Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM BIOLOGI

BIOTEKNOLOGI

Oleh :
Anggy Natasya D P
Dzikry Andika P
Fajar Triwanda
Leny Septyana
Rapri Handiri
Siti Nayyirotun
Kelompok 5

Kelas : XII IPA-3

SMA Negeri 1 Palimanan


Jl. KH. Agus Salim No 128 Palimanan Cirebon
KATA PENGNTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Sehingga terselesainya makalah
yang mengenai fermentasi pada tape singkong. Melalui makalah ini saya ingin menjelaskan
secara sederhana tentang proses pembuatan tape khususnya bagi generasi muda. Makalah ini
membantu untuk lebih jauh mengetahui tentang bagaimana proses pembuatan tape singkong
dan manfaat yang ada di balik tape singkong sebagai proses fermentasi makanan. Tak ada
gading yang tak retak itulah kata pepatah, demikian pula dengan makalah ini tentu masih
mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan, karena itu kepada para pembaca khususnya
guru mata pelajaran ini dimohon kritik dan saran yang bersifat membangun demi bertambahnya
wawasan saya di bidang ini.
Diucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang membantu, hingga selasai
makalah ini. Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat.

Palimanan, 28 Maret 2014


Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ 1
DAFTAR ISI....................................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 3
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
1.3 Tujuan Praktikum........................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI............................................................................................ 4
2.1 Pengertian Bioteknologi................................................................................................ 4
2.2 Pengertian Fermentasi.................................................................................................... 4
2.3 Pengertian Tape Singkong............................................................................................. 5

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................... 6


3.1 Waktu dan Tempat Penelitian........................................................................................ 6
3.2 Variabel.......................................................................................................................... 6
3.3 Alat dan Bahan.............................................................................................................. 6
3.4 Langkah Kerja............................................................................................................... 7

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................................. 8
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................ 9
5.1 Kesimpulan.................................................................................................................... 9
5.2 Saran.............................................................................................................................. 9

PENUTUP......................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bioteknologi adalah pemanfaatan mikroorganisme untuk menghasilkan suatu produk yang
dapat digunakan oleh manusia.Bioteknologi dibagi menjadi dua, yaitu, bioteknologi
konvensional (tradisional) dan bioteknologi modern.Bioteknologi konvensional biasanya
menggunakan mikroorganisme berupa bakteri, jamur, dll. Sedangkan bioteknologi modern
biasanya menggunakan teknologi-teknologi yang dapat membantu kita dalam proses
pengkloningan, kultur jaringan.

Pengolahan makanan dengan cara fermentasi merupakan jenis pengolahan makanan yang
cukup tua. Secara tradisional banyak dilakukan di tingkat rumah tangga. Indonesia sangat kaya
akan produk-produk pangan hasil proses fermentasi. Salah satu contohnya tape.

Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat dari
beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti
tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.

Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang Amylomyces rouxii, Mucor
sp., dan Rhizopus sp.; khamir Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis malanga,
Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis; serta bakteri Pediococcus sp.
dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja sama dalam menghasilkan
tape.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana proses fermentasi tape singkong?

1.3Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui proses pembuatan tape.
Untuk mengetahui proses terjadinya fermentasi.
Mendeskripsikan langkah-langkah proses pembuatan tape singkong.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bioteknologi


Bioteknologi berasal dari kata latin yaitu bio (hidup), teknos (teknologi = penerapan) dan logos
(ilmu). Bioteknologi adalah cabang biologi yang mempelajari pemanfaatan prinsip ilmiah dan
rekayasa terhadap organisme, proses biologis untuk meningkatkan potensi organisme maupun
menghasilkan produk dan jasa bagi kepentingan manusia.bisa diartikan juga,Bioteknologi
adalah penggunaan biokimia, mikrobiologi, dan rekayas genetika secara terpadu untuk
menghasilkan barang atau lainnya bagi kepentingan manusia.

Bioteknologi dibagi ke dalam 2 bagian, yaitu bioteknologi modern dan bioteknologi


konvensional.Salah satu contoh dari bioeknologi konvensional adalah pembuatan tape ini.Dan
salah satu contoh dari bioteknologi modern adalah rekayasa genetika.

