Anda di halaman 1dari 16

KONSEP BIOTEKNOLOGI TRDISIONAL DAN MODERN DENGAN

KESEJAHTERAAN MANUSIA

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Biologi Dasar

Disusun Oleh :

1. Yaspi Khairil Ansori (23190006)


2. Aulia Amanda (23190001)
3. Dina Mayasari (23190007)

Dosen Pengampu

Roni Handika Putra, M. Pd

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

MANDAILING NATAL

2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah swt. atas segala nikmat yang
diberikannya kepada kita semua termasuk terselesaikannya makalah ini. Sebagaimana
amanat yang telah diberikan kepada kami dalam memenuhi tugas mata kuliah Biologi
Dasar. Kami selaku pemakalah berterima kasih kepada dosen pengampu yang telah
memberikan tugas makalah ini.

Kami pun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
untuk itu, kami mengharap kritik dan saran serta masukan pada makalah ini. Atas
segala kekurangan tersebut, kami mohon dibukakan pintu seluas-luasnya. Demikian
dari kami, semoga segala tujuan baik dengan hadirnya makalah ini dapat tercapai.

Panyabungan, 27 November 2023

Pemakalah

I
DAFTAR ISI

kata Pengantar.............................................................................................................I
Daftar Isi......................................................................................................................Ii
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
Bab Ii
Pembahasan
A. Bioteknologi Tradisional....................................................................................3
B. Bioteknologi Modern..........................................................................................5
C. Bioteknologi Tradisional dan Modern Kesejahteraan Manusia.........................9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
B. Saran.................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi sangat dekat hubungannya dengan revolusi. Bioteknologi
merupakan pemanfaatan makhluk hidup untuk memecahkan masalah atau
menghasilkan produk yang bermanfaat. Bioteknologi juga merupakan penerapan
ilmiah dan rekayasa pengolahan bahan oleh agen biologi untuk menyediakan
barang dan jasa. Ilmu yang mendasari bioteknologi adalah mikrobiologi,
biokimia, biologi mokuler, genetika, ilmu pangan.
Bioteknologi tidak terlepas dari mikroorganisme sebagai subjek (pelaku)
Mikroorganisme yang dimaksud adalah virus, bakteri, jamur, alga dan protozoa.
Mikroorganisme menjadi subjek pada berbagai proses bioteknologi karena
beberapa alasan, diantaranya proses reproduksi sangat cepat, mudah diperoleh
dari lingkungan kita, memiliki sifat tetap, tidak berubah-ubah, melalui teknik
rekayasa genetika dapat menghasilkan berbagai produk yang dibutuhkan oleh
manusia dan tidak tergantung musim atau iklim.
Pemanfaatan mikroorganisme untuk bioteknologi sangat membantu
manusia mengatasi brbagai masalah, misalnya dibidang makanan, pertanian,
pengobatan, pengolahan limbah, industri dan lainnya. Bioteknologi ini berkaitan
dengan reaksi biologis yang dilakukan oleh jasad hidup sebagai organisme yang
memiliki organel sel, jaringan dan bahan molekul, seperti DNA, RNA, protein
dan enzim. Ada dua bioteknologi, yaitu bioteknologi tradisional (konvensional)
dan bioteknologi modern (inkonvensional).1

1
Syamsuri Istamar,dkk, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2010), h. 32

1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi tradisional?
2. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi modern?
3. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi tradisional dan modern
kesejahteraan manusia?

C. Tujuan
1. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi tradisional?
2. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi modern?
3. Bagaimana yang dimaksud bioteknologi tradisional dan modern kesejahteraan
manusia?

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bioteknologi Tradisional (Konvensional)
Dalam bioteknologi konvensional teknik biologi molekulernya masih
terbatas, hanya berdasarkan keterampilan yang diwariskan secara turun-temurun,
tidak menggunakan prinsip-prinsip ilmiah dan tidak diproduksi massal.
Kelebihan bioteknologi konvensional adalah lebih murah, teknologi yang
digunakan cukup sederhana, dan pengaruh jangka panjang sudah diprediksi.
Untuk kekurangannya yaitu di dalam perbaikan genetiknya tidak terarah, hasil
tidak dapat diperkirakan sebelumnya dan kurang membantu mengatasi masalah
seperti hama dan penyakit.2
1. Fermentasi Tape
Tape adalah salah satu bahan makanan hasil fermentasi dengan bahan
dasar hasil pertanian yang banyak mengandung karbohidrat. Bahan-bahan
hasil pertanian yang sering dipakai sebagai bahan dasar pembuatan tape
adalah beras ketan (oryzasativa glutinosa) dan singkong (manihot uttilissin).
Pada permulaan proses fermentasi, karbohidrat dihidrolisa menjadi gula
sederhana oleh enzim yang dikeluarkan oleh mikroba. Karbohidrat
mengandung zat tepung. Karbohidrat terasa manis disebut gula (sakar)
molekul dasar dari karbohidrat disebut monosakarida (monosa}, contohnya
glukosa.gula-gula tersebut difermentasikan menjadi alkohol dan asam-asam
organik. Jika proses fermentasi berlansung terlalu lama, maka akan dihasilkan
asam-asam organik dalam jumlah yang banyak sehingga tape akan terasa
asam.

