CAPAIAN PEMBELAJARAN
Pada akhir fase E2, peserta didik mampu menjelaskan perkembangan teknologi
pengolahan hasil pertanian, antara lain: perkembangan bioteknologi, otomatisasi
dan digitalisasi pada proses pengolahan hasil pertanian, Internet of Things (IoT),
proses-proses penanganan pasca panen, proses pengolahan hasil dan pengujian
laboratorium; isu-isu pemanasan global, perubahan iklim, ketersediaan pangan
global, regional dan lokal, pertanian berkelanjutan, sistem kelembagaan pada rantai
produksi dan pasar.
Gambar 1. Gambar 2.
Gambar 3. Gambar 4.
Gambar 5. Gambar 6.
1
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
ELEMEN 2
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI YANG DIGUNAKAN,
PROSES KERJA, DAN ISU-ISU GLOBAL DI BIDANG
INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
2
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
HAND OUT PERTEMUAN ELEMEN 2 PERTEMUAN 1
PERKEMBANGAN BIOTEKNOLOGI DALAM BIDANG INDUSTRI PENGOLAHAN
HASIL PERTANIAN, OTOMATISASI DAN DIGITALISASI PADA PROSES
PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN, DAN INTERNET OF THINGS (IoT)
( 6 JP )
PENGETAHUAN/ KETERAMPILAN
KONSEP UTAMA
PRASYARAT
Memahami perkembangan ✔ Memahami klasifikasi industri
teknologi yang digunakan di ✔ Memahami penggunaan teknologi
bidang industry pengolahan informasi digital (internet) dalam
hasil pertanian proses pencarian informasi yang
diperlukan
3
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 7. Aneka produk bioteknologi
Sumber: https://datakata.wordpress.com
Kalian pasti mengenal aneka produk makanan seperti terlihat pada gambar di
atas, bukan?
Ada tape, tempe, kecap, yoghurt, keju dan sebagainya. Produk makanan tersebut tidak
dibuat dengan asal buat lho. Pembuatan produk makanan tersebut melibatkan
peransuatu organisme hidup yang tidak kasat mata yang hanya bisa dilihat dengan alat
bantu. Aneka makanan tersebut merupakan suatu contoh produk bioteknologi.
4
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
1.2.2. Penghasil Protein Sel Tunggal (PST)
Protein Sel Tunggal (PST) adalah protein yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan
letaknya berada di dalam sel mikroorganisme tersebut. Contoh mikroorganisme yang
dapat menghasilkan protein adalah ganggang Spirulina sp.
Gambar 9. Spirulina sp
Sumber: http://malcolmrcawwwmpbell.com
b. Kultur Jaringan
Kultur Jaringan merupakan salah satu metode modern dalam dunia pertanian,
merupakan teknik memperbanyak tanaman dengan cara menumbuhkan
jaringan tanaman di dalam medium buatan kaya nutrisi dan hormon dalam
kondisi aseptik (steril), sehingga memungkinkan jaringan tersebut tumbuh dan
menjadi sebuah tanaman yang utuh. Kultur jaringan dimanfaatkan dalam
bidang pertanian untuk menghasilkan tanaman baru.
7
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
tidak hanya potensi dari jantan saja yang dioptimalkan, melainkan potensi betina
berkualitas unggul juga dapat dimanfaatkan secara optimal
e. Teknologi Transgenik.
Hewan transgenik adalah hewan yang mengandung gen dari spesies lain.
Hewan transgenik dilakukan dengan cara menyuntikkan DNA asing pada sel-sel
telur atau sel-sel embrio awal sehingga diperoleh organisme yang berkualitas
sesuai dengan keinginan.
??
Otomatisasi
8
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 17. Teknologi Manufaktur pada industry 4.0
Sumber: https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
Digitalisasi mengacu pada penggunaan berbagai teknologi dan data digital untuk
meningkatkan proses berbagai kegiatan secara efektif dan efisien. Jika menilik lebih
jauh, digitalisasi hadir dan/atau diawali dengan revolusi digital sejak tahun 1980.
Revolusi digital ini mengubah penggunaan teknologi mekanik dan elektronik analog
menuju teknologi digital. Lantas bagaimanakah digitalisasi itu jika dikaitkan dengan
pertanian? Digitalisasi pertanian secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan
metode dalam segala aspek di bidang pertanian seperti pengolahan hingga
pemasarannya. Perubahan yang dimaksud ialah perubahan konsep dengan
memanfaatkan teknologi terkini yang relevan dengan era industri 4.0 sehingga berbagai
aktivitas di bidang pertanian dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Digitalisasi hadir karena analisis kebutuhan dari manusia yang menginginkan
kemudahan dalam proses kehidupannya. Perubahan metode dan konsep dalam
pertanian telah terjadi sejak lama. Namun, sejak kapankan pertanian dikatakan
mengalami proses digitalisasi? Mari kita tarik mundur ke era industri 1.0 yang telah
dimulai pada abad ke-18 dimana terjadi perubahan besar-besaran dalam pertanian
9
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
dengan hadirnya berbagai penemuan seperti mesin uap dan mesin bertenaga air.
Kemudian, di era industri 2.0 yang dimulai pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-
20 yang ditandai dengan hadirnya tenaga listrik. Lantas, di era industri 3.0 yang ditandai
dengan perkembangan semikonduktor dan proses otomatisasi industri, komputer dan
robot menjadi aktor utama. Lantas di era inilah yang menandai masuknya berbagai
sektor kedalam era digitalisasi yang turut pula menjadi gerbang utama menuju era
industri 4.0 ini.
Dengan hadirnya digitalisasi pertanian ini akan terdapat sisi positif dan
negatifnya Sebagai contoh dari sisi positifnya, digitalisasi pertanian ini memudahkan
proses pengolahan pertanian dengan bantuan berbagai teknologi seperti drone. Dalam
pemasarannya pun digitalisasi sangat membantu dimana hadirnya berbagai
platform online yang memudahkan produk pertanian untuk dipasarkan, dan juga
kemudahan dalam menemukan produk yang diinginkan dari sisi konsumen. Namun,
hadir pula sisi negatifnya seperti pengikisan budaya dimana yang dulunya budaya
gotong royong lestari, kini telah memudar akibat kurangnya interaksi sosial dengan
tergantinya manusia dengan mesin-mesin. Disamping itu, tergantinya manusia dengan
mesin-mesin pada bidang pertanian dalam hal ini buruh juga berpotensi untuk
meningkatkan potensi pengangguran. Digitalisasi pertanian pada dasarnya memiliki
potensi dan baik untuk diterapkan di Indonesia, tinggal bagaimana kita mengubah pola
pikir guna memaksimalisasi dan mendayagunakan era digital ini sebaik mungkin.
10
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Internet of things dapat diartikan pula sebagai suatu konsep atau program
dimana sebuah objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan
data melalui jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia.
Internet of things atau sering disebut dengan IoT saat ini mengalami banyak
perkembangan. Perkembangan IoT dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi
teknologi nirkabel, microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick
Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan RFID (Radio Frequency
Identification) sebagai metode komunikasi.
Setelah mengenal apa itu internet of things, selanjutnya masuk pada pembahasan
mengenai unsur – unsur IoT. Setidaknya, terdapat lima unsur pembentuk dari internet
termasuk juga kecerdasan buatan, konektivitas, sensor, dan lain sebagainya.
Cara kerja internet of things adalah memanfaatkan sebuah argumentasi dari algoritma
bahasa pemrograman yang telah tersusun. Dimana, setiap argumen yang terbentuk
akan menghasilkan sebuah interaksi yang akan membantu perangkat keras atau mesin
dalam melakukan fungsi atau kerja. Sehingga, mesin tersebut tidak memerlukan
bantuan dari manusia lagi dan dapat dikendalikan secara otomatis. Faktor terpenting
dari jalannya program tersebut terletak pada jaringan internet yang menjadi
penghubung antar sistem dan perangkat keras. Tugas utama dari manusia adalah
menjadi pengawas untuk memonitoring setiap tindakan dan perilaku dari mesin saat
bekerja. Kendala terbesar dari pengembangan Internet of things adalah dari sisi sumber
daya yang cukup mahal, serta penyusunan jaringan yang sangat kompleks. Biaya
pengembangan juga masih terlampau mahal dan tidak semua kota atau negara telah
menggunakan IoT sebagai kebutuhan primer mereka.
