Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH PENGANTAR BIOTEKNOLOGI

“ BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN CONTOH-CONTOHNYA”

Dosen Pengampu: Hamansah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Kelompok 2

Ihwana N (20500119039)

Muhammad Hasan Nur (20500119083)

Radhiyah Rukman (20500119092)

Sri Wahyuni Nengsi ( 20500119054)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah swt., yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan dan kemudahan sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan tepat waktu. Salam berbingkaikan salawat tak lupa pula penyusun kirimkan
kepada revolusioner sejati baginda Nabi Muhammad saw., yang kita nantikan
syafaatnya di yaumil akhir kelak.

Penyusun sangat bersyukur karena telah dimudahkan dalam menyelesaikan


makalah ini. Di mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dari mata
kuliah Pengantar Bioteknologi dengan judul “Bioteknologi Konvensional Dan
Contoh-Contohnya”.

Penyusun tetap menyadari bahwa makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,
di mana masih terdapat banyak kesalahan juga kekurangan di dalamnya. Olehnya itu,
penyusun mengharap kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca
agar nantinya makalah ini dapat lebih baik. Penyusun mohon maaf yang sebesar-
besarnya apabila terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.

Penyusun tidak lupa mengucap terima kasih kepada semua pihak yang ikut
andil dalam penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen pengampu mata
kuliah Anatomi Fisiologi Manusia kami yang telah membimbing untuk menyusun
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat, aamiin.

Samata, 25 Maret 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar

Daftar Isi

Bab I : Pendahuluan

A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................2

Bab II : Pembahasan

A. Definisi Bioteknologi Konvensional..................................................3


B. Karakteristik bioteknologi konvensional……………………………4
C. Contoh Proses Pembuatan Produk Bioteknologi Konvensional.........4
D. Pengaplikasian Bioteknologi Konvensional Dalam Kehidupan.........4
E. Kelebihan Dan Kekurangan Bioteknologi Konvensional.................14

Bab III : Penutup

A. Kesimpulan.......................................................................................28
B. Saran.................................................................................................29

Daftar Pustaka...............................................................................................30
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bioteknologi menggambarkan interaksi biologi dan teknologi manusia


dalam artian teknologi yang memanfaatkan system biologi untuk mengubah bahan
baku menjadi produk yang berguna bagi masyarakat. Adapun tujuan bioteknologi
ini sendiri yaitu untuk meningkatkan hasil produk dari organisme hidup baik
dengan menggunakan prinsip-prinsip bioengineering/teknologi bersproses atau
dengan memodifikasi genetic suatu organisme.

Bioteknologi konvensional merupakan proses bioteknologi sederhana


dengan memanfaatkan mikroba, proses biokimia dan genetika secara alami.
Bioteknologi konvensional ini sudah dikenal dan dimanfaatkan oleh masyarakat
sejak zaman dahulu, walaupun tanpa sebutan bioteknologi untuk pembuatan
alkohol, pembuatan anggur, dan berbagai produk lainnya. Contoh proses
bioteknologi konvensional adalah fermentasi dan hidroponik..

Berdasarkan uraian di atas, maka disusunlah makalah ini dengan judul


“Bioteknologi Konvensional Dan Contoh-Contohnya”. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui dan memahami definisi dari
bioteknologi konvensional, contoh proses pembuatan produk bioteknologi
konvensional, dan pengaplikasian bioteknologi konvensional dalam kehidupan
sehari-hari serta kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami angkat pada makalah ini yaitu:

1. Apa yang dimaksud bioteknologi konvensional?


2. Apa saja karakteristik bioteknologi konvensional?
3. Apa saja produk bioteknologi konvensional?
4. Bagaimana penerapan atau pengaplikasian bioteknologi konvensional
dalam kehidupan sehari-hari?
5. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui definisi bioteknologi konvensional.
2. Untuk mengetahui karakteristik bioteknologi konvensional.
3. Untuk mengetahui contoh produk bioteknologi konvensional.
4. Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi konvensional dalam
kehidupan sehari-hari.
5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan bioteknologi konvensional.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Bioteknologi Konvensional

Berdasarkan namanya, konvensional adalah sesuatu yang lazim,


tradisional, atau mengikuti yang sudah ada. Bioteknologi konvensional
memanfaatkan mikroorganisme secara utuh dan tidak bisa diproduksi dalam
jumlah yang sangat besar. Oleh karena itu, meskipun produk bioteknologi
konvensional bisa diproduksi secara massal melalui pabrik, tetapi tidak bisa
diproduksi dalam jumlah besar, karna faktor mikroorganisme. Selain
itu, bioteknologi konvensional juga dilakukan tanpa adanya fertilisasi, tetapi
menggunakan teknik fermentasi.

Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang sudah lama


dilakukan dari jaman dulu dengan menggunakan prinsip sederhana dan
menghasilkan produk dalam jumlah yang terbatas dengan memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk pangan dan sandang
yang bermanfaat bagi manusia melaui proses fermentasi.
Karakterisstik bioteknologi konvensional selain menggunakan mikroba
sebagai agen pengubah substrat menjadi produk, pada bioteknologi konvensional
hanya menggunakan peralatan yang sederhana, biasanya pengolahan substrat
terbatas hanya menggunakan proses fermentasi, sehingga teknik dan penerapan
pada bioteknologi konvensional masih sanagat tradisional, serta produk yang
dihasilkan terbatas. 1
Bioteknologi konvensional merupakan bioteknologi yang memanfaatkan
mikroorganisme untuk memproduksi alcohol, asam asetat, gula, atau bahan
makanan, seperti tempe, tape, oncom, dan kecap. Mikroorganisme dapat
mengubah bahan pangan. Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, proses tersebut dianggap sebagai bioteknologi masa lalu. Ciri khas

1
Angga Dwi Prasetyo dan Dewi Hambar Sari, Pengantar Bioteknologi, ( Guepedia, 2021)hal.
33.
yang tampak pada bioteknologi konvensional yaitu adanya penggunaan mahluk
hidup secara langsung dan belum tahu adanya penggunaan enzim.2
Bioteknologi konvensional memanfaatkan mahluk hidup atau bagian-
bagiannya yaitu mikroorganisme yang berperan dalam fermentasi. Fermentasi
adalah proses pengubahan bahan organic menjadi bentuk lain yang lebih
bermanfaat dengan bantuan mikroorganisme secara terkontrol. Mikroorganisme
yang dimanfaatkan dalam bioteknologi berasal dari kelompok bakteri, alga, jamur,
dan ragi atau yeast. Pemanfaatan mikroorganisme dalam bioteknologi antara lain
untuk menghasilkan; makanan dan minuman, zat-zat gizi, obat-obatan, sumber
energy alternative, pemecahan masalah lingkungan, industry, dan lain-lain.3
B. Karakteristik Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional punya karakteristik lain, diantaranya adalah:

1. Menggunakan alat tradisional dan sederhana

Pengolahan dalam bioteknologi konvensional umumnya menggunakan


alat-alat sederhana yang bisa mudah kita temui. Misalnya ember, panci, gelas,
toples, dan baskom. Contoh pengolahan bioteknologi konvensional dengan alat
sederhana seperti pembuatan yoghurt. Alat yang digunakan yakni panci, toples,
alat pengaduk dan termometer.

2. Menggunakan cara yang sederhana

Proses pengerjaan dalam bioteknologi konvensional juga terbilang


sederhana. Cara mengolah bahan-bahan cukup mudah dan tidak terlalu rumit.

3. Tidak memerlukan keahlian khusus


2
Dr.Siti Kotjah, S.H., M.H. dan Ine Ventryina, S.H., M.H., Pengaturan Baku Bioteknologi,
(lingkar media, 2019)hal. 38-39
3
Harianto Baharuddin, S.Pd. dan Idham Khalik Idrus, S.Pd., Bioteknologi Untuk Hidup Lebih
Baik, (Deepublish: 2021)hal.5
Karena prosesnya yang dilakukan dengan cara yang sederhana, maka dari
itu bioteknologi konvensional bisa dikerjakan oleh siapa saja dan tidak
memerlukan keahlian khusus. Misalnya kembali lagi pada contoh cara membuat
yoghurt, kita hanya perlu mencampur bakteri tertentu ke dalam susu, untuk
selanjutnya disimpan untuk waktu tertentu. 