Ciri-ciri utama bioteknologi adalah adnya benda biologi berupa benda mikro organisme
tumbuhan atau hewan, adanya pendayagunaan secara teknologi dan industri, dan produk yang
dihasilkan adalah hasil ekstraksi dan pemurnian.

Generasi pertama adalah bioteknologi sederhana yaitu penggunaan mikroba yang masih secara
tradisional dalam produksi makanan dan tanaman ataupun pengawetan makanan, sebagai
contoh yaitu pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain. Generasi kedua adalah proses
berlangsung dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh pembuatan kompos dan produksi bahan
kimia. Generasi ketiga adalah proses dalam keadaan tidak steril, sebagai contoh produkasi
antibiotic dan hormon. Generasi keempat adalah generasi bioteknologi baru, sebagai contoh
produksi insulin.

2.2 Pengertian Fermentasi


Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum
digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman
beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras (yang
tidak memiliki akseptor elektron eksternal), dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi.

2.3 Pengertian Tape Singkong


Tape singkong adalah tape yang dibuat dari singkong yang difermentasi.Makanan ini populer
di Jawa dan dikenal di seluruh tempat, mulai dari Jawa Barat hingga Jawa Timur. Di Jawa
Barat, tapai singkong dikenal sebagai peuyeum (bahasa Sunda).

Pembuatan tapai melibatkan umbi singkong sebagai substrat dan ragi tapai (Saccharomyces
cerevisiae) yang dibalurkan pada umbi yang telah dikupas kulitnya. Ada dua teknik pembuatan
yang menghasilkan tapai biasa, yang basah dan lunak, dan tapai kering, yang lebih legit dan
dapat digantung tanpa mengalami kerusakan
Tape merupakan makanan tradisional yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia,
terutama orang sunda. Tape ini dibuat dengan cara difermentasikan selama 2-3 hari, dengan
bantuan bakteri saccharomyces cerivisiae. Mucor chlamidosporus dan Endomycopsis
fibuligera.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Rabu, 26 Maret 2014
Tempat : Rumah Anggy Natasya DP

3.2 Variabel
Variabel Bebas : Penggunaan dan kualitas ragi.
Variabel Kontrol : Kelembapan udara, suhu dan waktu yang dibutuhkan dalam proses
fermentasi.
Variable Terikat : Singkong.

Alat dan Bahan


3.3
a. Bahan
Singkong
Daun pisang
Ragi
Air
b. Alat
Panci
Baskom
Pisau
Kain lap
Sendok dan Garpu
Kompor
Penyaring
Piring

3.4 Langkah Kerja

1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.


2. Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat.
3. Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan.
4. Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong.
5. Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci sampai kira-kira terisi
seperempat lalu panaskan hingga mendidih.
6. Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong
matang, kira-kira ketika daging singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu.
7. Setelah matang, angkat singkong yang telah masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian
didinginkan.
8. Sambil menunggu Singkong dingin, siapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong
menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang.
9. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan
ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan.
10. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong
ini harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
11. Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-3 hari hingga sudah terasa
lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
BAB IV
PEMBAHASAN

Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong dapat
menjadi lunak karena proses fermentasi yang berlangsung dengan baik. Ragi adalah bibit jamur
yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan
bahan-bahan yang digunakan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak . Alat-alat yang
berminyak jika dipakai untuk mengolah bahan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi.
Air yang digunakan juga harus bersih.

Perubahan biokimia yang penting pada fermentasi tape adalah hidrolisis pati menjadi glukosa
dan maltosa yang akan memberikan rasa manis serta perubahan gula menjadi alkohol dan asam
organik. Reaksi dalam fermentasi berbeda - beda tergantung pada jenis gula yang digunakan
dan produk yang dihasilkan. Secara singkat, glukosa (C6H12O6) yang merupakan gula paling
sederhana, melalui fermentasi akan menghasilkan etanol (2C2H5O H).
Persamaan Reaksi Kimia:
C6H12O6 + 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Penjabarannya:
Gula (glukosa, fruktosa, atau sukrosa) + Alkohol (etanol) + Karbon dioksida + Energi
Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis gula yang terlibat, tetapi
umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap awal respirasi aerobik
pada sebagian besar organisme. Jalur terakhir akan bervariasi tergantung produk akhir yang
dihasilkan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Pembuatan tape termasuk dalam bioteknologi konvensional (tradisional) karena masih


menggunakan cara-cara yang terbatas.

