Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH BIOTEKNOLOGI MAKANAN

D
I
S
U
S
U
N

OLEH :

NAMA KELOMPOK

1. ENJEL SINAGA

2. LISTRA SITOMPUL

3. RUNDUT SITOMPUL

4. DANIEL TAMBUNAN

5. MENTIL SIHOMBING

6. ELKANA SIHOMBING

SMP NEGERI 1 PURBATUA


2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas nikmat yang
diberikanNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”BIOTEKNOLOGI MAKANAN”. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya. Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Purbatua, Februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………

Daftar Isi……………………………………………………………………………….…..

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….

1.2 Permasalahan……………………………………………………………………………

1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Bioteknologi makanan………………………………………………………………....

2.2 Aplikasi bioteknologi makanan……………………………………………………….

2.3 Dampak Bioteknologi…………………………………………………………………

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………..

3.2 Saran……………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup


(bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol)
dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. Bioteknologi secara sederhana
sudah dikenal oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagai contoh, di bidang teknologi
pangan adalah pembuatan bir, roti, maupun keju yang sudah dikenal sejak abad ke-19, pemuliaan
tanaman untuk menghasilkan varietas-varietas baru di bidangpertanian, serta pemuliaan dan
reproduksi hewan. Di bidang medis, penerapan bioteknologi pada masa lalu dibuktikan antara lain
dengan penemuan vaksin, antibiotik, dan insulin walaupun masih dalam jumlah yang terbatas akibat
proses fermentasi yang tidak sempurna. Perubahan signifikan terjadi setelah
penemuan bioreaktor oleh Louis Pasteur. Dengan alat ini, produksi antibiotik maupun vaksin dapat
dilakukan secara massal.

Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan


dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena
mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan
terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi pada masa ini juga dapat
dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada
penguraianminyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang
bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru.

1.2 RUMUSAN MASALAH


- Apasajakah pengertian dari bioteknologi makanan?
- Apakah aplikasi bioteknologi makanan?
- Apakah kelebihan dan kekurangan bioteknologi makanan ?
1.3 Tujuan
- Untuk pengertian dari bioteknologi makanan
- Untuk mengetahui aplikasi bioteknologi makanan
- Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bioteknologi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. BIOTEKNOLOGI MAKANAN

Bioteknologi makanan adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk peningkatan


produksi makanan. Segera setelah manusia mulai terlibat dalam pembiakan selektif tanaman
dan hewan, mereka berlatih bioteknologi. Di era modern, ilmu ini sangat kompleks dan
mencakup perangkat seperti modifikasi genetik untuk menjamin hasil yang dapat diandalkan
dan diinginkan. Perusahaan-perusahaan swasta, instansi pemerintah, dan lembaga pendidikan
semua memiliki kepentingan dalam topik ini.
Salah satu penggunaan bioteknologi makanan dalam produksi tanaman yang lebih
baik. Ini termasuk tanaman dengan buah-buahan yang lebih besar, biji, dan komponen yang
dapat digunakan lainnya serta hasil yang lebih tinggi. Sebuah contoh dapat dilihat pada
jagung. Jagung liar yang paling dekat dengan nenek moyangnya adalah rumput biasa-biasa
saja dengan manfaat gizi yang minimal. Galur jagung modern dapat tumbuh sangat cepat,
menghasilkan buah yang besar dan banyak, dan menawarkan berbagai manfaat nutrisi,
tergantung pada jenisnya.
Aplikasi bioteknologi makanan sangat banyak. Ilmu ini juga merupakan subyek
kontroversi di beberapa daerah. Rekayasa genetika tanaman dan hewan menimbulkan
kekhawatiran etis bagi sebagian masyarakat. Beberapa organisasi juga telah mengangkat
kekhawatiran medis, kekhawatiran mungkin dengan ada dampak kesehatan yang tersembunyi
dari penggunaan organisme hasil rekayasa genetika.