4. Melibatkan mikroorganisme secara langsung dan utuh

Proses bioteknologi konvensional, sepenuhnya bergantung pada peran


mikroorganisme. Misalnya saat membuat yoghurt, bakteri Lactobacillus
bulgaricus membantu proses pembuatan yoghurt.

5. Menggunakan prinsip fermentasi

Prinsip utama dari karakteristik bioteknologi konvensional, yakni


fermentasi. Fermentasi adalah proses yang menghasilkan energi untuk memecah
senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana, dalam keadaan minim atau tanpa
oksigen. Melalui proses fermentasi ini, kemudian diperoleh produk akhir
bioteknologi konvensional, yakni berupa produk utama atau produk
sampingannya.

6. Proses biokimia dan genetik terjadi secara alami

Dalam proses bioteknologi konvensional, tidak ada manipulasi genetik


yang terjadi. Misalnya pada contoh pembuatan yoghurt, bakteri yang dicampurkan
pada susu, melakukan proses fermentasi yang terjadi secara alami.

7. Kondisi lingkungan dimanipulasi

Jika dari segi proses biokimia terjadi secara alami, salah satu hal yang bisa
dimanipulasi hanya kondisi lingkungannya. Seorang yang memproses
bioteknologi konvensional, dapat memanipulasi melalui media tempat
mikroorganisme tumbuh. Selain itu, masa inkubasi serta konsentrasi
mikroorganisme yang digunakan juga bisa disesuaikan.
 8. Skala produksi umumnya lebih kecil

Karakteristik terakhir dari bioteknologi konvensional, yakni skala


produksinya yang relatif lebih kecil dari bioteknologi modern. Karena prosesnya
bergantung pada proses fermentasi dan bantuan dari mikroorganisme, maka skala
produksi dari bioteknologi konvensional umumnya tidak dapat dilakukan secara
massal.

C. Contoh Produk Bioteknologi Konvensional


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang
bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi. Bioteknologi konvensional
biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi tidak jumlah yang besar.
Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan mikrobia pada bahan
pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki. Fermentasi adalah proses
produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic4

Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:

1) Bidang Makanan

Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya


dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap, ,cuka,
dan sebagainya.

a) Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan
bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri
ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam laktat. Efek lain dari
proses fermentasi adalah pecahnya protein pada susu yang menyebabkan
susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan terasa asam dan kental.
Proses penguraian ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil akhirnya
dinamakan.
4
Agustin krisna et al. 2017. Pengantar bioteknologi. Malang : UB Press
b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini akan
menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan menggumpal
dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih) Selanjutnya enzim
renin akan mengubah gula laktosa dalam susu menjadi asam dan protein
yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan diproses lebih lanjut melalui
proses pematangan dan pengemasan sehingga terbentuk olahan makanan
yang dikenal dengan keju5
c) Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang
dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang
ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi.
Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol. Gas
karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti, sedangkan alkohol
akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan memberi rasa pada
roti. Adonan akan tampak lebih mengembang dan membesar pada saat
adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan mengembang pada suhu
tinggi.
d) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang
terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi
dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya kedelai
yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di dalam
larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses perendaman
kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap dinamakan
fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan merombak protein
menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam, dan aroma khas.

5
Suprihatin Teknologi Fermentasi. UNESA Press: Surabaya.
e) Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering
dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses
produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi dilakukan
dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus oligosporus
pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan menghasilkan
benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-benang itu
mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan membentuk struktur
yang kompak. Pada waktu pertumbuhan jamur, jamur juga akan membuat
suatu enzim protease yang dapat menguraikan protein kompleks yang ada
pada kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh
kita6
2) Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan
kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan
Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama. Dengan
demikian kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk
hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori
sel sebagaimana yang dikemukakan oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel
tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi. Totipotensi adalah
kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana saja sel tersebut
diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang sesuai, akan tumbuh
menjadi tumbuhan yang sempurna. Kultur jaringan akan lebih besar
keberhasilannya apabila menggunakan jaringan meristem. Jaringan
meristem adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah,

