DAFTAR ISI............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................... 2
A. Pengertian Bioteknologi ............................................................................................. 2
B. Pemanfaatan dan Manfaat Bioteknologi Pangan.......Error! Bookmark not defined.
C. Jenis-jenis Produk dari Bioteknologi Pangan .......................................................... 6
D. Dampak dari Bioteknologi Pangan............................................................................12
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah, rahmat
dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga kami dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah dengan judul “BIOTEKNOLOGI PANGAN”. Makalah
ini disusun sebagai tugas yang diberikan oleh dosen mata kuliah Teknologi
Pengolahan Bahan Pangan.
Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yang kami sampaikan dalam
makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas kritik dan
sarannya saya mengucapkan terimakasih.
Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan membaca
makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.
PENULIS
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bioteknologi ?
2. Bagaimana pemanfaatan dan manfaat Bioteknologi Pangan ?
3. Apa saja produk Bioteknologi Pangan ?
4. Apa saja dampak dari Teknologi Pangan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi dari asal katanya sendiri, yaitu bio artinya hidup atau organisme
hidup dan kata teknologi artinya suatu cara atau teknik. Kata bioteknologi mulai
muncul pada tahun 1917 dari seorang ilmuan asal Hungaria yang bernama Karl Ereky
untuk menjelaskan penggunaan gula bit hasil fermentasi sebagai pakan ternak babi.
Pemberian gula bit dapat meningkatkan produksi ternak babi. Cara ini, disebut
bioteknologi karena menggunakan gula bit dari hasil fermentasi. Namun pada saat itu,
orang belum tertarik untuk memahami istilah bioteknologi (Fahruddin, 2010: 13).
Baru pada tahun 1961 Carl Goran Heden ahli mikrobiologi menerbitkan jurnal
ilmiah Biotechnology and Bioengineering, banyak mempublikasikan hasil-hasil
penelitiannya dalam jurnal tersebut yaitu mengenai pemenfaatan jazad hidup dalam
mengahasilkan berbagai bahan untuk kebutuhan manusia, kemudian muncul definisi
bioteknologi yang diartikan sebagai pemanfaatan jazad hidup dalam industri untuk
menghasilkan barang dan jasa (Fahruddin, 2010: 13).
2
Mengurangi pencemaran lingkungan, dengan menerapkan proses daur ulang
dengan menggunakan bakteri atau mikroorganisme lain
Dapat menghasilkan antibiotik yang dapat digunakan untuk mengobati
penyakit-penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Dapat menghasilkan obat-obatan yang relative lebih murah dengan hasil yang
efektif
Meningkatkan hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan, karena dapat
meminimalkan resiko-resiko yang sebelumnya dapat terjadi sebelum
penggunaan bioteknologi
1. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan hibridisasi sehingga
mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui teknik hibridisasi telah
didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan dan serealia. Varietas padi yang
bersifat unggul memiliki rasa yang enak, tahan penyakit, daya simpan lama dan
berumur pendek. Pengendalian hama telah dikembangkan melalui pengendalian hama
secara biologis, karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi
resisten, sisa pestisida dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam
tanaman yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia.
Pengendalian hama dpat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :
1. Untuk memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengatuntuk
kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
2. Untuk memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi
tanaman
3. Untuk menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas
Unggul Tahan Wereng )
4. Untuk penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman
dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman perkebunan
3
yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak tanaman klon
dari sejumlah jaringan awal
2. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk penemuan obat-
obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
1. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.
2. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap
antibiotika konvensional.
3. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
4. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu dokter
dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
5. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
6. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan penyakit
keturunan, misalnya hemofili.
3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan
1. Pembuatan berbagai pangan olahan yang bernilai jual tinggi dan tahan lama,
contohnya pembuatan bir, keju dan roti.
2. Berperan penting dalam merakit berbagai varietas unggul baru. Seperti varietas
unggul tahan hama, varietas unggul tahan penyakit, varietas unggul tahan
cekaman kekeringan dan lain-lain.
3. Dan berbagai teknologi rekayasa baru yang terus berkembang dalam upaya
untuk meningkatkan dan memperbaiki produksi tanaman dari waktu ke waktu.
4
1. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kriopreservasi
embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio, cloning dan spliting.
2. Rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection, transgenik,
identifikasi genetik, konservasi molekuler,
3. Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba rumen,
dan
4. Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner.
Teknologi reproduksi yang telah banyak dikembangkan adalah :
a) Transfer embrio berupa teknik Multiple Ovulation and Embrio Transfer
(MOET). Teknik ini telah diaplikasikan secara luas di Eropa, Jepang, Amerika
dan Australia dalam dua dasawarsa terakhir untuk menghasilkan anak (embrio)
yang banyak dalam satu kali siklus reproduksi.
b) Kloning telah dimulai sejak 1980an pada domba. Saat ini pembelahan embrio
secara fisik (spliting) mampu menghasilkan kembar identik pada domba, sapi,
babi dan kuda.
c) Produksi embrio secara in vitro, teknologi In vitro Maturation (IVM), In Vitro
Fertilisation (IVF), In Vitro Culture (IVC), telah berkembang dengan pesat.
Kelinci, mencit, manusia, sapi, babi dan domba telah berhasil dilahirkan
melalui fertilisasi in vitro (Hafes, 1993).
Pada tahun 1980 penelitian transgenik pada ikan telah dimulai dengan
mengintroduksi gen tertentu kepada organisme hidup lainnya serta mengamati
fungsinya secara in vitro. Dalam teknik ini, gen asing hasil isolasi diinjeksi secara
makro ke dalam telur untuk memproduksi galur ikan yang mengandung gen asing
tersebut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ikan transgenik, yaitu:
1. Isolasi gen (clone DNA) yang akan diinjeksi pada telur,
2. Identifikasi gen pada anak ikan yang telah mendapatkan injeksi gen asing
tadi, dan
3. Keragaman dari turunan ikan yang diinjeksi gen asing tersebut.
5. Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
5
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga
memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam kasus
pembunuhan, pengadilan bisa melacak pelakunya bila penjahat meninggalkan sampel
darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan. Demikian pula kasus perebutan anak
di pengadilan dapat diselesaikan dengan adanya hasil tes DNA, karena anak memiliki
kesamaan enzim retriksi dengan orang tuanya.
Lactobacillus bulgaricus
Yoghurt Susu
dan L.acidophilus
6
1. Tempe
Tempe adalah lauk dengan protein tinggi. Selain itu, ia juga sangat
mudah dicerna oleh tubuh. Mudahnya pencernaan tempe oleh tubuh disebabkan
karena dalam produksi tempe, jamur Rhizopus menghasilkan enzim protease
dan enzim lipase.
2. Oncom
3. Roti
7
melalui penambahan ragi yang mengandung jamur Saccharomyces cerevisiae
pada adonan. Jamur tersebut akan menggunakan glukosa dalam tepung roti
sebagai tempatnya untuk memproduksi karbondioksida. Karbondioksida yang
terbentuk kemudian terperangkap dalam roti dan membuat adonan roti
mengembang dan bertekstur ringan.
4. Nata de Coco
5. Tapai
6. Bir
Sama seperti tapai dan roti, bir juga merupakan produk bioteknologi
pangan yang memanfaatkan jamur Saccharomyces cerevisiae dalam proses
produksinya. Substrat yang difermentasi dalam produksi bir berasal dari
8
tumbuhan barley atau tumbuhan sejenis gandum. Maltosa dalam biji barley
diubah menjadi glukosa kemudian menjadi alkohol selama 5-14 hari oleh jamur
ini. Kandungan alkohol dalam bir umumnya berkisar antara 3-5%.
7. Minuman Anggur
Anggur (wine) dibuat dari fermentasi sari buah anggur yang dilakukan
oleh jamur Saccharomyces cerevisiae. Produk anggur bisa dibedakan menjadi
beberapa jenis. Pengelompokan tersebut lazimnya dipengaruhi oleh jenis buah
anggur yang diproses, perubahan selama fermentasi, serta lama dan cara
penyimpanannya. Faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi komposisi asam
dan senyawa aromatik organik yang terkandung dalam anggur. Produk
bioteknologi pangan ini umumnya mengandung 10-15% alkohol.
8. Yoghurt
9. Keju
Sama seperti yogurt, keju juga merupakan produk olahan susu yang
diproduksi melalui penerapan bioteknologi pangan. Keju dibuat melalui
fermentasi susu oleh bakteri asam laktat seperti Lactobacillus bulgarius dan
Streptococcus thermophillus.
9
Dalam produksi keju, bahan baku berupa susu diubah menjadi asam
laktat melalui proses pemanasan terlebih dahulu agar semua bakteri mati.
Setelah itu, enzim renin yang diperoleh dari usus hewan memamah biak
ditambahkan untuk membuat susu menggumpal. Gumpalan susu inilah yang
kemudian diperas dan dipadatkan sehingga membentuk keju.
11. Tauco
12. Kecap
10
enzim protease juga memegan peran penting dari kualitas kecap yang nantinya
dihasilkan
13. Terasi
14. Cuka
11
D. Dampak dari Bioteknologi Pangan
Kritikus dari rekayasa genetik makanan tidak hanya menyoroti keamanan, efek alergi,
karsinogenitas, dan kualitas gizi makanan berubah, tetapi juga masalah lingkungan.
Mereka mengkhawatirkan terjadinya kesalahan dari teknik transfer gen ini. Menurut
Phillips (1994), materi genetik yang baru terkadang tidak berhasil dipindahkan ke sel
target, atau mungkin dipindahkan ke tempat yang salah pada rantai DNA dari
organisme sasaran, atau gen baru kemungkinan secara tidak sengaja mengaktifkan gen
didekatnya yang biasanya tidak aktif, atau mungkin mengubah atau menghambat
fungsi gen yang lain dan menyebabkan mutasi yang tidak terduga sehingga membuat
tanaman yang dihasilkan beracun, tidak subur dan tidak layak.
Dampak positif
2. Dampak negatif
12
Dampak bioteknologi terhadap lingkungan adalah timbulnya dampak yang merugikan
terhadap keanekaragaman hayati disebabkan oleh potensi terjadinya aliran gen
ketanaman sekarabat atau kerabat dekat.
13
Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat,kopi, gula, kelapa, vanili,
ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain,
sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya. Dunia ketiga sebagai penghasil
tanaman-tanaman tadi akan menderita kerugian besar.
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan
gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan
sulit diterima masyarakat. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan
gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan,75% menentang
pemindahan gen hewan ke hewan lain.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel juga membawa konsekuensi bagi
penganut agama tertentu. Bagaimana hukumnya bagi penganut agama Islam, kalau gen
babi disisipkan ke dalam buah semangka? Penerapan hak paten pada makhluk hidup
hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu
bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargainilai intrinsik
makhluk hidup.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim,
alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
15
DAFTAR PUSTAKA
Phillips S. C., (1994). Genetically engineered foods: do they pose health and
environmental hazards?, CQ Researcher. 4(29):673–96.
16