2.2 Aplikasi Bioteknologi Makanan


Aplikasi Bioteknologi Bidang Pengolahan Pangan- Beberapa contoh Bioteknologi
tradisional di bidang pangan misalnya, tempe dibuat dari kedelai menggunakan jamur
Rhizopus, tape dibuat dari ketela pohon atau pisang dengan menggunakan Khamir
Saccharomyces cereviceae, keju dan yoghurt dibuat dari susu sapi dengan menggunakan
bakteri Lactobacillus.

a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt


Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu menggunakan bakteri
Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri yang di manfaatkan mampu
mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini disebut
fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya dinamakan yoghurt. Yoghurt merupakan minuman
hasil fermentasi susu oleh bakteri Lactobacillus bulgaricus

b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju


Keju merupakan contoh produk bioteknologi yang cukup terkenal. Keju dibuat
dengan bantuan bakteri pada susu. Bakteri tersebut dikenal sebagai bakteri asam laktat atau
Lactobacillus. Bakteri Lactobacillus mengubah laktosa menjadi asam laktat dan
menyebabkan susu menggumpal.

c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe

Tempe adalah makanan khas Indonesia. Tempe merupakan makanan yang terkenal
di Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu contoh produk hasil bioteknologi. Tempe
terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari kacang kedelai yang merupakan sumber
protein tinggi, tempe juga merupakan makanan yang mempunyai nilai gizi tinggi. Tempe
dibuat dari kacang kedelai dengan dibantu oleh aktivitas jamur Rhizopus oryzae. Proses
pembuatan tempe cukup sederhana dan mudah dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, lalu
direbus hingga setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndam
dalam air selama kurang lebih 12 jam (semalaman).

d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu


Tahu juga merupakan salah satu contoh produk bioteknologi. Sebagai orang
Indonesia, Anda pasti telah mengenal makanan yang bernama tahu, bukan? Tahu, seperti juga
tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibuat dengan cara mencuci kacang kedelai hingga
bersih dan merendamnya selama satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi
seperti bubur, lalu dididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkan
kultur bakteri yang dapat menciptakan kondisi asam. Beberapa jenis bakteri yang sering
digunakan dalam pembuatan tahu ini adalah bakteri asam laktat. Bubur tahu yang telah
ditambahkan bakteri asam laktat ini lalu dicetak,dibumbui, dan diberi garam agar tahan lama.

e. Aplikasi Bioteknologi Modern pada Makanan


Penerapan bioteknologi pada makanan secara modern, diawali pada 1992. Saat itu
sebuah perusahaan Amerika, Calgene, mendapatkan izin untuk memasarkan OHMG yang
disebut Flavrsavr. OHMG ini adalah tomat yang dibuat lebih tahan hama dan tidak dapat
membusuk. Secara umum, penerapan bioteknologi modern pada makanan tidak dapat
dipisahkan dengan bioteknologi modern pada bidang pertanian. Produk-produk makanan
yang dihasilkan dari OHMG, seperti tanaman pertanian, hewan, atau mikroorganisme,
disebut makanan hasil modifikasi genetik.

2.3 Dampak Bioteknologi

2.3.1 Dampak positif bioteknologi.


Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :
- meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
misalnya tanaman transgenik kebal hama
- meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian ,
perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
- meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,
seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
- membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam
( biohidrometalurgi )
- membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, Seperti :
bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan plastik biodegradable,
- membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya : bioethanol,
biogas

2.3.2 Dampak negative bioteknologi.


Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah :
- munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak
terkendali.
- gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi.
kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak terkendali.
tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal "terdesak"
oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
- menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi
dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama.
- timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman / hewan
transgenic
- munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat
pemanfaatan tanaman / hewan transgenic.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
- Bioteknologi makanan adalah penerapan ilmu pengetahuan untuk peningkatan produksi
makanan. 
- Aplikasi bioteknologi makanan
a. Aplikasi Bioteknologi pada Yoghurt

b. Aplikasi Bioteknologi pada Keju

c. Aplikasi Bioteknologi pada Tempe

d. Aplikasi Bioteknologi pada Tahu

- Dampak positif dan negatif

Beberapa dampak positif dari adanya bioteknologi, adalah :


- meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman,
misalnya tanaman transgenik kebal hama
- meningkatnya produk-produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian ,
perkebunan, peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
- meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu,
seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
Beberapa dampak negative akibat timbulnya bioteknologi, adalah :
- munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik yang tak
terkendali.

3.2 Saran

Diharapkan adanya peran serta mahasiswa, masyarakat dan pemko terhadap persoalan
lebih mendalam tentang dampak bioteknologi bagi kehidupan dan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

http://www.sridianti.com/pengertian-bioteknologi-makanan.html

http://niswiulfini.blogspot.com/2013/08/bioteknologi.html

Anda mungkin juga menyukai