedelai yang telah direndam, kemudian dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya,
kedelai dihancurkan dengan menggunakan waring blender bila dalam jumlah sedikit,
atau menggunakan soybean mill bila dalam jumlah besar. Selama proses penggilingan
ditambahkan air hangat (+45oC). Jumlah air hangat yang ditambahkan +2-3 kali berat
kedelai. Misal untuk 1 kg kedelai kering, jumlah air hangat yang ditambahkan untuk
proses penggilingan 2-3 liter. Tujuan dari penggilingan untuk memperoleh bubur kedelai,
sehingga memudahkan proses berikutnya (proses ekstraksi/ penyaringan).

Penggunaan air hangat selama penggilingan dimaksudkan untuk menginaktifkan enzim


lipoksigenase yang dapat menyebabkan bau langu pada susu kedelai

e. Perebusan bubur kedelai


Bubur kedelai yang sudah didapatkan dari hasil penggilingan kemudian direbus selama
15 menit pada suhu 90oC.

f. Ekstraksi/ Penyaringan
Proses selanjutnya, bubur kedelai disaring dengan menggunakan kain saring. Selama
proses penyaringan dapat ditambahkan air hangat untuk membilas ampas bubur kedelai
atau mengencerkan bubur kedelai, sehingga jumlah filtrat yang dapat diambil maksimal.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Jumlah total air hangat yang digunakan untuk menghancurkan kedelai dan
mengencerkan bubur kedelai  5 kali jumlah kedelai (sebagai bahan baku). Hasil dari
penyaringan diperoleh susu kedelai.

g. Pasteurisasi
Susu kedelai yang didapatkan masih mentah, sehingga bila dibiarkan akan mudah
rusak. Untuk memperpanjang masa simpan susu kedelai, maka langkah berikutnya
adalah pasteurisasi. Pasteurisasi yaitu pemanasan bahan di bawah suhu didih pada
waktu tertentu dengan tujuan untuk membunuh bakteri patogen. Penggunaan suhu dan
lama pasteurisasi berbeda-beda, contoh: pasteurisasi susu suhu 63oC selama 30 menit
atau suhu 71,5oC selama 15 detik.

Di samping itu, pasteurisasi juga dapat menginaktifkan enzim lipoksigenase penyebab


bau langu pada susu kedelai.
h. Mengemas Hasil Produksi sesuai Spesifikasi yang Ditentukan
Pengemasan susu kedelai dapat dilakukan dalam gelas plastik, botol plastik, botol
gelas, dan tetra pack.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Secara umum, proses pembuatan produk susu kedelai dapat dilihat pada gambar berikut.

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Gambar 33 Diagram alir pembuatan susu kedelai

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Gambar 34. Proses pembuatan susu kedelai (Sumber Foto: Dok. Jurusan APHP)

Gambar 35. Proses Pengemasan susu Kedelai (Sumber foto: Dok. Jurusan APHP)

MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN


PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.

Anda mungkin juga menyukai