6
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga
dindingnya tipis, belum mempunyai penebalan dari zat pectin, plasmanya
penuh, dan vakuolanya kecil7
b. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu spesies.
Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan paling mudah
untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul. Contoh, padi
varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak cepat rebah
dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat tahan hama dan
umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat dihasilkan padi varietas
baru yang memiliki sifat perpaduan dari keduanya, yaitu produksi gabah
tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah, dan umur panen pendek8
3) Bidang Industri
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di antaranya
adalah teknik bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah yang
kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba tertentu,
diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya
dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar

4) Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan,
misalnya antibiotic penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi

7
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga

8
Angga dwi prasetyo dan dewi hambar sari. 2021. Pengantar bioteknologi. Depok : Guepedia.
dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang
toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.
5) Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada
domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok,
sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia
agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak9
D. Peran atau Pengaplikasian Bioteknologi Konvensional dalam Kehidupan
Sehari-hari

Selain di bidang pangan dengan proses fermentasi, bioteknologi


konvensional juga dapat dimanfaatkan di bidang pertanian, industri, peternakan,
kedokteran dan kesehatan. Berikut ini adalah contoh pemanfaatan bioteknologi
konvensional tergantung pada bidangnya:

1. Bidang Industri Makanan Dan Minuman


Makanan merupakan bagian penting dari kehidupan manusia,
manusia telah memperbaharui diri dalam pengolahan makanan dan
minuman sejak dahulu kala. Bioteknologi konvensional menggunakan
mikroba sebagai sarana dalam proses fermentasi untuk mengubah bahan
baku (substitusi) menjadi produk yang mengandung nutrisi lebih dari
bahan baku. Beberapa contoh pemanfaatan bioteknologi konvensional
dalam makanan dan minuman adalah yoghurt, yoghurt merupakan
minuman yang mengandung probiotik fermentasi yang berasal dari susu
dengan menggunakan bakteri asam laktat dan bifidobakteri. Bakteri ini
mengubah laktosa dalam susu menjadi asam laktat. Selain itu, bakteri
membantu memecah molekul protein dalam susu, yang membuat struktur
susu lebih kental dan padat, sehingga rasanya sedikit asam, yang berarti
bahwa beberapa orang yang tidak toleran laktosa dapat mengonsumsi
yoghurt. Sambil mengkonsumsi nilai gizi tertentu yang terjaga, yaitu tidak
9
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi. Jakarta: Erlangga
kurang dari susu. Selain yoghurt, penggunaan bioteknologi konvensional
juga ditemukan pada makanan dan minuman sehari-hari seperti keju, roti,
kecap, tauco, cuka, tempe, anggur, tuak dan tempoyak (durian fermentasi).
2. Bidang Pertanian.
Tujuan penggunaan bioteknologi konvensional dalam pertanian
harus tercapai. Tanaman yang menunjukkan sifat unggul dalam waktu
yang relatif singkat tanpa tumbuh dari biji, berupa benih tanaman, selain
bioteknologi pertanian konvensional, tetapi juga untuk menciptakan
tanaman dengan sifat yang dihasilkan dan menghasilkan varietas tanaman
yang tahan terhadap hama dan penyakit dalam. . Kondisi ekstrim adalah
contoh penggunaan bioteknologi konvensional dalam pertanian dan
hibrida hidroponik. Hibridisasi atau hibridisasi adalah proses perkawinan
dua varietas tanaman yang berbeda, tetapi hibrida ini digunakan untuk
menghasilkan varietas tanaman unggul dengan mudah dan murah,
misalnya Kentang X memiliki tubuh yang kuat dan tahan terhadap hama
serta memiliki “panen yang singkat”. ', tetapi kentangnya kecil dan jarang
berproduksi bila disilangkan dengan tanaman kentang Y yang batangnya
rapuh. Tidak tahan hama dan panen lama, tetapi menghasilkan kentang
dalam ukuran besar dan dalam jumlah banyak, menghasilkan kentang yang
memiliki batang kuat, tahan hama, umur pendek dan produksi kentang
besar dan banyak Hidroponik adalah teknik budidaya yang menggunakan
media lain selain Tanah Tanaman biasa . Media yang digunakan dalam
hidroponik adalah air serta bahan berpori seperti batok kelapa, arang dan
spons.dan seterusnya dengan penambahan nutrisi tanaman. Hal ini dapat
dilakukan di mana saja, bahkan jika ruang terbatas.
3. Bidang Industri
Sektor Industri Pemanfaatan bioteknologi konvensional di bidang
industri melalui pemanfaatan mikroba dalam proses limbah industri,
seperti B. Pemanfaatan bakteri pengurai sampah organik, dan pemanfaatan
mikroba dalam proses bioremediasi seperti B. Pemanfaatan Xanthomonas
campestris dan Pseudomonas foetida.
4. Bidang Peternakan
Peternakan Bioteknologi konvensional dalam peternakan sangat mirip
dengan pertanian, yang terdiri dari memungkinkan individu yang sangat
baik untuk menghasilkan pakan ternak yang baik dan memiliki nilai gizi
tinggi, seperti: B. Itik persilangan dan itik yang disebut Tiktok, yang lebih
enak. . Dan perbanyak daging asin, atau ayam hibrida untuk menghasilkan
ayam yang sehat dan produktif. Bioteknologi konvensional di bidang
peternakan hampir sama dengan di bidang pertanian yaitu menyediakan
individu unggul sehingga dapat menghasilkan pakan ternak yang baik dan
memiliki nilai gizi yang tinggi, seperti persilangan antara itik dan itik yang
disebut tiktok, yang memiliki cita rasa lebih. Cobalah daging sapi atau
persilangan antara ayam petelur untuk menghasilkan ayam yang sehat dan
produktif untuk bertelur.
5. Bidang Kedokteran dan Kesehatan
Bioteknologi konvensional di bidang kedokteran dan kesehatan telah
berbasis pada penemuan vaksin, antibiotik dan insulin, meskipun masih
dalam jumlah terbatas karena proses fermentasi yang tidak sempurna,
terlebih lagi sejak zaman dahulu ekstraksi bahan alam juga telah aktif
dengan berbagai cara dari fermentasi. Campurkan senyawa pulih dengan
uap, rebus, panas sehingga menjadi obat tradisional untuk penyakit
tertentu.10

