Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL DAN MODERN.”

Diajukan untuk memenuhi tugas Biologi


2020/2021

Disusun Oleh:
Nazwa Evalina
XII MIPA 2

SMA NEGERI 1 LEUWILIANG


BOGOR
2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Allah SWT karna atas limpahan rahmat, karunia,
dan hidayanya. Penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Bioteknologi Konvensional dan Modern” untuk memenuhi tugas mata pelajaran
“Biologi” yang di bina oleh Bapak Ir. Nana

Syalawat dan salam selalu kita hanturkan kepada nabi besar kita
Muhammad SAW, yang telah memberikan petunjuk hingga ahir zaman untuk kita
umatnya. Dalam penyusunan makalah ini yang pastinya mengalami masalah ,
namun itu semua dapat teratasi dengan berbagai dukungan dan bimbingan dari
pihak-pihak lain , untuk itu penulis mengucapkan terima kasih.

Demikian penyusunan dari tugas makalah ini, semoga dengan tugas ini
dapat berguna dan membantu dalam proses belajar mengajar, dan penilaian.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu,
penulis sangat mengharapakan kritik dan saran yang bersifat membangun
khususnya. Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Bogor, 28 Februari 2021

Nazwa Evalina,

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................1
C. Tujuan................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3

A. Pengertian Bioteknologi.....................................................................3
B. Jenis-Jenis Bioteknologi....................................................................3

1) Bioteknologi Konvensional.........................................................3
2) Bioteknologi Modern...................................................................8

C. Prinsip Dasar Bioteknologi................................................................12


D. Manfaat Bioteknologi........................................................................12
E. Kelebihan/Manfaat Bioteknologi Konvensional................................12
F. Kerugian dan Dampak Bioteknologi Modern....................................13
G. Dampak Positif Bioteknologi.............................................................14
H. Dampak Negatif Bioteknologi...........................................................14
I. Ciri-Ciri Bioteknologi Konvensional.................................................14
J. Ciri-Ciri Bioteknologi Modern..........................................................15

BAB III PENUTUP................................................................................16

A. Simpulan............................................................................................16
B. Saran..................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................18

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk
hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup
(enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata,
tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer,
biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain
sebagainya. Dengan kata lain, bioteknologi adalah ilmu terapan yang
menggabungkan

Berbagai cabang ilmu dalam proses produksi barang dan jasa. Bioteknologi
merupakan technoscience aplikasi langsung ilmu pengetahuan untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Saat ini ada dua bidang technoscience yang berkembang yaitu
teknologi informasi dan bioteknologi. Teknologi informasi digunakan untuk
memenuhi kebutuhan manusia dibidang informasi, sedangkan bioteknologi pada
awalnya untuk memenuhi kebutuhan pangan. Namun saat ini terjadi perubahan
pesat dibidang bioteknologi sampai ke bidang farmasi dan kedokteran serta
beberapa bidang lain.

Pada dasarnya bioteknologi adalah ilmu yang memanfaatkan mahkluk hidup


(mikroorganisme, hewan dan tumbuhan) atau bagian mahkluk hidup untuk
membuat produk atau menyederhanakan proses. Bioteknologi juga dapat di
artikan sebagai ilmu yang digunakan untuk memindahkan gen manusia ke sel
bakteri, agar bakteri mampu memproduksi protein manusia bagi penderita
defisiensi protein contohnya insulin untuk pasien diabetes.

