Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan taufiq, hidayah, rahmat
dan karunianya serta kelapangan berpikir dan waktu, sehingga saya dapat
menyusun dan menyelesaikan makalah dengan judul “APLIKASI BIOTEKNOLOGI
DALAM INDUSTRI PANGAN”. Makalah ini disusun sebagai tugas yang diberikan
oleh guru pembimbing mata kuliah "Bioteknologi".
Kemudian saya juga menyadari bahwa materi dan teknik yang saya sampaikan
dalam makalah ini masih memiliki beberapa kekurangan. Oleh karena itu kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan agar makalah ini menjadi lebih baik. Atas
kritik dan sarannya saya mengucapkan terimakasih.
Akhir kata pengantar saya mengucapkan terima kasih karena telah berkenan
membaca makalah ini. Semoga memberikan manfaat kepada kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Bioteknologi dalam Industri pangan 3
B. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Industri Pangan 3
C. Produk Bioteknologi dalam Bidang Pangan 4
1. Produk Makanan Bergizi Tinggi 4
2. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol 5
3. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam 9
4. Produk bahan penyedap 10
D. Dampak Penggunaan Bioteknologi Dalam Industri Pangan 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 14
DAFTRA PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah,
1. Mampu Menjelaskan Tentang Bioteknologi Dalam Industri Pangan
2. Mampu Menjelaskan pemanfaatan bioteknologi industri pangan
3. Menjelaskan dampak yang di alami manusia dengan adanya bioteknologi
industri pangan
BAB II
PEMBAHASAN
2. Aplikasi enzim baik untuk persiapan bahan maupun pengolahan pangan.
Teknologi aplikasi enzim untuk persiapan maupun pengolahan pangan
sangat luas. Aplikasi yang tergolong kelompok pertama, misalnya
pembuatan sirup glukosa dari pati-patian yang melibatkan enzim-enzim α
dan β amylase, amiloglukosidase dan pullulanase, konversi glukosa ke
fruktosa oleh glukosaisomerase, penggunaan pektinase untuk membantu
ekstraksi pati dari bahan asalnya, modifikasi pati untuk mengubah sifat
fungsionalnya dan sebagainya. Kelompok kedua, misalnya penggunaan
lipase untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant, mentega, coklat tiruan,
protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah kekeruhan
bir, naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa
oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur
dan lain-lain.
Peran bioteknologi, khusunya pemanfaatan mikroba dalam bidang pangan,
telah cukup luas dikenal masyarakat. Dengan mudah, kita dapat menemukan
makanan dan minuman hasil fermentasi mikroba. Adapun manfaat
bioteknologi dalam bidang pangan adalah sebagai berikut :
1. Menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi. Contohnya: tempe,
roti dan nata de coco.
2. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi alkohol.
Contohnya: tape, bir dan wine.
3. Menghasilkan produk makanan dan minuman hasil fermentasi Asam.
Contohnya: yoghurt, keju, sauerkraut dan pikel (acar).
4. Menghasilkan produk bahan penyedap. Contohnya: tauco, kecap,
terasi, dan cuka.
Minuman anggur atau wine terbuat dari sari buah anggur yang juga
difermentasikan oleh khamir Saccharomyces cerevisiae. Jenis minuman
anggur yang dihasilkaan bergantung pada jenis buah anggur yang
digunakan, proses fermentasi, dan cara penyimpanannya. Rasa dan
aroma anggur bergantung pada asam-asam organik dan senyawa-
senyawa aromatik organik yang terdapat didalam sari buah anggur dan
proses fermentasi. Minuman anggur umumnya mengandung alkohol
dengan kadar 10-15 %.
3. Produk makanan dan minuman hasil fermentasi asam
a. Yoghurt
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk pembuatan yogurt adalah
Lactobacillus bulgaris, Streptococcus lactis, dan Streptococcus
thermophilus. Bakteri-bakteri tersebut mengubah gula susu (laktosa)
menjadi asam laktat. Kondisi asam menyebabkan susu mengalami
penggumpalan menjadi dadih susu. Dadih susu terbentuk selama
fermentasi oleh bakteri asam laktat. Pembuatan yoghurt dan keju
bergantung pada proses penggumpalan susu tersebut.
b. Keju
Keju dibuat dari air susu yang diasamkan dengan memasukkan
bakteri, yaitu Lactobacillus bulgarius dan Streptococcus thermophillus.
Untuk mengubah gula susu (laktosa) menjadi asam susu (asam laktat)
susu dipanaskan terlebih dahulu pada suhu tertentu dengan maksud
untuk membunuh bakteri yang berbahaya agar berhasil dalam proses
pembuatannya. Selanjutnya, ditambahkan campuran enzim yang
mengandung renin untuk menggumpalkan susu sehingga terbentuk
lapisan, yaitu berupa cairan susu yang harus dibuang, sedangkan
bagian yang padat diperas dan dipadatkan. Enzim tersebut akan
menambah aroma dan rasa, juga akan mencerna protein dan lemak
menjadi asam amino. Keju menjadi keras apabila kelembabannya kecil
dan pemampatannya besar. Jika masa inkubasinya semakin lama,
maka keasamannya makin tinggi sehingga cita rasanya makin tajam.
c. Sauerkraut dan pikel (acar)
Bakteri asam laktat yang digunakan untuk fermentasi sayur-sayuran
dan biji-bijian dalam pembuatan sauerkraut dan pikel (acar) adalah
Lactobacillus casei, Lactobacillus brevis, Lactobacillus cremoris.
Makanan yang difermentasikan oleh bakteri asam laktat, selain
menjadi awet juga memiliki cita rasa yang khas dan mutu gizinya lebih
baik.
4. Produk bahan penyedap
a. Tauco
Tauco merupakan produk fermentasi biji kedelai oleh kapang, khamir,
ataupun bakteri. Pada pembuatan tauco tserdapat dua tahap proses
fermentasi yaitu fermentasi tahap pertama dilakukan oleh kapang,
seperti pada pembuatan tempe. Dan fermentasi tahap kedua
dilakukan oleh bakteri atau khamir yang halotoleran dalam larutan
garam. Mikroorganisme yang terlibat dalam pembuatan tauco, antara
lain Aspergillus oryzae, Rhizopus oligosporus, Laktobacillus delbruckii,
Hansenulla sp., Zygosaccharomyces soyae.
b. Kecap
Kecap merupakan bahan penyedap hasil fermentasi biji kedelai.
Mikroorganisme yang terlibat dalam fermentasi kecap, antara lain
Aspergillus oryzae, Aspergillus soyae, bakteri asam laktat
homofermentatif (Laktobacillus), dan khamir halotoleran. Peran
bakteri asam laktat adalah membentuk rasa dan aroma kecap yang
khas. Enzim terpenting yang dihasilkan selama pembuatan kecap
adalah enzim protease.
c. Terasi
A. Kesimpulan
Bioteknologi dalam bidang pangan merupakan cabang ilmu yang mempelajari
pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi dan lainnya) maupun produk dari
makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan
bahan pangan. Manfaat bioteknologi dalam bidang pangan adalah
menghasilkan produk makanan yang bergizi tinggi, menghasilkan produk
makanan dan minuman hasil fermentasi alcohol, menghasilkan produk
makanan dan minuman hasil fermentasi asam dan menghasilkan produk
bahan penyedap. Adapun produk dari bioteknologi dalam bidang pangan
antara lain tempe, roti, nata de coco, tapai, bir dan wine, yoghurt, keju,
sauerkraut, pikel (acar), tauco, kecap, terasi, dan cuka.
DAFTAR PUSTAKA