Anda di halaman 1dari 13

ELEMEN 2

PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG


DIGUNAKAN, PROSES KERJA, DAN ISU-ISU
GLOBAL DI BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E2, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi
pengolahan hasil pertanian, antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi
dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian, Internet of Things (IoT),
proses-proses penanganan pasca panen, proses pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.

Gambar 1. Gambar 2.

Gambar 3. Gambar 4.

Gambar 5. Gambar 6.

1
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
ELEMEN 2
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN,
PROSES KERJA, DAN ISU-ISU GLOBAL DI BIDANG
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN

Ada 4 Materi yang di bahas :


PERTEMUAN.1 {Perkembangan bioteknologi dalam bidang industri pengolahan hasil
pertanian, Otomatisasi dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian, dan
internet of Things (IoT)}

PERTEMUAN.2 (Penanganan pasca panen komodias pertanian dan proses pengolahan


hasil pertanian)

PERTEMUAN.3 (Dasar-dasar teknik kerja di laboratorium)

PERTEMUAN.4 (Isu-isu pemanasan global dan perubahan iklim, ketersediaan pangan


global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar)

2
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
HAND OUT PERTEMUAN ELEMEN 2 PERTEMUAN 1
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN, OTOMATISASI DAN DIGITALISASI PADA PROSES
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN, DAN INTERNET OF THINGS (IoT)
( 6 JP )

TUJUAN PEMBELAJARAN KRITERIA KETERCAPAIAN

Memahami perkembangan teknologi ✔ Mampu menjelaskan perkembangan


yang digunakan di bidang industry bioteknologi dalam bidang industri
pengolahan hasil pertanian pengolahan hasil pertanian;
✔ Mampu menjelaskan otomatisasi dan
digitalisasi pada proses pengolahan
hasil pertanian
✔ Mampu menjelaskan internet of
Things (IoT),

PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
 Memahami perkembangan ✔ Memahami klasifikasi industri
teknologi yang digunakan di ✔ Memahami penggunaan teknologi
bidang industry pengolahan informasi digital (internet) dalam
hasil pertanian proses pencarian informasi yang
diperlukan

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Bernalar kritis, Kreatif, gotong royong dan
Mandiri
1. PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN
1.1. Pengertian dan Perkembangan Bioteknologi
1.1.1 Pengertian Bioteknologi
Secara umum bioteknologi didefinisikan sebagai cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup dalam Rekayasa Teknologi proses produksi untuk
menghasilkan produk dan jasa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Bioteknologi
digunakan untuk menghasilkan produk baru.

3
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 7. Aneka produk bioteknologi
Sumber: https://datakata.wordpress.com

Kalian pasti mengenal aneka produk makanan seperti terlihat pada gambar di
atas, bukan?

Ada tape, tempe, kecap, yoghurt, keju dan sebagainya. Produk makanan tersebut tidak
dibuat dengan asal buat lho. Pembuatan produk makanan tersebut melibatkan
peransuatu organisme hidup yang tidak kasat mata yang hanya bisa dilihat dengan alat
bantu. Aneka makanan tersebut merupakan suatu contoh produk bioteknologi.

1.1.2. Perkembangan Bioteknologi dapat disaksikan pada video di link


https://www.youtube.com/watch?v=Ljc_61nNhVo

Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern :

Gambar 8. Perbedaan Bioteknologi konvensional dan Modern

1.2. Peranan Mikroorganisme dalam Bioteknologi


1.2.1. Penghasil Makanan atau Minuman
Berikut contoh makanan atau minuman dengan memanfaatkan mikroorganisme melalui
proses fermentasi dalam proses produksinya.

4
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
1.2.2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)
Protein Sel Tunggal (PST) adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
letaknya berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Contoh mikroorganisme yang
dapat menghasilkan protein adalah ganggang Spirulina sp.