Bioteknologi juga mempunyai arti yaitu ilmu yang digunakan untuk kloning
hewan, menentukan identitas korban, produksi bahan bioaktif yang terdapat dalam
deterjen, membuat ribuan tanaman mini dalam botol, pembuatan obat-obatan
AIDS dan Kanker. Untuk mengantisipasi agar perbedaan panafsiran tentang
pengertian bioteknologi tidak semakin tajam. Bull (1982) melalui OECD
(organization for Economic Coorperation and Development) menjelaskan

1
bioteknologi sebagai upaya penerapan prinsip ilmiah dan rekayasa pengolahan
bahan oleh agen biologi dalam menyediakan barang dan jasa. Kemudian Shiva
(1994) menyatakan Bioteknologi sebagai teknologi pemanfaatan organisme yang
bertujuan untuk menghasilkan bahan atau jasa. Dapat bahwa Bioteknologi adalah
pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang
berguna bagi manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu bioteknologi?
2. Ada berapa jenis bioteknologi?
3. Apa maksud dari bioteknologi modern?
4. Apa maksud dari bioteknologi konvensional?
5. Apa manfaat bioteknologi terhadap manusia?
6. Apa dampak dari bioteknologi?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Bioteknologi.
2. Mengetahui jenis Bioteknologi.
3. Mengetahu bioteknologi modern
4. Mengetahui bioteknologi konvensional
5. Mengetahui manfaat bioteknologi terhadap manusia
6. Mengetahui dampak dari bioteknologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Bioteknologi

Bioteknologi berasal dari istilah Latin, yaitu Bio (hidup), teknos (teknologi =
penerapan), dan logos (ilmu). Artinya, ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-
prinsip biologi. Menurut European Federation of Biotechnology (EFB),
Bioteknologi sebagai perpaduan dari ilmu pengetahuan alam dan ilmu rekayasa
yang bertujuan untuk meningkatkan aplikasi organisme hidup, sel, bagian dari
organisme hidup, dan/atau analog molekuler untuk menghasilkan barang dan jasa.

Ilmu-ilmu pendukung dalam bioteknologi diantaranya adalah mikrobiologi,


biokimia, Genetika, biologi sel, teknik kimia, dan enzimologi. Saat ini, aplikasi
bioteknologi tidak hanya pada mikroorganisme saja, namun pada tumbuhan dan
hewan. Terdapat 4 prinsip dasar bioteknologi, yaitu: Penggunaan agen biologi,
menggunakan metode tertentu, dihasilkannya suatu produk turunan, dan
melibatkan banyak disiplin ilmu.

B. Jenis-Jenis Bioteknologi
Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua
jenis:

1) Bioteknologi Konvensional (sederhana)


Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang
memanfaatkan organisme secara langsung untuk menghasilkan produk
barang dan jasa yang bermanfaat bagi manusia melalui proses fermentasi.
Bioteknologi konvensional biasanya dilakukan secara sederhana dan
diproduksi tidak jumlah yang besar. Dalam bidang pangan, fermentasi
merupakan kegiatan mikrobia pada bahan pangan sehingga dihasilkan
produk yang dikehendaki.
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan
anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu

3
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas
yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Seiring dengan
perkembangan teknologi, definisi fermentasi meluas menjadi semua proses
yang melibatkan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang
merupakan metabolit primer atau sekunder dalam suatu lingkungan yang
dikendalikan. Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa
bidang:
1. Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme,
misalnya dengan fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju ,
tempe, roti, kecap, ,cuka, dan sebagainya.
a. Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang
menggunakan bakteri Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus
bulgaricus. Bakteri ini akan mengubah laktosa pada susu menjadi asam
laktat. Efek lain dari proses fermentasi adalah pecahnya protein pada
susu yang menyebabkan susu menjadi kental. Hasil akhirnya susu akan
terasa asam dan kental. Proses penguraian ini disebut fermentasi asam
laktat dan hasil akhirnya dinamakan.
b. Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan
memisahkan zat-zat padat pada susu melalui proses pengentalan atau
koagulasi. Proses pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri
Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Bakteri ini
akan menghasilkan enzim renin, sehingga protein pada susu akan
menggumpal dan membagi susu menjadi cair dan padatan (dadih).
Selanjutnya enzim renin akan mengubah gula laktosa dalam susu
menjadi asam dan protein yang ada pada dadih. Dadih inilah yang akan
diproses lebih lanjut melalui proses pematangan dan pengemasan
sehingga terbentuk olahan makanan yang dikenal dengan keju

