a) Makanan / bahan pangan yang memberikan manfaat kesehatan diluar dari nilai gizinya. Konsep ini berasal dari Jepang pada tahun 1980an, karena pada kisaran tahun tsb, pemerintahan jepang mulai menyetujui makanan dengan manfaat yang terbukti meningkatkan kesehatan masyarakat, disebut panagn fungsional. Di Jepang, makanan fungsional diberi nama FOSHU (Food for Specified Health Uses), yaitu sebuah klaim bagi makanan yang diketahui secara ilmiah mengandung kom ponen yang mempunyai efek menguntungkan bagi kesehatan. b) Makanan Fungsional adalah makanan hasil olahan dari bahan baku hewani dan nabati yang fungsinya untuk : pemenuhan gizi, nutrisi, dan kesehatan. c) Makanan Fungsional berbeda dengan obat atau food supplement, pangan fungsional dapat dinikmati sebagaimana makanan pada umumnya, lezat dan bergizi untuk dikonsumsi tanpa dosis tertentu (Astawan,2011) d) Contoh makanan fungsional : Makanan tinggi antioksidan, seperti : buah – buahan, sayur-sayuran. Makanan yang diperkaya dengan vitamin, mineral, proiotik, dan serat. b) Pengertian Minuman Fungsional Minuman olahan dari bahan baku nabati yang memiliki kandungan gizi, vitamin, serat, dan probiotik. c) Persyaratan Makanan Fungsional menurut para pakar : a) Makanan harus berbentuk produk pangan (bukan berbentk bubuk,kapsul, atau tablet ) yang berasal dari bahan dasar alami. b) Makanan dapat dan layak dikonsumsi sebagai bagian dari menu sehari – hari terutama bagi pasien dalam masa penyembuhan. c) Memiliki fungsi tertentu pada saat dicerna.
d) Klasifikasi Makanan Fungsional
1. Pangan fungsional konvensional Makanan utuh alami yang kaya akan nutrisi penting seperti vitamin,mineral, antioksidan, dan lemak yang menyehatkan jantung. Contoh : buah dan sayur (kiwi,berry,brokoli,bayam) , biji dan kacang (almond,kacang mete), makanan fermentasi (yoghurt,kimchi,tempe), makanan laut (kolt dan salmon), bumbu dan rempah (jahe,kunyit,cabe rawit), minuman (kopi,teh hijau, teh hitam) 2. Pangan fungsional modifikasi Makanan yang telah difortifikasi denagn bahan tambahan. Contoh : susu, jus terfortifikasi vitamin c, sereal,granola. a) Berdasarkan sumber makanan , terbagi menjadi dua, yaitu : Makanan fungsional sayuran (anggur,kedelai,beras merah,tomat,dan abwang putih) Makanan fungsional hewani (daging,ikan,susu)
b) Berdasarkan cara pengolahan
1) Makanan Fungsional Alami
sudah disediakan secara alami tanpa perlu pengolahan dan dapat langsung dikonsumsi bagi yang membutuhkan, contohnya : sayuran dan buah – buahan. 2) Makanan Fungsional Tradisional Diproses secara tradisonal mengikuti cara pengolahan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Contoh : minuman kunyit asam,jamu,tempe dan tahu. 3) Makanan Fungsional Modern Makanan fungsional yang diolah secara modern dengan resep baru yang diriset dan diuji secara berkala. Contohnya : produk – produk makanan atau suplemen makanan yang ditujukan khusus untuk penderita diabetes yang dapat dengan mudah ditemukan di pasaran.
Manfaat Pangan Fungsional
Mencegah defisiensi zat gizi Melindungi daro penyakit Meningkatkan tumbuh kembang Menjaga keteraturan kondisi ritme tubuh manusia. Mempercepat proses pengobatan pada berbagai macam penyakit Memperlambat proses penuaan Tugas
Minuman yang mengandung jahe, yaitu Wedang jahe
Wedang jahe merupakan minuman tradisional yang diturunkan turun menurun. Minuman ini, biasanya dihidangkan pada musim hujan untuk mengusir hawa dingin. Wedang berasal dari bahasa jawa yang artinya “minuman jahe”. Cara membuatnya mudah sekali, yaitu : Jahe dipukul/digeprek, dipadukan dengan gula jawa, gula pasir, madu atau gula batu dalam sebuah gelas bercampur air panas. Wedang jahe disajikan selagi panas. Seiring perkembangan zaman, masyarakat menggunakan jahe bubuk sebagai bahan umum wedang jahe. Tinggal menambah gula dan air panas. Jahe juga bisa ditambah rempah lain seperti batang sereh, cengkih, kayu manis dan daun pandan. Biasanya wedang jahe menjadi minuman pendamping kudapan atau kue kering. Nutrisi wedang jahe , bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah flu, mengobati sakit kepala hingga menurunkan berat badan.