BAB I
KOMODITAS KACANG-KACANGAN UNTUK SATUAN PRODUKSI
1.Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu mengidentifikasi jenis Kacang-kacangan
Siswa mampu Mengidentifikasi jenis produk yang sesuai dengan
karakteristik bahan baku
Siswa mampu memilih kacang-kacangan untuk satuan produksi
2.Uraian Materi
Kacang adalah istilah non-botani yang biasa dipakai untuk menyebut biji sejumlah
tumbuhan polong-polongan (namun tidak semua). Dalam percakapan sehari-hari,
kacang dipakai juga untuk menyebut buah (polong) atau bahkan tumbuhan yang
MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN
PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
menghasilkannya. Di Jakarta, kata "kacang" biasanya dimaksudkan untuk polong
kacang tanah. Kata ini sebenarnya dipakai untuk menyebut biji kering yang berbentuk
menyerupai ginjal dan dimakan setelah dikeringkan. Pengertian "kacang" tidak sama
dengan nut dalam bahasa Inggris, namun lebih dekat dengan pengertian pulse ditambah
dengan kedelai, kacang tanah dan sejumlah sayuran legum (kacang panjang).
Kacang biasanya mengandung protein dan/atau lemak yang cukup tinggi,
sehingga banyak yang dihargai sebagai bahan pangan yang penting. Biji legum kering
yang besar dan mengandung banyak tepung biasanya tidak disebut "kacang",
melainkan "kara" atau "koro". Dalam konteks pangan, "kacang" dipakai pula untuk
menyertai nama produk pangan olahan yang biasanya dibuat dari kacang tanah.
Kacang-kacangan telah lama dikenal sebagai sumber protein yang saling
melengkapi dengan biji-bijian, seperti beras dan gandum. Komoditi ini juga ternyata
potensial sebagai sumber zat gizi lain selain protein, yaitu mineral, vitamin B, karbohidrat
kompleks dan serat makanan. Disamping diolah secara tradisional dengan direbus,
dikukus, dan disayur, sebenarnya potensi penggunaannya sangat luas untuk
menghasilkan produk baru. Misalnya sebagai bahan baku tepung campuran (flour mix)
yang dapat digunakan dalam pembuatan berbagai produk pangan, termasuk makanan
bayi. Kacang-kacangan dapat menyumbang banyak protein dan zat gizi lain bagi
masyarakat di negara maju dan negara berkembang. Karena kandungan seratnya tinggi,
maka kacang-kacangan juga dapat dijadikan sumber serat. Penelitian mengenai efek
kesehatan serat dari kacang-kacangan sebagian besar masih terbatas pada kacang
kedelai.
Dibandingkan dengan makanan berserat yang dewasa ini tersedia dalam bentuk
makanan suplemen dengan berbagai merek dagang, sebenarnya kacang-kacangan juga
dapat dijadikan sumber serat yang tidak kalah mutunya. Juga dibandingkan dengan
serat makanan dalam buah-buahan dan sayuran yang dikenal dapat mencegah
timbulnya kanker, mutu serat makanan dalam kacang-kacangan juga tidak kalah.
Bahkan kacang-kacangan mempunyai keistimewaan lain, yaitu berharga murah,
berprotein tinggi, kandungan lemaknya pada umumnya baik untuk kesehatan dan
mengandung berbagai mineral dalam jumlah yang cukup banyak.
Kacang dibedakan menjadi tiga golongan yaitu yang mempunyai kandungan
lemak tinggi, yang mempunyai kandungan protein tinggi, dan yang mempunyai
1) Kedelai
Biji kedelai yang kulitnya berwarna kuning, putih, atau hijau pada prinsipnya dapat
digunakan untuk membuat susu kedelai. Di antara jenis-jenis kedelai tersebut, kedelai
warna kuning lebih mudah didapat. Kedelai kuning memiliki ciri apabila dipotong
melintang memperlihatkan warna kuning pada irisan keping bijinya.