4
c. Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang
dibantu oleh yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang
ditambah pada adonan tepung dan akan menimbulkan proses
fermentasi. Proses ini akan menghasilkan gas karbondioksida dan
alkohol. Gas karbondioksida berperan dalam mengembangkan roti,
sedangkan alkohol akan berkontribusi dalam menghasilkan aroma dan
memberi rasa pada roti. Adonan akan tampak lebih mengembang dan
membesar pada saat adonan dimasukkan ke oven, karena gas akan
mengembang pada suhu tinggi.
d. Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang
terbuat dari kacang kedelai. Pada tahap awal kedelai akan difermentasi
dengan menggunakan jamur Aspergillus wentii. Tahap selanjutnya
kedelai yang sudah difermentasikan akan dikeringkan dan direndam di
dalam larutan garam. Pembuatan kecap dilakukan melalui proses
perendaman kedelai dengan larutan garam, sehingga pembuatan kecap
dinamakan fermentasi garam. Jamur Aspergillus wentii akan
merombak protein menjadi asam-asam amino, komponen rasa, asam,
dan aroma khas.
e. Tempe
Tempe adalah makanan tradisional khas Indonesia yang sering
dikonsumsi menjadi salah satu makanan favorit. Pada dasarnya proses
produksi tempe ini menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi
dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus pada biji kedelai. Pada proses pertumbuhan, jamur akan
menghasilkan benang-benang yang disebut dengan hifa. Benang-
benang itu mengakibatkan biji-bijian kedelai saling terikat dan
membentuk struktur yang kompak. Pada waktu pertumbuhan jamur,
jamur juga akan membuat suatu enzim protease yang dapat

5
menguraikan protein kompleks yang ada pada kedelai menjadi asam
amino yang lebih mudah dicerna oleh tubuh kita.
f. Cuka
Bahan dasar pada proses pembuatan cuka adalah etanol yang
dihasilkan oleh fermentasi Anaerob oleh ragi. Oleh bakteri asam asetat,
seperti Acetobacter dan Gluconobacter, etanol akan dioksidasi menjadi
asam asetat.

2. Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha
pemenuhan kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam
bidang pertanian diantaranya adalah:
a. Kultur Jaringan
Kultur artinya pembudidayaan, sedangkan jaringan artinya
sekelompok sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama.
Dengan demikian kultur jaringan berarti membudidayakan suatu
jaringan makhluk hidup menjadi individu baru yang mempunyai sifat
sama seperti induknya.
Pelaksanaan teknik kultur jaringan tumbuhan dilakukan
berdasarkan teori sel sebagaimana yang dikemukakan oleh Scleiden
dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan totipotensi.
Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian mana
saja sel tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang
sesuai, akan tumbuh menjadi tumbuhan yang sempurna.
Kultur jaringan akan lebih besar keberhasilannya apabila
menggunakan jaringan meristem. Jaringan meristem adalah jaringan
yang terdiri dari sel-sel yang selalu membelah, dindingnya tipis, belum
mempunyai penebalan dari zat pectin, plasmanya penuh, dan
Vakuolanya kecil.
b. Pembastaran
Pembastaran atau persilangan merupakan perkawinan antara dua
individu tanaman yang berbeda varietas, tetapi masih dalam satu

6
spesies. Pembastaran merupakan cara yang sederhana, murah, dan
paling mudah untuk menghasilkan tanaman pangan varietas unggul.
Contoh, padi varietas X yang memiliki produksi gabah tinggi dan tidak
cepat rebah dikawinkan dengan padi varietas Y yang memiliki sifat
tahan hama dan umur panen pendek. Dari perkawinan ini, dapat
dihasilkan padi varietas baru yang memiliki sifat perpaduan dari
keduanya, yaitu produksi gabah tinggi, tahan hama, tidak cepat rebah,
dan umur panen pendek.
c. Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan
tanah sebagai media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di
dalam pot atau wadah lainnya yang menggunakan air atau bahan yang
bersifat porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons,
sabut kelapa, arang kayu, dan sebagainya. Contoh bioteknologi
konvensional yang lain dalam bidang pertanian adalah penyeleksian
tanaman jenis mustard alami oleh manusia, menghasilkan tanaman,
kolabri, brokoli, kubis, dan kembang kol.

