DI SUSUN OLEH:
3.Meisya Angriani
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Bioteknologi dalam Bidang Pangan”. Tidak lupa shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sahabatnya, dan kepada kita
selaku umatnya.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi yang disampaikan,
untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Akhirnya kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat
menjadikan semua bantuan
ini sebagai ibadah. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
29 Januari 2023
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat
memberi pengaruh kepada pola kehidupan manusia. Bagaimanapun tidak dapat
dipungkiri bahwasanya sebagian besar aspek kehidupan manusia telah
memanfaatkan teknologi. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun
produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.
Pada akhir tahun 1970-an, bioteknologi mulai dikenal sebagai salah satu
revolusi teknologi yang sangat menjanjikan. Pentingnya bioteknologi secara
strategis dan potensinya untuk kontribusi dalam bidang pertanian, pangan,
kesehatan, sumber daya alam dan lingkungan mulai menjadi kenyataan yang
semakin berkembang. Secara tidak langsung bioteknologi dapat membantu
meningkatkan kesejahteraan hidup manusia juga. Akan tetapi, perlu kita sadari
bahwa perkembangan bioteknologi yang bervariasi ini belum dapat menjamin
peningkatan kesejahteraan hidup manusia. Karena masih banyak masyarakat
yang tingkat perekonomiannya rendah sehingga penggunaan bioteknologi
belum dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat. Namun demikian,
banyaknya penggunaan hasil-hasil bioteknologi belum diimbangi dengan
pengetahuan masyarakat tentang pengertian dari bioteknologi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian bioteknologi
2. Apa saja jenis-jenis bioteknologi
3. Bagaimana pemanfaatan bioteknologi dalam bidang pangan
4. Apa manfaat bioteknologi dalam bidang pangan
5. Apa saja produk bioteknologi dalam bidang pangan
6. Bagaimana dampak penggunaan bioteknologi?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi
semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia,
komputer, biologi molekuler, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan
lain sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa.
Bioteknologi secara sederhana sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan
tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi pangan adalah pembuatan
bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan tanaman
untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidang pertanian, serta pemuliaan
dan reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa
lalu dibuktikan antara lain dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin
walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat proses fermentasi yang
tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah penemuan bioreaktor oleh
Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.
Pada masa ini, bioteknologi berkembang sangat pesat, terutama di negara-
negara maju. Kemajuan ini ditandai dengan ditemukannya berbagai macam
teknologi semisal rekayasa genetika, kultur jaringan, DNA rekombinan,
pengembangbiakan sel induk, kloning, dan lain-lain. Teknologi ini
memungkinkan kita untuk memperoleh penyembuhan penyakit-penyakit
genetik maupun kronis yang belum dapat disembuhkan, seperti kanker ataupun
AIDS. Penelitian di bidang pengembangan sel induk juga memungkinkan para
penderita stroke ataupun penyakit lain yang mengakibatkan kehilangan atau
kerusakan pada jaringan tubuh dapat sembuh seperti sediakala. Di bidang
pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan
2
3
DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul
karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta
juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan
bioteknologi pada masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan
hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang
tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik
(racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.
Kemajuan di bidang bioteknologi tak lepas dari berbagai kontroversi yang
melingkupi perkembangan teknologinya. Sebagai contoh, teknologi kloning
dan rekayasa genetika terhadap tanaman pangan mendapat kecaman dari
bermacam-macam golongan.
Bioteknologi secara umum berarti meningkatkan kualitas suatu organisme
melalui aplikasi teknologi. Aplikasi teknologi tersebut dapat memodifikasi
fungsi biologis suatu organisme dengan menambahkan gen dari organisme lain
atau merekayasa gen pada organisme tersebut. Perubahan sifat Biologis
melalui rekayasa genetika tersebut menyebabkan "lahirnya organisme baru"
produk bioteknologi dengan sifat-sifat yang menguntungkan bagi manusia.
Produk bioteknologi, antara lain:
1. Jagung resistan hama serangga.
2. Kapas resistan hama serangga.
3. Pepaya resistan virus.
4. Enzim pemacu produksi susu pada sapi.
5. Padi mengandung vitamin A.
6. Pisang mengandung vaksin hepatitis.
B. Jenis-jenis Bioteknologi
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di
antaranya diasosiasikan dengan warna, yaitu:
1. Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)
Bioteknologi merah (red biotechnology) adalah cabang ilmu
bioteknologi yang mempelajari aplikasi bioteknologi di bidang medis.
