Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“SIFAT DASAR KAYU DAN HUBUNGANNYA DENGAN TUJUAN


PENGGUNAANNYA”

Disusun Oleh:
FRANSISKUS ANNES
(M011231164)

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat, karunia, dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul "Sifat Dasar Kayu dan Hubungannya dengan Tujuan
Penggunaannya". Makalah ini disusun sebagai bagian dari tugas akademis dalam
rangka memahami lebih dalam mengenai sifat-sifat dasar kayu yang menjadi
bahan utama dalam berbagai aplikasi dan industri.

Dalam pembahasan kami, kami akan menguraikan bagaimana kekuatan


dan kekerasan kayu memengaruhi pilihan penggunaannya dalam konstruksi dan
pembuatan perkakas. Kami juga akan membahas ketahanan kayu terhadap faktor
lingkungan, termasuk kelembaban dan serangan organisme pengurai, serta
bagaimana hal ini relevan dalam industri perabotan dan konstruksi. Tidak kalah
penting, kami akan menjelaskan tentang kelenturan kayu dan bagaimana sifat ini
diterapkan dalam industri furnitur dan kreativitas seni rupa kayu.

Melalui makalah ini, kami berharap pembaca dapat memahami


kompleksitas sifat dasar kayu dan bagaimana sifat-sifat tersebut menjadi dasar
pertimbangan dalam memilih jenis kayu yang tepat untuk setiap tujuan.
Penggunaan kayu yang tepat tidak hanya berdampak pada keberlanjutan
lingkungan, tetapi juga pada efisiensi dan daya tahan produk yang dihasilkan.

Akhir kata, kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada


semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan selama penyusunan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat menambah pemahaman
kita tentang sifat dasar kayu serta hubungannya dengan tujuan penggunaannya.

Makassar, 27 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................ i


KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................ iii
BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1
A. Pengertian Kayu .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan ................................................................... 1
D. Metode .................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A.Sifat-sifat Kayu .................................................................. 3
B.Hubungan Dengan Tujuan Penggunaannya ........................ 6
BAB 3 PENUTUP ................................................................................ 7
A.Kesimpulan ........................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kayu adalah bagian dari batang, cabang, atau ranting tumbuhan yang
mengeras melalui proses lignifikasi atau pengayuan. Proses ini melibatkan
pengendapan lignin, yang memberikan kekuatan dan tahan terhadap tekanan.
Kayu memiliki serat-serat dan sel-sel yang memberikan sifat mekanik yang
beragam, dan ini membuatnya bermanfaat dalam berbagai aplikasi, termasuk
konstruksi, furnitur, kerajinan, dan banyak lagi. Jenis kayu bervariasi dan
memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk sifat fisik dan mekanik yang unik.
Penggunaan kayu telah meluas dalam sejarah manusia untuk memenuhi berbagai
keperluan.

B. Rumusan Masalah
1) Apa saja sifat dasar kayu yang memperngaruhi pilihan jenis kayu dan
tujuan penggunaanya dalam berbagai industry?
2) Bagaimana ketahanan dan kekerasan kayu berhubungan dengan pemilihan
jenis kayu untuk konstruksi dan pembuatan perkakas?
3) Bagaimana pengertian tentang sifat dasar kayu dapat dihubungkan dengan
tujuan penggunaannya, termasuk aspek keberlanjutan dan dampak
lingkungan?
4) Bagaimana sifat kelenturan kayu diaplikasikan dalam industry furniture
dan seni rupa kayu?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1) Menganalisis sifat dasar kayu
2) Menghubungkan sifat dasar kayu dengan tujuan penggunaannya
3) Meningkatkan kesadaran tentang keberagaman jenis kayu

1
D. Metode
1) Penentuan topic
2) Pencarian literatur
3) Seleksi literatur
4) Analisis literatur
5) Sintesis informasi
6) Penulisan makalah

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sifat-sifat Kayu
Sifat-sifat kayu adalah sifat-sifat spesifik kayu yang dihasilkan dari proses
pertumbuhan. Dengan demikian maka sifat-sifat kayu sangat beraneka ragam
karena selama proses pertumbuhannya dipengaruhi oleh banyak faktor:
Faktor-faktor tersebut adalah:

a. Asal atau lokasi tempat tumbuh (alam, tanaman, letak geografi, jenis baru)

b. Letak kayu di dalam satu batang (arah radial dan aksial, gubal dan teras, kayu
awal dan akhir, batang dan cabang)

c. Asalnya dari beberapa batang (umur, diameter)

d. Bentuk dan kondisi batang pohon (normal dan abnormal, kayu reaksi, adanya
mata kayu)

e. Kecepatan tumbuh pohon (riap, zat dalam kayu)

f. Pengaruh lingkungan (bonita, jenis tanah, iklim, hama dan penyakit, intensitas
matahari, lebar tajuk, pengaruh angin, letak dalam hutan)

g. Adanya perlakuan silvikultur (pemupukan, jarak tanam, perlakuan


pemeliharaan dan penjarangan, teknik penanaman, adanya sadapan)

h. Tindakan pemuliaan pohon (genetik dan macam-macam perlakuan pemuliaan)