2
Tambayong, Jan, Mikrobiologi untuk Keperawatan, (Jakarta: Widya Medika, 2010), h. 62.

3
Khamir yang digunakan dalam pembuatan tape adalah ragi pasar yang
terdiri dari bermacam-macam jenis, salah satunya adalah saccharomyces
cerevicae.
a. Fermentasi beras
Timbang beras sebanyak 250 gr beras ketan (hitam atau putih) dan beras
putih, lalu cuci hingga bersih dan tiriskan, kemudian siram dengan air baru
dalam panci hingga beras hampir terendam dan masak sampai air terserap
habis, kukus beras yang sudah masak selama + 30 menit sambil dibalik-
balik hingga matang merata. Setelah itu dinginkan, kemudian masing-
masing beras yang sudah matang tersebut dibagi dalam dua wadah dengan
berat yang sama (250 gr) kemudian ditaburi ragi tape (sacchaaromyces
cerevicae) sebanyak 0,5 gr atau 2,5 gr lalu di aduk rata. Bahan-bahan yang
telah diberi ragi tersebut masukkan ke dalam wadah yang telah dilapisi
daun pisang, kemudian tutup rapat dan bungikus dengan kain. Inkubasi
pada suhu ruang di tempat yang tertutup selama + 1 hari.
b. Fermentasi singkong / ubi kayu
Singkong sebanyak 500 gr dikupas kulitnya dan dicuci bersih, rebus
singkong / ubi kayu hingga lunak (tidak hancur). Iriskan dan dinginkan,
kemudian singkong dibelah menjadi dua, kemudian ditaburkan ragi
sebanyak 2,0 gr atau 2,5 gr secara merata. Bahan dimasukkan kedalam
wadah yang dilapisi daun pisang, kemudian tutup rapat dan bungkus
dengan kain, lalu inkubasi pada suhu ruang ditempat yang tertutup selama
+ 2 hari.
B. Bioteknologi Modern (Inkonvensional)
Pada bioteknologi modern ini penerapan biologi molekulernya sudah
maju, seperti penggunaan alat yang canggih, menggunakan prinsip-prinsip ilmiah
dan dapat diproduksi secara massal.3 Kelebihan bioteknologi modern adalah
perbaikan sifat genetik dapat dilakukan secara terarah, hasilnya dapat
3
Hidayat, Nur, Mikrobiologi Industri, (Jogyakarta: CV. Andi, 2006), h. 21

4
diperhitungkan dan dapat menghasilkan sifat yang baru dari jasad yang alami.
Kekurangannya adalah pengaruh dari biotik ini untuk jangka panjangnya belum
diketahui, diperlukan skill yang dapat mengoperasikan alat atau teknologi yang
canggih dan memerlukan biaya yang mahal untuk menggunakan alatdan
bahannya.
1. Produk Fermentasi Susu
Produk fermentasi susu telah lama ditinjau dari aspek gizi dan
kesehatan, selain itu juga mempunyai tekstur dan aroma yang lebih disukai
dibandingkan dengan produk susu lainnya. Produk-produk susu fermentasi
sudah banyak diprodulsi dan dikenal antara lain Yoghurt, Keju, dan Kefir.
a. Yoghurt4
1) Prinsip pembuatan :
Teknologi dasar pembuatan yoghurt meliputi persiapan bahan baku
(susu) dan bahan-bahan tanbahan lainnya tergantung dari jenis yoghurt,
posteurisasi, homogenisasi campuran penambahan kultur, pemeraman
dan pengepakan.
2) Persiapan bahan baku dan tambahan
Bahan baku susu untuk yoghurt dapat digunakan susu penuh, susu
skim, susu rendah lemak atau dengan penambahan lemak.
Bahan baku harus memenuhi syarat berikut :
a) Jumlah bakteri rendah
b) Tidak mengandung antibiotic
c) Tidak mengandung bahan-bahan sonitiser
d) Bukan kolostrum
e) Tidak terdapat penyimpangan bau
f) Tidak ada kontaminasi bakteri ophage

4
Pratiwi, D.A, dkk, Biologi, (Jogyakarta: Erlangga, 2007), h. 38

5
Bahan lain yang biasa ditambahkan antara lain, bahan untuk
meningkatkan padatan (susu skim, whey, laktisa), bahan pemanis
(glukosa, sukrosa, atau aspartame), stabiliter (gelatin, aroma, pewarna,
dan buah-buahan segar).