Untuk mendapatkan susu kedelai dengan mutu baik, perlu diperhatikan syarat mutu
bahan baku yang digunakan. Beberapa persyaratan penting yang perlu diperhatikan,
yaitu:
a) Biji dalam kondisi bersih, yaitu bebas dari sisa tanaman (kulit polong, potongan
batang, atau ranting) batu kerikil, tanah, atau tercampur dengan biji-bijian lain.
b) Biji kedelai tidak luka atau bebas serangan hama dan penyakit.
c) Biji kedelai tidak memar atau rusak.
d) Kulit tidak keriput atau kedelai dalam kondisi tua optimal
a) Air sangat lunak dan air lunak, yaitu air yang tidak atau sedikit sekali
mengandung mineral. Contoh air ini adalah akuades.
b) Air sedang, yaitu air yang mengandung cukup garam mineral. Air ini paling cocok
digunakan dalam pembuatan susu kedelai. Contoh air ini adalah air sumur.
c) Air sadah, yaitu air yang mengandung garam mineral dalam jumlah besar yang
dapat menyebabkan terjadinya penggumpalan protein.
d) Air sangat keras, yaitu air yang mengandung garam-garam alkali sangat tinggi.
Air jenis ini tidak baik untuk pembuatan susu kedelai.
Persyaratan air untuk industry adalah sebagai berikut.
a) Persyaratan Fisik
Air untuk mencuci harus memenuhi syarat fisik, yaitu: jernih, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung bahan terlarut yang dapat menyebabkan
kekeruhan. Air yang kondisinya menyimpang dari syarat fisik tersebut, maka tidak
boleh digunakan.
b) Persyaratan Kimia
Air biasanya juga mengandung bahan-bahan kimia. Dalam jumlah tertentu, bahan-
bahan kimia tersebut tidak berbahaya bagi kesehatan. Namun, apabila melebihi batas
yang ditentukan maka air tersebut dapat membahayakan kesehatan.
c) Persyaratan Mikrobiologis
Air untuk mencuci bahan hasil pertanian harus bebas dari mikroorganisme penyebab
penyakit. Contoh mikroorganisme penyebab penyakit: Escherichia coli (penyebab sakit
perut), Salmonella.
b. Bahan Bantu
Bahan bantu ditambahkan pada susu kedelai untuk memberi rasa, aroma, dan
kenampakan yang lebih baik. Bahan bantu yang dapat digunakan dalam pembuatan
susu kedelai adalah sebagai berikut.
1) Gula
Gula yang terdapat di pasar dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: gula merah
dan gula putih. Dalam pembuatan susu kedelai, gula putih lebih banyak digunakan
2. Uraian Materi
1. Timbangan
Alat ini digunakan untuk menimbang bahan baku dan bahan bantu yang digunakan.
Berbagai macam timbangan yang ada di pasaran, penggunaannya harus disesuaikan
dengan bahan yang akan ditimbang.
Cara menggunakan dan merawat kompor gas yang baik adalah sebagai berikut.
a. Lap bagian permukaan kompor (body) dengan larutan pembersih, sehingga dapat
membunuh bakteri dan jamur yang tertinggal di dalamnya.
b. Jika berkerak, ambil tunggu dan bersihkan dengan sikat kawat hingga kerak
menghilang.
c. Lap hingga kering.
d. Lepas selang regulator jika kompor tidak digunakan dalam waktu yang lama. Periksa
selang regulator secara berkala dan jika menemukan kerusakan segera diganti.
6. Saringan
Alat ini digunakan untuk menyaring bahan atau memisahkan bahan, biasanya antara cairan
dan bahan padat. Saringan terbuat dari plastik, aluminium, stainless steel, dan kain dengan
7. Baskom
Baskom merupakan peralatan yang berbentuk bulat cekung yang dapat dipergunakan
sebagai wadah segala bahan. Selain itu, juga dapat digunakan sebagai alat pencuci atau
merendam bahan, sehingga dapat dikatakan multifungsi. Pada pembuatan dodol ketan,
digunakan sebagai wadah untuk pembuatan santan dan juga untuk melarutkan tepung dan
santan encer. Baskom biasanya terbuat dari plastik atau stainless steel dengan berbagai
macam ukuran.
Cara menggunakan dan merawat baskom yang baik adalah sebagai berikut.
a. Cucilah baskom dengan pembersih sebelum dan setelah digunakan.
b. Lap hingga kering.
c. Saat menyimpan baskom jangan menumpuk dengan peralatan lain yang basah
karena bisa membuat bakteri berkembang biak.
d. Jika baskom plastik sudah lama digunakan dan terdapat banyak guratan sebaiknya
jangan digunakan lagi dan menggantinya dengan yang baru
8. Pengaduk
Pengaduk adalah alat yang digunakan untuk mencampur atau mengaduk bahan saat
pengolahan. Selain itu, untuk mengaduk bubur kedelai saat dipanaskan dan juga digunakan
saat pencampuran bahan penggumpal. Pengaduk terbuat dari kayu, plastik, silikon, dan
stainless steel dengan segala macam bentuk dan ukurannya.