D. Kelebihan dan Kekurangan Biologi Konvensional

Ada beberapa ciri khas bioteknologi konvensional yaitu menggunakan ala-alat


yang sederhana, seperti pada pengolahan substrat yang terbatas dengan cara
fermentasi, sehingga pengaplikasian pada bioteknologi konvensional masih sangat

10
Prasetyo dan Sari. 2021. Pengantar Bioteknologi : The First On-Publisher in Indonesia
sederhana dan produk yang dihasilkan dibatasi.11 Adapun kelebihan dan
kekurangan bioteknologi konvensional dalam proses pelaksanaannya antara lain
yaitu :

1. Kelebihan Bioteknologi Konvensional


Adapun beberapa kelebihannya, yaitu biaya yang dipakai relatif murah
sehingga memungkinkan banyak orang untuk melaksanakannya, teknologi yang
digunakan relatif sederhana daripada teknologi modern sehingga lebih mudah
aplikasikan bahkan untuk rakyat menengah ke bawah, dan pengaruh bioteknologi
ini berkepanjangan dikarenakan produksinya sudah cukup mapan atau matang.12
2. Kekurangan Bioteknologi Konvensional

Adapun beberapa kekurangannya yaitu ketika melakukan perbaikan sifat


genetik tidak begitu maksimal sehingga hasil yang diperoleh menjadi kurang
memuaskan, tidak dapat mengatasi kesesuaian genetik yang diinginkan sehingga
hasil yang didapatkan menjadi kurang optimal, dan hasilnya tidak dapat dikira-
kira sebelumnya sehingga produksi biasanya mengalami kerugian akibat hal itu.13
Selain itu, bioteknologi konvensional juga mempunyai kekurangan yaitu proses
pelaksanaannya memakan waktu yang lama jika ingin mendapatkan galu baru
serta sering terjadi banyak kendala saat mengatasi budidaya tanaman, seperti
masalah hama yang sulit dihindari.14