3) Kultur starter
Kultur yoghurt mempunyai peran penting dalam proses asidifikasi dan
fernetasi susu. Kualitas hasil akhir yoghurt sangat dipengaruhi oleh
komposisi dan preparasi kultur starter. Komposisi starter harus terdiri
dari bakteri termofilik dan mesofilik. Yang umumnya digunakan adalah
Lb. Bulgarieus dengan suhu optimum 420 C-450 C dan streptococeus
thermopilus dengan suhu optimum 380 C. Selama pertumbuhan terjadi
simbiosis antara kedua jenis baketeri. S. thermophilus akan
berkembang lebih cepat mengawali pembentukan asam laktat melalui
fermentasi laktosa. Pertumbuhan ini akan berlangsung sampai
mencapai PH 5,5, Selain itu juga menghasilkan senyawa-senyawa
voltil dan pelepasan oksigen. Kondisi ini memberikan lingkungan yang
sangat baik untuk pertumbuhan Lb. Burgarius . aktivitas enzim
proteolitik dari Lb. Burgarius menybabkan terurainay protein susu,
menghasilkan asam-asam amino reptide-reptide yang akan
menyetimulasi pertumbuhan streptococcus. Lactobacillus jugaakan
menguraikan lemak menghasilkan asam-asam lemak yang membentuk
flafor khas pada produk akhir yoghurt. Jika dikehendaki yoghurt
dengan keasaman yang tidak terlalu rendah, maka diperlukan
komposisi starter yang berbeda. Biasanya digunakan Lb. acidophilus
dan Bifidobacterium bifidum.
4) Standarisasi bahan kering
Standarisasi bahan kering diperlukan untuk memperoleh struktur gel
dan konsisten yang dikehendaki. Penambahan susu skim 3-5% dapat

6
meningkatkan nilai gizi yoghurt dan memperbaiki kosensistensi.
Penambahan sukrosa 4-11% dan buah segar dapat mengubah cita rasa
yoghurt sehingga lebih disukai terutama bagi orang yang kurang
menyukai rasa asam. Penambahan buah dapat dilakukan sebelum atau
sesudah pasteurisasi.
5) Deaerasi
Udara yang terdapat didalam campuran bahan-bahan yoghurt selama
proses pencampuran biasanya tidak dapat dikeluarkan dan dapat
mempengaruhi kualitas hasil akhir yoghurt. Oleh karena itu, harus
dilakukan deaerasi dengan tekanan 0,7-0,8 bar pada suhu 70 0 C -750 C.
deaerasi dapat meningktkan viskositas dan stabilitas gel yoghurt,
disamping juga menghilangkan senyawa-senyawa yang dapat
menyebabkan timbulnya aroma dan flafor yang tidak dikehendaki.
6) Homogenesasi
Homogenesasi campuran bahan-bahan setelah pasteurisasi sanagat
diperlukan untuk mendapatkan campuran yang betul-betul homogen
sehingga tidak dapat terjadi pemisahan cream atau wheying off selama
inkubasi. Homogenesasi juga daoat meningkatkan partikel-partikel
kasein sehingga dapat memperbaiki konsisteni gel selama proses
koagulasi.
7) Perlakuan pemanasan
Pasteurisasi dilakukan pada suhu 850 C selama 30 menit atau 950 C
selama 10 menit. Tujuan pasteurisasi adalah untuk membunuh mikroba
kontaminan baik pathogen maupun pembusuk yang terdapat dalam
bahan baku sehingga dapat memberikan lingkungan yang steril dan
londusif untuk pertumbuhan kultur starter. Selain itu juga untuk
meningkatkan denaturasi dan koagulasi protein whey sehingga dapat
meningkaykan viskositas dan tekstur yoghurt.
8) Inokulasi