Cara menggunakan dan merawat pengaduk yang baik adalah sebagai berikut.
a. Cucilah pengaduk dengan larutan pembersih, sehingga dapat membunuh bakteri
dan jamur yang tertinggal di dalamnya.
b. Lap hingga kering.
c. Jangan menumpuk dengan peralatan lain yang basah karena bisa membuat bakteri
berkembang biak.
d. Menyimpanan lebih baik digantung, tidak ditumpuk.
e. Jika pengaduk plastik sudah lama digunakan dan terdapat banyak guratan,
sebaiknya jangan digunakan lagi dan menggantinya dengan yang baru.
9. Termometer
MATERI OLAHAN KACANG-KACANGAN
PRODUK: SUSU KEDELAI
PENYUSUN/GURU PENGAMPU: HENI WIDIASTUTI,S.P.
Termometer digunakan untuk mengukur suhu berdasarkan tanda secara fisik seperti hangat
suam-suam kuku .
1. Uraian Materi
Pengolahan Kacang-kacangan
Susu Kedelai
a. Pembersihan (Sortasi)
Umumnya biji kedelai yang dibeli/ diperoleh di pasaran masih tercampur dengan bahan-
bahan lain yang tidak kita inginkan. Untuk memperoleh kualitas susu kedelai yang baik,
maka bahan-bahan tersebut harus dipisahkan atau dilakukan sortasi. Sortasi dapat
dilakukan secara manual (dengan tangan) atau menggunakan mesin. Bila tidak
dilakukan sortasi, maka produk susu kedelai yang dihasilkan dapat memiliki rasa sedikit
pahit, ketahanan/ daya simpannya rendah, dengan demikian kualitas susu kedelai juga
akan menurun.
Sortasi bertujuan untuk memisahkan biji kedelai yang bagus dari, dari:
-biji kedelai rusak, busuk, muda, kriput;
-benda asing, seperti: kulit polong, batang, ranting, batu, kerikil biji-biji lain selain
kedelai.
b. Pencucian
c. Perendaman
Tujuan dari perendaman adalah untuk melunakkan biji kedelai dan mengurangi bau
langu pada produk susu kedelai (“beany flavor”). Setelah dilakukan pencucian,
selanjutnya kedelai direndam dalam wadah. Jumlah air yang digunakan untuk
perendaman minimal 2 x jumlah kedelai yang akan direndam. Misal 1 kg kedelai
direndam dalam air > 2 liter. Lama perendaman berkisar 8-12 jam. Selama perendaman,
kedelai akan menyerap air sehingga biji kedelai lebih lunak dan akan memudahkan
dalam proses selanjutnya.
d. Penggilingan (Penghancuran)
Biji kedelai yang telah direndam, kemudian dicuci bersih dan ditiriskan. Selanjutnya,
kedelai dihancurkan dengan menggunakan waring blender bila dalam jumlah sedikit,
atau menggunakan soybean mill bila dalam jumlah besar. Selama proses penggilingan
ditambahkan air hangat (+45oC). Jumlah air hangat yang ditambahkan +2-3 kali berat
kedelai. Misal untuk 1 kg kedelai kering, jumlah air hangat yang ditambahkan untuk
proses penggilingan 2-3 liter. Tujuan dari penggilingan untuk memperoleh bubur kedelai,
sehingga memudahkan proses berikutnya (proses ekstraksi/ penyaringan).
f. Ekstraksi/ Penyaringan
Proses selanjutnya, bubur kedelai disaring dengan menggunakan kain saring. Selama
proses penyaringan dapat ditambahkan air hangat untuk membilas ampas bubur kedelai
atau mengencerkan bubur kedelai, sehingga jumlah filtrat yang dapat diambil maksimal.
g. Pasteurisasi
Susu kedelai yang didapatkan masih mentah, sehingga bila dibiarkan akan mudah
rusak. Untuk memperpanjang masa simpan susu kedelai, maka langkah berikutnya
adalah pasteurisasi. Pasteurisasi yaitu pemanasan bahan di bawah suhu didih pada
waktu tertentu dengan tujuan untuk membunuh bakteri patogen. Penggunaan suhu dan
lama pasteurisasi berbeda-beda, contoh: pasteurisasi susu suhu 63oC selama 30 menit
atau suhu 71,5oC selama 15 detik.
Gambar 35. Proses Pengemasan susu Kedelai (Sumber foto: Dok. Jurusan APHP)