Tanaman pohon yang tumbuh dari bibi yang unggul, ditanam dan dipelihara
dengan baik diharapkan dapat menghasilkan kayu dengan sifat-sifat yang
memadai.

Sifat-sifat kayu ada 3 macam yaitu sifat fisika, sifat mekanika dan kimia kayu

Berikut ini diberikan informasi singkat satu persatu:

3
1. Sifat Fisik Kayu

Sifat fisika kayu merupakan satu bagian daripada sfiat-sifat kayu, yaitu
sifat-sifat fisika, sifat mekanika dan sifat kimia kayu. Sifat fisika kayu adalah
spesifik karena peranan faktor dalam dari pada struktur kayu sangat menentukan,
di samping peran lingkunan dimana kayu tersebut berada.

Yang termasuk siat fisika kayu ini antara lain adalah: kadar air kayu,
penyusutan atau perubahan dimensi kayu, berat jenis kayu, sifat elektrisnya, sifat-
sifat resonasi dan akustiknya, daya apung dan layang, sifat energi dan sebagainya.

Tiga sifat kayu yang dianggap mendasar yaitu:

1) Kadar Air Kayu yaitu banyaknya air dalam sepotong kayu yang
dinyatakan secara kuantitatif dalam persen terhadap berat kering tanurnya.

2) Perubahan dimensi kayu, kondisi kayu sangat ditentukan oleh kandungan


air didalam kayu tersebut. Kandungan air kayu dapat berkurang dapat pula
bertambah.

3) Berat jenis kayu, adalah nilai perbandingan berat suatu kayu terhadap
volume air/akuades yang sama dengan kayu tersebut.

2. Sifat Kimia Kayu


Sifat kimia kayu adalah sifat-sifat kayu yang berkaitan dengan kandungan
zat kimia dalam kayu. Kimia kayu atau komponen kimia penyusun kayu,
dibutuhkan keberadaannya dalam industri kimia yang mengolah kayu. Sebagai
contoh yang nyata adalah industri rayon, seluloid, pulp & kertas dan sebagainya.
Industri-industri ini memanfaatkan komponen kimia yang ada untuk
menghasilkan suatu produk tertentu.

Komponen kimia kayu dapat dibedakan atas dua kelompok yaitu:

a.) Komponen Penyusun Dinding Sel


Adalah komponen kimia yang menyatu di dalam dinding sel. Tersusun
atas banyak komponen yang tergabung dalam karbohidrat dan lignin. Karbohidrat
yang telah bebas dari lignin dan ekstraktif disebut juga dengan holoselulosa.
Holoselulosa sebagian besar tersusun atas selulosa dan hemiselulosa. Selulosa
merupakan zat penyusun serat yang dibutuhkan didalam pembuatan pulp dan
kertas, menentukan ikatan kekuatan kertas. Sedangkan Hemiselulosa merupakan

4
zat yang mendukung kekuatan kayu, sehingga keberadaannya sangat menentukan
manfaat kayu selain untuk pulp dan kertas misalnya untuk konstruksi.

b.) Komponen Pengisi Rongga Sel


Zat pengisi rongga sel sering disebut dengan komponen ekstraneus, yang
dominan diisi oleh zat ekstraktif. Zat ekstraktif merupakan kumpulan banyak zat
seperti: gula, tepung/pati, tanin, resin, pektin, zat warna kayu, asam-asam,
minyak-minyak, lemak dalam kayu dan sebagainya.

Ada dua keungkinan kondisi ekstraktif ini yaitu:

1) apabila tersusun lebih banyak jenis karbohidratnya maka suatu jenis kayu
mudah diserang cendawan dan serangga lain perusak kayu, dan perlu
diawetkan secara tradisional atau buatan apabila dikehendaki masa pakai
yang lebih lama.

2) Apabila tersusun lebih banyak jenis minyal-minyak, asam-asam dan


garam-garam yang bersifat racun, maka kayu mempunyai sifat keaweten
dan belum/tidak perlu diawetkan lagi, tetapi kalau masih ingin diawetkan
dapat dilakukan dengan pengawetan buatan (kimawi).

3.Sifat Mekanika Kayu


Sifat mekanika kayu atau mekanika kayu, sering disebut uga dengan
kekuatan kayu yaitu: sifat-sifat kayu yang dihubungkan dengan kemampuan kayu
dalam menahan suatu beban atau muatan yang diberikan kepada kayu tersebut.

Dalam berbagai penggunaan kayu, kekuatan kayu sangat penting untuk diketahui,
terutama jenis-jenis kayu yang diperdagangkan dan kegunaannya untuk
konstruksi/bangunan.

a.) Penetapan Sifat Mekanika Kayu


Gaya-gaya yang mengenai (diberikan) pada kayu dapat berupa:

1. Gaya-gaya yang dapat memperbesar dimensi kayu

2. Gaya-gaya yang dapat memperkecil dimensi kayu

3. Gaya-gaya yang dapat menggeser dimensi kayu. Penetapan mekanika kayu


biasanya setelah melalui pengujian (test standar)

5
B. Hubungan dengan Tujuan Penggunaannya
Sifat dasar kayu memiliki pengaruh signifikan terhadap tujuan penggunaannya
dalam berbagai aplikasi. Berikut adalah beberapa hubungan antara sifat dasar
kayu dan tujuan penggunaannya:

1) Kekuatan dan Ketahanan: Sifat kekuatan dan ketahanan kayu, seperti


kekuatan tarik, tekan, lentur, dan ketahanan terhadap cuaca, memengaruhi
apakah kayu tersebut cocok digunakan dalam konstruksi struktural seperti
bangunan, jembatan, dan perabotan taman.
2) Kepadatan: Kepadatan kayu berpengaruh pada berat dan kekuatan kayu.
Kayu dengan kepadatan tinggi cenderung lebih kuat dan tahan lama,
sehingga cocok untuk aplikasi yang membutuhkan ketahanan seperti
lantai, dinding, dan tangga.
3) Serat Kayu: Serat kayu dapat memengaruhi kemudahan dalam proses
pengerjaan, seperti pemotongan, penggergajian, dan pengukiran. Kayu
dengan serat lurus biasanya lebih mudah diolah dan sering digunakan
dalam produk furnitur.
4) Kemampuan Penyerapan Finishing: Beberapa jenis kayu memiliki sifat
yang baik dalam menyerap cat, noda, atau lapisan perlindungan lainnya.
Ini membuatnya cocok untuk penggunaan dalam produk-produk furnitur
dan hiasan interior.
5) Kestabilan Dimensi: Beberapa kayu memiliki kemampuan yang lebih
baik dalam menjaga dimensi dan bentuknya terhadap perubahan
lingkungan, seperti perubahan suhu dan kelembaban. Kayu yang stabil
secara dimensional umumnya lebih cocok untuk penggunaan dalam
pembuatan pintu, jendela, dan furnitur.
6) Tahan Terhadap Serangan Organisme Pemakan Kayu: Beberapa kayu
memiliki kadar resin atau senyawa kimia alami yang membuatnya tahan
terhadap serangan serangga atau jamur pembusuk kayu. Kayu semacam ini
umumnya digunakan dalam aplikasi eksterior atau di lingkungan dengan
risiko serangan organisme pemakan kayu.
7) Tampilan Estetis: Warna, tekstur, dan pola kayu berkontribusi pada
tampilan estetis produk akhir. Kayu dengan tampilan yang menarik sering
digunakan dalam produk furnitur, lantai, panel dinding, dan dekorasi.
8) Kemampuan Isolasi Termal dan Akustik: Beberapa jenis kayu memiliki
kemampuan yang baik dalam mengisolasi panas dan suara. Ini
membuatnya cocok untuk penggunaan dalam pembuatan jendela, pintu,
dan dinding.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Pemilihan jenis kayu yang tepat sesuai dengan sifat dasarnya dapat
mendukung tujuan penggunaan yang diinginkan, baik itu untuk keindahan,
kekuatan, ketahanan, atau fungsi lainnya. Kombinasi antara sifat dasar kayu dan
tujuan penggunaan akan membantu memastikan hasil akhir yang memuaskan dan
sesuai dengan kebutuhan.

7
DARTAR PUSTAKA

Dosen Upi-yai. (2018). kayu sebagai bahan bangunan,pertukangan-alat, dan


perlengkapan. Oleh Daryanto, keterampilan kejuruan: konstruksi kayu (pp.
105-106). bandung: sarana tutorial nurani sejahtera.

Kasmudjo. (2020). sifat sifat kayu. teknologi hasil hutan suatu pengantar, III, 24-
27.

Anda mungkin juga menyukai