7
Setelah perlakuan pemanasan susu didinginkan 10 -20 C diatas suhu
inkubasi kemudian ditambahkan 1-3% kultur starter.
9) Fermentasi
Proses fermentasi merupakan kunci keberhasilan dari produksi yoghurt
karena karaktenstik produksi akhir terbentuk selama proses fermentasi
berlangsung. Pada umumnya fermentasi dilakukan pada suhu 40 0-450C
selama 2,5-3 jam. Namun suhu dan waktu fermentasi bias berubah
tergantung pada jenis bakteri pada kultur starter yang digunakan pada
proses fermentasi akan terjadi hidrolisis enzimatis laktosa menjadi
glukosa dan dekomposisi sehingga menghasilkan diuraikan melalui
beberapa tahap ini belum terjadi perubahan struktur fisik yang nyata
pada susu, disebut fermentasi. Galaktosa tidak akan digunakan selama
glukosa dan laktosa masih tersedia untuk fermentasi. Oleh karena itu,
pada produck yoghurt masih terdapat residu galaktosa dan laktosa.
Setelah terjadi penurunan PH maka gel mulai terbentuk secara bertahap
sampai mencapai titik isoelekrik pada PH 4,65. Proses ini disebut
fermentasi utama. Pembentukan gel diikuti dengan perubahan
viskositas. Pada ini juga dihasilkan flafor. Fermentasi dapat dilakukan
dalam kemasan atau pada tangki fermentasi, tergantung pada jenis
produknya.
10) Pendinginan
Pendinginan harus segera dilakukan setelah fermentasi supaya tidak
osidifikasi lanjut. Diusahakan penurunan suhu menjadi 15 0-200C yang
dapat tercapai dalam waktu 1-1,5 jam. Pada tahap ini masih terjadi
pembentukan flavor. Selanjutnya yoghurt yang sudah jadi disimpan
pada suhu 50-60C.

8
C. Bioteknologi Trdisional dan Modern dengan Kesejahteraan Manusia
1. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Pertanian
Dewasa ini telah banyak ditemukan bibit unggul dengan mengadakan
hibridisasi sehingga mendapatkan varietas baru yang diinginkan. Melalui
teknik hibridisasi telah didapatkan varietas unggul seperti kacang-kacangan
dan serealia. Varietas padi yang bersifat unggul memiliki rasa yang enak,
tahan penyakit, daya simpan lama dan berumur pendek. Pengendalian hama
dewasa ini telah dikembangkan melalui pengendalian hama secara biologis,
karena penggunaan pestisida dapat menyeabkan hama menjadi resisten, sisa
pestisida dapat mencemari lingkungan dan residunya tersimpan dalam
tanaman yang akan menimbulkan berbagai masalah bagi kehidupan manusia.
Pengendalian hama dpat dilakukan dgn berbagai cara antara lain :5
a. Memanfaatkan predator alamiah, contoh : hama lebah penyengat untuk
kupu-kupu artona yang merusak kelapa.
b. Memutuskan siklus hidup hama, misalnya dengan mengadakan rotasi
tanaman
c. Menggunakan bibit unggul tahan lama, misalnya VUTW ( Varietas
Unggul Tahan Wereng )
d. Penyediaan bahan makanan khususnya perbanyakan bibit tanaman
dikembangkan teknik kultur jaringan untuk perbanyakan tanaman
perkebunan yang diperbanyak secara vegetatif dan menghasilkan banyak
tanaman klon dari sejumlah jaringan awal
2. Pemanfaatan Bioteknologi dalam Bidang Kesehatan
Bioteknologi di bidang kesehatan dewasa ini difokuskan untuk
penemuan obat-obatan dalam hal-hal seperti tersebut di bawah ini :
a. Memerangi penyakit jantung dan saluran darah, kanker dan kencing manis.

