Disusun Oleh:
Kelompok 2
Ihwana N (20500119039)
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt., yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan dan kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Salam berbingkaikan salawat tak lupa pula penyusun kirimkan
kepada revolusioner sejati baginda Nabi Muhammad saw., yang kita nantikan
syafaatnya di yaumil akhir kelak.
Penyusun tetap menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,
di mana masih terdapat banyak kesalahan juga kekurangan di dalamnya. Olehnya itu,
penyusun mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
agar nantinya makalah ini dapat lebih baik. Penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.
Penyusun tidak lupa mengucap terima kasih kepada semua pihak yang ikut
andil dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia kami yang telah membimbing untuk menyusun
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat, aamiin.
Penyusun
DAFTAR ISI
Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2
Bab II : Pembahasan
A. Kesimpulan.......................................................................................28
B. Saran.................................................................................................29
Daftar Pustaka...............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Adapun rumusan masalah yang kami angkat pada makalah ini yaitu:
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi bioteknologi konvensional.
2. Untuk mengetahui karakteristik bioteknologi konvensional.
3. Untuk mengetahui contoh produk bioteknologi konvensional.
4. Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi konvensional dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional.
BAB II
PEMBAHASAN
1
Angga Dwi Prasetyo dan Dewi Hambar Sari, Pengantar Bioteknologi, ( Guepedia, 2021)hal.
33.
yang tampak pada bioteknologi konvensional yaitu adanya penggunaan mahluk
hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.2
Bioteknologi konvensional memanfaatkan mahluk hidup atau bagian-
bagiannya yaitu mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi. Fermentasi
adalah proses pengubahan bahan organic menjadi bentuk lain yang lebih
bermanfaat dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol. Mikroorganisme
yang dimanfaatkan dalam bioteknologi berasal dari kelompok bakteri, alga, jamur,
dan ragi atau yeast. Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi antara lain
untuk menghasilkan; makanan dan minuman, zat-zat gizi, obat-obatan, sumber
energy alternative, pemecahan masalah lingkungan, industry, dan lain-lain.3
B. Karakteristik Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional punya karakteristik lain, diantaranya adalah:
Jika dari segi proses biokimia terjadi secara alami, salah satu hal yang bisa
dimanipulasi hanya kondisi lingkungannya. Seorang yang memproses
bioteknologi konvensional, dapat memanipulasi melalui media tempat
mikroorganisme tumbuh. Selain itu, masa inkubasi serta konsentrasi
mikroorganisme yang digunakan juga bisa disesuaikan.
8. Skala produksi umumnya lebih kecil
1) Bidang Makanan
a) Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan
bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri
ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari
proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan
susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental.
Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya
dinamakan.
4
Agustin krisna et al. 2017. Pengantar bioteknologi. Malang : UB Press
b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan
menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal
dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih) Selanjutnya enzim
renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein
yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui
proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan
yang dikenal dengan keju5
c) Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang
dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang
ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi.
Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol
akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada
roti. Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat
adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu
tinggi.
d) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang
terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi
dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai
yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam
larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman
kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan
fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein
menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.
5
Suprihatin Teknologi Fermentasi. UNESA Press: Surabaya.
e) Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering
dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses
produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan
dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus
pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan
benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu
mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur
yang kompak. Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat
suatu enzim protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada
pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh
kita6
2) Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan
kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan
Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan
demikian kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk
hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori
sel sebagaimana yang dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel
tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah
kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel tersebut
diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh
menjadi tumbuhan yang sempurna. Kultur jaringan akan lebih besar
keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem. Jaringan
meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah,
6
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga
dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pectin, plasmanya
penuh, dan vakuolanya kecil7
b. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah
untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi
varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas
baru yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah
tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek8
3) Bidang Industri
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di antaranya
adalah teknik bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang
kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba tertentu,
diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya
dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar
4) Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan,
misalnya antibiotic penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi
7
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga
8
Angga dwi prasetyo dan dewi hambar sari. 2021. Pengantar bioteknologi. Depok : Guepedia.
dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang
toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
5) Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada
domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok,
sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia
agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak9
D. Peran atau Pengaplikasian Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan
Sehari-hari
10
Prasetyo dan Sari. 2021. Pengantar Bioteknologi : The First On-Publisher in Indonesia
sederhana dan produk yang dihasilkan dibatasi.11 Adapun kelebihan dan
kekurangan bioteknologi konvensional dalam proses pelaksanaannya antara lain
yaitu :
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11
Angga Dwi Prasetyo dan Dewi Hambar Sari, Pengantar Bioteknologi, ( Guepedia, 2021) hal. 34.
12
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi), (Deepublish,
Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
13
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi), (Deepublish,
Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
14
Triwibowo Yuwono, Bioteknologi Pertanian, (UGM Press, Yogyakarta, 2019)cet. 1 hal. 17
Adapun kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut :
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
15
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan
Aplikasi), (Deepublish, Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi.
Jakarta: Erlangga
Prasetyo, Angga Dwi dan Sari, Dewi Hambar. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Suprihatin Teknologi Fermentasi. UNESA Press: Surabaya. Guepedia.
Kotjah, Siti dan Ventryina, Ine. 2019. Pengaturan Baku Bioteknologi. Lingkar
Media. hal. 38-39.
Baharuddin, Harianto dan Idrus, Idham Khalik. 2021. Bioteknologi Untuk Hidup
Lebih Baik. Deepublish. hal.5
Nugroho, Endik Deni dan Rahayu, Dwi Anggorowati. 2018. Pengantar