3. Bidang Industri
Penerapan bioteknologi konvensional di bidang industri di
antaranya adalah teknik Bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan
limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi
limbah yang kurang berbahaya. Bioremediasi ini juga melibatkan mikroba
tertentu, diantaranya Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida.
Caranya dengan melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik
yang tercemar.

4. Bidang Pengobatan
Beberapa contoh bioteknologi tradisional di bidang pengobatan,
misalnya antibiotik Penisilin yang digunakan untuk pengobatan, diisolasi
dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan mikroorganisme yang
toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk meningkatkan imunitas.

7
5. Bidang Peternakan
Bioteknologi tradisional di bidang peternakan, misalnya pada
domba ankon yang merupakan domba berkaki pendek dan bengkok,
sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang diseleksi oleh manusia
agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih banyak.

2) Bioteknologi Modern
Peningkatan jumlah penduduk berpengaruh terhadap meningkatnya
kebutuhan pangan. Produksi pangan dengan cara tradisional tidak lagi
memadai untuk memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat. Hal
ini menuntut para ilmuwan untuk mencari solusi dalam memproduksi
bahan pangan dengan cara yang lebih baik. Penerapan bioteknologi dalam
produksi bahan pangan menjadi solusi terbaik saat ini. Bioteknologi
berpotensi meningkatkan produksi tanaman budidaya dan mengurangi
pemakaian bahan kimia berbahaya seperti pupuk dan pestisida. Dalam
upaya pemenuhan kebutuhan tesebut para ilmuwan mengembangkan
bioteknologi modern.
Dalam bioteknologi modern, orang berupaya untuk dapat
menghasilkan produk dalam jumlah besar secara efektif dan efisien,
dengan menggunakan peralatan canggih. Dalam bioteknologi modern
selain menggunakan mikroorganisme juga dapat menggunakan bagian-
bagian tubuh mikroorganisme, tumbuhan, dan hewan.
Bioteknologi modern dalam produksi pangan dilakukan dengan
menerapkan teknik rekayasa genetik. Rekayasa genetik adalah kegiatan
manipulasi gen untuk mendapatkan produk baru dengan cara membuat
DNA baru. Manipulasi materi genetik dilakukan dengan cara menambah
atau menghilangkan gen tertentu. Salah satu produk hasil rekayasa genetik
adalah dengan membuat organisme transgenik. Melalui teknik rekayasa
genetik, para ahli bidang bioteknologi dapat menyusun pola gen
sedemikian rupa sehingga menghasilkan organisme yang sifat-sifatnya
sesuai dengan kebutuhan. Teknik ini dikenal juga dengan istilah DNA

8
rekombinan, yaitu proses mengkombinasikan DNA suatu organisme ke
organisme lain. Pengaturan pola genetik ini melibatkan penggunaan gen
organisme lain yang disisipkan ke pita DNA organisme tertentu.
Organisme yang menggunakan bagian gen organisme lain di dalam
tubuhnya dikenal dengan istilah organisme transgenik.
1. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami
perubahan susunan informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman
transgenik ini merupakan suatu alternatif agar tanaman tahan terhadap
hama sehingga hasil panen dapat melimpah. Bahkan, tanaman juga dapat
direkayasa agar mampu membunuh hama yang menyerang tumbuhan
tersebut. Untuk membuat suatu tanaman transgenik, pertama-tama
dilakukan identifikasi atau pencarian gen yang akan menghasilkan sifat
tertentu (sifat yang diinginkan).
Gen yang diinginkan dapat diambil dari tanaman lain, hewan,
cendawan, atau bakteri. Setelah gen yang diinginkan didapat maka
dilakukan perbanyakan gen yang disebut dengan istilah kloning gen. Pada
tahapan kloning gen, DNA asing akan dimasukkan ke dalam vektor
kloning (agen pembawa DNA), contohnya plasmid (DNA yang digunakan
untuk transfer gen).
Kemudian, vektor kloning akan dimasukkan ke dalam bakteri
sehingga DNA dapat diperbanyak seiring dengan perkembangbiakan
bakteri tersebut. Apabila gen yang diinginkan telah diperbanyak dalam
jumlah yang cukup maka akan dilakukan transfer gen asing tersebut ke
dalam sel tumbuhan yang berasal dari bagian tertentu, salah satunya adalah
bagian daun.
Transfer gen ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, yaitu
metode senjata gen, metode transformasi DNA yang diperantarai bakteri
Agrobacterium tumefaciens, dan Elektroporasi (metode transfer DNA
dengan bantuan listrik).

9
Beberapa tanaman transgenik telah diaplikasikan untuk
menghasilkan tiga macam sifat unggul, yaitu tahan hama, tahan herbisida,
dan buah yang dihasilkan tidak mudah busuk.
2. Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik.
Pada awalnya hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan
untuk menemukan jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara
penanggulangannya. Perkembangan selanjutnya,
Penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan bertujuan untuk
menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging yang
berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan
sebagainya.
Bioteknologi modern mempunyai peranan penting dalam bidang
kedokteran sehingga semakin menonjol setelah adanya penelitian dan
penerapan ilmiah. Bioteknologi modern dibidang kedokteran hampir sama
dengan di bioteknologi konvensional tetapi hasilnya jauh lebih banyak dan
lebih terjamin menggunakan bioteknologi modern karena dibantu oleh
alat-alat canggih lainnya misalnya pembuatan antibodi monoklonal,
vaksin, antibiotika, dan Hormon.
Bioteknologi modern adalah bioteknologi yang menghasilkan jasa
dan barang dengan menggunakan rekayasa genetika berupa DNA
rekombinan. Sekedar informasi DNA rekombinan adalah proses
pemutusan dan penyambungan DNA.
Caranya adalah dengan melakukan kloning fungsi sel dan kultur
jaringan. Dilihat dari perkembangannya, hasil bioteknologi ini masih
dalam kategori terarah. Selain itu, hasilnya juga sangat memuaskan dan
dapat dikendalikan sepenuhnya dengan baik.
Bioteknologi di zaman modern seperti sekarang ini memungkinkan
manusia untuk melakukan manipulasi genetik. Teknik manipulasi seperti
ini memang mulai berkembang semenjak banyak ilmuan yang sukses
memanipulasi genetik secara in vitro.

10
Bioteknologi jenis ini lebih mengeksploitasi proses biologi demi
kepentingan industri. Contohnya saja adalah pembuatan antibiotik,
produksi hormon, adanya semangka tanpa biji, dan lain sebagainya.
Beberapa contoh dari bioteknologi modern
1) Bibit tanaman yang seragam
Bibit ini diperoleh melalui teknik kultur jaringan. Dengan teknik
kultur jaringan ini dapat dihasilkan atau diproduksi bibit tanaman yang
seragam dalam kuota yang besar.
Beberapa contoh tanaman yang sudah dihasilkan melalui kultur
jaringan diantaranya adalah Papaver somniferum yang menghasilkan
kodein untuk penghilang rasa nyeri, Jasminum sp yang menghasilkan
jasmine yang dapat digunakan sebagai bahan parfum aroma melati.
2) Antibodi monoclonal
Antibodi monoklonal ini masih sejenis dengan antibodi yang
diproduksi dengan cara penggabungan ( fusi ) dua jenis sel yang
berbeda atau sama. Teknik ini sering dikenal dengan sebutan teknologi
hibridoma atau DNA rekombinan.
3) Bayi tabung
Bayi tabung adalah suatu metode untuk mengatasi masalah
kemandulan agar dapat keturunan. Biasanya metode ini di lakukan
ketika metode lainnya tidak berhasil. Proses bayi tabung terdiri dari
pengendalian proses ovulasi secara hormonal, serta pemindahan sel
telur dari ovarium yang dibuahi oleh sel sperma dalam sebuah medium
cair, sehingga terjadi pembuahan.
4) Hormon insulin
Hormon insulin adalah hormon yang disekresikan oleh kelenjar
pankreas melalui aliran darah. Hormon insulin berperan dalam
menjaga kestabilan kadar gula dalam pembuluh darah. Hormon insulin
diperoleh melalui teknologi plasmid dalam rekayasa genetik.
5) Domba dolly

11
Domba Dolly ini dihasilkan melalui kloning yaitu transfer inti sel
autosom atau diploid ke dalam ovum atau haploid yang sudah diambil
inti telurnya.
6) Tanaman kebal hama
Tanaman Kebal Hama adalah tumbuh-tumbuhan yang telah disisipi
gen penghasil senyawa endotoksin dari Bacillus thuringiensis. Dengan
senyawa ini maka Tanaman akan kebal terhadap hama penyakit. Hama
dan penyakit pada tumbuhan bisa anda jadikan sebagai informasi
tambahan.
7) Hormon Bovine Somatotrophin (BST)
Bovine Somatotrophin adalah hormon pertumbuhan untuk hewan
dari hasil rekayasa genetik.
8) Vaksin malaria
Vaksin ini dihasilkan dari rekayasa genetik dengan memanfaatkan
DNA virus cacar air yang kurang aktif

C. Prinsip Dasar Bioteknologi

Sesuai dengan definisi dari bioteknologi itu sendiri, maka prinsip dasar dari
bioteknologi adalah memanipulasi ataumerekayasa bahan hayati dengan unsur
teknologi untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang dapat diperguna-kan
bagi kebutuhan manusia.

D. Manfaat Bioteknologi

Manfaat bioteknologi dalam kehidupan manusia antara lain:

 Menghasilkan obat-obatan yang lebih efektif dan murah. Salah satu


contohnya pembuatan hormon insulin dari isolasi gen Bekteri E. coli.
 Menghasilkan antibiotik untuk membunuh penyakit yang berbahaya.
 Mengurangi pencemaran lingkungan, beberapa bakteri yang dapat
membantu daur ulang

12
 Meningkatkan hasil produksi pertanian dari tanaman transgenik karena
tanaman ini memiliki daya tahan tinggi terhadap kondisi lingkungan yang
ekstrim dan tidak mudah diserang oleh hama.

E. Kelebihan/Manfaat Bioteknologi Konvensional

 Meningkatkan nilai gizi dari produk makanan dan minuman.


 Menciptakan sumber makanan baru, misalnya air kelapa menjadi nata de
coco.
 Dapat membuat makanan lebih tahan lama, misalnya asinan.
 Biaya yang diperlukan lebih murah
 Kelebihan dan Kekurangan Bioteknologi Modern
 Di bidang pertanian dan peternakan, bioteknologi modern dapat
menciptakan bibit unggul yang akan memberikan produk bermutu tinggi
secara kualitas dan kuantitas , meningkatnya sifat resistensi tanaman
terhadap hama dan penyakit tanaman.
 Di bidang Lingkungan dan pelestarian, bioteknologi modern dapat
mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan
teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa
dilestarikan.
 Di bidang kesehatan, mampu menciptakan produk obat untuk penyakit.
Seperti penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin,
antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
 Di bidang industri, Bioteknologi modern dapat menciptakan pemberantas
hama secara biologis (seperti Bacillus thuringensis) dan tanaman tahan
hama yang dalam tubuhnya disisipkan gen bakteri.
 Di bidang pertambangan, bioteknologi modern dapat digunakan untuk
pengolahan biji besi membantu manusia mengatasi masalah sumber daya
energi.

F. Kerugian dan Dampak Bioteknologi Modern

13
Ada masyarakat yang menganggap bahwa menyisipkan gen makluk hidup ke
makhluk hidup lain bertentangan dengan nilai budaya dan melanggar hukum alam

 Penyisipan gen babi ke dalam buah semangka bisa membawa konsekuensi


bagi penganut agama tertentu.
 Menimbulkan kesenjangan antara negara/ perusahaan yang memanfaatkan
bioteknologi dengan yang belum memanfaatkan bioteknologi.
 Pelepasan organisme transgenik ke alam dapat merusak keseimbangan
alam dan kelestarian organisme.
 Dapat menyebabkan pencemaran biologi, karena jika makhluk hidup
transgenik lepas ke alam bebas dan kawin dengan makhluk normal bisa
menghasilkan keturunan yang mutan.

G. Dampak Positif Bioteknologi

 Beberapa dampak positip, akibat baik, hal-hal yang menguntungkan dari


perkembangan bioteknologi hingga saat ini, antara lain :
 Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit
tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama meningkatnya produk-
produk ( baik kualitas maupun kuantitas ) pertanian , perkebunan,
peternakan maupun perikanan. Dengan temuan bibit unggul.
 Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan
tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, keju.
 Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan
logam ( biohidrometalurgi )
 Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan,
Seperti : bacteri pemakan plastik dan parafin, bacteri penghasil bahan
plastik biodegradable,
 Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi. Misalnya:
bioethanol, biogas

14
 Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit
tertentu. Misalnya : penyakit kelainan genetis dg terapi gen, hormon
insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, vaksin.
 Mengatasi masalah pelestarian species langka dan hampir punah. Dengan
teknologi transplantasi nukleus, hewan / tumbuhan langka bisa dilestarikan

H. Dampak Negatif Bioteknologi


Akibat-akibat buruk yang bisa ditimbulkan oleh perkembangan bioteknologi
ini, antara lain :

 Munculnya pencemaran biologis, berupa penyebaran organisme transgenik


yang tak terkendali
 Gangguan keseimbangan ekosistem akibat perubahan dinamika populasi
 Kerusakan tatanan sosial masyarakat , ketika cloning pada manusia tidak
terkendali
 Tersingkirnya berbagai plasma nutfah alami / lokal. Flora dan fauna lokal
“terdesak” oleh kehadiran flora dan fauna transgenik.
 Menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan
bioteknologi dengan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama
 Timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman /
hewan transgenik
 Munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit
akibat pemanfaatan tanaman / hewan transgenik

I. Ciri-Ciri Bioteknologi Konvensional


Ciri-cirinya bioteknologi konvensional adalah dengan menggunakan cara-
cara/teknik sederhana, tanpa menggunakan alat-alat yang banyak atau rumit,
diproduksi dalam jumlah kecil serta tidak menggunakan metode/prinsip
ilmiah. Bioteknologi ini biasanya hanya menggunkan satu mikroorganisme
saja seperti bakteri dan fungi.

15
J. Ciri-Ciri Bioteknologi Modern
Ciri-cirinya bioteknologi modern adalah dengan menggunakan cara/teknik
yang modern/baik, dengan menggunakan alat-alat yang canggih atau
kompleks, diproduksi dalam jumlah yang besar serta menggunakan
metode/prinsip ilmiah. Bioteknologi ini selain menggunakan mikroorganisme
juga menggunakan bagian tubuh organisme lain seperti hewan atau tumbuhan.