Gambar 9. Spirulina sp
Sumber: http://malcolmrcawwwmpbell.com

1.2. 3. Penghasil Zat Organik


1.2. 4 . Penghasil Obat
Berbagai macam mikroorganisme bermanfaat sebagai penghasil obat-obatan,
contohnya jamur Penicillium menghasilkan zat antibiotik yang mematikan
mikroorganisme lain, disebut penisilin

Gambar 10. Jamur Penicillium sp Gambar 11. Tablet Penisilin


Sumber: https://www.nafiun.com https://wwrywellhew.vealth.com
5
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
1.2. 5. Penghasil Energi
1.2. 6. Pengolah limbah
Bioteknologi dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah atau bioremediasi,
yaitu proses pembersihan zat pencemar lingkungan dengan menggunakan
mikroorganisme. Limbah organik di rumah tangga, industri, pasar pada umumnya
dibuang ke sungai yang dapat mengakibatkan pencemaran. Mikroorganisme
dapat mengolah limbah melalui penguraian secara aerob dan anaerob.
1.3. Penerapan Bioteknologi
1.3.1. Di Bidang Pertanian
a. Tanaman Transgenik
Tanaman dengan teknik rekayasa genetika biasa disebut dengan tanaman
transgenik adalah organisme yang memperoleh sisipan gen tertentu dari
organisme lain sebagai pembawa sifat yang diharapkan. Penggabungan gen ini
bertujuan untuk mendapatkan tanaman dengan sifat-sifat yang diinginkan.

Gambar 12. Hasil tanaman transgenik


Sumber: https://pertanian.pontianakkota.go.id

b. Kultur Jaringan
Kultur Jaringan merupakan salah satu metode modern dalam dunia pertanian,
merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara menumbuhkan
jaringan tanaman di dalam medium buatan kaya nutrisi dan hormon dalam
kondisi aseptik (steril), sehingga memungkinkan jaringan tersebut tumbuh dan
menjadi sebuah tanaman yang utuh. Kultur jaringan dimanfaatkan dalam
bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman baru.

Gambar 13. Tahapan kultur jaringan Gambar 14. Kultur jaringan


Sumber: https://ekosistem.co.id Sumber: https://ilmudasar.id

c. Hidroponik dan Aeroponik


Hidroponik yaitu suatu cara budidaya tanaman dengan menggunakan media air
dan pasir. Dalam teknik hidroponik yang perlu diperhatikan adalah kelembapan
udara dan intensitas cahaya agar pertumbuhan dan perkembangan tanaman
cukup baik. Aeroponik adalah tehnik budidaya tanaman dengan menggunakan
styroform yang berlubang sehingga akar tanaman diletakkan menggantung
dalam suatu wadah yang dijaga kelembabannya. Kemudian air yang telah
dicampur dengan unsur hara disemprotkan ke bagian akar tanaman sehingga
6
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
akar-akar bisa menyerapnya.
Sistem aeroponik memiliki kelebihan dibanding sistem hidroponik. Pada sistem
aeroponik, akar yang menggantung atau menjuntai akan lebih banyak menyerap
oksigen sehingga meningkatkan metabolisme dan kecepatan pertumbuhan
tanaman.

Gambar 15. Sistem hidroponik


Sumber : www. finansicom/2. Bidang Peternakan
1.3. 2 Di Bidang Pertanian
a. Pakan Ternak Fermentasi
Pakan ternak merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan
suatu peternakan. Teknologi pakan ternak fermentasi menjadi salah satu
bentuk penerapan bioteknologi di bidang peternakan karena melibatkan peran
mikroorganisme pengurai sehingga dihasilkan pakan dengan nilai nutrisi yang
lebih tinggi dari sebelumnya.

b. Inseminasi Buatan (Kawin Suntik)


Teknologi ini dikenal dengan nama kawin suntik, suatu teknik untuk
memasukkan sperma yang telah dicairkan dan diproses terlebih dahulu yang
berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina dengan
menggunakan metode dan alat khusus. Dengan inseminasi buatan dapat
dihasilkan keturunan sapi atau domba yang diharapkan tanpa mengenal musim
kawin, serta tidak melibatkan sapi atau domba jantan. Dengan memanfaatkan
aplikasi bioteknologi, bidang peternakan akan menghasilkan ternak dengan
kualitas yang unggul.

c.. Teknologi Kloning (Transplantasi Inti)


Teknologi kloning (transplantasi inti) adalah teknik mencangkokkan inti sel dari
suatu individu pada sel telur tanpa inti yang bertujuan untuk menghasilkan
organisme duplikat yang mirip dengan induknya

Gambar 16. Domba Dolly hasil kloning


Sumber: http://www.blueskybioservices.com

d. Transfer Embrio (TE)


Apabila kawin suntik memfokuskan pada sperma jantan, maka transfer embrio

7
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal

e. Teknologi Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang mengandung gen dari spesies lain.
Hewan transgenik dilakukan dengan cara menyuntikkan DNA asing pada sel-sel
telur atau sel-sel embrio awal sehingga diperoleh organisme yang berkualitas
sesuai dengan keinginan.