5
Volk dan Wheeler, Mikrobiologi Dasar, (Jakarta: Erlangga, 2009), h. 56

9
b. Mendapatkan antibiotika yang lebih baik dan lebih murah untuk melawan
penyebaran mikroorganisme menular yang telah menjadi resisten terhadap
antibiotika konvensional.
c. Menemukan vaksin untuk melawan virus (hepatitis, influenza, rabies) dan
penyakit malaria serta penyakit tidur.
d. Dapat melakukan uji diagnosis yang cepat dan tepat untuk membantu
dokter dalam menentukan diagnosis berbagai penyakit.
e. Penyempurnaan metode pencangkokan organ yang sesuai agar tidak terjadi
proses penolakan.
f. Penyempurnaan teknik perbaikan kimia tubuh untuk menyembuhkan
penyakit keturunan, misalnya hemofili.
3. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang pangan
Dalam perkembangan tentang bahan makanan saat sekarang ini banyak
dipengaruhi oleh bantuan mikroorga nisme yang menguntungkan.
Berdasarkan hasil percobaan, berikut ini ditampilkan tabel pemanfaatan
mikroorganisme baik fermentasi substrat padat, hasil, dan mikrobanya.
Mikroorganisme (mikroba) yang bermanfaat. Selain tabel tentang manfaat
mikroorganisme, berikut ini juga ditampilkan tabel tentang beberapa manfaat
enzim hasil aktivitas dari mikroorganisme (mikroba) beserta
pemanfaatannya.
4. Pemanfaatan Bioteknologi Dalam Bidang Perternakan dan Perikanan.
Penggunaan bioteknologi guna meningkatkan produksi peternakan
meliputi:
a. Teknologi produksi, seperti inseminasi buatan, embrio transfer,
kriopreservasi embrio, fertilisasi in vitro, sexing sperma maupun embrio,
cloning dan spliting.
b. Rekayasa genetika, seperti genome maps, masker asisted selection,
transgenik, identifikasi genetik, konservasi molekuler,

10
c. Peningkatan efisiensi dan kualitas pakan, seperti manipulasi mikroba
rumen, dan
d. Bioteknologi yang berkaitan dengan bidang veteriner .

Dalam bidang perikanan, kebutuhan adanya penerapan teknologi sangat


dinantikan, mengingat adanya penangkapan ikan yang melebihi potensi
lestari (over fishing), banyaknya terumbu karang yang rusak dan dengan
adanya peningkatan konsumsi ikan. Menteri Kelautan dan Perikanan,
Sarwono mengakui adanya kebutuhan penerapan teknologi, tetapi ia juga
mengakui adanya ketakutan pada dampak penerapan teknologi tinggi.

5. Manfaat Bioteknologi Dalam bidang Industri


Dalam bidang industri peranan mikroorganisme dapat dijumpai pada
teknologi pemisahan logam. Beberapa jenis bakteri ada yang dapat hidup
pada logam, misalnya bakteri besi Thiobacillus ferroxidans yang mampu
mengoksidasi besi (II) menjadi besi (III), dengan reaksi sebagai berikut.
4Fe2+ + 3+
+ 4H + O 4Fe + 2H O
Bakteri tersebut mirip dengan Thiobacillus thiooxi dants yang dapat
mentoleransi nilai pH hingga 2,5 dengan mendapatkan energi dari
senyawasenyawa belerang dan ionion Fe2+ . Habitat bakteri ini di perairan
yang asam dari bijih logam, terutama sulfida logam, seperti FeS2.
6. Manfaat Bioteknologi Dalam Menyelesaikan Masalah Sosial
Molekul DNA dapat diisolasi dari sel kemudian dideteksi sehingga
memberikan gambaran enzim retriksi yang khas pada setiap orang. Dalam
kasus pembunuhan, pengadilan bisa melacak pelakunya bila penjahat
meninggalkan sampel darah atau jaringan ditempat terjadinya kejahatan.
Demikian pula kasus perebutan anak di pengadilan dapat diselesaikan
denganadanya hasil tes DNA, karena anak memiliki kesamaan enzim retriksi
dengan orang tuanya.

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa,
Bioteknologi adalah usaha terpadu dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan,
seperti Mikrobiologi, Genetika, Biokimia, Sitologi, dan Biologi Molekuler untuk
mengolah bahan baku dengan bantuan mikroorganisme, sel, atau komponen
selulernya yang diproleh dari tumbuhan atau hewan sehingga menghasilkan
barang dan jasa.
Bioteknologi dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern. Peranan mikroorganisme
dalam bioteknologi, yaitu dalam bidang pangan, dalam bidang pertanian dan
perkebunan, dalam bidang peternakan, dalam bidang kedokteran dan farmasi,
dalam bidang lingkungan (bioremediasi), dan dalam bidang pertambangan
(biometalurgi). Bioteknologi bukan hanya memiliki dampak positif saja, tetapi
juga memiliki dampak negatif.
B. Saran
Demikian makalah ini kami susun dan semoga bermanfaat untuk
menambah khazanah keilmuwan kita. Kritik dan saran yang membangun kami
harapkan untuk perbaikan penyusunan makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hidayat, Nur, 2006. Mikrobiologi Industri. Jogyakarta: CV. Andi.

Pratiwi, D.A, dkk, 2007. Biologi. Jogyakarta: Erlangga.

Syamsuri Istamar,dkk. 2010. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Tambayong, Jan. 2010. Mikrobiologi untuk Keperawatan. Jakarta: Widya Medika.

Volk dan Wheeler. 2009. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.

13

Anda mungkin juga menyukai