Cakupannya meliputi seluruh spektrum pengobatan manusia, mulai dari
4
c. Roti
Roti juga termasuk makanan produk bioteknologi yang bergizi
tinggi. Roti dibuat dengan cara fermentasi oleh ragi atau yeast. Dalam
pembuatan roti, produk fermentasi yang diperlukan hanyalah karbon
dioksida. Karbon dioksida membentuk gelembung-gelembung udara
dalam adonan roti. Gelembung-gelembung udara tersebut menjadi roti
bertekstur ringan atau berongga-rongga. Adonan roti terdiri atas
campuran tepung terigu, garam, lemak, air dan yeast. Yeast tidak
memiliki enzim untuk memecah amilum yang terdapat di dalam
tepung, tetapi penambahan air mengaktifkan enzim amilase yang ada
di dalam tepung terigu. Selanjutnya, enzim amylase memecah amilum
menjadi gula dan gula difermentasi menjadi alcohol serta karbon
dioksida oleh yeast.
d. Nata de coco
Nata de coco merupakan produk fermentasi air kelapa oleh
bakteri Acetobacter xylinum. Nata sebenarnya adalah polisakarida
(selulosa) yang disintesis bakteri tersebut selama proses fermentasi
berlangsung. Biosintesis selulosa ini menggunakan sumber gula yang
berasal dari medium air kelapa, yaitu glukosa dan fruktosa.
Produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol
2.
a. Tapai
Tapai merupakan makanan beralkohol yang memiliki rasa khas
dengan kandungan alkohol 3-5 %. Untuk membuat tapai digunakan
ragi tapai. Pada ragi tapai terdapat berbagai mikroorganisme,
umumnya dari kelompok jamur dan khamir (yeast). Pada saat
fermentasi tapai terjadi proses sakarifikasi pati (amilum) oleh enzim
amilase yang dihasilkan oleh jamur, kemudian dilanjutkan dengan
fermentasi alkohol oleh khamir.
b. Bir
Bir dibuat dari tumbuhan barley (sejenis gandum). Pada
umumnya yeast yang digunakan dalam pembuatan bir adalah
Saccharomyces cerevisiae dan S. carlsbergensis. Enzim-enzim yang
10
tersebut akan menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein
dan lemak menjadi asam amino. Keju menjadi keras apabila
kelembabannya kecil dan pemampatannya besar. Jika masa
inkubasinya semakin lama, maka keasamannya makin tinggi sehingga
cita rasanya makin tajam.
c. Sauerkraut dan pikel (acar)
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk fermentasi sayur-
sayuran dan biji-bijian dalam pembuatan sauerkraut dan pikel (acar)
adalah Lactobacillus casei, Lactobacillus brevis, Lactobacillus
cremoris. Makanan yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat,
selain menjadi awet juga memiliki cita rasa yang khas dan mutu
gizinya lebih baik.
c. Terasi
Terasi merupakan produk fermentasi dari udang atau ikan
menjadi bentuk pasta berwarna merah kecokelatan dan beraroma
khas. Mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi terasi, antara
lain bacillus, pediococcus, lactobacillus, brevibacterium, dan
corynebacterium.
d. Cuka
Cuka merupakan bahan penyedap hasil oksidasi etanol oleh
bakteri Acetobacter. Etanol itu sendiri dapat berasal dari bir, anggur,
atau sari buah apel. Cuka bersifat sangat asam sehingga sebelum
digunakan harus diencerkan dulu dengan air.
A. Kesimpulan
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Bioteknologi memiliki beberapa jenis atau cabang ilmu yang beberapa di
antaranya diasosiasikan dengan warna, yaitu Bioteknologi merah (red
biotechnology), Bioteknologi putih/abu-abu (white/grey biotechnology),
Bioteknologi hijau (green biotechnology), Bioteknologi biru (blue
biotechnology).
B. Saran
Dalam menerapkan bioteknologi, sebagai manusia yang memiliki naluri
seyogianya dapat menerapkannya sesuai dengan norma-norma agar dampak
negatif dari penerapan bioteknologi dapat dinetralisir.
16
DAFTAR PUSTAKA
http://adisastrajaya.blogspot.co.id/2012/06/makalah-bioteknologi.html
http://apprillio.blogspot.co.id/2014/10/makalah-bioteknologi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi