Anda di halaman 1dari 7

POLIMER

Makalah

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahan Teknik


Dosen pengampu
Dr. Heri Yudiono, S.Pd., MT.
Oleh

Nama : Resha Oktavian Risanto


NIM : 5201419035
Program Studi : Pendidikan Teknik Mesin

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Selama tahun-tahun terakhir penggunaan bahan polimer telah digunakan di setiap


aspek kehidupan kita. Tingkat penggunaan polimer sudah sangat tinggi sebagian besar
peralatan dan perlengkapan di sekitar kita menggunakan atau mengandung polimer,
terutama polimer buatan, seperti plastik dan serat buatan. Pada zaman dulu sebelum
dikenal polimer sintetik sudah ada polimer alam seperti kapas, wool, dan damar. .
Sepertinya, kita akan sulit membayangkan bagaimana dunia saat ini tanpa adanya bahan
polimer yang sudah menjadi bahan utama berbagai benda saat ini. Polimer sintetik mulai
dikenal tahun 1925, dan mulai berkembang pesat. Beberapa polimer sintetis yang terdapat
di sekitar kita antara lain serat tekstil nilon dan polyester, plastik, dan karet yang sering
kita jumpai. Produk polimer dapat dibuat melalui sintesa bahan kimia maupun alami
melalui reaksi polimerisasi. Proses pembuatan polimer buatan yang dapat dimanipulasi
berdasarkan ikatan dan monomer menjadikan terdapat berbagai jenis polimer. Setiap jenis
polimer juga memiliki berbagai sifat khas yang membedakan antara masing-masing
polimer satu dengan yang lain. Dalam makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai
polimer.

1.2 Rumusan Masalah


1) Bagaimana penjelasan tentang definisi polimer?
2) Bagaimana reaksi pembentukan polimer?
3) Bagaimana penggolongkan polimer?
4) Bagaimana dengan macam-macam polimer?
5) Bagaimana kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
1) Mengetahui definisi polimer.
2) Mengetahui penjelasan reaksi polimer.
3) Mengetahui penggolongan polimer.
4) Mengetahui macam-macam polimer
5) Mengetahui penggunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari

1.4 Manfaat
1) Dapat mengetahui definisi polimer.
2) Dapat menjelaskan reaksi pembentukan polimer.
3) Dapat memahami penggolongan polimer.
4) Dapat mengetahui apa saja macam-macam polimer.
5) Dapat mengetahui penggunaan polimer di kehidupan sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polimer

Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu “poly” yang berarti banyak atau majemuk dan
“meros” yang berarti bagian. Secara lengkap polimer dapat diartikan rantai berulang dari
atom yang panjang, terbentuk dari pengikat yang berupa molekul identik yang disebut
monomer. Contoh yang paling populer dari polimer adalah plastik dan DNA. Polimer
didefinisikan sebagai substansi yang terdiri dari molekul-molekul yang menyertakan
rangkaian satu atau lebih dari satu unit monomer. Monomer-monomer ini serupa sehingga
molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal inilah
yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul-molekul biasa
meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal sebagai materi yang
bersifat non-konduktif atau isolator.

2.2 Reaksi Polimer

Reaksi pembentukan polimer dari monomernya disebut reaksi polimerisasi. Reaksi


polimerisasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

Polimerisasi adisi

Polimerisasi adisi umumnya terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan rangkap.
Umumnya monomer yang direaksikan dalam polimerisasi adisi adalah senyawa alkena dan
turunannya. Dari reaksi polimerisasi adisi dihasilkan polimer adisi sebagai produk tunggal.
Contoh reaksi polimerisasi adisi:

a. Pembentukan polietilena (PE) dari etena

b. Pembentukan PVC dari vinil klorida


Polimerisasi kondensasi

Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan dari monomer dengan reaksi kimia


yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer. Polimerisasi ini
terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai setidaknya dua gugus fungsi reaktif.
Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan polimer dan juga molekul-molekul kecil,
seperti H2O, HCl, dan CH3OH. Polimer seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan
poliuretana disintesis melalui reaksi polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi
adisi:

a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol

2.3 Penggolongan Polimer


Penggolongan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan
berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi
pembentukannya.
a. Penggolongan Primer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, Daging, Telur, Wol, Sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam kadang-


kadangcepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet
alamtidak tahanterhadap minyak bensin atau minyak tanah serta lama terbuka di udara.
Contoh lain, sutera dan wolmerupakan senyawa protein bahan makanan bakteri, sehingga
wol dan sutera cepat rusak. Umumnyapolimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),
sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangatsukar mengembangkan fungsi polimer
alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupanmasyarakat sehari-hari.

2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan
harusdibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan
penelitian strukturmolekul alam guna mengembangkan polimer sintesisnya. Dari hasil
penelitian tersebut dihasilkanpolimer sintesis yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti
tinggi rendahnya titik lebur, kelenturandan kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat
kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang
diharapkan. Polimer sintesis yang telah dikembangkan gunakepentingan komersil,
misalnya pembentukan serat untuk benang kain dan produksi ban yangelastisterhadap
jalan raya. Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenispolimer
sintesis untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
No Polimer Monomer Terdapat pada

1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik

2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik

3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai

4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air

Wajan atau panci anti

5. Teflon Tetrafluroetena lengket

Pipa rekam magnetik, kain

6. Dakron Metil tereftalat dan etilene glikol atau tekstil (wol sintetis)

7. Nilon Asam adipat dan heksametilena diamin Tekstil

8. Polibutadiena Butadiena Ban motor

9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil

10. Melamin Fenol frmaldehida Piring dan gelas melamin

11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol sekunder Penyalut cat (cat epoksi)
b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimerdankopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan
protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentukpolimer yang berikatan tunggal.

2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak
sejenis.Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsungdengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun
tanpa katalis strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah
untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih teratur
sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh
struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk polimerisasitanpa katalis) adalah
sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur molekul yang
terbentukakan beraturan. Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis)adalah sebagai berikut :
- Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n (Kopolimer blok)
- Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n (Kopolimer berseling)

c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan ataspolimer termoplas
(tidak tahan panas, seperti plastik) danpolimer termosting(tahan panas, seperti melamin).
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabiladipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali
(didaur ulang).Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

2) Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskantidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.

6. KESIMPULAN
Istilah polimer lebih populer menunjuk kepada plastik, tetapi polimer sebenarnya terdiri dari
banyak kelas material alami dan sintetik dengan sifat dan kegunaan yang beragam. Reaksi
pembentukan polimer dinamakan polimerisasi. Ada dua jenis polimerisasi yaitu polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Kertas diproduksi dari selulosa, sebuah polisakarida yang
terjadi secara alami yang ditemukan dalam tumbuhan. Contoh polimer yang paling terkenal
adalah plastik dan DNA. Mengapa plastik dan DNA dikatakan polimer? Itu dapat terlihat dari
struktur dan sifat benda tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang
digunakan merupakan polimer sintetis mulai dari kantong plastik untuk belanja, plastik
pembungkus makanan dan minuman, kemasan plastik, alat-alat listrik, alat-alat rumah tangga,
dan alat-alat elektronik.

Anda mungkin juga menyukai