11
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
Gambar 21. IoT dalam kehidupan sehari-hari
Sumber: https://kliknklik.com/blogs/iot-pada-kehidupan/
Banyak sekali contoh dari penerapan IoT dalam kehidupan sehari-hari yang tanpa anda
sadari sangat dekat dengan anda. Berikut merupakan beberapa contoh bidang yang
telah menerapkan teknologi IoT.
1. Bidang kesehatan
Contoh internet of things yang pertama dalam bidang kesehatan. Saat ini, banyak sekali
teknologi advanced yang dapat membantu kinerja dari dokter maupun tenaga medis.
IoT juga membuat sebuah terobosan baru dalam pengembangan mesin dan alat medis
untuk mendukung kinerja dari tenaga medis agar lebih efektif, tepat, dan mengurangi
resiko kesalahan. Salah satu contoh dari keberadaan IoT dalam dunia kesehatan
adalah membantu dalam proses pendataan detak jantung, mengukur kadar gula tubuh,
mengecek suhu tubuh dan lain sebagainya.
2. Bidang energi
Dalam bidang energi, terdapat bervariasi permasalahan yang timbul. Mulai dari polusi
atau pencemaran, pemborosan, dan berkurangnya pasokan sumber daya. Oleh karena
itu, dengan adanya IoT sendiri mampu untuk mengurangi beberapa resiko tersebut.
Misalnya saja, dengan penerapan sensor cahaya mampu untuk mengurangi
penggunaan energi listrik. Dengan sensor tersebut, mampu menangkap partikel
cahaya, sehingga saat cahaya tersebut banyak maka lampu akan mati. Namun, saat
tidak ada pasokan cahaya, maka lampu akan otomatis menyala.
Kemudian, juga dapat menerapkan pada fungsi penjadwalan yang dilakukan pada
mesin oven, mesin pemanas yang telah terintegrasi dengan jaringan internet. Dan
contoh konkret yang sering kita jumpai adalah pada smart TV yang telah menerapkan
IoT untuk metode pencarian channel disesuaikan dengan pilihan pengguna (user).
3. Transportasi
Teknologi cerdas juga telah mencapai bidang transportasi umum. Biasanya, anda
selalu mengendarai sebuah mobil sendiri sesuai dengan aturan dan kemampuan
berkendara yang telah anda pelajari. Namun, apakah anda sudah mengetahui saat ini
ada penemuan terbaru, dimana anda dapat menjalankan mobil tanpa mengemudi
sendiri. Mobil tersebut dapat berjalan sendiri sesuai dengan prosedur dan terprogram
dengan baik. Jadi, anda dapat merasakan sensasi seperti pada sistem autopilot di
pesawat. Tahap pengembangan kendaraan tersebut masih diujicobakan di beberapa
negara maju. Selain kendaraan, sistem lalu lintas juga termasuk dalam cakupan
internet of things. Dengan IoT, mampu untuk mengontrol berbagai sistem lalu lintas
12
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.
saat kondisi macet maupun sepi. Sehingga, mampu mengurangi resiko angka
kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas yang terjadi.
4. Lingkungan umum
Contoh internet of things yang terakhir yaitu dalam bidang lingkungan umum. Dimana
segala aktivitas manusia, tumbuhan, maupun hewan dapat dipantau dan diawasi
dengan menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja, untuk melakukan penelitian kualitas
air harus dibutuhkan sumber informasi yang akurat dan terpercaya. Dengan bantuan
internet of things, mampu untuk mencari sumber data secara valid dan cepat. Tidak
hanya itu, cakupan wilayah geografis yang disajikan juga cukup luas dan dapat
menjangkau lebih banyak daerah. Dengan bantuan big data, permasalahan mengenai
kecepatan transfer data dan pembacaan data data tertutupi dengan baik
13
Hand out Elemen 2. Pertemuan 1
Guru Pengampu: Heni Widiastuti,S.P.