2. Pada proses pembuatan tape, jamur ragi akan memakan glukosa yang ada di dalam singkong
sebagai makanan untuk pertumbuhannya, sehingga singkong akan menjadi lunak, jamur
tersebut akan merubah glukosa menjadi alkohol.

3. Dalam pembuatan tape, ragi (Saccharomyces cereviceae) mengeluarkan enzim yang dapat
memecah karbohidrat pada singkong menjadi gula yang lebih sederhana. Oleh karena itu, tape
terasa manis apabila sudah matang walaupun tanpa diberi gula sebelumnya.

4. Kegagalan dalam pembuatan tape biasanya dikarenakan enzim pada ragi Saccharomyces
cereviceae tidak pecah apabila terdapat udara yang mengganggu proses pemecahan enzim
tersebut.

5. Setelah melakukan penelitian, ternyata kami dapat menyimpulkan bahwa fermentasi yang
terjadi pada tape singkong terjadi selama 2-3 hari. Selain itu juga, dalam proses pembuatan
tape ini ada hal-hal yang harus diperhatikan supaya proses fermentasi tersebut berlangsung
secara sempurna. Selama proses fermentasi tidak memerlukan oksigen. Oleh karena itulah,
proses fermentasi pada singkong harus tertutup rapat.

6. Lamanya proses fermentasi juga mempengaruhi kadar alcohol yang dihasilkan.

5.2 Saran

Saran yang dapat kami sampaikan untuk praktikum-praktikum selanjutnya yaitu diharapkan
kepada praktikan selanjutnya agar lebih memperhatikan bagaimana pembuatan tape tersebut
supaya pembuatan tape tersebut berlangsung sempurna.

Demikian laporan penelitian yang dapat kami paparkan. Kami sadar banyak sekali kekurangan
dalam laporan ini. Walaupun demikian, kami berharap laporan ini dapat memberikan manfaat
yang berguna. Maka dari itu, kami selaku penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
agar kami dapat melakukan perbaikan dalam pembuatan laporan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
www.wikipedia.com
http://afifaasac.blogspot.com/2013/11/laporan-praktikum-bioteknologi-proses.html
http://zevalova.blogspot.com/2014/02/laporan-praktikum-biologi-bioteknologi.html
http://almaizarnetagh.blogspot.com/2013/04/makalah-cara-pembuatan-tape_2862.html
PEMBUATAN TAPE SINGKONG

LAPORAN PRAKTIKUM

diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah


Bioteknologi

Disusun Oleh :
Intan Alawiah (2119120037)
Monika Widiarani (2119120111)
Siti Yuliani (2119120079)
Tami Mirata (2119120033)
Kelas: III D