1.3.3. Bidang Kedokteran


Dalam bidang kedokteran bioteknologi dimanfaatkan antara lain untuk obat-
obatan. Sejumlah besar obat-obatan berbasis bioteknologi kini tersedia untuk
mengobati berbagai penyakit. Berikut ini adalah contoh produk bioteknologi yang
dimanfaatkan untuk pengobatan.

N Nama Produk Kegunaan


o
1Insulin Mengontrol kadar gula darah (diabetes mellitus)
Melawan kekerdilan (gangguan pertumbuhan),
2Hormon pertumbuhan
untuk penyembuhan luka
Meningkatkan kekebalan tubuh, pencegahan
3Vaksin penyakit seperti hepatitis B, mendeteksi dan
mendiagnosis penyakit karena virus dan kelainan
bawaan.
Antibiotika, melawan infeksi
4Penicilin
oleh bakteri atau jamur
Melawan infeksi,
5Interferon
meningkatkan sistem
kekebalan
Tabel Produk-produk Bioteknologi Modern Untuk Pengobatan

1.4. Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi Penerapan dan Pengembangan


Bioteknologi.
Dapat disaksikan melalui video pada link https://www.youtube.com/watch?
v=kh9kthH4BhM

2. OTOMATISASI DAN DIGITALISASI PADA PROSES PENGOLAHAN HASIL


PERTANIAN

??

Otomatisasi

Amati gambar di bawah ini!

8
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 17. Teknologi Manufaktur pada industry 4.0
Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

Otomatisasi adalah penggantian tenaga manusia dengan tenaga mesin yang


secara otomatis melakukan dan mengatur pekerjaan sehingga tidak memerlukan lagi
pengawasan manusia (dalam industri dan sebagainya).
Otomatisasi dengan menggunakan robot diperlukan untuk Pengolahan Makanan, sebab
dengan menggunakan mesin konvensional beberapa jenis pekerjaan tidak dapat
dilakukan dengan baik, sebaik pekerjaan manusia. Robot mutahir sepenuhnya dapat
mengotomastisasi tugas mengambil alih tenaga kerja yang sebelumnya dilakukan
oleh manusia. Ini artinya robot telah membantu manusia untuk tidak lagi mengerjakan
pekerjaan yang sifatnya pekerjaan berulang-ulang, beresiko (bahaya) untuk
mengerjakan hal lain yang lebih penting.

Gambar 18. Teknologi Digital dan Kesejahteraan Petani


Sumber: https://www.watyutink.com/topik/ekonomika/Teknologi-Digital-dan-Kesejahteraan-Petani

Digitalisasi mengacu pada penggunaan berbagai teknologi dan data digital untuk
meningkatkan proses berbagai kegiatan secara efektif dan efisien. Jika menilik lebih
jauh, digitalisasi hadir dan/atau diawali dengan revolusi digital sejak tahun 1980.
Revolusi digital ini mengubah penggunaan teknologi mekanik dan elektronik analog
menuju teknologi digital. Lantas bagaimanakah digitalisasi itu jika dikaitkan dengan
pertanian? Digitalisasi pertanian secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan
metode dalam segala aspek di bidang pertanian seperti pengolahan hingga
pemasarannya. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan konsep dengan
memanfaatkan teknologi terkini yang relevan dengan era industri 4.0 sehingga berbagai
aktivitas di bidang pertanian dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Digitalisasi hadir karena analisis kebutuhan dari manusia yang menginginkan
kemudahan dalam proses kehidupannya. Perubahan metode dan konsep dalam
pertanian telah terjadi sejak lama. Namun, sejak kapankan pertanian dikatakan
mengalami proses digitalisasi? Mari kita tarik mundur ke era industri 1.0 yang telah
dimulai pada abad ke-18 dimana terjadi perubahan besar-besaran dalam pertanian
9
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
dengan hadirnya berbagai penemuan seperti mesin uap dan mesin bertenaga air.
Kemudian, di era industri 2.0 yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-
20 yang ditandai dengan hadirnya tenaga listrik. Lantas, di era industri 3.0 yang ditandai
dengan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri, komputer dan
robot menjadi aktor utama. Lantas di era inilah yang menandai masuknya berbagai
sektor kedalam era digitalisasi yang turut pula menjadi gerbang utama menuju era
industri 4.0 ini.
Dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini akan terdapat sisi positif dan
negatifnya Sebagai contoh dari sisi positifnya, digitalisasi pertanian ini memudahkan
proses pengolahan pertanian dengan bantuan berbagai teknologi seperti drone. Dalam
pemasarannya pun digitalisasi sangat membantu dimana hadirnya berbagai
platform online yang memudahkan produk pertanian untuk dipasarkan, dan juga
kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan dari sisi konsumen. Namun,
hadir pula sisi negatifnya seperti pengikisan budaya dimana yang dulunya budaya
gotong royong lestari, kini telah memudar akibat kurangnya interaksi sosial dengan
tergantinya manusia dengan mesin-mesin. Disamping itu, tergantinya manusia dengan
mesin-mesin pada bidang pertanian dalam hal ini buruh juga berpotensi untuk
meningkatkan potensi pengangguran. Digitalisasi pertanian pada dasarnya memiliki
potensi dan baik untuk diterapkan di Indonesia, tinggal bagaimana kita mengubah pola
pikir guna memaksimalisasi dan mendayagunakan era digital ini sebaik mungkin.

3. INTERNET OF THINGS (IOT).

Gambar 19. Perkembangan Revolusi Industri


Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/

IoT merupakan sistem yang menggunakan perangkat komputasi, mekanis, dan


mesin digital dalam satu keterhubungan (interrelated connection). Untuk menjalankan
fungsinya melalui komunikasi data pada jaringan internet tanpa memerlukan interaksi
antarmanusia atau interaksi manusia dan komputer. Sistem IoT mengintegrasikan
empat komponen, yaitu: perangkat sensor, konektivitas, pemrosesan data, dan
antarmuka pengguna. Contoh aplikasi IoT di Indonesia: Gowes (IoT untuk bike sharing),
eFishery (IoT pemberi pakan ikan otomatis), Qlue (IoT untuk smart city), dan Hara (IoT
untuk pangan dan pertanian).
Teknologi merupakan sebuah terobosan baru yang telah diciptakan oleh
manusia dari beberapa generasi. Sehingga, setiap saat mengalami banyak perubahan
dan penemuan hal yang baru. Disaat itulah, akses jaringan dan sumber daya berbasis
nirkabel juga berkembang dan banyak menggantikan penggunaan jaringan kabel saat
ini. Internet of things adalah salah satu penemuan terbaru yang saat dikembangkan
karena memiliki kelebihan dari segi fungsionalitas dan mendukung kinerja tanpa
menggunakan bantuan kabel, dan berbasis wireless.

10
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Internet of things dapat diartikan pula sebagai suatu konsep atau program
dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan
data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia.
Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak
perkembangan. Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi
teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick
Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency
Identification) sebagai metode komunikasi.

Unsur – unsur IoT

Gambar 20. Unsur-unsur IoT


Sumber: https://www.blogpress.id/internet-of-things/

Setelah mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet
termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya.

Cara kerja IoT

Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma
bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk
akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin
dalam melakukan fungsi atau kerja. Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan
bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting
dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi
penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah
menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat
bekerja. Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber
daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya
pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah
menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.

Contoh internet of things dalam kehidupan sehari-hari

11
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 21. IoT dalam kehidupan sehari-hari
Sumber: https://kliknklik.com/blogs/iot-pada-kehidupan/

Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa anda
sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh bidang yang
telah menerapkan teknologi IoT.

1. Bidang kesehatan

Contoh internet of things yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak sekali
teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga medis.
IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin dan alat medis
untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif, tepat, dan mengurangi
resiko kesalahan. Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan
adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh,
mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya.

2. Bidang energi

Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari polusi
atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya. Oleh karena
itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa resiko tersebut.
Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk mengurangi
penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel
cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat
tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala.
Kemudian, juga dapat menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada
mesin oven, mesin pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan
contoh konkret yang sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah menerapkan
IoT untuk metode pencarian channel disesuaikan dengan pilihan pengguna (user).

3. Transportasi

Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, anda
selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan
berkendara yang telah anda pelajari. Namun, apakah anda sudah mengetahui saat ini
ada penemuan terbaru, dimana anda dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi
sendiri. Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram
dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di
pesawat. Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan di beberapa
negara maju. Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan
internet of things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas

12
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
saat kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko angka
kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.

4. Lingkungan umum

Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum. Dimana
segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan diawasi
dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian kualitas
air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan bantuan
internet of things, mampu untuk mencari sumber data secara valid dan cepat. Tidak
hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan juga cukup luas dan dapat
menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big data, permasalahan mengenai
kecepatan transfer data dan pembacaan data data tertutupi dengan baik

13
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.

Anda mungkin juga menyukai