16
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
 Bioteknologi merupakan teknologi pemanfaatan mikroorganisme untuk
menghasilkan produk yang berguna bagi manusia.
 Beberapa ahli yang mendefinisikan arti bioteknologi, antara lain : Bull
Etaf (1982), Smith (1981), Tri Wibowo (2001), dan Primrose ( 1987).
 Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
bioteknologi dibedakan menjadi dua jenis yaitu, bioteknologi
konvensional dan bioteknologi modern.
 Rekayasa genetika adalah suatu metode biokimiawi atau manipulasi gen,
dengan cara menyisipkan (insert) atau menggabungkan gen yang
dikehendaki ke dalam suatu organisme.
 Ciri atau sifat dari bioteknologi konvensional, antara lain : masih
menerapkan teknik-teknik biologi, bioteknologi, dan rekaya genetika yang
terbatas, masih menggunakan mikroorganisme seadanya, belum
mengembangkan teknik sampai tingkatan molekuler yang terarah, belum
sepenuhnya steril (bebas dari mikrobia yang tidak diinginkan), jumlah
produknya relatif sedikit, serta kualitasnya belum terjamin.
 Produk-produk lain dari bioteknologi konvensional, antara lain : bahan
bakar (metana, etana, dan propana), enzim (amilase, lipase, dan
proteinase), metabolit primer (asam-asam organik dan alkohol), metabolit
sekunder (zat warna dan antibiotik), dan asam amino (zat glutamat dan
lisin).
 Metode-metode mutakhir bioteknologi (currents methods of
biotechnology), antara lain : kultur jaringan dan rekayasa genetika
(teknologi DNA rekombinan, transplantasi nukleus, kloning, dan teknologi
hibridoma).
 Kultur jaringan merupakan suatu teknik atau metode untuk mengisolasi
bagian-bagian tanaman (sel, jaringan, atau organ seperti akar, batang,
daun, dan pucuk) kemudian menumbuhkan bagian tersebut secara aseptis

17
(teknik untuk mendapatkan kondisi suci hama) di dalam atau di atas
medium budidaya (in vitro). Dengan demikian, bagian-bagian tanaman
tersebut dapat memperbanyak diri dan akan menjadi tanaman lengkap
kembali.
 Transplantasi atau pemindahan nukleus dari satu sel ke sel yang lain dapat
menghasilkan individu yang baru.
 Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan atau individu
yang identik secara genetik dengan induknya.
 Teknologi hibridoma adalah suatu metode penggabungan (fusi) dua
macam sel dari organisme yang sama atau berbeda untuk mendapatkan sel
hibrid (hibridoma) yang mempunyai kombinasi kedua sifat tersebut.
 Mikroorganisme yang dikembangkan dalam bioteknologi mampu
mengubah bahan mentah menjadi memiliki nilai tambah lebih tinggi,
misalnya pada pembuatan makanan dan mengubah bahan pangan,
pembuatan obat-obatan, membasmi hama tanaman, menanggulangi
masalah pencemaran, dan pemisahan bijih logam.
 Bioteknologi menghasilkan dampat positif dan negatif pada sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
 Dampak positif bioteknologi, antara lain : menghasilkan pembasmi hama
tanaman, menghasilkan tanaman pengikat nitrogen, berperan dalam
pengelolaan limbah, dalam pemisahan logam dari bijihnya, dan
menghasilkan bayi tabung.
 Dampak negatif bioteknologi, antara lain : mengancam kelestarian alam,
menghasilkan gulma gulma super, serta dapat mengancam kesehatan.

B. Saran
Saya sebagai penulis, menyadari bahwa makalah ini banayak sekali kesalahan
dan sangat jauh dari kesempurnaan. Tentunya, saya akan terus memperbaiki
makalah dengan mengacu pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dari pembaca tentang pembahasan
makalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://administrasingajar.blogspot.com/2019/08/rangkuman-materi-biologi-
bioteknologi.html?m=1

http://pelajaranbiologi-sma1.blogspot.com/2012/03/dampak-bioteknologi-bagi-
sains.html?m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/bioteknologi/

19

Anda mungkin juga menyukai