Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“Bioteknologi Fermentasi Singkong (Manihot esculenta)


dengan Mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae”

Guru Pembimbing

Dra. Rr. Hesni Herawati

Disusun Oleh :

R. Siti Nur Fitriyah (25)


Sabila Putri Cahyadi (27)
Ziyad Farhan Nur Roman (35)

KELAS XII MIPA 2


SMAN 2 BANGKALAN
TAHUN PELAJARAN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul
“Bioteknologi Fermentasi Singkong (Manihot Esculenta) dengan Mikroorganisme
Saccharomyces cerevisiae” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini yaitu untuk memenuhi tugas pada
mata pelajaran Biologi Semester II Bab X. Selain itu, laporan ini juga bertujuan
untuk menambah wawasan tentang bagaimana proses fermentasi singkong menjadi
tape yang dipengaruhi oleh mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Rr. Hesni
Herawati, selaku guru pengajar biologi yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai materi pada Bab Akhir Semester
II di kelas XII ini.
Terimakasih juga kepada seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dengan baik
dalam penelitian Bioteknologi ini. Kami menyadari bahwa laporan ini terdapat
banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga akhirnya laporan penelitian
ini dapat memberikan manfaat bagi bidang pendidikan dan penerapan di lapangan
serta bisa dikembangkan lagi lebih lanjut.

Bangkalan, 5 Februari 2024

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 4

1.4 Metode ....................................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 5

2.1.1 Bioteknologi ................................................................................ 5


2.1.2 Fermentasi ................................................................................... 5-6
2.1.3 Tape ............................................................................................. 6-7
2.1.4 Ragi Tape .................................................................................... 7
BAB III METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Percobaan ................................................................... 8

3.2 Alat dan Bahan ........................................................................................... 8

3.2.1 Alat .............................................................................................. 8


3.2.2 Bahan .......................................................................................... 8
3.3 Langkah Kerja ............................................................................................ 8

BAB IV HASIL PERCOBAAN

4.1 Data Hasil Percobaan ................................................................................. 9

4.2 Hasil Percobaan .......................................................................................... 9

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

LAMPIRAN ..................................................................................................... 12-13


BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Bioteknologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menerapkan


prinsip ilmiah dengan memanfaatkan makhluk hidup itu sendiri untuk
menghasilkan produk berupa barang atau jasa yang bermanfaat bagi manusia.
Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi konvensional
(tradisional) dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan
bioteknologi modern biasanya menggunakan teknologi.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis


pengolahan makanan yang cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di
tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya akan produk-produk pangan
hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing


lagi. Tape dibuat dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon).

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang


Saccharomyces cerevisiae yang bekerja dan menghasilkan tape.

1.2. Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang di atas, permasalahan yang dibahas


dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan


faktor- faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada Tape
Singkong?
2. Apa kegunaan Saccharomyces cerevisiae dalam proses pembuatan Tape
Singkong?

1.3. Tujuan

Tujuan penulisan laporan percobaan ini adalah :

1. Mendeskripsikan pengertian fermentasi makanan dan menyebutkan


faktor-faktor yang mendorong terjadinya fermentasi makanan pada Tape
Singkong.
2. Menjelaskan fungsi Saccharomyces cerevisiae dalam fermentasi Tape
Singkong.

1.4. Metode

Karya tulis ini dibuat dengan menggunakan metode langsung membuat


Tape Singkong (Metode Percobaan).
BAB II

LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka

2.1.1. Bioteknologi

Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme, misalnya


bakteri, ragi, dan jamur yang telah direkayasa untuk menghasilkan
suatu produk atau barang guna memenuhi kebutuhan dan
kesejahteraan manusia.

Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu bioteknologi


konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.

a. Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang


menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dan
lain-lain dalam proses pembuatannya. Contohnya adalah
pembuatan tape, tempe, susu, dll.
b. Bioteknologi Modern biasanya menggunakan teknologi
modern yang dapat membantu kita,seperti dalam proses
pengkloningan dan kultur jaringan. Contohnya adalah
rekayasa genetika, kloning, kultur jaringan, dll.

Ciri-ciri utama bioteknologi, yaitu :

➢ Adanya benda biologi (makhluk hidup) berupa


mikroorganisme tumbuhan atau hewan

➢ Adanya teknologi yang dipakai dan produk yangdihasilkan


berupa hasil ekstraksi dan pemurnian.

Perbedaan utama antara Bioteknologi Konvensional dengan


Bioteknologi Modern terletak pada teknologi yang diterapkan.
Bioteknologi Modern lebih terjamin keamanan dan kebersihannya
karena lebih memerhatikan standar kesehatan.

2.1.2. Fermentasi

Fermentasi adalah proses penguraian bahan organik oleh


mikroorganisme dalam keadaan anaerob (tanpa oksigen).
Fermentasi sering kali digunakan dalam bidang bioteknologi.
Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, alkohol, asam
laktat, dan hidrogen. Gula dan Ragi dikenal sebagai bahan yang
umum dalam fermentasi. Ragi biasanya digunakan untuk
menghasilkan etanol dalam bahan pangan yang difermentasi.
Beberapa manfaat atau keuntungan yang dapat diperoleh dari
penggunaan proses fermentasi untuk proses produksi suatu produk
adalah dapat mengurangi zat antinutrisi, dapat meningkatkan
kandungan nutrisi, dapat meningkatkan kerja sistem pencernaan,
dapat meningkatan tingkat kesehatan (lebih menyehatkan), lebih
tahan lama, dan lebih awet, serta memiliki nilai jualyang lebih tinggi

2.1.3. Tape

Tape adalah makanan yang dihasilkan dari proses fermentasi


bahan pangan berkarbohidrat,seperti Singkong, oleh ragi. Tape
Singkong adalah tape yang terbuat dari bahan dasar Singkong.
Pembuatan tape singkong melibatkan umbi Singkong (Manihot
esculenta) tersebut sebagai substrat dan ragi tape jenis khamir
(Saccharomyces cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi singkong
yang telah dikukus.

Proses pembuatan tape harus dilakukan dengan baik untuk


menghasilkan kualitas warna, rasa, tekstur serta aroma khas tape
yang baik. Pembuatan tape singkong biasanya memerlukan waktu
antara 2 hingga 3 hari untuk proses fermentasinya.

Tape dapat menjaga tubuh kita hangat karena mengandung


alkohol. Tape juga dapat mencegah pengeroposan tulang
(osteoporosis) karena mengandung vitamin K. Tape juga
mengandung vitamin B1, B3, dan B12. Vitamin B1 berguna untuk
mengubah karbohidrat menjadi energi. Vitamin B3 berguna untuk
Kesehatan kulit, memperbaiki sistem pencernaan, serta membantu
mengubah makanan menjadi energi. Vitamin B12 berguna untuk
menjaga sel darah merah tetap sehat dan melindungi sel saraf,
mencegah penyakit jantung. Semua manfaat tersebut terkandung di
dalam tape.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembuatan tape, yaitu :

➢ Suhu

Suhu yang digunakan dalam fermentasi akan


mempengaruhi mikroba yang berperan dalam proses
fermentasi, suhu optimal untuk fermentasi tape yaitu 350C–
400C.

➢ Keasaman

Tingkat keasaman sangat berpengaruh dalam


perkembangan bakteri. Kondisi keasaman yang baik untuk
pertumbuhan bakteri adalah 3,5 - 5,5.
➢ Oksigen

Derajat aerobiosis adalah merupakan faktor utama


dalam pengendalian fermentasi, oksigen harus dibatasi pada
fermentasi tape agar tercipta suasana fermentasi anaerob.

➢ Ragi.

Ragi yang digunakan dapat mempengaruhi hasil


yang akan diperoleh dikarenakan ragi yang digunakan bisa
tidak menggunakan kultur murni yaitu dengan penambahan
beras.
Jumlah ragi yang diberikan juga dapat
mempengaruhi apabila ragi yang diberikan terlalu banyak
maka dapat membuat tape tersebut sangat lunak.

2.1.4. Ragi Tape

Ragi merupakan zat yang bisa dimanfaatkan untuk


fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme seperti
Saccharomyces cerevisiae.
Khamir Saccharomyces cerivisiae yang berfungsi mengubah
karbohidrat (pati) menjadi gula dan alkohol. Proses tersebut juga
menyebabkan tekstur tape menjadi lunak dan empuk.
Ada dua jenis ragi tape yang dijual di pasaran, yakni ragi
kering dan padat. Ragi Kering berbentuk butiran-butiran kecil dan
ada juga yang berupa bubuk halus dan berwarna kecoklatan,
digunakan dalam pembuatan kue. Sedangkan Ragi Padat bentuknya
bulat pipih dan sering digunakan dalam pembuatan tape.
Selama pembuatan tape terjadi fermentasi amilum menjadi
glukosa, glukosa menjadi alkohol, bila terlalu lama alkohol akan
berubah menjadi cuka yang terjadi karena kerja enzim-enzim pada
sel-sel ragi.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Waktu dan Tempat Percobaan
Waktu percobaan, yaitu pada Sabtu, 3 Februari 2024.. Percobaan ini
bertempat di rumah salah satu anggota kelompok, yaitu rumah Sabila Putri
Cahyadi.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
▪ 2 Baskom
▪ Panci Kukus
▪ Pisau
▪ Talenan
▪ Kompor
▪ Kain
▪ Garpu
▪ Piring
▪ Penyaring
▪ Tumbukan (ulekan)

3.2.2. Bahan
▪ 1 Kg Singkong
▪ Daun Pisang
▪ Ragi Tape
▪ Air

3.3. Langkah Kerja


Urutan langkah kerja dalam percobaan ini sebagai berikut, yaitu :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mengupas singkong dari kulitnya hingga bersih.
3. Memotong singkong menjadi bagian bagian kecil.
4. Mencuci singkong hingga bersih menggunakan air yang mengalir.
5. Mengukus singkong sekitar 30 menit hingga matang.
6. Mengeluarkan singkong dari panci kukusan dan mendinginkannya.
7. Menyiapkan baskom yang dilapisi daun pisang.
8. Menaburkan ragi merata pada daun pisang.
9. Menata singkong dalam baskom.
10. Menaburkan ragi ke singkong sedikit demi sedikit hingga merata.
11. Menutup singkong dengan daun pisang dengan rapat dan tunggu selama
tiga hari.
12. Setelah tiga hari, singkong akan berfermentasi menjadi hangat dan tape
siap dinikmati.
13. Memasukkan sebagian tape ke dalam lemari es untuk menghambat
fermentasi.
BAB IV

HASIL PERCOBAAN
4.1. Data Hasil Percobaan

SEBELUM DIBERI RAGI SETELAH DIBERI RAGI


BAHAN
TEKSTUR RASA TEKSTUR RASA

LUNAK MANIS
SINGKONG KERAS TAWAR
BERAIR ASAM

4.2. Hasil Percobaan

Setelah didiamkan di tempat tertutup selama 3 hari, fermentasi tape


berhasil, ragi bekerja dengan sangat baik. Dalam proses fermentasinya, kita
wajib memperhatikan hal-hal yang harus dilakukan yaitu tidak memerlukan
oksigen, sehingga wadah harus tertutup rapat tidak boleh dibuka. Semakin
lama didiamkan proses fermentasi akan terus berlanjut yang akan
memengaruhi kadar alcohol pada air tape yang akan semakin masam dan
dapat membusuk.
BAB V

PENUTUP
5.1. Kesimpulan

Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional


(tradisional) karena masih menggunakan cara-cara yang terbatas. Pada proses
pembuatan tape, Saccharomyces cerevisiae akan memakan glukosa yang ada
di dalam singkong sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga
singkong akan menjadi lunak, dan juga akan mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana.
Oleh karena itu, tape terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa
diberi gula sebelumnya.

Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada


ragi Saccharomyces cereviceae tidak pecah apabila terdapat oksigen yang
mengganggu proses pemecahan enzim tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
▪ Buku Catatan Biologi.
▪ Journal Unhas. “PENGARUH KONSENTRASI RAGI PADA PEMBUATAN
TAPE KETAN”
▪ Bukhori R, “FERMENTASI TAPE”
LAMPIRAN
▪ Alat dan Bahan

▪ Potong dan Cuci

▪ Mengukus Singkong

▪ Mendinginkan Singkong
▪ Menumbuk Ragi

▪ Menaburkan dan Menata Singkong dalam Baskom

▪ Tape Singkong Jadi

Anda mungkin juga menyukai