Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

BIOTEKNOLOGI

Oleh :

Vernanda Abimantrana (35)


Kelas : XII IPA 5

SMA NEGERI 3 PURWOKERTO

KATA PENGNTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga terselesainya makalah
yang mengenai fermentasi pada tape singkong. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan
secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini
membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape singkong dan
manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi makanan. “ Tak ada gading
yang tak retak ” itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu masih mempunyai
banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya guru mata
pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan
saya di bidang ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai
makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Purwokerto, 9 Febuari 2015

Penyusun,

Vernanda Abimantrana

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR...................................................................................................................1
DAFTAR
ISI................................................................................................................................2
BAB I
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................................................3
1.2 Rumusan
Masalah................................................................................................................3
1.3 Tujuan
Praktikum.................................................................................................................3
BAB II LANDASAN
TEORI.......................................................................................................4
2.1 Pengertian
Bioteknologi............................................................................................... 4
2.2 Pengertian
Fermentasi................................................................................................. 4
2.3 Pengertian Tape
Singkong........................................................................................... 5

BAB III METODE


PENELITIAN............................................................................................... 6
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian..................................................................................... 6
3.2
Variabel........................................................................................................................ 6
3.3 Alat dan
Bahan............................................................................................................ 6
3.4 Langkah
Kerja.............................................................................................................. 7

BAB IV HASIL DAN


PEMBAHASAN....................................................................................... 9

BAB V HASIL PENYAJIAN DAN PENILAIAN DALAM PENGOLAHAN TAPE


SINGKONG……… 10

BAB VI KESIMPULAN DAN


SARAN......................................................................................... 11
5.1
Kesimpulan.................................................................................................................. 11
5.2
Saran........................................................................................................................... 1
1

PENUTUP...........................................................................................................................
. 12
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………………………………. 1
3
BIODATA…………………………………………………………………………………………
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang
dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern
biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang
cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya
akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari
beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti tempe
atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor
sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga, Pichia
burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp. dan
Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan tape.

1.2 Rumusan Masalah


 Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3Tujuan Praktikum
 Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
 Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
 Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan
logos (ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah
dan rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme
maupun menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan
juga,Bioteknologi adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara
terpadu untuk menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.
Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi
konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan
salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih
secara tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai
contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses
berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan
kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi
antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi


Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang tidak memiliki akseptor
elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer
di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa Barat,
tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan
yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan

Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan
bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis fibuligera.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1Waktu dan Tempat Penelitian
 Waktu : Jum’at, 6 Febuari 2015
 Tempat : Rumah Vernanda Abimantrana dan Ahmad Yahya A

3.2 Variabel
 Variabel Bebas : Penggunaan dan kualitas ragi.
 Variabel Kontrol : Kelembapan udara, suhu dan waktu yang dibutuhkan
dalam proses fermentasi.
 Variable Terikat : Singkong.

3.3 Alat dan Bahan


a. Bahan
 Singkong  Daun pisang

*ada foto teman saya yg coeg :v

 Ragi  Air
b. Alat

 Panci  Ceting atau

baskom

Pisau Kain Lap


Sendok dan Garpu Kompor

Penyaring dan piring


3.4 Langkah Kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.


2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai kira-kira terisi
seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾
matang, kira-kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian
didinginkan.
8. Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong
menjadi tape. Wadah itu terdiri dari ceting yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan
ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini
harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari hingga sudah terasa
lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.

Contoh gambar dalam langkah kerja ke 10-11


Contoh hasil yang sudah jadi:

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur
yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa
dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam
organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan dan
produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP

Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.

BAB V
HASIL PENYAJIAN DAN PENILAIAN DALAM PENGOLAHAN TAPE
SINGKONG

Menyajikan hidangan tapai dengan olahan variasi yaitu dengan Bolu Tapai:
*Jangan ngiler yaa ^___^

Keterangan:
Roti Bolu yang didalamnya terdapat tapai (tapai hasil fermentasi yang dilapisi dengan adonan
roti bolu)

Penilaian Uji Rasa dari:

NO Nama Skor Saran & komentar


1 Bpk Agus 83 Enak
2 Bu Fatchatur Rochmah 91 Ini Enak terlihat profesional
3 Bu Sri Hartati 90 Enak, rasanya pas, nggak terlalu manis
4 Bu Elya Tati 90 Ini rotinya ngembang. Bagus.
5 Bu Purwanti Wahyu 90 Nggak membosankan manisnya pas.
6 Bu Nur Wuriyanti 80 Isi tapai dalam rotinya kurang , masih terasa rotinya
7 Bu Siti 90 Enak
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih


menggunakan cara-cara yang terbatas.

2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur tersebut
akan merubah glukosa menjadi alkohol.

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape
terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces
cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim
tersebut.

5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang terjadi
pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan tape ini ada
hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung secara sempurna.
Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah, proses fermentasi pada
singkong harus tertutup rapat.

6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan
kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut
supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

PENUTUP
Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali
kekurangan dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan
manfaat yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

 www.google.com
 www.wikipedia.com
 http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
 http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
 http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-tape_2862.html

Anda mungkin juga menyukai