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS GALUH CIAMIS
TAHUN AJARAN 2014/2015
A. Judul Percobaan
Fermentasi Singkong
B. Tanggal Percobaan
14 April 2015
C. Tujuan Percobaan
1. Membuat produk fermentasi dari sumber pangan yang ada di lingkungan sekitar.
2. Menentukan konsentrasi ragi yang palig efektif dalam pembuatan tape singkong.
D. Landasan Teori
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi,
terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah
etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan
dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton.
Tape merupakan makanan fermentasi tradisional yang sudah tidak asing lagi. Tape dibuat
dari beras, beras ketan, atau dari singkong (ketela pohon). Berbeda dengan makanan-makanan
fermentasi lain yang hanya melibatkan satu mikroorganisme yang berperan utama, seperti
tempe atau minuman alkohol, pembuatan tape melibatkan banyak mikroorganisme.
Mikroorganisme yang terdapat di dalam ragi tape adalah kapang (Amylomyces rouxii, Mucor
sp, dan Rhizopus sp).; khamir (Saccharomycopsis fibuligera, Saccharomycopsis
malanga, Pichia burtonii, Saccharomyces cerevisiae, dan Candida utilis); serta
bakteri Pediococcus sp. dan Bacillus sp. Kedua kelompok mikroorganisme tersebut bekerja
sama dalam menghasilkan tape.
Mikroorganisme dari kelompok kapang akan menghasilkan enzim-enzim amilolitik
yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar menjadi gula-gula yang lebih sederhana
(disakarida dan monosakarida). Proses tersebut sering dinamakan sakarifikasi
(saccharification). Kemudian khamir akan merubah sebagian gula-gula sederhana tersebut
menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis pada tape. Semakin lama tape
tersebut dibuat, semakin kuat alkoholnya.
Proses fermentasi tersebut adalah:
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
(Glukosa) (Etanol)
Pemilihan media pembungkus sangat penting biasanya menggunakan daun pisang,
daun jati, daun waru, plastik. Untuk mendorong pertumbuhan jamur Saccharomyces
cerevisiae dengan baik secara aerasi untuk mendapatkan cukup udara.
E. Alat dan Bahan
a. Alat b. Bahan
1. Panci 1. Singkong 1 kg
2. Nampan 2. Air
3. Baskom 3. Ragi 65 gram
4. Lidi
5. Kompor
6. Toples 5 buah
7. Daun Pisang
F. Cara Kerja
1. Siapkan semua bahan.
2. Kupas singkong, kemudian potong-potong bentuk kotak dengan ukuran sedang atau sesuai
selera.
3. Cuci singkong yang telah dipotong hingga bersih lalu tiriskan.
4. Kukus hingga singkong matang, kira-kira singkong sudah bisa ditusuk dengan lidi.
5. Angkat singkong lalu tiriskan di atas namapan sampai dingin.
6. Siapkan 5 buah toples bersih, lapisi dengan daun pisang.
7. Setelah singkong benar-benar dingin, masukkan masing-masing 200 gram ke dalam toples,
lalu taburi secara merata dengan konsentrasi ragi yang berbeda untuk tiap toples, yaitu 0,1%,
0,2%, 0,3%, 0,4%, 0,5% yang telah dihaluskan.
8. Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong
harus benar-benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal.
9. Inkubasi selama 18-24 jam, amati secara organoleptik! Catat hasil pengamatan dalam tabel!
G. Hasil Percobaan
Hasil Percobaan Tape Singkong

Konsentarsi Ragi Aroma Tekstur Rasa


(%) (1-3) (1-3) (1-4)
0,1 1 2 1
0,2 2 2 1
0,3 2 2 2
0,4 3 3 3
0,5 3 3 3

Skala Penilaian
Nilai Aroma Tekstur Rasa
1 Tidak menyengat Agak keras Manis dan Asam
2 Agak menyengat Lembut Manis
3 Menyengat Lembek Manis dan Pahit

H. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan, tape yang rasanya paling enak dan pas (tidak terlalu asam
dan tidak terlalu manis) adalah tape nomor 3, yakni tape yang berkonsentrasi 0,3 %. Sedangkan
tape yang konsentrasi raginya 0,1% dan 0,2% memiliki rasa agak asam. Dan tape yang
konsentrasi raginya 0,4% dan 0,5% memiliki rasa sedikit pahit. Rasa pahit ini disebabkan oleh
produksi alkohol yang berlebihan. Hasil ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa
semakin banyak massa ragi yang digunakan, maka rasa asam pada tape akan berkurang. Sebab,
semakin banyak jumah ragi, maka jumlah enzim amilase dalam ragi yang mengubah pati
menjadi gula semakin banyak dan glukosa penyebab rasa manis diproduksi lebih banyak.
Berdasarkan hasil percobaan, tape yang yang memiliki tektur paling baik adalah tape yang
berkonsentrasi 0,1%, 0,2%, dan 0,3%. Sedangkan tape dengan konsentrasi 0,4% dan 0,5%
memiliki tekstur yang terlalu lembek. Dengan demikian, hasil percobaan sesuai dengan
hipotesis yang dirumuskan berdasarkan literatur, yang menyatakan bahwa semakin banyak
ragi, maka semakin banyak pula volume air tape yang dihasilkan. Karena apabila konsentrasi
ragi lebih banyak maka kemampuan ragi untuk menguraikan pati juga lebih besar. Dan itu
menunjukkan semakin banyak volume air tape maka akan membuat tekstur tape menjadi
semakin lembek.
Hasil uji tingkat nilai aroma tape singkong seperti terlihat pada Tabel Hasil Percobaan
menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ragi yang digunakan, tape singkong yang
dihasilkan aromanya semakin tajam (aromanya semakin menyengat). Hal ini diduga karena
adanya asam dan alkohol yang tinggi membuat senyawa volatil mudah menguap lebih banyak.
I. Pertanyaan
1. Mengapa penambahan ragi dilakukan saat kondisi singkong sudah dingin?
2. Mengapa pada saat inkubasi toples harus tertutup rapat?
3. Mengapa tape singkong memiliki tekstur, rasa dan aroma yang berbeda dibandingkan dengan
bahan baku singkong?
4. Berapa persen konsentrasi ragi yang paling efektif digunakan untuk menghasilkan tape
dengan kualitas paling baik?
Jawaban
1. Karena dalam hal ini pendinginan bertujuan agar suasana singkong yang akan diberi ragi tidak
lembab dimana masih terdapat uap-uap air setelah proses pengukusan sehingga tidak mudah
terkontaminasi mikroorganisme yang tidak diinginkan yang dapat menyebabkan tape tersebut
rusak atau gagal. Selain itu juga bertujuan agar ragi dapat bekerja dengan baik yaitu pada
kondisi suhu optimum yang tidak terlalu panas (hangat).
2. Karena mencegah masuknya oksigen dan mikroorganisme lain yang akan menghambat proses
fermentasi. Dimana mikroorganisme fermentasi bersifat anaerob, mereka akan bekerja dengan
baik apabila kondisi lingkugan tanpa oksigen.
3. Karena mikroorganisme dari kelompok kapang yang terdapat pada ragi menghasilkan enzim-
enzim amilolitik yang akan memecahkan amilum pada bahan dasar (singkong) menjadi gula-
gula yang lebih sederhana (disakarida dan monosakarida), maka dari itu rasa tape singkong
lebih manis daripada bahan dasarnya (singkong). Kemudian khamir pada ragi akan merubah
sebagian gula-gula sederhana menjadi alkohol. Inilah yang menyebabkan aroma alkoholis. Dan
karena pada saat fermentasi terjadi proses hidrolisis pati oleh mikroorganisme sehingga
sebagian pati berubah menjadi air yang terjerap keluar, hal ini yang membuat tekstur singkong
menjadi lebih lunak.
4. Konsentrasi ragi yang paling efektif digunakan untuk menghasilkan tape dengan
kualitas paling baik adalah 0,3%. Karena mempunyai rasa manis, harum alkoholis dan lunak
J. Kesimpulan
Hasil percobaan menunjukkan bahwa konsentrasi ragi tape berpengaruh terhadap kadar
gula reduksi (rasa tape), kadar air (tekstur tape), kadar alcohol (rasa dan aroma tape) dan pH
tape (rasa tape) yang dihasilkan, semakin meningkat pemakaian konsentrasi ragi tape maka
semakin menaikkan kadar gula, pH dan aroma khas tape menjadi lebih menyengat. Tape
singkong yang disukai adalah tape singkong dengan konsentrasi ragi 0,3% dimana memiliki
tingkat kemanisan sedang dan tekstur yang lembut dan harum alkoholis yang tidak menyengat.
Daftar pustaka
http://putriayumawarni.blogspot.com/2014/01/laporan-praktikum-biologi-
pembuatan_2283.html
http://rinai2hujan.blogspot.com/2014/11/pembuatan-tape-ketan.html
http://journal.unwidha.ac.id/index.php/magistra/article/view/134
http://www.academia.edu/8299123/LAPORAN_PRAKTIKUM_BIOTEKNOLOGI_PENGARUH_
BANYAKNYA_RAGI_TERHADAP_PH_DAN_VOLUME_AIR_YANG_DIHASILKAN_
PADA_PROSES_PEMBUATAN_TAPE_BERAS
https://permimalang.wordpress.com/2008/04/11/mikrobiologi-dan-biokimia-tape/
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=253179&val=6820&title=KARAKTERISTIK
%20TAPE%20BUAH%20SUKUN%20HASIL%20FERMENTASI%20PENGGUNAA
N%20KONSENTRASI%20RAGI%20YANG%20BERBEDA

Anda mungkin juga menyukai