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

11
Angga Dwi Prasetyo dan Dewi Hambar Sari, Pengantar Bioteknologi, ( Guepedia, 2021) hal. 34.

12
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi), (Deepublish,
Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
13
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan Aplikasi), (Deepublish,
Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
14
Triwibowo Yuwono, Bioteknologi Pertanian, (UGM Press, Yogyakarta, 2019)cet. 1 hal. 17
Adapun kesimpulan pada makalah ini sebagai berikut :

1. Definisi bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang sudah lama


dilakukan dari jaman dulu dengan menggunakan prinsip sederhana dan
menghasilkan produk dalam jumlah yang terbatas dengan memanfaatkan
organisme secara langsung untuk menghasilkan suatu produk pangan dan sandang
yang bermanfaat bagi manusia melaui proses fermentasi.

2. Karakteristik bioteknologi konvensional yaitu Menggunakan alat


tradisional dan sederhana, Menggunakan cara yang sederhana, Tidak
memerlukan keahlian khusus, Melibatkan mikroorganisme secara langsung
dan utuh, Menggunakan prinsip fermentasi, Proses biokimia dan genetik
terjadi secara alami, Kondisi lingkungan dimanipulasi, dan Skala produksi
umumnya lebih kecil

3. Contoh proses pembuatan produk bioteknologi Konvensional yaitu


bioteknologi yang memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan
produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.
Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan diproduksi
tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi merupakan kegiatan
mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobic

4. Untuk mengetahui pengaplikasian bioteknologi konvensional


dalamkehidupan sehari-hari tergantung pada bidangnya yaitu bidang industri
makanan dan minuman, bidang pertanian, bidang industri, bidang peternakan, dan
bidang kedokteran dan kesehatan.

5. kelebihan bioteknologi konvensional yaitu biaya yang dipakai relatif murah


sehingga memungkinkan banyak orang untuk melaksanakannya, teknologi yang
digunakan relatif sederhana daripada teknologi modern sehingga lebih mudah
aplikasikan bahkan untuk rakyat menengah ke bawah, dan pengaruh bioteknologi
ini berkepanjangan dikarenakan produksinya sudah cukup mapan atau matang.
Kekurangannya yaitu perbaikan sifat genetik tidak begitu maksimal sehingga hasil
yang diperoleh menjadi kurang memuaskan, tidak dapat mengatasi kesesuaian
genetik yang diinginkan sehingga hasil yang didapatkan menjadi kurang optimal,
dan hasilnya tidak dapat dikira-kira sebelumnya sehingga produksi biasanya
mengalami kerugian akibat hal itu.15 Selain itu, bioteknologi konvensional juga
mempunyai kekurangan yaitu proses pelaksanaannya memakan waktu yang lama
jika ingin mendapatkan galu baru serta sering terjadi banyak kendala saat
mengatasi budidaya tanaman, seperti masalah hama yang sulit dihindari

B. Saran

Adapun saran dari penyusunan makalah ini sebaiknya belajar memparafrase


Idham Khalik kalimat serta pembaca agar menggunakan sumber bacaan lain untuk
lebih mengembangkan dari apa yang telah penulis susun.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin krisna et al. 2017. Pengantar bioteknologi. Malang : UB Press

15
Endik Deni Nugroho dan Dwi Anggorowati Rahayu, Pengantar Bioteknologi (Teori dan
Aplikasi), (Deepublish, Yogyakarta, 2018) Cet.1 hal.12.
Irnaningtyas. (2018). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Kurikulum 2013 Revisi.

Jakarta: Erlangga

Prasetyo, Angga Dwi dan Sari, Dewi Hambar. 2021. Pengantar Bioteknologi.
Suprihatin Teknologi Fermentasi. UNESA Press: Surabaya. Guepedia.
Kotjah, Siti dan Ventryina, Ine. 2019. Pengaturan Baku Bioteknologi. Lingkar
Media. hal. 38-39.
Baharuddin, Harianto dan Idrus, Idham Khalik. 2021. Bioteknologi Untuk Hidup
Lebih Baik. Deepublish. hal.5
Nugroho, Endik Deni dan Rahayu, Dwi Anggorowati. 2018. Pengantar

Bioteknologi (Teori dan Aplikasi). Yogyakarta: Deepublish.

Yuwono, Triwibowo. 2019. Biologi Pertanian. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai